Disusun oleh:
Kelompok 6
Dosen Pengampu:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemasaran
Kesehatan Dan Perubahan Perilaku ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pemasaran Program Kesehatan. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pemasaran Program Kesehatan dan Perubahan
Perilaku menuju kualitas hidup yang baik bagi para pembaca dan juga bagi para
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Syamsulhuda Budi Musthofa
selaku dosen mata Pemasaran Program Kesehatan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi perbaikan
selanjutnya menuju arah yang lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. PEMASARAN KESEHATAN
Banyak dari masyarakat yang masih salah dalam mendefinisikan
pemasaran. Masyarakat umum masih mengartikan pemasaran hanya sebagai
penjualan, pembelian dan harga. Pemasaran berasal dari kata marketing, dan
pemasaran asal katanya adalah pasar yang berarti market, sedangkan yang bisa
dipasarkan adalah berupa produk (barang) atau jasa. Memasarkan barang tidak
hanya sekedar menawarkan atau menjual saja, tetapi di dalamnya terdapat
beberapa kegiatan yang mencakup penjualan pembelian, dengan berbagai cara,
menetapkan harga dan lain sebagainya.
Banyak dari masyarakat yang masih salah persepsi dalam mendefinisikan
kegiatan pemasaran. Pemasaran sering dikaitkan dengan mempengaruhi
(potensial) klien untuk memaksimalkan penjualan perusahaan (Leeflang &
Beukenkamp, 1981).
Gambaran demikian seringkali ‘dicap’ konotasi negatif. Sebagian besar
masyarakat masih mengartikan pemasaran hanya sebagai penjualan, pembelian
dan harga. Saat ini pemasaran dipahami tidak dengan pemahan kuno, pemasaran
lebih mengarah kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat yang memuaskan,
yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk
yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut
penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen (Shinta,
2011).
Menurut Cooper P.D., yang dimaksud dengan pemasaran adalah kegiatan
manusia yang diarahkan untuk kepuasan keinginan dan kebutuhan melalui proses
penukaran (Cooper, 1979). Sedangkan Levey S., menyatakan bahwa pemasaran
adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program yang
dirancang secara hati-hati untuk pertukaran nilai dengan target pasar untuk
mencapai tujuan organisasi (Levey, 1984).(Husnaini & Panghiyangani, 2016)
Pemasaran di definisikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial di
mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuaru yang bernilai satu sama
lain. Definisi ini berdasarkan konsep inti pemasaran, yaitu; kebutuhan, keinginan,
dan permintaan; produk; nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan
hubungan; pasar serta pemasar dan calon pembeli. (Husnaini & Panghiyangani,
2016)
C. KONSEP PEMASARAN
Menurut Mahaddhir (2012) Dalam (Husnaini & Panghiyangani, 2016) dalam
ilmu pemasaran terdapat konsep pemasaran yaitu :
B. PENGERTIAN
Transtheoritical Model adalah perubahan perilaku atas kesiapan individu
untuk memiliki tindakan yang lebih sehat, memberikan strategi, atau proses
perubahan untuk memandu individu untuk berperilaku sehat melalui tahapan
perubahan dan pemeliharaan kesehatan. Model ini menjelaskan bagaimana
individu memodifikasi perilaku yang menjadi masalah dan memperoleh perilaku
positif. Transtheoritical adalah model yang fokus pada pembuatan keputusan oleh
individu. Asumsi dasar model ini adalah pada dasarnya individu tidak dapat
merubah perilaku dalam waktu yang singkat, terutama pada perilaku yang menjadi
kebiasaan sehari-hari, terdapat lima tahapan menuju perubahan bagi individu
yaitu Precontemplation,Contemplation, Preparation, Action, dan Maintanance.
Model Transtheoritikal Model merupakan model biopsikososial yang
integrative mengenai perubahan perilaku yang disengaja. Tidak seperti model
ataupun teori perilaku lainnya yang eksklusif hanya berfokus pada dimensi tertentu
seperti pengaruh sosial atau biologi. Model ini juga berupaya menyatukan dan
mengintegrasikan konstruksi kunci dari beberapa teori menjadi suatu model
perubahan perilaku yang komperhensif agar dapat digunakan dalam beragam
perilaku, populasi dan keadaan (pengobatan, upaya pencegahan, atau upaya
pembuat kebijakan).
The Transtheoritical Model menurut Prochaska dan DiClemente (1983)
adalah suatu model yang integratif tentang perubahan perilaku. Kunci pembangun
dari teori lain yang terintegrasi. Model ini menguraikan bagaimana orang-orang
memodifikasi perilaku masalah atau memperoleh suatu perilaku yang positif dari
perubahan perilaku tersebut. Model ini adalah suatu perubahan yang disengaja
untuk mengambil suatu keputusan dari individ tersebut.
C. KOMPONEN
1. Stage of Change
1. Precontemplation
Precontemplation adalah tahap dimana orang tidak berniat atau
belum untuk mengambil tindakan di waktu mendatang, biasanya diukur
sebagai 6 bulan ke depan, kemungkinan besar dikarenakan tidak
menyadari bahwa perilaku mereka ada masalah sehingga belum berfikir
untuk berubah, merasa nyaman dengan kebiasaan lama dan sama sekali
tidak berminat untuk melakukan perubahan. Atau mungkin berada pada
tahap ini karena mereka tidak diberitahu atau kurang informasi tentang
konsekuensi dari perilaku mereka.
2. Contemplation
Merupakan tahap dimana orang berniat untuk berubah pada 6 bulan
ke depan. Pada tahap ini seseorang mulai mempertimbangkan untuk
melakukan perubahan perilaku namun belum siap untuk melakukannya.
3. Preparation
Pada tahap ini seseorang sudah mulai melakukan perubahan-
perubahan kecil namun belum benar-benar meninggalkan perilaku lama,
meskipun pada tahapan ini seseorang sudah berniat untuk merubah
perilaku dan biasanya pada tahap ini sudah siap untuk mulai tindakan
untuk berubahan dalam waktu 1 bulan / 30 hari ke depan.
2. Processes of change
Perubahan perilaku melalui Experience:
1. Consciousness raising (peningkatan kesadaran)
Peningkatkan kesadaran tentang penyebab, dampak dan penyemb
uhan untuk masalah perilaku yang dialami individu. Upaya untuk mening
katkan kesadaran dapat dilakukan dengan kampanye media.
3. Decisional Balance
Merupakan sebuah konstruksi yang membangun cerminan individu
relative menimbang pro dan kontra dari suatu perubahan. Terdapat 4
(empat) kategori pro yaitu keuntungan diri sendiri dan orang lain, dan
persetujuan/penerimaan dirinya dan orang lain. Serta 4 kategori kontra yaitu
yang dikeluarkan diri sendiri dan orang lain, dan penolakan diri sendiri dan
orang lain.
D. KELEBIHAN
The Transtheoritical Model (TTM) berhasil mengintegrasikan beberapa
teori terdahulunya tentang modifikasi perilaku dengan lebih lengkap dan
kompleks. Pola yang digunakan berbentuk pola umum, sehingga teori ini sangat
fleksibel untuk diterapkan di segala perubahan perilaku. Otomatis, teori ini dapat
digunakan oleh berbagai kalangan dan dapat digunakan untuk perubahan perilaku
apapun. The Transtheoritical Model (TTM) melakukan perubahan perilaku secara
bertahap sehingga individu yang berkaitan tidak langsung berubah secara drastis.
Hal ini berdampak lebih baik agar perilaku sebelumnya ketika re-lapsing dapat
diminimalkan.
1. Pra Kontemplasi
Awalnya orang yang memiliki bentuk tubuh kurang ideal dan memiliki
permasalahan kesehatan tubuh menghindari segala promosi program diet.
Bahkan, terkesan tidak percaya dengan segala program diet yang ada.
2. Kontemplasi
Orang tersebut sudah mulai mengetahui atau menyadari bahwa perilaku yang
ia miliki adalah sebuah masalah dan mulai melihat keuntungan dan kerugian
yang bisa ditimbulkan jika ia tetap melakukan perilaku tersebut.
3. Persiapan
Orang tersebut sudah mulai memiliki keinginan untuk melakukan perubahan
perilaku dan mungkin ia mulai dari sesuatu yang kecil, seperti perlahan-lahan
membenahi pola makan dan melakukan olahraga meski belum rutin.
4. Aksi
Pemilik tubuh yang kurang ideal sudah mulai untuk mengatur pola makan dan
melakukan olahraga rutin
5. Pemeliharaan
Orang tersebut mempertahankkan untuk tetap mengatur pola makan yang baik
dan olahraga ketat, bahkan mungkin sampai menghitung kadar kandungan
yang ada di tiap makanan
Jane Ogden, 2004, Health Psychologi, A Textbook Third Edition,Mc Graw Hil, Open
Univercity Press.
Notoatmodjo, S, 2010, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi (Edisi Revisi). Jakarta
Rineka Cipta.
Ogden, J., & Hills, L. (2008). Understanding sustained behavior change: the role of life
crises and the process of reinvention .Health, 12(4), 419-437.
Riesta, L. (2016). Analisis Strategi Pemasaran Rumah Sakit. Fkmui, 1969, 9–26.
Santi, Y. (2017). Makalah Pemasaran Sosial Kesehatan. Id.Scribd.Com, UNIVERSITAS
BRAWIJAYA.