Anda di halaman 1dari 5

TUJUAN DAN FUNGSI PERIKLANAN

Dalam periklanan yang harus ditentukan yaitu menentukan tujuan periklanan. Tujuan-
tujuan ini harus didasarkan kepada keputusan masa lalu tentang pasar sasaran, positioning,
dan bauran pemasaran, yang mendefinisikan tugas yang harus dilaksanakan iklan dalam
program pemasaran total. Keseluruhan tujuan periklanan adalah membantu membangun
hubungan pelanggan dengan mengkomunikasikan nilai pelanggan. Tujuan periklanan
(advertising objective) adalah tugas komunikasi tertentu yang dicapai dengan pemirsa sasaran
tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan periklanan bisa digolongkan berdasarkan
tujuan utama, apakah tujuannya menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan.

Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya Philip Kotler (2007 : 236) antara
lain:

 Periklanan informative, dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis
produk tujuannya adalah untuk permintaan pertama. Misalnya industri youghurt
awalnya harus menginformasikan pada konsumen manfaat gizi youghurt yang utama.
 Periklanan persuasive, membentuk permintaan selektif untuk merek tertentu.
Beberapa periklanan persuasive telah beralih kejenis periklanan perbandingan
(comparative advertising), yang berusaha membentuk keunggulan suatu merek lain
dikelas produk yang sama.
 Iklan penguatan, dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka
telah melakukan pilihan yang tepat, misalnya iklan mobil sering menggambarkan
pelanggan yang merasa puas sedang menikmati cirri-ciri khusus mobil mereka.

Seiring pertumbuhan ekonomi iklan menjadi sangat penting karena konsumen potensial
akan memperhatikan iklan dari produk yang dibelinya. Menurut Terence A. Shimp (2003),
secara umum periklanan mempunyai fungsi komunikasi yang paling penting bagi perusahaan
bisnis dan organisasi lainnya yaitu: Informing (memberi informasi) membuat konsumen sadar
(aware) akan merek-merek baru, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.
Persuading (mempersuasi) iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk)
pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan.
Reminding (mengingatkan) iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan
para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek
yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya.

Adding Value (memberikan nilai tambah) Periklanan memberikan nilai tambah pada merek
dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek
dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi dan lebih unggul dari tawaran pesaing.

Assisting (mendampingi) peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang


memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.
Sebagai contoh, periklanan mungkin digunakan sebagai alat komunikasi untuk meluncurkan
promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian. Peran penting lain dari
periklanan adalah membantu perwakilan dari perusahaan.

Menurut Swastha (2002: 245), fungsi periklanan antara lain:

 Memberikan informasi Iklan dapat memberikan informasi lebih banyak daripada


lainnya, baik tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang mempunyai
kegunaan bagi konsumen. Nilai yang diciptakan oleh periklanan tersebut dinamakan
faedah informasi. Tanpa adanya informasi seperti itu orang segan atau tidak akan
mengetahui banyak tentang suatu barang.
 Membujuk atau mempengaruhi Dengan adanya iklan, perusahaan berusaha untuk
mempengaruhi dan meyakinkan masyarakat akan kelebihan produknya, sehingga
masyarakat terpengaruh dan akhirnya melakukan tindakan pembelian.
 Menciptakan kesan (image) Pemasangan iklan selalu berusaha untuk mencipatakan
iklan yang sebaik-baiknya, baik menggunakan warna,ilustrasi, bentuk, dan layout
yang menarik. Terkadang pembeli sebuah barang tidak melakukan secara rasional
atau memperhatikan nilai ekonomisnya, tetapi lebih tedorong untuk mempertahankan
atau mempertimbangkan gengsi, seperti pembelian rokok, kendaraan roda empat, dan
sebagainya.
 Memuaskan Keinginan Sebelum memilih dan membeli produk, terkadang pembeli
ingin mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari barang itu.
JENIS-JENIS DAN MEDIA PERIKLANAN

Dalam dunia bisnis terdapat berbagai jenis iklan, masing-masing jenis memiliki
kegunaan dan tujuan masing-masing.

Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis Periklanan menurut (Larreche, 2000,) yaitu :

1. Iklan Merek (brand advertising)


Iklan merek (brand advertising) adalah sebuah iklan yang tujuan utamanya adalah
untuk meningkatkan penjualan merek dengan mendorong konsumen untuk beralih
dari merek-merek pesaing, meningkatkan konsumsi/jumlah pembelian ulang, menarik
non pengguna dari jenis produk, dan mempertahankan penjualan para pelanggan
sekarang.
2. Iklan kerjasama (cooperative advertising)
Adalah salah satu bentuk iklan yang terbentuk berkat kerjasama antara dua
perusahaan atau lebih, misalnya yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur (yang
memproduksi barang) dengan retailer (pengecer, seperti alfmart, indomart, indogrosir,
transmart dll)
3. Iklan korporasi (corporate-institusional-advertising)
Iklan korporasi mencakup iklan isu (issue advertising) dan iklan hubungan investor
(investor relation). Iklan isu dirancang untuk mendukung isu sosial atau ekonomi
tertentu dimana perusahaan memiliki kepentingan yang kuat.

Iklan hubungan investor dirancang untuk menghasilkan kesadaran dengan membangun


sikap yang menyenangkan terhadap perusahaan di antara analis keuangan dan investor. Iklan
sebagai sebuah usaha untuk membuat konsumen melakukan sesuatu yang diinginkan oleh
pengiklan.

Pada umumnya, iklan dapat diklasifikasikan dalam tipe-tipe besar antara lain :

 Periklanan Produk
Yaitu tipe periklanan yang ditujukan untuk produk, seperti presentasi, promosi
produk-produk baru, produk yang sudah ada, atau produk yang sudah mengalami
inovasi.
 Periklanan Eceran
Periklanan eceran (retail) sebuah iklan yang digunakan untuk mengiklankan retail
(toko eceran), karena retail maka target audience nya bersifat lokal dan fokus pada
toko (tidak secara nasional). Periklanan eceran memberikan tekanan pada harga,
ketersediaan, lokasi dan jam-jam operasi.
 Periklanan Korporasi
Pada umumnya periklanan korporasi dirancang dengan tujuan untuk menciptakan
citra menguntungkan bagi sebuah perusahaan dan produk-produknya. Tujuan utama
periklanan ini adalah untuk membangun identitas korporasi atau untuk mendapatkan
dukungan publik terhadap sudut pandang organisasi.
 Periklanan Bisnis ke Bisnis
Periklanan ini ditujukan kepada para pelaku industri, pedagang perantara (pedagang
partai/pengecer), serta para profesional.
 Periklanan Politik
Sesuai dengan namanya, periklanan ini memiliki unsur-unsur politik, tujuannya untuk
membujuk orang agar memilih mereka, mendukung mereka atau iklan yang
digunakan oleh pemerintah untuk memperbaiki reputasi negara dll.
 Periklanan Direktori
Bentuk terbaik periklanan direktori yang dikenal adalah Yellow Pages, meskipun
sekarang terdapat berbagai jenis direktori yang menjalankan fungsi serupa seperti
yang banyak dilihat pada media internet. Pada umumnya orang melihat periklanan
direktori untuk menemukan cara membeli sebuah produk atau jasa.
 Periklanan Respon Langsung
Periklanan respon langsung melibatkan komunikasi dua arah di antara pengiklan dan
konsumen. Periklanan ini menggunakan berbagai media seperti pos, televisi, koran,
majalah dan konsumen dapat menanggapinya melalui pos, telepon, faks dan lain-lain.
 Periklanan Pelayanan Masyarakat
Periklanan pelayanan masyarakat dirancang untuk kepentingan masyarakat dan
mempromosikan kesejahteraan masyarakat. Periklanan ini sering disebut dengan
periklanan sosial masyarakat yang merupakan periklanan non-profit.
 Periklanan Advokasi
Periklanan advokasi berkaitan dengan penyebaran gagasan gagasan dan klarifikasi isu
sosial yang kontroversial dan menjadi kepentingan masyarakat, misalnya mengenai
kontroversi alam dan lain lain.
Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media
elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah. Menurut Tjiptono (2004) jenis media
periklanan yaitu:

1. Media cetak Media cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesanpesan dengan
jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalma tata warna maupun hitam putih. Bentuk-bentuk
iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara, dan
iklan layanan masyarakat. Jenis-jenis media cetak yaitu surat kabar, majalah, tabloid, brosur,
selebaran dan lain-lain.

2. Media elektronik Media elektronik yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa
digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Bentuk iklan dalam media elektornik biasanya
berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan di tengah-tengah film atau acara),
pengumuman acara/film, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara, dan lain-lain. Jenis
iklan pada media elektronik yaitu televisi, radio, internet, dan sebagainya.

3. Media luar ruang Media luar ruang yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang
dipasang di tempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, pusat keramaian, atau tembok, dan
sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi billboard, baleho, poster, spanduk, umbul-
umbul, transit (panel bus), balon raksasa, dan lain-lain.

4. Media lini bawah Media lini bawah yaitu media-media yang digunakan untuk
mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang digunakan dalam media lini
bawah, yaitu: pameran , direct mail, point of purchase, merchandising schemes, dan kalender.

Anda mungkin juga menyukai