Anda di halaman 1dari 14

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

DKV DALAM IKLAN

Dosen Pengampu:
Haris Supiandi, M.Sn.

Disusun Oleh:
Nanda Winerly : 11905080
Nurhidayah : 11905056
Afrido Safrian : 11905099
Abdul Hamid Sani : 11905077

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONTIANAK
2 0 2 2
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Berkat limpahan,


rahmat, karunia dan kuasa-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “DKV Dalam Iklan”. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita
haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menyampaikan petunjuk dari Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam
semesta.

Penulisan makalah ini guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain
Komunikasi Visual. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Definisi Iklan......................................................................................................................
B. Fungsi Iklan........................................................................................................................
C. Jenis Iklan..........................................................................................................................
D. Unsur Iklan........................................................................................................................
E. Bentuk-Bentuk Komunikasi Visual Dalam Periklanan.................................................
F. Dahsyatnya Efek Visual Pada Periklanan.......................................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................................
KESIMPULAN.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam proses komunikasi periklanan tidak hanya menggunakan
bahasa tetapi juga menggunakan alat komunikasi lainnya seperti gambar,
warna, dan bunyi. Pada prakteknya iklan disampaikan melalui dua saluran
media massa yaitu (1) media cetak baik itu surat kabar, majalah, brosur,
dan billboard dan (2) media elektronik seperti radio, televisi, film.
Bertindak sebagai pengirim pesan misalkan saja penjual produk dan yang
menerimanya adalah khalayak ramai yang menjadi sasaran atau target
market.

B. Rumusan Masalah
1. Memahami Definisi Iklan dalam DKV
2. Memahami Fungsi, Jenis dan Klasifikasi Iklan dalam DKV
3. Memahami Efek Visual dalam Periklanan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Iklan
Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada
sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. n iklan adalah
promosi barang, jasa, perusahaan, dan ide yang harus dibayar oleh sponsor
(Supriyanto, 2008:19). Iklan atau periklanan didefinisikan sebagai kegiatan
berpromosi atau berkampanye melalui media massa. Iklan dapat digunakan
untuk membangun citra jangka panjang suatu produk atau sebagai pemicu
penjualan-penjualan cepat. Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai
pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat
lewat suatu media.

B. Fungsi Iklan
Secara umum, periklanan dihargai karena dikelan sebagai pelaksana
beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan
organisasi lainnya, antara lain (Shimp, 2003:357):
1) Informasi
Iklan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek
baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek,
serta memfasilitasi penciptaan merek yang positif. Karena iklan
merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif, kemampuan
menjangkau khalayak luas dengan biaya per kontak yang relatif
rendah. Periklanan menampilkan peran informasi bernilai lainnya baik
untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya dengan
mengajarkan fitur atau manfaat-manfaat baru dengan merek-merek
yang telah ada.
2) Persuading (Membujuk)
Persuading adalah mempengaruhi lawan bicara untuk
melakukan atau mengerjakan sesuatu seperti yang diharapkan pihak
pertama. Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk)
pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.
Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer,
yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk.
3) Reminding (Pengingat)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan
konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat
konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah
merek yang mungkin tidak akan dipilihnya. Periklanan lebih jauh,
didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek (brand
swictching) dengan mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini
belum membeli suatu merek yang tersedia.
4) Adding Value (Penambahan Nilai)
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi
nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, yaitu inovasi,
penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen.
Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi
persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek
dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan
bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.

C. Jenis Iklan
Sebagai penyampai pesan, iklan umumnya ditempatkan pada tempat-
tempat dimana audience (peminat) dapat dengan mudah atau sering
mengaksesnya baik dalam bentuk visual (gambar) atau audia (suara)
(supriyanto, 2008:20). Menurut Lamb, et.al. (2001:205) iklan memiliki dua
jenis utama yaitu:
1) Periklanan Institusi (institutional advertising)
Didesain untuk meningkatkan citra sebuah perusahaan dari pada
mempromosikan suatu produk tertentu. Bentuk dari periklanan
institusi dikenal dengan periklanan sokongan (advocacy advertising),
digunakan untuk mengungkapkan pandangannya mengenai pokok-
pokok persoalan atau merespon terhadap serangan media.
2) Periklanan Produk
Digunakan untuk mempromosikan manfaat suatu produk
maupun jasa tertentu. Tahap produk ini dalam siklus hidupnya sering
kali menentukan jenis iklan produk yang digunakan, antara lain:
a. Periklanan Perintisan (pioneering advertising)
Bentuk periklanan yang didisain untuk merangsang permintaan
primer terhadap produk atau kategori produk baru.
b. Periklanan Bersaing (competitive advertising)
Bentuk periklanan yang didisain untuk mempengaruhi
permintaan suatu merek tertentu.
c. Periklanan Perbandingan (comparative advertising)
Bentuk periklanan yang membandingkan dua atau lebih merek
yang bersaing yang dinamai atau ditunjukan secara khusus
dalam satu atau lebih atribut tertentu.

Selain dua jenis iklan utama tersebut, masih terdapat jenis iklan lain
yang sering dijumpai khalayak umum (Machfoedz, 2010:154), antara lain:
1) Iklan Ritel atau Lokal
Iklan yang digunakan olah pedagang untuk menjual produk
secara langsung kepada konsumen. Periklanan ritel disebut juga
periklanan local karena pasar sasarannya adalah konsumen setempat.
2) Iklan antar-perusahaan
Periklanan yang ditujukan kepada pelaksana dalam operasi
perusahaan yang membeli untuk keperluan perusahaan. Tipe iklan
antar-perusahaan antara lain:
a. Iklan perindustrian
Kebutuhan informasi didasarkan pada alasan pembelian produk.
b. Iklan perdagangan
Digunakan untuk menyampaikan persuasi kepada pedagang
besar, perantara, dan pengecer di pasar konsumen agar membeli
stok produk dari pabrik.
c. Iklan pertanian
Mempromosikan berbagai produk dan jasa, seperti produk
kesahatan hewan, benih, mesin dan peralatan pertanian, dan
pupuk.
d. Iklan profesi
Iklan yang ditujukan kepada kalangan profesi seperti akuntan,
pengacara, dokter, dan sebagainya. Pemasang iklan bermaksud
melibatkan kalangan profesi dalam penerbitan seperti jurnal
manajemen.

D. Unsur Iklan
Penggunaan iklan dengan gaya yang profokatif dan model iklan
lainnya merupakan sebagai pancingan agar banyak audiens yang penasaran
sehingga mereka akan tertarik melihat iklan secara utuh. Memang seperti
itulah metode untuk menarik audiens agar datang, meskipun profokatif
apalagi di persaingan online marketing yang konten iklannya bertebaran.
Maka dari itu, setiap pengiklan harus tau apa saja unsur-unsur dari iklan,
yaitu antara lain:
1) Judul
Judul atau headline adalah bagian iklan yang paling banyak
dibaca karena berukuran paling besar diantara tulisan lainnya. Judul
akan memperkenalkan produk secara singkat atau membuat
pernyataan atau pertanyaan yang memancing. Judul seperti membuat
pertanyaan atau pernyataan berfungsi untuk menarik perhatian
pembaca dan menciptakan rasa ingin tahu sehingga audiens melihat
lebih jauh.
2) Sub Judul
Sub-judul tidak selalu digunakan dalam iklan. Namun, bila
penyampaian dari informasi judul dirasa terlalu banyak, maka bisa
menggunakan tambaha sub-judul. Judul dan sub-judul kombinasi
keduanya dapat berisi pesan yang lebih panjang.
3) Slogan
Salah satu unsur iklan yang tidak boleh ditinggalkan adalah
slogan. Slogan biasanya menjelaskan manfaat yang diperoleh dari
produk atau salah satu atribut terpenting produk yang dijual. Istilah
slogan berasal dari kata Gaelic sluagh gairm, yang berarti seruan
perang. Contoh slogan yang sering kita dengar yaitu dari brand Sprite
“Sprite nyatanya nyegerin”.
4) Teks Isi
Teks isi berjumlah lebih banyak kalimat daripada judul atau sub
judul. Isi menguraikannya dan memberikan bukti pendukung tentang
manfaat produk yang ditawarkan. Saat judul iklan berupa pertanyaan,
maka subjudul menjawabnya dan isi akan menjelaskan lebih detail.
5) Gambar Visual
Gambar visual menjadi hal yang paling penting untuk
meggambarkan apakah iklan tersebut memiliki kualitas desain bagus
atau tidak. Terutama untuk iklan banner ukuran jumbo, gambar harus
dibuat menarik. Gambar menarik siapa saja yang melihatnya. Juga
gambar mengkomunikasikan ide dengan cepat dan mudah dan juga
kesalahpahaman komunikasi menjadi kecil. Fungsi lain dari gambar
visual adalah mampu mengidentifikasi produk, membangkitkan minat,
menciptakan kesan yang baik dari produk atau pengiklan,
memperjelas klaim yang dibuat dalam tulisan, dan juga menekankan
fitur unik produk.
6) Tata Letak
Tata letak merupakan tampilan total iklan, desain, dan juga
komposisi berbagai elemen. Sebuah tata letak iklan dimulai dengan
selembar kosong yang kemudian desainer menempatkan teks, gambar
visual, dan elemen lainnya di atasnya. Tata letak yang baik
memungkinkan semua elemen visual, judul iklan, sub-judul, isi,
bagan, peta, logo, batas, dan elemen lainnya dapat berkombinasi dan
menggambarkan produk dengan baik. Tata letak yang baik
memperhatikan prinsip keseimbangan, proporsi, kesatuan, kontras,
harmoni, ritme, dan arah.
7) Brand
Brand atau merek bukan sekedar identitas saja. Namun brand
atau merk menjadi satu kesatuan iklan sehingga penempatannya juga
harus tepat. Brand mencakup setiap tulisan, warna, simbol, logo atau
kombinasi apa pun yang diadopsi dan digunakan oleh produsen untuk
mengidentifikasi barangnya dan membedakannya dengan yang lain.

E. Bentuk-Bentuk Komunikasi Visual Dalam Periklanan


Komunikasi visual dalam periklanan memiliki bentuk yang beragam,
sebagaimana hasil penelusuran di bawah ini memperlihatkan bahwa bentuk-
bentuknya adalah sebagai berikut:
1) Desain Grafis atau Desain Komunikasi Visual (DKV)
Istilah Grafis berasal dari Bahasa Yunani yaitu Graphein yang berarti
menulis atau menggambar. Seni grafis itu sendiri bermakna seni
menggambar dalam dua dimensi yang mencakup beberapa bentuk misalnya
menggambar, melukis, dan fotografi dimana hal tersebut merujuk pada
karya yang dicetak atau karya seni untuk diperbanyak melalui proses cetak.
dalam kehidupan sehari-hari hasil karya dari desain grafis itu sendiri ada di
sekeliling kita seperti buku, koran, atau majalah yang dibaca kemasan
biskuit judul acara di televisi poster atau iklan di jalan yaitu billboard,
spanduk, baliho, banner, papan nama, signboard, dan bentuk iklan lainnya
antara lain brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan barang
cetak lainnya.
2) Brand
Philip Kotler menjelaskan istilah brand adalah nama, istilah, tanda,
simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu
produk/jasa yang dihasilkan perusahaan sebagai fungsi untuk
membedakannya dengan produk sejenis. beberapa elemen yang dimiliki
oleh brand yaitu: Brand Name, Brand Mark, Trade Mark, dan Copyright.
Brand name adalah nama merek untuk menyebutkan bagian yang dapat
diucapkan misalnya dari kartu prabayar ada merek Simpati, XL, AS,
Mentari, IM3 dan sebagainya. Sementara Brand Mark yaitu tanda merek
sebagian dari merek yang tidak dapat diucapkan melainkan dapat dikenali
apakah itu lambang, desain huruf, atau warna khusus sebagai contoh simbol
dari kartu prabayar tadi. Selanjutnya, Trade Mark yang memiliki arti tanda
merek dagang mempunyai perlindungan hukum karena kemampuannya
menghasilkan sesuatu yang istimewa sekaligus untuk melindungi penjual
dengan hak istimewanya saat menggunakan tanda merek ini. Sedangkan
copyright yang artinya adalah hak cipta merupakan hak istimewa yang jelas
dilindungi undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual
karya.
3) Billboard/Poster dan Display pada Majalah/Surat Kabar
Dengan mempertimbangkan padatnya orang-orang yang lalu lalang di
ruang kota sehingga menjadikan media iklan billboard biasanya diletakkan
Pemilihan lokasi tersebut didasari oleh pemanfaatan ruang publik sebagai
sarana komersial untuk mengenalkan suatu produk kepada audiens.
Billboard atau nama lainnya disebut dengan papan reklame merupakan
bentuk lainnya dari komunikasi visual dalam periklanan. Dengan kategori
media luar ruang atau outdoor advertising ini termasuk iklan yang dinikmati
secara visual. Iklan melalui media billboard ini didalamnya
terdapat content gambar, warna, tulisan tertentu, ataupun bentuk lain dalam
mengupayakan pesan periklanan untuk sampai kepada audiensnya.
Poster memiliki kekhasan tersendiri dimana media yang satu ini khusus
ditujukan bagi orang-orang yang sedang bergerak. Tugas poster adalah
capturing a moving audience with your message (menangkap audiens yang
sedang bergerak dengan pesan yang anda sampaikan). Begitu pula display
pada iklan yang dimuat pada majalah maupun surat kabar juga termasuk ke
dalam bentuk komunikasi visual yang dilancarkan dalam kegiatan beriklan.
Dalam iklan majalah atau surat kabar terdapat content iklan yang berisi
penuh satu halaman atau lebih iklan suatu produk.
4) Packaging
Packaging adalah istilah Bahasa Inggris yang memiliki makna
“kemasan”. Kemasan merupakan tempat atau wadah suatu produk
diletakkan. Tampilan content di dalamnya memiliki nilai atraktif yang besar
untuk menarik perhatian calon konsumen dimana kombinasi warna, teks,
gambar, maupun segala unsur lain yang ada menyebabkan packaging ini
menjadi salah satu bentuk komunikasi visual dalam upaya periklanan
sebuah produk.

F. Dahsyatnya Efek Visual Dalam Periklanan


Kemampuan visualisasi suatu iklan produk memiliki nilai yang luar
biasa dahsyatnya, sehingga mampu menghasilkan sebuah iklan yang efektif.
Dikatakan efektif paling tidak iklan tersebut cepat mencuri perhatian
audiens. Atau pada level puncaknya bahkan bisa berpotensi produk yang
diiklankan tersebut memiliki eksistensi yang cukup lama atau minimal
produk tersebut memiliki popularitas yang tinggi. Sejalan dengan efek yang
ditimbulkan oleh visualisasi dalam iklan, maka beberapa tujuan yang harus
ada diiklan diantaranya menurut Sandra Moriarty et.al adalah sebagai
berikut: menarik perhatian, melekat dalam memori, memperkuat keyakinan,
menceritakan kisah menarik, mengkomunikasikan dengan cepat.

Pada efek menarik perhatian yang dipaparkan oleh Sandra Moriarty


sebelumnya ada istilah lain untuk menggambarkan kondisi yang sama
bahwa efek visual pada iklan yaitu sebagai eye catcher. Makna dari istilah
ini adalah memiliki kemampuan untuk menarik perhatian atau mampu
menyedot perhatian. Lebih jauh Rakhmat Supriyono menyebutnya dengan
istilah eye grabber. Disinilah letak point of interest suatu objek visual
periklanan.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Mendesain sebuah iklan terutama dalam membangkitkan ketertarikan
audiens untuk menikmati suguhan iklan yang ditampilkan ternyata berimplikasi
hadirnya nilai kreativitas tinggi. Beberapa content iklan memuat banyak elemen
yang bisa mengupayakan nilai kreatif ini lahir. Agar tercipta eye catcher atau eye
grabber maka kepiawaian Art Director maupun Copywriter dalam menghasilkan
sesuatu karya yang unik tidak biasa menjadi suatu keharusan.
Agar terlaksana tujuan tadi maka keduanya harus mampu
mengkombinasikan antara unsur visualisasi yang berupa verbal ataupun non-
verbal. Sehingga pesan yang terkandung dalam suatu iklan bisa sampai kepada
audiens. Perpaduan antara mereka akan menghasilkan sesuatu yang layak disebut
sebagai kreativitas dalam periklanan. Walhasil bentuk-bentuk komunikasi visual
dalam periklanan tidak hanya memiliki bentuk yang berdinamika melainkan efek
dahsyatnya pun semakin nyata.

DAFTAR PUSTAKA
A, Shimp, Terence. 2003. Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu, Jilid I. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Charles Lamb, W.et.al. 2001. Pemasaran. Edisi Pertama, Salemba Empat:


Jakarta.

Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra


Ilmu.
Moriarty, Sandra et.al. 2011. Advertising. Jakarta: Kencana.
Supriyanto. 2008. Teknik Informasi & Komunikasi SMP Kelas VII. Halaman: 19-
20. Yogyakarta: Yudhistira

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual: Teori dan Aplikasi.


Yogyakarta: ANDI.

Anda mungkin juga menyukai