Anda di halaman 1dari 2

TUGAS II

KASUS PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Pak Sulton adalah guru SDN Tambakrejo II kelas 6, ia hafal benar tidak semua siswa tertarik mata
pelajaran matematika. Kata sebagian siswa matematika itu sulit, menjemukan, penuh rumus dan
lain-lain.
Ia pernah bertanya, kog bisa begitu? Sulton kemudian mengajak rekan guru lain di sekolah yang
sama untuk menjawab pertanyaan tersebut, mereka menganalisis masalah. Mereka mencari akar
penyebab masalah. Mereka mengembangkan angket, wawancara dan lembar observasi. Sebelum
dibagikan ke siswa semua instrument diteliti, dicek, apakah sudah baik, mengukur apa yang
diukur, tidak bisa dan bisa dipercaya.
Hasil angket, wawancara dan observasi adalah sebagian besar siswa merasakan materi
Matematika terlalu teoritis, susah dibayangkan. Siswa menghendaki penjelasan kongkrit.
Pak Sulton ingat teori motivasi, bahwa siswa akan tertarik belajar jika dihadapkan ke hal- hal
kongkrit dan menantang. Mereka memutuskan untuk memanfaatkan mainan anak yang dapat
menggambarkan permainan matematika. Setiap kali mengajar, Pak Sulton selalu membawa
beberapa mainan dan barang-barang yang diperlukan agar pembelajaran matematika menjadi lebih
kongkrit dan dia meminta salah satu rekan guru untuk mengamati perilakunya saat dia mengajar.
Setiap usaia pelajaran Pak Sulton tidak lupa untuk meminta komentar siswa, setiap topik bahasan
selesai, Pak Sulton mengadakan ulangan. Hasil ulangan dianalisis, tentang ketuntasan, soal paling
sulit, mudah. Kegiatan ini berlangsung 2 bulan sampai melaporkan tindakannya.
Namun sebagai guru matematika kelas 6 SDN Tambakrejo II, ia belum puas karena tidak seluruh
siswa memperoleh nilai di atas batas kemampuan minimal yang diharapkan (75).

Pertanyaan:
1. Analisislah kasus di atas, temukan 4 masalah pembelajaran yang terdapat didalamnya!
2. Berikan alasan atas hasil analisis saudara!
3. Kemukakan alternatif pemecahannya!

Tutor

Dr. Zuhri Saputra Hutabarat, S.Pd. M.Pd

Anda mungkin juga menyukai