Anda di halaman 1dari 23

ASSALAMUALAIKUM

KELOMPOK 3

Azizah Dewi Fatmarani NIM.


180101070742

Anisa Safitri NIM. 180101070756

Noor Jannah NIM. 180101070692

PEMBELAJARAN Nour Hikmah NIM. 180101070760

IPS SD/MI Riska Fahriana NIM. 180101070700

Shofiatul Munawwarah NIM.


180101070697
Pendekatan Pembelajaran IPS SD/MI

Pendekatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam


pembelajaran IPS SD/MI yang menentukan berhasil atau tidaknya
suatu pembelajaran. Pendekatan yang dipilih dalam suatu kelas itu
berarti menggambarkan detail aktivitas pembelajaran yang ada di
kelas tersebut.
Suatu aktivitas pembelajaran dikatakan berjalan dengan lancar
jika pendekatan yang dipilih sudah sesuai dan tepat dengan
karakteristik siswa dan hal ini juga akan menentukan mudahnya
tujuan pembelajaran akan dicapai.
Pendekatan ini sangat penting bagi guru karena guru dalam mata
pelajaran IPS selain berfungsi sebagai manajer kelas dan fasilitator belajar
juga menjadi social actor. Oleh karena itu, dengan mempelajari berbagai
jenis pendekatan dalam pembelajaran dapat menambah percaya diri
seorang guru untuk melaksanakan panggilan jiwanya sebagai pendidik.

Pendekatan bergantung pada berbagai hal seperti tingkat pendidikan,


tujuan dan lingkungan pendidikan anak, yang mana artinya guru harus
memilih pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan materi ajar yang
dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.
Beberapa pendekatan tersebut disimpulkan oleh Sobarningsih dari beberapa ahli bidang
pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS di SD/MI, antara lain:

1. Pendekatan Lingkungan

Dalam pendekatan ini, IPS sebagai mata pelajaran yang membelajarkan siswa untuk
bermasyarakat perlu memperhatikan lingkungan sebagai topik kajian, baik lingkungan sosial budaya
maupun lingkungan fisik.

2. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep menekankan bahwa pemahaman konsep sangat mempengaruhi perilaku
peserta didik konsep tentang keadilan, kesejahteraan, demokrasi, kerja sama, tanggung jawab dan
sebagainya merupakan konsep-konsep yang harus dipahami peserta didik bukan sekadar diketahui atau
dihafalkan.
3. Pendekatan Inkuiri
Pendekatan inkuiri merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menuntut peserta didik
untuk mencari dan menemukan sendiri sesuatu yang baru sebagai hasil belajar.
4. Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses bertujuan menumbuhkan keterampilan yang berkaitan
dengan suatu proses tertentu yang perlu dilatihkan.
5. Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah akan mengenalkan siswa pada masalah-masalah dalam
kehidupan masyarakt. Misalnya, masalah lingkungan hidup yang tidak bersih, tata tertib disekolah
yang belum dipatuhi, masalah narkoba, kenakalan remaja, kemiskinan dan sebagainya.
6. Pendekatan Deduktif-Induktif
Pendekatan deduktif dan induktif termasuk dalam jenis pendekatan tradisional. Pendekatan
tradisional merupakan pendekatan dimana guru cenderung monoton.
7. Pendekatan Nilai
Pengembangan pendekatan nilai dibuat dalam rangka menumbuhkan sikap dan toleransi siswa
dalm berperilakuk dimasyarakat serta menumbuhkan kepekaan dan rasa tanggung jawab sosial
dengan disadari oleh pengetahuan dan keterampilan sosial, sikap demokratis dan semangat
bekerja sama serta berkompetisi perlu ditumbuhkan sejak dini.
8. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikati mengutamakan efektivitas komunikasi antara guru dan siswa. Pendekatan ini
memperhatikan tingkat kematangan kognitif siswa dan sekuensial (rangkaian logika) meteri atau istilah
bahasa yang digunakan guru adalah bahasa yang dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa.
9. Pendekatan Kesejahteraan
Pendekatan kesejahteraan mengungkap peristiwa yang lalu dapat digunakan sebagai contoh (baik atau
tidak baik) bagi siswa sehingga dapat mengambil makna dan hikmah dari peristiwa masa lalu tersebut.
10.Pendekatan Tematik
Pendekatan tematik dikembangkan untuk memberikan wawasan kepada siswa secara komprehensif
terhadap tema yang ditempilkan.
11.Pendekatan Kontekstual (CTI-Contekstual Teacher and Learning)
Pembelajaran kontekstual merupakan model pembelajaran yang intinya membantu guru untuk
mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyta dan memotivasi siswa mengaitkan antara pengetahuan
yang dipelajari dan penerapannya dalam kehidupan mereka.
12.Pendekatan Berbasis Proyek
Dalam proses belajar berbasis proyek, siswa memecahkan suatu permasalahan menggunakan prosedur
yang membutuhkan kemandirian dan kerjasama tim yang solid.
13. Pendekatan Quantum Teaching
Pendekatan Quantum Teaching merupakan ramuan dari berbagai teori atau pandangan psikologi
kognitif dan pemograman neurologi/neurolinguistik yang sebelumnya sudah ada.
14. Pendekatan Ilmu Teknologi Masyarakat (ITM)
Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses belajar-
mengajar.
15. Pendekatan Kooperatif
Menurut Slavin, terdapat tiga karakteristik pembelajaran kooperatif, Pertama, Penghargaan kelompok.
Cooperatif Learning menggunakan tujuan-tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan kelompok.
Penghargaan kelompok diperoleh jika kelompok mencapai skor diatas kriteria yang ditentukan, Kedua,
pertanggung jawaban individu tersebut menitikberatkan pada aktivitas anggota kelompok yang saling
membantu dalam belajar. Ketiga, kesempatan yang sama untuk mencapai yang bersifat khusus atau bagian-
bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri.
 
Strategi Pembelajaran IPS SD/MI

Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu, strategia yang berarti ilmu
perang. Berdasarkan pengertian ini maka strategi dapat diakatakan suatu seni
merancang operasi di dalam peperangan. Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) menjelaskan bahwa strategi adalah ilmu dan seni menggunakan
semua sumber daya (bangsa-bangsa) untuk melaksanakan kebijaksa
Kata “pembelajaran” adalah terjemahan dari “instruction”, yang banyak
dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini dipengaruhi
oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah peserta
didik mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam media sehingga
mendorong terjadinya perubahan dalam proses belajar mengajarnaan tertentu
dalam perang dan damai.
Strategi merupakan cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang
diharapkan. Beberapa pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli diantaranya:
Kemp (dalam Sanjava. 2006) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar
mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien. Sedangkan menurut Gerlach dan Ely
(1980) strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan
materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup
dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
Gropper dalam Wiryawan dan Noorhadi (1998) mengartikan strategi pembebaran
sebagal cara pemilihan berbagai komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan
digunakan untuk membantu peserta didik mencapai pengajaran tertentu.
Uraian pendapat para ahli tersebut dapat ditangkap kesimpulan
bahwa strategi pembelajaran merupakan cara yang dipilih untuk
menyampaikan maten pengajaran yang meliputi sifat, Iingkup dan
urutan kegiatan agar mencapai pembelajaran yang efektif dan
efisien.Mata Pelajaran IPS dalam system pendidikan di Indonesia
merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada
peserta didik. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta konsep,
dan generalisasi yang berkaitan dengan isu social
Terdapat beberapa strategi pembelajaran yang bisa digunakan dalam
pembelajaran, namun pemilihan yang tepat dapat menentukan ketercapaian
pembelajaran yang efektif dan efisien. Beberapa strategi pembelajaran tersebut
diantaranya: strategi pembelajaran inkuiri, strategi pembelajaran ekspositori,
strategi pembelajaran berbasis masalah; strategi pembelajaran kooperatif; strategi
pembelajaran kontekstual. Lebih rinci beberapa strategi pembeajaran tersebut dapat
dilihat pada penjelasan berikut.

1. Strategi Pembelajaran Inkuiri


2. Strategi Pembelajaran Ekspositori
3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based learning)
4. Strategi Pembetajaran Kooperatif
5. Strategi Pembelajaran Kontekstual
Metode Pembelajaran IPS SD/MI

Secara konsep praksis, kerja guru adalah mengajar dan


mendidik siswa. Hal tersebut merupakan tuntutan bagu
setiap guru untuk dapat berperan dalam pembelajaran.
Begitupun guru dlaam kejanya dalam mengajar selalu
dituntut untuk memiliki kompetensi pedogogik dan
profesional. Guru yang berkompeten adalah yang
memiliki pemahaman dalam penerapan secara praktis-
taktis berhargai metode pembelajaran berikut hubunganya
dengan proses belajar dan membelajarkan siswa
Metode pembelajaran merupakan cara yang fungsinya sebagai alat
untuk mencapai suatu tujuan, yaitu membelajarkan dari proses belum
tahu menjadi tahu. Sedangkan maksud pembelajaan adalah proses
interaksi antara siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar (Surakhmad, 1980: 74). Menurut Hasan (dalam
Supriatna, dkk, 2007, 49), metode pengajaran adalah suatu cara yang
digunakan untuk memberikan seluas-luasnya untuk siswa dalam belajar.
Artinya, metode belajar merupakan cara pelaksanaan pembelajaran atau
teknis suatu bahan pelajaran diberikan kepada siswa disekolah.
Dari definisi diatas, dapat disarikan bahwa metode
pembelajaran IPS merupakan suatu cara yang digunakan guru agar
siswa dapat belajar untuk mencapai tujuan belajar secara efektif.
Didalam proses belajar mengajar membutuhkan metode yang tepat
guna dengan situasi dan kondisi yang ada.
Penerapan metode variasi bisa menunjang kegiatan
pembelajaran yang aktif dan inovatif serta menyenangkan karena
tidak monoton dan menjemukan siswa. Oleh karena itu, hendaknya
guru memilih dan menentukan metode pembelajaran yang sempurna
dan efektif serta efesien untuk semua topik kajian, masing-masing
metode memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing
(Mugammad, 2003).
Dalam setiap proses pembelajaran IPS diperlukan
penerapan metode pembelajaran prlu mempertimbangkan
kreteria-kreteria sebagai berikut.

1) Sesuai dengan karakteristik bahan ajar yang akan


disampaikan

2) Ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai

3) Sesuai dengan latar belakang dan kebutuhan siswa


Diantara metode pembelajaran IPS Antara lain sebagai berikut:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu bentuk pengajaran dimana guru mengalihkan informasi kepada siswa dengan
cara yang terutama bersifat verbal. Metode ceramah ini lebih tepat digunakan bila proses pembelajaran memiliki
kondisi sebagai berikut:

a. Tujuan dasar pembelajaran adalah menyampaikan informasi baru.


b. Isi pembelajaran bersifat langka, misalnya berupa penemuan baru.
c. Membangkitkan minat terhadap pelajaran.
d. Sebagai pengantar penggunaan metode yang lain dan pengarah penyelesaian tugas mengajar.

2. Metode Tanya Jawab


Tujuan pemakaian metode ini sebagai berikut:
e. Melihat sejauh mana pemahaman siswa sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran.
f. Membimbing para siswa untuk memperoleh suatu pengetahuan baru.
g. Mendorong siswa untuk melakukan penemuan dalam memperjelas suatu masalah.
h. Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi kelas.
3. Metode Diskusi
Metode diskusi dalam pembelajaran IPS adalah suatu cara penyajian materi pelajaran dimana siswa
dibedakan kepada suatu masalah, baik berupa pertanyaan yang berupa problemik untuk dibahas dan dipecahkan
oleh siswa secara bersama-sama.
Kelebihan metode diskusi adalah:
a. Dapat menggarap kreativitas dan aktivitas siswa dalam proses belajar.
b. Siswa dapat mengeluarkan pendapat, sikap, dan aspirasi secara bebas dalam rangka mengembangkan sikap
demokratis.
c. Hasil diskusi (pemikiran bersama) lebih baik bila dibandingkan dengan pendapat sendiri.

 Kelemahan metode diskusi adalah:


d. Tidak mudah menentukan atau mencari masalah yang akan didiskusikan.
e. Pembicaraan sering didominasi oleh siswa tertentu.
f. Diskusi lebih banyak memerlukan waktu.
g. Bila kegiatan ini tidak terarah maka pembahasan masalah sering mengembang (tidak tuntas).
4. Metode Kerja Kelompok
Metode ini adalah salah satu metode yang memiliki kadar CBSA yang tinggi. Metode
kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang menitik beratkan kepada
interaksi antara anggota yang satu dengan yang lain dalam satu kelompok guna
menyelesaikan tugas secara bersama-sama. Adapun tujuan dari penggunaan metode kerja
kelompok adalah:
a. Memupuk kemauan dan kemampuan bekerja sama bagi siswa.
b. Untuk meningkatkan keterlibatan sosial siswa.
c. Untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap PBM.

5. Metode Penugasan
Metode penugasan dalam pembelajaran IPS adalah suatu penyajian bahan pembelajaran
dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan
6. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan format belajar mengajar yang secara sengaja
menunjukkan atau memperagakan tindakan dan proses atau prosedur yang dilakukan oleh
guru atau orang lain kepada seluruh atau sebagian siswa. Kelebihan dari metode demonstrasi
yaitu:
a. Dapat memberikan gambaran konkret.
b. Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung.
c. Dapat memusatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
d. Dapat merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan baru.

Kelemahan metode demonstrasi yaitu:

e. Memerlukan persiapan yang matang.


f. Menentukan kegiatan lanjutan.
7. Metode Karya Wisata
Merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dimana siswa dibawa kesuatu tempat atau
objek di luar kelas untuk mempelajari suatu masalah yang berhubungan dengan materi
pelajaran. Kelebihan karya wisata yaitu:
a. Siswa akan memperoleh pengalaman langsung.
b. Dapat meningkatkan minat perhatian siswa dalam mempelajari sesuatu.
c. Dapat memperkaya dan meyempurnakan pengetahuan yang diperoleh siswa dalam kelas.

8. Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan format interaksi belajar mengajar dalam pengajaran IPS
yang didalamnya menampakkan adanya perilaku mencoba dari orang yang terlibat dalam
proses pembelajaran.
9. Metode Mencari dan Menemukan
Metode penemuan sebagai prosedur yang menekankan belajar
secara individual, manipulasi objek atau pengondisian objek, dan
eksperimentasi lain oleh siswa sebelum generalisasi atau penarikan
kesimpulan dibuat.
10. Bermain Peran
Bermain peran dapat mengembangkan pemahaman dan identifikasi
terhadap nilai. Siswa dalam bermain peran menempatkan diri pada posisi
orang lain, apabila ia menghayati peran itu, ia akan memahami tidak saja
apa yang telah dilakukan orang tersebut.
11. Sosial Drama
Sosial drama merupakan bermain peran yang
berhubungan dengan isu sosial yang disebut dengan
istilah interpersonal konflik. Sosial drama hanya
membatasi diri dari permasalahan yang berkenaan
dengan aspek sosial masyarakat.

Selesai...
Terima kasih

Wassalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai