Anda di halaman 1dari 14

CHAPTER 3

Tantangan Komunikasi Dalam Global Market Place Yang


Beragam

1. Memahami peluang & tantangan komunikasi lintasbudaya


a. Komunikasi lintasbudaya
- Proses mengirimkan & menerima pesan antar orang yang latar belakang
budayanya dapat membuat kita atau mereka mengartikan tanda-tanda secara
verbal dan non-verbal. Karena dalam mengirimkan dan menerima pesan antar
orang lain dengan Negara yang berbeda pasti budayanya akan berbeda juga.
Secara verbal yaitu secara tertulis, atau lisan atau oral dan non-verbal yaitu
dengan gerakan, penampilan atau cara kita menunjukan ekspresi wajah
kita.Karena setiap mengirim atau menerima pesan diepngaruhi oleh budaya
yang berbeda maka komunikasi dapat sukses jika kita dapat memhami budaya
orang lain.

Jadi dalam memahami ini ada 3 :


Peluang di pasarglobal
- Di pasar global, batas alami & nasional tidak lagi menjadi hambatan & bisa
kita lalui, asal kita dapat mengerti Bahasa yang digunakan oleh orang lain
tersebut. Dipasar domestik terbuka, semua perusahaan dari segala ukuran
dapat mencari peluang-peluang pertumbuhan baru di luar negara mereka,
Contohnya : mobil Ford memasarkan mobil mereka sesuai culture masing
masing negara, karena budayanya berbeda – beda.
Keunggulan angkatan kerja yangmulti-budaya
- Pemimpin bisnis yang cerdas biasanya mengenali keunggulan bersaing dari
angkatan kerja beragam, karena para karyawan yang bekerja berasal dari
warga negara, agama, etnis, gender, dan umur yang berbeda maka perusahaan
akan mempunyai keunggulan dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki
keberagaman.
- Angkatan kerja yang beragam dapat memiliki beberapa keunggulan:
o Memberikan rentang titik pandang & ide-ide yang lebih luas : idenya
lebih bagus dan kreatif kreatif.
o Membantu perusahaan memahami & mengidentifikasi pasar-pasar
yang beragam
o Memungkinkan perusahaan mampu memiliki kumpulan orang-orang
yang berbakat seluas mungkin karena disini dalam perusahaan ada
berbagai macam budaya yang berbeda-beda
Tantangan komunikasi antarbudaya
- Keragaman budaya akan mempengaruhi “Cara Pesan Bisnis”, terutama pesan
bisnis yang disusun, direncanakan, dikirim, diterima dan diinterpretasikan
ditempat kerja. Semakin menigkat keragaman angkatan kerja biasanya akan
semakin luas keterlampilan, tradisi, latarbelakang, pengalaman dan wawasan
ditempat kerja.
Yang dimakud dengan cara pesan bisnis : bagaimana sesuatu disusun,
direncanakan, dikirim, diterima & diinterpretasikan di tempat kerja
2. Meningkatkan sensitivitas lintasbudaya
Kompetensi budaya mencakup penghargaan untuk perbedaan budaya yang
mempengaruhi komunikasi dan kemampuan untuk menyesuaikan gaya komunikasi
seseorang untuk memastikan bahwa upaya untuk mengirim dan menerima pesan
melintasi batas budaya berhasil. Dengan kata lain, itu memerlukan kombinasi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Anda memahami bagaimana masyarakat Anda bekerja,
bagaimana orang-orang diharapkan untuk berkomunikasi, apa arti gerakan umum dan
ekspresi wajah, dan sebagainya. Berita buruknya adalah karena Anda ahli dalam budaya
Anda sendiri, komunikasi Anda sebagian besar otomatis; artinya, Anda jarang berhenti
memikirkan aturan komunikasi yang Anda ikuti. Langkah penting menuju komunikasi
antar budaya yang sukses adalah menjadi lebih sadar akan aturan-aturan ini dan cara
mereka mempengaruhi komunikasi Anda.

CARA MENINGKATKAN SENSITIVITAS LINTAS BUDAYA, ada 2 yaitu :


a. Memahami konsepbudaya
- Budaya bisa berupa simbol, kepercayaan, sikap, nilai, harapan & norma
perilaku.
- Latar belakang budaya ini akan mempengaruhi:
o Cara memprioritaskan apa yang penting dalamkehidupan : contohnya
orang-orang eropa kerjanya giat, maka orang itu mereka tau apa yang
akan mereka prioritaskan dalam hidupnya. Dan kaum milenial.
o Membantu bersikap pantas dalam situasitertentu : misalnya bagaimana
kita berbicara, bagaimana cara berbicara dengan teman (dengan gaya
Bahasa santay) dan dengan dosen, guru dan orangtua pasti berbeda. Dan
dalam berpakaian, kekampus menggunakan t-shirt, dan berpakaian saat
bekerja.
o Menetapkan aturanperilaku
b. Mengatasi etnosentrime &stereotyping
- Etnosentrisme : Kecenderungan untuk menilai kelompok lain berdasarkan
standar, perilaku, dan kebiasaan kelompoknya sendiri. Mengingat pengaruh
otomatis dari budaya seseorang sendiri, ketika orang membandingkan budaya
mereka dengan orang lain, mereka sering menyimpulkan bahwa budaya
mereka sendiri lebih unggul. Sehingga menganggap diri mereka superior dan
dampak buruknya menganggap kelompok lain berada dibawahnya.Reaksi
yang bahkan lebih ekstrem adalah xenophobia, ketakutan akan orang asing
dan orang asing. Jelas, pebisnis yang mengambil pandangan ini tidak mungkin
berkomunikasi dengan sukses lintas budaya. Pandangan yang terdistorsi dari
budaya atau kelompok lain juga merupakan hasil dari stereotyping,
menugaskan berbagai atribut umum kepada seseorang berdasarkan
keanggotaan dalam budaya atau kelompok sosial tertentu. Misalnya, dengan
asumsi bahwa seorang kolega yang lebih tua akan tidak berhubungan dengan
pasar kaum muda atau bahwa kolega yang lebih muda tidak bisa menjadi
pemimpin yang menginspirasi akan membuat stereotip kelompok
umur.Stereotyping : memberikan atribut yang digenerasiasi ke individu
atas dasar keanggotaanya paa kelompok tertentu
- Tindakan selalu menganggap kelompoknya terbaik dapat membuat seseorang
mengalami Xenophobia (ketakutan terhadap orang yang tidak dikenal
sehingga pesan yang disampaikan dapatterhambat). Contohnya dalam
perusahaan kita bekerja sama dengan orang luar negri lalu timbul – timbul
ketakutan.
- Untuk menunjukan rasa hormat / menghilangkan Xenophobia dengan
orang lain, maka diperlukan cara yang lebih positif, yaitu dengan melakukan
pluralismebudayayaitu menerima budaya orang lain dengan apa adanya.Jadi
Anda akan lebih efektif jika Anda melampaui penerimaan sederhana dan
menyesuaikan gaya komunikasi Anda dengan budaya baru yang Anda temui
bahkan mengintegrasikan aspek budaya itu ke dalam budaya Anda sendiri.
- Untuk menghindari sifat negatif etnosentrime yaitu dengan cara:
Menghindari membuatasumsi : Jangan berasumsi bahwa orang
lain akan bertindak, menggunakan bahasa dan simbol dengan cara yang sama
seperti Anda atau bahkan beroperasi dari nilai dan keyakinan yang sama.
Misalnya, dalam perbandingan 10 nilai paling penting dalam tiga budaya,
orang-orang dari Amerika Serikat tidak memiliki nilai yang sama dengan
orang-orang dari budaya Jepang atau Arab.
Menghindarimenghamiki : Ketika orang bertindak berbeda,
jangan simpulkan bahwa mereka salah atau cara mereka tidak valid atau
lebih rendah.
Akui adanyaperbedaan : Jangan abaikan perbedaan antara
budaya orang lain dan budaya Anda sendiri.
Jadi dapat ditarik kesimpulan dari etnosentrisme dan xenophobia ini akan
mewakili pandangan negative dalam pandangan tertentu hal ini yang disebut
Stereotyping, pandangan yang menganggap kelompoknya lebih baik.
c. Mengenali variasi dunia yangberagam
Perbedaan budaya ini dapat mengarah kekesalahan komunikasi ditempat kerja,
jika kita tidak memahami budaya itu
- Semakin besar perbedaan lintas budaya, maka akan semakin besar
kemungkinan peluang terjadinya kesalahpahaman, contoh:
o Merk dagang dapat menyinggung dalam bahasa lain (di bahasa A
artinya X, tapi di bahasa B artinya berbeda &menyinggung)
o Perilaku salah paham antara karyawan &manager : contohnya
diadakan pameran dagang, ada perusahaan yang membagikan topi
berwarna hijau, namun ada perusahaan yang merasa tersinggung dengan
warna tersebut seperti negara China, karna warna hijau dianggap
lambang ketidak setiaan.Go green dilambangkan dengan warna hijau,

3. Mengenali VariasiPerbedaan

 Konteks budaya/Cultural Context, yang merupakan pola isyarat fisik,


rangsangan lingkungan, dan pemahaman implisit yang menyampaikan makna
antara dua anggota dari budaya yang sama. Namun, budaya di seluruh dunia
sangat bervariasi dalam peran yang dimainkan konteks dalam komunikasi.

Dalam budaya konteks tinggi, orang kurang bergantung pada komunikasi


verbal dan lebih pada komunikasi nonverbal dan lingkungan untuk
menyampaikan makna. Gaya tidak langsung dapat menjadi sumber kebingungan
selama diskusi dengan orang-orang dari budaya konteks rendah, yang lebih
terbiasa menerima jawaban langsung. Juga, dalam budaya konteks tinggi
aturan kehidupan sehari-hari jarang eksplisit; sebaliknya, ketika individu tumbuh
dewasa, mereka belajar bagaimana mengenali isyarat situasional (seperti gerakan
dan nada suara) dan bagaimana merespons seperti yang diharapkan.peran utama
komunikasi dalam budaya konteks tinggi adalah membangun hubungan, bukan
bertukar informasi. Contoh :Sebagai contoh, seorang pembicara Cina sering
mengharapkan penerima untuk menemukan esensi pesan dan menggunakan
ketaknusan dan metafora. Contoh lainnya Para karyawan dalam perusahaan tidak
membutuhkan informasi yang detail dan biasanya dalam mengadakan rapat
dadakan.

Dalam budaya konteks rendah, orang lebih mengandalkan komunikasi verbal


dan lebih sedikit pada keadaan dan isyarat untuk menyampaikan makna. Dalam
budaya seperti itu, aturan dan harapan biasanya dijabarkan melalui pernyataan
eksplisit seperti "Silakan tunggu sampai saya selesai" atau "Anda dipersilakan
untuk menjelajah." Tugas utama komunikasi dalam budaya konteks rendah
adalah bertukar informasi. Contoh negara yang menggunakan Budaya ini :
Amerika Serikat.

- Cara konteks budaya mempengaruhi komunikasi bisnis:


DALAM PERUSAHAAN DENGAN BUDAYA BERKONTEKS

TINGGI RENDAH

Kantor-kantor eksekutif dimiliki Kantor-kantor eksekutifdipisahkan


bersama & terbuka bagi semua orang dengan akses yang terkendali

Informasi diberikan kepadasemua Informasi sangat terpusat &


orang terkendali

Memandang kepatuhan pada hukum Cenderung menghargai persetujuan


sebagai sesuatu yang fleksibel tertulis & menginterpretasikan hukum
dengan ketat & mematuhi hukum
dengan disiplin
 Perbedaan hukum &etika

Konteks budaya mempengaruhi perilaku hukum dan etika, yang pada gilirannya
dapat mempengaruhi komunikasi. (Misalnya, makna kontrak bisnis dapat
bervariasi dari satu budaya ke budaya lain. Sedangkan seorang manajer dari
perusahaan A.S. akan cenderung melihat kontrak yang ditandatangani sebagai
akhir dari proses negosiasi, dengan semua detail diselesaikan, rekannya di
banyak negara Asia).budaya mungkin memandang kontrak yang ditandatangani
sebagai perjanjian untuk melakukan bisnis dan baru kemudian mulai
menegosiasikan detail kesepakatan. Ketika Anda melakukan bisnis di seluruh
dunia, Anda akan menemukan bahwa sistem hukum dan standar etika berbeda
dari budaya ke budaya . Membuat pilihan etis lintas budaya bisa tampak rumit,
tetapi

Anda dapat menjaga pesan Anda etis dengan menerapkan empat prinsip
dasar :
1. Secara aktif mencari landasan bersama. Untuk memungkinkan pertukaran
informasi yang paling jelas, kedua belah pihak harus fleksibel dan
menghindari bersikeras bahwa interaksi dilakukan secara ketat dalam hal satu
budaya atau lainnya.
2. Kirim dan terima pesan tanpa penilaian. Agar informasi dapat mengalir
dengan bebas, kedua belah pihak harus mengakui bahwa nilai-nilai berbeda
dari satu budaya ke budaya lainnya, dan mereka harus saling percaya.
3. Kirim pesan yang jujur. Untuk memastikan bahwa informasi itu benar, kedua
belah pihak harus melihat hal-hal sebagaimana adanya — bukan seperti yang
mereka inginkan. Kedua belah pihak harus sepenuhnya menyadari bias
pribadi dan budaya mereka.
4. Tunjukkan rasa hormat untuk perbedaan budaya. Untuk melindungi hak asasi
manusia kedua belah pihak, masing-masing harus memahami dan mengakui
kebutuhan pihak lain dan menjaga martabat pihak lain dengan berkomunikasi
tanpa penipuan.

Contohnya : dinegara Kenya dan indonesia yang memiliki kebudayaan


berbeda dalam padangan mengenai membayar suap.(diKenya suap itu legal
namun Indonesia tidak melegalkan berbagai hal suap tersebut.)

 Perbedaan sosial
Cara yang berbeda yang dilakukan seseorang dengan orang lain / negara dengan
negaralain.(Menyangkut aturan – aturan Sosial).Sifat perilaku sosial bervariasi di
antara budaya, kadang-kadang secara dramatis. Beberapa aturan perilaku formal
dan diartikulasikan secara khusus (table sopan santun adalah contoh yang baik),
sedangkan yang lain bersifat informal dan dipelajari dari waktu ke waktu (seperti
jarak yang nyaman untuk berdiri dari seorang rekan selama diskusi). Kombinasi
aturan formal dan informal mempengaruhi perilaku keseluruhan sebagian besar
orang di masyarakat sebagian besar waktu.

Aturan-aturan sosial berbeda-beda dari satu budaya ke budaya lain


dalam berbagai bidang berikut:
1. Sikap terhadap pekerjaan dan kesuksesan. Di Amerika Serikat, misalnya,
pandangan luas adalah bahwa orang yang mencapai kesuksesan melalui
upaya dan inisiatif individu harus dikagumi.

2. Peran dan status. Budaya memengaruhi peran yang dimainkan orang,


termasuk siapa yang berkomunikasi dengan siapa, apa yang mereka
komunikasikan, dan dengan cara apa. Budaya juga menentukan bagaimana
orang menunjukkan rasa hormat dan menandakan peringkat. Misalnya, akan
terdengar aneh untuk memanggil bos Anda di Amerika Serikat sebagai
"Manajer Jones," tetapi memasukkan gelar profesional adalah hal biasa di
Cina.

3. Penggunaan sopan santun. Apa yang sopan di satu budaya dapat dianggap
kasar di budaya lain. Misalnya, bertanya kepada seorang rekan, "Bagaimana
akhir pekan Anda?" adalah cara umum untuk berbasa-basi di Amerika
Serikat, tetapi pertanyaannya terdengar mengganggu bagi orang-orang dalam
budaya di mana bisnis dan kehidupan pribadi dipandang sebagai bidang yang
terpisah.

4. Konsep waktu. Orang-orang dalam budaya konteks rendah melihat waktu


sebagai cara untuk merencanakan hari kerja secara efisien, sering berfokus
hanya pada satu tugas selama setiap periode yang dijadwalkan dan melihat
waktu sebagai sumber daya yang terbatas. Namun, eksekutif dari budaya
konteks tinggi sering melihat waktu lebih fleksibel. Memenuhi tenggat waktu
kurang penting daripada membangun hubungan bisnis.

5. Orientasi masa depan. Perusahaan yang sukses cenderung memiliki orientasi


masa depan yang kuat, perencanaan dan investasi di masa depan, tetapi
budaya nasional di seluruh dunia sangat bervariasi dalam sudut pandang ini.
Beberapa masyarakat mendorong pandangan jangka panjang yang
menekankan perencanaan dan investasi — berkorban dalam jangka pendek
untuk janji hasil yang lebih baik di masa depan. Yang lain lebih berorientasi
pada masa kini, bahkan sampai pada titik memandang masa depan sebagai
sangat terpencil dan tidak layak untuk perencanaan.

6. Keterbukaan dan keterbukaan. Di tingkat nasional dan juga dalam kelompok


yang lebih kecil, budaya berbeda-beda tentang seberapa terbuka mereka
menerima orang dari budaya lain dan orang yang tidak serta-merta memenuhi
norma yang berlaku dalam budaya tersebut. Keengganan untuk
mengakomodasi orang lain dapat berkisar dari eksklusi langsung ke tekanan
halus untuk memenuhi harapan mayoritas.

7. Penggunaan teknologi komunikasi. Jangan berasumsi bahwa kolega dan


pelanggan di seluruh dunia menggunakan alat komunikasi yang sama dengan
yang Anda lakukan. Misalnya, meskipun penggunaan ponsel tinggi di
sebagian besar negara di seluruh dunia, persentase pengguna dengan ponsel
cerdas dan layanan broadband yang diperlukan untuk layanan komunikasi
seperti video sangat bervariasi.

 PerbedaanNon-Verbal
komunikasi nonverbal bisa menjadi panduan yang bermanfaat untuk menentukan
makna pesan tetapi situasi ini hanya berlaku jika pengirim dan penerima
memberikan makna yang sama pada sinyal nonverbal. Misalnya, gerakan tangan
yang paling sederhana memiliki makna berbeda dalam budaya yang berbeda.
Sikap yang mengomunikasikan keberuntungan di Brasil sama dengan memberi
seseorang "jari" di Kolombia.
Ketika Anda memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang-orang
dalam budaya lain, saran terbaik adalah mempelajari budaya terlebih dahulu
dan kemudian mengamati cara orang berperilaku dalam bidang-bidang berikut
:

Salam : Apakah orang berjabat tangan, membungkuk, atau


mencium ringan (di satu sisi wajah atau keduanya)? Apakah orang berjabat
tangan hanya ketika pertama kali diperkenalkan atau setiap kali mereka
mengucapkan halo atau selamat tinggal?

Ruang pribadi : Ketika orang-orang berbicara, apakah mereka berdiri


berdekatan atau lebih jauh dari yang biasa Anda lakukan?

Menyentuh : Apakah orang menyentuh satu sama lain di lengan


untuk menekankan suatu titik atau menampar satu sama lain di belakang untuk
menunjukkan ucapan selamat? Atau apakah mereka menahan diri untuk tidak
menyentuh sama sekali?

Ekspresi wajah : Apakah orang-orang menggelengkan kepala untuk


menunjukkan "tidak" dan mengangguk untuk menunjukkan "ya"? Inilah yang
biasa dilakukan orang di Amerika Serikat, tetapi tidak universal.

Kontak mata : Apakah orang sering melakukan kontak mata atau


menghindarinya? Kontak mata yang sering sering diambil sebagai tanda
kejujuran dan keterbukaan di Amerika Serikat, tetapi dalam budaya lain itu
bisa menjadi tanda agresivitas atau tidak hormat.

Sikap : Apakah orang-orang membungkuk dan bersantai di


kantor dan di depan umum, atau apakah mereka duduk dan berdiri tegak?

Formalitas. : Secara umum, apakah budaya itu tampak lebih atau


kurang formal daripada budaya Anda?

 Perbedaan Umur
Di Amerika, orang lebih menghargai orang yang sukses apalagi dengan umur yang
masih muda, sehingga diamerika banyak anak muda yang memegang jabatan, hal
ini berbeda dengan budaya Asia karena biasanya diAsia orang – orang tualah yang
menduduki jabatan – jabatan tinggi.

 Perbedaan Gender

Persepsi antara pria dan wanita dalam bisnis. Dalam budaya Amerika, wanita
memiliki peluang bisnis yang lebih luas. Dibandingkan dengan Indonesia yang
kurang.

 PerbedaanAgama
Sebagai salah satu aspek kehidupan yang paling pribadi dan berpengaruh, agama
membawa potensi kontroversi dan konflik di lingkungan kerja — sebagaimana
dibuktikan dengan kenaikan signifikan jumlah gugatan diskriminasi agama dalam
beberapa tahun terakhir.Banyak karyawan percaya bahwa mereka harus dapat
mengikuti dan mengekspresikan prinsip-prinsip iman mereka di tempat kerja.
 Perbedaan Kemampuan

orang cacat secara fisik sebaiknya diberi kemudahan dengan memberi alatbantu
yang diusahakan oleh perusahaan itu sendiri atau menciptakan teknologi yang
membantu para penyandang cacat untuk memiliki jenjang karrier yang lebih luas
lagi. Missal orang yang tak bisa melihat bisa berkerja menggunakan huruf braille.

*Cara beradaptasi dalam Budaya Bisnis / Business Culture :

● Sadari bias Anda sendiri. Komunikasi antar budaya yang berhasil membutuhkan
lebih dari sekedar pemahaman tentang budaya pihak lain; Anda perlu memahami
budaya Anda sendiri dan bagaimana ia membentuk kebiasaan komunikasi Anda.45
Misalnya, mengetahui bahwa Anda menghargai kemandirian dan pencapaian
individu akan membantu Anda berkomunikasi lebih berhasil dalam budaya yang
menghargai konsensus dan harmoni kelompok.

●Berhati-hatilah dalam menerapkan "Aturan Emas." Anda mungkin mendengar ini


tumbuh dewasa: "Perlakukan orang seperti Anda ingin diperlakukan." Masalah
dengan Aturan Emas adalah bahwa orang lain tidak selalu ingin diperlakukan
dengan cara yang sama seperti Anda ingin diperlakukan, khususnya melintasi batas
budaya. Pendekatan terbaik: Perlakukan orang dengan cara yang mereka inginkan.

● Toleransi olahraga, fleksibilitas, dan rasa hormat. Seperti yang dikatakan Ron Glover
dari IBM, "Sedapat mungkin, kami mencoba mengelola karyawan dan praktik kami
dengan cara yang menghormati prinsip-prinsip inti dari negara, organisasi, atau
budaya tertentu."

● Berlatihlah dengan sabar dan pertahankan rasa humor. Bahkan profesional bisnis
yang paling berkomitmen dan selaras dapat membuat kesalahan dalam komunikasi
antar budaya, sehingga sangat penting bagi semua pihak untuk bersabar satu sama
lain. Ketika bisnis menjadi semakin global, bahkan orang-orang dalam budaya yang
paling terikat tradisi pun belajar untuk lebih sabar menghadapi orang luar dan
mengabaikan kesalahan budaya sesekali. Rasa humor juga merupakan aset yang
membantu, memungkinkan orang untuk bergerak melewati masa-masa canggung
dan memalukan. Ketika Anda melakukan kesalahan, cukup minta maaf dan, jika
perlu, minta lawan bicara untuk menjelaskan cara yang diterima; lalu lanjutkan.

4. Memperbaiki keterampilan berkomunikasi lintasbudaya


Dalam memperbaiki keterampilan berkomunikasi lintas budaya, kita harus memiliki
beberapa keterampilan :
a. Mempelajari Budayalain
Caranya, Mengadaptasi usaha komunikasi secara efektif kebudayaan lain
antara lain dengan mempelajari pengetahuan tentang budaya orang lain,
kemampuan & memotivasi untuk mengubah kebiasaapribadi
b. Mempelajari bahasalain
Penggunaan bahasa asing yang baik dapat membuat bisnis menjadilancar, seperti
menggunakan Bahasa inggris.
c. Menghargai preferensi gayakomunikasi
Termasuk didalamnya adalah Sikap, derajat formalitas, preferensi tertulis /
tidaktertulis. Caranya yang paling efektif untuk mempelajari gaya komunikasi
partner bisnis yang berbeda kebudayaan adalah dengan menonton serta belajar.
Misalnya, pekerja A.S. biasanya lebih suka gaya komunikasi yang terbuka dan
langsung;

d. Menulis & berbicara denganjelas


- Ketika mengirim pesan tertulis kepada pebisnis dari budaya lain, sebaiknya
anda mengikuti rekomendasi berikut ini:
o Gunakan bahasa sederhana &jelas
Gunakan kata-kata yang tepat yang tidak berpotensi membingungkan
dengan banyak arti. Misalnya, kata kanan memiliki beberapa lusin makna
dan penggunaan yang berbeda, jadi cari sinonim yang menyampaikan
makna spesifik yang Anda maksudkan, seperti yang benar, tepat,
diinginkan, bermoral, otentik, atau istimewa.
o Singkat
Gunakan kalimat sederhana dan paragraf pendek, memecah informasi
menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah untuk diproses
pembaca.

o Gunakan elemen tradisional

Bantu pembaca mengikuti alur pemikiran Anda dengan menggunakan


kata dan frasa transisi. Misalnya, ikat poin terkait bersama dengan
ekspresi seperti di samping dan pertama, kedua, dan ketiga.

o Gunakan korespondesni (penyuratan) dengan standarinternasional


Biasanya dalam surat ada elemen alamat, pembuka dan juga penutup.
Misalnya :Lihat Lampiran A untuk informasi lebih lanjut.

o Kutip angka & tanggal secara hati-hati

tata cara penulisan tanggal dibeberapa negaraberbeda. Di Amerika


Serikat, 12-05-18 berarti 5 Desember 2018, tetapi di banyak negara
lain itu berarti 12 Mei 2018. Tanggal di Jepang dan Cina biasanya
dinyatakan dengan tahun pertama, diikuti oleh bulan dan kemudian
hari; oleh karena itu, untuk menulis 5 Desember 2018, di Jepang, tulis
sebagai 2018-12-05. Demikian pula, di Amerika Serikat dan Inggris,
1.000 berarti satu dengan tiga tempat desimal, tetapi itu berarti seribu
di banyak negara Eropa.

o Hindari slang (bahasa non-formal), frasa idiom (kata kiasan) &


jargon bisnis
Bahasa yang jarang orang ketahui, yang biasanya digunakan oleh
kelompok mereka sendiri. Misalnya kelompok banci seperti aku,
disebut menjadi akiki.

Kemudian frasa idiom seperti buah tangan, oleh – oleh, tangan panjang
dan sebagainya

Jargon bisnis biasanya digunakan oleh perusahaan itu sendiri seperti


perusahaan cocacola setiap memulai rapat diwaktu apapun selalu
menggunakan selamat pagi sebagai kata pembuka atau always
cocacola.

o Hindari humor & referensi lain ke budayapopuler


Karena, Lelucon dan referensi hiburan populer biasanya mengandalkan
informasi spesifik budaya yang mungkin sama sekali tidak dikenal oleh
budayalain.
e. Mendengarkan dengan seksama
Karena Bahasa sangat bervariasi dalam signifikansi nada, nada, kecepatan, dan
volume, yang dapat menciptakan tantangan bagi orang-orang yang mencoba
menafsirkan makna eksplisit dari kata-kata itu sendiri serta nuansa keseluruhan
pesan. Maka kita harus mendengarkan dengan seksama, bahkan bisa lebih baik jika
berkomunikasi diikuti dengan gerakan – gerakan isyarat untuk memperjelas kata
yang dimaksud.

Agar lebih efektif dalam percakapan antarbudaya, berbicaralah dengan perlahan


dan jelas, tetapi hindari berbicara dengan orang lain dengan mengucapkan kata-kata
yang terlalu berlebihan atau menyederhanakan kalimat. Jangan ulangi sampai itu
jelas diperlukan, karena segera mengulangi sesuatu yang baru saja Anda katakan
menggandakan beban kerja terjemahan untuk pendengar. Saat percakapan
berlangsung, cari dan minta umpan balik untuk memastikan pesan Anda diterima. Di
akhir percakapan, periksa kembali untuk memastikan Anda dan pendengar
menyetujui apa yang telah dikatakan dan diputuskan.
Sebagai pendengar, Anda perlu latihan untuk memahami pola vokal. Kuncinya
adalah sekadar menerima apa yang Anda dengar, tanpa langsung mengambil
kesimpulan tentang makna atau motivasi. Biarkan orang lain menyelesaikan apa
yang mereka katakan. Jika Anda menyela, Anda mungkin kehilangan sesuatu yang
penting. Anda juga akan menunjukkan kurangnya rasa hormat. Jika Anda tidak
mengerti komentar,

f. Menggunakan interpreter, penerjemah dan software penerjemah


Anda dapat menghadapi situasi bisnis yang mengharuskan penggunaan juru bahasa
(untuk komunikasi lisan) atau penerjemah (dapat digunakan untuk komunikasi lisan
dan tertulis). Penerjemah dan penerjemah bisa jadi mahal, tetapi profesional yang
terampil memberikan bantuan yang sangat berharga untuk berkomunikasi dalam
konteks budaya lain.
Beberapa perusahaan menggunakan back-translation untuk memastikan akurasi.
Setelah penerjemah menyandikan pesan ke bahasa lain, penerjemah yang berbeda
menerjemahkan ulang pesan yang sama ke dalam bahasa asli
Waktu dan biaya yang diperlukan untuk terjemahan profesional telah mendorong
pengembangan alat terjemahan terkomputerisasi. Alat perangkat lunak khusus,
aplikasi seluler, dan layanan online seperti WorldLingo dan Google Translate
menawarkan berbagai bentuk otomatis
g. Membantu orang lain beradaptasi dengan budaya anda
Maksudnya adalah dengan saling membantu dalam berbahasa, seperti penutur
Bahasa inggris yang frasanya salah maka kita harus membantu dengan memberitahu
frasa yang lebih mudah untuk digunakan dan diucapkan. Selain itu dengan
membantu orang lain, orang tersebut juga akan membantu kita. Sehinga dapat saling
bertukar informasi dan saling belajar mengenai kebudayaan maisng masing.
*Meningkatkan Skill komunikasi antar budaya :
 Pahami budaya Anda sendiri sehingga Anda dapat mengenali pengaruhnya
terhadap kebiasaan komunikasi Anda.
 Pelajari budaya lain sehingga Anda dapat menghargai variasi budaya.
 Pelajari bahasa orang-orang yang berkomunikasi dengan Anda, bahkan jika
Anda hanya dapat belajar beberapa kata dan frasa dasar.
 Bantu penutur asli mempelajari bahasa Anda.
 Hormati preferensi budaya untuk gaya komunikasi.
 Tulis dengan jelas, menggunakan pesan singkat, bahasa sederhana, transisi yang
murah hati, dan konvensi internasional yang sesuai.
 Hindari slang, humor, dan referensi budaya populer.
 Berbicaralah dengan jelas dan perlahan, beri pendengar waktu untuk
menerjemahkan kata-kata Anda.
 Minta umpan balik untuk memverifikasi bahwa komunikasi berhasil.
 Dengarkan dengan cermat dan minta pengeras suara untuk mengulang apa pun
yang tidak Anda mengerti.
 Gunakan penerjemah dan penerjemah untuk pesan-pesan penting

Anda mungkin juga menyukai