PROPOSAL
Oleh :
__--------------------------------------------
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL
Nama :
NIM :
Jurusan :
Judul Skripsi :
Mentor :
Proposal tersebut telah disetujui untuk diseminarkan melalui Tim Penguji Seminar
Proposal Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Riau.
Pekanbaru,.......................
Menyetujui, Pembimbing
Jurusan Sosiologi
Ketua
------------------------- -----------------------
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
ii
JIKA ADABAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal penting bagi manusia, oleh karena itu kita perlu
menjaganya. Adapun alternatif pengobatannya di bagi menjadi dua yaitu secara modern
atau turun temurun dan masih bergantung pada alam dan ditetapkan dalam norma yang
dengan fasilitas–fasilitas modern pada saat ini serta menggunakan metode perawatan
medis secara formal dan bisa memberi kepastian dan bisa dipertanggung jawabkan
kimia dan herbal. Pengobatan kimia ialah obat yang berasal dari zat kimia yang sudah
teruji dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Sedangkan obat herbal ialah obat yang terbuat
dari bahan alami, Namun sekarang orang membuat atau merancang versi modern yang
disebut herba penawar, maksud dari herba penawar ialah menetralkan. Perbedaan antara
obat dengan herba penawar ialah, kalau obat dikonsumsi,diminum ketika sakit
Salah satu pengobatan modern yang menggunakan herba penawar yang diminati
Produk Alwahida Indonesia. Produk ini dibangun bertujuan untuk memasarkan produk-
produk halal yang berazaskan Thibbunnabawi serta memajukan ekonomi islam melalui
sudah mendapatkan pengakuan dari World Health Organization (WHO) yaitu berupa
1
sertifikat (file:///C:/Users/USER/Downloads/Documents/Buku_Panduan_VirtualKit.pdf
diunduh 21/02/20).
Pemasaran produk HPAI sudah berjalan sejak tahun 2000 dan berkembang
dengan relatif baik. Pada tanggal 19 maret 2012 Perusahaan Herbal Penawar Alwahida
Indonesia resmi didirikan. Lokasi Kantor Pusat berada di Menara Selemba Jakarta
Timur, sedangkan pabrik HPAI berada di Emas Cikarang dan Gudang Store di kawasan
(www.hpaindonesia.net,diunduh 29/01/2021)
Perusahaan HPAI menjual berbagai macam produk yang berupa produk kesehatan
makanan dan minuman sehat, kosmetik dan perawatan rumah, Fashion dan Gaya Hidup,
serta alat Pemasaran. Produk tersebut dapat diperoleh dengan mudah di stokis-stokis
yang sudah tersebar di Indonesia, dan untuk transaksi dapat dilakukan dengan secara
langsung maupun melalui sistem online. Jaringan produk HPAI dilakukan pada stokis-
stokis yang tersebar didaerah dengan berbagai tingkatan. Mulai dari status
niaga/kepangkatan yang tertinggi ke yang rendah yaitu Business center (BC), Agensi
2
Center (AC), Distributor Center (DC), dan Stock Center (SC). Setiap kepangkatan
dalam HPAI mempunyai peraturan dan syarat-syarat tertentu untuk bisa naik kestatus
(HPAI) memiliki 114 cabang/Business center (BC) diseluruh Indonesia, sedangkan data
pada tahun 2019 perusahaan HPAI terdapat peningkatan menjadi 297 BC diseluruh
terdapat di Pekanbaru. Peneliti akan terfocus satu BC yang ada di Pekanbaru yaitu BC
4, beralamat di Jalan Melati III No. 4 Bina Widya dengan jumlah pegawai 7 orang, satu
Business Center (BC) 4 Pekanbaru adalah pusat layanan bisnis HPAI yang dapat
melayani semua stokis HPAI, baik stokis dibawah jaringan leader (pemilik Business
Center) maupun stokis diluar jaringan leader. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan
HPAI lebih mengedepankan konsep dakwah dan pelayanan spiritual serta edukasi
kesehatan dari pada penawaran produk. Strategi pemasaran yang mereka lakukan
dimulai ketika menjumpai orang sakit , ketika itu agen tidak akan langsung menawarkan
produk ke konsumen tapi agen memberikan dukungan dan penguatan bahwa kita sehat
dan sakit itu adalah kehendak Allah SWT. Setelah itu agen jelaskan produk HPAI itu
pemahaman tentang penyakit pasien serta cara penanganan penyakit tersebut dan
produk yang diberikan ialah produk HPAI untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-
hari, baik kebutuhan mandi, kosmetik, dan suplemen. Strategi ini dianggap cukup
3
ampuh dalam menarik simpati masyarakat, sehingga masyarakat dengan kesadaran
sendiri akan mencari produk HPAI sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing
terhadap mitra HPAI. Pembinaan yang dilakukan agar masyarakat yakin dengan apa
yang diucapkan oleh mitra, sehingga hal ini dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap pesan yang disampaikan sebagai informasi tentang produk HPAI
tersebut. Kegiatan binaan yang dilakukan yaitu Kuliah Herba Tibunnabawi (KHT)
reguler maupun non-reguler, home sharing yang dilakukan setiap satu kali sebulan dan
berbagai pelatihan keterampilan yang dibimbing oleh para pakar herbal, hal ini
dilakukan melalui diskusi dan dialog dengan kegiatan tausiah untuk memperkuat bekal
ilmu agama para mitra dalam mengembangkan bisnis HPAI. Maka dengan kegiatan
diatas, orang akan lebih bersemangat dalam membangun jaringan agar membuat banyak
Bisnis HPAI juga diikat dengan norma perusahaan yang bertujuan untuk menjaga
citra suatu perusahaan ditengah-tengah masyarakat. Seluruh mitra HPAI secara umum
berkomitmen bersama dan saling mendukung dalam memperkenalkan produk HPAI dan
maksimal terhadap konsumen. Norma ini menuntut anggota yang telah bergabung
dalam HPAI untuk memilki kepedulian sosial yang tinggi terhadap masyarakat.
Mitra akan berusaha untuk merubah keyakinan, sikap dan perilaku konsumen baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui penyampaian pesan tertentu, intinya
4
mitra HPAI berusaha menciptakan komunikasi yang membuat konsumen yakin dan
percaya dalam bentuk penyampaian informasi dan diskusi yang dilakukan antara mitra
dan konsumen. Mitra yang sudah berhasil membangun jaringan bisnisnya, tetap
adanya komunikasi antara mentor dan mitra. Hal ini akan menimbulkan suatu
kepercayaan satu dengan yang lainnya. Untuk yang tertarik bergabung menjadi anggota
Setelah mendaftar menjadi anggota maka akan dibimbing oleh mentor sendiri.
Berdasarkan data yang didapatkan oleh peneliti, member yang sudah bergabung di
Tabel 1.1
No Tahun Jumlah Orang
1 2017 25
2 2018 3.860
3 2019 6.492
Data Agen yang Mendaftar di Kantor BC 4 dari Tahun 2017-2019
Sumber: Kantor HPAI BC 4 Pekanbaru
juga meningkat. Dari data yang didapatkan oleh peneliti omset yang didapat dari
5
Tabel 1.2
Data Omset HPAI BC 4 Pekanbaru dari Tahun 2017-2019
No Tahun Jumlah Omset
Data omset diatas menujukan bahwa menjadi pebisnis atau bergabung menjadi
anggota Herbal Penawar Alwahida Indonesia (HPAI) tidak membuat seseorang rugi
karena produk HPAI, bisnis yang insyallah menjanjikan bagi umat muslim dan
masyarakat terhadap produk HPAI itu tidak terlepas dari keberhasilan para mentor atau
dalam membangun jaringan, baik itu jaringan yang sudah ada maupun usaha
mengembangkan jaringan dengan merekrut anggota baru yang akan berperan sebagai
Sistem yang digunakan oleh produk Herbal Penawar Alwahida Indonesia (HPAI)
ialah sistem MLM Syariah, yaitu Secara umum inovasi bisnis syariah tetap menjunjung
tinggi aturan dan etika, oleh karena itu Multi Level Marketing sudah dibenarkan oleh
syariah apabila para perilakunya beretika atau berkhalakul karimah yang mempunyai
misi paling utama dan diutus oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana sabda beliau
yang artinya “sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”
MLM syariah ini Berbisnis sesuai dengan ajaran dan tuntunan dari Allah SWT
maka bisnis tersebut adalah suatu praktik ketaatan kepada Allah. Berdasarkan hukum
6
yang jelas, kode etik, dan prinsip-prinsip syariah. Lembaga penyelesaiannya yaitu
karena usaha pemberdayaannya lewat ZIS ( Zakat, Infak dan Sedekah) dan memiliki
Dewan Pengawas Syariah yang betugas untuk mengawasi kegiatan bisnis dalam sebuah
perusahaan dan memberikan pembinaan atau pengarahan agar semua kegiatan dalam
perusahaan itu tidak bertentangan dengan ajaran islam. MLM syariah jauh berbeda
dengan MLM konvensional namun, yang membedakan ialah usaha dan jasa yang
pendapatan dalam MLM syariah dilakukan secara profesional, seimbang, dan sesuai
Visi Multi Level Marketing Syariah yaitu mewujudkan Islam yang Kaffah melalui
ekonomi syariah. Sedangkan misi Multi Level Marketing Syariah yaitu pertama,
menjadikan derajat ekonomi umat melalui usaha yang sesuai dengan tuntunan syariah.
Kedua, menjalin ukhuwah islamiyah diseluruh dunia. Yang ketiga, membuat suatu
jaringan ekonomi islam dunia, baik itu jaringan produksi, distribusi, maupun konsumen
pada usaha tersebut, sehingga bisa mendorong kemajuan perekonomian umat. Keempat,
memperkuat ketahanan aqidah dari hal yang menyerang budaya dan ideologi yang tidak
(file:///C:/Users/USER/Downloads/Documents/Buku_Panduan_VirtualKit.pdf.diunduh
21/02/20).
7
Ada beberapa poin yang membedakan Multi Level Marketing ( MLM) syaria’ah
dan MLM konvesional yaitu diantaranya pertama, MLM syari’ah memiliki DPS
(Dewan pengawas syari’ah) yang bertugas mengawasi kegiatan bisnis dan perusahaan
tersebut. Kedua, produk yang dijual ialah produk yang layak dikonsumsi secara syari’ah
islam, bulan april 2020 HPAI akan menjual berbagai macam minuman dan makanan
yang mana produk ini sudah bersertifikat halal dan diizinkan BPOM Indonesia, Ketiga,
sistem pembagian bonus kepada member harus terbebas dari hal-hal yang diharamkan.
Keempat, dalam Multi Level Marketing Syariah untuk selalu mengusahakan tidak akan
membawa agen atau jaringan yang sudah ada pada suatu hal yang jauh dari nilai-nilai
islam.
bertingkat mengandung unsur-unsur positif dan diisi dengan ruh syariah sehingga
sistem yang dijalankan sesuai dengan islam. Bisnis yang islami harus terbebas dari
bahaya, ketidakjelasan, dan merugikan salah satu pihak. Oleh sebab itu sistem
pembagian bonus yang dilakukan harus adil. Dan Tidak ada unsur menzholimi satu
Multi Level Marketing dalam Herbal Penawar Alwahida Indonesa orang sering
menyebutnya dengan sistem keagenan. Sistem bisnis HPAI yang membedakan harga
konsumen (non anggota) dengan harga agen (anggota) serta pemberian bonus terhadap
agen yang telah melakukan penjualan produk tersebut. Dalam memasarkan produk,
HPAI bekerja sama dengan anggota (member) dan biasanya mereka melakukan promosi
kepada masyarakat agar masyarakat tahu apa yang diperjual belikan oleh produk HPAI
8
ini. Keuntungan bagi yang bergabung menjadi agen adalah mendapatkan potongan
bonus yang lebih maka suatu jaringan kerja harus melakukan tutup poin dalam satu
bulan paling sedikit 200 poin. Produk dalam HPAI tolak ukur keberhasilan agen atau
melakukan penjualan sendiri sebesar 100 poin (sekitar Rp. 200.000-Rp. 400.000). Jika
seorang agen sudah mengajak beberapa agen dibawahnya dan semua agen tersebut telah
mencapai target penjualan tiap bulannya, maka agen yang mengajak agen yang tingkat
dibawahnya akan mendapatkan bonus penjualan setiap bulan. Target penjualan ini yang
diunduh 15/11/19).
Modal sosial sebagai faktor penentu keberhasilan sistem strategi pemasaran dalam
suatu penjualan produk karena dalam pemasaran produk HPAI memiliki bentuk
interaksi sosial yang khusus, dimana dalam modal sosial memiliki peran utama dalam
menjaga pola interaksi mereka. Modal sosial dalam pemasaran produk Herbal Penawar
Alwahida Indonesia (HPAI) di Busness Center (BC) 4 kota Pekanbaru dilakukan secara
maksimal untuk mendukung aktivitas dalam pemasaran produk. Gambaran dalam modal
sosial yang berkembang adalah agen HPAI mengajak orang lain bergabung atau
berpindah produk ke HPAI tetapii tidak terlalu mengharapkan orang mau bergabung.
9
Modal sosial diperkuat pada saat member mengajak orang lain bergabung dan
mengajak orang lain pindah produk yang halal itulah yang dinamakan telah sukses
distribusi atau pengurangan harga ketika ada seminar yang menggunakan HTM ketika
bergabung. Modal sosial yang berbentuk kepercayaan, jaringan sosial, dan norma sosial
terjadi apabila kita bisa mengajak orang bergabung dan mengajak orang berpindah
produk ke HPAI. Berkembangnya Modal sosial pada pemasaran produk HPAI sangat
(HPAI) yaitu pertama, aman dikonsumsi oleh semua umur mulai dari yang baru lahir,
belum lahir, yang berkeinginan hamil, maupun yang baru nikah. Kedua, tidak ada over
dosis karena Herba nabati dan hewani HPAI menggunakan herba obatan alami moderat
100%. Hal ini bisa membuat kita meminum/mengkonsumsi obat herba HPAI setiap
waktu. Ketiga, bersifat substitusi-komplementari yaitu obat herba HPAI ini bersifat
saling menggantikan. Jika satu produk tidak ada maka bisa digantikan atau
mengkonsusmsi obat herba HPAI yang lainnya. Berdasarkan paparan diatas maka
10
1. Unsur modal sosial apa saja yang terdapat di Herbal Penawar Alwahida
Berkaitan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian mengenai Modal
Setelah diketahui tujuan dari penelitian ini maka terdapat pula manfaat untuk
berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, manfaat pada penelitian ini terbagi
dua yaitu secara teoritis dan secara praktis, adapun manfaatnya sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pembahasan tentang Modal
11
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Modal sosial muncul pada dekade 1980-an, ketika sejumlah ahli melakukan
berbagai studi intensif tentang berbagai fenomena modal sosial di berbagai Negara.
sumber daya. Teori modal sosial ini dikemukakan oleh seseorang sosiolog yang
bernama Pierre Bourdie berasal dari Prancis dan seorang sosiolog dari Amerika yang
Pierre Bourdie mengakatan bahwa modal sosial itu sebagai sumber daya yang
aktual terkait dengan kepemilikan jaringan hubungan kelembagaan yang tetap dengan
saling mengenal dan saling mengakui. Menjadi anggota dalam suatu kelompok orang
akan mendapatkan dukungan dari modal yang dimiliki secara bersama. Suatu kelompok
modal sosial yang dimiliki seorang anggota tergantung pada seberapa jauh kualitas
maupun kuantitas jaringan suatu hubungan yang diciptakan, serta berapa besar modal
ekonomi, sosial dan budaya yang dimiliki oleh setiap orang yang ada dalam suatu
Modal sosial merupakan modal yang sangat utama untuk menjalin sebuah
hubungan. Jika dalam hubungan yang dibangun dapat menjaga modal sosial dengan
baik maka hal ini bisa membantu tercapainya suatu tujuan yang diharapkan oleh
individu maupun sebuah kelompok. Adapun manfaat dari modal sosial menurut
13
menggantikan kekurangan sumber yang lain dan kelompok sosial yang kurang kuat
(Lubis, 2014:124).
Defenisi lain dari modal sosial yang dikemukakan James Coleman, modal sosial
merupakan segala sesuatu yang membuat masyarakat bersatu untuk mencapai tujuan
bersama dikarenakan adanya kebersamaan serta diikat oleh nilai-nilai dan norma-norma
yang tumbuh dan ditaati, serta struktur relasi sosial dan jaringan sosial didalam suatu
2009:438).
Modal sosial menurut Fukuyama ialah serangkaian nilai dan norma yang
dimiliki suatu anggota kelompok masyarakat yang menjalin kerjasama diantara mereka.
Ada tiga unsur utama dalam modal sosial yaitu kepercayaan (trust) merupakan hal yang
dapat mendorong seseorang untuk bekerjasama dengan orang lain agar menimbulkan
aktivitas produktif, kepercayaaan itu produk dari norma-norma sosial yang bekerja
tidak hanya untuk sesama mentor saja namun antar agen ataupun konsumen juga butuh
suatu kepercayaan karena dengan suatu hubungan kepercayaan akan terjalin kerjasama
yang baik. Unsur kedua yaitu timbal balik (reciprocal), hal ini dapat dilihat dalam
bentuk memberi, saling menerima, dan saling membantu yang dapat munculnya dari
interaksi sosial. Misalkan dalam HPAI bentuk memberi itu ketika mentor membimbing
14
agennya dan mengarahkan serta menjelaskan bagaimana seharusnya ketika sudah
bergabung dalam HPAI, Dengan adanya Eksistensi mentor dalam proses memberi
(mentor) dan menerima (agen) akan melahirkan interaksi sosial. Ketiga yaitu interaksi
sosial yaitu semakin luas interaksi dengan orang lain maka akan membentuk jaringan
sosial yang lebih agar bisa meluasnya suatu kepercayaan dan hubungan timbal balik,
misalkan mentor sudah memiliki mitra lebih dari 10 orang maka setiap orang itu akan
memiliki mitra dibawahnya lagi sehingga jaringan semakin luas dan interaksi dengan
maka modal sosial terbentuk atas landasan kegiatan ekonomi dan sosial. Jika berfungsi
secara tepat maka modal sosial akan menghasilkan nilai dan norma yang dimiliki suatu
kelompok yang bekerja sama antar kelompok. Tanpa adanya suatu modal sosial,
seseorang tidak akan bisa memperoleh material dan mencapai keberhasilan secara
optimal.
Modal sosial terbagi beberapa bentuk kategori yaitu modal finansial (financial
capital), modal fisik (physical capital), modal manusia (human capital) dan modal
sosial (social capital), modal sosial tidak selalu memberikan manfaat dalam segala
situasi tetapi akan terasa bermanfaatnya ketika dalam situasi tertetu. Masing-masing
bentuk modal tersebut memiliki perbedaan dalam pola atau proses investasi untuk
memperoleh keuntungan ekonomi (economic gain) dan manfaat sosial (social benefit).
15
daya keuangan untuk memperoleh keuntungan atau manfaat sosial melalui kegiatan
yang dilakukan. Kedua, Modal fisik (physical capital) merupakan faktor produksi
barang atau jasa yang berhubungan dengan bahan baku dan infrastruktur untuk
Modal sosial merupakan lebih mementingakan atau mendahulukan relasi –relasi sosial.
Ketiga, Modal manusia (human capital) yaitu yang berkaitan dengan usaha
Keempat, Modal sosial (social capital), menurut para ahli ilmu Burf dalam Supriyono
asosiasi atau berhubungan satu sama lain dan menjadi kekuatan yang penting, bukan
hanya bagi kekuataan ekonomi namun juga pada setiap aspek eksistensi sosial yang lain
(Usman,2018:2-4).
Modal sosial pada dasarnya memiliki dua unsur yang sama,yaitu : pertama,
modal sosial mempunyai sejumlah kategori dari struktur sosial, dan kedua modal sosial
tersebut memberikan kemudahan bagi orang yang melakukan sesuatu dalam struktur
sosial. Modal sosial juga memberikan proses terhadap dua aspek dari struktur sosial
untuk memudahkan tercipta dan agar berkembangnya modal sosial dalam berbagai
bentuk. Pertama, proses dari struktur sosial yang menciptakan sebuah jaringan sosial
yang memberikan setiap orang saling berhubungan satu sama lainnya, sehingga
16
kewajiban yang dilakukan dan sanksi yang dapat dikenakan kepada setiap orang
menjadi anggota jaringan tersebut. Kedua, adanya organisasi sosial yang digunakan
sesamanya, hal ini supaya dapat diterima oleh kelompoknya.Menurut field orang yang
membangun melalui jaringan dan mereka memiliki kesamaan nilai dengan anggota lain
dalam jaringan, Suatu jaringan menjadi sumber daya dan dipandang sebagai modal
(Field, 2011:11-15).
menjadi sumber daya yang dapat memperoleh keuntungan ekonomi atau manfaat sosial.
lingkungan. Semakin luas jejaring relasi sosial maka semakin banyak informasi
yang diperoleh.
2. Relasi sosial memiliki hubungan positif dan pengaruh yang mampu menjadi
kekuataan, dengan itu maka semakin luas relasi sosial yang dimiliki maka akan
17
menghargai memberikan kondisi yang aman untuk berbagi kepentingan dan
sumber daya.
Relasi sosial menjadikan individu, kelompok, komunitas dan masyarakat luas untuk
menjalin hubungan sosial sebagai tempat tumbuh dan berkembang. Modal sosial
1. Keberadaan modal sosial didukung oleh aktor-aktor dalam suatu area untuk
politik.
Modal sosial dapat tumbuh dengan subur dan bertahan dalam durasi waktu yang
lama apabila memperoleh dukungan aktor, dirajut dengan ikatan sosial yang jelas dan
dikembangkan melalui institusi sosial yang dalamnya menjadi lemah dan tidak bisa
18
bertahan lama ketika tidak ada komitmen kuat para aktor, basis ikatan yang kabur, dan
pandangan orang sebagai titik dan hubungan sosial dipandang sebagai suatu saluran
untuk mengalir sesuatu. Jaringan sosial merupakan salah satu dimensi sosial selain
kepercayaan dan norma. Konsep jaringan dalam kapital sosial lebih memfokuskan pada
aspek ikatan antar simpul yang bisa berupa orang atau kelompok (organisasi).
Hal ini terdapat pengertian adanya hubungan sosial yang diikat oleh adanya
kepercayaan yang dimana kepercayaan itu dipertahankan dan dijaga oleh norma-norma
yang ada. Pada konsep jaringan ini, terdapat unsur kerja, yang melalui media hubungan
social menjadi kerja sama. Pada mulanya jaringan sosial itu terbentuk dengan adanya
rasa ingin menginformasik an, saling mengingatkan, adanya rasa ingin tahu, dan
dalam capital social menunjuk pada semua hubungan dengan orang atau kelompok lain
yang memungkinkan kegiatan dapat berjalan secara efisien dan efektif (Yanti, 2019:4).
mengenai produk HPAI, motivasi agar selalu semangat dalam membangun jaringan,
memberikan pengetahuan terhadap agen agar bisa membangun jaringan HPAI menjadi
lebih kuat. Jaringan dalam pemasaran produk HPAI memberikan pengaruh yang cukup
19
besar kepada member lain atau konsumen dalam menjalankan usaha. Jaringan muncul
karena adanya hubungan atau kerja sama antara penjual produk dengan para member
atau konsumen HPAI. Dalam sistem ini sangatlah mempengaruhi dan saling
membutuhkan kerjasama antar Business Center (BC) kepada Agency Center (AC),
Agency Center (AC) ke Distibutor Center (DC), kemudian Distibutor Center (DC) ke
stokis atau member saling berinteraksi dalam hal menjual produk HPAI.
Jaringan akan luas apabila mentor atau agen bisa mengajak orang lain untuk
konsumen yang menjadi target setiap mentor atau agen. Karena apabila suatu mentor
atau agen tidak bisa berkomunikasi dengan baik untuk membangun jaringan maka akan
susah untuk mengajak orang lain bergabung menjadi agen HPAI. Terjalin Jaringan
terhadap Business Center (BC) kepada Agency Center (AC), Agency Center (AC) ke
Distibutor Center (DC), kemudian Distibutor Center (DC) ke stokis atau member.
Yang mana antara pihak satu dan lainnya saling menguntungkan dan bekerja sama
dalam masyarakat atau memberikan jalan untuk mengatur perilaku dari para anggota
dan diberi sanksi yang nyata bagi pelanggaran yang terjadi. Norma sosial merupakan
suatu peraturan yang menjadi acuan dalam masyarakat bertingkah laku. Jika suatu
aturan dilanggar dalam masyarakat oleh seseorang, maka pelaku mendapatkan sanksi
atas pelanggaran yang dilakukannya. Norma yang ada, mempunyai kekuataan mengikat
yang berbeda-beda. Ada norma kuat, norma sedang dan norma lemah daya ikatnya.
20
Norma yang terkuat ialah anggota-anggota masyarakat yang pada umunya tidak berani
melanggar peraturan yang ada. Norma tersebut antara lain cara (Usage), kebiasaan
tumbuh dalam masyarakat. Norma sosial dapat diartikan sebagai sekumpulan aturan
yang diharapkan dan dipatuhi dan diikuti oleh anggota masyarakat. Dalam suatu
akan memperkuat masyarakat tersebut maka itulah alasan mengapa norma menjadi
salah satu unsur modal sosial yang akan membuat berlangsungnya kedekatan sosial
yang kuat.
Norma sosial adalah aturan yang menjadi acuan masyarakat dalam bertingkah
laku begitupun juga dengan hubungan kerja sama antar penjual produk dengan member
ataupun konsumen produk Herbal Penawar Alwahida Indonesia (HPAI). Norma sosial
dalam ruang lingkup menjalankan bisnis HPAI ialah peraturan yang sudah dibentuk
oleh dewan syariah, bagaimana peraturan menjadi agen, hak dan kewajiban, serta
pelanggaran dan sanksi semua itu telah disusun. Nilai dan norma antara mentor dengan
center )lembaga binaan dalam bentuk adanya nilai-nilai serta tata kelakuan yang telah
Kepercayaan merupakan hubungan yang terjalin antara dua belah pihak atau
lebih yang menginginkan harapan salah satu pihak atau kedua belah pihak mendapat
21
hubungan antara dua orang atau lebih, temasuk dalam hubungan ini adalah institusi,
dalam pengertian ini diwakili orang. Kedua, jika direalisasikan tidak merugikan salah
satu pihak atau kedua belah pihak. Ketiga, interaksi hubungan dan harapan itu terwujud
(Lawang,2004:36).
Kepercayaan dapat memperbesar kemampuan yang ada dalam diri manusia untuk
bekerja sama. Kerja sama tidak akan terjalin jika tidak didasari atas kepercayaan antara
sesama pihak yang terlibat. Setiap yang bergabung dalam produk Herbal Penawar
Alwahida Indonesia HPAI harus ada kepercayaan satu sama lain karena dengan
Business Center (BC) kepada Agency Center (AC), Agency Center (AC) ke Distibutor
Center (DC), kemudian Distibutor Center (DC) ke stokis atau mentor kepada member
Kepercayaan (trust) itu muncul disuatu kelompok terdapat nilai sebagai dasar
kepercayaan adalah hasil dari norma sosial yang membentuk modal sosial. Hal
terpenting adalah rasa koneksi dengan orang lain karena kita melihat mereka sebagai
member kita sendiri yang kepentingannya harus ditanggapi dengan serius. Penelitian ini
juga nantinya akan dapat mengetahui tentang jenis kepercayaan apa yang ada di
ucapan dan perilaku sehari-hari. Jadi, prinsip bisnis HPAI adalah bisnisnya sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah. Maka setiap mentor maupun agen HPAI harus
memperhatikan penampilan dan tingkah laku dalam setiap kegiatan yang dikuti maupun
22
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berpenampilan baik maka bisa menjadi modal
bagi setiap agen pada saat berkomunikasi dengan masyarakat. Agar masyarakat percaya
akan manfaat dan keutamaan dari produk HPAI yang diperkenalkan, maka agen dalam
kebutuhan sehari-sehari.
2.2 Strategi
juga dapat diartikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap
lingkungannya sepanjang waktu. Pada pengertian ini, setiap organisasi pasti memiliki
strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara tegas. Pengertian ini
diterapkan bagi manajer yang bersifat tanggap, yaitu hanya menanggapi dan
(Tjiptono,2008:3).
Kata strategi berasal dari yunani klasik yang berarti “stratos” artinya tentara dan
kata “ageis” yang artinya memimpin. Strategi menurut Candler yaitu menentukan
tujuan suatu perusahaan serta alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai
atau kegagalan dalam suatu perusahaan. Strategi berlandaskan pada analisis yang
terintegritas dan holistik, artinya setelah disusun semua yang ada dalam organisasi
sudah menerapkan visi dan misi yang benar, Kemudian strategi dirumuskan untuk
merealisasikan visi dan misi perusahaan. Misalkan dalam bisnis HPAI setiap orang
23
yang bergabung mempunyai strategi komunikasi terhadap orang lain, bagaimana
strategi supaya orang bisa tertarik dengan produk HPAI, bagaimana strategi seseorang
supaya jaringannya semakin luas dan bagaimana strategi agar anggota (member) tetap
mencapai tujuan yang akan dicapai. Jika suatu strategi telah disusun maka kekuataan
tingkatan, yaitu :
1. Perumusan Strategi
2. Implementasi Strategi
komitmen dan kerja dari seluruh unit, tingkatan dan anggota dalam suatu
dalam melaksanakan startegi ini, maka analisis strategi hanya akan menjadi
suatu impian.
24
3. Evaluasi Strategi
suatu keberhasilan yang sudah tercapai dapat diukur kembali untuk menetapkan
meninjau faktor-faktor internal dan ekternal yang menjadi dasar strategi. Adanya
perubahan akan menjadi suatu hambatan dalam pencapaian suatu tujuan. Kedua,
kita menyusun strategi maka yang harus dilakukan terlebih dahulu ialah perumusan
startegi tersebut, setelah itu baru melakukan penerapan terhadap strategi kemudian
melakukan evaluasi terhadap strategi yang sudah dilakukan. Begitu juga dalam bisnis
HPAI, ketika mentor dan agen sudah menyusun strategi bagaimana mengajak orang
agar bisa tertarik terhadap produk dan bagaimana membangun jaringan agar semakin
luas, setelah itu baru menerapkan strategi yang sudah disusun untuk bisa dilaksanakan
ketika berada dilapangan. Selanjutnya ketika strategi telah diterapkan maka ada evaluasi
yaitu ketika mentor mengadakan kegiatan maka disitulah setiap agen bisa memberikan
Tujuan tersebut agar terlaksana dengan baik,oleh karena itu setiap kegiatan perlu
25
memiliki strategi yang benar untuk mencapai keberhasilan. Ada beberapa hal yang
Kategori sasaran ini membahas tentang siapakah sasaran dari kita dalam
mengajak orang lain, jika ingin berhasil sasaran dapat diidentifikasi berdasarkan
3. Perumusan strategi
Langkah-langkah yang perlu dilakukan ialah: a). Prinsip identifikasi yaitu pesan
yaitu ide yang harus disertai dengan tindakan yang nyata, c). Prinsip
oleh orang yang dipercayainya, d). Prinsip kejelasan yaitu sebuah pesan ajakan
26
Menurut Melvin L.Defleur dan Sandra J. Ball-Roceach, ada strategi dalam komunikasi
persuasif, yaitu :
a. Strategi Psikodinamika
secara terbuka dengan bentuk perilaku yang diinginkan persuander. Landasan ini
kebutuhan dan lain-lain yang hasilnya akan tampak pada prilaku yang nyata.
Indonesia (HPAI), mereka mengawali materi dengan dakwah, baik itu dalam
apapun yang terjadi pada diri manusia itu adalah kehendak Allah. Agen yang
bisnis HPAI. ini bertujuan untuk agar masyarakat memiliki kekuataan mental
dalam melengkapi setiap masalah, agen HPAI menjagak untuk masyarakata atau
konsumen untuk selalu meyakini apapun yang terjadi adalah karena Allah, selalu
ridho terhadap apapun yang terjadi, bersyukur terhadap kondisi yang dialami.
Sakit atau sehat, sukses atau gagal hal itu tidak luput dari kehendak Allah.
kekuatan dari luar diri individu. Inti dari strategi ini ialah bahwa pesan
27
ditentukan dalam keadaan konsensus bersama. Oleh karena itu pesan yang
digunakan bersama dengan gabungan antar pesan melalui media dan individu
peringkat lebih tinggi dari anggota yang direktur sedangkan istilah Downline
mentor dan agen. Setiap agen dapat meminta bimbingan kepada agen yang
sejauh apa yang diingat. Inti dari strategi ini ialah bahwa pengetahuan dapat
28
Strategi ini membahas mengenai edukasi kesehatan yang memberikan
orang bergabung dalam HPAI akan memberikan contoh perilaku kesehatan ala
Rasulullah, misalkan pola makan, pola tidur dan lain sebagainya, termasuk juga
tumbuhan yang ada dalam Al-quran. Misalkan buah kurma, zaitun, madu, dan
buah tin. Hasil pengetahuan yang telah diberikan kepada masyarakat melalui
keberadaan dari tumbuh-tumbuhan yang sulit untuk didapatkan . pada saat itu
barulah agen memperkenalkan bahwa tanaman seperti buah tin atau zaitun saat
ini telah diproduksi dalam bentuk herbal diberbagai perusahaan dan sekarang
dapat diperoleh dengan mudah, salah satunya melalui produk Herbal Penawar
Alwahida Indonesia.
dalam sebuah program, maka harus memenuhi beberapa cangkupan sebagai berikut :
29
c. Konsentrasi, yaitu kekuataan waktu yang besar dan tempat yang
menentukan.
Strategi dalam berbisnis merupakan suatu cara yang dilakukan perusahaan atau
lembaga untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan. Strategi yang digunakan
dalam berbisnis Herbal Penawar Alwahida (HPAI) dimulai dari diri sendiri
bangunlah jaringan dengan keluarga dan lingkungan sekitar, dengan cara ceritakan apa
yang telah didapatkan dari produk tersebut, ceritakan khasiat dan manfaat kemudian
mencoba untuk membangun jaringan dengan orang lain sehingga akan mendapatkan
2.3 Interaksi
Secara etimologis, interaksi terdiri dari dua kata yaitu aksi (action) dan antara
(inter) (Raho, 2004:33). Interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik antar
individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Jika seseorang
30
sudah berintekrasi atau telah melakukan interaksi, maka masing-masing individu yang
berinteraksi pasti akan memberikan respon atau persepsi terhadap interaksi yang
dirasakan maupun yang diberikan. Jika suatu interaksi baik maka akan baik pula respon
atau persepsi yang timbul, dan sebaliknya jika interaksi dirasakan tidak baik, maka
respon dan presepsi yang tidak baik juga timbul.Seperti halnya dalam masyarakat,
interaksi yang terjadi di masyarakat yaitu interaksi antara orang yang satu dengan yang
lainnya.
Menurut H. Bonner interaksi sosial ialah suatu hubungan antara dua atau lebih
memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Hal ini menggambarkan
timbal balik interaksi sosial terhadap dua atau lebih manusia (Gerungan, 1996:57).
yang membahas hubungan antar orang perorangan, antar kelompok dengan kelompok
lainnya, maupun antar orang perorangan dengan kelompok lainnya. Apabila ada dua
orang yang saling bertemu dan disitulah interaksi dimulai. Dengan adanya saling
menegur, saling berjabat tangan, saling berbicara dan bahkan berkelahi sekalipun.
56).
Interaksi sosial yang terjadi dalam bisnis HPAI merupakan hubungan sosial
yang dinamis menyangkut hubungan antar orang perorangan, antar kelompok dengan
kelompok lain, dan orang dengan kelompok masyarakat. Interaksi sosial yang terjadi
apabila dalam suatu masyarakat atau dalam kehidupan sehari-hari terjadi kontak sosial
dan komunikasi, dan interaksi terjadi apabila ada dua orang atau kelompok yang saling
31
bertemu ataupun pertemuan antara individu dengan kelompok yang mana terjadi
Salah satu interaksi dalam bisnis Herbal Penawar Alwahida Indonesia (HPAI)
yaitu ketika mentor mengajak konsumen untuk bergabung menjadi member HPAI,
interaksi mentor yang memberikan pembinaan kepada member, serta interaksi secara
langsung antara pembeli dengan penjual. Disuatu Business Center (BC) dalam satu
bulan akan ada mengadakan home sharing untuk membimbing para member agar bisa
istiqomah berbisnis HPAI. Maka terjadilah interaksi antara pembicara dengan peserta
home sharing.
sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial merupakan syarat
1. Kerjasama
dengan kelompok yang lain. Kerjasama akan kuat apabila ada bahaya yang
kelompok atau dalam diri seseorang maupun segolongan orang. Bentuk dan
pola kerja sama yang dijumpai pada semua kelompok manusia. Kerjasama
32
antara mentor dengan mitra untuk membangun jaringan kepada semua
baik itu suatu kelompok maupun kelompok yang lainnya. Kerjasama ini
2. Persaingan
bidang kehidupan dengan cara menarik perhatian publik agar lebih tertarik
bersaing agar mendapatkan jaringan yang luas, jika suatu jaringan luas maka
itu tidak ada karena mentor dan member selalu menjaga satu sama lainnya
33
2.4 Penelitian Terdahulu
penelitian. Penelitian terdahulu telah melakukan penelitian tentang modal sosial didalam
yang akan diteliti dengan hasil studi dahulu yang serupa, dengan penelitian ini sebagai
berikut:
Tabel 2.1
Kajian Terdahulu
No Penelitian Terdahulu
1. Kartika Adie Pratiwi 3401411168. Modal Sosial Pada Multi Level
Marketing Tupperware Di Kota Semarang. Jurusan Sosiologi Dan
Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2015.
(Pratiwi, 2015)
Sumber://lib.unnes.ac.id/20959/
Tujuan 1. Untuk mengetahui segala sesuatu
mengenai bisnis Tupperware di Kota
Semarang
2. Untuk mengetahui gambaran modal
sosial yang dimiliki oleh pelaku
bisnis dalam masyarakat MLM
Tupperware
3. Untuk Mengetahui kendala yang
dihadapi oleh pelaku bisnis untuk
menjaga modal sosial dalam bisnis
MLM Tupperware
Metode Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif
deskriptif
1. satunya berpusat dicabang kantor PT.
Hasil Penelitian Kalyana Bentang Sentosa. Distributor
PT. Kalyana Bentang Sentosa adalah
Ibu Sri Rochmayuni. Keunggulan
dari PT. Kalyana Bentang Sentosa
adalah peranan distributor yang
senantiasa mengawasi dan
memperhatikan para karyawan yang
bekerja dikantor tersebut
34
2. Modal sosial yang terbangun dalam
masyarakat multi level marketing
(MLM) Tupperware meliputi tiga (3)
hal, yaitu jaringan bisnis MLM
Tupperware yang terdiri dari
consultant, team captain, manager,
group manager, dan distributor,
norma asas resiprokal (hubungan
timbal balik), serta kepercayaan
dalam hal pengambilan barang dari
downline kepada upline
3. Kendala yang dihadapi dalam
menjaga modal sosial untuk
kelangsungan bisnis MLM
Tupperware meliputi dua (2) hal,
yaitu pengingkaran terhadap
kesepakatan, dan munculnya
persyaratan persyaratan yang tidak
lazim, serta tingginya kepentingan
ekonomi yang mengalahkan modal
sosial.
Perbedaan Penelitian
Persamaan Penelitian
2. Komarila.Implementasi Nilai-Nilai Hukum Ekonomi Syariah Pada
Multi Level Marketing Herba Penawar Alwahida Indonesia (Hpai)
Cabang Palembang. Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam
Negeri (Uin) Raden Fatah Palembang 2018.
Sumber: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/2706
Tujuan 1. Untuk mengetahui dalam pemberian
bonus MLM HPAI cabang
palembang menerapkan nilai-nilai
ekonomi syariah yang ada
didalamnya.
2. Untuk mengetahui apakah dalam
penetapan harga dalam MLM HPAI
sudah menerapkan hukum nilai
hukum ekonomi syariah.
Metode Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif
Hasil Penelitian 1. Herba Penawar Alwahida Indonesia
HPAI adalah Multi Level Marketing
Syariah yang sudah menerapkan
sistem hukum ekonomi syariah
dimana sudah banyak pelaku usaha
yang sudah berpengalaman maupun
35
pemula mulai dari kota besar
indonesia sampai daerah-daerah
kabupaten terpencil yang membuka
usaha HPAI.
2. Penerapan nilai-nilai ekonomi
syariah pada pemberian bonus
dilakukan bermula dengan adanya
dewan syariah yang mengawasi
jalannya pemasaran.
Perbedaan Penelitian
Persamaan Penelitian
3. Arinda Widiantika Putri. Pengaruh Strategi Pemasaran Mlm Syariah
Dan Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi
Pada Agency Produk Herba Penawar Alwahida Indonesia Di Kabupaten
Ponorogo). Jurusan Muamalah Fakultas Syariah Institut Agama Islam
Negeri Ponorogo 2018.
Sumber: http://etheses.iainponorogo.ac.id/4413/1/gabungan
%20upload.pdf
Tujuan 1. Untuk mengetahui adakah pengaruh
promosi MLM syariah terhadap
keputusan pembelian konsumen pada
produk HPAI di Ponorogo.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh
labelisasi halal pada produk HPAI
terhadap keputusan pembelian
konsumen produk HPAI di
Ponorogo.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh
promosi MLM syariah dan labelisasi
halal terhadap keputusan pembelian
konsumen pada produk HPAI di
Ponorogo
Metode Metode dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif deskriptif
dengan teknik teknik non
probability sampling
Hasil Penelitian 1. Strategi promosi MLM syariah
mempunyai hubungan dan secara
parsial berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk HPAI,
dengan nilai thitung > ttabel yaitu
3,639>1,663 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Dengan itu maka
dapat disimpulkan bahwa strategi
promosi MLM syariah sangat
36
berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian konsumen
terhadap produk HPAI
2. Labelisasi halal yang tercantum
dalam kemasan produk mempunyai
hubungan dan secara parsial
berpengaruh terhadap keputusan
pembelian produk, ditunjukkan
dengan tingkat signifikan
0.000<0.05, dengan nilai thitung >
ttabel yaitu 3,905>1,663 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
labelisasi halal berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian
konsumen terhadap produk HPAI.
3. Strategi promosi MLM syariah dan
labelisasi halal secara serentak
(simultan) mempunyai pengaruh
yang terhadap keputusan pembelian
produk HPAI. Nilai Fhitung>Ftabel
yaitu 12,149>3,11 dan nilai
signifikansi 0,000.
Perbedaan Penelitian
Persamaan penelitian
4. Nur Intan.Penerapan Syari’at Islam Pada Sistem Multi Level
Marketing Syari’ah Herba Penawar Al Wahida (Hpa) Studi Kasus Di
Pekanbaru. Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru 2011.
37
dengan teknik Random Sampling
Hasil Penelitian 1. Sistem multi level marketing syariah
herba penawar al wahida yaitu sistem
yang memakai pemberian bonus
secara berjenjang, apabila telah
mejadi member akan langsung
mendapat potongan harga dalam
setiap produk sebesar 20-25 % .
2. Faktor-faktor penghambat dalam
sistem multi level marketing syariah
herba penawar al wahida yaitu
kurangnya pemahaman para member
tentang sistem multi level marketing
syariah. Dan kurangnya sosialisasi
baik dari pihak perusahaan maupun
para member tentang produk dan
sistem multi level marketing syariah
herba penawar al wahida (hpa)
terhadap masyarakat.
3. Analisis ekonomi islam tentang
sistem multi level marketing syariah
herba penawar al wahida (hpa)
adalah dibolehkan karena tidak ada
unsur goror atau penipuan dan
memberikan peluang bagi para
member untuk berbisnis tanpa harus
mengeluarkan modal yang cukup
besar, produknya halal sebab terbuat
dari tumbuh-tumbuhan alami, etika
dalam penjualan tidak ada
kebohongan para member akan
menjelaskan semua yang berkaitan
dengan produk dan sistem
pemasarannya.
Perbedaan Penelitian
Persamaan Penelitian
5. Sarah Mutiarani, Bisnis Multi Level Marketing Oriflame Menurut
Tinjauan Hukum Islam. Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
(Muamalah) Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (Iain)
Surakarta 2017.
Sumber: https://core.ac.uk/reader/296474390
Tujuan 1. Untuk mengetahui bagaimana sistem
Multi level Marketing Syariah.
Mendiskripsikan bagaimana sistem
kerja bisnis Multi Level Marketing
38
Oriflame?
2. Mendiskripsikan bagaimana sistem
kerja bisnis Multi Level Marketing
Oriflame ditinjau dari Hukum Islam.
Metode Metode penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif
Hasil Penelitian 1. Mekanisme sistem kerja Bisnis Multi
Level Marketing (MLM) Oriflame
pada umumnya adalah menjual,
mengajak dan mengajarkan,
membangun organisasi, serta
membina dan memotivasi.
2. Pandangan hukum Islam terhadap
bisnis Multi Level Marketing (MLM)
Oriflame adalah boleh dilakukan
karena termasuk dalam kategori
muamalah yang hukum asalnya
adalah mubah (boleh) sampai ada
dalil yang melarangnya.
Perbedaan Penelitian
Persamaan Penelitian
Sumber :Penelitian Terdahulu
39
2.5 Kerangka Berpikir
MODAL SOSIAL
Pierre Bourdie
HPAI BC 4 PEKANBARU
PENGARUH MODAL
UNSUR MODAL SOSIAL SOSIAL TERHADAP
PENCAPAIAN POIN
1. JARINGAN
2. KEPERCAYAAN
3. NORMA
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Sumber : Olahan Penelitian 2019
40
2.6 Konsep Operasional
ukuran mana saja yang akan dijadikan landasan dalam penelitian ini yaitu :
HPAI. Namun yang bisa mendirikan Business Center hanya untuk orang-
Indonesia dimulai dari diri sendiri menggunakan produk HPAI setelah itu
ini adalah Modal Sosial pada pemasaran produk HPAI (Herbal Penawar
41
Alwahida Indonesia) di BC (Business Center) 4 kota Pekanbaru. Ada
beberapa variabel modal sosial terdiri dari 3 dimensi dalam penelitian ini
yaitu :
a. Jaringan
mentor dengan mentor lainnya. Indikator jaringan sosial terdiri dari 8 item
Skor Terendah = 1 x 8 = 8
Skor Tertinggi = 3 x 8 = 24
Jumlah kelas
24 – 8 = 5
42
b. Kepercayaan
percaya antara member dengan member yang lain, member dengan mentor
sebagai berikut :
Skor Terendah = 1 x 5 = 5
Skor Tertinggi = 3 x 5 = 15
dang kuat.
c. Norma Sosial
43
Norma sosial dalam penelitian ini ialah sebuah aturan yang sudah
berikut :
Skor Terendah = 1 x 6 = 6
Skor Tertinggi = 3 x 6 = 18
Jumlah kelas
18 – 6 = 4
3
Kemudian, setelah menegetahui rentang interval data akan
44
Pekanbaru. Kekuatan ini berupa jaringan, kepercayaan dan norma sosial.
Dari tiga unsur modal sosial tersebut unsur mana yang mempunyai
Skor Terendah = 1 x 19 = 19
Skor Tertinggi = 3 x 19 = 57
Jumlah kelas
57 – 19 = 12
3
Kemudian, setelah menegetahui rentang interval data akan
Tabel 2.2
Variable, Indikator, dan Ukuran yang digunakan dalam Penelitian
Variabel Indikator Ukuran Skor Item
soal
Modal Sosial Jaringan yang 1-20 orang 3 A1.1
45
Jaringan dibangun
21-40 orang 2
> 40 orang 1
Tidak sama 1
sekali
Tidak sama 3
sekali
Hanya 2
beberapa kali
hadir
Tidak pernah 1
hadir
Hanya 2
beberapa
member
Tidak sama 1
sekali
46
dengan member Member
Lain Hanya 2
beberapa
member
Tidak sama 1
sekali
Beberapa 2
kali tidak
berhubungan
baik
Tidak 1
berhubungan
baik sama
sekali
Hanya 2
merespon
beberapa
kali
Tidak 1
merespon
sama sekali
Hanya 2
merespon
beberapa
47
kali
Tidak
merespon 1
sama sekali
Kegiatan yang Setiap 3 A1.3
diadakan mentor kegiatan
bermanfaat bagi bermanfaat
diri anda sendiri
Hanya 2
beberapa
kali
bermanfaat
Tidak 1
bermanfaat
sama sekali
Setelah mengikuti Setiap 3 A1.4
kegiatan HPAI kegiatan bisa
apakah ilmunya diberikan
bisa diberikan kepada
kepada orang lain orang lain
Hanya 2
beberapa
kali kegiatan
yang bisa
diberikan
kepada
orang lain
Tidak ada 1
sama sekali
yang bisa
diberikan
pada orang
lain
Hanya 2
bebrapa
kegiatan
menyesal
48
mengikutiny
a
Tidak ada 3
sama sekali
menyesal
mengikutiny
a
Tidak 3
pernah
mengajak
49
Tidak sama 3
sekali
belanja produk ke Setiap 1 A1.5
stokis tidak berbelanja
diinput
Beberpa 2
kali belanja
Tidak sama 3
sekali
Memaksa orang Semua 1 A1.6
berbisnis HPAI orang
Hanya 2
kepada
beberapa
orang
Tidak 3
pernah
sama sekali
50
an
Tidak
pernah 1
menggunak
an
Tidak sama 1
sekali
Tidak sama 1
sekali
Tidak 3
pernah
sama
sekali
51
BAB III
METODE PENELITIAN
52
sosial dan peristiwa yang terjadi atau lokasi yang dipilih memiliki khas yang tidak
Lokasi penelitian di Pekanbaru jl. Melati III No. 4 Bina Widya Panam.
Salah satu kantor HPAI BC (Business Center) cabang pekanbaru menjadi tempat
yang lain yaitu pelayanan buka toko lebih lama dari BC lain, lokasi yang strategis
kabupaten kampar dan sumatra barat, pelayanan administrasi yang bagus, yaitu
pembuatan kartu member yang cepat dan langsung siap.oleh karena itu peneliti
tertarik ingin meneliti bagaimana kekuataan modal sosial yang dimiliki oleh
member BC 4 tersebut.
a. Populasi
Populasi adalah sebagai wilayah umum yang terdiri atas objek atau subjek
dengan masalah dalam penelitian ini, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini yaitu orang yang sudah mencapai status kepangkatan dalam
b. Sample
53
Sampel adalah wakil semua unit strata yang ada dalam populasi ,hal yang
penulis harus mengetahui besar kecilnya unit-unit populasi yang ada pada
N
𝑛= 2
1+ Ne
385
¿ 2
1+(385 .0,1 )
385
¿
1+(385. 0,01)
385
¿
1+(3,85)
385
¿
4.85
= 79 Orang
54
Tabel 3.1
Jumlah Responden Penelitian
No Pangkat Tahun Populasi Sampel
2017 201 201 202
8 9 0
1 AC (Agency Center) - 10 10 12 32 7
2 DC ( Distribution 6 10 30 32 78 16
Center)
3 Stokis 20 25 110 120 275 56
Jumlah 385 79
Sumber: Data primer diolah, 2020
dengan cara jumlah sampel dibagi jumlah populasi dikali dengan jumlah populasi
pangkat, maka akan mendapatkan jumlah keseluruhan sampel pada penelitian ini
a) Data Primer
Data primer diperoleh ketika peneliti turun kelapangan. Data yang kita
sebagainya.
b) Data sekunder
sudah ada. Data yang yang digunakan yaitu buku-buku, jurnal, penelitian
55
Sosial Dalam Pemasaran Produk HPAI Di Business Center (BC) 4 Kota
Pekanbaru .
pertanyaan yang ada dan dapat dipeoleh data sesuai yang diinginkan peneliti.
Kemudian, data yang didapat oleh peneliti dapat dijadikan landasan dalam
1) Observasi (Pengamat)
Data yang dapat dikumpulkan dengan bantuan alat yang canggih, sehingga
benda-benda yang berbentuk sangat kecil maupun yang sangat jauh dapat
2) Angket/Kuesioner
oleh responden sesuai jawaban yang tertera dan kuesioner ini bersifat
56
data menggunakan kuesioner peneliti terlebih dahulu mempersiapkan
pada lingkup yang tidak terlalu luas, maka kuesioner dapat diantar
langsung dalam waktu yang tidak terlalu lama, maka pengirim angket
3) Dokumentasi
foto atau dokumenter dan lain sebagainya dapat dilakukan dengan peneliti
sendiri ataupun dengan bantuan orang lain agar terlihat peran serta dalam
57
cara mengumpulkan dengan mencatat data yang sudah ada dalam
Teknik analisis data yang digunakan ialah teknik analisis data kuantitatif
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambar data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya, hal ini berlaku untuk umum atau generalisasi dan
yang termasuk didalam statistik deskriptif antara lain melalui penyajian, data
2017:148).
Data yang sudah ada kemudian peneliti olah, dan diperiksa kebenarannya
kebenaranya.
DAFTAR PUSTAKA
58
59