Anda di halaman 1dari 8

ULANGAN TENGAH SEMESTER

Dosen pengampu :

Heru Purnomo,M.Pd

Disusun :

Nama : Amalia Febria Rizky Kumala

NPM : 20144600199

Kelas : A5-20

PROGRAM SARJANA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021
1. Buatlah suatu analisis kritis dan mendalam terhadap Metodologi pembelajaran disekolah dasar
pada umumnya secara komprehensif.

Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran , Metode pembelajaran menurut


Djamarah,SB.(2006);46)’’ suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan’.Ada pun macam-macam metode pembelajaran .Metodelogi pembelajaran disekolah
dasar tidak hanya bersifat informatif tetapi perlu ditingkatkan dari pembelajaran yang bersifat
kovensional menjadi pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran di SdD dapat digunakan
pendekatan pembelajaran kontektual dengan pendekatan dengan peserta didik.

Metode pembelajaran langsung

Model pembelajaran dimana guru mentransformasikan informasi atau ketrampilan secara


langsung pada siswanya. (Depdiknas, 2010: 24). Menurut Killen dalam depdiknas (2010: 23)
pembelajaran langsung atau Direct Instruction merujuk pada berbagai teknik pembelajaran
ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, misalnya melalui
ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas. Pendekatan ini berpusat
pada guru,bertugas menyampaikan isi materi pembelajaran,mengarahkan kegiatan para peserta
didik,dan mempertahankan focus pencapaian akademik.Tujuan dari pembelajaran langsung
menurut Depdiknas(2010:23) tujuan utama pembelajaran langsung adalah untuk memaksimalkan
penggunaan waktu belajar peserta didik.Guru berperan sebagai penyampai informasi,dalam
melalukan tugasnya guru dapat menggunakan berbagai media.Dapat berupa pengetahuan
procedural(Tentang cara melakukan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif(Pengetahuan tentang
sesuatu dapat berupa fakta,konsep,prinsip,atau generalisasi).

Tahapan Pembelajaran Langsung Menurut Bruce dan Weil dalam Depdiknas (2010:25) tahap
pembelajaran langsung sebagai berikut.

1. Orientasi dapat berupa : A.Pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan relevan yang


dimiliki oleh peserta. B .Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran. C.
memberikan penjelasan kegiatan apa yang akan dilalukan.
2. Presentasi,guru menyajikan materi pelajaran berupa konsep maupun ketrampilan,berupa
contoh konsep,peragaan ketrampilan.
3. Latihan Terstuktur ,guru sebagai pemandu untuk melakukan latihan. Peran guru yang
penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon peserta didik dan
memberikan penguatan terhadap respon peserta didik yang benar dan mengkoreksi
tanggapan peserta didik yang salah.
4. Latihan Terbimbing ,guru dapat memberikan kesempatan siswa untuk berlatih konsep
ketrampilan.
5. Latihan mandiri ,peserta didik melakukan pembelajaran secara mandiri.

Kelebihan Pembelajaran Langsung menurut Depdikas dalam Sudrajat (2011)

Efektif dalam kelas,efektif untuk mengajarkan informasi dan pengatuan factual,dapat diakses
secara setara oleh seluruh siswa,

Kelemahan pembelajaran Menurut Depdiknas (Sudrajat,2011).

Sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan,tingkat pembelajaran,gaya,belajar.


Siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlihat aktif.

Metode Pembelajaran Diskusi

Dapat digunakan dalam rangka belajar kelompok atau kerja kelompok didalamnya melibatkan
beberapa murid. Penerapan Metode Diskusi harus dikemukakan dengan topik permasalahan atau
persoalan yang akan menstimulus murid menyelesaikan permasalahan/persoalan . Tugas utama
guru dalam kegiatan ini sebagai fasilisator ,atau motivator. Aktivitas murid harus di bombing
melalui penerapan cara berfikir yang sistematik.

Metode Ceramah

Metode ini digunakan untuk menyampaikan informasi factual yang meliputi prinsip
,konsep,ide,dan semua pengetahuan teoritis . Guru menjelaskan secara lisan kepada siswanya
dengan tujuan pembelajaran.

Metode Pembelajaran Game method tujuannya untuk menciptakan kesenangan dan ketertarikan
akan proses pelajaran (Suyanto,dkk,2013 : 149).Metode ini mengurangi sifat kelas yang monoton
dan membosankan. Permainan juga menciptakan kesenangan, peningkatan daya tarik kelas
secara penuh dan membantu menyenangi minat pada pelajaran. Seperti permainan catur,
menanamkan kesabaran dan toleransi.
Peran guru dalam metode ini adalah

1. Memutuskan bentuk yang benar dari permainan-permainan yang akan

dimainkan dan pantas tidaknya permainan itu.

2. Memaksimalkan keikutsertaan siswa

3. Membuat siswa merealisasikan aturan-aturan dan sesuai perintah.

4. Dimainkan dengan kewajaran dan kendali

5. Menyatakan dengan jelas jenis hadiah (bila ada) untuk diberikan kepada

pemenang.

2. Jelaskan Strategi dan Pendekatan yang dilakukan seorang guru dalam proses pembelajaran
sebagai pertimbangan dalam pelaksanaan pembelajaran (secara keilmuan bukan cammon sense)
yang efektif dilakukan di kelas.

Memilih strategi pembelajaran yang memadai itu sangat diperlukan yang dapat memungkinkan
tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan.
Namun tidaklah mudah untuk memilih strategi, terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan
dalam memilih strategi pembelajaran.Perlu diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran
meliputi: rangsangan (stimulans) atau metode penyampaian materi pelajaran, reaksi, jawaban
(response) siswa terhadap rangsang tersebut, dan umpan balik yang diberikan kepada siswa
untuk memberitahukan tepat tidaknya response atau jawaban siswa. Dari aspek lingkungan
belajar yang perlu diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran ialah menentukan
lingkungan belajar . Selanjutnya, perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pembelajaran yaitu
dengan menggunakan kelompok. Sebaliknya bila suatu materi lebih baik bila dipelajari secara
sendiri-sendiri (individual), maka strategi pembelajaran individual (individual learning) akan
tepat. Dalam pembelajaran individual kendali belajar, misalnya waktu belajar (kapan mulai,
kapan selesai) ditentukan oleh siswa.

Akhmad Sudradjat (2008) bahwa pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dari pendekatan pembelajaran yang telah
ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran.Strategi pembelajaran sifatnya
masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran
tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something”
sedangkan metode adalah “a way in achieving something” .Jadi,metode pembelajaran
menekankan pada cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru dapat
menggunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang
siswanya tergolong pasif. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode
ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam
penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia
memilikisense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of
humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat
menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari
masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru
yang bersangkutan.

Menurut Sanjaya dikutip Mukhamad Murdiyono (2012:31-33) beberapa pertimbangan yang


harus diperhatikan ,sebelum menentukan strategi pembelajaran.Pertimbangan yang berhubungan
dengan tujuan yang ingin dicapai. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan materi
pembelajaran berupa fakta,konsep,hukum,dan teori.Pertimbangan dari sudut siswa strategi
pembelajaran yang akan dipilih sesuai dengan karakterisitik dan latar belakang.

Strategi pembelajaran yang diyakini mampu membina kompetensi siswa dalam Kurikulum 2013
diantaranya adalah pembelajaran berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL),
pembelajaran berbasis kooperatif, Pembelajaran Pakem, Pembelajaran berbasis masalah,
pembelajaran berbasis inkuiri/penyelidikan, pembelajaran VCT, dan pembelajaran berbasis E-
learning. Keenam pendekatan model pembelajaran ini dalam implementasinya harus diwadahi
oleh pemeblajaran kooperatif. Hal ini berarti pendekatan atau model apapun yang digunakan
harus dipadukan dengan pendekatan kooperatif sehingga siswa akan terbina kemampuan
kolaborasi dan komunikasi efektif selama proses pembelajaran.
3. Berikan penjelasan pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi perkembangan
peserta didik secara sistematis, sistemik dan komprehensif yang sudah kita pelajari selama ini.

Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam memilihnya, yaitu.1. Pertimbangan
terhadap tujuan yang hendak dicapai. Pertanyaan–pertanyaan yang dapat diajukan 2.
Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran.3. Pertimbangan dari
sudut peserta didik atau siswa.4 Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis.

level triad++ adalah model pembelajaran yang bermakna pada sistem pemrosesan informasi
peserta didik. Guru dapat memilih salah satu sintaks model pembelajaran yang cocok dengan
tingkat perkembangan skema peserta didik. diharapkan mampu melakukan analisis kebutuhan,
analisis peserta didik, analisis konsep/prinsip melalui peta materi/peta konsep, dan analisis tugas
sedemikian hingga pendidik mampu mendesain perangkat pembelajaran yang tepat untuk
membelajarkan peserta didik. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu perencanaan
atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran
termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.

PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan pembelajaran PAKEM, diharapkan
berkambangnya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelejaran yang partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.Pakem yang merupakan
singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, merupakan sebuah model
pembelajaran kontekstual yang melibatkan paling sedikit empat prinsip utama dalam proses
pembelajarannya. PAKEM berasal dari konsep bahwa pembelajaran harus berpusat pada anak
dan pembelajaran harus bersifat menyenangkan (learning is fun), agar mereka termotivasi untuk
terus belajar sendiri tanpa diperintah dan agar mereka tidak merasa terbebani atau takut. Untuk
itu, maka aspek fun is learning menjadi salah satu aspek penting dalam pembelajaran PAKEM,
di samping upaya untuk terus memotivasi anak agar anak mengadakan eksplorasi, kreasi, dan
bereksperimen teru dalam pembelajaran.
4. Buatlah Mind Mapping materi yang sudah kita pelajari terkait metodologi pembelajaran

Metodelogi Pembelajaran

Metodelogi
Tahapan Pembelajaran Dan Macam-Macam Model
Pembelajaran
Pengembangan Variasi Pembelajaran

Model Pembelajaran Jarak Jauh


Variasi Mengajar Pembelajaran

Macam-Macam PJJ
Tujuan Variasi Mengajar
Strategi
Pembelajaran Media Yang Digunakan PJJ
Prinsip Penggunaan Variasi
Pengajaran
Metode WAG GMEET ZOOM
Pembelajaran
Pendidikan
Pengembangan Perangkat Kelebihan dan Kekurangan PJJ
Pembelajaran dan Pengelolaan
Kelas dalam Pembelajaran

Prosedur Dalam Pengembangan Model Pembelajaran Langsung /


Perangkat Pembelajaran Ekspositori dan Model Kontekstual

Respon Sebagai salah satu Model Pembelajaran Langsung Model Pembelajaran


kecerdasan Afektif Ekspositori Kontekstual

AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA Strategi Teacher Centered Karakteristik Konseptual


Learning

Komponen Pembelajaran
Langkah Model Pembelajaran Eksposotori Kontekstual
Langkah Model Pembelajaran
Kontekstual
Peran Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Ekspositori

Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Ekspositori Kelebihan dan Kekurangan


Kontekstual
Daftar Pustaka
Djalal, F. (2017). Optimalis Pembelajaran Melalui Pendekatan,Strategi,Dan Model Pembelajaran. 22.

Eni Fariyarul Fahyuni, M.Pd.I, N. (2013). INOVASI MODEL PEMBELAJARAN.

H.hum, P. (2013). Model Dan Metode Pembelajaran di Sekolah. 154.

SEUNI, M. M. (n.d.). Metode,model dan Bentuk Model pembelajaran.

Seuni, N. (2015). Metode,Model,dan Bentuk Model Pembelajaran. 17.

Widada, W. (2016). Sintaks Model Berdasarkan Perkembangan Kognitif Peserta Didik. 172.

Yudi Ardiana, D. (2021). Metode Pembelajaran Guru.

Anda mungkin juga menyukai