Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring perkembangan dunia yang pesat, perkembangan kondisi pasar sekarang
ini telah membawa pengaruh terhadap strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan
dalam menawarkan dan memasarkan produk mereka. Bergulirnya waktu ke waktu
konsumen semakin menseleksi segala produk yang diinginkan dengan melalui
informasi yang tersedia. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus pintar dalam memilih
cara yang tepat untuk menginformasikan produk perusahaannya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa untuk meraih sukses dalam mencapai
pasar sasaran suatu perusahaan, diperlukan strategi yang tepat sasaran. Oleh sebab itu
diperlukan seorang pemasar yang mampu membaca situasi dan kondisi pasar secara
tepat. Untuk mencapai sasaran dalam suatu usaha pemasaran selalu membutuhkan alat
dalam penyampaian informasi kepada konsumennya, salah satunya adalah dengan
cara mengeluarkan iklan tentang produk suatu perusahaan yang menarik bagi
konsumen, yang pada akhirnya konsumen juga akan tertarik untuk menggunakan
produk yang diiklankan. Penyampaian iklan akan membantu dalam mengenalkan
produk kepada konsumen, iklan mempunyai peranan penting dalam menancapkan
merek suatu produk ke pikiran konsumen.
Menurut sejarahnya, kegiatan promosi atau iklan suatu produk barang atau jasa
dilakukan secara langsung (orasi). Lalu ketika ditemukannya aksara untuk baca dan
tulis, manusia melakukan kegiatan ekonominya dengan ditulis pada wadah untuk
menulis baik itu dari batu, kain, tulang atau kertas. Wadah yang terakhir ini
melahirkan iklan yang muncul dalam bentuk poster dan pamflet. Lalu dengan adanya
printer yang mempengaruhi perkembangan media cetak, iklan dimuat di halaman-
halaman surat kabar, koran, majalah, tabloid, baliho ataupun papan-papan besar yang
biasa terlihat di pinggir jalan kota. Ketika media penyiaran mulai berkembang lagi,
maka iklan dimunculkan dalam bentuk suara dengan media radio. Televisi merupakan
media iklan selanjutnya. Adanya televisi, konsumen jadi lebih menarik untuk
membeli karena produk tersebut langsung di demokrasikan dan dengan adanya efek
dari cahaya, suara, gerakan juga.
Latar belakang diatas menjelaskan betapa pentingnya adanya iklan di
perkembangan zaman sekarang ini. Serta iklan mulai berkembang, dari bentuk orasi

1
menjadi bentuk ke media televisi yang saat ini bisa kita lihat produk tiap perusahaan
berlomba-lomba untuk menarik konsumen. Untuk itu maka kami ingin meneliti lebih
jauh tentang iklan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Saja Jenis-jenis Iklan dan Periklanan?
2. Apa Saja Karakteristik Iklan dan Periklanan?
3. Bagaimana Iklan dan Pengaruhnya dalam Kehidupan?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis-jenis Iklan dan Periklanan
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Karakteristik Iklan dan Periklanan
3. Untuk Mengetahui Iklan dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

1.4. Manfaat Penulisan

Agar penulis dan pembaca dapat memahami tentang jenis, karakteristik seta pengaruh
iklan dalam kehidupan. Dan kemudian mengaplikasikannya di lingkungan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Jenis-jenis Iklan dan Periklanan


A. Jenis-jenis Iklan
Alo Liliweri (1992) membagi iklan ke dalam dua kelompok besar, yaitu
pembagian secara umum dan secara khusus.1
1. Pembagian Secara Umum
a. Iklan Tanggung Jawab Sosial
Yaitu iklan yang bertujuan untuk menyebarkan pesan yang bersifat
informatif, penerangan, pendidikan agar membentuk sikap warga sehingga
mereka bertanggung jawab terhadap masalah sosial da kemasyarakatan
tertentu. Misalnya iklan anjuran dan iklan penggambaran sosial.
b. Iklan Bantahan
Yaitu iklan yang digunakan untuk membantah atau melawan atas
sesuatu isu yang merugikan dan memperbaiki citra seseorang, perusahaan
atau merek yang tercemar akibat informasi yang tidak benar.
c. Iklan Pembelaan
Iklan ini merupakan lawan dari iklan bantahan. Bila iklan bantahan
si pengiklan berada pada posisi membantah, maka dalam iklan pembelaan,
komunikator justru berada dalam posisi membela komunikator. Tujuan
dari iklan ini adalah memperoleh simpati dari khalayak bahwa perusahaan
berada dalam posisi yang benar. Contohnya iklan yang terkait dengan hak
paten
d. Iklan Perbaikan
Yaitu iklan untuk memperbaiki pesan-pesan tentang sesuatu hal
yang terlanjur salah dan disebarluaskan melalui media. Iklan ini bertujuan
untuk meralat informasi yang salah, sehingga publik tetap mendapatkan
informasi yang benar.

1
Muhammad Jaiz, Dasar-dasar Periklanan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), hlm. 65.

3
e. Iklan Keluarga
Yaitu iklan dimana isi pesan-pesannya merupakan sebuah
pemberitahuan dari pengiklan tentang terjadinya suatu peristiwa
kekeluargan kepada keluarga/khalayak lainnya.

2. Pembagian Iklan Secara Khusus


a) Berdasarkan Media yang digunakan
Secara umum pembagian iklan berdasarkan media yang digunakan
terbagi dua, yaitu iklan above the line dan iklan below the line.2
1) Iklan media above the line. Adalah media yang bersifat massa. Massa
yang dimaksud adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar dan
menerpa pesan iklan secara serempak. Media yang termasuk kategori
above the line yaitu: surat kabar, majalah, tabloid, televisi, film, radio,
dan internet.
2) Iklan below the line. A dalah iklan yang menggunakan media khusus.
Yang termasuk media-media below the line adalah: leaflet, poster,
spanduk, baliho, bus panel, bus stop, point of purchase (POP), sticker,
shop sign, flyers, display, dan lain-lain.

Selain berdasarkan kategori umum, iklan juga dibagi dalam kategori


khusus berdasarkan jenis media yang dipakai. Berdasarkan media yang
digunakan, iklan dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

A. Iklan Cetak

Yaitu iklan yang dibuat dan dipasang dengan menggunakan


teknik cetak, baik cetak dengan teknologi sederhana maupun
teknologi tinggi. Beberapa bentuk iklan cetak yaitu: iklan cetak surat
kabar, ikaln cetak baliho, iklan cetak poster, iklan spanduk, dan lain-
lain. Berdasarkan luas space yang dipakai, khusus untuk media cetak
surat kabar, majalah, dan tabloid, iklan-iklan dalam media ini dikenali
dalam tiga bentuk iklan, yaitu :

2
Ibid,hlm.66

4
1) Iklan Baris
Iklan ini disebut dengan iklan baris karena pesan yang dibuat
hanya terdiri dari beberapa baris kata/kalimat saja dan biaya yang
dikenakan dihitung perbaris, dan harganya relatif murah.
Biasanya iklan baris ini tidak lebih dari 3-4 baris dengan luas
tidak lebih dari satu kolom. Bahasa yang digunakan dalam iklan
baris umumnya singkat, penuh makna, dan sangat sederhana.
Barang yang diiklankan dalam iklan baris sangat beragam,
meliputi barang, jasa, ucapan syukur, ucapan selamat, mencari
jodoh, dan lain sebagainya.

2) Iklan Kolom
Iklan kolom memiliki lebar satu kolom, namun lebih tinggi
dibanding iklan baris. Selain pesan verbal tertulis, dimungkinkan
pula pesan nonverbal sebagai ilustrasi gambar, simbol, lambang
maupun tanda-tanda visual lainnya walu tidak terlalu bervariasi
dan sangat terbatas. Contoh iklan ucapan selamat, duka cita,
menawarkan barang dan jasa, pendidikan, panggilan (terhadap
seseorang, lelang, dsb), peringatan (dagang paten, dsb), undangan
terbuka, serta lowongan kerja.

3) Iklan Advertorial
Iklan yang terkesan sebagai sebuah berita. Dalam Tatarama
Periklanan Indonesia, iklan dengan teknik ini diharuskan diberi
keterangan advertorial atau iklan untuk membedakannya
dengan berita. Isi pesan advertorial ini sangat beragam antara
lain: iklan layanan pengobatan alternatif, kesehatan, jasa
penyelenggaraan event, wisata, institutonal advertising, dan
sebagainya. Bila dipasang oleh pemerintah, biasanya berisi pesan
tentang pariwisata, perkembangan daerah, potensi alam,
menggugah kesadaran berpartisipasi dalam pembangunan,
pendidikan, kesetiakawanan sosial, tertib dan sadar hukum, dan
sebagainya.

5
4) Iklan Display
Lebih luas dari iklan kolom sehingga dapat mendisplay
(memperlihatkan) ilustrasi berupa gambar-gambar baik foto
maupun grafis dalam ukuran yang lebih besar disampng pesan
verbal tertulis. Umumnya digunakan oleh organisasi baik bisnis
maupun sosial. Misalnya iklan penjualan barang maupun jasa,
ucapan selamat, pemberitahuan, permintaan maaf, peringatan
dagang, dsb. Ia dapat dilakukan oleh swasta maupun pemerintah,
organisasi sosial kemasyarakatan, pribadi dan keluarga. Untuk
pemasangan pribadi dan keluarga misalnya berupa iklan duka
cita,iklan ucapan selamat, permintaan maaf, dsb.

B. Iklan Elektronik

a. Iklan Radio
Iklan yang dipasang melalui media radio. Iklan radio
memiliki karakteristik yang khas yaitu hanya dapat didengar
melalui audio (suara) saja yang merupakan perpaduan dar
kata-kata (voice), musik dan sound effect

b. Iklan Televisi
Televisi merupakan salah satu media yang terasuk dalm
kategori above the line Iklan televisi mengandung unsu
suara, gambar dan gerak.

b) Berdasarkan Tujuan

1) Iklan Komersial

Disebut pula iklan bisnis. Bertujuan untuk mendapatkan


keuntungan ekonomi, terjadinya peningkatan penjualan di mana
sasaran pesan yang dituju adalah untuk seseorang atau lembaga yang
akan mengolah dan atau menjual produk yang diiklankan tersebut
kepada konsumen akhir. Iklan komersial dapat dibagi dalam tiga jeis
iklan, yaitu iklan untuk konsumen, untuk bisnis dan iklan untuk
pofesional.

6
2) Iklan Non Komersial ( Iklan Layanan Masyarakat)

Iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi,


mempersuasi atau menidik khalayak di mana tujuan akhir bukan
keuntungan ekonomi melainkan keuntungan sosial.

c) Berdasarkan Bidang Isi Pesan


1) Iklan Pendidikan
2) Iklan Kesehatan
3) Iklan kecantikan dan perawatan tubuh
4) Iklan Pariwisata,dll

d) Berdasarkan Komunikatornya
1) Iklan Personal
2) Iklan Keluarga
3) Iklan instusi

e) Berdasarkan Wujud Produk yang Diiklankan


1) Iklan Barang
2) Iklan Jasa
3) Iklan Barang dan Jasa

f) Berdasarkan Khalayak Sasaran Iklan


1) Iklan untuk Pengguna Akhir
2) Iklan untuk Distributor atau Pengecer
3) Iklan untuk Pabrik
g) Berdasarkan cakupan / wilayah sasarannya
1) Iklan Lokal
Iklan ini bertujuan untuk mendorong konsumen untuk berbelanja
pada toko-toko tertentu atau menggunakan jasa lokal atau
mengunjungi suatu tempat atau institusi tertentu. Iklan lokal
cenderung untuk menekankan pada insentif tertentu, misalnya harga
lebih murah.3
2) Iklan Regional

3
Morissan, M.A, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta, Kencana, 2010), hlm.20.

7
Cakupan khalayaknya lebih dari satu wilayah lokal, namun terlalu
jauh untuk disebut dengan wilayah nasional, misal Prov. Jawa
Tengah, Sumatera Selatan, dsb.
3) Iklan Nasional
Iklan yang target konsumennya berada di seluruh wilayah suatu
negara. Tujuan dari pemasangan iklan berskala nasional ini adalah
untuk menginformasikan atau mengingatkan konsumen kepada
perusahaan atau merek yang diiklankan beserta berbagai fitur atau
kelengkapan yang dimiliki dan juga keuntungan, manfaat,
penggunaan, serta menciptakan atau memperkuat citra produk
bersangkutan sehingga konsumen akan cenderung membeli produk
yang diiklankan itu.4
4) Iklan Internasional
Iklan yang membidik khalayaknya yang menjangkau trans nasional
atau lebih dari satu negara.
h) Berdasarkan Fungsinya
1) Iklan Informasi
Menitikberatkan isinya sebagai sebuah informasi untuk khalayak.
2) Iklan Persuasi
Menitikberatkan pada upaya mempengaruhi khalayak untuk
melakukan sesuatu.
3) Iklan Mendidik
Menitikberatkan pada tujuan mendidik khalayak, agar khalayak
mengerti dan mempunyai pengetahuan terhadap sesuatu.
4) Iklan Parodi/Hiburan
Dibuat untuk keperluan hiburan semata

Selain itu terdapat pembagian iklan yan lannya sebagai berikut5

1) Brand / National Consumer Advertising. Memfokuskan diri ke pengembangan


identitas dan citra merk untuk jangka waktu yg panjang. Benar-benar ingin
menciptakan citra merk yang unik. Iklan ini tak ada hubungannya dengan wilayah
geografis. Periklanan ini dilakukan oleh pemilik merk atau jasa terdaftar, yang

4
Ibid.
5
Muhammad Jaiz, op.cit., hlm. 70.

8
produknya dijual lewat distributor atau toko-2 berbeda, di mana pun berada. Jenis
iklan ini paling banyak ditemui. Contoh : HM Sampoerna mengiklankan merk
Sampoerna A Mild sebagai rokok yang low tar low nikotin, atau Danone
mengiklankan Aqua sebagai minuman mineral yang sehat.

2) Retail / Local Advertising. Biasanya mengkombinasikan penjualan langsung dan


iklan tentang toko. Mengiklankan toko (mal) di mana barang itu bisa dibeli atau
ditawarkan. Bersifat lokal dan mencoba membangun citra yang unik tentang toko.
Biasanya iklannya berisikan info tentang harga, produk yg dijual, lokasi, cara
pengembalian barang, dan jam buka toko. Contoh : iklan Athletes Foot, Century,
Guardian, PI Mall, SOGO, RAMAYANA.

3) Political Advertising. Digunakan oleh para politisi untuk mempengaruhi pemilih


supaya memilih dia. Bagian penting dari poses politik di Amerika dan negara-2
demokrasi yang mengizinkan capresnya mengiklankan diri. Tapi seringkali kritik
datang bahwa bahwa iklan ini cenderung menonjolkan citra daripada fakta.

4) Directory Advertising. Dinamakan demikian karena orang akan merujuk ke iklan


itu jika ingin mencari sesuatu. Contoh : Yellow Pages, Directory Toko Komputer.

5) Direct Response Ad. Biasanya berupa direct mail. Ditujukan untuk membujuk
orang supaya segera melakukan pembelian langsung. Jika tidak bisa kehabisan
barang. Respon pembeliannya bisa lewat surat atau telepon. Barangnya dikirim
lewat pos atau kurir. Contoh : direct mail Bank BNI atau Citi Bank.

6) Bussiness-to Bussiness Ad. Kegunaan iklan antarbisnis adalah mempromosikan


barang-barang dan jasa non-konsumen. Artinya, baik pemasang maupun sasaran
iklan sama-sama perusahaan produk yang di iklankan adalah barang antara yang
harus di olah atau menjadi unsur produksi. Termasuk di sini adalah pengiklanan
bahan-bahan mentah, komponen, suku cadang dan asesori-asesori, fasilitas pabrik
dan mesin, serta jasa-jasa seperti pasokan alat tulis kantor, dan lain-lain.6 Contoh
: iklan obat paten, traktor, mesin-mesin pabrik.

7) Institusional Ad, atau Corporate Ad. Biasanya memfokuskan diri ke pemapanan


identitas perusahaan, atau supaya publik setuju dengan cara pandang perusahaan.
Contoh : iklan-2 dari Freeport tentang sumbangsihnya bagi rakyat Papua, iklan
RCTI Peduli Kasih dan lain lain
6
Frank Jefkins, Periklanan, terj. Haris Munandar. (Jakarta: Erlangga, 1997), hlm. 43-44

9
B. Jenis-jenis Periklanan

1. Periklanan Produk

Porsi utama pengeluaran periklanan di belanjakan untuk produk : presentasi


dan promosi produk-produk baru , produk-produk yang ada dan produk-
produk hasil refisi.7

2. Periklanan Eceran

Berlawanan dengan iklan produk, periklanan eceran bersifat local dan


berfokus pada toko, tempat dimana beragam produk dapat dibeli atau dimana
suatu jasa ditawarkan. Periklanan eceran sering memasukkan informasi
harga, kebijaksanaan jasa dan pembayaran, lokasi toko dan jam beroperasi. 8

3. Periklanan Korporasi

Fokus periklanan ini adalah membangun identitas korporasi atau untuk


mendapatkan dukungan publik terhadap sudut pandang
organisasi.Kebanyakan periklanan korporasi dirancang untuk menciptakan
citra menguntungkan bagi sebuah perusahaan dan produk-produknya.

4. Periklanan Politik

Periklanan Politik seringkali digunakan para politisi untuk membujuk orang


untuk memilih mereka, dan karenanya iklan jenis ini merupakan sebuah
bagian penting dari proses politik bagi Negara negara demokrasi lain yang
memperbolehkan iklan para kandidat. Para pengkritik mesara prihatin bahwa
periklanan politik cenderung lebih berfokus pada citra ketimbang pada isu-
isu.

5. Periklanan Pelayanan Masyarakat

Periklanan Pelayanan Masyarakat dirancang untuk beroperasi untuk


kepentingan masyarakat dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat.
Iklan iklan ini diciptakan bebas biaya oleh para propesional periklanan,
dengan ruang dan waktu iklan merupakan hibah oleh media.

7
Monle Lee and Carla Johnson, Prinsip-prinsip pokok periklanan dalam perspektif global, terj. Haris Munandar.
(Jakarta: Kencana, 2007)., hlm. 5
8
Whitehill King. J. Thomas Russell, Prosedur Periklanan, terj. C.V.P, Renate Pohan(Jakarta: PT. Indeks,
2009).,hlm. 94

10
6. Periklanan Advokasi

Periklanan Advokasi berkaitan dengan penyebaran gagasan-gagasan dan


klarifikasi isu sosial yang kontrofersial dan menjadi kepentingan masyarakat.

2.2. Karakteristik Iklan dan Perikalanan

A. Karakteristik Iklan

David Ogilvy (pendiri Ogilvy & Mather) : saya tidak menganggap ilkan
sebagai hiburan atau seni, tapi sebagai media informasi. Ketika saya menulis
sebuah iklan, saya tidak ingin anda mengatakan bahwa anda merasa kreatif.
Saya ingin anda menemukannya sangat menarik sehingga anda membeli produk
itu.9

1) Bil Barnbach (pendiri Doyle, Dane & Barnbach / DDB Needham


Worldwide: Apa yang dikatakan hanyalah permulaan: bagaimana anda
mengatakan itu membuat orang melihat dan mendengar.
2) Wells, Burnett & Moriaty : iklan yang baik bekerja pada dua tingkat:
mereka melibatkan pikiran konsumen dan pada saat yang sama
menyampaikan pesan penjualan. Mereka melibatkan pemirsa dan membuat
mereka bertanya-tanya apa yang akan dibuat oleh pembuat kampanye
berikutnya. Selain humor dan sering sentuhan emosi telah menciptakan
karakter yang mengesankan menangkap inheren dariama dari produk. Iklan
yang hebat menggunakan berbagai teknik: selebriti dan juru bicara, kaqrakter
fantasi, anak-anak dan anak anjing, musik, dariama, imgery signiikan dan
pembelian media kreatif.

Jadi pada intinya iklan yang baik itu harus memiliki karakteristik:

a) Pesannya dibuat / dirancang untuk memenuhi kebutuhan khalayak yang


sudah ditentukan, memiliki tujuan yang spesifik, dan ditempatkan dimedia
yang paling efektif dalam menjangkau khalayak.
b) Memiliki konsep kreatif yang dapat menarik perhatian dan ingatan khalayak.
c) Menggunakan teknik eksekusi pesan yang tepat.

9
Muhammad Jaiz., op.cit. hlm. 57

11
Terdapat beberapa pendapat mengenai iklan yang bagus. Menurut Kasali: iklan
yang bagus harus memenuhi kriteria rumus yang disebut AIDCA. Rumus itu
merupakan singkatan dari elemen-elemen:

a) Attention (perhatian)
b) Interest (minat)
c) Desire (kebutuhan)
d) Conviction (keinginan)
e) Action (tindakan)

Dalam elemen attention iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran.
Untuk itu, iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna. Tata letak, atau
suara-suara khusus.

Untuk elemen interest, iklan berurusan dengan bagaimana konssumen berminat


dan memiliki keinginan lebih jauh. Dalam hal ini konsumen harus dirangsang agar
mau membaca, mendengar, atau menonton pesan-pesan yang disampaikan. Selain itu,
iklan juga harus memiliki komponen desire, yaitu mampu menggerakkan keinginan
orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut.

Setelah itu, iklan juga harus mempunyai elemen conviction, yang artinya iklan
harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli. Konsumen mulai goyah dan
emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk tersebut. Akhirnya, elemen action
berusaha membujuk calon pembeli agar segera mungkin melakukan suatu tindakan
pembelian. Dalam hal ini dapat digunakan kata beli, ambil, hubungi, rasakan, gunakan
dan lain-lain.

Namun demikian, dalam era yang serba over comminication iklan ini, penilis iklan
harus cukup hati-hati. Banyak kalangan yang merasa alergi melihat iklan. Salah satu
diantaranya karena iklan tersebut membosan atau terlalu terkesan memaksa.

Si sisi lain, kita juga perlu memperhatikan rencana strategi pemasaran secara
umum. Tentu saja target iklan untuk produk baru, akan sangat berbeda dengan iklan
untuk produk yang sudah lama melekat dalam benak konsumen.

Begitu juga golongan target audience, atau calon konsumen dan ciri fungsi
produk dari iklan-mempengaruhi pemakaian kata-kata yang akan dipakai. Bahasa

12
yang dipakai untuk iklan yang target audience-nya anak-anak tentu berbeda dengan
iklan yang target audience-nya orang dewasa laki-laki. Bahsa yang dipakai untuk
iklan rokok tentu berbeda dengan iklan yang dipakai untuk iklan obat untuk masuk
angin. Untuk iklan obat masuk angin copywrite dapat menggunakan kata segeralah
minum obat X, namun untuk iklan rokok kata-kata itu tidak dapat digunakan. Disini
yang membedakan adalah ciri fungsi iklan. Obat masuk angin dipakai langsung untuk
mengobati penyakit yang sering diidap oleh masyarakat.sementara rokok digunakan
konsumen untuk kenikmatan dan gaya hidup.10

B. Karakteristik periklanan.
1) Simple (S)
Simple artinya sederhana. Untuk brand baru kesederhanaan ini
dipahami sebagai dapat dimengerti sekali lihat
Sebaliknya, untuk brand yang sudah mapan, sederhana dipahami
sebagai tidak banyak elemen, namun tetap komunikatif. Dalam bentuk yang
sederhana konsumen mampu menangkap adanya makna dibalik makna yang
terdapat dalam permukaan
2) Unexpected (U)
Unexpected artinya tidak terduga. Ditengah derasnya arus iklan yang
kita lihat setiap harinya, iklan yang baik adalah iklan yang idenya tidak
terduga, diluar bayangan kita sehingga sehingga kita berdecak kagum. Iklan
seperti ini akan selalu diingat dan menjadi the top of mind paling tidak dalam
segmentnya.
3) Persuasive (P)
Persuasif disebut juga dengan daya bujuk, yang berarti mempunyai
kemampuan menyihir orang untuk melakukan sesuatu. Iklan yang
berpersuasif mampu menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri
dengan brand dan tertarik untuk mencobanya.
4) Entertaining (E)
Pernahkah anda kesal menonton iklan? Ataukah anda seperti merasa
dibodohi, dipaksa, dan merasa waktu anda sia-sia untuk melihat iklan? Atau
sebaliknya, anda merasa terhibur ketika melihat sebuah iklan, berdecak
melihatnya, dan ingin melihat lagi gambar atau tayangan iklan tersebut?

10
Ibid., hlm. 59

13
Iklan yang standar mungkin tidak mengesalkan hati konsumen, namun
iklas itu juga tidak akan tertanam dalam benak konsumen. Sebaliknya, iklan
yang baik akan tertanam di benak konsumen. Iklan-iklan tersebut
mengandung un sur hiburan.
Iklan yang mempunyai sifat menghibur mampu memainkan emosi
konsumen untuk tertawa, menyanyi, menari, menangis, atau terharu. Iklan
seperti itu mampu mengangkat simpati konsumen terhadap brand yang di
iklankan.
5) Relevevant (R)
Dalam beriklan, kita dituntut untuk kreatif. Penyampaian iklan tidak
harus lugas menunjukkan persuasif agar konsumen segera menggunakan
iklan yang kita tawarkan. Iklan ynag baik harus menggunakan berbagai gaya
berbahasa: asosiasi, analogi, hiperbola, metafora, dan lain-lain. Atau dengan
kata lain, iklan bolehlah melantur kemana-mana, denga syarat harus relevan.
Iklan yang baik harus dapat dipertanggungjawabkan, harus tetap dapat
dirasionalisasi, harus ada hubungan dengan brand dari produk yang kita
iklankan. Iklan harus relevan dengan brand, baik brand positioning, maupun
brand personality.
Eksekusi (produksi) dari iklan harus diperuntukan untuk brand . sekali
lagi brand adalah hero, brand\ adalah panglima. Dan, iklan harus relevan
dengan brand.
6) Acceptable (A)
Iklan yang baik, adalah iklan yang dapat diterima oleh masyarakat,
sesuai dengan nilai budaya setempat. Kode etik periklanan dan undang-
undang tentang perlindungan konsumen merupakan kesepakatan yang
mencerminkan kepentingan masyarakat. Janganlah iklan melanggarnya.
Meskipun demikian, terdapat beberapa bagian dari kesepakatan itu yang
bersifat grey area, sehingga susah dijadika pegangan. Untuk itu,
berpeganglah pada hati nurani.kita dianugerahi tuhan sebuah hati nurani yang
mampu menuntun kita untuk menilai apakah iklan yang kita buat, sesuai atau
tidak dengan nilai-nilai budaya dimasyarakat.11

11
Rheinald, Khasali, Manajemen Periklanan. (Jakarta : Grafiti, 1992),. Hlm. 20

14
2.3. Iklan dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

A. Iklan dan Keluarga

1) Peran Instrumental

Peran instrumental, yang juga dikenal sebagai peran fungsional atau ekonomi,
melibatkan aspek keuangan, karakter performansi, dan sifat fungsional lain
seperti kondisi pembelian.
Contoh iklan:
a. Iklan Lifebuoy Shampoo untuk Rambut Kuat dan Lebat (Versi Ulang
Tahun)
Iklan ini menceritakan anak yang berkeinginan mempunyai rambut kuat
dan lebat di hari ulang tahunnya. Kemudian ibunya menjanjikan kepada
puterinya untuk membuat rambut dia menjadi kuat dan lebat dengan
menggunakan Lifebuoy Shampoo. Hal ini menunjukkan peran seorang ibu
yang mampu menganjurkan suatu produk dalam kondisi tertentu dan
meyakinkan anaknya terhadap produk tersebut.
b. Iklan Asuransi Sequislife
Iklan ini menunjukkan pentingnya perang orang tua terhadap pencapaian
rasa ingin tahu dan penggapaian cita-cita seorang anak. Dalm hal ini pihak
orang tua harus mampu menjamin biaya pendidikan anaknya misalnya
dengan menjadi nasabah asuransi pendidikan Sequislife.
2) Peran Ekspresif
Peranan ekspresif melibatkan dukungan kepada anggota keluarga yang lain
dalam proses pengambilan keputusan dan kebutuhan estetik atau emosi
keluarga, termasuk penegakan norma keluarga.
Contoh iklan:
a. Iklan Iklan Tropicana Slim (Versi Seperti Papah)
Iklan ini menceritakan tentang seorang anak yang selalu ingin seperti
ayahnya. Ayahnya suka makanan manis, dia pun ikut menyukai makanan
manis. Tetapi ketika ayahnya terkena penyakit diabetes, untuk pertama
kalinya dia tidak ingin menjadi seperti ayahnya. Oleh karena keturunan
diabetes 6 kali lebih berisiko, ibunya menganjurkan suami dan anaknya
untuk mengkonsumsi gula Tropicana Slim Diabetes (suami) dan

15
Tropicana Slim Classic (anak). Padahal mungkin saja anaknya ini ingin
mengkonsumsi gula biasa misalnya Gulaku. Akan tetapi karena ada
pengaruh dari anggota keluarga lain yaitu ibu dan ayahnya.
b. Iklan Daia (versi Enemy No More)
Iklan ini menceritakan seorang ibu rumah tangga yang setiap pagi perang
dengan cucian. Tiba-tiba ada ibu rumah tangga lain dari tetangganya yang
memberitahu bahwa ada deterjen yang lebih baik. Beliau menganjurkan
untuk menggunakan deterjen merek daia kepada ibu tersebut. Hal ini tentu
saja akan mempengaruhi pengambilan keputusan ibu itu terhadap
pembelian deterjen. Jadi, iklan ini menunjukkan adanya pengaruh atau
dukungan dari keluarga lain (tetangga) dalam pengambilan keputusan
pembelian seorang ibu rumah tangga.

B. Peran Ekonomi

Kontribusi ekonomi dari iklan berasal dari keunggulannya sebagai alat


pemasaran massal. Semakin banyak orang yang tahu tentang suatu produk,
semakin tinggi penjualannya dan semakin tinggi level penjualannya akan
semakin murah harga produknya. Dengan kata lain, sebagian besar ekonomi
berpendapat bahwa, karena iklan menjangkau kelompok konsumen yang sangat
banyak, maka iklan membuat biaya pemasaran lebih hemat, sehingga dapat
menurunkan harga untuk konsumen.

C. Pengaruh Psikologis

1) Kognitif

a. Menumbuhkan perhatian khalayak terhadap sesuatu secara lebih tinggi


dibanding yang lain (Produk yang diklankan lebih diperhatikan dibanding
yang tidak diiklankan).

b. Iklan ikut menentukan minat, kepercayaan, dan keyakinan terhadap


produk.

c. Tingkat keyakinan ikut menentukan keputusan dalam memilih produk


yang dibeli

2) Afektif

16
a. Iklan ikut menentukan perilaku masyarakat. Misalnya merasa nyaman dan
lebih pede menggunakan produk dengan merek tertentu (biasanya yang
diiklankan dengan gencar).

b. Masyarakat merasa memiliki kepercayaan termasuk kelas tertentu bila


memiliki produk-produk branded. Ex: BMW, Mercy, dll.

c. Memunculkan sikap gengsi lebih tinggi bila menggunakan produk dari


negara tertentu. Ex: KFC, Hamburger, dll.

d. Memiliki keyakinan lebih terhadap kualitas produk negara tertentu. Ex:


motor jepang dengan motor cina.

e. Iklan mampu memberi nilai tambah bagi sebuah produk meskipun hanya
bersifat psikologis.

f. Perasaan konsumen telah dipengaruhi sedemikian rupa oleh iklan,


sehingga lebih mantap, lebih nikmat, dan lebih puas.

g. Dalam menggunakan produk, konsumen tidak hanya secara fisik tapi juga
disertai imaji-imaji psikologis yang diadopsi dari pencitraan yang
dibangun oleh iklan.

Dalam mengkonsumsi produk, aspek psikologis konsumen ikut


dilibatkan, sehingga produk tidak lagi bernilai intrinsik material semata tetapi
penuh dengan imaji psikologis yang kompleks.

3) Konatif
a. Iklan mampu menumbuhkan sikap konsumerisme masyarakat (sikap
cenderung mengkonsumsi barang/ jasa berlebihan, jauh di atas
kebutuhan).
b. Sikap demikian menciptakan pemborosan.
c. Di tengah banjirnya ribuan merek dari produk sejenis, sering dijumpai
konsumen memiliki pilihan tertentu alias fanatik (brand loyality).
d. Kesetiaan terhadap merek tertentu tidak hanya dipengaruhi kualitas, tetapi
kesetiaan konsumen justru akan bangkit bila psikologi konsumen
direkayasa sedemikian rupa oleh rekayasa pesan melalui iklan.

17
Iklan mampu membangun pengaruh terhadap kesetiaan konsumen pada
produk.12

D. Iklan dan Sosial Budaya

1) Berbagai pengaruh psikologis yang bersifat individu dari iklan, lambat laun
akan mengkristal secara kolektif dan menjadi perilaku masyarakat secara
umum.

2) Perilaku publik ini membentuk sistem nilai, gaya hidup, standar budaya
tertentu, termasuk standar moral, etika maupun estetika.

3) Banyak sistem nilai baru yang lahir dan berubah karena iklan

E. Iklan dan Remaja

Menginjak usia remaja, hal pertama yang menjadi titik perhatian mereka
adalah penampilan. Di mana, pada saat umur 16 tahun ini, mereka mulai
memperhatikan penampilan meraka, baik dari tampilan kerapian, maupun dari
wajah. Produk-produk kecantikan serta produk perawatan wajah banyak menarik
perhatian remaja putri apabila di bandingkan dengan remaja putra.

Selain itu, kata-kata yang menjanjikan serta kalimat promosi yang


meyakinkan pun turut menjadi salah satu penyebab remaja putri ini membeli
produk yang ada dalam iklan tersebut. alasan lainnya adalah dikarenakan remaja
putri lebih sering menyaksikan tayangan televisi. Apalagi saat ini telah menggeja
serial dan juga drama korea. Remaja putra yang menjadi salah satu informan
mengatakan bahwa dia tidak terlalu terpengaruh akan tayangan iklan televisi yang
ada, karena dia menyukai hal-hal yang berada di depan mata, dan mereka lebih
menyukai barang-barang yang berupa pakaian, yang langsung terlihat oleh mata

12
Rendra Widyatama, Pengantar Periklanan(Pustaka Book Publisher, 2007)., hlm. 13

18
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap digunakan
dalam aktivitas ekonomi dalam upaya mengenalkan produk kepada konsumen. Situasi
pasar yang kompetitif menjadikan tidak ada suatu bisnis yang mampu bertahan lama
tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal iklan yang efektif dan
efisien. Iklan sebagai salah satu sarana pemasaran produk barang atau jasa harus
mampu tampil menarik dan persuasif.
3.2. Saran
Sebagi calon sarjana yang baik, alangkah baiknya jika kita membekali diri kita
dengan hardskill maupun memperkaya softskill. Supaya kita bisa memperluas
pemasaran khususnya pada alat dalam penyampaian informasi kepada konsumennya,
yaitu iklan. Serta bisa memberikan ide tentang produk suatu perusahaan yang menarik
bagi konsumen, baik cara penyampaiannya dan temanya yang pada akhirnya
konsumen juga akan tertarik untuk menggunakan produk yang diiklankan dan
mempunyai peranan penting dalam menancapkan merek suatu produk ke pikiran
konsumen.

19

Anda mungkin juga menyukai