Anda di halaman 1dari 12

A.

Pengertian Notulen

Notulen adalah sebuatatan tentang perjalanan suatu kegiatan baik rapat, seminar, diskusi, atau
sidang yang dimulai dari awal sampai akhir acara yang ditulis oleh seorang Notulis, yang
akan dilaporkan oleh Ketua kegiatan, dan akan dipertanggung jawabkan suatu saat pada
seluruh anggota atau peserta acara.

Notulen adalah naskah dinas yang membuat catatan jalannya acara (kegiatan) mulai dari
pembukaan, pembahasan masalah, sampai dengan pengambilan keputusan, serta penutupan.

Notulen sekurang-kurangnya berisi:


 Tujuan kegiatan
 Pikiran-pikiran yang akan dibahas dalam kegiatan
 Saran dan keputusan dalam kegiatan
 Waktu pelaksanaan
 Pihak-pihak yang hadir dalam kegiatan.

B. Susunan Notulen
Susunan kepala notulen dilakukan agar para notulis dapat dengan mudah mengerti bagaimana
cara penulisan notulen dengan baik dan benar. Selain itu, juga agatr notulen dapat tersusun
dengan rapi dan sistematis.
a. Kepala Notulen

Kepala Notulen merupakan bagian-bagian yang pertamakali harus diingat dalam penulisan
tanpa tertinggal. Adapun kepala notulen terdiri atas :
1. Nama atau tema yang akan dibahas
2. Hari dan tanggal acara dilaksanakan
3. Waktu (Jam) pelaksanaan acara
4. Tempat pelaksanaan acara
5. Acara saat berlangsung
6. Unsur-unsur yang terlibat dalam rapat, yaitu :
-Ketua dan Wakil Ketua
-Sekretaris
-Notulis
-Peserta

b. Isi Notulen

Isi Notulen merupakan suatu bagian dari susunan notulen yang isinya berupa hal-hal yang
dianggap penting dalam kegiatan tersebut, tanpa ada yang tertinggal.Maksud dari pembuatan
isi notulen adalah agar dapat membedakan dari susunan matematis dalam notulen tersebut.
Adapun susunan sistimatika dalam penulisan notulen adalah :
 Kata pembukaan
 Pembahasan
 Pembacaan Keputusan dari Hasil
 Waktu (Jam) penutupan
C. Bagian Akhir Notulen

Bagian Akhir dari notulen merupakan penulisan atau penjelasan tentang hal-hal yang berada
pada akhir penulisan notulen. Namun, walaupun letaknya diakhir, pengertian dan
kedudukannya sangat penting dalam penulisan notulen.

Susunan sistematika dari bagian akhir notulen adalah :


 Nama Jabatan
 Tanda tangan
 Nama pejabat, pangkat, dan NIP

D. Penandatanganan
Penandatanganan merupakan kumpulan tanda tangan orang-orang yang dianggap penting
terhadap pertanggung jawaban acara yang dilaksanakan.

Berikut adalah penjelasan tentang penandatanganan :

Notulen yang ditanda tangani oleh pejabat dilingkungan sekretariat daerah dibuat dalam
kertas ukuran folio dengan menggunakan kop naskah dinas sekretariat.

Notulen yang ditanda tangani oleh pejabat dilingkungan satuan organisasi dibuat dalam
kertas ukuran folio, dengan menggunakan kop naskah dinas satuan organisasi yang
bersangkutan.

Notulen ditanda tangani oleh Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Notula.

=======================================================================

Pengertian dan Fungsi Notulen Rapat


Notulen dapat diartikan sebagai rangkuman yang singkat, sistematis, padat dan menyeluruh dari suatu
kegiatan rapat atau sidang. Notulen sendiri memiliki fungsi yang tentunya sangat penting dalam kegiatan
rapat, karena disinilah semua kegiatan rapat akan dibuktikan secara tertulis, berikut beberapa fungsi
notulen :
 Notulen dapat digunakan sebagai bukti tertulis bahwa rapat telah dilaksanakan.
 Notulen dapat digunakan sebagai tolak ukur sukses atau tidaknya pelaksanaan rapat. Dan juga
digunakan untuk acuan pelaksanaan kegiatan yang dihasilkan dari hasil keputusan rapat.
Yang Membuat Notulen

Orang yang mempunyai kewajiban untuk membuat sebuat notulen rapat adalah sekretaris namun yang
mencatatnya adalah notulis. Sebaiknya dalam pemilihan notulis harus memperhatikan kemampuan
notulis, karena notulis harus dapar menangkap dengan terperinci apa saja yang perlu ditulis pada kegiatan
rapat yang dilaksanakan.
Pengertian Notula
Notula adalah catatan tentang rapat yang telah dijalankan, sedangkan orang yang melakukan pekerjaan
sebagai pencatat disebut notulis dan bila sudah disahkan dalam sebuah laporan disebut notulen. Notula
dibuat setelah rapat dilakukan. Dilihat dari proses terjadinya, maka pembuat notula harus berada di tengah
rapat sehingga ia dapat menangkap nuansa atau suasana rapat dengan baik dan menuliskannya.
Biasanya pembuatan notula diserahkan kepada sekretaris atau dapat pula pihak lain yang ditunjuk.
Pembuat notula biasa disebut dengan notulis.
Pembuat notula harus dapat bersifat objektif atau tidak memihak. Ia tidak boleh menuangkan gagasan–
gagasan yang dimilikinya ke dalam notula, pembuat notula harus murni berdasarkan pembicaraan dalam
rapat. Tanggung jawab penulisan notula menjadi tanggung jawab notulis, sementara tanggung jawab isi
ada pada pemimpin rapat.
Merupakan tindakan yang bijaksana, bila sebelum menandatangani notula seorang pemimpin rapat
membaca terlebih dahulu secara teliti.

Contoh Notulen Rapat

Contoh Notulen Rapat OSIS


Rapat Persiapan Menyambut HUT RI ke-68
SMP Negeri <<Nama Sekolah>>

Hari, TanggalTempat : Selasa,28 Mei 2013: Aula SMP Negeri …..


Waktu : 10.00 s/d 12.00 WIB
Materi Rapat : Persiapan Menyambut HUT RI Ke-68
Rapat persiapan menyambut HUT RI Ke-68 ini dihadiri oleh :
Pimpinan RapatNotulis : AISYA ALIYA MADINA (Ketua Osis): AHMAD WAFA
Peserta : 30 Orang
Terdiri atas : Kepala Sekolah, Anggota OSIS dan Ketua Kelas 7, 8, 9
Tidak Hadir : Tida ada
Pelaksanaan Rapat :
Kegiatan Pembukaan
Acara Pembukaan Kegiatan Rapat dibuka oleh Ketua OSIS.
Sambutan Kepala Sekolah
Dalam sambutan Kepala Sekolah menyarankan agar Panitia Pelaksana Kegiatan terdiri dari perwakilan
dari setiap kelas, pelaksanaan lomba-lomba sebaiknya terdiri dari lomba bidang keolahragaan, kebersihan
kelas, dan lomba yang berhubungan dengan akademik, hadiah dari pemenang lomba akan dibagikan
setelah pelaksanaan HUT RI Ke-68
Acara Inti:
Pembentukan Panitia Pelaksana
Mempehatikan dari arahan yang diberikan oleh Kepala Sekolah, dan Usulan dari peserta rapat maka
panitia pelaksana kegiatan adalah sebagai berikut :
KetuaSekretaris : HENDRA: YUSNI
Bendahara : TRIYANI
Seksi Lomba : HERYANTO
dibantu oleh beberapa anggota sebanyak 10 orang yakni :1. M. Luthfillah
2. Sutarto
3. Rahman Hadi
4. Susiani
5. Tanti Rohani
6. Rahimah Rahmah
7. Ernawati
8. Annisa
9. Tari Wulandari
10. Rahimawati
Pelaksanaan Kegiatan :

 Persiapan lomba diadakan mulai tanggal 6-10 Agustus 2013


 Rapat kepanitianaan tanggal 10 Agustus 2013
 Pelaksanaan Kegiatan Lomba Tanggal 11 s/d 16 Agustus 2013
 Pemberian hadiah kepada pemenang lomba tanggal 17 Agustus 2008

Hal-hal lainnya:
Perwakilan dari kelas 7 mengusulkan agar diadakannnya lomba melukis dan usulan tersebut disetujui oleh
seluruh peserta rapat.
Penutup
Kegiatan rapat ditutup oleh Ketua OSIS selaku pimpinan rapat pada pukul 12.00 WIB.
Notulis,

-Fungsi:
Notulen memiliki beberapa fungsi yang penting terhadap kegiatan rapat tersebut, antaralain
Sebagai bukti telah di adakan rapat, Sebagai manometer atau ukuran kesuksesan rapat.
Apakah semua tujuan rapat yang tertuang dalam notula telah berhasil dilaksanakan atau tidak.

-Tujuan :notulen itu tujuan nya ya untuk mengetahui apa yang terjadi dalam rapat, karena dalam
notulen itu sendiri sudah dicantumkan tempat, waktu, dan peserta rapat.
disana juga ditulis tentang jalannya rapat, siapa saja yang bertanya dan mengutarakan ide,
dan terakhir kalau tidak salah notulen juga ada kesimpulan rapat

Arti dari notulen itu sendiri adalah naskah dinas yang membuat catatan berjalannya acara atau kegiatan mulai
dari pembukaan, pembahasan masalah, sampai dengan pengambilan keputusan dan penutupan. Yang mencatat
notulen disebut dengan notulis.
Pada umumnya notulen berisi tentang :
1. Tujuan dari kegiatan
2. Pikiran-pikiran yang dibahas dalam kegiatan
3. Waktu pelaksanaan
4. Pihak-pihak yang hadir

Notulen yang ditulis harus sesuai dengan isi rapat ataupun diskusi yang sudah dilakukan, karena nantinya
notulen ini akan diserahkan kepada atasan menjadi sebuah laporan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang notulis yang baik dan menghasilkan notulen yang
baik juga, antara lain :

Pahami Maksud dan Tujuan dari Diadakan Rapat/Seminar


Agar mampu mencatat dengan baik ketika rapat sedang berlangsung, ada baiknya Anda melakukan riset
sebelumnya tentang tujuan dari rapat tersebut atau tanyakan kepada atasan Anda. Dengan begitu ketika rapat
sudah dimulai Anda akan paham latar belakang dari rapat tersebut.

Persiapkan dengan Baik


Persiapkan sebelumnya alat-alat yang dibutuhkan. Misalnya laptop, alat tulis ataupun jika perlu Anda
menyediakan alat perekam yang dapat membuat Anda lebih mudah dalam menyusun laporan nantinya ke atasan
Anda.

Kenali Para Peserta Rapat


Jika Anda tidak begitu mengenal peserta rapat yang mengikuti rapat tersebut, sebaiknya Anda menanyakan
sebelum rapat dimulai kepada rekan kerja ataupun atasan yang menugaskan Anda.

Konsentrasi dan Tangkap Inti Sari dari Pernyataan dari Rapat Tersebut
Berfokuslah pada rapat yang sedang berlangsung, tidak perlu mencatat setiap kata yang diucapkan dari
pembicara, cukup tulis poin-poin yang menjadi bagian penting dari rapat tersebut.

Gunakan Template
Menggunakan template notulen rapat yang sudah tersedia dapat mempermudah Anda dalam mencatat hal-hal
penting dalam rapat sekaligus lebih cepat juga.

Cek Kembali
Ketika selesai membuat poin-poin, pastikan Anda kembali memeriksa kembali catatan Anda. Rapat ataupun
diskusi dibutuhkan sebuah notulen yang dapat dipertanggung jawabkan oleh penulisnya, yang sebelumnya akan
diserahkan terlebih dahulu untuk diperiksa kembali sebelum nantinya akan dibagikan ke seluruh peserta yang
hadir ketika rapat.

Tujuan dari pemberian notulen kepada peserta rapat adalah untuk memberikan gambaran tertulis bagaimana
rapat yang sudah berjalan berlangsung begitu juga dengan hasil diskusi yang sudah disepakati bersama
tentunya.

Pembuatan notulen sebenarnya memiliki beberapa fungsi yang sangat vital dalam kegiatan rapat, antara lain :

1. Sebagai bukti bahwa telah diadakannya suatu rapat


2. Sebagai manometer atau ukuran kesuksesan sebuah rapat
3. Dapat digunakan sebagai acuan jika akan diadakan pembahasan mengenai kegiatan dalam notulen tersebut.
Notulen memiliki bagian-bagian sendiri. Untuk notulen resmi, memiliki beberapa bagian :

1. Kepala notulen: Kepala notulen berisi alamat instansi tempat diadakannya rapat

2. Judul notulen: Bagian ini berisi tentang judul rapat yang akan dibawakan

3. Waktu pelaksanaan rapat: Bagian ini mencakup hari, tanggal, serta jam dilaksanakannya rapat

4. Tempat pelaksanaan rapat

5. Susunan acara

Bagian ini berisi tentang rangkaian acara yang diadakan, mulai dari pembukaan sampai dengan penutupan:

- Hasil rapat
- Hasil rapat berisi tentang hasil kesepakatan bersama, usulan dari peserta rapat.

Untuk mendapatkan hasil notulen yang baik, semoga beberapa tips diatas mampu membantu Anda menjadi
seorang notulis yang baik.

PANDUAN PEMBELAJARAN

A. DIAN BAHASA: MENULIS NOTULA RAPAT


Rapat merupakan peristiwa penting dalam organisasi. Oleh karena itu, peristiwa tersebut
perlu dibuat dokumentasi secara tertulis yang disebut notula. Notula (KBBI: Notulen → Notula)
adalah catatan hasil rapat atau diskusi mulai dari awal sampai akhir secara lengkap sampai
pada keputusan-keputusan. Jadi, setiap selesai melaksanakan rapat atau diskusi, sekretaris
menyusun laporan yang disampaikan kepada pihak-pihak lain yang terkait, misalnya pejabat,
penyandang dana, atau sponsor.
Notula rapat merupakan dokumen autentik yang penting dari pelaksanaan rapat atau
diskusi. Oleh karena itu, notula rapat harus ditulis dengan menggunakan ragam bahasa baku.
Kata dan kalimat yang dipilih dalam notula harus baku, singkat, isinya jelas dan padat, tetapi
lengkap.
Orang yang menulis notula disebut notulis. Notulis harus mampu mendengar, mengutip atau
meringkas, mencatat pokok-pokok pembicaraan dari peserta rapat. Dengan demikian, catatan
yang dibuat akan bersifat objektif. Diusahakan orang yang dijadikan notulis adalah orang yang
paham mengenai hal-h
al yang dibicarakan dalam rapat. Notulis harus dapat menulis hal-hal yang dianggap penting
dan harus dapat mengikhtisarkan pembicaraan seseorang yang panjang menjadi ringkas. Selain
itu, notulis harus mampu bekerja dengan cepat dan rapi.
Fungsi notula rapat adalah sebagai berikut.
1. Dokumen autentik jalannya rapat.
2. Sebagai sumber informasi.
3. Alat bukti pelaksanaan rapat.
Unsur-unsur yang terdapat dalam notula rapat adalah sebagai berikut.
1. Nama instansi atau lembaga yang menyelenggarakan rapat (identitas).
2. Judul atau tema rapat.
3. Sifat rapat: rapat rutin, rapat istimewa, rapat berkala, dan sebagainya.
4. Tujuan rapat.
5. Hari dan tanggal pelaksanaan rapat.
6. Waktu (pukul) diselenggarakannya rapat.
7. Tempat diselenggarakannya rapat.
8. Nama dan jabatan pemimpin rapat.
9. Nama dan jabatan notulis rapat.
10. Daftar hadir peserta (dalam lampiran).
11. Susunan acara rapat.
12. Jalannya rapat.
13. Tanda tangan pemimpin rapat, notulis, dan pejabat yang mengesahkan.
Pada dasarnya tidak ada format notula rapat yang baku. Namun, notula rapat harus lengkap
dan dikemukakan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan memperhatikan
kelaziman penggunaan format tertentu.

Notula Rapat sebagai dokumen dalam rapat-rapat yang pernah ktia lakukan sehingga kita dapat
mengetahui apa saja yang kita permasalahkan dalam rapat ini dan apa yang kita capai dalam
mencari solusi dalam permasalahan dalam rapat itu, sehingga notula rapat berfungsi sebagai
arsip yang digunakan sebagai pengingat rapat-rapat serta sebagai tanda bahwa rapat yang kita
lakukan berjalan lancar, sehingga rapat itu lebih berfungsi, efisien, Dalam pembuatan Notula
rapat memiliki bagian-bagian atau unsur-unsur tersendiri dalam pembuatan Notula rapat,
terdapat berbagai point-point dalam pembuatan notula rapat, Untuk lebih mengetahui seperti
apakah itu notula rapat.

Pengertian Notula
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Balai Pustaka dijelaskan
bahwa notula adalah catatan singkat mengenai jalannya persidangan (rapat) serta hal
yang dibicarakan dan diputuskan. Orang yang melakukan pekerjaan notula disebut juga
sebagai notulis. Apakah notulis dengan sekretaris sama? Dalam situasi tertentu
sekretaris dapat pula menjadi seorang notulis, namun seorang notulis tidaklah otomatis
menjadi seorang sekretaris.
Notula merupakan sumber informasi atau sebagai dokumen otentik, karena notulen
harus ditulis dengan teliti, tepat dan jelas. Penyusunan notula memerlukan kemampuan
menulis secara jalas dan singkat.

Penulisan notula harus didahului dengan judul yang menyatakan dengan jelas badan
yang mengadakan rapat, serta dimana rapat tersebut diselenggarakan. Setelah itu
menyusun daftar nama peserta rapat beserta jabatannya dan yang terakhir adalah
peserta rapat yang berhalangan hadir juga harus ditulis.

Kemudian notuis mencatat apa yang terjadi dalam rapat. Yang pertama dicatat ialah
pengesahan notulen rapat sebelumnya bila rapat yang diadakan waktu itu adalah
lanjutan dari rapat terdahulu. Selanjutnya yang perlu dicatat adalah pembahasan-
pembahasan serta keputusa-keputusan yang diambil mengenai hal-hal yang tercantum
didalam agenda rapat. Dan yang terakhir adalah mencatat pukul berapa rapat tersebut
ditutup.

Fungsi Notula
1. Sebagai Alat Bukti
Apabila ada kasus, maka notula dapat digunakan sebagai bahan pembuktian di
pengadilan. Sebagai contoh: pendaftaran suatu organisasi, bila ada perubahan bentuk
atau penutupan suatu organisasi, membuktikan adanya pelaksanaan tugas tau tidak
dilaksanakan tugas tersebut.

2. Sebagai Sumber Informasi Untuk peserta Rapat Yang Tidak Hadir


Meskipun peserta berhalangan hadir, sebaiknya peserta tersebut tetap mengetahui
materi rapat yang dibahas dan mengetahui hasil rapat.

3. Sebagai Pedoman Untuk Rapat Berikutnya


Rapat terdahulu yang memerlukan tindak lanjut, direlisasikan dalam rapat berikutnya
sehingga notula dapat dijadikan pedoman.

4. Sebagai Alat Pengingat Untuk Peserta Rapat


Biasanya setelah pembukaan rapat, dibacakan notula hasil rapat sebelumnya sehingga
dapat mengingatkan para peserta rapat.

5. Sebagai Dokumen
Notula sebagai dokumen sehingga harus disusun dengan rapi menurut kronologis dan
dijilid secara rapi lalu dismpan engan baik sesuai dengan sistem pengarsipan.

6. Sebagai Alat Untuk Rapat Semu


Yang dimaksud dengan rapat semu adalah rapat yang tidak pernah dilaksanakan atau
rapat fiktif. Pada saat menyususn notula biasanya dikonsultasikan terlebih dahulu
kepada ahli hukum.

Macam-macam Notula, diantaranya adalah sebagai


berikut :
1. Notula Harfiah
Yang dimaksud dengan notula harfiah adalah laporan atau pencatatan secara kata demi kata seluruh
pembicaraan dalam rapat, tanpa menghilangkan atau menambahkan kata lain (kata dari notulis). Notula harfiah
biasanya berbentuk dikte atau catatan stenografi, menulis kembali hasil rekaman, dan gabungan dari keduanya.
2. Notula Rangkuman

Notula rangkuman adalah laporan ringkas tentang pembicaraan dalam rapat. Oleh karena itu, notulis harus
terampil menilai isi pembicaraan setiap peserta rapat. Notulis harus dapat memilah dan memilih setiap
pembicaraan. Hal-hal yang ditulis oleh seorang notulis adalah yang sesuai dengan tema rapat da tujuan rapat.
Apabila pembicaraannya tidak seseuai dengantema dan tujuan rapat, maka notulis tidak perlu menulis di dalam
notula rapat.
Notulis juga harus dapat meringkas setiap pembicaraan dan menuliskannya dalam kalimat yang komunikatif dan
efektif. Dalam kata lain notula harus ditulis dengan kalimat yang jelas, singkat, dan tepat serta dapat dipahami
oleh orang lain. Untuk itu, seorang notulis harus terampil mendengarkan setiap pembicaraan, meringkas,
mencatat sambil mendengarkan pembicaraan berikutnya.

Kirimkan Ini lewat Email

Seorang notulis memiliki beberapa fasilitas penunjang untuk membantu dalam


menyelesaikan tugasnya. Beberapa fasilitas dan keistimewaan yang harus diperoleh
seorang notulis adalah sebagai berikut:

1. Notulis diberi informasi mengenai perihal latar belakang rapat, tujuan rapat, pokok
masalah rapat, dan jenis rapat sebelum rapat dilaksanakan. Notulis harus mengetahui
susunan acara beserta pokok masalah atau materi yang akan dirapatkan agar dapat
dipelajari sehingga memudahkan dalam menyusun notula.

2. Notulis diberi dokumen atau makalah yang dibagikan kepada para peserta rapat
yang lain pada saat pelaksanaan rapat.

3. Notulis diperbolehkan untuk meminta agar peserta rapat menjelaskan atau


menyempurnakan kesimpulan yang dikemukakan notulis.

4. Notulis mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan pada saat rapat


berlangsung.

5. Setiap sesi berakhir, notulis mempunyai hak untuk memperoleh rangkuman dan
kesimpulan rapat.

6. Agar dapat menyempurnakan notulanya, notulis berhak berbicara pada setiap sesi.

7. Notulis duduk disebelah pemimpin rapat, agar mudah berkomunikasi dan


memperoleh informasi secara maksimal.

8. Apabila rapat berlangsung terlalu lama, maka perlu disiapkan beberapa orang untuk
menulis notulis.
9. Ketika menyusun notula, seorang notulis tidak boleh mengerjakan hal lain karena
menyusun notula memerlukan konsentrasi yang penuh.

10. Jika rapat membutuhkan waktu pengkajian yang lebih lama dan berlagsung
alot dan rumit, maka notulis berhak memperoleh keleluasaan waktu untuk meyusun
notula akhir.

Contoh Notulen Rapat


Berikut adalah contoh notulen rapat yang baik dan benar:

Rapat Menciptakan Kawasan Go Green di SMK N 1 Magelang


A. Pelaksanaan
 Tempat : Aula SMK N 1 Magelang
 Tanggal : 4 Maret 2014
 Waktu : 10.00 – 12.00 WIB
B. Pemimpin rapat : Kepala sekolah

C. Susunan acara

 Pembukaan
 Inti rapat
 Penutup
D. Peserta rapat : Pengurus asrama, Dewan Pembimbing, Karyawan dan kepala sekolah
SMK N 1 Magelang

Jumlah : 15 peserta

E. Jalannya rapat

1. Pembukaan
Rapat dibuka pada pukul 10.00 WIB dengan doa bersama yang dipimpin oleh Joko Susilo
sebagai pembawa acara.

1. Isi
a. Sambutan

Kepala Sekolah SMK N 1 Magelang, Bapak Drs. H. Samudi, menyatakan bahwa saat ini,
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul sedang gencar-gencarnya menggalakkan gerakan “Go
Green”. Untuk itu, sekolah harus memberikan repon positif atas gerakan “Go Green” tersebut
dengan cara membangun taman hijau di lingkunga sekolah.

b. Tanya jawab

– Ikhwan : Mengusulkan agar siswa diwajibkan membawa tanaman dari rumah.

– Rukhyan : Menanyakan sumber dana.

– Reni : Mengusulkan agar siswa melakukan kerja bakti untuk merawat taman.

– Sefti : Mengusulkan agar orangtua dan wali murid juga ikut dilibatkan.
– Indah : Menanyakan perawatan tanaman.

c. Kesimpulan

Selain tanaman-tanaman perindang yang akan disediakan sekolah, masing-masing siswa SMK
N 1 Magelang juga wajib membawa tanaman (minimal satu) hias atau tanaman obet dari rumah.
Sedangkan untuk perawatan taman, setiap Sabtu sore akan diadakan kerja bakti bergilir bagi
masing-masing kelas. Selain akan melibatkan siswa, orang tua dan wali murid juga akan
dilibatkan untuk mendukung kegiatan go green di sekolah ini. Untuk itu, pada tanggal 25 April
2014, orang tua dan wali murid akan diundang ke sekolah untuk membahas masalah gerakan go
green di sekolah tersebut.

1. Penutup
Rapat ditutup dengan doa bersama pada pukul 12.00 WIB.

Magelang, 4 April 2014

Notulen
Pemimpin Rapat
Drs H. Samudi Azkia Nadia
RAPAT KELAS XI MIA 1
SMAN 1 WATANSOPPENG

Hari/tanggal : Senin, 9 Februari 2015


Waktu : 08/30
Tempat : Kelas XI MIA 1
Pemimpin Rapat : Ismail Ramdani
Jumlah Peserta : 28 Hadir

- Masalah yang dibahas : persiapan penelitian Bahasa Indonesia kelas XI MIA 1


- Susunan Acara
1. Pembukaan
2. Sambutan Ketua
3. Pembahasan Masalah
4. Tanya Jawab
5. Tanggapan Peserta
6. Kesimpulan
7. Penutup

- Uraian
1. Pembukaan : Rapat dibuka dengan berdoa
2. Sambutan Ketua : Sambutan oleh pimpinan sidang
3. Pembahasan Masalah :
- Tempat penelitian
- Waktu dan tanggal
- Tata tertib
4. Tanya Jawab :
Jumlah penanya = 5
Isi Pertanyaan :

 Lokasi penelitian
 Alat transportasi yang digunakan
 Pembahasan Divisi
 Keunikan masing-masing tempat
 Pakaian yang digunakan

5. Tanggapan
Jumlah tanggapan = 6

 Pelaksanaan penelitian di Jolle


 Pelaksanaan penelitian di Citta
 Pelaksanaan penelitian di Tampaning
 Keunikan masing-masing tempat
 Menggunakan pakaian yang sopan

-Pokok hasil rapat


1. Tempat penelitian
2. Waktu dan tanggal
3. Tata tertib
- Kesimpulan

 Tempat penelitian : Jolle


 Waktu dan tanggal : belum ditentukan
 Tata tertib dalam pelaksanaan penelitian :

1. Dilarang melakukan kegiatan sendiri


2. Berpakaian sopan
3. Menjaga nama baik sekolah
4. Tidak meninggalkan rombongan

Penutup : Rapat ditutup dengan berdoa bersama


Watansoppeng, 10 Januari 2015

Pimpinan Sidang Notulis

Ismail Ramdani Arya Winanda

Anda mungkin juga menyukai