Anda di halaman 1dari 13

A.

Latar Belakang Masalah

Peranan lingkungan dan keluarga sangat penting dalam upaya


meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa disamping guru.Guru
memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya menumbuhkembangan
minat siswa untuk meraih prestasi dalam bidang pelajaran tertentu termasuk
matematika.Untuk itu seorang guru perlu mencari strategi alternatif dalam
menumbuhkan minat siswa agar mu belajar dengan gembira tanpa merasa
terpaksa.

Pada umumnya siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika


merupakan pelajaran yang sangat sulit untuk dipahami,sehingga minat siswa
dalam pembelajaran matematika masih rendah dan bahkan ada yang
beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang tidak menarik,sulit dan
membosankan.Hal tersebut harus dicari solusinya agar minat belajar siswa
meningkat dan pada akhirnya hasil belajar siswa menjadi bagus.

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar guru hendaknya memilih dan


menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar,baik secara
fisik,mental maupun sosial.Oleh karena itu para guru harus memahami dan
mengembangkan berbagai metode dan keterampilan dalam mengajarkan suatu
mata pelajaran tertentu.Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas
untuk mendorong,membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa-siswi
untuk mencapai tujuan.Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala
sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk proses perkembangan anak.

Guna mencapai tujuan pembelajaran guru hendaknya sebagai pemberi


informasi harus mampu menemukan gagasan-gagasan baru,bagaimana cara
mengarahkan siswa berorganisasi,memotivasi siswa,menyediakan perangkat
pembelajaran yang baik. Guru yang efektif dalam menjalankan tugasnya adalah
guru yang berhasil menjadikan siswanya termotivasi untuk mengembangkan
minat siswa seoptimal mungkin.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian tindakan kelas yang berjudul “ Upaya meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran konkret pada
pokok bahasan membandingkan pecahan di kelas III SDN 24/ IX Pudak
Kec.Kumpeh Ulu

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Apakah belajar dengan menggunakan media pembelajaran konkret dapat


meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan
membandingkan pecahan di kelas III SDN 24/IX Pudak Kec.Kumpeh Ulu

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah belajar dengan


menggunakan media pembelajaran konkret dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa pada pokok bahasan membandingkan pecahan dikelas III
SDN

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan membawa manfaat bagi peningkatan mutu


pendidikan terutama dalam menanggulangi rendahnya motivasi dan prestasi
belajar siswa terhadap materi pembelajaran.

Bagi guru kelas diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan masukan dan sumber informasi pendukung tentang hal-hal yang menjadi
latar belakang rendahnya motivasi,daya serap dan prestasi siswa disekolah.
Selain itu guru kelas mencari dan menemukan media yang sesuai dengan
kondisi kesulitan yang dihadapi siswa, terutama dalam menanggulangi masalah
yang dihadapi dikelas.

Dan bagi siswa diharapkan agar lebih termotivasi dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan cepat, tepat dan benar
dan dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

E. Landasan Teori

a. Motivasi Dalam Proses Belajar Mengajar

Salah satu hambatan dalam mengajar matematik adalah bahwa banyak


siswa yang tidak tertarik pada matematika itu sendiri, bahkan banyak orang
lemah dalam pengetahuan matematika, tetapi tidak merasakan itu sebagai suatu
kekurangan.

Motivasi sangat penting bagi siswa dalam mempelajari matematika


dengan adanya motivasi yang baik, siswa akan lebih mudah dan senang dalam
mempelajari matematika, sehingga akan diperoleh hasil yang baik. Oleh karena
itu guru matematika harus mengerti apa itu motivasi.

Motivasi adalah usaha untuk menumbuhkembangkan suatu kondisi,


sehingga seseorang mau dan ingin melakukan suatu perubahan atau perbuatan
yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.Bagi guru tujuan motivasi
adalah untuk menggerakkan atau mengacu pada siswanya agar timbul
keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar sehingga tercapai tujuan
pendidikan.

Menurut Donal (dalam malik 1992) motivasi adalah perubahan dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.Sedangkan menurut Ngalim ( 1990 )
berpendapat motivasi adalah suatu usaha untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar tergerak pastinya untuk melakukan sesuatu.

Disekolah sering digunakan motivasi eksternal seperti nilai, ujian,


ijazah ,kenaikan kelas, celaan maupun hukuman.Bila pelajaran kurang menarik,
maka motivasi eksternal yang dipakai untuk membangkitkan minat siswa, tetapi
membangkitkan minat siswa tidak mudah, untuk itu guru perlu untuk mengenal
siswa dan mempunyai kesanggupan untuk menghubungkan pelajaran dengan
kebutuhan minat siswa.

b. Pengertian Media Konkret

Media konkret adalah segala sesuatu yang nyata dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan lebih efektif dan efesien menuju kepada tercapainya tujuan yang
diharapkan.

Media konkret merupakan alat bantu yang paling mudah penggunaannya,


karena tidak perlu membuat persiapan selain langsung menggunakannya.Yang
dimaksud dengan benda nyata sebagai media adalah alat penyampaian
informasi yang berupa benda atau objek yang sebenarnya atau asli dan tidak
mengalami perubahan yang berarti.Sebagai objek nyata, media konkret
merupakan alat bantu yang bisa memberikan pengalaman langsung kepada
pengguna.Oleh karena itu, media konkret banyak digunakan dalam proses
pembelajaran sebagai alat bantu memperkenalkan subjek baru.Media konkret
mampu memberikan arti nyata kepada hal – hal yang sebelumnya hanya
digambarkan secara abstrak yaitu denga kata – kata atau visual.

c. Fungsi Media Konkret

Mulyani Sumantri, ( 2004 : 178 ) mengemukakan bahwa secara umum


media konkret berfungsi sebagai ( a ) Alat bantu untuk mewujudkan situasi
belajar yang efektif, ( b ) Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar, ( c )
Meletakkan dasar – dasar yang konkret dan konsep yang abstrak sehingga dapat
mengurangi pemahaman yang bersifat verblisme, ( d) Mengembangkan
motivasi belajar siswa ( e ) Mempertinggi mutu pembelajaran

Keuntungan penggunaan media konkret dalam pembelajaran adalah :

a) Membangkitkan ide – ide atau gagasan yang bersifat konseptual,


sehingga mengurangi kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya.
b) Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran
c) Memberikan pengalaman - pengalaman nyata yang merangsang
aktivitas dri sendiri untuk belajar.
d) Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
e) Menyediakan pengalaman - pengalaman yang tidak mudah didapat
melalui materi - materi yang lain dan menjadikan proses belajar
mendalam dan beragam.

d. karakteristik media konkret

Dalam dunia pendidikan,media konkret sering dianggap sebagai media


informasi yang paling mudah diakses.Sebagai media informasi,media konkret
mampu menjelaskan hal – hal yang abstrak dengan hanya sedikit atau tanpa
keterangan verbal.Dengan interaksi langsung melalui media konkret,diharapkan
hal –hal yang kurang jelas,apabila dijelaskan secara verbal akan menjadi jelas.

Media konkret memiliki kemampuan untuk merangsang imajinasi


pengguna dengan membawa kehidupan didunia nyata kedalam perpustakaan
ataupun kedalam kelas.Media konkret akan sangat membantu apabila
digunakan dalam suatu proses memperoleh informasi dengan tujuan untuk
memperoleh pengetahuan melalui pengalaman atau sering disebut sebagai
tujuan kongnitif.Dalam proses ini,media konkret dilibatkan sebagai suatu objek
nyata yang belum dikenal dan para pengguna akan belajar untuk mengenalnya.
Media konkret dapat memberikan pengguna pengalaman langsung atau
nyata,pengalaman keindahan yang tidak bisa didapat melalui media
lain.Misalnya pada satu pembelajaran pokok bahasan membandingkan pecahan
kita dapat menggunakan roti sebagai media dalam menyampaikan pelajaran
sehingga anak dapat merasakan pengalaman langsung.

F. Penelitian Yang Relevan

Matematika seringkali dituliskan sebagai suatu kumpulan sistem


matematika, maksudnya didalam proses belajar mengajar matematika perlu
kiranya seorang guru lebih memperhatikan perkembangan intelektual dan
pengalaman belajar siswa masa lampau, untuk membantu perkembangan
belajar siswa dalam menerima pengalaman belajar yang akan datang.Pada
dasarnya pembuktian matematika menggunakan penalaran yang logis.Penalaran
logis ini menggunakan pernyataan yang mengandung “ jika-maka” jadi bentuk
bukti formal untuk SD kebentuk formal untuk matematika lebih lanjut.

Menurut Nana Surjana (1987 : 28 ) “ proses belajar berlangsung dalam


waktu tertentu dan merupakan proses yang panjang dari satu fase ke fase
berikutnya.Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang, bukan menghafal atau mengingat.

Herman Hudoyo ( 1979 : 89 ) begitu juga dengan belajar matematika


karena melibatkan suatu struktur hirarki dari konsep – konsep tingkat tinggi
yang dibentuk atas dasar apa yang telah terbentuk sebelumnya.

Ros Effendi ( 1980 : 148 ) belajar matematika berarti mempelajari


fikiran-fikiran manusia yang berhubungan dengan ide,proses dan
penalaran.Mohammad Soleh ( 1998 : 3 ) belajar matematika adalah belajar
tentang bilangan, belajar menjumlah, mengurangi dan membagi yang terdapat
dalam aljabar, aritmatika, dan geometri.
Pembelajaran matematika dengan menggunakan media konkret
merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran materi membandingkan pecahan.

Penelitian Zulkardi dan Ilma Ratu, tentang desain bahan ajar penjumlahan
pecahan berbasis pendidikan matematika realistik indonesia ( PMRI ) hasilnya
antara lain proses pebelajaran siswa dengan menggunakan bahan ajar
penjumlahan pecahan berbasis PMRI sangat menuntun siswa untuk
mengembangkan ide – ide dan menumbuhkan kreativitas siswa dalam
menyelesaikan masalah, dilihat dari proses yang dilakukan siswa daaalllam
meenyelesaikan masalah.

Penelitian yamg dilakukan oleh Soviawati, Evi tentang pendekatan


matematika realistis ( PMR ) untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa
ditingkat sekolah dasar, hasilnya antara lain siswa tidak hanya mudah
menguasai konsep dan materi pelajaran namun juga tidak cepat lupa dengan
konsep dan materi yang telah diperolehnya.

Jadi, belajar matematika adalah melibatkan diri yang berhubungan dengan


ide, proses dan penalaran yang semuanya telah tersusun secara hirarki dari
konsep – konsep yang rendah sampai konsep – konsep yang lebih tinggi.

G. Kerangka Karangan

Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai kajian objek yang


abstrak. Sifat abstrak ini menjadikan banyak siswa kesulitan dalam
matematika. Pembelajaran matematika saat ini lebih cenderung bagaimana
matematika dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata dan objek nyata dapat
digunakan sebagai sarana dalam memberikan pemahaman pada siswa.
Kegiatan pembelajaran matematika yang kurang terikat dengan kehidupan
nyata dan alam pikir siswa sering menjadikan matematika yang kurang
dipelajari kurang bermakna dan kurang menarik.

Dalam proses pembelajarannya, guru berupaya memberikan penjelasan


materi secara lengkap. Dalam hal ini siswa cenderung dituntut untuk dapat
memahami apa yang disampaikan oleh guru, tentu pembelajaran seperti ini
tidak relevan, dari kenyataan ini jelas lah guru tersebut perlu dibantu dalam
proses pembelajaran salah satu nya dengan menggunaakan media pembelajaran.
Penggunaan media dapat membantu dalam penyampaian materi pelajaran
matematika yang abstrak. Sehingga diharapkan siswa lebih mudah menangkap
dan memahami materi pelajaran yang nantinya akan bermuara pada
keberhasilan belajar siswa.

H. Hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesis tindakannya adalah dengan menggunakan


media konkret akan meningkatkan motivasi dan prestasi belajar anak pada
pelajaran matematika pokok bahasan membandingkan pecahan di SDN.24/IX
Pudak.Desa Pudak Kec.Kumpeh Ulu.

I. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN.24/IX yang terletak di Desa Pudak


Kecamatan Kumpeh Ulu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2021
semester genap.

J). Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa – siswi kelas III SDN.24/IX Pudak pada
mata pelajaran matematika materi membandingkan pecahan.
K). Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi


pengolahan metode pembelajaran demonstrasi, observasi aktivitas guru, siswa
dan tempat berlangsungnya aktivitas pembelajaran yaitu SDN.24/IX Desa
Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu

L). Tehnik Dan Alat Pengumpulan Data

Tehnik dan alat pengumpulan data yang digunakan adalah tehnik


observasi langsung yaitu suatu tehnik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengamati secara langsung subjek atau objek yang diamati.

M). Validasi Data

N). Analisis Data

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan


siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir pembelajaran.
Pada penelitian ini digunakan skala 1-100 dengan rumus yang digunakan
( Agus,2005)

Nilai siswa = skor yang diperoleh x 100%


skor maksimum

katagori dalam penelitian ini untuk membedakan apakah ketuntasan belajar


baik perorangan maupun klasikal tercapai, apabila hasil telah memperoleh skor
60% atau 6.0. daya serap klasikal suatu kelas dikatakan tuntas bila dikelas
tersebut terdapat 85% siswa yang mencapai 60%.
O). Prosedur penelitian
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan, penelitian ini terdiri atas dua
siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, penerapan tindakan,
observasi,refleksi dan revisi.
Siklus 1
1. Perencanaan
 Penyusunan RPP ( Rencana Pelaksanaan pembelajaran )
 Menyusun lembar kerja siswa sesuai dengan indikatorpembelajaran
yang ingin dicapai.
 Membuat soal tes yang akan diadakan untuk mengetahui hasil
pembelajaran siswa.
 Membentuk kelompok yang bersifat heterogen baik dari segi
kemampuan akademis, jenis kelamin maupun etnis.
2. Pelaksanaan Tindakan
 Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
dibuat. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama
pembelajaran. Siswa dibimbing untuk belajar matematika secara
mandiri dengan menggunakan media konkret, adapun langkah – langkah
yang dilakukan sesuai dengan skenario pembelajaran.
 Penutup
Diakhir pelaksanaan pembelajaran pada tiap silus,guru memberikan tes secara
tertulis untuk mengevaluasi hasil belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
3. Observasi
Pengamatan dilakukan selama proses pembeljaran berlangsung dan hendaknya
pengamat melakukan kolaborasi dalam pelaksanaannya.
4. Refleksi
Pada tahapan ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh. Hasil analisis
data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses
dan hasil yang ingin dicapai.
Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atau belum
terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal itu terjadi, dan apa yang perlu
dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah
selanjutnya dalam upaya untukmenghasilkan perbaikan pada siklus II.

Siklus II
Kegiatan pada siklus II pada dasarnya sama dengan pada siklus I hanya saja
perencanaan kegiatan berdasarkan pada hasil refleksi pada siklus I sehingga
lebih mengarah pada perbaikan pada pelaksanaan siklus I.
DAFTAR ISI

Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi


Aksara,

Hamalik, oemar. 2002. Psikologi Belajar Dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algesindo.

Sadirman, AM. 1990. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :


Rajawali.

Marsandi dan Sudjana, 1992. Peningkatan Motivasi Belajar Murid.

Tarsito, Bandung,1980. Pengajaran Matematika Modern.

Hamalik,1992, Media Pendidikan. Citra Aditya Bakti, Bandung

Sudjana, 2001, Metode Dan Tehnik Pembelajara Partisipasif, PN. Falah


Productio, Bandung.
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR


SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN
KONKRET PADA POKOK BAHASAN MEMBANDINGKAN
PECAHAN DI KELAS III SDN.24/IX PUDAK KECAMATAN KUMPEH
ULU

DI SUSUN OLEH :

NIKEN ANGGRAINI

NIM.856584784

UNIVERSITAS TERBUKA JAMBI

2021/2022

Anda mungkin juga menyukai