Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Daryanto (2014: 1) menyatakan pendidikan berakar pada budaya bangsa,
dimana proses pendidikan adalah suatu proses pengembangan potensi peserta
didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya
bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa
lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya
dimana peserta didik mengembangka dirinya.
Matematika sebagai salah satu pelajaran yang merupakan ilmu dasar
mempunyai peran yang penting dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Materi pelajaran matematika yang diajarkan di
sekolah berperan dalam melatih siswa berpikir logis, kritis dan praktis, serta
besikap positif dan berjiwa kreatif. Karena pentingnya peranan matematika
dalam kehidupan, maka dalam kurikulum pendidikan di Indonesia matematika
diajarkan pada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD)
sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Pelajaran matematika menempati
urutan pertama dalam hal jumlah jam pelajaran, hal ini menunjukkan
pentingnya pelajaran matematika. Kenyataan menunjukkan bahwa mateatika
masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit dipahami oleh sebagian besar
siswa. Masih rumit dan terlalu banyak rumus. Selain itu, objek matematika
yang abstrak juga dianggap sebagai faktor yang menyebabkan siswa
mengalami kesulitan dalam memahami kosep matematika.
Berdasarkan faktor di atas, peneliti berkeinginan meningkatkan
pemahaman konsep siswa terutama siswa SMP kelas VIII pada materi relasi
dan fungsi. Banyak faktor yang membuat pemahaman konsep konsep pada
siswa SMP kelas VIII menurun, salah satu faktornya adalah kecenderungan
guru

menggunakan

model

pembelajaran

konvensional

dan

kurang

mengkorelasikan materi bangun ruang dengan pengalaman dan realita


permasalahan kehidupan sehari-hari siswa. Peran penting guru untuk
membimbing dan memberikan arahan kepada siswa dalam proses pembelajaran
matematika khususnya materi relasi dan fungsi.

Pada hakikatnya, proses pembelajaran merupakan proses komunikasi


yaitu penyampaian ide atau informasi dari guru ke siswa. Dalam proses
pembelajaran matematika hendaknya guru mampu memilih strategi, metode,
model dan

pendekatan pembelajaran yang tepat.

Salah satu cara untuk

menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah dengan menerapkan


pembelajaran kooperatif. Artz dan Newman (dalam Huda, 2013:32)
mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai small group of learners
working together as a team to solve a problem, complete a task, or accomplish
a common goal (kelompok kecil pembelajaran/siswa yang bekerjasama dalam
satu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaiakan sebuah tugas, atau
mencapai satu tujuan bersama).
Salah satu pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan adalah
dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw. Suroto (2012) menyatakan
hasil belajar kelas yang menggunakan perangkat pembelajaran matematika
dengan model kooperatif tipe Jigsaw (kelas eksperimen) lebih baik dari kelas
yang menggunakan pembelajaran dengan ekspositori (kelas Kontrol). Dalam
model kooperatif jigsaw ini siswa dituntut untuk bertanggung jawab atas
pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran
anggota-anggota yang lain.
Selama ini belum ada media pembelajaran yang spesifik dipakai dalam
model pembelajaran jigsaw. Dari faktor tersebut penulis berkeinginan untuk
membuat media pembelajran berbasis jigsaw. Menurut Asyhar (2012: 8) bahwa
media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat
menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencan,
sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Media komputer
merupakan media yang menarik, efisien dan efektif. Pembelajaran melalui
media komputer memberikan bekal kepada peserta didik berbagai karakter
yang menjadi kekuatan dan kelemahan suatu media. Maka, peneliti
mengembangkan media yang dikemas dalam bentuk media pembelajaran,
karena media tersebut mempunyai daya tarik yang kuat dalam pembelajaran.

Dengan begitu siswa dapat belajar mandiri dengan menggunakan media


tersebut.
Pengembangan multimedia dengan menggunakan komputer tentunya
memanfaatkan suatu software atau perngkat lunak, salah satu software yang
dapat dimanfaatkan adalah software Prezi. Software Prezi merupakan software
yang digunakan untuk membuat animasi persentasi yang komplek dalam waktu
cepat dan menarik. Kelebihan dari software ini adalah program ini bisa
disambungkan ke jaringan internet.
Prezi merupakan perangkat lunak (software) untuk presentasi sebagai
alat untuk mengekplorasi berbagai ide di atas kanvas virtual. Kelebihan dari
software ini adalah dapat mengintegrasikan obyek berupa teks, gambar, video,
serta media presentasi lainnya yang ditempatkan dalam sebuah media
presentasi, sehingga memudahkan audien dalam memahami isi materi
presentasi.
Berdasarkan uraian tersebut diatas peneliti ingin melakukan penelitian
dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis JIGSAW
Berbantuan Prezi Pada materi relasi dan fungsi SMP Kelas VIII.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perlu
disusun rumusan masalah agar tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini
menjadi lebih terarah. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran berbasis JIGSAW
berbantuan prezi yang layak (valid) digunakan?
2. Apakah hasil belajar siswa matematik yang menggunakan media
pembelajaran berbasis

JIGSAW berbantuan

pembelajaran konvensional?

C. TUJUAN PENELITIAN

prezi lebih baik dari

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah


1. Memperoleh media pembelajaran berbasis JIGSAW berbantuan prezi yang
valid dan layak digunakan.
2. Mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran
berbasis JIGSAW berbantuan prezi lebih baik dari pembelajaran
konvensional
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian yang diharapkan sebagai berikut:
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran matematika
b. Meningkatkan daya tarik terhadap pembelajaran mateematika
c. Siswa akan lebih mandiri dan terlihat aktif dalam proses pembelajaran.
d. Dapat mengetahui hasil belajar siswa labih baik dari sebelumnya.
e. Memudahkan siswa dalam mempelajari matematika.
2. Bagi Guru
a. Menambah alternatif media pembelajaran matematika berupa media
pembelajaran berbasis jigsaw berbantuan prezi.
b. Guru dapat menggunakan media pembelajaran

dalam

proses

pembelajaran yaitu dengan software prezi.


3. Bagi sekolah
Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan proses
pembelajaran di sekolah.
4. Bagi Peneliti
a. Dapat mengembangkan media pembelajaran berbantuan prezi.
b. Mendapat pengalaman langsung untuk meningkatkan kemampuan
dalam mengolah media pembelajaran berbantuan prezi pada pelajaran
matematika.

E. DEFINISI ISTILAH
Dalam penelitian yang berjudul pengembangan media pembelajaran
berbasis jigsaw berbantuan prezi pada SMP kelas VIII dapat dijabarkan
sebagai berikut.
1. Pengembangan
Pengembangan sebagai suatu proses untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk-produk yang akan digunakan dalam pendidikan dan

pembelajaran. Sugiyono (2016: 407), menyatakan metode penelitian dan


pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
2. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti tengah,perantaraataupengantar. Dalam bahasa Arab, media
berasal dari kata wasaail berarti perantara. Apabila media itu membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran
3.

maka

media

tersebut

disebut

media

pembelajaran (Arsyad 2009 : 3-4).


Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran
hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang
dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan
implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat
diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum,
mengatur materi, dan memberi petunjuk pada guru di kelas (Suprijono,
2013: 45). Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem pembelajaran yang
didalamya terdapat elemen-elemen yang saling terkait.
Pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model belajar
kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam
bentuk kelompok kecil (dalam Majid, 2013:182). Penerapan tipe jigsaw,
siswa dibagi menjadi berkelompok dengan lima atau enam anggota
kelompok belajar heterogen. Materi pelajaran diberikan pada siswa dalam
bentuk teks.Ibrahim, dkk (dalam Majid, 2013:182) menyatakan setiap
anggota bertanggungjawab untuk mempelajari bagian tertentu dari bahan
yang diberikan. Anggota dari kelompok yang lain mendapat tugas topik
yang sama, yakni berkumpul dan berdiskusi tentang topik tersebut.
Kelompok ini disebut dengan kelompok ahli.

4. Prezi

Prezi adalah salah satu perangkat lunak pembuatan slide presentasi


secara online. Berbeda dengan Power Point, Prezi memberikan kita ruang
yang lebih bebas untuk menuangkan kreasi kita dalam pembuatan slide
presentasi. Salah satu keunggulan Prezi adalah adanya zoomable canvas
yang cukup dinamis dan variatif. Hal ini akan sangat memudahkan
audience

untuk

memahami

informasi

yang

akan

disampaikan.

Kemudahnnya dalam menyisipkan gambar, foto ataupun video ke dalam


slide yang juga menunjang kemudahan kita dalam menyusun slide
presentasi.

Anda mungkin juga menyukai