0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan6 halaman
Guru menggunakan berbagai metode pembelajaran dan media untuk mengakomodasi gaya belajar siswa, seperti penggunaan media pembelajaran, pemberian reward dan hukuman, serta metode ceramah, diskusi, dan penugasan tugas. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif.
Guru menggunakan berbagai metode pembelajaran dan media untuk mengakomodasi gaya belajar siswa, seperti penggunaan media pembelajaran, pemberian reward dan hukuman, serta metode ceramah, diskusi, dan penugasan tugas. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif.
Guru menggunakan berbagai metode pembelajaran dan media untuk mengakomodasi gaya belajar siswa, seperti penggunaan media pembelajaran, pemberian reward dan hukuman, serta metode ceramah, diskusi, dan penugasan tugas. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif.
Pembahasan terkait rumusan masalah pada poin ke tiga terkait dengan
upaya guru dalam menerapkan pembelajaran sesuai dengan gaya belajar
matematika siswa terdapat berbagai macam cara. Dengan berjalannya suatu proses pemmbelajaran maka akann di landasi sebuah tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu pengelolaan kelas yang di terapka juga harus baik dann ssesuai dengan kebutuhan siswa. menurut Supriyanto dalam Rofiq (2009), “pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembangtumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Sedangkan menurut Usman dalam Rofiq (2009), “pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar”. Pendapat lain dikemukakan oleh Wina Sanjaya dalam Rofiq (2009), “pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran”. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru disebutkan beberapa upaya untuk menerapkan pembelajaran kepada siswa (1) guru biasanya menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah pemahaman siswa. Guru tidak menggunakan media disetiap materi karena guru menganggap media digunakan untuk materi-materi yang dirasa berada dalam tingkatan “sulit” sehingga apabila ada materi yang dianggap sederhana, guru memutuskan untuk tidak menggunakan media pembelajaran. (2) guru menggunakan model dan metode ceramah, (3) menggunakan permainan, Menurut guru tersebut, anak usia kelas 1 SD/MI masih cenderung perlu bimbingan lebih dan akan lebih paham apabila guru menyampaikan materi secara langsung terutama pada pelajaran matematika. Permainan yang digunakan oleh guru dimaksudkan agar siswa memiliki motivasi untuk berusaha memahami materi dengan baik sehingga dapat berkompetisi dengan teman-temannya. (4) guru menggunakan sumber belajar buku dan guru itu sendiri. Menurut guru, penggunaan sumber belajar matematika berupa buku dan guru untuk anak usia kelas 1 SD/MI dimaksudkan karena pada usia tersebut guru tidak ingin membebani pikiran siswa dan menggunakan sumber belajar yang lebih sederhana selama sumber belajar tersebut dapat dipahami siswa dengan baik. (5) dalam mengajar guru menggunakan langkah langkah pembelajaran dengan cara menerangkan materi terlebih dahulu kepada siswa, dilanjutkan siswa disuruh maju untuk mengerjakan soal latihan, dan yang terakhir guru memberikan evaluasi tentang materi yang dibahas. Menurut guru, langkah-langkah tersebut cukup efektif digunakan selama ini di MI tersebut jadi guru belum mencoba menggunakan cara mengajar yang lain. (6) guru memberikan perhatian khusus terhadap siswa yang kurang memperhatikan pembelajaran, guru memberikan perhatian khusus misalnya memberi peringatan maupun hukuman pada siswa tersebut namun tanpa mengandung kekerasan. Hal tersebut, dapat diketahui bahwa yang dilakukan guru sudah tepat karena siswa berusia sekolah dasar harus diberikan didikan moral tanpa harus memberi kekerasan. Melihat dari beberapa respon diatas, dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini, guru sudah mampu mengelola kelas dengan baik, sehingga dapat menumbuhkan semangat siswa dalam belajar. Menurut Anikma (2017), Gaya Belajar ialah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang peserta didik dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir dan memecahkan masalah. Ada tiga tipe gaya belajar yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Dari beragamnya gaya belajar tersebut maka guru berupaya mengatasi diferensiasi gaya belajar siswanya dengan menggunakan gaya mengajar yang bervariasi. kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar dapat mempertinggi efektifitas pembelajaran. Melihat pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa banyak jenis gaya belajar yang dimiliki oleh setiap individu. Oleh karena itu, cara memahami gaya belajar yang dilakukan oleh guru dalam penelitian ini sudah tepat, yaitu dengan cara memberikan porsi masing-masing anak untuk membangun pengetahuan melalui kenyamanan mereka masing-masing. Pembahasan terkait dengan dengan upaya guru dalam menerapkan pembelajaran sesuai dengan gaya belajar matematika siswa melalui wawancara siswa, siswa mengatakan bahwa guru sudah menerapkan beberapa upaya diantaranya (1) guru menggunakan media pembelajaran tertentu untuk menerapkan materi pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa peranan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sangat penting sekali, untuk membantu ke efisinsi pembelajaran dan pemahaman siswa. Media dipersepsikan sebagai alat bantu kemudahan pemahaman siswa dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu, media merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran agar peserta didik terangsang dan menumbuhkan minat dalam belajar. Sebagaimana Sagala (Rumiyati, 2008: 55) mengemukakan bahwa media pembelajaran dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada siswa sehingga siswa menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media juga merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran agar peserta didik terangsang dan menumbuhkan minat dalam belajar. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan karakteistik materi yang diajarkan dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif. Dengan demikian, proses pembelajaran maupun hasilnya menjadi lebih berkualitas karena tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. (2) guru memberikan reward (imbalan) bagi siswa yang mampu menjalankan tugas ddengan baik dan memberikan punishmen yang mendidik terhadap siswa yang melakukan kesalahan. Hal tersebut menunjukkan bahnwa dengaan adanya reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) adalah di samping sebagai alat pendidikan juga ebagai motivasi bagi siswa dalam mencapai prestasi belajar setinggi-tingginya. Untuk itu diprlukan adanya reward dan punishmen yang tepat dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah. Mengingat pentingnya pemberian reward dan punishment dalam mengelola suasana kelas agar menjadi lebih kondusif. Sebagaimana dikemukakan Ngalim purwanto (2006:182) mendefinisikan bahwa reward (ganjaran) ialah alat untuk mendidik anak –anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaan mendapat penghargaan. Sehigga dapat dikatakan bahwa reward (ganjaran) merupakan segaala sesuatu yang berupa penghargaan yang menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa karena mendapat hasil baik dalam proses pendidikannya dengan tujuan agar senantiasa melakukan pekerjaan yang baik dan terpuji. Sebagaimana dikemukakan Ngalim Purwanto (2006:186) punishment (hukuman) adalah penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang (orang tua, guru, dan sebagainya) sesudah terjadi suatu pelanggaran, kejaahatan atau kesalahan. Sehingga dapat dikatakan bahwa punishment ini merupakan suatu perbuatan yang kurang menyenangkan, yang berupa penderitaan yang diberikan kepada siswa secara saar dan sengaja, sehingga menimbulkan kesadaran dalam hati siswa untuk tidak tidak mengulangi kesalahannya lagi. (3) dalam menerapkan pembelajaran guru menggunakan metode ceramah, diskusi. Dengan adanya penggunaan variasi pembelajaran tersebut dapat menjadikan pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Sebagaimana dikemukakan (Rumiyati, 2008: 60) metode yang digunakan dalam proses pembelajaran diantaranya (1) metode ceramah, metode ceramah dipersepsikan peserta didik dapat memahami gambaran dari proses pembelajaran. Artinya metode yang digunakan untuk menjelaskan materi secara verbal. (2) Tanya jawab, metode tanya jawab dipersepsikan diharapkan peserta didik dapat memberanikan melakukan pertanyaan pada hal-hal yang kurang dipahami. Metode tanya jawab merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menarik perhatian siswa agar lebih terpusat kepada proses pembelajaran. Dengan adanya metode ini, pemahaman siswa menjadi lebih mendalam. Apabila siswa kurang konsentrasi, guru dapat melontarkan pertanyaan sebagai salah satu upaya membangkitkan konsentrasi siswa. Jadi dengan adanya tanya jawab merangsang siswa untuk aktif, baik dalam hal menjawab pertanyaan maupun mengemukakan pendapat. Dengan pembelajaran seperti ini, akan terjadinya interaksi antara guru dan siswa maupun siswa dan siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. (3) diskusi, metode diskusi dipersepsikan proses pembelajaran yang diharapkan adanya kerjasama sehingga dapat memunculkan ide-ide dari siswa. Sebagaimana dikemukakan (Rumiyati, 2008: 59) berpendapat metode diskusi lebih tepat digunakan untuk mempelajari keterampilan yang kompleks, berpikir kritis, dan untuk memecahkan kasus sehingga dapat merangsanng kreativitas siswa dalam memunculkan ide dalam memecahkan suatu masalah. Jadi, dengan diskusi proses pembelajaran siswa bukan hanya aktif tapi dapat mendorong motivasi dan memunculkan ide-ide. (4) Problem Solving, metode problem solving adalah suatu metode berpikir, dan memecahkan masalah. Dalam hal ini siswa dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diminta untuk memecahkannya. (5) pemberian tugas, metode pemberian tugas adalah metode yang dilakukan oleh guru terhadap siswa, yang biasanya lebih banyak dikerjakan di rumah atau di luar sekolah karena penyelesaiannya memerlukan waktu yang lebih panjang. Metode ini biasa dilakukan guru apabila pembelajaran telah selesai, supaya apa yang telah dijelaskan guru dalam pembelajaran semakin diresapi siswa. Selanjutnya, tugas laporan ditanggapi bersama supaya dicapai hasil yang lebih baik. Metode pemberian tugas diterapkan secara maksimal dan bermakna sebagaimana yang dikatakan oleh Hastuti (1998: 13) dalam Undugia (2009) bahwa metode pemberian tugas adalah sebuah metode pembelajaran dengan pemberian tugas yang tidak hanya sekedar menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru, melainkan harus mempunyai unsur latihan secara berulang-ulang, dikerjakan dan dilaporkan hasilnya sebagai pertanggungjawaban dari hasil belajar serta mempunyai unsur didaktis pedagogis bagi para siswa. Tugas yang diberikan dapat dikerjakan di kelas, di perpustakaan, di rumah, atau di tempat-tempat lain dalam kaitannya denganmateri pokok yang diberikan atau yang ditugaskan. Contoh pemberian tugas yang dimaksudkan di atas adalah pemberian tugas berupa pekerjaan rumah yang selama ini diterapkan untuk mengkaji kembali pelajaran yang telah diajarkan di sekolah, dimana hasil pekerjaan itu akan dilaporkan kepada guru untuk dikoreksi serta memberikan nilai sebagai penghargaan kepada siswa. Metode pemberian tugas sebenarnya mempunyai kekuatan dan keterbatasan. Dari segi kekuatan, mengajar dengan menggunakan metode pemberian tugas manfaatnya adalah:(1) Membuat siswa aktif belajar, (2)Mengembangkan kemandirian,(3) Lebih meyakinkan dan memperdalam tentang apa yang dipelajari(4) Membina tanggung jawab dan disiplin (5) Membina kebiasaan siswa untuk mencari dan mengelola sendiri informasi. Disamping kekuatan ada juga keterbatasan metode pemberian tugas, antara lain: (1) Sulit memberikan latihan yang sesuai dengan kemampuan individu siswa, (2) Tugas yang monoton akan membosankan siswa.(3) Sering memberikan soal-soal yang terlalu banyak dapat mengakibatkan siswa putus asa. (4) Sulit mengontrol siswa apakah tugasnya dikerjakan sendiri atau orang lain.(5) Tugas kelompok hanya akan dikerjakan oleh siswa yang rajin dan yang pintar. Pemberikan tugas kepada siswa sebaiknya guru memperhatikan enam saran seperti yang dikemukakan oleh Raymond (2004: 112) dalam Os Undugia (2009), yakni: (1) Buatlah tugas-tugas secara langsung dan relevan dengan pelajaran atau unit yang dilaksanakan di kelas, (2) Memberikan tugas-tugas yang jelas dan memerlukan kecakapan dan pengetahuan yang ada dalam wilayah kemampuan siswa, (3) Berikan tugas-tugas yang menantang dan memberi stimulus, (4) Perhatikan kemampuan siswa dalam penyelesaian tugas, (5) Berilah komentar atas tugas yang terselesaikan baik secara lisan maupun tulisan dan (6) Terangkan secara singkat mengenai fungsi dan harapan-harapan dari tugas-tugas tersebut. dari hasil wawancara siswa cara memahami gaya belajar yang dilakukan oleh guru dalam penelitian ini sudah tepat, yaitu dengan cara memberikan porsi masing- masing anak untuk membangun pengetahuan melalui kenyamanan mereka masing-masing. Pembahasan terkait dengan dengan upaya guru dalam menerapkan pembelajaran sesuai dengan gaya belajar matematika siswa melalui observasi kegiatan belajar mengajar dapat di katakan upaya yang dilakukan sangat bervariasi. (1) Guru memberikan perhatian khusus terhadap anak yang kurang memperhatikan saat pembelajaran. guru memberikan perhatian khusus misalnya memberi peringatan maupun hukuman pada siswa tersebut namun tanpa mengandung kekerasan. (2) guru mengunakan media saat menyampaikan materi pembelajaran. uru hanya menggunakan media pada materi tertentu, media tersebut berupa media pajang dan visual, perbedaan ketika memakai media dan tidak yaitu ketika menggunakan media perhatian siswa terfokusepada guru dan kondisi kelas menjadi kondusif. Kendala dalam menggunakan media ini pada mahalnya bahan- bahan media yang akan dibuat atau media yang sudah jadi untuk itu guru membuat sendiri media pembeajaran yang sesuai dengan kemampuan sekolah. Penelitian Firdaus (2017) dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Konsep Diri Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa menyimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam penyampaian materi meningkatkan hasil belajar siswa. Ansharullah dan Ristiliana (2012) mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran antara lain a) menarik pehatian siswa selama proses pembelajaran, b) matei pembelajaran lebih mudah dipahami dan ditangkap oleh siswa, c) membuat siswa aktif dan kreatif daam belajar, d) guru hemat energi, e) siswa tidak bosan menerima materi pembelajaran, f) mengurangi siswa untuk banyak menghafal, dan g) metode dan strategi yang digunakan guru bervariasi. (3) guru menggunakan metode ceramah dan permainan. Menurut Wina Sanjaya dalam Khausar(2014) Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran karena suatu strategi pembelajran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penerapan media pembelajaran. Untuk itu maka harus ada upaya guru menciptakan suasana belajar yang aktif dan kreatif. Suasana belajar yang seperti ini akan memberikan tercapainya hasil belajar siswa secara maksimal. Penggunaan metode yang bervariasi merupakan salah satu cara menciptakan kondisi kelas seperti itu. Siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna. (4) dalam mengajar guru menjelaskan terlebih daulu materi yang di ajarkan. Menurut Febrianto (2014) diduga keaktifan belajar siswa ditentukan oleh gaya mengajar guru. Agar terciptanya keaktifan siswa guru harus mampu menggunakan cara mengajar yang baik dimana perilaku mengajar yang dipertunjukkan guru sangat beraneka ragam, meskipun maksudnya sama. Cara mengajar inilah yang disebut gaya mengajar guru yang didalamnya terdapat berbagai aneka ragam perilaku guru mengajar yang bila ditelusuri akan diperoleh gambaran tentang pola umum interaksi antara guru, isi atau bahan pelajaran dan siswa. Guru harus pandai-pandai menggunakan seni mengajar situasi sesuai dengan mengubah gaya mengajar, menggunakan media pembelajaran, atau mengubah pola interaksi dengan maksud menciptakan suasanan pembelajaran yang lebih menyenangkan. Berdasarkah hasil observasi kegiatan belajar mengajar dapat disimpulkan bahwa cara guru memaksimalkan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa dengan memberi porsi sendiri kepada masing-masing siswa supaya pembelajaran dpat berjalan efektif dan efisien. KESIMPULAN Berdasarkan hasil observasi upaya guru dalam menerapkan pembelajaran sesuai dengan gaya belajar matematika siswa dapat disimpulkan terdapat berbagai macam cara diantaranya (1) guru menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah pemahaman siswa, (2) guru menggunakan model dan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi dalam proses pembelajaran, (3) guru menggunakan model permainnan dalam pembelajaran supaya siswa tidak mengalami kejenuhan, (4) guru menggunakan sumber belajar buku dan guru itu sendiri, (5) ) dalam mengajar guru menggunakan langkah langkah pembelajaran dengan cara menerangkan materi terlebih dahulu kepada siswa, dilanjutkan siswa disuruh maju untuk mengerjakan soal latihan, dan yang terakhir guru memberikan evaluasi tentang materi yang dibahas, (6) guru memberikan perhatian khusus terhadap siswa yang kurang memperhatikan pembelajaran, (7) guru memberikan reward (imbalan) bagi siswa yang mampu menjalankan tugas dengan baik dan memberikan punishmen yang mendidik terhadap siswa yang melakukan kesalahan . (8) setelah proses pembelajaran berlangsung guru memberikan tugas kepada siswa ddengan tujuan untuk mengkontruksi pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan yang baru.