SKRIPSI
OLEH
ERISA ALIFIA PUTRI
NIM 200351615631
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media dapat diartikan sebagai bentuk saluran atau alat yang digunakan untuk
proses transmisi informasi. Media merupakan alat bantu yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Media
pembelajaran dapat diartikan sebagai alat bantu yang digunakan untuk proses belajar
mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru. Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. Media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi
dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa
dalam belajar. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pengertian media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar sehingga makna pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tujuan
pendidikan atau pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien (Nurrita,
2018).
2. Fungsi Media Pembelajaran
Media menjadi salah satu komponen penting di dalam suatu proses
pembelajaran, di mana pada proses pembelajaran media memiliki fungsi dan peran
yang penting terhadap kelangsungan pembelajaran. Sebagai komponen sistem
pembelajaran, maka media pembelajaran mempunyai fungsi yang berbeda dari fungsi
komponen-komponen lainnya, yaitu sebagai komponen yang berisi pesan
pembelajaran untuk disampaikan kepada peserta didik (Jauhari, 2018; Juhaeni et al.,
2020).
Menurut Jauhari: 2018, secara garis besar fungsi media adalah sebagai berikut:
a. Membangkitkan minat maupun motivasi.
b. Mengaktifkan anak didik (murid) dalam proses kegiatan belajar mengajar ketika
berlangsung.
c. Mengefekfifkan motivasi minat belajar anak didik (murid).
d. Memikat perhatian siswa maupun siswi.
e. Membantu meminimalisir adanya ruang, waktu, dan ukuran.
f. Menghindari terjadinya verbalisme atau adanya kekerasan verbal yang dilakukan
anak didik.
Adapun fungsi dari media pembelajaran dapat dirincikan sebagai berikut (Juhaeni et
al., 2020):
a. Sebagai sumber belajar
Sumber belajar yang memiliki makna tersirat artinya ketangkasan atau keaktifan
yaitu memiliki tugas sebagai penyalur, penyamai, penghubung, dan lain
sebagainya. Secara garis besar bahwa sumber belajar adalah fungsi utama dari
media pembelajaran selain itu terdapat fungsi-fungsi lain-lainnya (Adam &
Syastra, 2015).
b. Sebagai fungsi semantik
Fungsi semantik ini menambah arti kata memiliki bermakna serta dapat dipahami
oleh anak didik. Kata dan bahasa tersebut seperti lambang dari isi keyakinan
pikiran dan perasaan (Adam & Syastra, 2015).
c. Sebagai fungsi manipulatif
Dasar dari fungsi berjenis manipulatif ini terdapat dalam ciri-ciri umum seperti
terletak pada kemampuan media pendidikan untuk merekam, kemampuan untuk
melestarikan, kemampuan untuk merekonstruksikan, kemampuan untuk
menyimpan, dan kemampuan untuk mentransportasi suatu peristiwa atau objek.
Dengan berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh media untuk menjalankan
perannya sesuai dengan fungsinya, maka media pendidikan (pembelajaran)
memiliki dua kemampuan berupa dapat meminimalisir batas antara ruang dan
waktu, serta memiliki kemampuan untuk dapat mengatasi keterbatasan inderawi
(Adam & Syastra, 2015).
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis
berdasarkan jenisnya. Menurut Wahyuni & Yokhebed: 2019, pengelompokan
berbagai jenis media pembelajaran dapat diberikan sebagai berikut:
a. media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan
kelompok, field-trip),
b. media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, dan
lembaran lepas),
c. media berbasis visual (buku, charta, grafik, peta, gambar, transparansi,
slide),
d. media berbasis audio-visual (video, film, program slide tape, televisi), dan
e. media berbasis komputer (pengajaran dengan berbantuan komputer, video
interaktif, hypertext).
Media pembelajaran menurut indera penerimanya terbagi atas media visual
dan media audio. Media visual yaitu media yang pesannya hanya dapat diamati
dengan indera penglihatan. Media ini merupakan jenis media yang mempunyai
informasi secara visual, tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun gerak
misalnya: gambar, foto, grafik, dan poster. Media audio yaitu media yang
menghasilkan pesan hanya dengan suara saja. Jenis media ini juga hanya
memanipulasikan kemampuan-kemampuan suara semata-mata, misalnya: radio, tape
recorder, labotorium Bahasa (Jennah, 2009).
Bentuk dari media pembelajaran ada pula yang bersifat dua arah atau
interaktif. Interaktif secara umum diartikan sebagai hal yang terkait dengan
komunikasi dua arah. Dimana di dalamnya terdapat suatu hal bersifat saling
melakukan aksi dan reaksi, saling aktif dan saling berhubungan serta mempunyai
timbal balik antara yang satu dengan yang lainnya. Media pembelajaran interaktif
dapat diartikan sebagai suatu alat perantara penyampaian materi pembelajaran oleh
guru kepada siswa dimana pada penggunaannya menimbulkan interaksi antara siswa
dengan media dengan cara saling berkaitan serta saling memberikan aksi dan reaksi
antara yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan pengertian media pembelajaran
interaktif tersebut maka dapat diketahui bahwa media pembelajaran interaktif ini
merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat membantu menjelaskan materi-
materi pembelajaran yang bersifat abstrak atau dengan kata lain mengkongkretkan hal
yang bersifat abstrak kepada siswa akibat pengaruh saling memberikan aksi dan
reaksi antara yang satu dengan yang lainnya (Tri & Yanto, 2019).
D. Powerpoint (PPT)
Pembelajaran yang dilakukan di kelas pasti memerlukan interaksi agar materi
pelajaran yang diberikan mudah ditangkap dan dipahami serta menghindari adanya
rasa bosan pada siswa. Interaksi yang terjadi merupakan interaksi yang terjadi saat
siswa tidak berperan sebagai penerima informasi secara pasif, namun juga terlibat
aktif dalam memberikan pendapatnya dalam pembelajaran yang dilakukan. Secara
umum, manfaat yang diperoleh dari proses pembelajaran ini adalah pembelajaran
yang menerapkan media interaktif yang menarik dan interaktif. Penggunaan media
interaktif berbasis powerpoint ini dalam proses pembelajaran dapat berupa penyajian
informasi berupa bacaan, simulasi serta adanya latihan soal untuk mendukung
pemahaman (Nurfadhillah et al., 2021).
Salah satu media pembelajaran interaktif yang kerap digunakan oleh guru
dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas adalah powerpoint (PPT).
Microsoft Power Point adalah sebuah perangkat lunak komputer yang berfungsi
sebagai alat presentasi dan dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi
Microsoft Office. Microsoft Power Point merupakan sebuah perangkat lunak yang
dikembangkan oleh Microsoft dan merupakan salah satu program berbasis multimedia
interaktif (Candra et al., 2020).
Microsoft Power Point menjadi salah satu program berbasis multimedia yang
dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi. Microsoft Power Point digunakan
sebagai media komunikasi yang menarik sehingga siswa merasa tidak bosan akan
suasana belajar. Dimana rasa bosan ini dapat muncul karena guru selalu memberikan
suasana pembelajaran dengan media pembelajaran yang terus berbeda-beda.
Penyajian materi yang menarik adalah salah satu alas an mengapa PPT dikatakan
sebagai salah satu media pembelajaran yang efektif. Selain itu, juga karena ada
permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau
foto. Hal ini akan lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi
tentang bahan ajar yang disajikan oleh guru (Poerwanti & Mahfud, 2018).