Anda di halaman 1dari 15

TUGAS 1 (RESUME)

KOMUNIKASI KEPEGAWAIAN

A. Pengertian Komunikasi Kepegawaian

Komunikasi kepegawaian adalah sarana yang digunakan para pegawai, baik


secara formal maupun informal, untuk berdiskusi, bertukar pikiran, membuat laporan
kepada atasan, memberikan arahan kepada bawahan dan sebagainya. Hal ini sejalan
dengan pernyataan Hicks dan Gullet (1987) bahwa organisasi disusun untuk mengerjakan
tugas dalam rangka mencapai tujuan yang mana di dalamnya para manajer, para
bawahan, rekan-rekan yang setaraf, serta lingkungan eksternal perlu dihubungkan oleh
proses-proses komunikasi. Komunikasi merupakan suatu faktor yang utama dalam
organisasi. Hampir tidak ada aspek organisasi yang tidak melibatkan komunikasi.

B. Azas Komunikasi

Komunikasi, sebagaimana yang didefinisikan oleh banyak pakar, adalah suatu


proses penyampaian (transfer) informasi dari satu orang kepada orang lain untuk
menghasilkan pengertian yang sama. Dengan komunikasi orang dapat menyampaikan
gagasan, fakta, pikiran, perasaan dan nilai kepada orang lain. Komunikasi dapat
diibaratkan sebagai sebuah jembatan makna di antara orang-orang sehingga mereka dapat
berbagi hal-hal yang mereka rasakan dan ketahui. Dengan demikian, sungai
kesalahpahaman yang memisahkan orang-orang dapat diseberangi atau dilalui dengan
selamat dengan menggunakan jembatan komunikasi ini.

Azas penting dalam komunikasi yang perlu diketahui adalah bahwa makna
terletak pada orang bukan pada pesan yang disampaikan (Berlo, 1960; Mulyana, 2001).
Orang memberikan makna pada pesan yang sampai padanya. Pesan tidak akan memiliki
arti apapun apabila orang yang menerima pesan tersebut tidak melekatkan makna pada
pesan tersebut. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses komunikasi
harus berorientasi pada lawan bicaranya (receiver oriented).

Proses komunikasi melibatkan individu-individu yang pada kenyataannya


memiliki frame of reference (paduan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh
seseorang) yang berbeda satu dengan lainnya. Frame of reference tersebut akan
mempengaruhi proses penerimaan atau pemaknaan informasi (persepsi) yang dikirimkan.
Sebuah informasi akan diinterpretasi atau dimaknai tidak persis sama oleh masing-
masing individu. Bahkan oleh orang yang sama, apabila informasi yang diberikan dalam
waktu yang berbeda maka belum tentu persis sama dimaknai oleh orang tersebut. Jadi
pada intinya dalam berkomunikasi perlu diperhatikan bagaimana agar informasi yang
dikirimkan oleh si pengirim (komunikator) maknanya tersampaikan atau relatif sama
dengan apa yang diterjemahkan oleh si penerima (komunikan), sehingga tidak terjadi apa
yang dinamakan miscommunication, misunderstanding, misperception, dan lain
sebagainya. Seorang pimpinan organisasi dapat saja menyampaikan ratusan informasi
atau pengumuman, tetapi tidak akan terjadi komunikasi hingga setiap informasi tersebut
diterima, dibaca, dan dipahami. Kesimpulannya, bahwa komunikasi adalah apa yang
dipahami penerima, bukan apa yang dikatakan oleh sipengirim. Oleh karena itu, menurut
Berlo (1960) dalam rangka mengirimkan pesan kepada seseorang sehingga pesan tersebut
dimaknai relatif sama dengan yang diinginkan, komunikator perlu menselaraskan pesan
yang disampaikan dengan frame of reference penerima pesan.

C. Pentingnya Komunikasi Pegawai dalam Organisasi

Komunikasi bagi organisasi sama pentingnya seperti aliran darah dalam tubuh
manusia. Apabila manusia mengalami gangguan pada pembuluh darahnya (menyempit
atau melebar) maka akan mengganggu efisiensi peredaran darah, begitu juga halnya
dengan organisasi apabila terjadi gangguan dalam aktivitas komunikasinya maka akan
mengakibatkan terganggunya efisiensi organisasi tersebut.

Pentingnya komunikasi dalam organisasi ditegaskan oleh Koehler et al. (1976)


bahwa dalam organisasi, komunikasi merupakan perekat yang mengeratkan hubungan
antara pimpinan dan bawahan. Komunikasi merupakan sesuatu yang penting bagi
kehidupan organisasi. Komunikasi dapat disamakan dengan oksigen atau sesuatu yang
vital bagi kehidupan.

Apabila tidak ada komunikasi, tidak mungkin ada koordinasi dan kerja sama.
Koordinasi dan kerjasama tidak mungkin dilakukan karena para pegawai tidak dapat
mengetahui apa yang dilakukan rekan sekerjanya, atasan tidak dapat menerima informasi
dan memberikan arahan serta instruksi. Kerja sama menjadi sesuatu yang mustahil tanpa
komunikasi, karena para pegawai tidak dapat menyampaikan kebutuhan dan perasaan
mereka kepada rekan sekerja ataupun atasan. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan
organisasi menjadi labil dan akhirnya runtuh (collaps). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa setiap aktivitas komunikasi, dengan cara-cara tertentu, akan mempengaruhi
organisasi.

Komunikasi yang efektif akan mendorong timbulnya prestasi kerja yang lebih
baik dan meningkatkan kepuasan kerja para pegawai, karena pegawai yang mengerti dan
memahami pekerjaannya akan lebih dapat bekerja dengan baik yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kepuasan kerja mereka. Sedemikian pentingnya komunikasi yang efektif
bagi suatu organisasi, oleh karena itu para pelaku komunikasi dalam organisasi perlu
memahami dan menyempurnakan kemampuan berkomunikasi mereka. Muhammad
(1992) menyatakan dengan adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi dapat berjalan
lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi
maka organisasi dapat macet atau berantakan.

D. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

Conrad dalam Tubbs dan Moss (2001) mengidentifikasikan tiga fungsi komunikasi dalam
organisasi. Fungsi-fungsi tersebut adalah:

1. Fungsi Perintah

Melalui komunikasi para pegawai diberikan kesempatan untuk membicarakan,


menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Dua jenis komunikasi yang
mendukung pelaksanaan fungsi ini adalah pengarahan dan umpan balik, dan tujuannya
adalah berhasil mempengaruhi pegawai/bawahan. Hasil fungsi perintah adalah terjadinya
koordinasi di antara sejumlah pegawai yang saling bergantung dalam organisasi tersebut.

2. Fungsi Relasional

Melalui komunikasi pegawai diberikan kesempatan untuk menciptakan dan


mempertahankan produktivitas dan hubungan personal dengan pegawai lainnya.
Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi kinerja pekerjaan (job perfomance) dalam
berbagai cara, misalnya, kepuasan kerja, aliran komunikasi ke bawah maupun ke atas
dalam hirarki organisasional, dan tingkat pelaksanaan perintah. Pentingnya keterampilan
dalam hubungan antarpersona yang baik lebih terasa dalam pekerjaan, ketika ternyata
bahwa banyak hubungan yang perlu dilakukan tidak dapat dipilih, tetapi diharuskan oleh
lingkungan organisasi, sehingga hubungan menjadi kurang stabil, lebih memacu konflik,
kurang ditaati, dan sebagainya.

3. Fungsi Manajemen Ambigu

Pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat atau terjadi dalam keadaan sangat
ambigu. Misalnya, motivasi berganda muncul karena pilihan yang diambil akan
mempengaruhi rekan kerja dan organisasi, demikian juga diri sendiri; tujuan organisasi
tidak jelas, dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut tidak jelas.
Komunikasi adalah alat yang digunakan untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan
(ambiguity) yang melekat dalam organisasi.

E. Iklim Komunikasi Organisasi

Komunikasi yang terjadi antara para pegawai akan menciptakan suatu iklim
komunikasi. Iklim komunikasi organisasi merupakan suasana komunikasi yang tercipta
oleh pola hubungan antarpribadi yang berlaku dalam organisasi. Dalam berkomunikasi,
orang-orang selalu melibatkan persepsinya. Iklim komunikasi merupakan salah satu
dimensi penting dalam organisasi karena ia merupakan persepsi keseluruhan pegawai atas
sifat-sifat komunikasi dalam organisasi. Karena iklim komunikasi merupakan refleksi
kolektif suasana perasaan pegawai, maka kondisi ini pada akhirnya akan sangat
berpengaruh, baik terhadap peningkatan kemampuan kerja masing-masing individu
maupun terhadap efisiensi kerja di lingkungan instansi secara keseluruhan. Pace dan
Faules (2001) menyebutkan bahwa iklim komunikasi sebuah organisasi dapat
mempengaruhi cara hidup pegawai, kepada siapa pegawai bicara, siapa yang disukainya,
bagaimana perasaannya, bagaimana kegiatan pekerjaannya, bagaimana
perkembangannya, apa yang ingin dicapai dan bagaimana caranya menyesuaikan diri
dengan organisasi.
Iklim komunikasi yang suportif akan mendorong para pegawai berpartisipasi,
berkomunikasi secara terbuka (memiliki perasaan bebas dalam tukar menukar informasi
dan berkomunikasi), rileks, ramah-tamah dengan pegawai lainnya. Iklim komunikasi
yang suportif akan berimplikasi pada meningkatnya perasaan pegawai bahwa mereka
adalah bagian dari organisasi, menciptakan perasaan bahwa diri mereka berharga.
Kondisi tersebut akan sangat kuat mempengaruhi penghargaan diri (self esteem),
komitmen terhadap organisasi dan perilaku yang kooperatif. Iklim yang sehat juga
mencerminkan kemampuan organisasi dalam mengantisipasi terjadinya konflik.

Sedangkan, organisasi dengan iklim yang defensif akan menyebabkan pegawai


tidak berani berkomunikasi secara terbuka, cenderung bersikap tertutup dalam
menyampaikan informasi, tidak merasa bebas berkomunikasi, berhati-hati atau takut-
takut dalam mengeluarkan pendapat atau pernyataan. Kondisi seperti ini, pada akhirnya,
dapat menurunkan moral kerja pegawai.

Gibb (dalam Muhammad 1995), Costigan dan Schmeidler (2004) menyatakan


bahwa terdapat enam karakteristik iklim komunikasi yang suportif, dan hal ini perlu
untuk diciptakan dan terus dikembangkan oleh para pegawai khususnya oleh pimpinan
organisasi, yaitu:

1. Provisionalism

Pimpinan memperbolehkan bawahan untuk bersikap kreatif, eksperimental dan


fleksibel atau tidak kaku, sehingga para pegawai dapat menyesuaikan diri pada situasi
komunikasi yang berbeda-beda.

2. Empati

Pimpinan berusaha untuk memahami dan mendengarkan permasalahan yang


dihadapi serta menghargai perasaan serta nilai-nilai yang dianut oleh bawahan. Di
samping itu juga, para pegawai saling memperlihatkan perhatian dan pengertian terhadap
pegawai lainnya.
3. Kesamaan

Pimpinan tidak berusaha membuat pegawai merasa rendah, tidak menggunakan


statusnya untuk mengendalikan, serta menghargai posisi orang lain. Pegawai
memperlakukan pegawai lainnya sebagai teman dan tidak menekankan kepada
kedudukan dan kekuasaan.

4. Spontanitas

Komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan bersifat jujur dan bebas dari motif
tersembunyi. Para pegawai dapat dengan bebas menyampaikan pendapatnya serta
berkomunikasi dengan sopan dalam berespons terhadap situasi yang terjadi, jujur, dan
terus terang.

5. Orientasi masalah

Pimpinan lebih banyak mendefinisikan masalah daripada memberikan


pemecahan. Masalah didiskusikan dan dipecahkan bersama dengan para pegawai.
Pimpinan tidak memaksakan pendapatnya kepada para pegawai. Dengan demikian, para
pegawai memfokuskan komunikasi mereka kepada pemecahan kesulitan secara bersama.

6. Deskripsi

Komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan harus jelas, menggambarkan situasi


yang terjadi apa adanya atau jujur, dan memberikan pendapatnya tanpa bermaksud
merubah situasi tersebut. Para pegawai memfokuskan pesan mereka kepada kejadian
yang dapat diamati daripada evaluasi secara subyektif atau emosional.

DAFTAR PUSTAKA

Pace dan Faules. 2000. Pengantar Komunikasi Dan Informasi, penerbit : Aerlangga. Jakarta.

Guffey,Mary Ellen; Rhodes, Kathleen; Rogin, Patricia,2006, Komunikasi Bisnis : Proses dan


Produk Buku 1 dan 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
TUGAS 2 (PERTANYAAN)

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi kepegawaian!

Jawab:

Komunikasi kepegawaian adalah sarana yang digunakan para pegawai, baik


secara formal maupun informal, untuk berdiskusi, bertukar pikiran, membuat laporan
kepada atasan, memberikan arahan kepada bawahan dan sebagainya.

2. Jelaskan hal hal apa yang harus diperhatikan pada saat membuat surat lamaran
pekerjaan dan daftar riwayat hidup

Jawab:

a) Cantumkan data diri secukupnya


Pada beberapa bidang pekerjaan, mencantumkan data diri secara lengkap
mungkin merupakan syarat yang harus terlampir dalam CV. Namun jika tidak ada syarat
khusus untuk menuliskan data diri secara lengkap, sebaiknya pertimbangkan yang
relevan saja.

Pertama, Anda tak perlu menampilkan data diri seperti berat badan, tinggi badan,
status pernikahan, dan hobi yang Anda sukai satu per satu. Kedua, Anda juga tidak perlu
menuliskan riwayat pendidikan, mulai dari taman bermain hingga tingkat perkuliahan.
Ketiga, Anda tak perlu mencantumkan foto terlalu banyak.

Dengan terbatasnya space dalam penulisan CV, cantumkan data diri Anda


secukupnya supaya efektif. Jika Anda baru lulus dan belum memiliki pengalaman
pekerjaan, mulailah dengan menyertakan identitas diri seperti nama, tanggal lahir (umur),
gender, dan dua riwayat pendidikan terakhir.

Jika Anda sudah memiliki pengalaman bekerja, cukup cantumkan identitas diri
seperti nama, tanggal lahir (umur), gender, dan riwayat pendidikan tinggi.
Jika ada permintaan khusus berupa foto pada CV, coba lampirkan dalam dokumen yang
terpisah dengan lembaran CV, kecuali tempat yang dituju sudah menyediakan format CV
tertentu.
b) Tulislah keahlian yang dimiliki dengan sejujur-jujurnya

Penilaian terhadap keahlian saat menulis CV seringkali dilebih-lebihkan oleh


kebanyakan orang dengan tujuan, yakni menarik perhatian perusahaan. Namun, banyak
yang belum tahu bahwa pada tahap selanjutnya, keahlian yang Anda tulis di CV akan
dipertanggungjawabkan.

Biasanya, keahlian yang Anda tulis akan diuji sebelum benar-benar masuk ke
sebuah perusahaan. Di sini akan terlihat apakah penilaian Anda terhadap keahlian
yang dimiliki merupakan faktual dan objektif. Oleh karena itu, dalam menulis CV yang
baik, tulislah keahlian yang Anda miliki dengan sejujur-jujurnya.

Apabila keahlian yang Anda miliki dirasa masih belum cukup untuk bidang
pekerjaan yang akan dilamar, cobalah meningkatkan skill Anda terlebih dahulu sebelum
mulai mengirim CV ke berbagai perusahaan.

c) Menjelaskan detail pengalaman

Detail pengalaman yang dimaksud ialah proses yang Anda lalui sebelum Anda
mendaftar di perusahaan tertentu. Jika Anda baru lulus kuliah atau baru berhenti dari
sebuah pekerjaan, mungkin tidak perlu dijelaskan.

Namun, jika Anda memiliki waktu kosong yang cukup lama sebelum Anda
mendapat pekerjaan, perlu Anda jelaskan secara singkat tentang hal positif yang telah
berhasil diraih.

Apabila Anda belum melakukan kegiatan apa pun saat memiliki waktu kosong
sebelum bekerja, cobalah Anda mengisi waktu dengan hal positif seperti mengikuti
komunitas atau organisasi, menjadi volunteer sebuah acara, atau mengikuti pelatihan
khusus prakerja. Ini jelas akan meningkatkan daya jual Anda sebagai kandidat. 

d) Pahami sistem penulisan yang benar

Pihak Human Resources Development (HRD) sebuah perusahaan biasanya


menilik tulisan CV untuk mengetahui sedikit banyak tentang Anda. Dari tulisan CV,
biasanya gampang ditemukan kesalahan pengejaan, penggunaan bahasa yang kurang
tepat, serta ketidakefektifan penulisan.

Kesalahan penulisan yang muncul dapat mengakibatkan kesan ketidaktelitian dan


kurang bisa diandalkan pada diri Anda. Oleh karena itu, penting untuk memahami
penulisan CV yang tidak terlalu panjang dan tidak bertele-tele.

Anda juga wajib melakukan pengecekan berulang kali untuk memastikan tidak
ada kesalahan. Semakin Anda teliti semakin Anda diperhitungkan sebagai calon pelamar
kerja.

e) Tulislah CV tanpa bertele-tele

Banyak sekali CV yang terlalu ramai dengan pengalaman pelamar kerja yang
sangat banyak dan dijelaskan satu per satu dalam sebuah CV. Tentu tidak ada yang keliru
dengan menjelaskan semua pengalaman yang sangat banyak, tapi CV yang terlalu
panjang juga akan menyita waktu lebih.

Tidak semua perusahaan punya waktu yang banyak untuk sekedar membaca CV
yang panjang dan berlembar-lembar. Idealnya 1 hingga 2 halaman sudah cukup. Jika
Anda mempunyai pengalaman yang sangat banyak, cukup tuliskan pengalaman yang
paling relevan dan punya nilai plus dengan bidang kerja atau perusahaan yang Anda
lamar.

Namun, apabila ada syarat khusus dari perusahaan untuk menuliskan seluruh
informasi termasuk pengalaman yang Anda punya, cantumkan dengan tulisan yang rapi
dan nyaman untuk dibaca.

f) Pahami syarat mengirim surat lamaran pekerjaan

Hal terakhir yang acapkali dilupakan setelah menulis CV ialah mengirim lamaran
pekerjaan tanpa melihat syarat-syarat apa saja yang harus ia tulis dalam proses
pengiriman.

Biasanya, syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam mengirim lamaran pekerjaan


ialah mengisi 'Subjek Email' sesuai dengan ketentuan yang berlaku di tempat yang
dilamar. Jika tidak ada ketentuan khusus, maka tulislah dengan nama beserta posisi yang
kamu lamar.

Selain itu, Anda juga tidak bisa hanya mengirim file berupa CV tanpa penjelasan
apa pun. Apabila pengiriman melalui surel, pastikan ada penjelasan mengenai diri Anda
secara singkat, dan apa maksud Anda mengirim CV tersebut.

Apabila CV dikirim melalui lembaran cetak, pastikan tertera tujuan surat (alamat
perusahaan, pihak HRD, dan lain-lain menyesuaikan kebutuhan) dan data diri Anda
secara singkat di amplop.

3. Jelaskan hal hal apa saja yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan
wawancara kerja

Jawab:

1) Memahami Posisi Pekerjaan yang Kamu Lamar

Meskipun kamu sudah mengetahui posisi pekerjaan apa yang akan kamu lamar,
namun tak ada salahnya untuk mempelajari setiap detail dari job desk yang kamu
inginkan. Ketahui kemampuan apa saja yang harus kamu kuasai untuk bisa
mendapatkan posisi tersebut, serta pahamilah jenis kegiatan apa saja yang harus kamu
lakukan jika diterima di posisi tersebut.

2) Lakukan Riset pada Perusahaan

Langkah selanjutnya adalah melakukan riset terlebih dahulu, sebelum kamu


memutuskan untuk melakukan wawancara di perusahaan tersebut. Riset yang kamu
lakukan bisa berupa mencari tahu profil dan visi misi perusahaan yang ingin kamu
tuju. Kekurangan dan kelebihan perusahaan tersebut juga perlu kamu ketahui agar tak
menyesal saat sudah diterima di sana.

3) Mencari Informasi Tentang Pewawancara

Biasanya dalam undangan wawancara akan diselipkan nama pewawancara,


terutama jika kamu sudah berhasil memasuki tahap wawancara bersama user. Dan,
untuk membuat diri kamu merasa lebih tenang saat menghadapi pewawancara, tak ada
salahnya untuk mencari tahu tentang orang yang akan mewawancaraimu. Kamu bisa
mencarinya di internet atau bahkan menanyakan kepada teman yang juga bekerja di
sana.

4) Mempersiapkan Pertanyaan yang Ingin Kamu Tanyakan

Saat kamu melakukan riset, tentunya sederet pertanyaan mengenai perusahaan


atau posisi pekerjaan yang dilamar ingin kamu tanyakan secara langsung, bukan? Oleh
sebab itu, tulis pertanyaan yang ingin kamu ajukan, karena saat wawancara
berlangsung akan ada sesi di mana pewawancara memberikan kamu kesempatan untuk
bertanya. Dengan bertanya, maka kamu bisa menunjukkan ketertarikan terhadap
perusahaan tersebut

5) Praktik Menjawab Pertanyaan

Menjelang hari wawancara, kamu bisa belajar untuk praktik menjawab pertanyaan
pewawancara seorang diri. Gunakan cermin untuk membuat kamu dengan mudah
memperhatikan ekspresi wajah saat sedang menjawab pertanyaan. Atur intonasi suara
atau jeda dalam menjawab pertanyaan yang sekiranya akan ditanyakan saat
wawancara

6) Mempelajari Etika Saat Wawancara

Pelajari terlebih dahulu mengenai etika wawancara yang seharusnya. Ketahui


bagaimana cara duduk dengan tenang, cara berjabat tangan, cara menyunggingkan
senyuman dan juga ketahui cara terbaik dalam menyapa pewawancara. Kesan pertama
sangat menentukan ketertarikan pewawancara pada calon pelamar.

7) Mempersiapkan Barang Apa Saja yang Harus Dibawa saat Wawancara

Selain CV dan dokumen penting, kamu bisa mempersiapkan barang-barang


penting lainnya yang dibawa untuk wawancara nanti. Misalnya pulpen dan buku
catatan kecil harus kamu siapkan dalam tas. Air minum serta camilan juga bisa kamu
bawa untuk menghilangkan rasa gugup sebelum wawancara.
8) Mencari Tahu Transportasi Apa yang Akan Kamu Gunakan

Demi mencegah keterlambatan, kamu harus tentukan jenis transportasi apa yang ingin
digunakan. Tentukan transportasi yang bisa menghindari kamu dari kemacetan, baik kereta
atau ojek online bisa menjadi alternatif pilihan. Berangkatlah lebih pagi untuk meminimalisir
kejadian buruk yang mungkin bisa terjadi.

4. Jelaskan hal hal apa saja yang harus diperhatikan pada saat melakukan wawancara
kerja
Jawab:
 Datang 15 menit sebelum wawancara. Hindari datang terlambat saat wawancara
kerja. Karena ini akan membuat kesan buruk pada diri Anda. Datanglah lebih
awal sekitar 15 menit sebelum wawancara kerja untuk membuat rileks diri.
 Pakaian sopan. Gunakanlah pakaian yang sopan dan formal. Tunjukkan bahwa
Anda sungguh-sungguh dan terlihat profesional. Berpakaian profesional dan
sopan dapat meningkatkan percaya diri.
 Percaya diri. Percaya diri merupakan salah satu hal yang dapat membuat
wawancara kerja Anda lancar. Namun, jangan terlalu percaya diri karena akan
meninggalkan kesan sombong pada diri Anda.
 Tatap mata. Saat menyimak pertanyan dan menjawab pertanyaan yang diadukan
pihak perusahaan, usahakan untuk menatap mata pihak pewawancara.
 Berterima kasih. Jangan lupa mengucapkan terima kasih atas waktu dan
kesempatan yang telah diberikan setelah selesai melakukan wawancara kerja.

5. Carilah 5 buah contoh bentuk pertanyaan yang sering di berikan pada saat
wawancara kerja dan berikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Jawab:
1) Apa kelebihan dan kekurangan Anda?

“Kelebihan saya adalah jujur, cepat belajar, dan pekerja keras. Sementara itu, kelemahan
saya adalah suka lupa. Namun, saya berusaha mengatasi kelemahan ini dengan mencatat
hal-hal penting terkait pekerjaan di buku saku saya.”
2) Apa yang akan Anda lakukan ketika menghadapai masalah besar dalam
pekerjaan?

“Saya akan mencari akar masalah tersebut guna mendapatkan solusi yang tepat. Setelah
itu, saya akan menjalankan solusi tersebut dalam rangka perbaikan.

Sejalan dengan tindakan perbaikan tersebut, saya juga akan menetapkan tindakan
pencegahan gara masalah tersebut tidak terjadi lagi.”

3) Apa yang membuat Anda tertarik bekerja di perusahaan kami?

“Perusahaan ini menawarkan pekerjaan yang sesuai dengan pengalaman dan pendidikan
saya. Dengan demikian, saya dapat berkontribusi dalam memajukan perusahaan ini.”

4) Jelaskan rencana Anda untuk lima tahun ke depan?

 “ Jika saya diterima bekerja di sini, dalam lima tahun ke depan saya ingin menjadi
supervisor. Oleh karena itu, saya akan mempelajari dan memahami ruang lingkup kerja
dan tanggung jawab posisi tersebut.

Setelah itu, saya akan berusaha keras memenuhi apa yang disyaratkan untuk menjadi
seorang supervisor di perusahaan ini.”

5) Lingkungan kerja seperti apa yang Anda sukai?

“Saya suka bekerja dalam lingkungan yang adil atau segala sesuatunya transparan.
Prosedur opersional standar (SOP) jelas, begitu juga dengan perkembangan karier.

Hukuman dan penghargaan diberlakukan dengan objektif. Selain itu, saya juga senang
bekerja dengan rekan-rekan yang optimistis dan bersemangat.
TUGAS 3 (SURAT LAMARAN PEKERJAAN DAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP)

CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI

Nama :
Tempat, TanggalLahir :
JenisKelamin :
Agama :
TinggiBadan :
BeratBadan :
Alamat :
Handphone :
Status :
E-mail :

DATA PENDIDIKAN

SekolahDasar :
SMP :
SMA :
PerguruanTinggi :

KEMAMPUAN

InformasiTeknologi : Microsoft Office (Word, Excel, PowerPoint), Myob


Bahasa : Bahasa Indonesia (Aktif) English (Pasif)
Padang, 27 April 2020
Kepada Yth,
Manajer PT. ……….
Jl. ……………
Padang

Dengan hormat,
Berdasarkan informasi yang saya baca di iklan, bahwa PT. ………..membutuhkan
tenaga kerja baru sebagai karyawan bagian………… . Oleh karena itu, saya
bertandatangan di bawah ini :

Nama :
Tempat, Tanggal Lahir :
Pendidikan Terakhir :
Alamat :
Nomor Telp, E-mail :
Status :

Mengajukan permohonan untuk bekerja di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin.


Saya mampu berkerja dalam tim dan siap mencurahkan tenaga dan pikiran untuk
kemajuan perusahaan. Sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak/Ibu bersama ini
turut saya lampirkan :
1. Fotokopi Ijazah terakhir
2. Pas foto 3x4
3. Fotokopi KTP
4. Fotokopi SKCK
5. Daftar riwayat hidup

Demikianlah surat permohonan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Besar


harapan saya kiranya Bapak/Ibu dapat menerima saya bekerja di perusahaan yang
Bapak/Ibu pimpin. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Elang Ghani Arrasy Satria Pinandito

Anda mungkin juga menyukai