Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENERAPAN MARKETING MIX DI RUMAH SAKIT


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Manajemen Rumah Sakit
Dosen Pengampu: Muhammad Andi Alwi, S.Kep., M.PH

Oleh
Kelompok 4

1. Atika Putri Yana (B2020005)


2. Cahyo Kurniawan (B2020010)
3. Linda Yulia Safitri (B2020017)
4. Syukran Maulana (B2020027)
5. Tara Hadania (B2020028)
6. Yuliani (B2020032)

S-1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT STIKES KUSUMA BANGSA


MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah MANAJEMEN PEMASARAN RUMAH SAKIT. Selain itu,
makalah ini juga disusun agar kami mahasiswa atau mahasiswi STIKES
KUSUMA BANGSA dapat lebih memahami tentang pemasaran rumah sakit
dengan strategi marketing mix lebih dalam.
Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat ini masih jauh dari kata
sempurna, karna itulah penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca yang bersifat positif yang bisa digunakan sebagai panduan untuk
memperbaiki makalah ini. Saran dan kritik dari pembaca sangat penting untuk
kesempurnaan makalah ini ke depan.

Mataram, 13 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan kesehatan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit berfungsi sebagai upaya
kesehatan yang secara promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.
Perekembangan rumah sakit awalnya hanya memberikan pelayanan yang bersifat
kuratif (penyembuhan) kepada pasien melalui rawat inap ataupun rawat jalan.
Setiap rumah sakit berusahan untuk meningkatkan kualitasnya agar masyarakat
dapat memanfaatkannya dengan baik. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi dalam
meningkatkan kualitas dan mutu layanan rumah sakit.
Pemasaran merupakan strategi terpenting yang harus diperhatikan untuk
meningkatkan kualitas dan mutu layanan dari rumah sakit. Pemasaran harus
memperhatikan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan pelanggan agar
pemasaran dapat tercapai. Pemasaran bertujuan untuk menciptakan nilai bagi
pelanggan maupun produsen/rumah sakit pada saat terjadi transaksi strategi
pemasaran yang tepat untuk rumah sakit dengan menerapkan marketing mix.
Rumah sakit yang mampu menerapkan dan mengembangkan marketing mix yang
baik, dapat menarik konsumen untuk menggunakan layanan yang disediakan
rumah sakit.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut.
1.2.1 Apa itu rumah sakit ?
1.2.2 Apa konsep pemasaran ?
1.2.3 Apa itu marketing mix ?
1.2.4 Apa saja komponen-komponen marketing mix yang bisa diterapakan
rumah sakit ?
1.2.5 Bagaimana cara menerapkan marketing mix di rumah sakit?
1.2.6 Apa manfaat dan kekurangan marketing mix bagi rumah sakit ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuannya adalah sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu rumah sakit.
1.3.2 Untuk mengetahui konsep pemasaran.
1.3.3 Untuk mengetahui apa itu marketing mix.
1.3.4 Untuk mengetahui komponen-komponen marketing mix.
1.3.5 Untuk mengetahui cara penerapan marketing mix.
1.3.6 Untuk mengetahui manfaat dan kekurang marketing mix.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rumah Sakit (Syukran)


Rumah sakit merupakan salah satu dari sarana kesehatan tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan
diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), penccegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif),
dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1204/Menkes/SK/X/2004 mengenai Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit, ditetapkan bahwa : Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan, lokasi
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau bisa menjadi lokasi
penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya perusakan lingkungan dan
gangguan kesehatan. Sedangkan menurut keterangan dari WHO (1957)
diserahkan batasan yakni “suatu unsur yang lengkap untuk masyarakat baik
kuratif maupun rehabilitative dimana output layanannya mencapai pelayanan
family dan lingkungan lokasi rumah sakit pun adalah pusat pelatihan tenaga
kesehatan serta untuk riset biososial”.
Berdasarkan beberapa definisi rumah sakit diatas, dapat disimpulkan
rumah sakit adalah sarana kesehatan sebagai tempat menyelenggarakan upaya
kesehatan yang terdiri dari kuratif, rehabilitatif, promotif dan rehabilitatif. Rumah
sakit sebagai sarana kesehatan tempat berkumpulnya orang sakit ataupun orang
sehat serta tempat penularan penyakit, dimana output layanannya mencapai
pelayanan family dan lingkungan lokasi rumah sakit pun adalah pusat pelatihan
tenaga kesehatan serta untuk riset biososial.

3
2.2 Konsep Pemasaran (ATIKAYANA)
Pemasaran merupakan proses dari kegiatan merencanakan dan
mengimplementasikan metode, kegiatan promosi dan pendistribusian (baik
inovasi dari suatu produk maupun jasa) yang dapat dimanfaatkan dalam
memenuhi harapan konsumen dan perusahaan. Aktivitas pemasaran pada akhirnya
akan menciptakan winwin solution, artinya ketika konsumen menggunakan suatu
produk atau layanan yang sesuai seperti apa yang diharapkan, perusahaan tentu
akan mendapatkan keuntungan (profit) dari produk atau layanan yang telah
dihasilkan dan dipasarkan kepada masyarakat. Dari profit yang telah diperoleh,
suatu organisasi bisnis bisa meneruskan aktivitas usahanya untuk menarik minat
calon konsumen yang semakin banyak di masa depan (Rangkuti, 2002).
Pemasaran merupakan aktivitas yang menghubungkan antara perusahaan
dengan calon konsumen. Aktivitas pemasaran dapat mencapai target apabila
semua upaya pemasaran yang dikerahkan diorientasikan kepada konsumen
(Yazid, 2003). Pemasaran bertujuan untuk menarik minat calon konsumen agar
tertarik menggunakan jasa yang ditawarkan perusahaan disaat mereka
membutuhkannya. Maka dari itu, sebelum melakukan kegiatan pemasaran,
manajer terlebih dahulu harus memahami perilaku dari calon konsumen yang
dituju.
Berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan serta pergeseran perilaku
sosial masyarakat, menimbulkan suatu pemahaman mengenai metode
memasarkan yang mempunyai jangkauan yang sangat luas untuk mendapatkan
konsumen yang tertarik menggunakan produk yang ditawarkan. Dalam hal ini
aspek etika dalam berbisnisharus diperhatikan. Salah satu definisi yang diusulkan
yaitu oleh Ranchhod dalam Hapsari (2006), berpendapat kegiatan memasarkan
merupakan suatu tahap merencanakan serta melaksanakan berbagai aktivitas
untuk dapat memberi kepuasan secara baik dan serius dalam menjalankannya
untuk memenuhi kebutuhan harapan konsumen, lingkungan dan sosial, yang dapat
diselaraskan untuk mencapai tujuan utama dari perusahaan.
Konsep pemasaran merupakan suatu filsafat yang tumbuh untuk
membandingkan dengan konsep yang telah ada sebelumnya. Meskipun konsep

4
tersebut memiliki sejarah yang panjang, hukum sentralnya belum benarbenar baku
hingga pertengahan tahun 1950-an. Akar pemikiran dari konsep pemasaran adalah
sebagai berikut:
a. Konsumen dapat dikelompokkan dalam segmen pasar yang berbeda,
tergantung pada tingkat kebutuhan dan keinginan mereka.
b. Dengan berbagai banyaknya tawaran, konsumen tentu kan memilih
tawaran dari perusahaan yang dianggapnya paling mampu memberi
kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan mereka.
c. Perusahaan bertugas untuk melakukan penelitian dan memilih sasaran
pasar yang cocok untuk mengembangkan tawaran dan program pemasaran
yang efektif sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankan konsumen.
Konsep pemasaran sering digabungkan dengan konsep penjualan.
Theodore Levitt menarik kesimpulan antara konsep penjualan dan konsep
pemasaran. Konsep penjualan berfokus pada kebutuhan penjual itu sendiri,
sementara konsep dari pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli atau
keinginan konsumen. Aktivitas penjualan lebih mengarah kepada bagaimana
produk yang ditawarkannya dapat menghasilkan uang, sedangkan pemasaran
mengutamakan bagaimana memberi kepuasan kepada para konsumen melalui
produk yang berhubungan dengan penyediaan, pengantaran dan pada akhirnya
sampai pada konsumen.
2.3 Pengertian Marketing Mix (Thara)
2.4 Komponen-Komponen Marketing Mix (yuli)
2.5 Penerapan Marketing Mix (CAHYO)
Penerapan marketing mix dalam strategi marketing merupakan perpaduan
beberapa faktor-faktor penting dalam pemasaran. Faktor tersebut diantaranya
produk, harga, promosi, tempat, dan faktor pemasaran lainnya untuk mencapai
keberhasilan marketing.
Awalnya marketing mix terdiri dari strategi marketing 4P yaitu, produk
(Product), harga (Price), promosi (Promotion), dan tempat (Place). Namun
untuk merespon perkembangan pasar yang dinamis saat ini, strategi marketing
4P tersebut belum optimal. Belum efektif dapat mencapai goal perusahaan
dalam meningkatkan penjualan.

5
Marketing mix kemudian dikembangkan oleh para ahli dari semula 4P menjadi
7P. Terdapat tambahan 3 konsep pemasaran yaitu, proses (Process), orang
(People), dan bukti fisik (Physical Evidence). Berikut penjelasan mengenai 7P
dalam marketing mix :

6
1.) Product (Produk)
Konsep produk yang dimaksud yaitu sebagai objek dalam pemasaran dan
bisnis. Poin utamanya yaitu Anda harus memperhatikan produk bisnis
yang Anda tawarkan dapat diterima konsumen. Produk yang Anda
tawarkan harus memiliki kualitas yang tinggi dan kelebihan dari
kompetitor sejenis. Riset tentang produk sangat penting untuk menunjang
keberhasilan bisnis Anda. Sehingga produk yang Anda tawarkan dapat
memuaskan konsumen.
2.) Price (Harga)
Penentuan harga untuk produk Anda juga harus diperhatikan. Tentunya
konsumen ingin harga yang murah dan Anda ingin mendapat margin yang
besar dari penjualan. Penentuan harga dalam strategi marketing dapat
melalui perhitungan HPP (Harga Pokok Produk) yang nantinya dapat
dihitung juga harga pokok penjualan dengan menambah persen margin
yang Anda inginkan.
3.) Promotion (Promosi)
Promosi merupakan aktivitas penyebaran informasi tentang produk bisnis
Anda . Promosi dapat berupa sugesti, mempengaruhi, membujuk atau
mengingatkan konsumen akan produk yang Anda ingin tawarkan. Promosi
yang baik tentunya akan berdampak pada peningkatan penjualan produk.
Jenis promosi sendiri ada dua yaitu promosi langsung dan tidak langsung.
Pada era digital saat ini promosi penjualan dapat dengan mudah dilakukan.
4.) Place (Tempat)
Poin selanjutnya yaitu tempat atau lokasi pemasaran juga tak kalah
pentingnya dalam strategi marketing. Tempat merupakan saluran distribusi
produk ke tangan konsumen. Sehingga tempat pemasaran yang dipilih
harus strategis dan mudah dijangkau konsumen. Namun untuk bisnis
startup dapat membuka lapak pada situs market place. Jadi tempat bukan
hanya bangunan namun media dalam memasarkan produk harus
diperhatikan.

7
5.) Process (Proses)
Proses yang dijelaskan dalam marketing mix yaitu bagaimana pelayanan
penjual ke konsumen. Manajemen operasional penjualan harus diatur
dengan baik untuk mengatur proses penjualan produk. Pelayanan yang
baik kepada konsumen tentunya memberikan pengaruh besar terhadap
hasil pemasaran.
6.) People (Orang)
Orang yang dimaksud dalam strategi marketing ini yaitu setiap partisipan
yang terlibat dalam memasarkan produk. Keberhasilan pemasaran tentunya
tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja. Perlu kerja sama tim yang baik
dan dukungan Anda sebagai pemilik bisnis yang harmonis.
7.) Physical Evidence (Bukti Fisik)
Faktor terakhir dalam marketing mix yaitu fasilitas yang digunakan untuk
melayani konsumen juga harus diperhatikan. Setiap fasilitas yang
digunakan baik yang terlihat maupun tidak terlihat harus dipastikan baik.
Fasilitas yang baik dapat mendukung kelancaran pemasaran produk.

https://idcloudhost.com/marketing-mix-konsep-dan-penerapannya-dalam-
bisnis-online-startup/

8
2.6 Manfaat dan Kekurangan Marketing Mix (Linda)

9
BAB III
PENUTUP

10
Daftar Pustaka

11

Anda mungkin juga menyukai