Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
Misda (3062056165)
Kelas: 03/21
Semester: VI (Enam)
2023
A. JUDUL
B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan tindakan yang disengaja dan terencana
yang dilakukan seseorang secara sadar dalam mengembangkan potensi diri
untuk mecapai kedewasaan atau kemandirian. Baik dalam bidang iman,
pengendalian diri, kepribadian, keilmuan, pengetahuan atau wawasan, dan
bakat yang ditonjolkan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana rancangan produk media jam cerdik pada materi
menghitung lama waktu kelas III di SDN 1 Bakti?
2. Bagaimana tingkat kelayakan media jam cerdik pada materi
menghitung lama waktu kelas III di SDN 1 Bakti?
3. Bagaimana media jam cerdik dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas III di SDN 1 Bakti?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Menyusun rancangan media jam cerdik pada materi menghitung
lama waktu kelas III di SDN 1 Bakti.
2. Menjelaskan kelayakan media jam cerdik pada materi menghitung
lama waktu kelas III di SDN 1 Bakti.
3. Mengetahui prestasi belajar siswa pada materi menghitung lama
waktu dengan menggunakan media jam cerdik.
4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah:
1. Bagi Siswa
Siswa mendapatkan pengalaman baru dan dapat
meningkatkan motivasi untuk aktif dalam kegiatan belajar
sehingga prestasi belajar meningkat.
2. Bagi Guru
Salah satu alternatif mengajar untuk guru, dalam
mengembangkan media pembelajaran. Sehingga dapat
meningkatkan kualitas profesional guru dala menyelenggarakan
pembelajaran di kelas.
3. Bagi Sekolah
Memberikan pemikiran untuk dipertimbangkan pihak
sekolah tentang pentingnya menggunakan media jam cerdik
sebagai bahan untuk proses pembelajaran.
4. Bagi Peneliti
Menjadi rujukan informasi bagi peneliti lain sehingga dapat
memberikan referensi mengenai pengembangan media
pembelajaran untuk membantu proses pembelajaran.
C. KAJIAN PUSTAKA
1. Media Pembelajaran
- Pengertian media Pembelajaran
Secara Harfiah, media berarti perantara atau pengantar. Sadiman
mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim ke penerima pesan. Media adalah berbagai jenis
komponen dan lingkungannya. Media adalah wadah dari pesan yang
oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan
tersebut. Materi yang diterima adalah pesan instruksional, sedangkan
tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar.
Media pembelajaran merupakan apa saja yang digunakan pengajar
untuk memberikan pelajaran dengan melibatkan panca indera
penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa. Kumpulan
informasi yang khusus dibuat untuk mencapai tujuan dalam skenario
belajar-mengajar dikenal sebagai media pembelajaran.
Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan menunjukkan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai
perantara atau penghubung dari pemberi informasi yaitu guru kepada
penerima informasi atau siswa yang bertujuan untuk menstimulus para
siswa agar termotivasi serta bisa mengikuti proses pembelajaran
secara utuh dan bermakna. Artinya, terdapat lima komponen dalam
pengertian media pembelajaran. Pertama, sebagai perantara pesan
atau materi dalam proses pembelajaran. Kedua, sebagai sumber
belajar. Ketiga, sebagai alat bantu untuk untuk menstimulus motivasi
siswa dalam belajar. Keempat, sebagai alat bantu yang efektif untuk
mencapai hasil pembelajaran yang utuh dan bermakna. Kelima, alat
untuk memperoleh dan meningkatkan skill. Kelima komponen
tersebut berkolaborasi dengan baik akan berimplikasi kepada
berhasilnya pencapaian pembelajaran sesuai dengan target yang
diharapkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di simpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam proses belajar
mengajar yang membantu siswa lebih memahami makna informasi
yang coba disampaikan oleh guru kepada mereka.
- Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Kemp & Dayton (1985:28), media pembelajaran dapat
memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk
perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar
jumlahnya.
Fungsi pertama, memotivasi minat atau tindakan. Media
pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan.
Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para
peserta didik untuk bertindak. Fungsi kedua, menyajikan informasi.
media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian
informasi di hadapan sekelompok peserta didik. Isi dan bentuk
penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan
laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula
berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Fungsi ketiga, tujuan
pembelajaran. Agar pembelajaran dapat berlangsung, informasi yang
disajikan dalam media pembelajaran harus melibatkan siswa baik
secara konseptual maupun fisik maupun melalui tugas-tugas praktis.
- Manfaat Media Pembelajaran
Dalam bukunya Asyar Arsyad mengemukakan bahwa manfaat
media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
hasil belajar.
b) Media pembelajarandapat meningkatkandan mengarahkan motivasi
belajar,sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,interaksi
yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai denga
kemampuan dan minatnya.
c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,
ruang,dan waktu.
d) Media pembelajaan dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka,
serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,
masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata,
kunjungan ke musium atau kebun binatang.
3. Prestasi Belajar
- Pengertian Prestasi Belajar
Keberhasilan belajar mengacu pada hasil yang diperoleh seseorang
sebagai hasil dari mempelajari atau memahami materi pelajaran yang
diukur dari bobot yang dicapai. Sedangkan belajar adalah usaha
seseorang untuk beralih dari ketidaktahuan menjadi berpengetahuan
melalui suatu proses.
Hasan Alwi mengemukakan, bahwa prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan
melalui mata pelajaran, lazimnnya ditunjukkan dengan nilai atau
angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut Winkel,
prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau
kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya
sesuai dengan bobot yang dicapainya.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa prestasi belajar siswa merupakan hasil akhir yang mereka
terima sebagai imbalan atas usaha yang mereka kerahkan melalui
berbagai cara.
- Pengukuran Prestasi Belajar
Menurut Arikunto, pengukuran prestasi belajar dapat dilakukan
dengan berbagai cara memberikan test yang mempunyai fungsi yaitu
untuk mengukur kemampuan siswa dan keberhasilan program
pengajaran. Tes tersebut dibedakan menjadi 3 macam:
a. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahankelemahan siswa sehingga dapat memberikan perlakuan
yang tepat.
b. Tes formatif adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu dan tes ini
digunakan pada akhir pelajaran.
c. Tes sumatif adalah suatu tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya
pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih
besar dan dilaksanakan setiap akhir semester.
Pengukuran memberikan ujian dengan tujuan dapat membantu
hasil belajar untuk menilai keberhasilan program pendidikan dan
kemampuan siswa, dengan mencermati hasil nilai ulangan akhir siswa,
seseorang dapat mengevaluasi hasil belajar siswa tersebut.
4. Kerangka berpikir
Fenomena di lapangan:
Jika tidak diatasi:
Kurangnya media
Pembelajaran menjadi
pembelajaran sehingga
kurang efektif dan tujuan
siswa kurang memahami
pembelajaran tidak dapat
tentang materi menghitung
tercapai.
lama waktu.
Akibat: Solusi:
Mengembangkan media jam
Prestasi belajar siswa cerdik yang menarik dan
rendah. menyenangkan bagi siswa.
Hasil:
Cara: Siswa lebih mudah
Guru menerapkan media memahami materi
jam cerdik dalam proses menghitng lama waktu
pembelajaran. dan prestasi belajar
memuaskan.
D. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitan Research and
Development atau yang biasa disebut dengan R&D, yaitu suatu proses
untuk mengembangkan produk yang sudah ada atau suatu produk yang
baru.
Dalam penelitian ini peneliti mengacu pada model ADDIE dalam
mengembangkan media pembelajaran berupa media jam cerdik. Pada
penelitian ini dilakukan secara sistematis sesuai dengan tahapan pada
model ADDIE yaitu tahapan analyze, design, develop, implement dan
evaluate.
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media
pembelajaran jam cerdik untuk siswa kelas III SD dengan menguji
keefektifan produk media ini terhadap peningkatan prestasi belajar.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Bakti yang terletak di
Jalan Penas Tani IV, Bakti, Kec. Batu Benawa, Kab. Hulu Sungai Tengah,
Kalimantan Selatan, Kode Pos 71371.
4. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan pengembangan model ADDIE, yaitu:
Analysis (analisis), Design (perancangan), Developmen (pengembangan),
Implementation (penerapan), dan Evaluation (evaluasi).
Skema pengembangan ADDIE dijelaskan dengan penjelasan berikut:
1. Analysis (analisis)
Tahap ini dimula dari analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan yang
dilakukan dengan melakukan wawancara pada guru kelas III, dan dari
hasil wawancara didapatkan informasi bahwa siswa masih kurang
memahami materi menghitung lama waktu pada pelajaran matematika
sehingga menyebabkan banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah
standar atau KKM. Selain itu, guru juga hanya menggunakan buku tema
pada pembelajaran sehingga dibutuhkan suatu media pembelajaran yang
dapat membantu proses belajar agar berjalan efektif dan efisien.
2. Design (perancangan)
Pada tahap perancangan peneliti membuat rancangan media yang
akan digunakan dalam pembuatan media jam cerdik untuk gambaran
peneliti dalam mengembangkan media jam cerdik.
3. Developmen (pengembangan)
Pada tahap pengembangan peneliti menerapkan konsep yang telah
dirancang menjadi media yang konkret untuk implementasi penerapan
media jam cerdik untuk kelas III di SDN 1 Bakti.
4. Implementation (penerapan)
Pada tahap implementasi atau penerapan peneliti telah
mengimplementasikan media yang telah dibuat dengan menguji coba
media jam cerdik kepada 15 siswa kelas III SDN 1 Bakti dengan tujuan
mengetahui pengaruh media jam cerdik terhadap prestasi belajar siswa.
5. Evaluation (evaluasi)
Pada tahap evaluasi peneliti melakukan evaluasi terkait
penggunaan media jam cerdik untuk menilai seberapa berkualitas media
tersebut dalam penerapan pembelajaran. Selain itu, tahap evaluasi ini juga
digunakan peneliti untuk perbaikan media yang telah dibuat.
5. Sumber Data
Sumber data untuk memperoleh data pada penelitian ini adalah
guru kelas III SDN 1 Bakti dengan melakukan wawancara guna
mengetahui permasalahan yang mendasar dalam kegiatan pembelajaran
sebelum dilakukannya penelitian, serta memberikan kuisioner untuk
validator SDN 1 Bakti terkait kelayakan media jam cerdik.
Kriteria validitas sebuah produk dapat dilihat pada tabel berikut ini:
% Kategori
0-20 Tidak Valid
21-40 Kurang Valid
41-60 Cukup Valid
61-80 Valid
81-100 Sangat Valid
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.
Pristiwanto, Y., Handayani, T., & Marini, D. (2019). Upaya Peningkatan Hasil
Belajar Pengukuran Waktu Melalui Media Jam Pintar Pada Siswa Kelas
Iii-a Sdn Tlogomas 2 Kota Malang. Jurnal Basicedu, 3(1), 136-140.
Hasan, M., Milawati, M., Darodjat, D., Harahap, T. K., Tahrim, T., Anwari, A.
M., ... & Indra, I. (2021). Media Pembelajaran.
I Made Dwika Handikha, Anak Agung Gede Agung, and I Gde Wawan Sudatha,