Anda di halaman 1dari 9

Model pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
Sedangkan menurut Adi dalam (Suprihatiningrum, 2013) definisi model pembelajaran merupakan
kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Macam-macam Model Pembelajaran Antara Lain :
1. Model Pembelajaran Langsung
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ( problem based learning )
3. Model Pembelajaran Kontekstual
4. Model Pembelajaran Index Card Match
5. Model Pembelajaran Kooperatif
Pendekatan Pembelajaran
Menurut Sudrajat (2008) pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum. di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Sedangkan menurut fauza djalal (2017) berpendapat bahwa pendekatan (approach) lebih merupakan
kerangka filosofis yang menjadi dasar pijak cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan seperti
pendekatan humanis, liberal, teologis, quantum, dan lainnya.
Dilihat dari pendekatannya. pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
(1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach)
(2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Strategi pembelajaran
Istilah strategi awalnya di gunakan dalam ilmu perang. Maksudnya menyusun dan membimbing alat-
alat perang sedemikian rupa sehingga kemenangan tercapai secepat-cepatnya dan korban yang terjadi
sedikit Mungkin.
Strategi dalam suatu konteks pendidikan mengarah kepada suatu hal yang spesifik yaitu khusus pada
pembelajaran. Srategi pembelajaran digunakan oleh tenaga pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien (Suyadi, 2013: 13).
(Anggraini, 2019) berpendapat bahwa Pemilihan dalam penggunaan berbagai macam strategi dan
pendekatan menjadi hal yang sangat penting karena untuk menentukan kedepannya agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik. Sebab aspek kognitif dan afektif dalam tujuan pembelajaran memiliki
karekteristik yang berbeda-beda namun saling berketaitan satu sama lain.
Metode pembelajaran
Metode menurut Poerwadarminta (1999:649) berasal dari bahasa Yunani: methodos, Inggris: method,
Arab: thariqah) secara bahasa berarti cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu
maksud, atau cara mengajar dan lain sebagainya.
Muhibbin Syah (1995:202) menyatakan bahwa dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai
cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-
konsep secara sistematis.
Dari beberapa pendapat itu, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah upaya untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
dapat dicapai secara optimal.
Penggunaan metode pembelajaran tergantung dari kompetensi (tujuan) pembelajaran yang telah
direncanakan oleh guru, sehingga guru disarankan sebelum menggunakan metode pembelajaran
hendaknya terlebih dahulu merancang dan menganilisis tujuan pembelajaran. Hal ini maksudkan
agar penggunan metode pembelajaran dapat menyampaikan pesan pembelajaran dengan baik
kepada siswa, dan dapat memotivasi belajar siswa. Selain penguasaan cara mengimplementasikan
metode pembelajaran oleh guru, guru juga harus bahkan wajib menguasai konsep materi yang akan
diajarkan
Teknik Pembelajaran
Teknik Pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Menurut Abin (1990) Teknik pembelajaran terdapat
tiga komponen utama dalam proses Pembelajaran, yaitu :
(1) siswa atau mahasiswa dengan karakteristik yang dimilikinya, baik dari dalam diri atau dari luar
dirinya,
(2) tujuan yang merupakan apa yang diharapkan dari proses pembelajaran, merupakan seperangkat tugas
atau tuntutan yang harus nampak dalam perilaku dan merupakan karakteristik kepribadian siswa.
(3) guru atau dosen yang merupakan orang dewasa yang akrena jabatannya secara formal selalu
mengusahakan terciptanya situasi yang tepat sehingga memungkinkan terciptanya proses learning
experience pada siswa dengan mengerahkan segala learning resource dan menggunakan teaching-
learning strategy yang tepat.
Perbedaan
Sebelumya sudah dijelaskan pengertian dari model, pendekatan, strategi, dan teknik. Selanjutnya, apakah
perbedaan dari keempat hal tersebut?
Akhmad Sudradjat (2008) menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dari pendekatan pembelajaran yang telah
ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan
berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation
achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something”.
Jadi, metode pembelajaran menekankan pada cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Metode pembelajaran itu masih dijabarkan lagi ke dalam teknik dan taktik pembelajaran. Di sini,
teknik pembelajaran lebih menekankan pada cara guru dalam mengimplementasikan suatu metode
secara spesifik.
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu
kesatuan yang utuh, maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Model
Pembelajaran adalah sebagai suatu disain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi
lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan
pada diri siswa.

Anda mungkin juga menyukai