Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
1444 H / 2023 M
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak bisa di jauhkan dalam segi kehidupan
manusia. Karena adanya pendidikan seseorang akan mendapatkan sebuah ilmu pengetahuan.
Suatu pendidikan ialah suatu hal yang paling penting dalam berbagai segi pemahaman bangsa
Indonesia untuk membuat suatu peningkatan seperti ilmu dan wawasan dengan
berilmu
1
seseorang maka dapat meningkatkan sumber daya manusia yang cerdas. Dunia
Pendidikan
tak lepas dari proses belajar dan mengajar disertai kurikulum.
Kurikulum ialah sesuatu yang dirancang untuk belajar, kurikulum juga merupakan bahan
ajar, pengalaman dalam belajar, yang sudah di rancang terlebih dahulu. Kurikulum ialah
sesuatu yang di rancang dan disusun guna untuk melancarkan kegiatan belajar serta mengajar
dengan di pandu dan dipertanggung jawabkan oleh sekolah maupun lembaga pendidikan
serta para guru. Sehingga untuk penerapanya kurikulum sangat perlu adanya kerjasama yang
baik antara pemerintah, lembaga pendidikan serta masyarakat. Indonesia adalah Negara yang
sudah beberapa kali melaksanakan suatu perubahan ataupun revisi kepada kurikulum.
Kurikulum pada negara Indonesia tidak bisa dipungkiri lagi bahwa begitu sering terjadi
perubahan yang selalu di arahkan dalam upaya keseimbangan untuk memperbaiki sistem
pendidikan nasional. Perubahan tersebut dilandasi karena belum adanya suatu
perubahan pada segi pendidikan yang dirasa belum mencapai harapan yang di inginkan.
Seiring perkembangan zaman maka lahir lah Metode Pembelajaran Berbasis Kurikulum
2013(K-13). Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum
sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu. Hal ini senada
dengan apa yang di tegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003
bahwa kurikulim merupakan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk
mencapai
2
tujuan pendidik tertentu.
K-13 ini bisa menjadi harapan serta bisa melengkapi suatu yang kurang dari kurikulum
sebelumnya. Dalam K-13 ini ada beberapa tahapan yaitu Pendekatan, Model, Strategi
dan
1
Faradilla Intan Sari, Dadang Sunendar, and Dadang Anshori, ‘Analisis Perbedaan Kurikulum 2013
Dan Kurikulum Merdeka’, Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK) 5, no. 1 (2 January 2023): 146–
51, https://doi.org/10.31004/jpdk.v5i1.10843.
2
Dr Lailatul Usriyah M.Pd.I, PERENCANAAN PEMBELAJARAN (Penerbit Adab, n.d.).
Metode Pembelajaran K-13 yang disusun untuk bisa mengembangkan dan memperkuat suatu
sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan berimbang. Hal ini pula sejalan dengan tujuan
pendidikan Nasional yang memiliki tujuan untuk mengembangkan suatu potensi bagi siswa
supaya menjadi berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggungjawab.
B. Pembahasan
a. Pengertian Pendekatan, Model,Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran
K-13
Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, lingkungan perlu diatur sedemikian rupa sehingga timbul reaksi siswa ke
arah perubahan perilaku yang diinginkan. Penentuan materi pelajaran, pemilihan strategi
yang sesuai, serta media pembelajaran yang diperlukan. Jadi, strategi
pembelajaran merupakan salah satu unsur yang penting dipahami oleh guru. Strategi
pembelajaran disusun berdasarkan suatu pendekatan tertentu. Oleh karena itu, sebelum
diuraikan tentang strategi pembelajaran, terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian
pendekatan. Secara berturut- turut berikut ini akan dikemukakan pengertian-pengertian
tentang pendekatan, strategi,
3
metode, dan teknik dalam pembelajaran.
Pendekatan
Pendekatan merupakan seperangkat wawasan yang secara sistematis
digunakan sebagai landasan berpikir dalam menentukan strategi, metode, dan
teknik (prosedur) dalam mencapai target atau hasil tertentu sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Pendekatan juga dapat diartikan sebagai suatu perspektif
atau cara pandang seseorang dalam menyikapi sesuatu.
Pendekatan pembelajaran adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. Istialh pendekatan merujuk kepada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Roy kellen (1998)
mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan
3
‘PKOP4301-M1.Pdf’, accessed 14 September 2023, http://repository.ut.ac.id/4033/1/PKOP4301-M1.pdf.
yang berpusat pada guru (teacher centred approaches) dan pendekatan yang
4
berpusat pada siswa (student centered approaches).
Model
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual tentang prosedur sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar, baik
pembelajar maupun pengajar (Suprijono, 2009: 46 dan Sani, 2013: 89). Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk buku-
buku, film, komputer, dan lain-lain untuk membantu peserta didik dalam
mencapai tujuan pembelajaran (Joyce, dalam Trianto, 2007: 5).
Demikian pula, ahli lain mengemukakan bahwa model pembelajaran merupakan
kerangka konseptual prosedural yang sistematik berdasarkan teori dan digunakan
dalam mengorganisasikan proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan belajar.
Model pembelajaran terkait dengan pemilihan strategi dan pembuatan struktur
metode, keterampilan, dan aktivitas peserta didik yang memiliki tahapan
(sintaks)
5
dalam pembelajaran (Sani, 2013: 89).
Model-model pembelajaran memiliki ciri-ciri umum, yaitu (1) memiliki
prosedur yang sistematis, (2) hasil belajar diterapkan secara khusus, (3) ada
ukuran keberhasilan, dan (4) mempunyai cara interaksi dengan lingkungan (Iru
dan Arihi, 2012: 8). Chauchan (Iru dan Arihi, 2012: 9) menyebutkan fungsi
model pembelajaran adalah (1) sebagai pedoman, (2) sebagai alat bantu dalam
mengembangkan kurikulum, (3) sebagai acuan dalam menetapkan bahan
pembelajaran, dan (4) untuk membantu perbaikan dalam mengajar.
Strategi
Strategi Pembelajaran merupakan garis besar haluan bertindak untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, dalam arti ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan
segala sumber yang dimiliki dan/ atau yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan
yang telah di terapkan. Strategi Pembelajaran adalah metode dalam arti luas
yang
mencakup perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pengayaan, dan remedial
yaitu
4
‘Buku Model Pembelajaran Inovatif.Pdf ’, accessed 15 September 2023,
http://eprints.umsida.ac.id/296/1/Buku%20Model%20Pembelajaran
%20Inovatif.pdf.
5
Akhmad Yazidi, ‘MEMAHAMI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 (THE
UNDERSTANDING OF MODEL OF TEACHING IN CURRICULUM 2013)’, JURNAL BAHASA,
SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA 4, no. 1 (1 April 2014): 89, https://doi.org/10.20527/jbsp.v4i1.3792.
memilih dan menentukan perubahan perilaku, pendekatan prosedur, metode,
6
tekhnik, dan norma-norma atau batas-batas keberhasilan
Strategi pembelajaran terdiri atas semua komponen materi pelajaran dan
prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai pola
kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai
dengan karakteristik siswa, kondisi sekolah, lingkungan sekitar serta tujuan khusus
pembelajaran yang dirumuskan. Gerlach & Ely (1980) juga mengatakan bahwa
perlu adanya kaitan antara strategi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, agar
diperoleh langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Strategi
pembelajaran terdiri dari metode dan teknik (prosedur) yang akan menjamin bahwa
siswa akan betul-betul mencapai tujuan pembelajaran. Kata metode dan teknik
sering digunakan secara bergantian. Gerlach & Ely (1980) mengatakan bahwa
teknik (yang kadangkadang disebut metode) dapat diamati dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Teknik
Tekhnik adalah jalan atau alat (way or means) yang digunakan oleh guru
untuk mengarahkan kegiatan siswa ke arah tujuan yang akan dicapai. Guru yang
efektif sewaktu-waktu siap menggunakan berbagai metode (teknik) dengan efektif
dan efisien menuju tercapainya tujuan. Jadi, tiap guru mempunyai teknik yang
berbeda dalam melaksanakan metode yang sama.
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan
metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian
pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda
pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong
pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam
koridor
7
metode yang sama.
6
Agus Miftakus Surur, RAGAM STRATEGI PEMBELAJARAN, Dilengkapi dengan Evaluasi Formatif (CV.
AA. RIZKY, n.d.).
7
‘Pengertian_Pendekatanx-Libre.Pdf’, accessed 15 September 2023,
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/38998250/Pengertian_Pendekatanx-libre.pdf?1443969241=&response-
content-
b. Hubungan Pendekatan, Model, Strategi, Metode da Tekhnik Pembelajaran
Masalah Pendekatan, Model, Strategi, Metode dan Tekhnik Pembelajaran di
kelas telah menjadi perbincangan yang sangat menarik dikalangan praktisi
pendidikan. Karena mereka meyakini mutu pendidikan salah satunya dapat
diwujudkan bila pendidik dapat menerapkan Pendekatan, Model, Strategi, Metode
dan Tekhnik Pembelajaran yang sesuai dengan sifat jenis materi. apabila
Pendekatan, Model, Strategi, Metode dan Tekhnik Pembelajaran sudah terangkai
menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan
model pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas
oleh guru atau pengajar. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan
bungkus atau bingkai dari penerapan suatu Pendekatan, Model, Strategi, Metode
dan Tekhnik Pembelajaran. Pembelajaran yang dilaksanakan guru/pendidik di
dalam kelas akan dapat terlaksana dengan efektif dan efisien bila dilakukan
dengan salah satunya dengan menggunakan pendekatan, Model, Strategi, Metode
dan Tekhnik Pembelajaran yang sesuai.
disposition=inline%3B+filename%3DPengertian_Pendekatanx.pdf&Expires=1694753715&Signature=QhWbD
4Qse5GEritTwmnbSBG97GVV9nr1x-xWuOOfl6~hph2Tyikz9v-gP-~bXHV9AkJefq0YhBuHR3vPkCwYn4-
s~JpnV5YFxKCCZBUwgid0ENN8qkFiBgiV7zgIlxTKzEauLkO9AGusExWNgCzqFF~fh2U~FZmIUgnhnT5
Y iZqcGd2LEvfeu5XGCCpRLgGNJsWWqm8EX0dMfLZ~eFqelCNhDRKvFK2OPm1X~Bir0cMjXdjNiRX-
wDZPfTFdMJlNFJxfQvP8BDyM2H0Mq1cyTD4j441lXjcSsomv5CD~7jqJqF9ww22E0FVu3yH4CFGT3Wiv
b S2~-N109ZaANxXoeg &Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA.
8
‘Inovasi Strategi Pembelajaran Inkuiri Dalam Pembelajaran | PALAPA’, 6 May
2019, https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/palapa/article/view/180.
Dalam arti lain model Pembelajaran Inkuiri pembelajaran inkuiri
merupakan strategi pembelajaran yang melakukan pendalaman pemahaman
materi melalui pemeriksaan dengan sistem interview. Sedangkan secara
epistimologi, Strategi pembelajaran inkuiri dapat diartikan sebagai rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menitik beratkan pada proses berpikir secara
kritis dan analitis untuk mencari, menemukan dan memecahkan sendiri
9
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
9
‘Inovasi Strategi Pembelajaran Inkuiri Dalam Pembelajaran | PALAPA’.
10
Endang Lovisia, ‘Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar ’, Science and
Physics Education Journal (SPEJ 2, no. 1 (27 December 2018): 1–10, https://doi.org/10.31539/spej.v2i1.333.
sains di se- kolah menengah maupun mata kuliah bidang studi kimia di
perguruan tinggi (Yuzhi, 2003; Redhana & Ngadiran, 2006; Redhana & Sima-
mora, 2008). Redhana (2009) serta Redhana dan Sudiatmika (2010) telah
menggabungkan peng- gunaan model pembelajaran berbasis masalah dan
pertanyaan Socratik untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Hasil-hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan mo- del
pembelajaran berbasis masalah dan perta- nyaan Socratik sangat efektik
11
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
(3) Model Pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran
dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya terdiri atas empat sampai enam orang yang
bersifat heterogen. Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang
melibatkan partisipasi siswa dalam kelompok untuk saling berinteraksi,
sehingga dalam model ini siswa memiliki dua tanggung jawab, belajar untuk
dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar.
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat hingga
lima orang siswa dengan struktur kelompok bersifat heterogen. Konsep
heterogen di sini adalah struktur kelompok yang memiliki perbedaan
latar belakang kemampuan akademik, perbedaan jenis kelamin, perbedaan ras
dan bahkan mungkin etnisitas. Hal ini diterapkan untuk melatih siswa
menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar
belakangnya. Menurut Abdulhak dalam Rusman (2010: 203) menyatakan
bahwa model pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui sharing proses
antara peserta belajar, sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama di
antara peserta belajar itu sendiri dan mereka juga dapat menjalin interaksi
yang lebih luas, yaitu inteaksi antar siswa dan siswa dengan guru atau yang
dikenal dengan
12
istilah multiple way traffic communication.
(4) Model Kontekstual
11
I Wayan Redhana, ‘MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK
PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KRITIS’ 46 (1
April 2013): 76–86.
12
‘Buku Model Pembelajaran Inovatif.Pdf ’.
Model pembelajaran kontekstual (contekstual teaching and learning)
merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa
untuk memahami makna materi ajar dan mengaitkannya dengan konteks
kehidupan mereka sehari-hari. Adapun pengertian CTL menurut Elaine B.
Johnson dalam Rusman (2011) mengatakan pembelajaran kontekstual adalah
sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang
mewujudkan makna dan menghubungkan muatan akademis dengan konteks
kehidupan sehari-hari siswa. Jadi, pembelajaran kontekstual adalah usaha
untuk membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri tanpa merugi
13
menetapkan dan mengaitkan dengan dunia nyata.
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar dengan cara
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata dan mendorong
siswa membuat hubungan antar pengetahuan yang dimiliki dengan
penerapannya dalam kehidupan sebagai anggota masyarakat. Rumusan lain,
model pembelajaran kontekstual merupakan proses pembelajaran holistik yang
bertujuan untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar
secara bermakna berkaitan dengan konteks kehidupan nyata, sehingga peserta
didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat diaplikasikan
dari konteks permasalahan ke satu permasalahan lain (Hanafiah dan Suhana,
2009: 67). Pembelajaran kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan. Model
pembelajaran ini menjadikan pengalaman lebih relevan dan berarti bagi siswa
dalam membangun pengetahuan karena model ini mengaitkan materi pelajaran
yang dipelajari dengan konteks kehidupan nyata dan dihubungkan dengan
14
gaya belajar siswa (Trianto, 2007: 104)
13
‘Buku Model Pembelajaran Inovatif.Pdf ’.
14
Yazidi, ‘MEMAHAMI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013
(THE UNDERSTANDING OF MODEL OF TEACHING IN CURRICULUM 2013)’.
C. Kesimpulan
Kurikulum ialah sesuatu yang di rancang dan disusun guna untuk melancarkan kegiatan
belajar serta mengajar dengan di pandu dan dipertanggung jawabkan oleh sekolah maupun
lembaga pendidikan serta para guru. Sehingga untuk penerapan nya kurikulum sangat perlu
adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, lembaga pendidikan serta masyarakat.
Seiring perkembangan zaman maka lahir lah Metode Pembelajaran Berbasis Kurikulum
2013(K-13). K-13 ini bisa menjadi harapan serta bisa melengkapi suatu yang kurang dari
kurikulum sebelumnya. Dalam K-13 ini ada beberapa tahap yaitu Pendekatan, Model,
Strategi dan Metode Pembelajaran K-13 yang disusun untuk bisa mengembangkan dan
memperkuat suatu sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan berimbang.
Poin pertama yaitu pengertian Pendekatan, Model, Strategi dan Metode Pembelajaran,
Pendekatan adaalah seperangkat wawasan yang secara sistematis digunakan sebagai landasan
berpikir dalam menentukan strategi, metode, dan teknik (prosedur) dalam mencapai target
atau hasil tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk buku-buku, film, komputer, dan
lain-lain untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pengertian
Strategi pembelajaran yaitu rancangan semua komponen materi pelajaran dan prosedur yang
akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Yang
Terakhir Pengertian Tekhnik Pembelajaran adalah jalan atau alat (way or means) yang
digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan siswa ke arah tujuan yang akan dicapai.
Guru yang efektif sewaktu-waktu siap menggunakan berbagai metode (teknik) dengan efektif
dan efisien menuju tercapainya tujuan. Jadi, tiap guru mempunyai teknik yang berbeda dalam
melaksanakan metode yang sama.