Anda di halaman 1dari 10

Resume Manajemen Pemasaran

Chapter 20
“Managing Mass Communications: Advertising, Sales
Promotions, Events and Experiences, and Public Relations”

Disusun oleh (Kelompok 10):


Jennifer Estefania Wijaya (201950084)
Tiffany (201950467)

Dosen: Denny Septa Haryanti, S.E, M.M.

Trisakti School of Management


Jakarta
2020
1. Mengembangkan dan Mengelola Program Periklanan
Periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan
promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan bisa menjadi cara yang
efektif dari segi biaya untuk mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun
preferensi merek atau mendidik orang.
Untuk mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli, dapat digunakan lima
keputusan utama yang dikenal dengan “Lima M” iklan:
1. Mission (Misi): Apa tujuan iklan anda?
 Tujuan Penjualan (apakah untuk meningkatkan omzet penjualan atau hanya untuk
mempertahankan penjualan)
 Tujuan Iklan (hanya untuk informasi kepada konsumen? atau mempengaruhi
konsumen untuk melakukan sesuatu ; membeli, dll)
2. Money (Uang): berapa banyak yang bisa kita belanjakan dan bagaimana kita
mengalokasikan pengeluaran kita di semua jenis media?
 Tahap-tahap dalam PLC
 Basis konsumen dan pangsa pasar
 Persaingan dan kerumunan (Crowd)
 Frekuensi iklan
 Kemampuan penggantian produk
3. Message (Pesan): apa pesan yang harus kita kirimkan?
 Pembentukan pesan (apa isi pesan yang diinginkan?)
 Evaluasi dan pemilihan pesan (evaluasi isi pesan yang dibentuk sebelumnya)
 Pelaksanaan Pesan (bagaimana cara menyampaikan pesan tersebut? siapa yang
perlu menyampaikannya; inilah sebabnya beberapa produk memiliki kelekatan
dengan beberapa tokoh tertentu.)
 Review tanggung jawab sosial (jangan sampai iklan yang dihasilkan memiliki
kapasitas menipu konsumen)
4. Media (Media): apa media yang harus kita gunakan?
 Jangkauan (apakah jangkauannya lokal, nasional, atau bahkan internasional?),
frekuensi (seberapa sering media digunakan untuk beriklan? berapa sering iklan
perlu diputarkan di media?), dampak (positif/negatif?)
 Jenis media utama (beberapa produk lebih tepat diiklankan di televisi, beberapa
produk lain perlu diiklankan di media cetak, beberapa lainnya di radio, internet, dll)
 Sarana media khusus (apakah perlu mengiklankan di beberapa media atau
menggunakan media ganda dengan pengkhususan di media tertentu?)
 Penetapan waktu media (kapankah iklan diputarkan di media? sesuai dengan pasar
yang diinginkan.)
 Alokasi media geografis (sesuai dengan jangkauan, alokasi media geografis
memperhatikan kapasitas media tertentu dalam 'orbital track'nya)
5. Measurement (Pengukuran): bagaimana kita harus mengevaluasi hasilnya?
 Dampak komunikasi
 Dampak Penjualan
1.1 Menentukan Tujuan Periklanan
Tujuan iklan merupakan suatu tugas komunikasi tertentu dan tingkat pencapaiannya
harus diperoleh pada audiens tertentu dalam kurun waktu yang ditentukan. Menurut
sasarannya, yaitu:
1. Iklan Informatif 
Dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau
ciri baru produk yang sudah ada.
2. Iklan Persuasif
Dimaksudkan untuk menciptakan perasaan suka atau senang, preferensi, keyakinan, dan
pembelian sebuah produk baik berupa barang maupun jasa.
3. Iklan Pengingat
Dimaksudkan untuk merangsang pembelian kembali produk baik barang maupun jasa
yang pernah dibeli sebelumnya oleh konsumen.
4. Iklan Penguatan
Dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli bahwa pilihan mereka dalam membeli barang
tersebut adalah pilihan tepat.

1.2 Memutuskan Anggaran Iklan


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN ANGGARAN
1. Tahap dalam siklus hidup produk (Produk baru umumnya mendapatkan anggaran
iklan besar untuk menciptakan kesadaran dan membuat pelanggan mencoba produk.)
2. Pangsa pasar dan basis konsumen (Merek dengan pangsa pasar yang tinggi biasanya
memerlukan pengeluaran iklan yang lebih sedikit sebagai presentase penjualan untuk
mempertahankan pangsa.)
3. Persaingan dan kerumunan (Di dalam pasar dengan jumlah pesaing yang banyak dan
pengeluaran iklan yang tinggi, merek harus beriklan lebih kencang agar didengar.)
4. Frekuensi iklan (Jumlah repetisi yang diperlukan untuk melewatkan pesan merek
kepada konsumen mempunyai dampak jelas bagi anggaran iklan.)
5. Kemampuan penggantian/substitusi produk (Merek yang kurang terdiferensiasi atau
kelas produk semacam komoditi (bir, minuman ringan, bank, dll) memerlukan iklan
besar-besaran untuk menanamkan citra berbeda.)
ELASTISITAS IKLAN
Fungsi respons utama untuk iklan sering berbentuk cekung, tetapi juga bisa berbentuk
S. Ketika respons konsumen berbentuk S, sejumlah iklan positif diperlukan untuk
menghasilkan dampak penjualan, tetapi peningkatan penjualan pada akhirnya mendatar.

1.3 Mengembangkan Kampanye Iklan


1. PEMBENTUKAN DAN EVALUASI PESAN
Pengiklan selalu mencari “ide hebat” yang menghubungkan merek dengan konsumen
secara rasional dan emosional, membedakan merek dari pesaing dengan tajam, serta
cukup luas dan fleksibel untuk diterjemahkan ke dalam berbagai media, pasar, dan
periode waktu.
2. PENGEMBANGAN KREATIF DAN PELAKSANAAN
Dampak iklan tidak hanya bergantung pada apa yang dikatakannya, tetapi seringkali
lebih penting, bagaimana iklan itu menyampaikannya.
 Iklan televisi, dikenal sebagai media paling kuat dan jangkauan spektrum konsumen
yang luas dengan menunjukkan secara langsung atribut-atribut produk dan
penjelasan yang persuasif mengenai manfaat produk yang berhubungan dengan
konsumen.
 Iklan media cetak, dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan
mengkomunikasikan dengan lebih efektif.
 Iklan radio, memiliki fleksibilitas tinggi karena pengiklan tidak perlu selalu
melakukan rekaman untuk iklan tertentu. Penyiar dengan segala kreativitasnya
dapat membantu mempromosikan produk.
3. MASALAH HUKUM DAN SOSIAL
Pengiklan dan agen-agen periklanan harus memastikan bahwa iklan yang dihasilkan
tidak melampaui norma-norma sosial dan hukum. Secara sosial, pengiklan harus
berhati-hati agar jangan sampai iklan yang dilakukan menyakiti hati kelompok-
kelompok etnik, ras minoritas, dan kelompok kepentingan khusus tertentu. Secara
hukum, pengiklan tidak boleh menghasilkan iklan yang memiliki kapasitasn menipu
konsumen. Dalam hal ini, konsumen memiliki hak untuk menggugat iklan yang tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada dalam produk yang ditawarkan.

1.4 Memutuskan Media


MEMUTUSKAN JANGKAUAN, FREKUENSI, DAN DAMPAK
Pemilihan media (media selection) adalah proses menemukan media yang paling efektif
biaya untuk menghantarkan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan kepada pemirsa
sasaran.
 Jangkauan (R). Jumlah berbagai orang atau rumah tangga yang terpapar jadwal
media tertentu setidaknya satu kali sepanjang periode waktu tertentu.
 Frekuensi (F). Jumlah berapa kali di dalam jangka waktu tertentu di mana rata-rata
orang atau rumah tanga terpapar pesan.
 Dampak (I). Nilai kualitatif paparan pada media tertentu
 Total jumlah paparan (E). Totl jumlah paparan adalahjangkauan dikalikan rata-rata
frekuensi, yaitu E = R x F. Disebut juga Gross Rating Point (GRP).
 Jumlah paparan tertimbang (weighted number of exposures/WE). WE adalah
jangkauan dikalikan frekuensi rata-rata dikalikan dampak rata-rata,yaitu WE +
R x F x I.
MEMILIH JENIS MEDIA UTAMA
Perencana media harus membuat pilihannya dengan mempertimbangkan variable-
variable berikut:
 Kebiasaan pemirsa media sasaran. Radio dan televisi adalah media paling efektif
untuk menjangkau remaja.
 Karakteristik produk. Jenis media mempunyai potensi berbeda untuk demonstrasi,
visualisasi, penjelasan, tingkat kepercayaan, dan warna.
 Karakteristik pesan. Batas waktu dan kandungan informasi akan mempengaruhi
pilihan media. Pesan yang mengumumkan obral besar esok hari akan memerlukan
radio, TV, atau surat kabar. Pesan yang berisi banyak data teknisakan memerlukan
majalah atau surat khusus.
 Biaya. Biaya iklan televisi sangatlah mahal, sementara iklan surat kabar relative
murah. Yang diperhitungkan adalah biaya per ribuan paparan.
ALTERNATIF OPSI IKLAN
Iklan tempat (place advertising) atau iklan luar rumah adalah kategori luas yang
mencakup banyak bentuk kreatif dan tak terduga untuk meraih perhatian konsumen
dengan tujuan pemasar lebih baik menjangkau orang di tempat orang beraktivitas.
Seperti papan iklan (billboard) dan ruang publik.
Penempatan produk telah meluas dari film ke semua jenis acara TV. Dengan berbagai
cara digunakan untuk menyisipkan iklan ke dalamnya.
Titik pembelian (Point of purchase) contohnya iklan dalam toko meliputi iklan di kereta
belanja, pengiat kereta, lorong, dan rak, dan juga opsi promosi seperti demonstrasi
dalam toko, pengambilan sampel langsung, dll.
MENGEVALUASI MEDIA ALTERNATIF
Keunggulan utama media nontradisional adalah media ini sering dapat menjangkau dan
memukau pemirsa yang sangat cepat dengan cara yang efektif biaya. Tantangan media
nontradisional adalah menunjukkan jangkauan dan efektivitasnya melalui riset kredibel
yang independen.
MEMILIH SARANA MEDIA KHUSUS
Dalam mengambil pilihan, perencana harus bergantung pada layanan pengukuran yang
memberikan perkiraan ukuran pemirsa, komposisi, dan banyak media. Ukuran pemirsa
mempunyai beberapa kemungkinan ukuran:
 Sirkulasi. Jumlah fisik yang membawa iklan.
 Pemirsa. Jumlah orang yang terpapar sarana (jika sarana itu memiliki pemirsa yang
bersedia untuk meneruskan (pass-on readership), jumlah pemirsanya lebih besar
dibandingkan sirkulasi sarana tersebut).
 Pemirsa efektif. Jumlah orang dengan karakteristik pemirsa sasaran yang terpapar
kendaraan tersebut.
 Pemirsa yang terpapar iklan efektif. Jumlah orang dengan karakteristik pemirsa
sasaran yang terpapar kendaraan tersebut.
MEMUTUSKAN PENENTUAN WAKTU DAN ALOKASI MEDIA
Dalam memilih media, pengiklan menghadapi masalah penentuan jadwal makro
(meliputi penentuan jadwal iklan dalam hubungannya dengan musim dan siklus bisnis)
dan jadwal mikro (memerlukan pengalokasian pengeluaran iklan dalam jangka waktu
pendek untuk memperoleh dampak maksimum).
 Kontinuitas (continuity). Berarti paparan muncul secara konsisten sepanjang
periode tertentu. Biasanya menggunakan iklan berkelanjutan dalam situasi pasar
yang semakin luas, dengan barang yang sering dibeli, dan kategori pembeli yang
didefinisikan dengan ketat.
 Konsentrasi (concentration). Memerlukan pembelanjaan semua uang untuk iklan
dalam satu periode, seperti produk dengan satu musim penjualan atau hari libur
yang terkait.
 Bersela (flighting). Memerlukan iklan untuk satu periode tanpa iklan, diikuti oleh
periode kegiatan iklan kedua; berguna bila dana terbatas, siklus pembelian relatif
jarang, atau barang bersifat musiman.
 Berdenyut (pulsing). Adalah iklan berkelanjutan dengan tingkat bobot rendah yang
diperkuat secara periodik oleh gelombang kegiatan yang lebih berat.

1.5 Mengevaluasi Efektivitas Iklan


RISET PENGARUH KOMUNIKASI
Biasa juga disebut pengujian duplikat, berusaha menentukan apakah iklan
berkomunikasi secara efektif. Pemasar harus melakukan pengujian ini sebelum iklan
ditempatkan pada media dan setelah iklan itu dicetak atau disiarkan. Terdapat tiga
metode prapengujian utama yaitu metode umpan balik konsumen, uji laboratorium, dan
uji portofolio.
RISET PENGARUH PENJUALAN
Pangsa pengeluaran iklan perusahaan menghasilkan pangsa suara (proporsi iklan
perusahaan produk tersebut terhadap semua iklan produk itu) yang
menghasilkan pangsa pikiran dan hati konsumen dan, pada akhirnya, pangsa pasar.
Periset berusaha mengukur dampak penjualan melalui analisis data historis dan
eksperimental. Pendekatan historis melibatkan korelasi penjualan masa lalu dengan
pengeluaran iklan masa lalu menggunakan teknik statistik yang canggih. Periset lain
menggunakan desain eksperimental untuk mengukur dampak penjualan iklan.

2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran adalah berbagai
kumpulan alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk
merangsang pembelian produk atau jasa tertentu.

2.1 Iklan VS Promosi


Promosi penjualan yang digunakan di pasar yang memiliki kesamaan merek yang tinggi
menghasilkan tanggapan penjualan yang tinggi dalam jangka pendek tetapi sedikit
kenaikan permanen dalam pangsa pasar. Selain peralihan merek, komsumen bisa terlibat
dalam penimbunan barang, pembelian lebih awal dari biasanya (akselerasi pembelian)
atau membeli jumlah ekstra. Namun Penjualan bisa kemudian menimbulkan
kemerosotan pasca-promosi. 
Sekarang promosi lebih diterima oleh manajemen puncak sebagai alat penjualan yang
efektif; lebih banyak manajer produk yang dikualifikasi untuk menggunakan alat
promosi penjualan; dan para menajer produk berada dalam tekanan yang lebih besar
untuk meningkatkan penjualan sekarang ini. Akan tetapi, ada bahaya dalam
membiarkan iklan memberikan terlalu banyak keleluasaan pada promosi, karena iklan
pada umumnya membangun kesetiaan merek. Promosi penjualan, dengan potogan
harga, kupon, kesepakatan, hadiah tanpa henti-hentinya mungkin akan menurunkan nilai
tawaran produk tersebut dalam benak pembeli.

2.2 Keputusan-Keputusan Utama


Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus:
a. Menetapkan tujuan. Tujuan promosi penjualan diperoleh dari tujuan promosi yang
lebih luas, yang diperoleh dari tujuan pemasaran yang lebih mendasar yang
dikembangkan untuk produk tersebut.
b. Memilih alat promosi konsumen,  alat promosi perdagangan, alat promosi dan
promosi tenaga penjualan. Perencana promosi seharusnya memperhitungkan jenis
pasar, tujuan promosi penjualan, kondisi persaingan dan efektivitas biaya masing-
masing alat. Produsen menggunakan sejumlah alat promosi perdagangan.
Perusahaan menggunakan alat promosi bisnis untuk mengumpulkan petunjuk
bisnis, membuat pelanggan terkesan dan memberi imbalankepada tenaga penjualan,
dan memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras.
c. Mengembangkan program. Pemasar makin menggabungkan beberapa media ke
dalam suatu konsep kampanye total.
d. Pra-pengujian, implementasi, pengendalian, dan evaluasi program. Walaupun
sebagian besar program promosi penjualan dirancang berdasarkan pengalaman,
seharusnya dilakukan pra-pengujian untuk menentukan apakah alat tersebut tepat,
apakah besarnya insentif tersebut optimal, dan apakah metode penyajiannya efisien.
Untuk mengevaluasi, produsen dapat menggunakan tiga metode (data penjualan,
survei konsumen, dan eksperimen).

3. Acara dan Pengalaman


Menjadi bagian dari momen yang relevan secara pribadi dalam konsumen melalui acara
dan pengalaman yang disponsori dapat memperluas dan memperdalam hubungan
perusahaan atau merek dengan target pasar. Pertemuan harian dengan merek juga dapat
mempengaruhi sikap dan pembelian merek konsumen, Atmospheres adalah "lingkungan
kuno yang menciptakan atau memperkuat condong ke arah pembelian produk. Sebuah
hotel bintang lima akan elegan dengan columas marmer porselen, dan tanda-tanda nyata
lainnya dari kemewahan.

3.1 Tujuan Acara


Pemasar melaporkan sejumlah alasan untuk mensponsori acara:
1) Untuk mengidentifikasi dengan target pasar atau gaya hidup tertentu. Pelanggan
dapat ditargetkan secara geografis, demografis, psikografis, atau menurut perilaku
berdasarkan peristiwa.
2) Untuk meningkatkan arti penting nama perusahaan atau produk. Sponsorship
menawarkan exposure berkelanjutan untuk suatu merek, kondisi yang diperlukan untuk
memperkenalkan kembali arti penting merek.
3) Untuk membuat atau memperkuat persepsi tentang asosiasi citra merek kunci. Acara
sendiri memiliki asosiasi yang membantu menciptakan atau memperkuat asosiasi
merek.
4) Untuk meningkatkan citra perusahaan. Pensponsoran dapat meningkatkan persepsi
bahwa perusahaan disukai dan bergengsi.
5) Untuk pengalaman dan membangkitkan perasaan. Perasaan yang ditimbulkan oleh
peristiwa yang menyenangkan atau bermanfaat mungkin secara tidak langsung
menghubungkan ke merek.
6) Untuk mengungkapkan komitmen pada komunitas atau pada isu sosial. Pemasaran
mensponsori organisasi nonprofit dan amal.
7) Untuk menghibur klien utama atau mengimbali karyawan kunci. Banyak acara
menyediakan pelayanan mewah dan layanan atau kegiatan khusus lainnya hanya untuk
sponsor dan tamu untuk menimbulkan niat baik dan menjalin kontak bisnis yang
berharga.
8) Untuk memungkinkan peluang perdagangan atau promosi. Banyak pemasar mengikat
kontes atau undian, di merchandising toko, respons langsung, atau kegiatan pemasaran
lainnya dengan suatu acara.

3.2 Keputusan Sponsor Utama


Membuat sponsor memerlukan pemilihan acara yang tepat, merancang gram sponsor
yang optimal, dan mengukur efek spansorship.
MEMILIH ACARA-ACARA
Karena banyaknya peluang sponsor dan biaya besar mereka. Jika ada yang lebih
selektif, acara ini harus memenuhi tujuan pemasaran dan komunikasi yang ditentukan
untuk brand. Penonton harus cocok dengan market target dan membuat atribusi yang
menguntungkan untuk kandang spansor. Acara yang ideal, tetapi tidak terikat dengan
banyak sponsor, cocok untuk kegiatan pendukung lainnya, dan mencerminkan
/meningkatkan citra sponsor korporat.
MENDESAIN PROGRAM SPONSOR
Banyak pemasar percaya bahwa pemasaran tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku
menentukan berapa banyak jumlah sponsor yang ditentukan pemasaran dari adalah uang
yang sangat besar untuk meningkatkan anggaran tanpa biaya.
MENGAKTIFKAN KEGIATAN SPONSOR
Ini adalah tantangan untuk mengukur keberhasilan acara. Metode sisi penawaran untuk
mengukur keberhasilan suatu peristiwa menilai liputan media. Metode sisi permintaan
mengidentifikasi efek sponsor pada pengetahuan merek konsumen. Pemasar dapat
melakukan survei peneliti untuk mengukur recall dari acara dan sikap dan niat yang
dihasilkan terhadap pengobatan yang memungkinkan pengobatan yang menguntungkan
sponsor.

3.3 Menciptakan Pengalaman


Sebagian besar pemasaran akar rumput lokal adalah pemasaran berdasarkan
pengalaman, yang tidak hanya mengomunikasikan fitur dan manfaat tetapi juga
menghubungkan produk atau layanan dengan pengalaman unik dan menarik. Banyak
perusahaan membuat acara dan pengalaman mereka sendiri untuk menciptakan minat
dan keterlibatan konsumen dan media. Sebagian besar pelanggan juga merasa
pemasaran pengalaman memberi mereka lebih banyak informasi daripada bentuk
komunikasi lainnya dan akan membuat mereka lebih mungkin untuk memberi tahu yang
lain tentang pengalaman dan menerima pemasaran lain untuk merek.

4. Hubungan Masyarakat
Publik adalah kelompok apa pun yang memiliki kepentingan aktual atau potensial atau
berdampak pada kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya, Hubungan
masyarakat (PR) mencakup berbagai program untuk mempromosikan atau melindungi
citra perusahaan atau produk individual.
Sebagian besar perusahaan memiliki departemen hubungan masyarakat yang memantau
sikap publik organisasi dan mendistribusikan informasi dan komunikasi untuk
membangun niat baik. Departemen PR terbaik menasihati manajemen puncak untuk
mengadopsi program positif dan menghilangkan praktik yang dipertanyakan sehingga
publikasi negatif tidak muncul sejak awal. Mereka melakukan lima fungsi berikut:
1. Hubungan pers. Menyajikan berita dan informasi tentang organisasi dalam cahaya
paling positif
2. Publisitas produk. Mensponsori upaya untuk mempublikasikan produk tertentu
3. Komunikasi perusahaan. Mempromosikan pemahaman tentang organisasi melalui
komunikasi internal dan eksternal
4. Lobi. Berhadapan dengan lembaga pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah
guna mendukung atau menggagalkan peraturan dan perundang-undangan.
5. Pemberian saran. Memberikan nasihat kepada manajemen mengenai masalah-
masalah publik dan posisi dan citra perusahaan pada masa-masa yang menyenangkan
dan krisis.

4.1 Hubungan Publik Pemasaran


Banyak perusahaan beralih ke pemasaran hubungan masyarakat (MPR/Marketing PR)
untuk mendukung promosi perusahaan dan produk dan pembuatan citra. MPR, seperti
PR keuangan dan PR komunitas; melayani konstituensi khusus, departemen pemasaran.
Nama lama MPR adalah publisitas, tugas untuk mengamankan ruang editorial - bukan
media ruang cetak dan penyiaran untuk mempromosikan atau menggembar-gemborkan
produk, layanan, ide, tempat, orang, atau organisasi. MPR melampaui publisitas
sederhana dan memainkan peran penting dalam tugas-tugas berikut:
1) Meluncurkan produk baru.
2) Mereposisi produk dewasa.
3) Membangun minat dalam kategori produk.
4) Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu.
5) Mempertahankan produk yang mengalami masalah publik.
6) Menggembungkan citra perusahaan dengan cara yang mencerminkan produknya
dengan baik.

4.2 Keputusan Utama Dalam PR Pemasaran


MENDIRIKAN TUJUAN
MPR dapat membangun kesadaran dengan menempatkan cerita di media untuk
membawa perhatian pada suatu produk, layanan, orang, organisasi, atau ide. Ini dapat
membangun kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam konteks editorial. Ini
dapat membantu meningkatkan tenaga penjualan dan antusiasme dealer dengan cerita
tentang produk baru sebelum diluncurkan. Ini dapat menekan biaya promosi karena
biaya MPR lebih murah daripada iklan surat langsung dan media.
MEMILIH PESAN DAN KENDARAAN
Misalkan perguruan tinggi yang relatif tidak tahu, menginginkan lebih banyak
visibilitas. Praktisi MPR akan mencari cerita. Jika tidak ada cerita menarik, praktisi
MPR harus mengusulkan penyelenggaraan konvensi akademik utama, mengundang
pembicara ahli atau selebritas, dan mengembangkan konferensi berita. Setiap acara
berita yang layak disponsori oleh kampus. Di sini tantangannya adalah menciptakan
berita yang bermakna. Gagasan PR mencakup acara dan keaktifan adalah kesempatan
untuk mengembangkan banyak cerita yang ditujukan pada audiens yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai