Anda di halaman 1dari 14

RESUME

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS TINGGI

“Hakikat Pendekatan, Model, Metode, dan Strategi Pembelajaran”

Disusun Oleh :
Nama : Deby Octavia
Nim : 18129055
Seksi : 18 BB 04

Dosen Pengampu :
Dra. Elfia Sukma, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pendekatan, Model, Metode, dan Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum
Roy Killen (dalam Sanjaya, 2011) mencatat ada dua pendekatan dalam
pembelajaran, yakni pendekatan yang berpusat pada guru dan yang berpusat
pada siswa. Masih menurut Roy Killen, pendekatan yang berpusat pada guru
menurunkan strategi pembelajaran langsung, deduktif, atau ekspositori,
sedangkan pendekatan yang berpusat pada siswa menurunkan strategi
pembelajaran inkuiri/penemuan serta strategi pembelajaran induktif.
Istilah pendekatan sendiri didefinisikan oleh Gulo (dalam
Suprihatiningrum, 2013) sebagai sudut pandang yang menggambarkan cara
berpikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran.
Secara lebih rinci, Babbage, Byers, dan Redding (dalam Suprihatiningrum,
2013) mendefinisikan pendekatan sebagai: (1) Sebuah gagasan filosofis atau
titik tolak yang digunakan oleh seorang guru maupun sekelompok guru untuk
menyepakati taktik-taktik bagi pendidikan siswa-siswanya, (2) Sebuah
filosofi personal dan cara kerja yang melandasi pengajaran, serta dapat
ditentukan atau dipengaruhi oleh pokok bahasan, usia dan kemampuan para
siswa, gaya mengajar, nilai-nilai, dan kepercayaan yang dimiliki, (3) Cara-
cara yang berbeda dari pendekatan berbagai materi pelajaran, dan
penyampaian kurikulum, (4) Struktur, organisasi, dan konten pelajaran yang
diturunkan dari skema kerja, (5) Penyediaan iklim yang sesuai untuk belajar,
dan (6) Sebuah cara untuk memulai dan memperkenalkan ide-ide.
Berdasarkan dari beberapa kajian terhadap pengertian pendekatan
belajar, maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan adalah sebuah langkah
awal pembentukan suatu ide dalam memandang suatu permasalahan atau
objek kajian. Jadi pendekatan ini juga akan menentukan arah dari
pelaksanaan ide-ide tersebut guna menggambarkan dan mendeskripsikan

1
perlakuan yang diterapkan terhadap masalah-masalah atau objek kajian yang
akan ditangani.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran


adalah suatu titik tolak atau sudut pandang mengenai cara bagaimana
mengelola proses kegiatan belajar dan perilaku dari para siswa agar dapat
aktif melakukan tugas belajar agar dapat mencapai tujuan belajar yang telah
ditetapkan Nasution, (2003:67).
Berdasarkan definisi-definisi ini terlihat beberapa unsur penting yang
serupa yang melekat pada pendekatan pembelajaran. Lebih lanjut, dapat
digeneralisasi bahwa hakikat pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan
filosofis dalam memandang bagaimana melaksanakan proses pembelajaran
agar tujuan yang diharapkan tercapai.
Ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran :
1. Pendekatan tujuan pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai.
Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru
merencanakan penekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu dipilih
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua penekatan dirancang untuk
keberhasilan suatu tujuan.
2. Pendekatan Konsep
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa
dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang
terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan
konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode
siswa dibimbing untuk memahami konsep.
3. Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam
suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber
belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan.

2
4. Pendekatan Proses
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah
mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti
mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan
mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan
dikembangkan sejak kurikulum 1984. penggunaan pendekatan proses
menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.
5. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
Pendekatan pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM
mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa.
Perbedaan tersebut ada pada aspek: kaitan dan aplikasi bahan pelajaran,
kreativitas, sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan
STM ini guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang diterima
akan lebih lama diingat. Sebenarnya dalam pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya pemacahan
masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan
sehari-hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah-langkah
ilmiah.
6. Pendekatan penemuan
Pengunaan pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan belajar mengajar
siwa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep
tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas jika menemukan
sesuatu yang baru. Pada umumnya materi yang diberikan sudah ditentukan
oleh guru, demikian pula situasi yang menunjang proses pemahaman
tersebut.
7. Pendekatan pemacahan masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat ari masalah yang harus
dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini
siswa dapat menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara
mengumpulkan data, menyusun data, an menyusun srangkaian prtanyaan
yang mengarah ke pemecahan masalah. Dan siswa juga dapat merancang

3
pemecahan masalahnya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan
bahan dan membantu memberi petunjuk.

2. Model Pembelajaran
Istilah model pembelajaran amat dekat dengan pengertian strategi
pembelajaran dan dibedakan dari istilah strategi, pendekatan dan metode
pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih
luas daripada suatu strategi, metode, dan teknik. Sedangkan istilah
“strategi “ awal mulanya dikenal dalam dunia militer terutama terkait
dengan perang atau dunia olah raga, namun demikian makna tersebut
meluas tidak hanya ada pada dunia militer atau olahraga saja akan tetapi
bidang ekonomi, sosial, pendidikan
Adapun defenisi model menurut beberapa ahli :
a. Agus Suprijono (dalam Rusman 2013:386) Menurutnya, model
pembelajaran merupakan suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial.
b. Slavin (dalam Rusman 2013:386) Mengemukakan model
pembelajaran sebagai suatu acuan kepada suatu pendekatan
pembelajaran termasuk tujuan, sintaksnya, lingkungan dan sistem
pengelolaannya.
c. Trianto(dalam Rusman 2013:387) Menjelaskan model pembelajaran
sebagai suatu pendekatan yang luasdan menyeluruh serta dapat
diklasifikasikan berdasarkan tujuanpembelajarannya, sintaks (pola
urutannya) dan sifat lingkungan belajarnya.
d. Komarudin (dalam Nasution, 2003:71) Menjelaskan model
pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
panduan atau pedoman dalam melakukan aktivitas pembelajaran.
e. Richard I Arends Menurutnya model pembelajaran lebih mengacu
pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya terdapat
tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.

4
Kardi dan Nur (dalam Nasution, 2003:71) mengemukakan bahwa
ada lima model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam
proses pembelajaran yakni: pembelajaran langsung, pembelajaran
kooperatif, pembelajaran berdasarkan masalah, diskusi, dan learning
strategi.

3. Strategi Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Syaiful Bahri Djamarah, mengartikan strategi adalah suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam
mencapai tujuan.
Beberapa ahli pendidikan, memberikan pengertian strategi
pembelajaran dengan beragam, yaitu:
1. Dewi Salma Prawiradilaga : strategi pembelajaran adalah upaya yang
dilakukan oleh perancang dalam menentukan tehnik penyampaian pesan,
penentuan metode, dan media, alur isi pelajaran, serta interaksi antara
pengajar dan peserta didik.
2. Wina Sanjaya : strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan
tertentu.
3. Made Wena : kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber
daya untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran berarti upaya
membelajarkan peserta didik. Dengan demikian, strategi pembelajaran
berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam
upaya membelajarkan peserta didik.
4. Mansur Muslih : strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola
pikir guru dalam mengajar.
5. T. Takajoni : strategi pembelajaran merupakan pola dan urutan umum

5
yang dilakukan guru dan siswa dalam merealisasikan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
6. Sudirdja dan Siregar : strategi pembelajaran adalah usaha dalam
menciftakan suatu kondisi tertentu dengan sengaja agar tujuan
pembelajaran dapat dipermudah pencapaiannya.
7. Miarso : strategi pembelajaran adalah suatu pendekatan yang mnyeluruh
dalam sebuah sistem pembelajaran dalam bentuk pedoman dan kerangka
kegiatan untuk mewujudkan tujuan umum pembelajaran.
8. Kemp : strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
Dari beberapa pengertian strategi pembelajaran, disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan,
dengan mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan serta waktu
yang digunakan dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif dan efisien.
Adapun jenis-jenis strategi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach).
Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang
sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi
pembelajaran secara terstruktur.
2. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa
terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi
akademik yang spesifik sampai tuntas. Strategi. Melalui Cooperative
Learning, peserta didik didorong untuk bekerja sama secara maksimal
sesuai dengan keadaan kelompoknya. Beberapa penulis seperti Slavin,
Johnson, & Johnson, mengatakan ada komponen yang sangat penting

6
dalam strategi pembelajaran cooperative  yaitu kooperatif dalam
mengerjakan tugas-tugas dan kooperatif dalam memberikan dorongan atau
motivasi.  Slavin, Abrani, dan Chambers (1996) berpendapat bahwa
belajar melalui kooperatif dapat dijelaskan dari beberapa perspektif, yaitu
perspektif sosial, perspektif perkembangan kognitif dan perspektif
elaborasi kognitif. Perspektif motivasi, artinya bahwa penghargaan yang
diberikan kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan
saling membantu. Dengan demikian keberhasilan setiap indivindu pada
dasarnya adalah keberhasilan kelompok. Hal semacam ini akan
mendorong setiap anggota kelompok untuk memperjuangkan keberhasilan
kelompoknya.  Perspektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setiap
siswa akan saling membantu dalam belajar karena mereka menginginkan
semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Bekerja secara tim
dengan mengevaluasi keberhasilan sendiri oleh kelompok, merupakan
iklim yang bagus, di mana setiap anggota kelompok menginginkan
semuanya memperoleh keberhasilan. Perspektif perkembangan kognitif
artinya bahwa dengan adanya interaksi antara anggota kelompok dapat
mengembangkan prestasi siswa untuk berpikir mengolah berbagai
informasi. Elaborasi kognitif, artinya bahwa setiap siswa akan berusaha
untuk memahami dan menimba informasi untuk menambah pengetahuan
kognitifnya.
3. Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan
pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar
memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan
suatu persoalan, misalkan memecahkan soal-soal matematika. Sedangkan
strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik untuk membantu
siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan
menggunakan strategi pemecahan masalah. Dengan demikian perbedaan
keduanya terletak pada kedudukan pemecahan masalah itu. Mengajar
memecahkan masalah berarti pemecahan masalah itu sebagai isi atau

7
content  dari pelajaran, sedangkan pemecahan masalah adalah sebagai
suatu strategi. Jadi, kedudukan pemecahan masalah hanya sebagai suatu
alat saja untuk memahami materi pembelajaran.  Ada beberapa ciri strategi
pembelajaran dengan pemecahan masalah :
1) Siswa bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil.
2) Pembelajaran ditekankan kepada materi pelajaran yang mendukung
persoalan-persoalan untuk dipecahkan dan lebih disukai persoalan
yang banyak kemungkinan cara pemecahanya.
3) Siswa menggunakan banyak pendekatan dalam belajar.
4) Hasil dari pemecahan masalah adalah tukar pendapat (sharing ) di
antara semua siswa.
4. Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga
informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi,
pengkodean lebih mudah dilakukan dan lebih memberikan kepastian.
Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi baru dari memori di
otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang dengan menciptakan
hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang pernah ada. 
Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi, dan
PQ4R. Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan
antara informasi yang dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang
didapat melalui proses mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat
menuangkan ide baru dari percampuran dua informasi itu.  Analogi
merupakan cara belajar dengan pembandingan yang dibuat untuk
menunjukkan persamaan antara ciri pokok benda atau ide, misalnya otak
kiri mirip dengan komputer yang menerima dan menyimpan informasi. 
P4QR merupakan strategi yang digunakan untuk membantu siswa
mengingat apa yang mereka baca. P4QR singkatan dari Preview
(membaca selintas dengan cepat), Question (bertanya), dan 4R singkatan
dari read, reflect, recite, dan review atau membaca, merefleksi,
menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang secara menyeluruh. Strategi

8
PQ4R merupakan strategi belajar elaborasi yang terbukti efektif dalam
membantu siswa menghafal informasi bacaan.
5. Strategi Organisasi
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan
kebermaknaan bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru.
Strategi organisasi terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah
menjadi subset yang lebih kecil. Strategi tersebut juga berperan sebagai
pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan informasi
yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah Outlining, yakni
membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai macam
topik atau ide dengan beberapa ide utama.  Mapping, yang lebih dikenal
dengan pemetaan konsep, dalam beberapa hal lebih efektif daripada
outlining. Mnemonics membentuk kategori khusus dan secara teknis dapat
diklasifikasikan sebagai satu strategi, elaborasi atau organisasi.
Mnemonics membantu dengan membentuk asosiasi yang secara alamiah
tidak ada yang membantu mengorganisasikan informasi menjadi memori
kerja. Strategi Mnemonics terdiri atas pemotongan, akronim, dan kata
berkait.

4. Metode Pembelajaran
Kata metode berasal dari bahasa Latin yakni methodos, yang berarti
jalan yang harus dilalui. Secara etimologi, metode merupakan cara yang
digunakan dalam proses pendidikan yang bertujuan mempermudah
tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan [ CITATION Jam13 \l 1033 ].
Babbage, Byers, dan Redding (dalam Suprihatiningrum, 2013)
mendefinisikan metode sebagai: (1) Suatu cara melakukan sesuatu, yang
dapat diikuti tahap demi tahap dan digunakan oleh setiap guru, (2)
Organisasi dan implementasi dari suatu pelajaran tertentu sehubungan
dengan model-model, pendekatan-pendekatan, dan strategi-strategi yang
telah ditentukan serta dipengaruhi oleh konten matapelajaran, dan (3)
Sejumlah kemungkinan bagi guru dalam memutuskan cara-cara kerja,

9
untuk kelompok-kelompok maupun kelas-kelas, dan berdasarkan pada
program-program belajar dan skema-skema kerja. Lebih lanjut, Hudoyo
(dalam Suprihatiningrum, 2013) merinci bahwa di dalam metode mengajar
terkandung interaksi antara guru dengan siswa, dan interaksi antara siswa
dengan materi pelajaran.
Dari berbagai penjelasan mengenai metode pembelajaran, dapat
dibuat suatu generalisasi tentangnya. Metode pembelajaran dapat dikatakan
sebagai seperangkat cara menyampaikan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran, dengan situasi yang sesuai dengan model, pendekatan
dan strategi yang telah ditentukan, dan adanya guru sebagai pembawa
pesan.
Ada beberapa jenis metode pembelajaran :
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pengajaran
secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan
dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang
kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah
terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan
mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting yang
diberikan oleh guru.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian
siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik
dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan
keruntunan dalam mengemukakan pokok-pokok pikirannya dapat
terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi
pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelurusan lebih lanjut pada
berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai
tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca
materi yang akan dibahas.
3. Metode Demonstrasi

10
Metode demostrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
memeragakan suatu proses kejadian. Metode demostrasi biasanya
diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti
benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-
lain. Akan tetapi, alat demostrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan
white board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan
menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek,
membuat skema, membuat hitungan matematika, dll peragaan konsep serta
fakta yang memungkinkan. Sehingga dapat merangsang siswa untuk aktif
mengamati menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba
untuk melakukannya sendiri.
4. Metode Penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan
kemandirian siswa, merangsang untuk belajar lebih banyak, membina
disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan
mengolah informasi sendiri. Tetapi dalam metode ini sulit mengawasi
mengenai kemungkinan siswa tidak dapat bekerja secara mandiri.
5. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan
menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi
akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan
buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah dan
hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini
paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
6. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan
masalah. Dalam diskusi terjadi tukar-menukar gagasan atau pendapat
untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi
keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan akan

11
terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan
menerima pendapat orang lain, dan lebih penting melalui diskusi mereka
akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.

DAFTAR PUSTAKA

12
Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT
Bumi Aksara.

Nasution.2003. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:


Bumi Aksara.

Rusman. 2014. Model-Model Pemelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.


Sanjaya. 2011. KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara .

Syaiful Bahri Djamarah dkk. 2008. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta:


RinekaCipta.

Suprihatiningrum.2013. Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Bandung:


Alfabeta.

Wina Sanjana. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zainuddin dan Surasa. 2005. Catatan Strategi Belajar-Mengajar Fisika. Program


Studi Pend. Fisika PMIPA FKIP Unlam: Banjarmasin.

13

Anda mungkin juga menyukai