Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENGEMBANGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Research and Development”

Dosen Pengampu

Dr. Haswinda Harpriyanti, M.Pd.

Disusun Oleh:

Misda (3062056165)

Kelas: 03/21

Semester: VI (Enam)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP PGRI BANJARMASIN)

2023
A. JUDUL

Pengembangan Media Pembelajaran Jam Cerdik Untuk


Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran
Matematika Di SDN 1 Bakti.

B. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan tindakan yang disengaja dan terencana
yang dilakukan seseorang secara sadar dalam mengembangkan potensi diri
untuk mecapai kedewasaan atau kemandirian. Baik dalam bidang iman,
pengendalian diri, kepribadian, keilmuan, pengetahuan atau wawasan, dan
bakat yang ditonjolkan.

Menurut undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas


(Sistem Pendidikan Nasional) menyatakan bahwa “tujuan pendidikan
nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab”.

Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-


hari. Terutama pendidikan matematika, itu salah satu pendidikan wajib
yang ada di pendidikan formal dan memiliki integritas pembelajaran yang
memadai untuk kegiatan belajar mengajar agar dapat beroperasi sesuai
dengan kemampuan dasar yang diharapkan.

Matematika adalah mata pelajaran yang diajarkan di semua tingkat


pendidikan karena matematika dianggap sebagai ibu dari semua
pengetahuan. Baik di bidang teknologi atau dalam kehidupan kita sehari-
hari, kita selalu dihadapkan pada angka dan matematika. Konsep
matematika dalam kehidupan sehari-hari sangat diperlukan untuk
memecahkan masalah dan bagi orang-orang untuk menangani masalah
sosial, ekonomi dan alam.
Matematika perlu diajarkan di sekolah, karena matematika
membantu anak membangun karakternya. Matematika membantu siswa
menjadi pemikir kreatif dan inovator. Matematika membantu siswa
menjadi warga negara yang hemat, teliti, dan efisien.

Menurut Maryani, dkk (2019:61) Matematika merupakan suatu


ilmu yang mempelajari bilangan, bangun dan konsep-konsep yang
berkenaan dengan kebenarannya secara logika, menggunakan simbol-
simbol yang umum serta dapat diaplikasikan dalam bidang lainnya.

Banyak siswa dengan asumsi, matematika adalah pelajaran yang


sulit dipahami dan menjadi menghambat pembelajaran mereka. Hal ini
terjadi karena belajar matematika lebih menitikberatkan pada rumus dari
pada penerapan aktual mata pelajaran dalam situasi dunia nyata.

Salah satu pembelajaran matematika yang membutuhkan


pemikiran abstrak yaitu pada materi menghitung lama waktu. Bentuk
materi tersebut diantaranya menentukan letak jarum jam, membaca dan
menuliskan tanda waktu jam, serta menentukan lama suatu kegiatan dalam
kehdupan sehari-hari. Kemampuan menghitung lama waktu sangat
berguna dalam kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari, seperti siswa
dapat mengetahui berapa lama waktu tempuh dari rumah sampai ke
sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru


kelas III di SDN 1 Bakti pada tanggal 6 Maret 2023, diperoleh informasi
bahwa nilai evaluasi siswa terkait kemampuan menghitung lama waktu
masih rendah dari KKM yang ditentukan yaitu 75. Dari 15 siswa, ada 6
yang tidak memenuhi KKM. Nilai paling rendah yang diperoleh siswa
adalah 37,5. Hal ini dikarenakan, pada saat pembelajaran guru hanya
mengandalkan buku tema. Sehingga siswa kurang memperhatikan
penjelasan dari guru dan minat siswa dalam pembelajaran berkurang.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalah tersebut


adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Menurut Lusiana
(2018:34) Peserta didik akan bertahan dan aktif dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan media yang sesuai karekteristik
perkembangan peserta didik. Media pembelajaran yang dapat digunakan
yaitu dengan membuat media jam cerdik. Melalui media jam cerdik
tersebut siswa akan lebih mudah memahami karena menggunakan media
yang konkret. Siswa dapat secara langsung mengidentifikasi selisih waktu
misal dari pukul 08.00 menuju pukul 10.00 terdapat selisih 2 jam.

Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti akan melakukan penelitian


yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Jam Cerdik Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran
Matematika Di SDN 1 Bakti”. Metode yang digunakan yaitu metode
Research and Development. Metode ini digunakan oleh peneliti karena
dianggap lebih relevan, sebab dalam metode ini menghasilkan sebuah
produk tertentu yang sudah di uji kevalidannya.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana rancangan produk media jam cerdik pada materi
menghitung lama waktu kelas III di SDN 1 Bakti?
2. Bagaimana tingkat kelayakan media jam cerdik pada materi
menghitung lama waktu kelas III di SDN 1 Bakti?
3. Bagaimana media jam cerdik dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas III di SDN 1 Bakti?

3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Menyusun rancangan media jam cerdik pada materi menghitung
lama waktu kelas III di SDN 1 Bakti.
2. Menjelaskan kelayakan media jam cerdik pada materi menghitung
lama waktu kelas III di SDN 1 Bakti.
3. Mengetahui prestasi belajar siswa pada materi menghitung lama
waktu dengan menggunakan media jam cerdik.

4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah:
1. Bagi Siswa
Siswa mendapatkan pengalaman baru dan dapat
meningkatkan motivasi untuk aktif dalam kegiatan belajar
sehingga prestasi belajar meningkat.
2. Bagi Guru
Salah satu alternatif mengajar untuk guru, dalam
mengembangkan media pembelajaran. Sehingga dapat
meningkatkan kualitas profesional guru dala menyelenggarakan
pembelajaran di kelas.
3. Bagi Sekolah
Memberikan pemikiran untuk dipertimbangkan pihak
sekolah tentang pentingnya menggunakan media jam cerdik
sebagai bahan untuk proses pembelajaran.
4. Bagi Peneliti
Menjadi rujukan informasi bagi peneliti lain sehingga dapat
memberikan referensi mengenai pengembangan media
pembelajaran untuk membantu proses pembelajaran.

C. KAJIAN PUSTAKA

1. Media Pembelajaran
- Pengertian media Pembelajaran
Secara Harfiah, media berarti perantara atau pengantar. Sadiman
mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim ke penerima pesan. Media adalah berbagai jenis
komponen dan lingkungannya. Media adalah wadah dari pesan yang
oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan
tersebut. Materi yang diterima adalah pesan instruksional, sedangkan
tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar.
Media pembelajaran merupakan apa saja yang digunakan pengajar
untuk memberikan pelajaran dengan melibatkan panca indera
penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa. Kumpulan
informasi yang khusus dibuat untuk mencapai tujuan dalam skenario
belajar-mengajar dikenal sebagai media pembelajaran.
Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan menunjukkan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai
perantara atau penghubung dari pemberi informasi yaitu guru kepada
penerima informasi atau siswa yang bertujuan untuk menstimulus para
siswa agar termotivasi serta bisa mengikuti proses pembelajaran
secara utuh dan bermakna. Artinya, terdapat lima komponen dalam
pengertian media pembelajaran. Pertama, sebagai perantara pesan
atau materi dalam proses pembelajaran. Kedua, sebagai sumber
belajar. Ketiga, sebagai alat bantu untuk untuk menstimulus motivasi
siswa dalam belajar. Keempat, sebagai alat bantu yang efektif untuk
mencapai hasil pembelajaran yang utuh dan bermakna. Kelima, alat
untuk memperoleh dan meningkatkan skill. Kelima komponen
tersebut berkolaborasi dengan baik akan berimplikasi kepada
berhasilnya pencapaian pembelajaran sesuai dengan target yang
diharapkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di simpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam proses belajar
mengajar yang membantu siswa lebih memahami makna informasi
yang coba disampaikan oleh guru kepada mereka.
- Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Kemp & Dayton (1985:28), media pembelajaran dapat
memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk
perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar
jumlahnya.
Fungsi pertama, memotivasi minat atau tindakan. Media
pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan.
Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para
peserta didik untuk bertindak. Fungsi kedua, menyajikan informasi.
media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian
informasi di hadapan sekelompok peserta didik. Isi dan bentuk
penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan
laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula
berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Fungsi ketiga, tujuan
pembelajaran. Agar pembelajaran dapat berlangsung, informasi yang
disajikan dalam media pembelajaran harus melibatkan siswa baik
secara konseptual maupun fisik maupun melalui tugas-tugas praktis.
- Manfaat Media Pembelajaran
Dalam bukunya Asyar Arsyad mengemukakan bahwa manfaat
media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
hasil belajar.
b) Media pembelajarandapat meningkatkandan mengarahkan motivasi
belajar,sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,interaksi
yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai denga
kemampuan dan minatnya.
c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,
ruang,dan waktu.
d) Media pembelajaan dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka,
serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,
masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata,
kunjungan ke musium atau kebun binatang.

2. Media Jam Cerdik


Media jam cerdik adalah sebuah media yang akan dikembangkan
atau diciptakan oleh peneliti. Media ini terbuat dari kardus bekas. Peneliti
akan membuat dua buah jam, yang mana jam tersebut dapat memudahkan
siswa menentukan lama waktu. Jam pertama akan menunjukkan pukul
awal, dan jam kedua menunjukkan pukul akhir. Misalnya siswa pulang
sekolah jam 12.00 dan sampai di rumah pukul 13.00, maka pada jam
pertama akan menunjukkan pukul 12.00 dan pada jam kedua menunjukkan
pukul 13.00. sehingga dengan adanya media jam cerdik tersebut, siswa
dapat dengan mudah menentukan berapa lama waktu mereka selama
diperjalanan.

3. Prestasi Belajar
- Pengertian Prestasi Belajar
Keberhasilan belajar mengacu pada hasil yang diperoleh seseorang
sebagai hasil dari mempelajari atau memahami materi pelajaran yang
diukur dari bobot yang dicapai. Sedangkan belajar adalah usaha
seseorang untuk beralih dari ketidaktahuan menjadi berpengetahuan
melalui suatu proses.
Hasan Alwi mengemukakan, bahwa prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan
melalui mata pelajaran, lazimnnya ditunjukkan dengan nilai atau
angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut Winkel,
prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau
kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya
sesuai dengan bobot yang dicapainya.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa prestasi belajar siswa merupakan hasil akhir yang mereka
terima sebagai imbalan atas usaha yang mereka kerahkan melalui
berbagai cara.
- Pengukuran Prestasi Belajar
Menurut Arikunto, pengukuran prestasi belajar dapat dilakukan
dengan berbagai cara memberikan test yang mempunyai fungsi yaitu
untuk mengukur kemampuan siswa dan keberhasilan program
pengajaran. Tes tersebut dibedakan menjadi 3 macam:
a. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahankelemahan siswa sehingga dapat memberikan perlakuan
yang tepat.
b. Tes formatif adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu dan tes ini
digunakan pada akhir pelajaran.
c. Tes sumatif adalah suatu tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya
pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih
besar dan dilaksanakan setiap akhir semester.
Pengukuran memberikan ujian dengan tujuan dapat membantu
hasil belajar untuk menilai keberhasilan program pendidikan dan
kemampuan siswa, dengan mencermati hasil nilai ulangan akhir siswa,
seseorang dapat mengevaluasi hasil belajar siswa tersebut.

4. Kerangka berpikir
Fenomena di lapangan:
Jika tidak diatasi:
Kurangnya media
Pembelajaran menjadi
pembelajaran sehingga
kurang efektif dan tujuan
siswa kurang memahami
pembelajaran tidak dapat
tentang materi menghitung
tercapai.
lama waktu.

Akibat: Solusi:
Mengembangkan media jam
Prestasi belajar siswa cerdik yang menarik dan
rendah. menyenangkan bagi siswa.

Hasil:
Cara: Siswa lebih mudah
Guru menerapkan media memahami materi
jam cerdik dalam proses menghitng lama waktu
pembelajaran. dan prestasi belajar
memuaskan.

D. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitan Research and
Development atau yang biasa disebut dengan R&D, yaitu suatu proses
untuk mengembangkan produk yang sudah ada atau suatu produk yang
baru.
Dalam penelitian ini peneliti mengacu pada model ADDIE dalam
mengembangkan media pembelajaran berupa media jam cerdik. Pada
penelitian ini dilakukan secara sistematis sesuai dengan tahapan pada
model ADDIE yaitu tahapan analyze, design, develop, implement dan
evaluate.
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media
pembelajaran jam cerdik untuk siswa kelas III SD dengan menguji
keefektifan produk media ini terhadap peningkatan prestasi belajar.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Bakti yang terletak di
Jalan Penas Tani IV, Bakti, Kec. Batu Benawa, Kab. Hulu Sungai Tengah,
Kalimantan Selatan, Kode Pos 71371.

3. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III di SDN 1 Bakti
yang berjumlah 15 orang. Sedangkan objek penelitian yaitu media
pembelajaran. Hal ini dikarenakan masih banyak guru yang hanya
mengandalkan buku tema dalam proses pembelajaran.

4. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan pengembangan model ADDIE, yaitu:
Analysis (analisis), Design (perancangan), Developmen (pengembangan),
Implementation (penerapan), dan Evaluation (evaluasi).
Skema pengembangan ADDIE dijelaskan dengan penjelasan berikut:
1. Analysis (analisis)
Tahap ini dimula dari analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan yang
dilakukan dengan melakukan wawancara pada guru kelas III, dan dari
hasil wawancara didapatkan informasi bahwa siswa masih kurang
memahami materi menghitung lama waktu pada pelajaran matematika
sehingga menyebabkan banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah
standar atau KKM. Selain itu, guru juga hanya menggunakan buku tema
pada pembelajaran sehingga dibutuhkan suatu media pembelajaran yang
dapat membantu proses belajar agar berjalan efektif dan efisien.
2. Design (perancangan)
Pada tahap perancangan peneliti membuat rancangan media yang
akan digunakan dalam pembuatan media jam cerdik untuk gambaran
peneliti dalam mengembangkan media jam cerdik.
3. Developmen (pengembangan)
Pada tahap pengembangan peneliti menerapkan konsep yang telah
dirancang menjadi media yang konkret untuk implementasi penerapan
media jam cerdik untuk kelas III di SDN 1 Bakti.
4. Implementation (penerapan)
Pada tahap implementasi atau penerapan peneliti telah
mengimplementasikan media yang telah dibuat dengan menguji coba
media jam cerdik kepada 15 siswa kelas III SDN 1 Bakti dengan tujuan
mengetahui pengaruh media jam cerdik terhadap prestasi belajar siswa.
5. Evaluation (evaluasi)
Pada tahap evaluasi peneliti melakukan evaluasi terkait
penggunaan media jam cerdik untuk menilai seberapa berkualitas media
tersebut dalam penerapan pembelajaran. Selain itu, tahap evaluasi ini juga
digunakan peneliti untuk perbaikan media yang telah dibuat.

5. Sumber Data
Sumber data untuk memperoleh data pada penelitian ini adalah
guru kelas III SDN 1 Bakti dengan melakukan wawancara guna
mengetahui permasalahan yang mendasar dalam kegiatan pembelajaran
sebelum dilakukannya penelitian, serta memberikan kuisioner untuk
validator SDN 1 Bakti terkait kelayakan media jam cerdik.

6. Teknik Pengumpulan Data


1. Obsevasi
Pada tahap observasi peneliti melakukan teknik pengumpulan data
dengan melakukan pengamatan pada objek penelitian. Teknik observasi
yang digunakan adalah pengamatan secara langsung selama kegiatan
pembelajaran.
2. Wawancara
Untuk mengukur tingkat efektivitas atau keberhasilan penerapan
media jam cerdik, maka dilakukan wawancara kepada guru dan siswa.
Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi keberhasilan dari
penerapan media ajar jam cerdik.
3. Validitas Ahli
Validasi digunakan untuk memperoleh data tentang kualitas
produk yang akan digunakan. Lembar validasi yang digunakan yaitu
lembar validasi instrumen dan lembar validasi media pembelajaran jam
cerdik.

7. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan
menguji kevalidan instrumen kepada pakar ahli pada bidangnya. Untuk
melihat kevalidan instrumen sebagai tahapan awal untuk mengembangkan
produk. Seteleh mendapatkan data yang valid, peneliti menyusun sebuah
produk berupa media jam cerdik yang akan diujikan kevalidannya kembali
oleh pakar ahli. Hasil validasi dari pakar ahli kemudian dianalisis dengan
mempertimbangkan saran dan masukan dari validator. Selanjutnya hasil
analisis tersebut dijadikan sebagai acuan untuk merevisi produk.
Untuk menentukan hasil validasi produk, peneliti menggunakan
rumus berikut:
F
Persentase = × 100%
N
Keterangan:
F = Jumlah siswa tuntas
N = Jumlah keseluruhan siswa

Kriteria validitas sebuah produk dapat dilihat pada tabel berikut ini:

% Kategori
0-20 Tidak Valid
21-40 Kurang Valid
41-60 Cukup Valid
61-80 Valid
81-100 Sangat Valid

DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.

Maryani. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Group


Investigation dengan Media Games Puzzle Pada Kelas V Sekolah Dasar.
Jurnal Basicedu, 3 (1), 60-65.

Pristiwanto, Y., Handayani, T., & Marini, D. (2019). Upaya Peningkatan Hasil
Belajar Pengukuran Waktu Melalui Media Jam Pintar Pada Siswa Kelas
Iii-a Sdn Tlogomas 2 Kota Malang. Jurnal Basicedu, 3(1), 136-140.

Lusiana. 2018. Penggunaan Media Puzzle untuk Meningkatkan Keterampilan


Membaca Permulaan dalam Pembelajaran Tematik. Jurnal Basicedu, 2 (2),
32-39.

Wahyuningtyas, R., & Sulasmono, BS (2020). Pentingnya media dalam


pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar di Sekolah Dasar.
Pendidikan: Jurnal Pendidikan , 2 (1), 23-27.

Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Hasan, M., Milawati, M., Darodjat, D., Harahap, T. K., Tahrim, T., Anwari, A.
M., ... & Indra, I. (2021). Media Pembelajaran.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Winkel. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto,op.cit., hlm.7

I Made Dwika Handikha, Anak Agung Gede Agung, and I Gde Wawan Sudatha,

„Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Luther Pada Mata


Pelajaran IPA Kelas VIII Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 Di
SMP Negeri 1 Marga Kabupaten Tabanan Jurusan Teknologi Pendidikan,
FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja ‟, Jurnal EDUTECH
UNDIKSHA, 1.2 (2013), h. 1–10
(2023). diakses 25 Mei 2023, dari
http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/4200/1/SKRIPSI%20SITTI
%20MUNAWWARA%20MASSE%202022.pdf
Pengembangan media pembelajaran berbentuk jam sudut untuk meningkatkan
hasil belajar siswa materi pengukuran sudut mata pelajaran matematika
kelas IV di MI Miftahul Huda Karangploso Etheses of Maulana Malik
Ibrahim State Islamic University. (2023). Retrieved 3 June 2023, from
http://etheses.uin-malang.ac.id/12336/

Anda mungkin juga menyukai