PENDAHULUAN
1
menjadi bentuk ke media televisi yang saat ini bisa kita lihat produk tiap perusahaan
berlomba-lomba untuk menarik konsumen. Untuk itu maka kami ingin meneliti lebih
jauh tentang iklan.
Agar penulis dan pembaca dapat memahami tentang jenis, karakteristik seta pengaruh
iklan dalam kehidupan. Dan kemudian mengaplikasikannya di lingkungan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhammad Jaiz, Dasar-dasar Periklanan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), hlm. 65.
3
e. Iklan Keluarga
Yaitu iklan dimana isi pesan-pesannya merupakan sebuah
pemberitahuan dari pengiklan tentang terjadinya suatu peristiwa
kekeluargan kepada keluarga/khalayak lainnya.
A. Iklan Cetak
2
Ibid,hlm.66
4
1) Iklan Baris
Iklan ini disebut dengan iklan baris karena pesan yang dibuat
hanya terdiri dari beberapa baris kata/kalimat saja dan biaya yang
dikenakan dihitung perbaris, dan harganya relatif murah.
Biasanya iklan baris ini tidak lebih dari 3-4 baris dengan luas
tidak lebih dari satu kolom. Bahasa yang digunakan dalam iklan
baris umumnya singkat, penuh makna, dan sangat sederhana.
Barang yang diiklankan dalam iklan baris sangat beragam,
meliputi barang, jasa, ucapan syukur, ucapan selamat, mencari
jodoh, dan lain sebagainya.
2) Iklan Kolom
Iklan kolom memiliki lebar satu kolom, namun lebih tinggi
dibanding iklan baris. Selain pesan verbal tertulis, dimungkinkan
pula pesan nonverbal sebagai ilustrasi gambar, simbol, lambang
maupun tanda-tanda visual lainnya walu tidak terlalu bervariasi
dan sangat terbatas. Contoh iklan ucapan selamat, duka cita,
menawarkan barang dan jasa, pendidikan, panggilan (terhadap
seseorang, lelang, dsb), peringatan (dagang paten, dsb), undangan
terbuka, serta lowongan kerja.
3) Iklan Advertorial
Iklan yang terkesan sebagai sebuah berita. Dalam Tatarama
Periklanan Indonesia, iklan dengan teknik ini diharuskan diberi
keterangan advertorial atau iklan untuk membedakannya
dengan berita. Isi pesan advertorial ini sangat beragam antara
lain: iklan layanan pengobatan alternatif, kesehatan, jasa
penyelenggaraan event, wisata, institutonal advertising, dan
sebagainya. Bila dipasang oleh pemerintah, biasanya berisi pesan
tentang pariwisata, perkembangan daerah, potensi alam,
menggugah kesadaran berpartisipasi dalam pembangunan,
pendidikan, kesetiakawanan sosial, tertib dan sadar hukum, dan
sebagainya.
5
4) Iklan Display
Lebih luas dari iklan kolom sehingga dapat mendisplay
(memperlihatkan) ilustrasi berupa gambar-gambar baik foto
maupun grafis dalam ukuran yang lebih besar disampng pesan
verbal tertulis. Umumnya digunakan oleh organisasi baik bisnis
maupun sosial. Misalnya iklan penjualan barang maupun jasa,
ucapan selamat, pemberitahuan, permintaan maaf, peringatan
dagang, dsb. Ia dapat dilakukan oleh swasta maupun pemerintah,
organisasi sosial kemasyarakatan, pribadi dan keluarga. Untuk
pemasangan pribadi dan keluarga misalnya berupa iklan duka
cita,iklan ucapan selamat, permintaan maaf, dsb.
B. Iklan Elektronik
a. Iklan Radio
Iklan yang dipasang melalui media radio. Iklan radio
memiliki karakteristik yang khas yaitu hanya dapat didengar
melalui audio (suara) saja yang merupakan perpaduan dar
kata-kata (voice), musik dan sound effect
b. Iklan Televisi
Televisi merupakan salah satu media yang terasuk dalm
kategori above the line Iklan televisi mengandung unsu
suara, gambar dan gerak.
b) Berdasarkan Tujuan
1) Iklan Komersial
6
2) Iklan Non Komersial ( Iklan Layanan Masyarakat)
d) Berdasarkan Komunikatornya
1) Iklan Personal
2) Iklan Keluarga
3) Iklan instusi
3
Morissan, M.A, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta, Kencana, 2010), hlm.20.
7
Cakupan khalayaknya lebih dari satu wilayah lokal, namun terlalu
jauh untuk disebut dengan wilayah nasional, misal Prov. Jawa
Tengah, Sumatera Selatan, dsb.
3) Iklan Nasional
Iklan yang target konsumennya berada di seluruh wilayah suatu
negara. Tujuan dari pemasangan iklan berskala nasional ini adalah
untuk menginformasikan atau mengingatkan konsumen kepada
perusahaan atau merek yang diiklankan beserta berbagai fitur atau
kelengkapan yang dimiliki dan juga keuntungan, manfaat,
penggunaan, serta menciptakan atau memperkuat citra produk
bersangkutan sehingga konsumen akan cenderung membeli produk
yang diiklankan itu.4
4) Iklan Internasional
Iklan yang membidik khalayaknya yang menjangkau trans nasional
atau lebih dari satu negara.
h) Berdasarkan Fungsinya
1) Iklan Informasi
Menitikberatkan isinya sebagai sebuah informasi untuk khalayak.
2) Iklan Persuasi
Menitikberatkan pada upaya mempengaruhi khalayak untuk
melakukan sesuatu.
3) Iklan Mendidik
Menitikberatkan pada tujuan mendidik khalayak, agar khalayak
mengerti dan mempunyai pengetahuan terhadap sesuatu.
4) Iklan Parodi/Hiburan
Dibuat untuk keperluan hiburan semata
4
Ibid.
5
Muhammad Jaiz, op.cit., hlm. 70.
8
produknya dijual lewat distributor atau toko-2 berbeda, di mana pun berada. Jenis
iklan ini paling banyak ditemui. Contoh : HM Sampoerna mengiklankan merk
Sampoerna A Mild sebagai rokok yang low tar low nikotin, atau Danone
mengiklankan Aqua sebagai minuman mineral yang sehat.
5) Direct Response Ad. Biasanya berupa direct mail. Ditujukan untuk membujuk
orang supaya segera melakukan pembelian langsung. Jika tidak bisa kehabisan
barang. Respon pembeliannya bisa lewat surat atau telepon. Barangnya dikirim
lewat pos atau kurir. Contoh : direct mail Bank BNI atau Citi Bank.
9
B. Jenis-jenis Periklanan
1. Periklanan Produk
2. Periklanan Eceran
3. Periklanan Korporasi
4. Periklanan Politik
7
Monle Lee and Carla Johnson, Prinsip-prinsip pokok periklanan dalam perspektif global, terj. Haris Munandar.
(Jakarta: Kencana, 2007)., hlm. 5
8
Whitehill King. J. Thomas Russell, Prosedur Periklanan, terj. C.V.P, Renate Pohan(Jakarta: PT. Indeks,
2009).,hlm. 94
10
6. Periklanan Advokasi
A. Karakteristik Iklan
David Ogilvy (pendiri Ogilvy & Mather) : saya tidak menganggap ilkan
sebagai hiburan atau seni, tapi sebagai media informasi. Ketika saya menulis
sebuah iklan, saya tidak ingin anda mengatakan bahwa anda merasa kreatif.
Saya ingin anda menemukannya sangat menarik sehingga anda membeli produk
itu.9
Jadi pada intinya iklan yang baik itu harus memiliki karakteristik:
9
Muhammad Jaiz., op.cit. hlm. 57
11
Terdapat beberapa pendapat mengenai iklan yang bagus. Menurut Kasali: iklan
yang bagus harus memenuhi kriteria rumus yang disebut AIDCA. Rumus itu
merupakan singkatan dari elemen-elemen:
a) Attention (perhatian)
b) Interest (minat)
c) Desire (kebutuhan)
d) Conviction (keinginan)
e) Action (tindakan)
Dalam elemen attention iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran.
Untuk itu, iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna. Tata letak, atau
suara-suara khusus.
Setelah itu, iklan juga harus mempunyai elemen conviction, yang artinya iklan
harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli. Konsumen mulai goyah dan
emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk tersebut. Akhirnya, elemen action
berusaha membujuk calon pembeli agar segera mungkin melakukan suatu tindakan
pembelian. Dalam hal ini dapat digunakan kata beli, ambil, hubungi, rasakan, gunakan
dan lain-lain.
Namun demikian, dalam era yang serba over comminication iklan ini, penilis iklan
harus cukup hati-hati. Banyak kalangan yang merasa alergi melihat iklan. Salah satu
diantaranya karena iklan tersebut membosan atau terlalu terkesan memaksa.
Si sisi lain, kita juga perlu memperhatikan rencana strategi pemasaran secara
umum. Tentu saja target iklan untuk produk baru, akan sangat berbeda dengan iklan
untuk produk yang sudah lama melekat dalam benak konsumen.
Begitu juga golongan target audience, atau calon konsumen dan ciri fungsi
produk dari iklan-mempengaruhi pemakaian kata-kata yang akan dipakai. Bahasa
12
yang dipakai untuk iklan yang target audience-nya anak-anak tentu berbeda dengan
iklan yang target audience-nya orang dewasa laki-laki. Bahsa yang dipakai untuk
iklan rokok tentu berbeda dengan iklan yang dipakai untuk iklan obat untuk masuk
angin. Untuk iklan obat masuk angin copywrite dapat menggunakan kata segeralah
minum obat X, namun untuk iklan rokok kata-kata itu tidak dapat digunakan. Disini
yang membedakan adalah ciri fungsi iklan. Obat masuk angin dipakai langsung untuk
mengobati penyakit yang sering diidap oleh masyarakat.sementara rokok digunakan
konsumen untuk kenikmatan dan gaya hidup.10
B. Karakteristik periklanan.
1) Simple (S)
Simple artinya sederhana. Untuk brand baru kesederhanaan ini
dipahami sebagai dapat dimengerti sekali lihat
Sebaliknya, untuk brand yang sudah mapan, sederhana dipahami
sebagai tidak banyak elemen, namun tetap komunikatif. Dalam bentuk yang
sederhana konsumen mampu menangkap adanya makna dibalik makna yang
terdapat dalam permukaan
2) Unexpected (U)
Unexpected artinya tidak terduga. Ditengah derasnya arus iklan yang
kita lihat setiap harinya, iklan yang baik adalah iklan yang idenya tidak
terduga, diluar bayangan kita sehingga sehingga kita berdecak kagum. Iklan
seperti ini akan selalu diingat dan menjadi the top of mind paling tidak dalam
segmentnya.
3) Persuasive (P)
Persuasif disebut juga dengan daya bujuk, yang berarti mempunyai
kemampuan menyihir orang untuk melakukan sesuatu. Iklan yang
berpersuasif mampu menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri
dengan brand dan tertarik untuk mencobanya.
4) Entertaining (E)
Pernahkah anda kesal menonton iklan? Ataukah anda seperti merasa
dibodohi, dipaksa, dan merasa waktu anda sia-sia untuk melihat iklan? Atau
sebaliknya, anda merasa terhibur ketika melihat sebuah iklan, berdecak
melihatnya, dan ingin melihat lagi gambar atau tayangan iklan tersebut?
10
Ibid., hlm. 59
13
Iklan yang standar mungkin tidak mengesalkan hati konsumen, namun
iklas itu juga tidak akan tertanam dalam benak konsumen. Sebaliknya, iklan
yang baik akan tertanam di benak konsumen. Iklan-iklan tersebut
mengandung un sur hiburan.
Iklan yang mempunyai sifat menghibur mampu memainkan emosi
konsumen untuk tertawa, menyanyi, menari, menangis, atau terharu. Iklan
seperti itu mampu mengangkat simpati konsumen terhadap brand yang di
iklankan.
5) Relevevant (R)
Dalam beriklan, kita dituntut untuk kreatif. Penyampaian iklan tidak
harus lugas menunjukkan persuasif agar konsumen segera menggunakan
iklan yang kita tawarkan. Iklan ynag baik harus menggunakan berbagai gaya
berbahasa: asosiasi, analogi, hiperbola, metafora, dan lain-lain. Atau dengan
kata lain, iklan bolehlah melantur kemana-mana, denga syarat harus relevan.
Iklan yang baik harus dapat dipertanggungjawabkan, harus tetap dapat
dirasionalisasi, harus ada hubungan dengan brand dari produk yang kita
iklankan. Iklan harus relevan dengan brand, baik brand positioning, maupun
brand personality.
Eksekusi (produksi) dari iklan harus diperuntukan untuk brand . sekali
lagi brand adalah hero, brand\ adalah panglima. Dan, iklan harus relevan
dengan brand.
6) Acceptable (A)
Iklan yang baik, adalah iklan yang dapat diterima oleh masyarakat,
sesuai dengan nilai budaya setempat. Kode etik periklanan dan undang-
undang tentang perlindungan konsumen merupakan kesepakatan yang
mencerminkan kepentingan masyarakat. Janganlah iklan melanggarnya.
Meskipun demikian, terdapat beberapa bagian dari kesepakatan itu yang
bersifat grey area, sehingga susah dijadika pegangan. Untuk itu,
berpeganglah pada hati nurani.kita dianugerahi tuhan sebuah hati nurani yang
mampu menuntun kita untuk menilai apakah iklan yang kita buat, sesuai atau
tidak dengan nilai-nilai budaya dimasyarakat.11
11
Rheinald, Khasali, Manajemen Periklanan. (Jakarta : Grafiti, 1992),. Hlm. 20
14
2.3. Iklan dan Pengaruhnya dalam Kehidupan
1) Peran Instrumental
Peran instrumental, yang juga dikenal sebagai peran fungsional atau ekonomi,
melibatkan aspek keuangan, karakter performansi, dan sifat fungsional lain
seperti kondisi pembelian.
Contoh iklan:
a. Iklan Lifebuoy Shampoo untuk Rambut Kuat dan Lebat (Versi Ulang
Tahun)
Iklan ini menceritakan anak yang berkeinginan mempunyai rambut kuat
dan lebat di hari ulang tahunnya. Kemudian ibunya menjanjikan kepada
puterinya untuk membuat rambut dia menjadi kuat dan lebat dengan
menggunakan Lifebuoy Shampoo. Hal ini menunjukkan peran seorang ibu
yang mampu menganjurkan suatu produk dalam kondisi tertentu dan
meyakinkan anaknya terhadap produk tersebut.
b. Iklan Asuransi Sequislife
Iklan ini menunjukkan pentingnya perang orang tua terhadap pencapaian
rasa ingin tahu dan penggapaian cita-cita seorang anak. Dalm hal ini pihak
orang tua harus mampu menjamin biaya pendidikan anaknya misalnya
dengan menjadi nasabah asuransi pendidikan Sequislife.
2) Peran Ekspresif
Peranan ekspresif melibatkan dukungan kepada anggota keluarga yang lain
dalam proses pengambilan keputusan dan kebutuhan estetik atau emosi
keluarga, termasuk penegakan norma keluarga.
Contoh iklan:
a. Iklan Iklan Tropicana Slim (Versi Seperti Papah)
Iklan ini menceritakan tentang seorang anak yang selalu ingin seperti
ayahnya. Ayahnya suka makanan manis, dia pun ikut menyukai makanan
manis. Tetapi ketika ayahnya terkena penyakit diabetes, untuk pertama
kalinya dia tidak ingin menjadi seperti ayahnya. Oleh karena keturunan
diabetes 6 kali lebih berisiko, ibunya menganjurkan suami dan anaknya
untuk mengkonsumsi gula Tropicana Slim Diabetes (suami) dan
15
Tropicana Slim Classic (anak). Padahal mungkin saja anaknya ini ingin
mengkonsumsi gula biasa misalnya Gulaku. Akan tetapi karena ada
pengaruh dari anggota keluarga lain yaitu ibu dan ayahnya.
b. Iklan Daia (versi Enemy No More)
Iklan ini menceritakan seorang ibu rumah tangga yang setiap pagi perang
dengan cucian. Tiba-tiba ada ibu rumah tangga lain dari tetangganya yang
memberitahu bahwa ada deterjen yang lebih baik. Beliau menganjurkan
untuk menggunakan deterjen merek daia kepada ibu tersebut. Hal ini tentu
saja akan mempengaruhi pengambilan keputusan ibu itu terhadap
pembelian deterjen. Jadi, iklan ini menunjukkan adanya pengaruh atau
dukungan dari keluarga lain (tetangga) dalam pengambilan keputusan
pembelian seorang ibu rumah tangga.
B. Peran Ekonomi
C. Pengaruh Psikologis
1) Kognitif
2) Afektif
16
a. Iklan ikut menentukan perilaku masyarakat. Misalnya merasa nyaman dan
lebih pede menggunakan produk dengan merek tertentu (biasanya yang
diiklankan dengan gencar).
e. Iklan mampu memberi nilai tambah bagi sebuah produk meskipun hanya
bersifat psikologis.
g. Dalam menggunakan produk, konsumen tidak hanya secara fisik tapi juga
disertai imaji-imaji psikologis yang diadopsi dari pencitraan yang
dibangun oleh iklan.
3) Konatif
a. Iklan mampu menumbuhkan sikap konsumerisme masyarakat (sikap
cenderung mengkonsumsi barang/ jasa berlebihan, jauh di atas
kebutuhan).
b. Sikap demikian menciptakan pemborosan.
c. Di tengah banjirnya ribuan merek dari produk sejenis, sering dijumpai
konsumen memiliki pilihan tertentu alias fanatik (brand loyality).
d. Kesetiaan terhadap merek tertentu tidak hanya dipengaruhi kualitas, tetapi
kesetiaan konsumen justru akan bangkit bila psikologi konsumen
direkayasa sedemikian rupa oleh rekayasa pesan melalui iklan.
17
Iklan mampu membangun pengaruh terhadap kesetiaan konsumen pada
produk.12
1) Berbagai pengaruh psikologis yang bersifat individu dari iklan, lambat laun
akan mengkristal secara kolektif dan menjadi perilaku masyarakat secara
umum.
2) Perilaku publik ini membentuk sistem nilai, gaya hidup, standar budaya
tertentu, termasuk standar moral, etika maupun estetika.
3) Banyak sistem nilai baru yang lahir dan berubah karena iklan
Menginjak usia remaja, hal pertama yang menjadi titik perhatian mereka
adalah penampilan. Di mana, pada saat umur 16 tahun ini, mereka mulai
memperhatikan penampilan meraka, baik dari tampilan kerapian, maupun dari
wajah. Produk-produk kecantikan serta produk perawatan wajah banyak menarik
perhatian remaja putri apabila di bandingkan dengan remaja putra.
12
Rendra Widyatama, Pengantar Periklanan(Pustaka Book Publisher, 2007)., hlm. 13
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap digunakan
dalam aktivitas ekonomi dalam upaya mengenalkan produk kepada konsumen. Situasi
pasar yang kompetitif menjadikan tidak ada suatu bisnis yang mampu bertahan lama
tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal iklan yang efektif dan
efisien. Iklan sebagai salah satu sarana pemasaran produk barang atau jasa harus
mampu tampil menarik dan persuasif.
3.2. Saran
Sebagi calon sarjana yang baik, alangkah baiknya jika kita membekali diri kita
dengan hardskill maupun memperkaya softskill. Supaya kita bisa memperluas
pemasaran khususnya pada alat dalam penyampaian informasi kepada konsumennya,
yaitu iklan. Serta bisa memberikan ide tentang produk suatu perusahaan yang menarik
bagi konsumen, baik cara penyampaiannya dan temanya yang pada akhirnya
konsumen juga akan tertarik untuk menggunakan produk yang diiklankan dan
mempunyai peranan penting dalam menancapkan merek suatu produk ke pikiran
konsumen.
19