Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

ANALISIS KEBAHASAAN PADA IKLAN KULINER JAWA BARAT

Disusun oleh:

- Galang Virgiawan Adi S. (3.32.22.3.07)


- M. Farid Aziz S. (3.32.22.3.15)
- Syamsy Al Fajria (3.32.22.3.20)
- Zakiyyah Nur Amiiroh (3.32.22.3.22)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2023
1. Pendahuluan
Seiring perkembangan dunia yang pesat, perkembangan kondisi pasar sekarang
ini telah membawa pengaruh terhadap strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan
dalam menawarkan dan memasarkan produk mereka. Bergulirnya waktu ke waktu
konsumen semakin menyeleksi segala produk yang diinginkan dengan melalui informasi
yang tersedia. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus pintar dalam memilih cara yang
tepat untuk menginformasikan produk perusahaannya. Secara umum dapat dikatakan
bahwa untuk meraih sukses dalam mencapai pasar sasaran suatu perusahaan, diperlukan
strategi yang tepat sasaran.
Oleh sebab itu, diperlukan seorang pemasar yang mampu membaca situasi dan
kondisi pasar secara tepat. Untuk mencapai sasaran dalam suatu usaha pemasaran selalu
membutuhkan alat dalam penyampaian informasi kepada konsumennya, salah satunya
adalah dengan cara mengeluarkan iklan tentang produk suatu perusahaan yang menarik
bagi konsumen, yang pada akhirnya konsumen juga akan tertarik untuk menggunakan
produk yang diiklankan. Penyampaian iklan akan membantu dalam mengenalkan produk
kepada konsumen, iklan mempunyai peranan penting dalam menancapkan merek suatu
produk ke pikiran konsumen.
Menurut sejarahnya, kegiatan promosi atau iklan suatu produk barang atau jasa
dilakukan secara langsung (orasi). Lalu ketika ditemukannya aksara untuk baca dan tulis,
manusia melakukan kegiatan ekonominya dengan ditulis pada wadah untuk menulis baik
itu dari batu, kain, tulang atau kertas. Wadah yang terakhir ini melahirkan iklan yang
muncul dalam bentuk poster dan pamflet. Lalu dengan adanya printer yang memengaruhi
perkembangan media cetak, iklan dimuat di halaman-halaman surat kabar, koran,
majalah, tabloid, baliho ataupun papan-papan besar yang biasa terlihat di pinggir jalan
kota.
Ketika media penyiaran mulai berkembang lagi, maka iklan dimunculkan dalam
bentuk suara dengan media radio. Televisi merupakan media iklan selanjutnya. Adanya
televisi, konsumen jadi lebih menarik untuk membeli karena produk tersebut langsung di
demokrasikan dan dengan adanya efek dari cahaya, suara, gerakan juga. Latar belakang
diatas menjelaskan betapa pentingnya adanya iklan di perkembangan zaman sekarang ini.
Serta iklan mulai berkembang, dari bentuk orasi menjadi bentuk ke media televisi yang
saat ini bisa kita lihat produk tiap perusahaan berlomba-lomba untuk menarik konsumen.
Untuk itu maka kami ingin meneliti lebih jauh tentang iklan.

2. Teori
Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi
adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Iklan didefinikan sebagi pesan
yang menawarkan suatu produk yang ditujukan untuk masyarakat melalui suatu media.
Beda dengan pengumuman biasa, iklan lebih membujuk orang untuk membeli.(Rhenald
Kasali,1992) Sedangkan manfaat terbesar dari iklan adalah membawa pesan yang ingin
disampaikan oleh produsen kepada khalayak ramai. Iklan merupakan ujung tombak
pemasaran dan merupakan sebuah jendela kamar dari sebuah perusahaan. Keberadaannya
menghubungaan produsen dengan konsumen.
Tujuan periklananan dapat digolongkan menurut sasarannya, seperti sasaran untuk
menginformasikan, membujuk dan mengingatkan atau memperkuat. (Kotler dan
Keller,2008) penjelasannya adalah sebagai berikut
- Periklanan untuk memberi informasi
Iklan informatif dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan
pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.
Biasanya iklan dengan cara ini dilakukan secara besar-besaran pada tahap
awal peluncuran suatu jenis produk dengan tujuan membentuk permintaan
awal. Dalam hal ini, kebutuhan suatu produk yang sebelumnya
”tersembunyi” atau masih berupa persepsi dapat diperjelas lewat iklan.
Pada umumnya, iklan yang bersifat informative digunakan untuk merek
(brand) yang siklus hidupnya berada di tahap perkenalan (introduction
stage).
- Periklanan untuk membujuk
Iklan persuasif dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, prefensi,
keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa. Jenis iklan ini dilakukan
dalam tahap kompetitif. Tujuannya adalah membentuk permintaan selektif
produk tertentu. Dalam hal ini, perusahaan melakukan persuasi secara
tidak langsung dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk
yang akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan pembelian.
- Periklanan untuk mengingatkan
Jenis iklan ini dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa
kembali. Iklan ini sangat penting untuk produk yang sudah mapan. Bentuk
iklan jenis ini adalah iklan penguat (reinforcement advertising) yang
bertujuan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah
melakukan tindakan pembelian yang tepat. Umumnya, iklan jenis ini
digunakan pada fase kedewasaan (maturity) suatu merek.
3. Metode
Iklan adalah media informasi yang dibuat dengan cara tertentu untuk menarik
penonton, asli, dan memiliki karakteristik tertentu dan persuasif, sehingga konsumen
secara sukarela terdorong untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan
pengiklan. Iklan menjadi komunikasi komersil atau non-personal tentang sebuah
organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui
media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan
langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.
Iklan merupakan satu instrumen promosi yang penting, terutama bagi perusahaan
yang memproduksi barang atau jasanya untuk masyarakat luas. Iklan juga dipandang
sebagai salah satu media yang paling efektif dalam mengkomunikasikan suatu produk
dan jasa. Selain itu juga periklanan dibuat oleh setiap perusahaan tidak lain agar
konsumen tertarik dan berharap tidak akan berpaling dari perusahaan yang sejenis
lainnya, karena itu perusahaan harus menciptakan iklan yang semenarik mungkin.
Iklan dapat disebut sebagai perpanjangan tangan perusahaan yang menjadi salah
satu alat komunikasi untuk menyampaikan pesan perusahaan pada konsumen atau bahkan
pada perusahaan lainnya. Menurut Shimp (2000),salah satu arti dari iklan yaitu sebagai
berikut:
- Informing (memberikan informasi), periklanan membuat konsumen sadar
akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan
manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.
- Persuading (mempersuasi), iklan yang efektif akan mampu membujuk
konsumen untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.
- Remainding (mengingatkan), iklan menjaga agar merek perusahaan tetap
segar dalam ingatan para konsumen.
- Adding Value (memberikan nilai tambah), periklanan memberikan nilai
tambah dengan cara penyempurnaan kualitas dan inovasi pada merek
dengan mempengaruhi persepsi konsumen.
- Assisting (mendampingi), peranan periklanan adalah sebagai pendamping
yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses
komunikasi pemasaran.
Sedangkan menurut Swastha, definisi iklan adalah sebagai berikut:
- Memberikan Informasi
Iklan dapat memberikan informasi lebih banyak daripada lainnya, baik
tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang mempunyai
kegunaan bagi konsumen. Nilai yang diciptakan oleh periklanan tersebut
dinamakan faedah informasi. Tanpa adanya informasi seperti itu orang
segan atau tidak akan mengetahui banyak tentang suatu barang.
- Membujuk atau mempengaruhi
Dengan adanya iklan, perusahaan berusaha untuk mempengaruhi dan
meyakinkan masyarakat akan kelebihan produknya, sehingga masyarakat
terpengaruh dan akhirnya melakukan tindakan pembelian.
- Menciptakan kesan (image)
Pemasangan iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan yang sebaik-
baiknya, baik menggunakan warna, ilustrasi, bentuk, dan layout yang
menarik. Terkadang pembeli sebuah barang tidak melakukan secara
rasional atau memperhatikan nilai ekonomisnya, tetapi lebih terdorong
untuk mempertahankan atau mempertimbangkan gengsi, seperti pembelian
rokok, kendaraan roda empat, dan sebagainya.
- Memuaskan Keinginan
Sebelum memilih dan membeli produk, terkadang pembeli ingin
mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari barang itu.
Sebagai contoh mereka ingin mengetahui lebih dulu tentang gizi, vitamin
dan harga pada sebuah produk makanan yang paling baik untuk keluarga.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif dapat menghasilkan data yang
lebih jelas dan mendalam serta mengutamakan kualitas dan kebenaran yang terjadi.
Penelitian ini diperoleh dari berbagai iklan dan review makanan khas daerah di
Indonesia. Setelah di dapat hasil data yang akan digunakan untuk melakukan penelitian,
maka langkah selanjutnya yaitu menganalisis penggunaan bahasa dalam iklan makanan
khas daerah Di Jawa Barat.
Objek dari penelitian ini adalah 10 iklan makanan khas Jawa Barat. Ilkan
makanan khas Jawa Barat yang digunakan antara lain peuyum, cireng, seblak, burayot,
dodol, basreng, lotek, tahu susu lembang, dan kupat tahu.

4. Hasil
No. Iklan Kalimat pada iklan Bahasa yang digunakan

1. Digoreng dadakan,  Deklaratif


packing rapih, elegan dan  Persuasif
juga premium. Kualitas
dijamin terbaik. Sudah
bersertifikat halal juga.
Rasanya juga pas banget
dan tidak giung.
Teksturnya lembut di
dalam crunchy di luar. Pas
banget untuk camilan.
2. Ada cireng yang lagi viral  Deklaratif
di Ciumbuleuit dengan 15  Informatif
varian isi, bukanya sampai
subuh. Isinya bener bener
banyak, baru buka udah
langsung antri. Tipe
cirengnya sederhana aja
tapi pilihan isinya banyak.
Varian isi jandonya yang
paling enak
3 Seperti seblak pada  Informatif
umumnya ini warung  Deklaratif
seblak parasmanan, pilihan
toping yang banyak bisa
pilih sesuai yang kita mau.
Seblaknya memiliki kuah
yang sangat kental dan
gurih ditambah sambal
yang terpisah ada garam
dan jeruk limo. Pedasnya
itu bisa request

4 Si manis dari tanah Sunda.


Peuyem tape singkong rasa  Deklaratif
manis madu, tekstur
lembut, dan beraroma
khas. Diproduksi dengan
penuh cinta dan kasih
sayang.

5 basreng bandung ini  Deklaratif


memiliki rasa yang  Informatif
enak,tekstur nya empuk
didalam crispy diluar, dan
tidak kopong serta
memiliki bentuk yang unik
perpaduan antara bumbu
renyah
6 Campuran kacang mede  Deklaratif
dan kacang tanah dalam  Informatif
bumbunya terasa lebih
lekoh, dan ada aroma yang
khas. Bisa tambah sambal
cabai rawit yang diulek
dengan kacang dan tauco
atau kecap manis, cabai
rawit untuk menu nasi-
nasian
7 Kupat tahu legendaris.  Deklaratif
Dengan tahunya lembut
dan crispy, tidak ada rasa
asam dari tahunya. bumbu
kacangnya yang wow.
Enak banget dimulut

8 Tahunya ini asli Lembang  Informatif


jadi jangan ragu sama  Deklaratif
kualitasnya. Higienis dan
tanpa bahan pengawet.
Tahunya di goreng
dadakan, jadi pas disentuh
tahunya masih panas. di
tambah sambal kecap dan
cabai rawit
9 Dodol kekinian yang  Deklaratif
punya banyak varian rasa.  Persuasif
Makan dodol jadi tidak
monoton Tekstur dodolnya
kenyal seriusan ini enak
banget, rasanya gak bikin
eneg. Kalau ke Garut
jangan lupa Cobain ya.

10 Batagor tanim yang ada di  Informatif


jalan Tanim No 23  Deklaratif
Bandung. Batagornya
renyah dan enak banget,
tekstur bumbu kacangnya
tipe yang halus. Dimakan
dengan acar timunnya
benar-benar nikmat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjualnya suatu produk sebagai berikut:


- Faktor harga
Harga menjadi faktor yang dipertimbangkan karena harga makanan jajan
tradisional adalah sangat sesuai dengan rasa, bentuk dan ukuran produk. Dan
sebagian besar responden mengatakan bahwa harga sangat terjangkau oleh
mereka.
- Faktor kualitas produk
Karakteristik dari kualitas dari makanan yang dapat diterima oleh konsumen
seperti ukuran, bentuk, warna, tekstur, rasa, dan kemasan yang menarik.
- Faktor lokasi atau tempat
Tempat yang strategis sangat berpengruh pada penjualan suatu produk. Karena
pembeli membutuhkan lokasi yang mudah dijangkau.
- Faktor promosi
Faktor promosi terdiri dari iklan melalui selebaran, radio, kartu nama, orang lain
dan tempat pembelian. Variabel iklan melalui selebaran sangat dipertimbangkan
sebagai yang menen-tukan keputusan pembelian. iklan melalui radio dan kartu
namma juga dipertimbangkan mengingat para responden masih suka
mendengarkan radio dan menyimpan kartu nama yang sering dibagikan oleh
penjual makanan jajan tradisional. Iklan melaui orang lain dan tempat pembelian
yang menarik di tempat khusus dan pasar modern.
- Faktor budaya
Pada faktor budaya ini terdiri dari nilai-nilai budaya Jawa, simbol kesederhanaan,
kesesuaian dengan pendapatan dan keyakinan diri. Nilai-nilai budaya Jawa yang
dianut pembeli adalah kebiasaan melakukan berbagai perayaan hari besar yang
dirayakan denga menyajikan makanan jajan tradisional.
- Faktor distribusi
Distribusi sebagai cara menyalurkan barang agar sampai kepada konsumen akhir
untuk makanan jajan tradisional masih menggunakan pasar tradisional dan
tempat-tempat yang mudah dijangkau pembeli. Hal tersebut sangat
dipertimbangkan dalam keputusan pembelian
Faktor hasil penelitian yang dilakukan terhadap iklan makanan khas Jawa Barat
menunjukan adalah makanan khas Jawa Barat banyak yang menggunakan sayur
mentah sebagai lalapan yang disantap bersama sambal dan juga campuran rempah
rempah lain nya sehingga memiliki rasa pedas dan asam.
5. Pembahasan
Industri pariwisata yang mengalami perkembangan yang cukup pesat saat ini
adalah bidang kuliner dimana wisata ini berkaitan dengan penyediaan makanan dan
minuman. Wisata kuliner merupakan salah satu jenis wisata pendukung bagi wisata
bahari, alam, budaya dan sejarah. Walaupun sebagai wisata pendukung, wisata kuliner
ini mampu menarik wisatawan dalam berkunjung ke daerah tujuan wisata untuk sekedar
mencicipi kuliner yang ada di daerah tersebut. Meskipun wisata kuliner sering dianggap
sebagai produk wisata pelengkap, tetapi wisata kuliner cukup potensial untuk
dikembangkan karena wisatawan yang datang biasanya tertarik untuk mencoba
makanan khas daerah tersebut. Saat ini, banyak dari wisatawan yang datang ke
suatu daerah wisata hanya untuk mencari makanan yang mereka inginkan
meskipun dalam menikmati makanan yang mereka peroleh terkadang mereka harus
membayar mahal untuk menikmatinya.
Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu wilayah tujuan wisata di Indonesia
yang menawarkan berbagai macam obyek wisata baik obyek wisata alam, wisata
pantai, wisata budaya dan wisata kuliner. Wisata kuliner di Jawa Barat sangat
beragam, mulai dari warung makan di pinggir jalan sampai rumah makan atau restoran
berbintang. Beragam sajian makanan yang ditawarkan di Jawa Barat menyajikan
banyak variasi makanan mulai dari tradisional ataupun makanan cepat saji yang bersifat
modern. Menu tradisional yang dijajakan tidak kalah enaknya dengan menu-menu
modern saat ini, menu tersebut antara lain, peuyeum, cireng, seblak, tahu susu Lembang,
kupat tahu, lotek, basreng, burayot, dodol Garut, dan lain-lain.
Wisata kuliner ialah untuk memperoleh pengalaman yang berharga dengan
cara melakukan kegiatan memasak berbagai macam santapan serta memakan
makanan khas masing-masing wilayah
1. . Burayot
Dalam iklan Burayot mengandung unsur kalimat informatif yaitu “alamat lengkapnya
ada di Jalan Jadungora No.243 Telagasari Kadungora”. Iklan ini juga mengandung
kalimat persuasif merujuk pada “Rasanya juga pas banget dan tidak giung. Teksturnya
lembut di dalam crunchy di luar. Pas banget untuk camilan.” Danjuga kalimat deklaratif
yaitu “Digoreng dadakan, packing rapih, elegan dan juga premium. Kualitas dijamin
terbaik. Sudah bersertifikat halal juga.”.
2. Cireng
Dalam Iklan Cireng mengandung kalimat informatif yaitu “Ada cireng yang lagi
viral di Ciumbuleuit dengan 15 varian isi. , bukanya sampai subuh. Isinya bener bener
banyak, baru buka udah langsung antri.” Karena menunjukan lokasi dan pengalaman
youtuber saat membeli produk lalu diikuti dengan kalimat deklaratif yakni “Tipe
cirengnya sederhana aja tapi pilihan isinya banyak.”.

3. Seblak
Dalam iklan Seblak mengandung kalimat informatif yaitu “ Seperti seblak pada
umumnya ini warung seblak parasmanan, pilihan toping yang banyak bisa pilih sesuai
yang kita mau.” Lalu diikuti kalimat “Seblaknya memiliki kuah yang sangat kental dan
gurih ditambah sambal yang terpisah ada garam dan jeruk limo” sebagai kalimat
deklaratif.
4. Peyeum
Dalam iklan Peyeum mengandung majas asosiasi dalam kalimat “Si manis dari
tanah Sunda.”Iklan ini juga mengandung kalimat deklaratif yaitu“Peuyem tape singkong
rasa manis madu, tekstur lembut, dan beraroma khas. Diproduksi dengan penuh cinta dan
kasih sayang”
5. Basreng
Dalam iklan Basreng terdapat kalimat deklaratif yaitu” tekstur nya empuk didalam
crispy diluar, dan tidak kopong serta memiliki bentuk yang unik perpaduan antara
bumbu renyah.”. sedangkan kalimat “. sangatlah pas apalagi jika
dicampurkan dengan saus.” Sebagai kalimat informatif.
6. Lotek
Dalam iklan Lotek berisi kalimat deklaratif yaitu “ Campuran kacang mede dan
kacang tanah dalam bumbunya terasa lebih lekoh, dan ada aroma yang khas.” Lalu diikuti
kalimat “Bisa tambah sambal cabai rawit yang diulek dengan kacang dan tauco atau
kecap manis, cabai rawit untuk menu nasi-nasian” sebagai kalimat informatif.
7. Kupat Tahu
Dalam iklan Kupat tahu terdapat kalimat deklaratif yaitu” Dengan tahunya lembut dan
crispy, tidak ada rasa asam dari tahunya. bumbu kacangnya yang wow.”
8. Tahu Susu Lembang
Dalam iklan Tahu Susu Lembang terdapat kalimat informatif yaitu “ Tahunya ini asli
Lembang jadi jangan ragu sama kualitasnya.” Lalu diikuti dengan kalimat” Teksturnya
lembut tapi padat dan tahunya ga kopong dan ini yang menambah cita rasa semakin
enak” sebagai kalimat deklaratif.
9. Dodol
Dalam iklan Dodol terdapat kalimat deklaratif yaitu “ Makan dodol jadi tidak monoton
Tekstur dodolnya kenyal seriusan ini enak banget, rasanya gak bikin eneg.” Dan terdapat
juga kalimat persuasif yaitu “Kalau ke Garut jangan lupa Cobain ya.”
10. Batagor
Dalam iklan Batagor terdapat kalimat informatif yaitu “Batagor tanim yang ada di
jalan Tanim No 23 Bandung.” Lalu diikuti dengan kalimat deklaratif yaitu “Batagornya
renyah dan enak banget, tekstur bumbu kacangnya tipe yang halus.”

6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dengan cara
mengumpulkan data, dapat diperoleh beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan
pemakaian gaya bahasa pada iklan kuliner Jawa Barat. adanya perbedaan kebahasaan,
yang meliputi adanya penggunaan: 1) kalimat deklaratif, 2) kalimat persuasif, 3) kalimat
persusasif 4) subjek orang pertama 5) bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Penggunaan
keempat hal tersebut dapat ditemukan pada 10 iklan kuliner Jawa Barat yang diantaranya
9 dari sosial media dan 1 dari marketplace. Iklan kuliner Jawa Barat yang digunakan
antara lain, Burayot, Cireng, Seblak, Peyeum, Basreng, Lotek, Kupat Tahu, Tahu Susu
Lembang, Dodol dan Batagor
Makalah ini ditulis agar masyarakat mengetahui bentuk bahasa apa saja yang
digunakan dalam menyampaikan iklan. Masyarakat dapat juga mengetahui penulisan kata
yang tepat dalam suatu iklan. Penelitian ini hanya memfokuskan terhadap bentuk bahasa
dalam iklan makanan kuliner yang ada di Jawa Barat dengan data yang diperoleh dari
internet, sosial media dan youtube.Iklan menggunakan kalimat persuasif untuk menarik
minat dan mempengaruhi pembaca atau penonton. Bahasa yang digunakan pada iklan
cenderung informatif dengan pemilihan kata yang singkat, padat, dan jelas sehingga
langsung dipahami pembaca atau penonton.
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
A Brilyana , Y. (2022, September 15). Lotek Alkateri : Kuliner Khas yang Legendaris di Bandung. Retrieved
from Bandung.go.id: https://www.bandung.go.id/news/read/6999/lotek-alkateri-kuliner-khas-
yang-legendaris-di-bandung#:~:text=Seperti%20diketahui%2C%20lotek%20merupakan
%20makanan,kuliner%20yang%20legendaris%20di%20Bandung

KUNJUNGAN INDUSTRI TAHU SUSU LEMBANG. (2018, Agustus 20). Retrieved from BINUS BUSINESS
SCHOOL LABORATORY: https://bbs.binus.ac.id/bbslab/2019/12/kunjungan-industri-tahu-susu-
lembang/#:~:text=Tahu%20susu%20ini%20terbuat%20dari,bersih%20dan%20digiling%20hingga
%20lembut

Kupat Tahu, Makanan Khas Indonesia yang Menggugah Selera. (n.d.). Retrieved from Indonesia Kaya:
https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/kupat-tahu-makanan-khas-indonesia-yang-
mengundang-selera/

M. Suyanto. (2005). Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. C.V ANDI OFFSET.

Nugroho, S. P., & HD, I. P. (2020, April 1). GASTRONOMI MAKANAN KHAS KERATON YOGYAKARTA
SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA KULINER. Retrieved from Jurnal Pariwisata :
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp/article/view/8136/pdf
Nurwahidah, Z., Sudono, A., & Bridha, R. L. (2015). Strategi Pengembangan Bisnis Penjual Peuyeum
Bendul Pasca Pandemic Covid-19. THE JOURNAL GASTRONOMY TOURISM, 9. Retrieved from
https://ejournal.upi.edu/index.php/gastur/article/view/40603/17001

Sumarsono, A. F., & Rahayu, M. (2016). Analisis Rantai Nilai Pada Aktifitas Primer Produksi “Cireng
Bandung Isi” Sebagai Dasar Perumusan Strategi Keunggulan Bersaing. Jurnal Ilmiah FEB
UNIVERSITAS BRAWIJAYA, II, 1. Retrieved from
https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/817

Suyanto, M. (2005). Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta : C.V ANDI
OFFSET.

Tahu Kupat - Kupat Tahu, Dua Makanan yang Nyaris Sama Tapi Beda. (2018, September 7). Retrieved
from Fimela : https://www.fimela.com/lifestyle/read/3810758/tahu-kupat-kupat-tahu-dua-
makanan-yang-nyaris-sama-tapi-beda

Anda mungkin juga menyukai