Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI PENYELIA

A. Pengertiaan Komuniasi Penyeliaan


Supervisor atau dalam bahasa Indonesia disebut penyelia adalah jabatan dalam
struktur perusahaan yang mempunyai kuasa dan wewenang untuk mengeluarkan
perintah kepada rekan kerja bawahannya dibawah arahan jabatan atasannya.
Jika dilihat dari bahasa inggris supervisor merupakan bentuk kata dari supervise
(mengawasi, mengarahkan) jadi jika dideskripsikan maka supervisor adalah seseorang
yang diberi wewenang atau memiliki jabatan untuk mnegawasi, mengarahkan suatu
tatacara yang mengendalikan pelaksanaan tatacara lainnya.
Tugas seorang supervisor berbeda beda disetiap perusahaan maupun instansi yang
mempekerjakannya, namun secara umum supervisor mempunyai tugas utama yaitu
memonitoring suatu jalannya produksi agar berjalan lancar dan terkendali.
Supervisor harus bertanggung jawab dalam memastikan semua pekerjaan dilaksanakan
dengan baik sehingga semua proses produksi berjalan lancar seperti monitoring
produksi, pengawasah anak buah, melakukan instruksi kerja, bertanggung jawab
keamanan, keselamatan atau kesehatan yang terancam. Ia harus mampu menjalin kerja
sama dengan atasan perusahaan atau dengan bawahannya agar tidak terjadi konflik.
Supervisor dapat dibagi dalam beberapa tugas sesuai bakat dan pengalamannya sebagai
contoh supervisor produksi, marketing, management dan sebagainya.
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua
individuatau lebih dengan efektif sehingga bisa dipahami dengan mudah. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan
berita atau pesan dari dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa dipahami.
Jadi komunikai penyeliaan adalah komunikasi yang digunakan oleh seorang
penyelia/supervisor untuk memberikan perintah atas arahan atasanya guna mencapai
tuujuan tertentu.

B. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi


 Fungsi Komunikasi
Komunikasi menjalankan empat fungsi utama dalam organisasi atau perusahaan
yaitu (Robbins, 2006:392) :
1. Pengendalian
Fungsi komunikasi ini untuk mengendalikan perilaku anggota dengan beberapa
cara. Setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang
harus dipatuhi oleh pegawai. Bila pegawai, misalnya, diminta untuk terlebih

1
dahulu mengkomunikasikan setiap keluhan yang berkaitan dengan pekerjaan ke
atasan langsungnya, sesuai dengan uraian tugasnya, atau sesuai dengan kebijakan
perusahaan, komunikasi itu menjalankan fungsi pengendalian. Namun
komunikasi informal juga mengendalikan perilaku.
2. Motivasi
Komunikasi memperkuat motivasi dengan menjelaskan ke para pegawai apa
yang harus dilakukannya. Seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang dapat
dikerjakan untuk memperbaiki kinerja yang dibawah standar.
cntal dimana para anggota menunjukkan kekecewaan dan kepuasan. Oleh karena
itu, komunikasi memfasilitasi pelepasan ungkapan emosi perasaan dan
pemenuhan kebutuhan sosial.
3. Informasi
Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan dan kelompok untuk
mengambil keputusan melalui penyampaian data guna mengenali dan
mengevaluasi pilihan-pilihan alternatif
 Fungsi-fungsi Komunikasi Penyeliaan
Menurut Conrad (1985), mengidentifikasi tiga fungsi komunikasi penyeliaan dalam
organisasi. Fungsi- fungsi tersebut adalah:
1. Fungsi Perintah
Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi membicarakan, menerima,
menafsirkan, dan bertindak atas suatu perintah. Dua jenis komunikasi yang
mendukung pelaksanaan fungsi ini adalah pengarahan dan umpan balik, dan
tujuannya adalah berhasil mempengaruhi anggota lain dalam organisasi. Hasil
fungsi perintah adalah koordinasi di antara sejumlah anggota yang saling
bergantung dalam organisasi tersebut.
2. Fungsi Relasional
Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi menciptakan dan
mempertahankan bisnis produktif dan hubungan personal dengan anggota
organisasi lain. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi kinerja pekerjaan.
3. Fungsi Manajemen
Pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan yang sangat
ambigu. Misalnya, motivasi berganda muncul karena pilihan yang diambil akan
mempengaruhi rekan kerja dan organisasi, demikian juga diri sendiri, tujuan
organisasi tidak jelas, dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut
mungkin tidak jelas. Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi
ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat dalam organisasi. Anggota berbicara

2
satu dengan lainnya untuk membangun lingkungan dan memahami situasi baru,
yang membutuhkan perolehan informasi bersama.

C. Tugas Supervisor atau Penyelia dalam Struktur Organisasi Perusahaan


Dalam suatu organisasi, umumnya selalu terdapat unit atau divisi yang bertugas dalam
menjalankan roda perusahaan. Unit atau divisi ini berguna dalam mendukung upaya
tercapainya profit atau tujuan organisasi perusahaan. Dalam suatu perusahaan, biasanya
akan terdapat berbagai jabatan sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing–masing. Salah
satu jabatan yang umum ada dalam suatu organisasi kantor atau perusahaan adalah
supervisor. Supervisor juga sering disebut sebagai pengawas atau penyelia.
Supervisor dalam suatu organisasai perusahaan, memiliki tugasnya tersendiri yang
cukup penting demi kelancaran organisasi perusahaan. Lantas, apa saja tugas supervisor
atau penyelia ini? Menurut Moekijat (1997), tugas supervisor atau penyelia dalam
organisasi perusahaan ada beberapa macam. Berikut uraiannya.

Tugas Pokok
 Tugas pokok supervisor, meliputi :
- Memberikan perintah guna melaksanakan tugas
- Mengawasi tugas – tugas yang dilakukan karyawan
- Melatih para karyawan
- Memelihara hubungan baik antar karyawan dengan cara yang bijak

 Tugas Pengawas dalam hubungannya dengan pekerjaan


Dalam hubungannya dengan pekerjaan, supervisor atau pengawas bertugas untuk :
- Merencanakan pekerjaan tiap unit kerja
- Mengontrol pekerjaan agar selesai tepat pada waktunya
- Menekankan ketelitian kerja pada karyawan agar dapat berjalan efektif dan
efisien
- Mengkoordinasikan pekerjaan dengan unit kerja lain
- Membagi pekerjaan secara adil dan merata sesuai dengan gaji dan tunjangan yang
diberikan perusahaan
- Mengembangkan metode baru bagi pencapaian produktivitas kerja yang baik

 Tugas Pengawas dalam hubungannya dengan bawahan


Pengawas hampir selalu berhubungan dengan para bawahan. Untuk itu, terdapat
tugas tersendiri bagi pengawas dalam berhubungan dengan bawahan, yang meliputi:
- Melatih pekerja sehingga mampu untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik
- Mengembangkan sistem magang
- Pendelegasian tanggung jawab pada para bawahan

3
- Mentolerisasi kesalahan yang dilakukan bawahan, namun dapat pula
menunjukkan mana dan bagaimana yang benar
- Mendamaikan perselisihan yang terjadi antar karyawan
- Memberikan teguran, pujian serta hukuman atau sanksi bila terjadi kesalahan
- Menerapkan kedisiplinan kerja

 Tugas Pengawas dalam Hubungannya dengan Atasan


Selain dengan bawahan, supervisor juga berhubungan dengan atasannya, selaras
dengan fungsinya sebagai jembatan anatara bawahan dan atasan. Dalam
hubungannya dengan atasan, tugas supervisor atau pengawas, meliputi :
- Meminta daftar rekap absen dan kemudian membuat absen melalui continuous
form guna aktivitas payroll
- Melaporkan pekerjaan para bawahannya
- Meminta petunjuk guna menyelesaikan konflik yang ada atau meminta saran
atas permasalahan yang terjadi
- Bertukar pendapat untuk kepentingan bersama organisasi perusahaan

 Tugas Penyelia atau Pengawas Berdasarkan Fungsi – fungsi Manajemen


Berdasarkan fungsi – fungsi manajemen, tugas supervisor atau penyelia pada
dasarnya ada empat, yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan. Berikut uraiannya:
1. Perencanaan
- Membuat tujuan organsisasi
- Menentukan visi dan misi
- Membuat anggaran
- Membuat daftar kebutuhan alat, bahan dan perlengkapan
- Membuat sistem kerja operasi dan sebagainya.

2. Pengorganisasian
- Menentukan tugas spesifik bagi para bawahan
- Menentukan koordinasi dan batasan hak dan juga tanggung jawab
- Menentukan langkah kerja
- Menentukan metode kerja yang digunakan
- Menentukan prosedur kerja
- Menentukan sistem kerja
- Merencanakan etos kerja yang tinggi dan sebagainya

3. Pengarahan
- Memastikan personil yang tepat sesuai dengan kebutuhan dari jenis pekerjaan
- Memotivasi pekerja
- Mengembalikan arah yang menyimpang sehingga menjadi arah yang benar

4
- Memberikan petunjuk tentang mana yang salah dan yang benar

4. Pengawasan
- Melakukan kontrol anggaran
- Melakukna kontrol standar kerja
- Melakukan kontrol proses kerja
- Melakukan kontrol hasil kerja
- Melakukan kontrol lokasi kerja
- Melakukan kontrol kelayakan alat kerja yang digunakan
- Melakukan kontrol hubungan antar karyawan dan sebagainya

-----------

Anda mungkin juga menyukai