Pemasaran Total
b) Organisasi pemasaran
a) Evolusi Departemen Pemasaran
Tahap 1 : Departemen Penjualan Sederhana
Tahap 2 : Departemen Penjualan dengan tambahan fungsi pemasaran.
Tahap 3 : Departemen Pemasaran Terpisah
Tahap 4 : Departemen Pemasaran Modern
Tahap 5 : Perusahaan Yang Pemasarannya yang Efektif
Tahap 6 : Perusahaan Berdasarkan Proses-dan –hasil
B. Pemasaran Global
a) PENGERTIAN
Pemasaran global adalah proses menfokuskan sumber daya (manusia, uang, aset fisik) dan
tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman
pasar global. Pasar demikian biasanya tercipta karena adanya konsumen yang lebih menyukai
produk standar , harga murah, dan karena adanya perusahaan global yang memanfaatkan
jaringan operasi dunia mereka untuk bersaing dipasar-pasar global.
Dimensi-dimensi utama dalam pemasaran global:
1. Lingkungan pemasaran global
2. Segmentasi pasar global
3. Pemasaran dengan sasaran global
4. Merumuskan strategi dan rencana pemasaran global
5. Bauran pemasaran global
6. Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global
Pemasaran yang sukses yang bergantung pada seberapa kuat hal itu bertumpu pada hal-hal
yang fundamental. Tetapi bukan berarti semua prinsip marketing adalah sama, memang skenario
pemasaran yang berbeda membutuhkan tak tik yang berbeda pula. Mengetahui perbedaan ini
sama juga mengetahui perbedaan antara sukses dan kegagalan.
2. PEMASARAN
Dasar dari keberhasilan program pemasaran global adalah pemahaman yang mendalam akan
disiplin pemasaran. Pemasaran adalah proses mengkonsentrasikan berbagai sumber daya dan
sasaran dari sebuah organisasi pada kesempatan dan kebutuhan lingkungan.
a. Konsep Pemasaran
Konsep baru pemasaran dan Empat ”P” . Product, Price, Place, and Promotion.
b. Konsep Strategis Pemasaran
Konsep strategis pemasaran merupakan suatu perkembangan yang besar dalam sejarah pemikiran
pemasaran, mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke pelanggan dalam konteks
lingkungan eksternal yang lebih luas.
c. Tiga Prinsip Pemasaran
Inti dari pemasaran dapat diringkas dalam 3 prinsip dasar :
i. mengidentifikasikan tujuan dan tugas pemasaran
ii. kenyataan persaingan dari pemasaran
iii. berbargai cara utama untuk mencapai 2 prinsip utama
d. Tahap-Tahap dari Pemasaran Domestik Ke Pemasaran Global/Transnasional
1. Pemasaran Domestik
Pemasaran yang secara nyata ditunjukkan pada pasar dalam negeri disebut pemasaran
domestik. Orientasi mereka adalah bersifat “ETHNO CENTRIC”, yaitu bahwa sifat pasar atau
Konsumen dimanapun akan sama , sehingga manajemen memandang pasar Domestik padat
dengan peluang yang jauh lebih aman.
2. Pemasaran Ekspor
Adalah tahap pertama untuk menanggapi kesempatan pasar di luar negeri. Pemasar ekspor
menjadikan pasar di luar negeri sebagai sasaran dan menggantungkan diri pada produksi dalan
negeri untuk memasok pasar ini. Fokus dalam tahap ini adalahmenafaatkan produk dan
pengalaman dalam negeri.
3. Pemasaran Internasional
Bertindak lebih jauh lagi dari pemasara ekspor dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan
pemasaran dalam negara tempat perusahaan tadi melakukan bisnis.
Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu memproduksi semua kebutuhannya,
tetapi cukup hanya memproduksi apa yang bisa diproduksinya dengan cara yang paling efisien
dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan demikian, akan tercipta efisiensi dalam
pengalokasian sumber daya ekonomi dunia.
o Perluasan konsumsi dan produksi
Perdagangan internasional juga memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu
negara.
o Peningkatan produktifitas
Negara-negara yang berspesialisasi dalam memproduksi barang tertentu akan berusaha
meningkatkan produktivitasnya. Dengan demikian mereka akan tetap unggul dari negara lain
dalam memproduksi barang tersebut.
o Sumber penerimaan Negara
Dalam perdagangan internasional juga bisa menjadi sumber pemasukan kas negara dari pajak-
pajak ekspor dan impor.
b. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional setiap negara berbeda dengan negara lain. Ada
negara yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan bebas (free trade), ada yang memilih
menjalankan kebijakan perdagangan proteksionis, dan ada pula yang memilih gabungan
keduanya.
Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas adalah keadaan ketika pertukaran barang/jasa antarnegara berlangsung
dengan sedikit ataupun tanpa rintangan.
Menurut aliran fisiokratis dan aliran liberal (klasik), liberalisasi perdagangan dapat memacu
kinerja ekspor dan pertumbuhan ekonomi karena beberapa alasan berikut.
1 Perdagangan Bebas cenderung memacu persaingan, sehingga menyempurnakan skala
ekonomis dan alokasi sumber daya.
2 Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan mutu produk, dan perbaikan
kemajuan teknologi sehingga memacu produktivitas faktor produksi.
3 Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan serta memupuk
tingkat laba, tabungan, dan investasi.
4 Perdagangan bebas akan lebih mudah menarik modal asing dan tenaga ahli, laba, tabungan,
dan investasi.
5 Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang lingkup pilihan yang lebih
luas atas barang-barang yang tersedia.
Perdagangan Proteksionis
Salah satu tujuan kebijakan perdagangan proteksionis adalah untuk meningkatkan daya saing
produk diluar negeri. Menurut pengatur kebijakan proteksionis, nilai tukar (terms of trade)
barang manufaktur, yaitu ekspor utama negara-negara maju, sering dinilai lebih tinggi dari nilai
tukar barang primer, yaitu ekspor utama negara-negara berkembang. Itulah yang menjadi alasan
utama timbulnya kebijakan perdagangan proteksionis.
Dalam kenyataannya, terdapat beberapa alat kebijakan perdagangan proteksionis yang digunakan
oleh hampir semua negara. Beberapa diantaranya adalah tarif atau bea masuk, kuota, subsidi, dan
larangan impor.
1 Tarif atau Bea Masuk
Tarif atau bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik
barang impor maupun ekspor.
2 Kuota
Kuota adalah batas maksimum jumlah barang tertentu yang bisa diimpor dalam periode tertentu,
biasanya satu tahun.
3 Subsidi
Subsidi terhadap biaya produksi barang domestik akan menurunkan harga, sehingga produksi
domestik dapat bersaing dengan barang impor dan akan mendorong konsumen membelinya.
4 Larangan Impor
Karena alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi maupun politik, suatu negara tidak
menghendaki impor barang tertentu.
Dua alternatif yang dipilih dalam merancang struktur organisasi pemasaran global:
a) Informing
b) Persuading
c) Coordinating
d) Aproving
e) Directing
Ada 3 aspek penting yang perlu ditelaah dalam pengembangan produk baru untuk
a) Pasar global. Pertama, identifikasi ide produk baru, yang biasa bersumber dari pelanggan,
Pemasok, Pesaing, Wiraniaga Perusahaan, distributor dan agen, eksekutif kantor cabang,
Pasar.
Dalam hal inovasi produk baru, konsumen biasanya melewati proses adopsi yang terdiri dari 5
tahap, yaitu :
1) Kesadaran
2) Minat
3) Evaluasi
4) Trial
5) Adopsi
5. Jasa Global
Dalam beberapa tahun terakhir, peranan sector jasa semakin meningkat tajam. Internasionalisasi
Jasa juga mengalami pertumbuhan pesat, baik dalam bentuk jasa professional, experiential
services maupun jasa yang melekat pada produk fisik.
5 faktor utama yang menjadi pemicu internasionalisasi jasa, yaitu: persaingan, pasar teknologi,
biaya dan pemerintah.
Dalam banyak kasus, organisasi menyusun pesan standar secara tepusat, namun memberikan
kebebasan kepada para manajer di negara tujuan pemasaran untuk mengadaptasinya agar bisa
memenuhi kebutuhan budaya setempat dengan cara menyesuaikan bahasa dan komponen media
lainnya. Ini berarti bahwa ada unsur standarisasi (misalnya perencanaan tema, gagasan dan
kampanye/promosi yang dilakukan) dan sekaligus ada pula unsur adaptasi (misalnya :
menyangkut bahasa, model, dan adegan yang disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan lokal).
a) Perbedaan Bahasa
Penerjemahan merek atau slogan kampanye iklan ke dalam bahasa setempat bisa
menimbulkan masalah besar jika ternyata makna atau artinya sama sekali berbeda dari
yang dimaksud.
b) Ketersediaan Media
Ketersediaan media sangat tergantung pada regulasi pemerintah dan infrastruktur media.
Contohnya : rasio kepemilikan koran di Jepang adalah 1:2
c) Kendali Pemerintah
Tidak semua aktifitas promosi penjualan bisa dilakukan di semua negara. Faktor-faktor
yang mempengaruhinya antara lain peraturan, budaya dan situasi persaingan. Hukum di
beberapa negara membatasi ukuran, bentuk, premium dan hadiah.
Distribusi global merupakan salah satu keputusan penting yang menentukan keberhasilan
pemasaran global.
Keputusan distribusi merupakan keputusan strategis yang berdampak jangka panjang jarena
menyangkut komitmen dan biaya yang besar .
Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling terkait dan terlibat dalam proses
penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari distribusi ke konsumen guna memenuhi
kebutuhan pelanggan secara menguntungkan.
Secara garis besar perilaku saluran distribusi tercermin dalam 3 proses interaktif yaitu :
1. Proses inisiasi
2. Proses implementasi
3. Proses rivew.
Dalam merancang saluran pemasaran perusahaan menerpakan sejumlah kriteria dasar yang
berlaku pada beberapa kondisi:
3. Produk-produk tidak tahan lama dan membutuhkan pemasaran langsung atau setidaknya
perantara yang bisa menjamain perputaran barang dagangan secara cepat dan pengiriman yang
terproteksi.
Tujuan pokok saluran distribusi adalah menciptakan utilitas bagi para pelanggan. Utilitas
tersebut terdiri atas 5 kategori:
1. Keterlibatan langsung, melalui wiraniaga atau toko ritel milik perusahaan sendiri.
2. Keterlibatan tidak langsung melalui agen distributor dan pedagang grosir independen.
Ada 4 faktor utama yang mempengaruhi proses pembentukan saluran distribusi global agar
sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu :
1. Karakteristik pelanggan.
2. Karakteristik produk.
3. Karakteristi perantara.
4. Karakteristik lingkungan.
Dalam rangka menetapkan strategi distribusi untuk dasar global, perusahaan harus
mempertimbangkan biaya dari berbagai alternatif yang tersedia.
3. Experimentasi dengan tipe perantara yang sebelumnya belum pernah di coba oleh eksportir.
Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan distribusi langsung
yaitu:
C. Etika Pemasaran
1. Pengertian Etika Pemasaran
Etika pemasaran berkaitan dengan prinsip-prinsip moral di balik operasi dan regulasi pemasaran.
Tanggung jawab sosial Seorang manajer pemasaran meliputi pengembangan program pemasaran
dan meningkatkan kesadaran dan penerimaan ide-ide dan praktek-praktek sosial.
2. RUANG LINGKUP ETIKA PEMASARAN
Ada tiga hal yang menyangkut dalam ruang lingkup etika pemasaran, antara lain:
i. Manajer pemasaran harus menerima tanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan
mereka.
ii. Manajer pemasaran harus menahan diri dari sengaja merugikan; mematuhi semua undang-
undang dan peraturan yang relevan; dan akurat mewakili diri mereka sendiri, perusahaan
mereka, dan merek mereka.
iii. Manajer pemasaran harus melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa pilihan dan
tindakan mereka melayani kepentingan terbaik dari semua pelanggan, organisasi, dan
masyarakat terkait.
Sumber utama dari konteks untuk rencana pemasaran adalah tujuan dan misi perusahaan. Misi
perusahaan dapat dianggap sebagai definisi apa organisasi ini atau apa yang dilakukannya.
Definisi ini tidak boleh terlalu sempit, atau akan menyempitkan perkembangan organisasi. Di sisi
lain, seharusnya tidak terlalu lebar atau akan menjadi tidak berarti; “Kami ingin membuat
keuntungan” terlalu umum untuk membantu dalam mengembangkan rencana spesifik.
Untuk memasukkan etika ke dalam tahap perencanaan, misi perusahaan harus didefinisikan
dalam hal melayani pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka daripada tujuan perusahaan-
sentris seperti membuat uang paling banyak.
Mungkin faktor yang paling penting dalam mempromosikan etika selama fase perencanaan
mendefinisikan “visi perusahaan.” Sebagai contoh, semua kegiatan pemasaran IBM yang
didukung oleh filosofi “layanan pelanggan.” Yang jelas, visi didefinisikan dapat memandu
semua tingkat staf dalam tindakan mereka dan pada gilirannya menyediakan pelanggan dengan
pengalaman yang seragam.
Perusahaan juga harus menggunakan metode promosi yang menghindari iklan negatif dan
mempromosikan kebenaran dan kejujuran tentang suatu produk. Sebagai contoh, DishTV dan
DirecTV keduanya terlibat dalam iklan negatif dengan menyoroti kelemahan kompetisi mereka
pada faktor-faktor seperti jumlah saluran, bukan hanya menyoroti keuntungan mereka sendiri.
Ketika memutuskan pada penempatan produk, perusahaan harus memastikan bahwa produk yang
ditawarkan kepada semua pelanggan dengan kebutuhan untuk itu, terlepas dari karakteristik
demografi mereka. Menempatkan produk dengan pengecualian pasar tidak etis berdasarkan
kualitas seperti etnis dapat berdampak negatif terhadap perusahaan.
Tahap akhir dari proses perencanaan pemasaran adalah untuk menetapkan target untuk
memantau kemajuan. Tahap pengendalian perencanaan pemasaran melibatkan mengukur
keberhasilan rencana melalui analisis tindakan kuantitatif seperti penjualan, pangsa pasar, dan
biaya. Dengan demikian, penting untuk memasukkan kedua jumlah dan rentang waktu ke tujuan
pemasaran (misalnya, untuk menangkap 20 persen nilai pasar dalam waktu dua tahun) dan ke
dalam strategi yang sesuai.
Salah satu metode untuk mempromosikan perilaku etis dalam tahap kontrol adalah untuk berhati-
hati terhadap invasi privasi sementara mendapatkan data. Pemasar harus menghormati hak-hak
pelanggan mereka untuk anonimitas atau bahkan untuk tidak berpartisipasi. Perilaku lain yang
tidak etis untuk melihat keluar untuk di kontrol fase membuat penilaian stereotip cepat pada
kelompok besar hanya didasarkan pada beberapa pelanggan. Etis melakukan penelitian pasca-
pelaksanaan akan memungkinkan perusahaan untuk mengontrol eksekusi masa depan strategi
pemasaran.
Adapula beberapa pendapat dari para ahli mengenai Tanggung jawab sosial atau Corporate
Social Responsibility (CSR), yaitu :
· Konsep awal Corporate Social Responsibility (CSR) berawal dari HOWARD R.
BOWEN pada tahun 1953 dengan definisi yaitu suatu kewajiban atau tanggung jawab sosial dari
perusahaan berdasarkan kepada keselarasan dengan tujuan objektif dan nilai-nilai velue dari
suatu masyarakat.
· FRADERICK ET AL mempunyai pemahaman Corporate Social Responsibility
(CSR) dapat diartikan sebagai prinsip yang menerangkan perusahaan harus dapat bertanggung
jawab terhadap efek dari setiap tindakan di dalam masyarakat maupun lingkungan
· ISMAIL SOLOHIN menganggap jika Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
“salah satu dari bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan
(stakeholder).
· MERRICK DODD menganggap bahwa adalah “suatu pengertian terhadap buruh,
konsumen, dan masyarakat pada umumnya di hormatio sebagai sikap yang pantas untuk di
adopsi oleh pelaku bisnis”.
· SALEM SHEIKH berkata bahwa “Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
tanggung jawab perusahaan, apakah bersifat sukarela atau berdasarkan undang-undang, dalam
pelaksanaan kewajiban sosial ekonomi dimasyarakat”.
Pandangan Kelompok yang Pro Terhadap Pandangan Kelompok yang Kontra Terhadap
Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi Bisnis Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi Bisnis
Kegiatan bisnis sering kali menimbulkan Perusahaan tidak memilki ahli yang
masalah, oleh karena itu sudah semestinya mengkhususkan dalam bidang sosial dan
perusahaan bertanggung jawab atas apa yang kemasyarakatan, oleh karena itu sulit bagi
dilakukannya. perusahaan bertanggung jawab.
Perusahaan yang ikut berpartisipasi dan
Perusahaan adalah begian dari lingkungan sosial bertanggung jawab dalam lingkungan sosial
masyarakat, oleh karena itu sudah semestinya masyarakat justru akan memiliki kekuatan untuk
ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab atas mengontrol masyarakat dan itu indikasi yang
apa yang terjadi di masyarakat. kurang baik seara sosial.
Perusahaanbiasanya memiliki sumber daya untuk Akan banyak terdapat konflik kepentingan di
menyelesaikan masalah di lingkungan sosial masyarakat jika perusahaan terlibat dalam
masyarakat. aktivitas sosial.
Terlepas dari pro dan kontra tersebut selayaknya suatu perusahaan memiliki tanggung jawab
sosial sebagai konsekuensi logis keberadaanya dalam lingkungan dan masyarakat. Hanya saja
tanggung jawab sosial yang harus dipikul perusahaan ini semestinya diatur dengan lebih baik
oleh pemerintah sehingga porsinya tidak terlalu menjadi kekuatan yang dominan di masyarakat,
namun bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan lingkungan ke arah
yang lebih baik.
http://mystory-kumpulancerita.blogspot.com/2016/11/makalah-etika-bisnis-etika-produksi-dan.html
http://putripanunggal.blogspot.com/2014/01/makalah-pemasaran-global.html
http://mahyudinbinol.blogspot.com/2017/01/1-tugas-kuliah-makalah-pemasaran-global.html
http://asismath06.blogspot.com/2009/12/mengelola-usaha-pemasaran-total.html
http://conglimboo.blogspot.com/2012/01/mengelola-usaha-pemasaran-total.html
http://lilierviani.blogspot.com/2016/12/makalah-tanggung-jawab-sosial-dan-etika.html