Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEMINAR KE SD-AN
“Notulen”

Kelompok 4
SEKSI :
202011290220 (18 BB 04)

1. Deby Octavia (18129055)


2. Intan Anggraini (18129266)
3. Rifia Yulianti (18129077)
4. Sonia Asmaul Husna (18129082)

DOSEN PENGAMPU :
Mansurdin, S. Sn., M. Hum

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Notulen” untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Ke SD an. Shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad Saw.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah turut
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada bapak Mansurdin, S. Sn., M. Hum sebagai dosen pembimbing mata kuliah ini.
Terima kasih kepada anggota kelompok yang telah bekerja sama dalam pembuatan
makalah ini seta semua pihak yang telah membantu sehingga malah ini dapat selesai
pada waktunya.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan,
baik dari segi isi maupun lain sebagainya. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen pembimbing
mata kuliah, teman maupun pembaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Padang, September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar Isi.................................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

2.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1

3.3 Tujuan Makalah ................................................................................. 1

BAB II Pembahasan

1. Pengertian Notulen..................................................................................... 2
2. Ciri-ciri notulen.......................................................................................... 3
3. Langkah-langkah menulis notulen..............................................................3
4. Susunan notulen..........................................................................................5

BAB III Penutup


1. Kesimpulan ................................................................................. …...10

2. Saran ............................................................................................…...10

Daftar Rujukan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Notulen rapat merupakan kegiatan menulis laporan jalannya sebuah kegiatan
rapat dari awal sampai berakhirnya kegiatan. Notulen rapat memiliki kedudukan
yang penting dalam kehidupan, tidak hanya dalam lingkup pekerjaan tetapi dalam
kegiatan sosial pun seperti organisasi sekolah, organisasi daerah sebuah notulen
rapat sangat diperlukan. Namun, dalam kenyataannya siswa sendiri masih ragu
terhadap notulen yang mereka buat. Mereka terkadang kurang memperhatikan
dan ragu apakah notulen yang mereka buat sudah menyampaikan gagasan,
maksud tujuan, kalimat yang efektif, dan bahasa yang benar atau tidak.

Melihat kenyataan di atas, perlu diadakan upaya peningkatan keterampilan


menulis untuk menulis notulendan perubahan perilaku siswa dalam menulis
menjadi lebih baik dan lebih aktif.Berdasarkan uraian di atas, penggunaan
metode dalam pembelajaran menulis notulen rapat sangat menarik untuk diteliti

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian notulen ?
2. Bagaimana ciri-ciri notulen ?
3. Bagaimana langkah-langkah menulis notulen ?
4. Bagaimana susunan notulen ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian notulen.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri notulen.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah menulis notulen.
4. Untuk mengetahui susunan notulen.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Notulen
Notulen adalah sebuatatan tentang perjalanan suatu kegiatan baik rapat,
seminar, diskusi, atau sidang yang dimulai dari awal sampai akhir acara yang
ditulis oleh seorang notulis yang akan dilaporkan oleh Ketua kegiatan, dan akan
dipertanggung jawabkan suatu saat pada seluruh anggota atau peserta acara.

Notulen adalah naskah dinas yang membuat catatan jalannya acara (kegiatan)
mulai dari pembukaan, pembahasan masalah, sampai dengan pengambilan
keputusan, serta penutupan. Solchan (2004:97), menyatakan bahwa notulen atau
risalah ialah catatan singkat tentang suatu pembicaraan, yang dicatat hanyalah
yang dirasa penting saja, tidak perlu terurai panjang lebar atas paragraf-paragraf.
Sedangkan Menurut KBBI (2006:803), notulen atau notula bermakna: Catatan
singkat atau laporan singkat mengenai jalannya persidangan atau rapat, serta hal
yang dibicarakan dan diputuskan. Hal tersebut menyatakan bahwa pada dasarnya
kedudukan notulen rapat itu sangat penting.

Notulen dapat diartikan sebagai rangkuman yang singkat, sistematis, padat


dan menyeluruh dari suatu kegiatan rapat atau sidang. Kosasih (2003:80),
menyatakan bahwa penulisan laporan (baik diskusi dalam kelas atau
diskusi-diskusi lainnya) bertujuan untuk menyampaikan hasil diskusi, baik
kepada para peserta diskusi maupun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
hasil diskusi. Notulen sendiri memiliki fungsi yang tentunya sangat penting
dalam kegiatan rapat, karena disinilah semua kegiatan rapat akan dibuktikan
secara tertulis, berikut beberapa fungsi notulen :

1. Notulen dapat digunakan sebagai bukti tertulis bahwa rapat telah


dilaksanakan.

2. Notulen dapat digunakan sebagai tolak ukur sukses atau tidaknya


pelaksanaan rapat. Dan juga digunakan untuk acuan pelaksanaan kegiatan
yang dihasilkan dari hasil keputusan rapat.

Notulen sekurang-kurangnya berisi:


1. Tujuan kegiatan

2
2. Pikiran-pikiran yang akan dibahas dalam kegiatan
3. Saran dan keputusan dalam kegiatan
4. Waktu pelaksanaan
5. Pihak-pihak yang hadir dalam kegiatan.

B. Ciri-ciri Notulen

Ciri adalah sebuah tanda atau yang memberi kekhasan pada suatu hal,
dengan maksud untuk mempermudah seseorang dalam mengenali sesuatu. Begitu
pula dengan notulen, penulisan yang tidak bertele-tele dan sistematis merupakan
salah satu ciri notulen yang baik. Ardiansyah (diakses pada 28 September 2020),
mengemukakan bahwa sifat notulen yang baik dapat diketahui dengan
ciri-cirinya sebagai berikut.

1. Bersifat ringkas padat, Setiap pencatatan dilakukan secara ringkas tidak


bertele-tele, di mana didalamnya merangkum setiap isi atau subtansi dari
perkataan, pendapat maupun gagasan yang dianggap penting yang dibahas,
sehingga pembaca mampu memahami dan tidak menimbulkan penafsiran
yang berbeda-beda karena keterangan yang kurang lengkap.

2. Sistematis, Setiap pencatatan dilakukan dengan cara teratur atau terperinci


dari awal sampai akhir dan satu sama lain saling terkait.

Secara menyeluruh, Notulen dibuat bukan sekedar hasil pemikiran notulis,


namun sesuai berdasarkan hasil pembicaraan dalam rapat secara keseluruhan.

C. Langkah-langkah Menulis Notulen

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika seseorang menulis sebuah
notulen. Penulisan notulen tidak dapat ditulis secara suka hati tanpa mengikuti
aturan. Notulen sendiri berarti suatu penulisan kegiatan ketika acara rapat atau
diskusi berlangsung yang ditulis secara terstruktur. Maka dari itu, seorang notulis
perlu mengetahui langkah-langkah menulis sebuah notulen rapat yang baik.

Yatimah (2009:106), menyatakan bahwa kegunaan notulen begitu penting,


notulis tidak boleh sembarangan dalam menulis notulen tersebut. Untuk itu, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan notulis dalam membuat notulen.

3
a. Mampu mendengarkan dengan baik hal yang dibicarakan. Untuk itu, notulis
harus memusatkan perhatiannya pada semua masalah yang dibicarakan.

b. Mampu memilih setiap pembicaraan dan menulis yang penting saja.


c. Mampu menuliskan dengan tepat dan benar pembicaraan yang sudah ia pilih.
d. Mampu menulis cepat dengn bahasa yang baik, sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia atau bahas asing.

e. Mampu menguasai metode pencatatan stenografi atau mencatat cepat.


f. Mampu mengemukakan pikiran-pikiran secara ringkas dan tepat.
g. Mengetahui kebutuhan pembaca.
Dwiantara (2006:104), mengemukakan bahwa persiapan pembuatan sebuah
notula yang baik dapat membantu dalam menghasilkan notulen yang baik pula.
Adapun persiapan-persiapan sebagai berikut.

a) Sediakan alat tulis, kertas, dan penghapus. Untuk saat sekarang sudah umum
digunakan Personal Computer ataupun notebook atau laptop untuk
menyusun notula. Hal ini akan memudahkan notulis karena tidak perlu
menulis kembali pada komputer.

b) Sediakan kaset rekaman bila ada pembicaraan yang tidak dapat ditulis.
c) Memahami prosedur.
d) Sediakan buku-buku referensi yang menunjang materi.
Menurut Yesi Lisnawati (2016), langkah-langkah menulis notulen yang
pertama dilakukan adalah mencatat tujuan kegiatan, mencatat pokok pikiran yang
dibahas dalam kegiatan, mencatat saran dan keputusan, waktu pelaksanaan dan
mencatat pihak-pihak yang hadir.

Dengan adanya langkah-langkah membuat notulen rapat yang terstruktur,


seorang notulis tidak akan lagi merasa kebingungan atau kesulitan dalam
mencatat setiap kegiatan yang sedang berlangsung. Segala sesuatu yang
dipersiapkan secara baik dan terstruktur, maka akan baik pula hasil yang
didapatkannya.

4
Yatimah (2009:7), mengemukakan bahwa sebuah notulen yang baik adalah
notulen yang memenuhi ketentuan-ketentuan unsur notulen. Ketentuan unsur
notulen dirumuskan sebagai berikut.

a. Notulen harus lengkap, yakni berisi informasi. Walaupun dalam


penulisannya ringkas dan tidak bertele-tele sehingga mudah dipahami
pembaca dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda karena
keterangan yang kurang lengkap.

b. Setiap pembicaraan ditulis secara terperinci dan satu sama lain saling terkait.
c. Dibuat bukan sekadar hasil pemikiran notulis, namun benar-benar
berdasarkan hasil pembicaraan seluruh peserta rapat.

d. Bila ada usulan atau tanggapan terhadap suatu masalah, cara penulisannya
dipisahkan supaya tidak membingungkan.

e. Penyusunan dibedakan atas materi yang menyangkut penyajian informasi,


materi yang menyangkut pertimbangan-pertimbangan khusus dilihat dari sisi
positif dan negatif, dan materi yang berupa keputusan.

f. Menggunakan bahasa yang lugas dan langsung pada pokok pembicaraan


sehingga mudah dipahami.

Mengacu pada pendapat di atas, pembuatan notulen rapat pada dasarnya


harus memenuhi beberapa unsur penting yang menjadikan sebuah notulen sah
sebagai suatu bukti jalannya dan keputusan akhir.

D. Susunan Notulen
Susunan kepala notulen dilakukan agar para notulis dapat dengan mudah
mengerti bagaimana cara penulisan notulen dengan baik dan benar. Selain itu,
juga agatr notulen dapat tersusun dengan rapi dan sistematis.
1. Kepala Notulen
Kepala Notulen merupakan bagian-bagian yang pertamakali harus diingat
dalam penulisan tanpa tertinggal. Adapun kepala notulen terdiri atas :
a. Nama atau tema yang akan dibahas
b. Hari dan tanggal acara dilaksanakan
c. Waktu (Jam) pelaksanaan acara

5
d. Tempat pelaksanaan acara
e. Acara saat berlangsung
f. Unsur-unsur yang terlibat dalam rapat, yaitu : Ketua dan Wakil Ketua,
Sekretaris, Notulis dan Peserta
2. Isi Notulen
Isi Notulen merupakan suatu bagian dari susunan notulen yang isinya berupa
hal-hal yang dianggap penting dalam kegiatan tersebut, tanpa ada yang
tertinggal.Maksud dari pembuatan isi notulen adalah agar dapat membedakan
dari susunan matematis dalam notulen tersebut.
Adapun susunan sistimatika dalam penulisan notulen adalah :
a. Kata pembukaan
b. Pembahasan
c. Pembacaan Keputusan dari Hasil
d. Waktu (Jam) penutupan
E. Daftar hadir
Daftar Hadir adalah Naskah Dinas yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang. Daftar hadir terdiri atas :
1. Daftar hadir yang didalamnya sudah dicantumkan nama-nama orang yang
akan hadir.
2. Daftar Hadir yang didalamnya belum dicantumkan nama-nama orang yang
akan hadir.
Daftar Hadir terdiri atas :
a. Kepala Daftar Hadir.
b. Isi Daftar Hadir.
c. Bagian Akhir Daftar Hadir.
1. Kepala Daftar Hadir terdiri atas :
a. Tulisan “Daftar Hadir” ditempatkan ditengah-tengah lembar naskah.
b. Unit Organisasi.
c. Tempat, Hari, Tanggal, waktu dan Acara ditulis dibawah tulisan Daftar
Hadir sebelah kanan.
2. Isi Daftar Hadir terdiri atas :
a. Kolom nomor urut
b. Kolom nama;
c. Nama Jabatan/Instansi;

6
3. Bagian akhir Daftar hadir terdiri atas :
a. Nama tempat
b. Tanggal, Bulan dan Tahun.
c. Nama Jabatan penanggung jawab
d. Tanda tangan pejabat penanggung jawab.
e. Nama, pangkat dan NIP pejabat penanggung jawab.

F. Bagian Akhir Notulen


Bagian Akhir dari notulen merupakan penulisan atau penjelasan tentang
hal-hal yang berada pada akhir penulisan notulen. Namun, walaupun letaknya
diakhir, pengertian dan kedudukannya sangat penting dalam penulisan notulen.
Susunan sistematika dari bagian akhir notulen adalah :

1. Nama Jabatan
2. Tanda tangan
3. Nama pejabat, pangkat, dan NIP
G. Penandatanganan
Penandatanganan merupakan kumpulan tanda tangan orang-orang yang
dianggap penting terhadap pertanggung jawaban acara yang dilaksanakan.
Berikut adalah penjelasan tentang penandatanganan : Notulen yang ditanda
tangani oleh pejabat dilingkungan sekretariat daerah dibuat dalam kertas
ukuran folio dengan menggunakan kop naskah dinas sekretariat.

Notulen yang ditanda tangani oleh pejabat dilingkungan satuan organisasi


dibuat dalam kertas ukuran folio, dengan menggunakan kop naskah dinas satuan
organisasi yang bersangkutan. Notulen ditanda tangani oleh Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris, dan Notula.

Orang yang mempunyai kewajiban untuk membuat sebuat notulen rapat


adalah sekretaris namun yang mencatatnya adalah notulis. Sebaiknya dalam
pemilihan notulis harus memperhatikan kemampuan notulis, karena notulis harus
dapar menangkap dengan terperinci apa saja yang perlu ditulis pada kegiatan
rapat yang dilaksanakan.

7
Contoh Notulen Rapat

Notulen Rapat
Tanggal: 19 November 2013
Waktu: Pukul 7.30 s.d. 8.30
Tempat: Aula SMA Negeri 2 Bantaeng
Peserta: Siswa Siswi SMA Negeri 2 Bantaeng
Tema Diskusi: Membangun Generasi Peduli Lingkungan
Tujuan:Memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan upaya
penanganan terhadap lingkungan yang sudah rusak.
Pembicara: Nur Afdan, S.Si dan Muh. Iqbal, S.Pdi
Keua/Moderator: Dimas
Notulis: Aisyah
Peserta yang hadir: 150 orang (daftar peserta terlampir)
Tidak hadir: -

1. Susunan acara
2. Pembukaan
3. Diskusi
4. Penutup

Pokok permasalahan yang dibicarakan:

1. Kerusakan yang terjadi di lereng Gunung Lompobattang.


2. Faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan di lereng Gunung
Lompobattang.
3. Akibat yang mungkin ditimbulkan oleh kerusakan lingkungan tersebut.

Kesimpulan:

1. Menyadarkan mayarakat akan pentimgnya menjaga lingkungan melalui


penyuluhan.
2. Menyelesaikan persoalan ekonomi masyarakat.
3. Menegakkan hukum dengan menindak secara tegas para pelaku perusak
lingkungan.
4. Melakukan upaya penghijauan kembali pada lahan yang telah rusak.

8
Bantaeng, 20 November 2012

Notulis, Ketua/Moderator
Aisyah Dimas

9
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Menurut KBBI (2006:803), notulen atau notula bermakna: Catatan singkat


atau laporan singkat mengenai jalannya persidangan atau rapat, serta hal yang
dibicarakan dan diputuskan. Hal tersebut menyatakan bahwa pada dasarnya
kedudukan notulen rapat itu sangat penting.

Notulen dapat diartikan sebagai rangkuman yang singkat, sistematis, padat


dan menyeluruh dari suatu kegiatan rapat atau sidang. Kosasih (2003:80),
menyatakan bahwa penulisan laporan (baik diskusi dalam kelas atau
diskusi-diskusi lainnya) bertujuan untuk menyampaikan hasil diskusi, baik
kepada para peserta diskusi maupun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
hasil diskusi.

Dengan adanya langkah-langkah membuat notulen rapat yang terstruktur,


seorang notulis tidak akan lagi merasa kebingungan atau kesulitan dalam
mencatat setiap kegiatan yang sedang berlangsung. Segala sesuatu yang
dipersiapkan secara baik dan terstruktur, maka akan baik pula hasil yang
didapatkannya. Notulen yang ditanda tangani oleh pejabat dilingkungan satuan
organisasi dibuat dalam kertas ukuran folio, dengan menggunakan kop naskah
dinas satuan organisasi yang bersangkutan. Notulen ditanda tangani oleh Ketua,
Wakil Ketua, Sekretaris, dan Notula.

1.2 Saran
Demikian dengan isi makalah yang kami sajikan, bila ada kesalahan dalam
penulisan mohon dimaklumi. Dengan segala kerendahan hati kami, kami sebagai
pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman
sekalian.

10
Daftar Pustaka

Agni, Binar, 2009. Sastra Indonesia Lengkap. Jakarta: Hi-Fest Publishing.


Dwiantara. 2006. Kompetensi Sekretaris Profesional. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Kosasih. 2003. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: CV Yrama Wijaya


Rohana. 2008. Bahasa Indonesia 3 untuk SMA dan MA Kelas XII Program IPA/IPS.
Jakarta: CV Graha Pustaka.
Solchan, T.W. 2004. Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia. Bnadung : PT Remaja
Rosdakarya.
Yatimah, Durotul. 2009. Kesekretarisan Modern & Administrasi Perkantoran.
Bandung: Pustaka Setia.

11

Anda mungkin juga menyukai