Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Strategi Pemasaran Pendidikan Islam

Mata kuliah               : Pemasaran Jasa Pendidikan


Dosen      : Mawardaniah, M.Pd.I

Disusun oleh: kelompok 4

Linda Talita : 201827008


Muharamah Alifah Putri : 201827028
Rahmawati (bayu) : 201827037

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa
penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Strategi
Pemasaran Pendidikan Islam” dengan lancar dalam pembuatan makalah ini.

Bersama ini pula kami menyampaikan terimakasih kepada Ibu selaku dosen
pengajar yang telah memberikan penjelasan dan bimbingan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini
banyak pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga
pekerjaan yang sangat berat ini menjadi sedikit ringan, maka tidak berlebihan apabila
pada kesempatan ini kami menghantarkan dan menyampaikan rasa terimakasih kepada
teman-teman yang telah membantu makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun. Sekian terimakasih.

Lhokseumawe, 9 Juni 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi strategi dan pemasaran

1. Strategi

2. pemasaran

B. Pengertian Produk

C. Pengguna

1. Kepuasan pengguna

a. Definisi kepuasan pengguna

b. Faktor yang mendorong

D. Keberlangsungan organisasi

1. Pengertian organisasi

2. Peran pemasaran dalam organisasi

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan telah memasuki zaman globalisasi, dimana iklim


kompetisi sudah merambah pada setiap lembaga pendidikan. Dalam iklim
kompetisi seperti saat ini, sangatlah sulit bagi sebuah lembaga pendidikan untuk
dapat hidup dengan baik jika tidak memiliki kemampuan menyesuaikan diri
dengan cepat dan mampu berkembang dengan berbagai tuntutan pengguna
lembaga pendidikan.

Pemasaran untuk lembaga pendidikan (terutama sekolah/madrasah)


mutlak diperlukan. Pertama, sebagai lembaga non profit yang bergerak dalam
bidang jasa pendidikan, untuk level apa saja, kita perlu meyakinkan masyarakat
dan “pelanggan” (peserta didik, orang tua, serta pihak-pihak terkait lainnya)
bahwa lembaga pendidikan yang kita kelola masih tetap eksis. Kedua, kita perlu
meyakinkan masyarakat dan “pelanggan” bahwa layanan jasa pendidikan yang
kita lakukan sungguh relevan dengan kebutuhan mereka. Ketiga, kita perlu
melakukan kegiatan pemasaran agar jenis dan macam jasa pendidikan yang kita
lakukan dapat dikenal dan dimengerti secara luas oleh masyarakat, apalagi
“pelanggan”kita. Keempat, agar eksistensi lembaga pendidikan yang kita kelola
tidak ditinggalkan oleh masyarakat luas serta “pelanggan” potensial.1

Pemasaran jasa pendidikan membuthkan strategi yang baik agar dapat


meningkatkan pengguna pada sebuah lembaga pendidikan. Elemen dari strategi
pemasaran terdiri dari 7 P yaitu 4 P tradisional : Product, Price, Place, Promotion,
dan 3 P dalam pemasaran jasa : People, Physical, evidence, process.2 Strategi
tersebut diadopsi dari dunia bisnis, dimana istilah marketing terfokus pada sisi
kepuasan konsumen dengan memakai dasar pemikiran yang logis : jika

1
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan sebagai Upaya untuk meningkatkan Daya Saing Sekolah :
Jurnal Pendidikan Penabur,(Jakarta : BPK Penabur, 2008), 42.
2
Jaja Jahari dan Amirullah Syarbani, Manajemen Madrasah (Teori, Strategi dan Implementasi), (Bandung
: Alfabeta, 2013), 158-159
3
konsumennya tidak puas, berarti marketingnya gagal. Jika lembaga ingin
memberikan citra yang baik dalam rangka menarik konsumen, maka logikanya
lembaga pendidikan harus menegmbangkan berbagai upaya strategi pemasaran
sehingga custumer tertarik untuk menggunakan jasa lembaga tersebut. Bentuk
pertanggung jawaban dari pemasaran adlah madrasah harus berupa keras
secara maksimal untuk mengelola dan meningkatkan kualitas lembaga
pendidikan yang akan dipromosikan kepada masyarakat.

B. Rumus Masalah

1. Definisi Strategi dan Pemasaran

2. Pengertian Produk

3. Pengguna

4. Keberlangsungan organisasi

3
Sri Minarti, Manajemen Sekolah (Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri),(Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media, 2011), 370-371
BAB II

PEMBAHASAN

Strategi Pemasaran Pendidikan Islam

A. Definisi Strategi dan Pemasaran

Strategi adalah suatu kesatuan rencana yang luas dan terintegrasi yang
menghubungkan antara kekuatan internal organisasi dengan peluang dan
ancaman lingkungan eksternalnya. Oleh karena itu strategi selalu berkaitan
evaluasi dan pemilihan alternative yang tersedia bagi suatu manajemen
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.4

Sedangkan marketing berasal dari bahasa inggris yang berarti pemasaran.


Marketing tidak hanya bergerak pada bidang bisnis yang menawarkan barang
tetapi dapat bergerak pada bidang non profit untuk menawarkan jasa.

Berikut ini beberapa pendapat tentang pengertian marketing sebagai berikut :

1. Maynar dan Beckman dalam bukhari Alma memberikan5 pernyataan

4
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung : Alfabeta, 2007)
5
Buchari Alma,Manajemen….,1-2
tentang pemasaran sebagaimana ditulisnya dalam buku yang berjudul
principles of Marketing yaitu sebagai berikut “Marketing embraces all
business activities involved in the flow of goods and services from
physical production to consumption”. Artinya marketing berarti segala
usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sector produksi ke
sector konsumsi.

2. Paul D. Converse dan Fred M. Jones dalam Bukhari Alma memberikan


penjelasan luas tentang produksi dan pemasaran yang dikupas tuntas
dalam karyanya yang berjudul introduction to Marketing mengemukakan
bahwa dunia bisnis itu dibagi menjadi dua : yaitu, production and
marketing. Production diartikan sebagai pekerjaan menciptaan barang ,
sedangkan marketing ialah pekerjaan memindahkan barang-barang ke
tangan konsumen.

3. Rayburn D Tousley, Eugene Clark, Fred E. Clark, dalam Buchari Alma


menyatakan bahwa Marketing consist of those efforts whice provide for
their physical distribution. Marketing terdiri dari usaha yang
mempengaruhi pemindahan pemikiran barang dan jasa termasuk
distribusinya.6

Dari ketiga teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa marketing adalah
suatu proses usaha seseorang atau sebuah lembaga dalam
mempengaruhi,menyalurkan, dan memindahkan kepemilikan dari satu
orang ke orang lain yang ada hubungannya dengan barang maupun jasa.

B. Produk

Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk


merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk dikonsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai
tujuan dari perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari
produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran,
kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen

6
Ibid ; 2
untuk mencoba dan membeli produk tersebut.

Pengertian produk menurut kotler & Armstrong, (2001:346) adalah segala


sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen,
sesuai dengan komoetisi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang
dijabarkan oleh produsen melalui hasil produknya. Produk dipandang penting
oleh konsumen dan dijabarkan dasar pengambilan keputusan pembelian.

Pengertian produk menurut Stanton (1996:222) adalah suatu produk


kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di
dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas, dan merk ditambah dengan jasa
dan reputasi penjualannya.

Pengertian produk menurut Tjiptono (1999:95)secara konseptual produk


adalah pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa
ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi
dan kapasitas organisasi serta daya beli.

Dari definisi produk tersebut dapat disimpulkan bahwa produk adalah


segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk
memuaskan konsumen., dimana setiap barang atau jasa tersebut memiliki
manfaat yang berbeda. Pembeli dalam membeli setiap barang tidak hanya
membeli sekumpulan atribut fisiknya tetapi lebih dari itu. Pembeli bersedia
membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhannya.

Strategi pemasaran produk yaitu :7

 Ketahui target pasar

 Menggunakan social media

 Menawarkan produk secara gratis

7
https://www.jurnal.id/id/blog/strategi-pemasaran-produk-yang-harus-anda-coba/
 Memilih tempat strategis

 Membeli insentif untuk rekomendasi

 Menjalin hubungan baik dengan konsumen

 Mulut ke mulut

C. Pengguna

1. Definisi Kepuasan Pengguna

Secara umum, kepuasan pengguna adalah perasaan senang atau kecewa


seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang
dipersepsikan produk (hasil)terhadap ekspetasi mereka. Jika kinerja gagal
memenuhi ekspetasi, pengguna akan tidak puas. Jika kinerja sesuai
dengan ekspetasi, pengguna akan puas. Jika kinerja melebih ekspetasi
maka pengguna akan sangat puas. (Kotler &Keller, 2003).

2. Faktor-faktor yang mendorong kepuasan pengguna

 Kualitas produk

Pelanggan akan merasa puas setelah membeli dan menggunakan


produk tersebut yang memiliki kualitas produk baik

 Harga

Biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting.


Akan tetapi biasanya faktor harga bukan menjadi jaminan suatu
produk memiliki kualitas yang baik

 Kualitas jasa

Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh jasa yang


baik atau sesuai dengan yang diharapkan dari pegawai maupun
karyawan perusahaan
 Emotional Faktor

Kepuasannya bukan karena kualitas produk, tetapi harga diri atau


nilai sosial yang menjadikan pelanggan puas terhadap merek
produk tertentu.

D. Keberlangsungan Organisasi

1. Pengertian Organisasi

Organisasi dapat dikatakan sebagai alat untuk mencapai tujuan, oleh


karena itu organisasi dapat dikatakan wadah kegiatan dari pada orang-
orang yang bekerjasama dalam usahanya untuk mencapai tujuan. Di
kegiatan itu orang-orang harus jelas tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya, hubungan dan tata kerjanya. Pengertian yang demikian disebut
organisasi yang “statis”, karena sekedar hanya melihat dari strukturnya.
Disamping itu terdapat pengertian organisasi yang bersifat “Dinamis”.
Pengertian ini organisasi dilihat dari pada sudut dinamikanya., aktivitas
atau tindakan dari pada tata hubungan yang terjadi didalam organisasi itu,
baik yang brsifat formal maupun informal.

Waldo yang dikutip Silalahi dalam bukunya “studi tentang ilmu


Administrasi Konsep, Teori, dan Dimensi” (2003:124) menyatakan definisi
organisasi adalah “organisasi adalah struktur hubungan-hubungan di
antara orang-orang berdasarkan wewenang dan bersifat tetap dalam
suatu sistem administrasi”.

Sedangkan pengertian organisasi menurut Thoha yang dikutip oleh silalahi


dalam bukunya “studi tentang ilmu administrasi, konsep, teori, dan
dimensi” (2003:124) mengemukakan bahwa: “organisasi merupakan suatu
kerangka hubungan yang berstruktur yang menunjukkan wewenang,
tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan suatu fungsi
tertentu. Hubungan yang berstruktur ini disebut hirarki dan konsekuensi
dari hirarki ialah adanya katagori kelompok superior dengan kelompok
subordinasi.

Adapun pengertian organisasi menurut Weber yang dikutip oleh Thoha


dalam bukunya “Perilaku Organisasi Konsep Dasardan Aplikasinya”
(2014:113) bahwa : “ organisasi merupakan suatu batasan-batasan
tertentu (boundaries), dengan demikian seseorang yang melakukan
hubungan interaksi dengan lainnya tidak atas kemauan sendiri. Mereka
dibatasi oleh aturan-aturan tertentu.”

Sejalan dengan definisi-definisi di atas menurut Handayaningrat (1981:43),


menyatakan cirri-ciri organisasi sebagai berikut:

1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal

2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda tapi satu sama lain saling


berkaitan

3. Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan usahanya ataupun


tenaganya

4. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan

5. Adanya suatu tujuan

Dari definisi diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa organisasi


adalah kesatuan dari seluruh kegiatan yang erat saling berkaitan antara
setiap anggota yang ada didalamnya secara terkoordinir dan memiliki
tujuan tertentu.

2. Peran pemasaran dalam organisasi

Dalam organisasi, baik organisasi non-laba maupun perusahaan, yang


mempunyai beberapa jenjang manajerial, peran pemasaran untuk masing-
masing jenjang pasti berbeda. Sebuah Perusahaan yang besar misalnya,
mempunyai tiga jenjang manajerial, yaitu manajemen puncak, manajemen
madya, dan manajemen operasional.

BAB III

KESIMPULAN
Dalam pemasaran kita temukan ada yang berorientasi pada “ profit
organitation” dan ada pemasaran yang berorientasi pada ‘non profit
organitation”. Mengenai lembaga pendidikan adalah termasuk kedalam
non profit organization. Lembaga pendidikan adalah sebuah kegiatan yang
melayani konsumen, berupa murid, siswa, mahasiswa dan juga
masyarakat umum yang dikenal sebagai “stakeholder”.lembaga
pendidikan pada hakikatnya bertujuan member layanan. Jadi strategi
pemasaran jasa pendidikan berarti rencana yang komprehesif pada
kegiatan lembaga pendidikan dalam memberi layanan jasa pendidikan
yang memuaskan kepada pengguna dengan cara memperhatikan konsep,
model, produk, biaya pendidikan dan strategi distribusi informasi jasa
lembaga pendidkan.
Daftar Pustaka

Alam, Buchari, H, Prof. DR., Pemasaran Strategi Jasa Pendidikan CV.


Alfabeta, Bandung.

David W. Cravens, Strategi Marketing, 1982, Richard D. Irvin,Inc

http://stail.ac.id

Anda mungkin juga menyukai