1. Menurut Nunung dan ratu Evi (2001:129) rapat merupakan suatu alat
komunikasi antara pimpinan kantor dengan stafnya.
2. Kemudian Wursanto (1987:136) memberikan beberapa pendangan pengertian
yang kemudian bisadisimpulkan oleh penulis:
a. Rapat, merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok yang bersifat
tataopmuka yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik
swasta maupun pemerintah.
b. Rapat, merupakan alat untuk mendapatkan mufakat, melalui musyawarah
kelompok.
c. Rapat juga merupakan media pengambilan keputusan secara
musyawarahn untuk mufakat.
d. Juga dapat dikatakan, bahwa rapat, adalah komunikasi kelompok secara
resmi.
1
e. Rapat, adalah pertemuan antara para anggota di lingkungan
kantor/organisasi sendiri untukmembicarakan, merundingkan suatu
masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
f. Secara singkat dapat dikatakan pula, bahwa rapat, adalah pertemuan para
anggota organisasi/parapegawai untuk membahas hal-hal yang
berhubungan dengan kepentingan organisasi.
PENGERTIAN PERTEMUAN
2
Dengan demikian kesimpulan saya,Pengertian Rapat adalah Suatu media
Komunikasi Untuk Merundingkan suatu permasalahan yang diselesaikan secara
bermusyawarah dalam suatu kelompok
FUNGSI RAPAT
JENIS-JENIS RAPAT
3
Menurut jangka waktunya, rapat dibedakan menjadi sebagi berikut :
1. Rapat mingguan
Rapat mingguan adalah rapat yang diadakan seminggu sekali dan biasanya
membahas masalah-masalah yang bersifat rutin.
2. Rapat bulanan
Rapat bulanan adalah rapat yang diadakan setiap bulan sekali dan membahas
masalah-masalah yang terjadi selama sebulan yang lalu.
3. Rapat semesteran
Rapat semesteran adalah rapat yang diadakan setiap enam bulan sekali yang
membahas masalah-masalah yang terjadi selama enam bulan yang lalu dan
program-program selanjutnya untuk enam bulan ke depan.
4. Rapat tahunan
Rapat tahunan adalah rapat yang diadakan setahun sekali.
4
petunjuk agar dalam pelaksanaannya dapat berlangsung secara serentak dan
seragam.
2. Rapat kerja terbuka, yaitu lawan dari rapat kerja terpimpin, dimana pimpinan
tidak memegang peranan utama dan para peserta diberi kesempatan untuk
memberikan saran-saran positif yang dimilikinya. Rapat semacam ini
diselenggarakan untuk mendapatkan sumbangan pikiran.
TUJUAN RAPAT
Rapat ada yang bersifat rutin dan ada yang bersifat kontemporer (sewaktu-waktu)
atau bila terjadi suatu peristiwa yang luar biasa. Beberapa tujuan diadakannya
rapat, yaitu:
Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu permasalahan.
Untuk menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
Sebagai alat koordinasi antarintern atau antarekstern.
Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi pada masalah-masalah yang
sedang terjadi.
Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.
Menampung semua permasalahan dari arus bawah (para peserta rapat), dll.
Agar tujuan rapat dapat dicapai, analisis (pelajari) terlebih dahulu bagaimana
tingkat ketercapaian dari tujuan tersebut. Tujuh persyaratan pelaksanaan rapat
yang baik:
1. Suasana terbuka
2. Tidak ada monopoli
3. Partisipasi aktif dari peserta rapat
4. Bimbingan dan pengawasan dari pimpinan
5. Perdebatan berdasarkan argumentasi bukan emosi
6. Pertanyaan singkat dan jelas
7. Disiplin waktu
SYARAT-SYARAT RAPAT
5
Rapat dapat dikatakan berlangsung dengan baik dan berhasil, apabila tujuan rapat
yang telah ditentukan tercapai. Untuk dapat mencapai tujuan rapat, ada beberapa
syarat yang harus diperhatikan pihak panitia penyelenggara rapat.
Suatu pertemuan dapat disebut sebagai sebuah rapat apabila memenuhi kriteria
berikut, yaitu:
1. Membicarakan suatu masalah yang berkaitandengan tujuan organisasi,
perusahaan, instansi, pemerintah, dan lain-lain, yang harus
dirundingkan/didiskusikan secara bermusyawarah.
2. Pada saat rapat seluruh peserta harus berperan aktif.
3. Setiap pembicaraan ketika rapat berlangsung harus bersifat terbuka ( tidak ada
yang disembunyikan serta prasangka ).
4. Adanya unsur-unsur rapat seperti pimpinan, notulen, moderator, peserta rapat,
masalah yang dibahas.
Untuk mencapai tujuan rapat agar rapat berhasil, setiap peserta rapat harus
mengetahui syarat-syarat rapat yang baik. Syarat-syarat rapat yang baik, antara
lain :
1. Persiapan rapat
Persiapan rapat harus dirancang dan dilaksanakan oleh panitia penyelenggara
rapat. Secara garis besar persiapan yang harus dilaksanakan, yaitu :
a. Penentuan tujuan rapat dan acara rapat.
b. Penentuan waktu, tanggal, hari, tahun.
c. Penentuan tempat.
d. Akomodasi.
e. Konsumsi.
f. Media/peralatan.
b) Pelaksanaan rapat
a. Suasana rapat berlangsung terbuka.
b. Para peserta rapat berpartisipasi aktif.
c. Adanya kendali dari ketua rapat
d. Hindarkan debat kusir.
e. Bahasa harus komunikatif.
f. Hindarkan monopoli ketika berbicara.
g. Terdapat keputusan dan kesimpulan rapat.
h. Adanya notulen.
i. Acara rapat.
j. Media rapat.
k. Waktu.
7
2. Tipe Demokratis
Tipe ini merupakan idaman bagi peserta rapat, ia memberikan kebebasan bagi
anggota rapat untuk memeberikan pendapatnya masing-masing. Pemimpin
dengan tipe ini merasa bahwa rapat merupakan ajang penyelesaian masalah
bersama dengan cara musyawarah. Rapat yang dipimpin oleh pemimpin
bersifat demokratis menghasilkan keputusan rapat yang diambil oleh
keseluruhan peserta rapat. Rapat menjadi dinamis karena seluruh peserta
rapat ikut menyumbangkan idenya masing-masing.
8
1. Pengendalian rapat bebas terbatas adalah pengendalian rapat yang
memberikan kesempatan secara bebas kepada para peserta rapat untuk
mengemukakan pendapatnya secara bergantian. Peserta rapat
diperbolehkan beradu argumentasi atau berdebat tanpa harus melalui
pemimpin rapat. Pemimpin rapat hanya bertugas mengawasi jalannya
pembicaraan. Jika pembicaraan dirasa sudah cukup, pemimpin dapat
menghentikan perdebatan dan menyimpulkannya menjadi sebuah
keputusan rapat.
2. Pengendalian rapat secara ketat adalah pengendalian rapat yang tidak
memberikan kesempatan bertanya atau mengeluarkan pendapat kepada
para pesertanya. Para peserta rapat boleh mengeluarkan pendapat hanya
seizin pemimpin rapat dengan waktu dan jumlah penanya yang sudah
ditentukan.
3. Pengendalian gabungan bebas terbatas dengan ketat adalah pengendalian
rapat yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para peserta
rapat untuk mengeluarkan pendapatnya dan apabila keadaan sudah mulai
kurang terkendali, pemimpin rapat langsung menggunakan cara
pengendalian ketat, sehingga keadaan normal kembali. Jika situasi rapat
sudah dianggap lancar kembali, pemimpin rapat dapat menggunakan cara
pengendalian bebas terbatas.
Dalam rangka menyelenggarakan rapat, ada beberapa prinsip dasar yang dapat
dijadikan pedoman atau pegangan dalam mempersiapkannya, yaitu sebagai
berikut:
1. Why? Mengapa rapat perlu diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan
urgensi dari rapat tersebut.
9
2. What? Apa masalah yang akan dibicarakan dalam rapat? Hal ini untuk
mempersiapkan agenda rapat.
3. Who? Siapa saja yang akan diundang dalam rapat tersebut? Hal ini untuk
menentukan peserta rapat yang diundang.
4. Where? Di mana rapat akan diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan
tempat penyelenggaraan rapat.
5. When? Kapan rapat akan diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan hari,
tanggal dan waktu rapat akan diselenggarakan.
6. How? Bagaimana rapat akan diselenggarakan ? hal ini untuk menentukan
apakah rapat tersebut akan diselenggarakan secara berkala atau hanya satu
kali, tertutup atau terbuka, dengan bahan rapat yang dibagikan terlebih dahulu,
atau dengan menggunakan LCD projector, tape, video dan alat lainnya.
Merencanakan dan mempersiapkan suatu rapat agar dapat berjalan lancar
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena seorang sekretaris harus
berhubungan dengan berbagai pihak dengan penyelenggaraan suatu rapat. Hal ini
menjadi tanggung jawab sekretaris dalam persiapan penyelenggaraan adalah
sebagai berikut :
1. Membuat agenda rapat dan acara rapat susunan
Agenda rapat adalah daftar yang berisi pokok-pokok permasalahan yang akan
dibicarakan dalam suat rapat. Sedangkan susunan acara rapat adalah rincian
atau penjabaran lebih lanjut dari topik-topik dalam agenda rapat. Sekretaris
harus memastikan terlebih dahulu acara yang akan diadakan atau
dilaksanakan pada suatu rapat dengan mengkonsultasikannya terlebih dahulu
kepada pimpinan rapat. Acara tersebut harus disusun secara sistematis
dengan membuat pokok-pokok acara secara garis besar.
2. Menentukan peserta rapat
Dari agenda rapat yang telah dibuat ditentukan siap saja peserta yang akan
diundang. Setelah sekretaris menyusun daftar para peserta rapat yang akan
diundang, kemudian konsultasikan kembali dengan pimpinan rapat, apakah
ada penambahan atau pengurangan peserta rapat.
3. Membuat undangan rapat
Surat undangan merupakan surat pemberitahuan yang sifatnya mengharapkan
kehadiran seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu acara tertentu di tempat
dan pada waktu tertentu. Undangan yang dibuat hendaklah memenuhi
beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
a. Menggunakan kop surat atau kepala surat.
b. Mencantumkan nomor surat undangan serta tanggal pembuatan.
c. Mencantumkan perihal undangan rapat.
d. Mencantumkan nama-nama orang yang diundang rapat.
e. Mencantumkan hari, tanggal, waktu dan tempat rapat tersebut
diselenggarakan.
Ditandatangani oleh pejabat yang bertanggung jawab atas surat undangan
tersebut.
Waktu pengiriman undangan, hendaknya jangan terlalu lama dari
penyelenggaraan atau pelaksanaan rapat. Waktu yang terlalu lama akan
10
memungkinkan seseorang untuk lupa. Seorang sekretaris harus dapat
memperkirakan waktu pengiriman undangan agar para peserta rapat
mempunyai cukup kesempatan untuk mempersiapkan kehadirannya pada
pertemuan atau rapat tersebut. Sekretris harus juga memperhitungkan waktu
untuk mencetak undangan, memprosesnya hingga mengirimnya.
4. Membuat daftar hadir rapat
Ada dua macam daftar hadir, yaitu buku tamu dan daftar hadir biasa (yang
dibuat di atas selembar kertas). Daftar hadir digunakan untuk mengetahui
jumlah peserta yang datang pada suatu rapat, untuk mengetahui jumlah sistem
yang harus dipersiapkan seperti konsumsi, kursi dan sebagainya, sebagai
bahan penyusunan notula rapat dan sebagai dokumentasi.
5. Mempersiapkan bahan rapat
Bahan-bahan rapat yang perlu dipersiapkan antar lain sebagai berikut :
- Agenda rapat. Notula/hasil rapat yang lalu (apabila rapat tersebut
merupakan kelanjutan dari rapat sebelumnya)
- Bahan-bahan yang akan dibicarakan dalam rapat (makalah, laporan-
laporan dan sebagainya). Bahan-bahan tersebut disatukan dalam sebuah
map dan harus telah tersedia untuk masing-masing peserta pada waktu
rapat dimulai. Apabila bahan-bahan tersebut memerlukan pemikiran yang
panjang, maka harus telah dikirimkan bersama dengan pemberitahuan
rapat/surat undangan, agar dapat dipelajari terlebih dahulu.
11
a. Cahaya penerangan
Bila ruangan tidak menggunakan penerangan buatan (lampu) tetapi
menggunakan penerangan cahaya sinar matahari, pengaturan tempat
duduk harus disesuaikan dengan arah datangnya sinar matahari tersebut.
b. Ventilasi udara
Usahakan agar udara di ruang rapat sejuk, karena ruangan yang terlalu
panas atau terlalu dingin akan mengakibatkan konsentrasi para peserta
rapat berkurang.
c. Pengaturan tempat duduk
Pengaturan tempat duduk ditentukan dari jumlah peserta rapat dan luas
ruang rapat. Ada beberapa macam pengaturan tempat duduk di ruang
rapat, yaitu sebagai berikut :
1) Gaya klasikal/kelas
Gaya klasikal/kelas cocok untuk jumlah peserta yang banyak.
2) Gaya konferensi
Gaya konferensi dimaksudkan agar semua peserta merasa dihargai dan
untuk menimbulkan semangat team work.
3) Gaya huruf U
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya hurf U cocok untuk rapat
informal.
4) Gaya workshop
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gayaworkshop cocok untuk
diskusi kelompok.
8. Akomodasi/penginapan
Pada rapat yang dilakukan lebih dari satu hari, biasanya para peserta rapat
akanmenginap di suatu tempat Untuk itu sekretaris harus mengatur pemilihan
tempat yang cocok untuk pelaksanaan rapat tersebut mulai pemesanan
tempat, pembagian kamar, hingga pengecekan terakhir akan kesiapan
penginapan untuk peserta rapat.
9. Transportasi
Jika suatu rapat tidak dilaksanaan di dalam kantor, tentunya transportasi para
peserta rapat ke tempat rapat harus dipersiapkan. Jika harus menyewa mobil
atau bus, maka sekretaris harus menyiapkannya.
10.Konsumsi
Konsumsi rapat berupa makanan ringan (snack) atau makanan berat untuk
para peserta rapat harus disiapkan agar para peseta rapat nyaman dalam
mengikuti kegiatan rapat. Jika pelaksanaan rapat lebih dari satu hari, variasi
12
makanan juga harus diperhatikan. Hal ini akan berdampak pada motivasi
peserta dalam mengikuti rapat. Konsumsi berupa makanan dan minuman
dapat disajikan dengan cara sebagai berikut :
a. Disajikan sebelum peserta rapat duduk.
b. Disajikan selama rapat berlangsung.
c. Disajikan pada waktu istirahat dengan cara mengambil sendiri.
d. Disajikan secara kombinasi. Pada awal rapat telah tersedia minuman dan
saat istirahat para
e. pesert rapat mengambil sendiri makanan dan minuman di tempat yang
telah tersedia.
11. Kesehatan
Untuk kegiatan rapat yang pelaksanaannya lebih dari satu hari, hendaknya
disediakan unit kesehatan untuk menjaga kondisi kesehatan para peserta
rapat.
PELAKSANAAN RAPAT
13
Rapat diselenggarakan dengan tujuan tertentu. Tujuan dapat tercapai bila
seluruh peserta berperan serta mengemukakan pendapat, bertanya, dan ikut
menyetujui keputusan rapat.
14