Dosen Pengampu:
Haris Supiandi, M.Sn.
Disusun Oleh:
Nanda Winerly : 11905080
Nurhidayah : 11905056
Afrido Safrian : 11905099
Abdul Hamid Sani : 11905077
Penulisan makalah ini guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain
Komunikasi Visual. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Definisi Iklan......................................................................................................................
B. Fungsi Iklan........................................................................................................................
C. Jenis Iklan..........................................................................................................................
D. Unsur Iklan........................................................................................................................
E. Bentuk-Bentuk Komunikasi Visual Dalam Periklanan.................................................
F. Dahsyatnya Efek Visual Pada Periklanan.......................................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................................
KESIMPULAN.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Memahami Definisi Iklan dalam DKV
2. Memahami Fungsi, Jenis dan Klasifikasi Iklan dalam DKV
3. Memahami Efek Visual dalam Periklanan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Iklan
Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada
sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. n iklan adalah
promosi barang, jasa, perusahaan, dan ide yang harus dibayar oleh sponsor
(Supriyanto, 2008:19). Iklan atau periklanan didefinisikan sebagai kegiatan
berpromosi atau berkampanye melalui media massa. Iklan dapat digunakan
untuk membangun citra jangka panjang suatu produk atau sebagai pemicu
penjualan-penjualan cepat. Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai
pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat
lewat suatu media.
B. Fungsi Iklan
Secara umum, periklanan dihargai karena dikelan sebagai pelaksana
beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan
organisasi lainnya, antara lain (Shimp, 2003:357):
1) Informasi
Iklan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek
baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek,
serta memfasilitasi penciptaan merek yang positif. Karena iklan
merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif, kemampuan
menjangkau khalayak luas dengan biaya per kontak yang relatif
rendah. Periklanan menampilkan peran informasi bernilai lainnya baik
untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya dengan
mengajarkan fitur atau manfaat-manfaat baru dengan merek-merek
yang telah ada.
2) Persuading (Membujuk)
Persuading adalah mempengaruhi lawan bicara untuk
melakukan atau mengerjakan sesuatu seperti yang diharapkan pihak
pertama. Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk)
pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.
Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer,
yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk.
3) Reminding (Pengingat)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan
konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat
konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah
merek yang mungkin tidak akan dipilihnya. Periklanan lebih jauh,
didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek (brand
swictching) dengan mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini
belum membeli suatu merek yang tersedia.
4) Adding Value (Penambahan Nilai)
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi
nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, yaitu inovasi,
penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen.
Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi
persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek
dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan
bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
C. Jenis Iklan
Sebagai penyampai pesan, iklan umumnya ditempatkan pada tempat-
tempat dimana audience (peminat) dapat dengan mudah atau sering
mengaksesnya baik dalam bentuk visual (gambar) atau audia (suara)
(supriyanto, 2008:20). Menurut Lamb, et.al. (2001:205) iklan memiliki dua
jenis utama yaitu:
1) Periklanan Institusi (institutional advertising)
Didesain untuk meningkatkan citra sebuah perusahaan dari pada
mempromosikan suatu produk tertentu. Bentuk dari periklanan
institusi dikenal dengan periklanan sokongan (advocacy advertising),
digunakan untuk mengungkapkan pandangannya mengenai pokok-
pokok persoalan atau merespon terhadap serangan media.
2) Periklanan Produk
Digunakan untuk mempromosikan manfaat suatu produk
maupun jasa tertentu. Tahap produk ini dalam siklus hidupnya sering
kali menentukan jenis iklan produk yang digunakan, antara lain:
a. Periklanan Perintisan (pioneering advertising)
Bentuk periklanan yang didisain untuk merangsang permintaan
primer terhadap produk atau kategori produk baru.
b. Periklanan Bersaing (competitive advertising)
Bentuk periklanan yang didisain untuk mempengaruhi
permintaan suatu merek tertentu.
c. Periklanan Perbandingan (comparative advertising)
Bentuk periklanan yang membandingkan dua atau lebih merek
yang bersaing yang dinamai atau ditunjukan secara khusus
dalam satu atau lebih atribut tertentu.
Selain dua jenis iklan utama tersebut, masih terdapat jenis iklan lain
yang sering dijumpai khalayak umum (Machfoedz, 2010:154), antara lain:
1) Iklan Ritel atau Lokal
Iklan yang digunakan olah pedagang untuk menjual produk
secara langsung kepada konsumen. Periklanan ritel disebut juga
periklanan local karena pasar sasarannya adalah konsumen setempat.
2) Iklan antar-perusahaan
Periklanan yang ditujukan kepada pelaksana dalam operasi
perusahaan yang membeli untuk keperluan perusahaan. Tipe iklan
antar-perusahaan antara lain:
a. Iklan perindustrian
Kebutuhan informasi didasarkan pada alasan pembelian produk.
b. Iklan perdagangan
Digunakan untuk menyampaikan persuasi kepada pedagang
besar, perantara, dan pengecer di pasar konsumen agar membeli
stok produk dari pabrik.
c. Iklan pertanian
Mempromosikan berbagai produk dan jasa, seperti produk
kesahatan hewan, benih, mesin dan peralatan pertanian, dan
pupuk.
d. Iklan profesi
Iklan yang ditujukan kepada kalangan profesi seperti akuntan,
pengacara, dokter, dan sebagainya. Pemasang iklan bermaksud
melibatkan kalangan profesi dalam penerbitan seperti jurnal
manajemen.
D. Unsur Iklan
Penggunaan iklan dengan gaya yang profokatif dan model iklan
lainnya merupakan sebagai pancingan agar banyak audiens yang penasaran
sehingga mereka akan tertarik melihat iklan secara utuh. Memang seperti
itulah metode untuk menarik audiens agar datang, meskipun profokatif
apalagi di persaingan online marketing yang konten iklannya bertebaran.
Maka dari itu, setiap pengiklan harus tau apa saja unsur-unsur dari iklan,
yaitu antara lain:
1) Judul
Judul atau headline adalah bagian iklan yang paling banyak
dibaca karena berukuran paling besar diantara tulisan lainnya. Judul
akan memperkenalkan produk secara singkat atau membuat
pernyataan atau pertanyaan yang memancing. Judul seperti membuat
pertanyaan atau pernyataan berfungsi untuk menarik perhatian
pembaca dan menciptakan rasa ingin tahu sehingga audiens melihat
lebih jauh.
2) Sub Judul
Sub-judul tidak selalu digunakan dalam iklan. Namun, bila
penyampaian dari informasi judul dirasa terlalu banyak, maka bisa
menggunakan tambaha sub-judul. Judul dan sub-judul kombinasi
keduanya dapat berisi pesan yang lebih panjang.
3) Slogan
Salah satu unsur iklan yang tidak boleh ditinggalkan adalah
slogan. Slogan biasanya menjelaskan manfaat yang diperoleh dari
produk atau salah satu atribut terpenting produk yang dijual. Istilah
slogan berasal dari kata Gaelic sluagh gairm, yang berarti seruan
perang. Contoh slogan yang sering kita dengar yaitu dari brand Sprite
“Sprite nyatanya nyegerin”.
4) Teks Isi
Teks isi berjumlah lebih banyak kalimat daripada judul atau sub
judul. Isi menguraikannya dan memberikan bukti pendukung tentang
manfaat produk yang ditawarkan. Saat judul iklan berupa pertanyaan,
maka subjudul menjawabnya dan isi akan menjelaskan lebih detail.
5) Gambar Visual
Gambar visual menjadi hal yang paling penting untuk
meggambarkan apakah iklan tersebut memiliki kualitas desain bagus
atau tidak. Terutama untuk iklan banner ukuran jumbo, gambar harus
dibuat menarik. Gambar menarik siapa saja yang melihatnya. Juga
gambar mengkomunikasikan ide dengan cepat dan mudah dan juga
kesalahpahaman komunikasi menjadi kecil. Fungsi lain dari gambar
visual adalah mampu mengidentifikasi produk, membangkitkan minat,
menciptakan kesan yang baik dari produk atau pengiklan,
memperjelas klaim yang dibuat dalam tulisan, dan juga menekankan
fitur unik produk.
6) Tata Letak
Tata letak merupakan tampilan total iklan, desain, dan juga
komposisi berbagai elemen. Sebuah tata letak iklan dimulai dengan
selembar kosong yang kemudian desainer menempatkan teks, gambar
visual, dan elemen lainnya di atasnya. Tata letak yang baik
memungkinkan semua elemen visual, judul iklan, sub-judul, isi,
bagan, peta, logo, batas, dan elemen lainnya dapat berkombinasi dan
menggambarkan produk dengan baik. Tata letak yang baik
memperhatikan prinsip keseimbangan, proporsi, kesatuan, kontras,
harmoni, ritme, dan arah.
7) Brand
Brand atau merek bukan sekedar identitas saja. Namun brand
atau merk menjadi satu kesatuan iklan sehingga penempatannya juga
harus tepat. Brand mencakup setiap tulisan, warna, simbol, logo atau
kombinasi apa pun yang diadopsi dan digunakan oleh produsen untuk
mengidentifikasi barangnya dan membedakannya dengan yang lain.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Mendesain sebuah iklan terutama dalam membangkitkan ketertarikan
audiens untuk menikmati suguhan iklan yang ditampilkan ternyata berimplikasi
hadirnya nilai kreativitas tinggi. Beberapa content iklan memuat banyak elemen
yang bisa mengupayakan nilai kreatif ini lahir. Agar tercipta eye catcher atau eye
grabber maka kepiawaian Art Director maupun Copywriter dalam menghasilkan
sesuatu karya yang unik tidak biasa menjadi suatu keharusan.
Agar terlaksana tujuan tadi maka keduanya harus mampu
mengkombinasikan antara unsur visualisasi yang berupa verbal ataupun non-
verbal. Sehingga pesan yang terkandung dalam suatu iklan bisa sampai kepada
audiens. Perpaduan antara mereka akan menghasilkan sesuatu yang layak disebut
sebagai kreativitas dalam periklanan. Walhasil bentuk-bentuk komunikasi visual
dalam periklanan tidak hanya memiliki bentuk yang berdinamika melainkan efek
dahsyatnya pun semakin nyata.
DAFTAR PUSTAKA
A, Shimp, Terence. 2003. Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu, Jilid I. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.