PENGERTIAN PERIKLANAN
PENGERTIAN IKLAN
Agar dapat menarik perhatian khalayak, iklan memiliki ciri- ciri bahasa sebagai
berikut:
TUJUAN PERIKLANAN
Adapun tujuan dari periklanan sebagai pelaksanaan yang beragam dari alat
komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, menurut
Terence A.Shimp (2000) adalah sebagai berikut:
Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan
(2008) mengatakan bahwa tujuan-tujuan iklan harus mengalir dari keputusan-
keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran (sasaran yang dituju), pemosisian
pasar, dan program pemasaran. Tujuan (sasaran) iklan merupakan suatu tugas
komunikasi tertentu dan tingkat pencapaiannya harus diperoleh pada audiens
tertentu dalam kurun waktu tertentu. Tujuan iklan dapat digolongkan menurut
apakah sasarannya untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan atau
memperkuat.
FUNGSI PERILKANAN
SIFAT IKLAN
1. Daya tarik pesan iklan rasional. Ada beberapa tipe pesan untuk menimbulkan
daya tarik rasional, sehingga mendapat perhatian dari konsumen. Berikut beberapa
tipe daya tarik iklan rasional:
2. Daya tarik didasarkan perasaan dan emosi. Penggunaan daya tarik perasaan dan
emosi banyak digunakan untuk produk mewah (mobil, lukisan, pakaian dll.)
maupun produk yang cukup murah (kopi, pasta gigi, air mineral dll). Berikut ini
pesan iklan dengan daya tarik perasaan dan emosi:
SYARAT-SYARAT IKLAN
Agar dapat dikatakan sebagai iklan yang baik, iklan memiliki syarat- syarat
sebagai berikut:
1. Bahasa Iklan:
2. Isi iklan
UNSUR-UNSUR BRANDING
Unsur terpenting dari suatu brand adalah nama dagang atau merek. Namun
demikian brand tidak cukup bila hanya didukung dengan lambang atau simbol
identitas visual yang secara konsisten dan sistematis diterapkan pada berbagai
media pendukung komunikasi pemasaran suatu brand. Unsur-unsur branding
adalah sebagai berikut:
1. Nama Merek
2. Logo: logo, logotype, monogram, bendera.
3. Penampilan visual: desain kemasan, desain produk, desain seragam, desain
bangunan, desain kendaraan.
4. Juru bicara: pesohor, tokoh pendiri, tokoh perusahaan, tokoh ciptaan,
mascot.
5. Kata-kata: akronim, nama panggilan, slogan, tag line, jingle.
6. Suara: lagu, icon bunyi/nada, lagu tematik.
JENIS-JENIS BRANDING
BRAND AWARENESS
BRAND EQUITY
Brand Equitity adalah seperangkat aset dan keterpercayaan merek yang terkait
dengan merek tertentu, nama dan atau simbol, yang mampu menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa, baik bagi
pemasar/perusahaan maupun pelanggan.
BRAND ASSOCIATION
Brand Association (asosiasi merek) adalah segala hal yang berkaitan dengan
ingatan mengenai merek. Brand Association mencerminkan pencitraan suatu
merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya
hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, dan lain-lain.
BRAND LOYALTY
1. Berpindah-pindah (Switcher).
2. Pembeli yang bersifat kebiasaan (Habitual buyer).
3. Pembeli yang puas dengan biaya peralihan (Satisfied buyer).
4. Menyukai merek (Like the brand).
5. Pembeli yang komit (Commited buyer).