Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Lina Fauziyah

NPM : 195060088
KELAS : 5C
TUGAS : Tugas Pertemuan 3
MATA KULIAH : Inovasi Pembelajaran Matematika di SD

Tuliskan  hubungan antara konsep pendekatan, strategi, model dan teknik yang inovatif
pada muatan Matematika di SD!
Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang dalam proses belajar mengajar yang
dipakai untuk membuat suasana belajar yang efektif dan mendukung tercapainya tujuan yang
diharapkan. Pendekatan dalam belajar dikenal dengan dua jenis pendekatan, yaitu :
a. Student Centered Learning (CTL) yaitu pendekatan belajar yang berpusat pada siswa,
proses pembelajaran dimana peserta didik menjadi aktor dalam aktivitas belajar,
pendidik menjadi fasilitator yang memfasilitasi siswa untuk berperan aktif dalam
proses belajar mengajar, dan
b. Teacher Centered Learning (TCL), yaitu Pendekatan belajar berpusat pada pendidik,
dimana pada pendekatan ini pendidik menjadi subjek utama dalam proses
pembelajaran.
Pendekatan-pendekatan diatas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun,
yang terpenting adalah bagaimana seorang pendidik menerapkan pendekatan belajar disaat
tertentu. Pendekatan pembelajaran digunakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa.
Selain itu pendekatan pembelajaran juga memiliki kerakteristik yang dapat digunakan antara
lain:
a) Identifikasi, menetapkan sasaran, menetapkan kualifikasi output dan target yang ingin
dicapai harus dilatari oleh lingkungan.
b) Memilih cara yang paling efektif dalam mencapai sasaran.
c) Merancang alur proses belajar mengajar dari awal hingga akhir.
d) Menetapkan kriteria dan standar sebagai tolak ukur pencapaian pembelajaran yang
telah ditetapkan.
Karekteristik yang ada akan lebih memudahkan dalam membuat beberapa rumusan
pencapaian dalam pembelajaran dan dapat menepatkan pendekatan pembelajaran mana yang
tepat untuk digunakan. Setiap sumber daya dan lingkungan belajar tidaklah sama,
membutuhkan masukan dan pandangan dari pemangku kepentingan. Seorang pendidik tidak
boleh memaksakan penerapan pendekatan yang sangat bertentangan dengan kenyataan.
Berkompromi dengan realita dapat menjadi faktor informal yang dapat anda gunakan. Dalam
posisi ini dibutuhkan beberapa faktor informal untuk kepentingan bersama.
Definisi, teori dan konsep pendekatan pembelajaran menurut para ahli:
a. Sagala (2005) pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh
guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional
tertentu.
b. Sagala (2003) menyatakan bahwa pendekatan menjadi suatu sudut pandang pendidik
kepada peserta didik dalam menilai, menentukan sikap dan perbuatan yang dihadapi
dengan harapan dapat menemukan solusi dalam menciptakan suasana kelas yang
nyaman dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.
c. Nurma (2009) berpendapat bahwa pendekatan lebih menekankan pada strategi dan
perencanaan. Pendekatan juga dapat diartikan sebagai titik tolak dalam melaksanakan
pembelajaran kerena pendekatan yang dipilih dapat membantu kita dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
d. Rusman (2013) berpendapat bahwa pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan suatu
pandangan yang menentukan arah pelaksanaan atau kegiatan pembelajaran berdasarkan
karakteristik peserta didik dengan tujuan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, pendekatan
pembelajaran merupakan tata cara seorang pendidik dalam mengelola kelas.
Strategi berasal dari bahasa yunani “Strategos” yang artinya panglima. Istilah sering
digunakan dalam dunia militer yang menjadi ilmu kepanglimaan atau cara pemanfaatan atau
pengelolaan seluruh sumber daya militer agar tercapai tujuan perang. Dalam dunia militer,
suatu tujuan yang telah ditetapkan haruslah menjadi harga mati untuk mewujudkannya.
Hingga saat ini istilah strategi telah digunakan diberbagai bidang keilmuan yang tujuannya
untuk mencapai keberhasilan dalam mencapai tujuan. Misalkan seorang pedagang yang ingin
mendapatkan keuntungan yang maksimal dan memperluas usahanya agar lebih besar dan
sukses harus menyusun strategi tertentu. Seorang pelatih sepakbola akan menerapkan strategi
untuk memenangkan pertandingan. Begitu juga seorang pendidik yang dalam proses
mengajarnya menggunakan suatu metode tertentu agar peserta didiknya mampu menguasai
atau memahami konsep yang diajarkan yang bermuara pada meningkatnya prestasi peserta
didik.
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh seorang instruktur atau
pendidik dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan
pembelajaran, yakni: 1) strategi pengorganisasian pembelajaran, 2) strategi penyampaian
pembelajaran dan, 3) strategi pengelolaan pembelajaran. Berikut penjelasannya:
1. Strategi pengorganisasian pembelajaran Pengorganisasian pembelajaran merupakan
hal penting dalam proses belajar mengajar matematika terutama dalam menyusun
rancangan kegiatan (alur kegiatan pembelajaran) dengan memadukan sebuah
keterampilan mengelola strategi pengorganisasian pembelajaraan yang terpadu,
seperti waktu yang menjadi tolak ukur keterlaksanaan proses belajar mengajar dan
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pengorganisasian strategi
belajar mengajar dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu strategi mikro dan strategi makro.
Strategi mikro mengacu kepada metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran
yang berkisar pada satu konsep, atau prosedur atau prinsip. Strategi makro mengacu
kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari
satu konsep atau prosedur atau prinsip.
2. Strategi penyampaian pembelajaran Penyampaiam isi pembelajaran menjadi salah
satu komponen dalam melaksanakan metode proses pembelajaran. Hal ini bertujuan
agar isi dan informasi pembelajaran tersampaikan dengan baik kepada pembelajar
sehingga pemahaman konsep peserta didik menjadi baik. Menurut Widoyoko (2009)
penyampaian materi yang bagus menjadi salah satu aspek kepuasaan peserta didik
dalam belajar, didukung oleh Halim (2012) yang menyatakan bahwa cara
penyampaian isi pembelajaran mempengaruhi pemahaman peserta didik dalam
belajar.
3. Strategi pengelolaan pembelajaran Pengelolaan pembelajaran merupakan proses
menata atau merancang keterlibatan peserta didik dengan metode yang dipilih.
Menurut Peniati (2012) bahwa dalam merancang metode yang dipilih dalam proses
belajar mengajar, perlu mencermati/mendasari analisis karakteristik peserta didik
tersebut. Maka dari itu, perlu penerapan metode yang tepat didasari karakateristik
peserta didik agar metode yang diterapkan efektif dan efesien. Strategi pengelolaan
pembelajaran berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi
pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses
pembelajaran. Paling tidak, ada 3 klasifikasi penting dalam strategi pengelolaan
pembelajaran, yaitu penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar peserta didik,
dan motivasi. Ada beberapa istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu metode,
pendekatan, teknik, atau taktik dalam pembelajaran.
Metode mengajar merupakan konsep atau prosedur yang telah dirancang untuk melakukan
aktivitas belajar, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada peserta didik.
Sutikno (2009) berpendapat bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara dalam menyajikan
materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri
peserta didik dalam upaya untuk mencapai tujuan. Sehubungan dengan hal tersebut, Rahman
& Maarif (2014) menjelaskan bahwa metode mengajar adalah suatu aktivitas pendidik dalam
menjalin hubngan dengan peserta didik pada saat proses belajar mengajar. Selanjutnya
Muhibbin (2011) mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara yang berisi prosedur
untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pada peserta
didik. Jadi, dapat dipahami bahwa metode mengajar atau metode pengajaran merupakan
suatu cara yang digunakana pendidik dalam menyajikan dan menyampaikan informasi berupa
pengetahuan, keterampilan, atau sikap agar tujuan pembelajaran tercapai dengan efektif dan
efesien.
Metode-metode mengajar yang diuraikan berikut ini adalah:
1. Metode Proyek Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik
tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan
sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Penggunaan metode ini
bertolak dari anggapan bahwa pemecahan masalah tidak akan tuntas bila tidak
ditinjau dari berbagai segi.
2. Metode eksperimen (percobaan) adalah cara transfer informasi di mana peserta didik
melakukan percobaan dan terlibat langsung serta membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini peserta didik
diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri melalui suatu
proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan
sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, peserta
didik dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari
suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu.
3. Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana pendidik
memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Namun,
pengerjaan tugas yang diberikan oleh pendidik dapat dilakukan di dalam kelas, di
halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di rumah peserta didik, atau di
mana saja asal tugas itu dapat dikerjakan. Metode ini diberikan karena dirasakan
bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan
yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai
batas waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya pendidik gunakan
untuk mengatasinya. Metode tugas dan resitasi tidaklah sama seperti pekerjaan rumah
(PR) tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas dan resitasi merangsang peserta didik untuk
aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok. Karena itu, tugas dapat
diberikan secara individual, atau dapat pula secara kelompok. Tugas yang dapat
diberikan kepada peserta didik ada berbagai jenis. Hal ini bergantung pada tujuan
yang akan dicapai, seperti tugas meneliti, menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas
motorik (pekerjaan motorik), tugas di laboratorium, dan lain-lain.
4. Metode diskusi adalah cara transfer informasi pelajaran, di mana peserta didik
dihadapkan kepada suatu permasalahan yang dapat berupa pernyataan atau hal yang
bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Diskusi merupakan
teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang pendidik di sekolah. Di dalam
diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, di mana interaksi antara dua atau lebih
individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan
masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar
saja.
5. Metode Ekspositori Metode ini merupakan metode yang mengutamakan transfer
informasi pengetahuan secara verbal agar peserta didik dapat menguasai konsep
materi pelajaran secara optimal. Metode ini dikenal dengan pembelajaran langsung
(direct instruction). Yang menekankan pada proses bertutur dan menemukan materi
yang diberikan, maka sering juga dinamakan istilah metode chalk and talk. Metode ini
menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pendidik (teacher centered
learning). Pendidik menyampaikan materi secara terstruktur agar ilmu tersampaikan
dengan efektif, karena metode ini berfokus kepada adalah kemampuan akademik
siswa (academic achievement student).
6. Metode Demontrasi Metode demontrasi merupakan metode pembelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukan kepada peserta didik suatu proses, situasi, atau
benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering
disertai dengan penjelasan lisan. Proses transfer informasi kepada peserta didik akan
lebih real dan dapat dibayangkan peserta didik, sehingga pemahaman terbentuk
dengan baik, peserta didik langsung dapat mengamati apa yang diperlihatkan selama
pelajaran berlangsung. Metode ini digunakan untuk mentransfer gambaran kepada
peserta didik yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses
mengatur, membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau
menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan
suatu cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
7. Metode Problem Solving Metode problem solving disebut metode pemecahan
masalah merupakan metode belajar sekaligus metode yang mampu melatih
kemampuan berpikir peserta didik, metode ini dapat dikombinasikan dengan metode
lain agar tujuan pembelajaran tercapai, mulai dari mengumpulkan data sampai
kepada penarikan kesimpulan.
8. Metode tanya jawab merupakan metode pembelajaran dengan menyajikan pelajaran
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab peserta didik, namun bisa juga
pertanyaan muncul dari peserta didik yang harus dijawab pendidik. Metode tanya
jawab adalah yang tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di
lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah.
9. Metode latihan dikenal dengan sebutan metode training merupakan metode mengajar
yang menanamkan kebiasaan- kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk
memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga
digunakan untuk melatih ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan ketrampilan
peserta didik.
10. Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara
pendidik dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Cara mengajar dengan
ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik belajar perkuliahan, merupakan suatu
cara mengajar yang digunakan untuk persoalan serta masalah secara lisan.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran.
Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode
ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri,
yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas
yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang
siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun
dalam koridor metode yang sama.

Anda mungkin juga menyukai