PENDAHULUAN
Manajemen Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok
yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran
itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir
dengan
penjualan.
Kegiatan
pemasaran
perusahaan
harus
juga
pemasaran
dirumuskan
sebagai
suatu
proses
kebutuhan
psikologis,
sosial
dan
kebudayaan.
Proses
1.1
Mudah pembeliaannya;
Mudah pemeliharaannya.
Dalam Kegiatan penyusunan konsep pemasaran di atas selaku
pada masyarakat
: turut
yang
kuat.
Dalam
mengaplikasikan
konsep
ini
lebih
Konsep pemasaran pada tahap ini adalah suatu orientasi pada debitur
yang didukung oleh pemasaran yang terpadu dan ditujukan untuk
mecapai kepuasan yang semakin meningkat sebagai kunci tercapainya
tujuan perusahaan.
Faktor-faktor
perekonomian,
lingkungan
faktor
seperti
sosial
dan
faktor
demografi,
kebudayaan,
kondisi
teknologi
dan
persaingan.
Dari kelima faktor tersebut maka Sistem Pemasaran dapat
didefinisikan sebagai kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas
pemasaran, barang, jasa, ide, orang dan faktor-faktor lingkungan yang
saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi
hubungan perusahaan dengan pasarnya.
1.3
LINGKUNGAN PEMASARAN
Lingkungan pemasaran suatu bisnis terdiri dari para pelaku dan
dengan
para
pelanggan
sasaran.
Lingkungan
yang
1. Kepuasan Konsumen
menguntungkan
: mempunyai
perusahaan,
waktu
bergantung
jangka panjang,
pada
penelitian
Dapat Diukur
Dapat Terjangkau
Besarnya
Dapat Dilaksanakan
STRATEGI PEMASARAN
pemasaran
suatu
usaha
bisnis
harus
memiliki
Produk (Product)
Konsep Produk
Siklus Kehidupan Produk (Product life Cycle)
2.
Jenis-Jenis Produk
Harga (Price)
Dasar penentuan harga terdiri dari :
Pricing
Konsumen
Persaingan, Politik Dumping/harga jual dibawah biaya produksi,
Discount,
Kredit/Leasing
3.
Promosi (Promotion)
4.
Distribusi (Placement)
Bentuk-bentuk saluran distribusi :
konsumen tinggal
Saluran Distribusi Tidak Langsung: menggunakan pihak luar
(penyalur/distributor) untuk membantu menyalurkan barangbarangnya ke pada konsumen.
Menurut
Kotler
(2002:86)
tujuan
dari
CRM
adalah
untuk
PERILAKU KONSUMEN
Kotler (1999) memandang kepuasan sebagai fungsi dari seberapa
harapan pembeli atas suatu produk. Jika kinerja produk lebih rendah
daripada harapan, pembeli akan kecewa. Jika ia sesuai harapan, pembeli
akan puas dan jika ia melebihi harapan, pembeli akan sangat puas. Tiga
hal tersebut merukan perilaku konsumen terhadap produk pasar.
melebih-lebihkan
manfaat
suatu
produk,
konsumen
akan
meminta
ganti
rugi
kepada
perusahaan
yang
bersangkutan.
2. Private response : Tindakan memperingatkan atau memberitahu
kolega, teman atau keluarganya mengenai pengalamannya dengan
produk atau perusahaan yang bersangkutan, umumnya tindakan ini
sering
dilakukan
dan
dampaknya
sangat
perusahaan.
3. Third-party response : Tindakan meminta ganti rugi secara hukum;
mengadu
lewat
media massa
(misalnya
menulis di
Surat
pemahaman
kemampuan
sebagai
akan
produk,
konsumen, dan
pembelian
persepsi
terhadap
pengalaman
komplain
sebelumnya.
3. Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, meliputi jangka
waktu penyelesaian masalah; gangguan terhadap aktivitas rutin,
dan biaya.
4. Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain.
BAB II
PENDEKATAN MENGGUNAKAN
TEORI MANAJEMEN PEMASARAN
1. Teori Strategi Bersaing (Competitive Strategy)
Competitive Strategy : adalah kombinasi antara tujuan akhir yang
diinginkan perusahaan dengan alat (kebijakan) dimana perusahaan
kanker
Produk P&G dianggap kurang bergengsi terutama
Adanya tren laki laki memperhatikan perawatan kulit
Adanya segmen pasar yang tidak berpenghasilan tinggi tetapi
mulai sadar dengan kebutuhan perawatan
pelanggan,
distributor
dalam
rangka
mendapatkan
serta
BAB III
LATAR BELAKANG DAN IDENTIFIKASI MASALAH
2.1
Latar Belakang
Perusahaan Procter & Gamble merupakan perusahaan dengan
peralatan rumah
kendali
dan
distribusi
listrik,
lokomotif,
pembangkit tenaga listrik, bahan bakar dan tenaga nuklir, mesin jet
komersial dan militer, peralatan kimia dan pemberdayaan air, peralatan
dan sistem keamanan dan rekayasa material, misalnya plastik dan silikon.
Berbeda dengan perusahaan pesaingnya yang berfokus pada cost
leadership, P&G lebih memilih mematok harga tinggi untuk barang-barang
bermerk dengan maksud untuk meraih minat para wanita di dunia yang
sebagian besar lebih percaya bahwaa harga tinggi merupakan cermin dari
kualitas yang tinggi pula.
P&G
merupakan
perusahaan
yang
memproduksi
barang
Sejarah Perusahaan
P&G didirikan oleh William Procter, seorang pembuat lilin, dan
sabun dan
melakukan
diversifikasi
produk.
Pada
tahun
1911,
P&G
memproduksi Crisco, sejenis minyak yang terbuat dari lemak nabati alihalih lemak binatang. Ketika radio menjadi populer di tahun 1920-an dan
1930-an, perusahaan menyeponsori beberapa acara. Acara-acara yang
disponsori oleh P&G ini di kemudian hari disebut sebagai acara "opera
sabun".
Perusahaan juga mengembangkan usahanya ke negara lain, baik
dalam hal manufaktur maupun penjualan produk, dan menjadi sebuah
perusahaan internasional saat mengakuisisi Thomas Hedley Co. sebuah
perusahaan yang berbasis di Newcastle upon Tyne, Inggris. Akibat akuisisi
ini, P&G memiliki jaringan yang kuat dengan wilayah Barat Daya Inggris.
Di saat yang sama, P&G juga banyak meluncurkan produk-produk baru
dan mulai mengembangkan produksinya ke area baru. Perusahaan
memperkenalkan deterjen "Tide" pada tahun 1946 dan "Prell" di tahun
1947. Pada 1955, P&G mulai menjual pasta gigi pertama yang
mengandung fluoride, yang dikenal sebagai "Crest". Pada tahun 1955,
perusahaan melebarkan sayap usahanya dengan membeli Charmin dan
mulai memproduksi tissu toilet dan produk kertas lainnya. Pada tahun
1960 perusahaan meluncurkan "Downy" pelembut pakaian dan "Bounce"
di tahun 1972.
perusahaan
barang
konsumen
terbesar
di
dunia,
Identifikasi Masalah
Setiap perusahaan yang berada dalam sebuah industri pasti akan
multinasional,
dalam
usaha
memperluas
pasar
yang
mengkomunikasikan
produknya
kepada
konsumen
dengan
dapat mengambil
keputusan
yang
produk
tertentu
sehingga
mempunyai
antusiasme
untuk
menghasilkan produk untuk pria, misalnya silet, pisau cukur dan tempat
penyimpanan peralatan dan juga tersedia untuk produk wanita. Gillette
juga menyediakan batu baterai alkalin dan sikat gigi yang mampu masuk
ke pasar global.
BAB IV
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS
Diagnostic Lingkungan Bisnis
Diagnostic
lingkungan
bisnis
adalah
penelusuran
kekuatan,
konsumsi
penulis
menggunakan
SWOT
analisys
dengan
Strength
Memiliki
(-)
Weakne
(+)
Opportunity
(-)
ss
Belum
Peluang
memiliki
pasar
Distribusi
produk
luas terutama
terhadap
yg
dari
di togo dan
produk yang
(walmart,
bahan
eropa barat
menggangu
Cosstco dll)
Produk
alami
Harga
kesehatan
Persaingan
masyarakat
bervariasi
produk
semakin
yang
dan
dianggap
membutuhka
dari industri
loyalitas
murah
n perawatan
dalam
pelanggan
dan
menawarka
berbagai
terkesan
umur
kurang
produk
bergengs
i
3
Ketakutan
jaringan
kuat
masih
Threat
Memiliki
(parfum)
Kurang
Pengunaan
teknologi
memiliki
teknologi
untuk
produk
internet
menghasilk
untuk laki
dalam
an produk
laki
promosi lebih
berkualitas
membuka
dan sesuai
akses pasar
dgn
keinginan
tinggi
berbagai
cutomer
Memiliki
Semakin
pangsa
meningkatnya
pasar luas
kebutuhan
di berbagai
perawatan
negara
dari kalangan
berpenghasil
an tidak tinggi
Memiliki
keuntungan
eksisting yg
besar
utk
menjadi
modal
6
ekspansi
Merk
mudah
dikenal
konsumen
Harga
bersaing
Promosi
menempati
rating tinggi
di
mana
perusahaa
hidup
dapat
mencapai
kemakmuran.
b. Memiliki Nilai-nilai unggul dalam menjalankan perusahaan. Nilainilai tersebut meliputi :
1. Nilai kepemimpinan (leadership)
Perusahaan semua adalah pemimpin dalam area tanggung
jawab perusahaan, dengan satu komitmen yang dalam untuk
menyampaikan
hasil
kepemimpinan
yang
perusahaan
jalankan.
Perusahaan mempunyai visi yang jelas menunjukkan
untuk
sebagai
pemilik,
perusahaan
berikan
memenangkan pasar.
5. Nilai kepercayaan (trust)
Perusahaan menghormati para rekan kerja, pelanggan, dan
konsumen P&G. perusahaan memperlakukan mereka seperti
perusahaan ingin diperlakukan oleh mereka.
mereknya.
Perusahaan
menggunakan
prinsip
dalam
3.
winning);
Mempertahankan merek (sustsining brands is never ending
4.
5.
6.
7.
8.
9.
challenge);
Memperlakukan konsumen sebagai bos (the customer is bos);
Individu membuat perbedaan (individuals make a difference);
Disiplin (discipline counts);
Inovasi sitiap saat (innovative constanly averywhere);
Memimpin perubahan (lead change);
Beraliansi untuk menciptakan keuntungan (alliance create
10.
advantage);
Berpatner dengan konsumen (partner with consumer).
baru
dengan
berbagai
produk
inovasi,
perusahaan
internal,
perusahaan
juga
piring cair.
Gillette merek alat cukur pria dan wanita.
Head & Shoulders merek shampoo anti-ketombe dan
kondisioner.
Olay merek produk perawatan kulit wanita.
Oral-B merek sikat gigi dan produk perawatan gigi.
Pampers merek popok sekali pakai.
Pantene merek produk perawatan rambut
Tide merek deterjen.
Wella merek produk perawatan rambut (shampoo,
dan
Shirley,
mensponsori
sebuah
acara
serial
prime-time.
prime-time
NBC
PGP
yang
manapun
di
dunia
yang
telah
untuk
mengerti
akan
produk
tersebut,
hasil
ini
Perkembangan di Indonesia
Perusahaan P&G masuk ke Indonesia pada tahun 1989 dengan
memiliki beberapa merek yang sudah tidak asing lagi, seperti pampers,
whisper,rejoice, pantene pro-V, head&shoulders, ficks formula 44, dan
sebagainya.
bukan
hanya
sekedar
hadir
lebih
dulu,
tetapi
terus
yang
merupakan
perusahaan
Belanda-Inggris,
seperti
shampo Dove hingga 33% untuk ukuran 360 ml dan memberi hadiah 90
ml Sunsilk dan Clear untuk setiap pembelian botol 180 ml.
"Kami percaya P&G mengalokasikan pabrik produksi ke Thailand
memberikan mereka efisiensi sehingga mampu melakukan perang harga.
Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapat bahan baku dan tenaga
kerja lebih murah," jelas Bernard. Standarisasi packaging juga mendukung
inventory management yang lebih baik. Apabila terjadi oversupply di suatu
Negara, produk tersebut segera dikirim ke Negara lain. Sementara itu,
consumer
Indonesia
price
sensitive,
sehingga
keputusan
P&G
BAB V
PEMBAHASAN DAN ACTION PLAN
5.1 PEMBAHASAN
Disamping karena pesaing telah memiliki brand image maka terjadi pula
hambatan pada pada biaya yang harus dikelaurkan oleh pembeli ketika
harus berpindah ke produk P&G
B. Tekanan dari Produk Pengganti
Produk pengganti
yang dijual hampir sama (perawatan rambut, kulit dan make up)
Pembeli memiliki informasi lengkap tentang produk P&G maupun
pesaing sehingga memiliki banyak pilihan
Kompetisisi
dalam
industri
perawatan
kecantikan
adalah
Colgate Palmolive :
Avon :
Produsen terbesar dunia dengan konsumen di 100 negara
Fokus pada produk perawatan kulit
Memiliki reputasi kualitas produk dan harga
Estee Lauder
Perusahaan relative baru dengan teknologi mutakhir
Sangat memperhatikan kesehatan konsumen terutama kanker
Berdasarkan kondisi a- d dimana maka strategi yang efektif yang harus
dilakukakan P&G adalah menyerang /ofensif dengan pendekatan sbb :
1. Menempatkan perusahaan sedemikian rupa misalnya sebagai
leader di eropa barat sehingga mampu memberikan pertahan yang
baik menghadapi rangkaian kekuatan persaingan
2. Melakukan gerakan strategis dengan diferensi produk dan
memperluas pangsa pasar terutama segmen yang mengganggap
produk P&G kurang bergengsi (parfum, perawatan kulit) yang
posisinya masih dibawah avon dan esste lauder
5.2ACTION PLAN
Sebagaimana disampaikan pada Bab bab
sebelumnya
bahwa
P&G harus menerapkan strategi yang ofensif maka disusun action plan
BAB VI
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
1. P&G merupakan salah satu perusahaan multinasional yang
terbilang baru dan sukses memasarkan produknya ke berbagai
Negara di dunia dengan citra yang sangat kuat.
situasi
ini
sangat
menguntungkan
perusahaan.
untuk
eropa barat
6.2
Rekomendasi
Walaupun bisnis P&G telah berjalan dengan baik dan terus
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
Kotler,Philip & Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta :
Indeks
Michael E. Porter. 2007. Strategi Bersaing (competitive strategy).
Tangerang : Kharisma Publishing Group.
Porter, Michael E. 2007. Strategi Bersaing (competitive strategy).