Anda di halaman 1dari 27

A.

Pemasaran Total

a) Kecenderungan dalam Organisasi Perusahaan

Tanggapan utama perusahaan dalam menanggapi perubahan signifikan dalam


lingkungan bisnis mencakup :
         Rekayasa ulang (reenginering) : mengangkat tim untu mengelola proses
pembangunan nilai pelanggan dan mencoba untuk meruntuhkan tembok
departemen antara fungsi – fungsi
         Pemanfaatan sumber luas (outsourching) : keinginan yang lebih besar untuk
membeli lebih banyak barang dan jasa dari pemasok luar bila dengan cara ini
barang dan jasa bisa di dapatkan secara murah dan lebih baik
         Mencontoh perusahaan lain (beancmarking) : mempelajari perusahaan –
perusahaan yang melaksanakan praktek terbaik guna memperbaiki kinerja
perusahaan.
         Keeratan dengan pemasok (supplier partnering) : meningkatkan kemitraan
dengan lebih sedikit pemasok tapi yang memiliki nilai tambah yang lebih besar
         Keeratan dengan pelanggan (customer partnering) : bekerja lebih erat dengan
para pelanggan untuk menambah nilai pada operasi mereka.
         Merging : membeli atau melakukan merger dengan perusahaan – perusahaan
dalam industri yang sama guna mendapatkan ekonomi skala dan lingkup
         Globalizing : meningkatka usaha berpikir global dan bertindak local
         Pengorganisasian secara flat (flatening) : mengurangi jumlah level organisasi
supaya lebih dekat dengan pelanggan.
         Focusing : menentukan bisnis dan pelanggan yang paling menghasilkan laba
serta berfokus pada mereka.
         Pemberdayaan (empowering) : mendorong dan memperkuat personalia supaya
menghasilkan untuk memproduksi lebih banyak gagasan dan mengambil lebih
banyak prakarsa.

b) Organisasi pemasaran
a) Evolusi Departemen Pemasaran
Tahap 1 : Departemen Penjualan Sederhana
Tahap 2 : Departemen Penjualan dengan tambahan fungsi pemasaran.
Tahap 3 : Departemen Pemasaran Terpisah
Tahap 4 : Departemen Pemasaran Modern
Tahap 5 : Perusahaan Yang Pemasarannya yang Efektif
Tahap 6 : Perusahaan Berdasarkan Proses-dan –hasil

b) Mengorganisasi Departemen Pemasaran


 Organisasi Fungsional
Bentuk organisasi pemasaran yang paling umum terdiri dari para
spesialis pemasaran fungsional yang melapor kepada wakil presiden
pemasaran yang mengkoordinasikan kegiatan para spealis
 Organisasi Geografis
Perusahaan yang menjual dalam pasar nasional sering
mengorganisasikan
 Organisasi Manajemen Produk
Ada tiga jenis struktur tim produk dalam manajemen produk yaitu Tim
Produk Vertikal, Tim Produk Segi tiga, dan Tim Produk Horisontal
 Organisasi Manajemen Pasar
 Organisasi Manajemen produk/manajemen-Pasar.
 Organisasi Koperasi/Divisional
Staf pemasaran korporasi mengikuti salah satu dari tiga model ini,
yaitu tidak ada pemasaran korporasi, pemasaran korporasi moderat,
atau pemasaran korporasi kuat
 Hubungan Departemen Pemasaran dengan Departemen-Departemen
lain, yaitu Litbang, Rekayasa, Pembelian, Manufaktur, dan Operasi.

c) Strategi untuk Membangu Orientasi Pemasaran Keseluruh Perusahaan


Langkah apoa yang harus diambil CEO untuk menciptakan perusahaan yang
berfokus pada pasar dan pelanggan?
 Menyakinkan tim manajemen akan perlunya berfokus pada pelanggan.
 Mengangkat seorang pejabat pemasaran senior dan satuan tugas
pemasaran.
 Mendapatkan bantuan dan petunjuk dari luar.
 Mengubah sistem dan pengukuran imbalan perusahaan.
 Memperkerjakan orang-orang pemasaran yang sangat berbakat.
 Mengembangkan program pelatihan pemasaran in-House.
 Memasang sistem perencanaan pemasaran modern.
 Membentuk program penghargaan prestasi pemasaran tahunan.
 Mempertimbangkan untuk melakukan reorganisasi dari perusahaan
yang terpusat pada produk keperusahaan yang terpusat dari pasar.
 Berpindah dari fokus departemen ke fokus proses.hasil.
 Penerapan pemasaran
 Penerapan pemasaran adalah proses yang mengubah rencana
pemasaran menjadi penugasan tidakan dan mamastikan bahwa
penugasan tersebut dilaksanakan dengan cara yang akan mencapai
tujuan yang telah dinyatakan oleh rencana tersebut.
 Empat keahlian yang behubungan dengan penerapan program
pemasaran yang efektif :
1. Keahlian dalam mendiagnosis
2. Identifikasi level perusahaan.
3. Keahlian dalam implementasi.
4. Keahlian dalam mengevaluasi
5. Evaluasi dan pengendalian

c) Pengendalian Rencana Tahunan


a) Tujuan pengendalian rencana tahunan adalah untuk memastikan bahwa
perusahaan mencapai sasaran penjualan, laba, dan sasaran-sasaran lain yang
ditetapkan dalam rencana tahunannya. Analisis yang dilakukan antara lain
Analisis Penjualan, Analisis Pangsa Pasar, Analisis Biaya Pemasaran, Analisis
Keuangan, dan Analisis Kartu Nilai Berdasarkan Pasar.
b) Pengendalian Profitabilitas
Metodologi Analisis Profitabilitas Pemasaran
Langkah 1. Mengidentifikasi biaya-biaya fungsional.
Langkah 2. Mangalokasikan biaya-biaya fungsional ke entitas pemasaran
Langkah 3. Menyiapkan laporan laba-rugi untuk masing-masing entitas
pemasaran.
c) Menentukan tindakan korektif terbaik
 Biaya langsung versus Biaya Penuh.
Tiga jenis biaya harus dibedakan, yaitu Biaya langsung, Biaya umum
yang terlacak, dan Biaya umum yang tak terlacak.
 Pengendalian Efisiensi, yaitu Efisiensi wiraniaga, Efisiensi iklan,
Efisiensi promosi penjualan, dan Efisiensi distribusi.
 Pengendalian Strategis
Langkah 1: Penelaahan Efektifitas pemasaran.
Langkah 2: Audit Pemasaran
Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematik,
independen, dan periodik atas lingkungan, tujuan, strategi, dan
aktifitas pemasaran suatu perusahaan atau unit bisnis dengan maksud
untuk menentukan bidang masalah dan peluang serta untuk
mengusulkan rencana aksi guna memperbaiki kinerja pemasaran
perusahaan. Empat karakteristik audit pemasaran, yaitu Komprehensif,
Sistematik, Independen, dan Periodik.
Langkah 3: Penelaahan keandalan pemasaran.
Langkah 4: Penelaahan Etika dan Tanggung Jawab Sosial.

B. Pemasaran Global

a) PENGERTIAN
Pemasaran global adalah proses menfokuskan sumber daya (manusia, uang, aset fisik) dan
tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman
pasar global. Pasar demikian biasanya tercipta karena adanya konsumen yang lebih menyukai
produk standar , harga murah, dan karena adanya perusahaan global yang memanfaatkan
jaringan operasi dunia mereka untuk bersaing dipasar-pasar global.
            Dimensi-dimensi utama dalam pemasaran global:
1. Lingkungan pemasaran global
2. Segmentasi pasar global
3. Pemasaran dengan sasaran global
4. Merumuskan strategi dan rencana pemasaran global
5. Bauran pemasaran global
6. Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global
Pemasaran yang sukses yang bergantung pada seberapa kuat hal itu bertumpu pada hal-hal
yang fundamental. Tetapi bukan berarti semua prinsip marketing adalah sama, memang skenario
pemasaran yang berbeda membutuhkan tak tik yang berbeda pula. Mengetahui perbedaan ini
sama juga mengetahui perbedaan antara sukses dan kegagalan.

2.      PEMASARAN
Dasar dari keberhasilan program pemasaran global adalah pemahaman yang mendalam akan
disiplin pemasaran. Pemasaran adalah proses mengkonsentrasikan berbagai sumber daya dan
sasaran dari sebuah organisasi pada kesempatan dan kebutuhan lingkungan.
a.       Konsep Pemasaran
Konsep baru pemasaran dan Empat ”P” . Product, Price, Place, and Promotion.
b.      Konsep Strategis Pemasaran
Konsep strategis pemasaran merupakan suatu perkembangan yang besar dalam sejarah pemikiran
pemasaran, mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke pelanggan dalam konteks
lingkungan eksternal yang lebih luas.
c.       Tiga Prinsip Pemasaran
Inti dari pemasaran dapat diringkas dalam 3 prinsip dasar :
                                  i.            mengidentifikasikan tujuan dan tugas pemasaran
                                ii.            kenyataan persaingan dari pemasaran
                              iii.            berbargai cara utama untuk mencapai 2 prinsip utama
d.      Tahap-Tahap dari Pemasaran Domestik Ke Pemasaran Global/Transnasional
1.                 Pemasaran Domestik
Pemasaran yang secara nyata ditunjukkan pada pasar dalam negeri disebut pemasaran
domestik. Orientasi mereka adalah bersifat “ETHNO CENTRIC”, yaitu bahwa sifat pasar atau
Konsumen dimanapun akan sama , sehingga manajemen memandang pasar Domestik padat
dengan peluang yang jauh lebih aman.
2.                  Pemasaran Ekspor
Adalah tahap pertama untuk menanggapi kesempatan pasar di luar negeri. Pemasar ekspor
menjadikan pasar di luar negeri sebagai sasaran dan menggantungkan diri pada produksi dalan
negeri untuk memasok pasar ini. Fokus dalam tahap ini adalahmenafaatkan produk dan
pengalaman dalam negeri.
3.                  Pemasaran Internasional
Bertindak lebih jauh lagi dari pemasara ekspor dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan
pemasaran dalam negara tempat perusahaan tadi melakukan bisnis.

4.                 Pemasaran Multinasional


Organisai pemasaran internasional mulai dengan menfokuskan pada memanfaatkan pengalaman
dan produk perusahaan.
5.                 Pemasaran Global / Transnasional
Menfokuskan pada pemanfaatan asset, pengalaman dan produk perusahaan secara global dan
pada melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik dan berbeda dalan setiap negara.
Konsep ini mengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik.

3.      STRATEGI MEMASUKI  PASAR GLOBAL


a.      Melakukan Ekspor-Impor
b.      Membuka kantor perwakilan atau cabang
Pembentukan sebuah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya disebut sebagai Greenfield
Venture atau usaha ladang-hijau. Tindakan ini merupakan sebuah proses yang kompleks dan
berpotensi akan memakan biaya besar, tetapi strategi ini memiliki keunggulan karena memiliki
kontrol maksimum kepada perusahaan sehingga jika berhasil berpotensi memberikan laba di atas
rata-rata. Hal ini secara khusus benar untuk perusahaan yang memiliki kapabilitas tidak
berwujud .
c.       Mengeluarkan lisensi asing/kontrak manufaktur dan alih teknologi.
Perusahaan pemberi Lisensi  (Licensor) membuat persetujuan dengan menerima Lisensi
(Licensee) bahwa Licensee memperoleh Hak untuk menggunakan Proses / Teknologi Produksi,
Merk Dagang, Paten dsb,  dengan membayar Fee / Royalty kepada Licensor . Licensor dalam hal
ini memperoleh manfaat , yaitu dapat memasuki pasar Asing dengan Risiko Rendah. Contoh :
DISNEYLAND  mengeluarkan Lisensi untuk memproduksi dan memasarkan produknya : -
Donald Bebek, Mickeymouse, dll.
d.      Melakukan Franchising
Yaitu bentuk kerjasama tertulis antara pihak Franchisor dan Franchise diberi hak untuk
mendistribusikan Produk atau Jasa tertentu dalam periode dan Wilayah tertentu serta cara-
cara  yang ditentukan oleh Franchisor. Contoh :  MC. Donald, KFC. Dll.
e.       Membuka Usaha Patungan atau Joint Venture
Investor luar negeri dapat bergabung investor lkal untuk membentuk usaha patungan dimana
mereka membagi kepemilikan dan control. Perusahaan luar neheri mungkin kekurangan sumber
daya finansial atau manajerial atau manajerial untuk menjalankan usahanya.
f.       Melakukan Akuisisi Perusahaan Lain
Akuisisi adalah pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu
perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalih atau
yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah.
Keuntungan akuisisi diantaranya adalah :
1.      akuisisi dapat menyediakan akses cepat ke sebuah pasar yang baru
2.      akuisisi dapat memberikan jalan untuk ekspansi internasional
sedangkan kelemahan dari akuisisi adalah :
1.      pendanaan yang mahal sehingga seringkali diperlukan pendanaan melalui utang.
2.      negosiasi internasional untuk akuisis dapat menjadi kompleks karena dihadapkan pada syarat-
syarat hukum dan perundang- undangan di negara tuan rumah dan perusahaan sasaran dan
mendapatkan informasi yang tepat untuk menegosiasikan perjanjian
4.      FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT BISNIS GLOBAL
A.    Kekuatan Yang Mendorong
o   Kebutuhan Pasar
Budaya universal seperti perbedaan budaya terdapat unsur yang sama dalam sifat manusia yang
menjadi dasar untuk menciptakan dan melayani pasar global.
Contoh : minuman ringan, salah satu industri global yang terbesar yang sukses
o   Teknologi
Professor Levitt menulis artikel ” kenyataan komersial yang baru – munculnya pasar global
untuk produk konsumen standar dalam skala yang belum pernah dibyangkan”. Ada kekuatan
yang amat besar yang mendorong dunia ke arah menyatunya hal-hal yang sudah umum dan
kekuatan itu adalah Teknologi. Teknologi menyederhanakan komunikasi, transpotasi dan
perjalanan.
o   Biaya
Keseragaman dapat menurunkan biaya riset, rekayasa, desain, kreatif dan produksi di semua
fungsi bisni , dari rekayasa sampai pemasaran dan administrasi.
o   Mutu
Volume global menghasilkan penerimaan dan mutu operasi yang lebih besar untuk mendukung
mutu desai dan pembuatan.
o   Komunikasi dan Transportasi
Revolusi informasi memberikan kontribusi pada berkembangnya pemasaran global.
o   Daya Tuas
Keunggulan yang dimilikinya karena perusahaan itu beroperasi secara simultan dilebih dari satu
pasar nasinal. Sebuah perusahaan global dapat mengembangkan 5 tipe daya tuas :
1.      Transfer pengalaman
2.      Transfer sistem
3.      Penghematan skala
4.      Pendayagunaan Sumber daya
5.      Strategi global
B.      Kekuatan Yang Menghambat
o   Perbedaan Pasar
Dalam setiap kategori produk, perbedaan masih cukup banyak diantara batas negara dan budaya
budaya yang memerlukan adaptasi dari beberapa unsur bauran pemasaran.
o   Sejarah
Sejarah merek dagang mungkin memerlukan strategi pemasaran khusus dan berbeda, serta di
setiap negara perlu penentuan posisi tersendiri.
o   Kecadokan Manajemen
Dalam banyak hal, produk dan kategori merupakan calon untuk globalisasi, tetapi manajement
tidak menangkap kesempatan tsb.
o   Budaya Organisasi
Perusahaan global yang sukses adalah pemsar yang telah belajar cara memadukan visi global dan
perspektif dengan insiatif dan masukan pasar lokal. Hal ini sulit dilakukan oleh perusahaan.
o   Kendali Nasional/ Hambatan untuk masuk suatu Negara
Setiap negara melindungi perusahaan lokal dan kepentingannya dengan memegang kendali
terhadap akses pasar dan jalan masuknya.

5.      PERDAGANGAN LUAR NEGERI


Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara
yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar suka rela dan
saling menguntungkan.
Perdagangan Internasional dapat juga diartikan perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
a. Manfaat perdagangan internasional
o Efisiensi

Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu memproduksi semua kebutuhannya,
tetapi cukup hanya memproduksi apa yang bisa diproduksinya dengan cara yang paling efisien
dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan demikian, akan tercipta efisiensi dalam
pengalokasian sumber daya ekonomi dunia.
o   Perluasan konsumsi dan produksi
Perdagangan internasional juga memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu
negara.
o   Peningkatan produktifitas
Negara-negara yang berspesialisasi dalam memproduksi barang tertentu akan berusaha
meningkatkan produktivitasnya. Dengan demikian mereka akan tetap unggul dari negara lain
dalam memproduksi barang tersebut.
o   Sumber penerimaan Negara
Dalam perdagangan internasional juga bisa menjadi sumber pemasukan kas negara dari pajak-
pajak ekspor dan impor.
b. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional setiap negara berbeda dengan negara lain. Ada
negara yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan bebas (free trade), ada yang memilih
menjalankan kebijakan perdagangan proteksionis, dan ada pula yang memilih gabungan
keduanya.
         Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas adalah keadaan ketika pertukaran barang/jasa antarnegara berlangsung
dengan sedikit ataupun tanpa rintangan.
Menurut aliran fisiokratis dan aliran liberal (klasik), liberalisasi perdagangan dapat memacu
kinerja ekspor dan pertumbuhan ekonomi karena beberapa alasan berikut.
1        Perdagangan Bebas cenderung memacu persaingan, sehingga menyempurnakan skala
ekonomis dan alokasi sumber daya.
2        Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan mutu produk, dan perbaikan
kemajuan teknologi sehingga memacu produktivitas faktor produksi.
3        Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan serta memupuk
tingkat laba, tabungan, dan investasi.
4        Perdagangan bebas akan lebih mudah menarik modal asing dan tenaga ahli, laba, tabungan,
dan investasi.
5        Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang lingkup pilihan yang lebih
luas atas barang-barang yang tersedia.

         Perdagangan Proteksionis
Salah satu tujuan kebijakan perdagangan proteksionis adalah untuk meningkatkan daya saing
produk diluar negeri. Menurut pengatur kebijakan proteksionis, nilai tukar (terms of trade)
barang manufaktur, yaitu ekspor utama negara-negara maju, sering dinilai lebih tinggi dari nilai
tukar barang primer, yaitu ekspor utama negara-negara berkembang. Itulah yang menjadi alasan
utama timbulnya kebijakan perdagangan proteksionis.
Dalam kenyataannya, terdapat beberapa alat kebijakan perdagangan proteksionis yang digunakan
oleh hampir semua negara. Beberapa diantaranya adalah tarif atau bea masuk, kuota, subsidi, dan
larangan impor.
1        Tarif atau Bea Masuk
Tarif atau bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik
barang impor maupun ekspor.
2        Kuota
Kuota adalah batas maksimum jumlah barang tertentu yang bisa diimpor dalam periode tertentu,
biasanya satu tahun.
3        Subsidi
Subsidi terhadap biaya produksi barang domestik akan menurunkan harga, sehingga produksi
domestik dapat bersaing dengan barang impor dan akan mendorong konsumen membelinya.
4        Larangan Impor
Karena alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi maupun politik, suatu negara tidak
menghendaki impor barang tertentu.

c.       Dampak Positif Perdagangan Internasional


1. Meningkatkan Kesejahteraan
2. Mempercepat Pembangunan
3. Meningkatkan sumber daya manusia
4. Alih Teknologi

c.       Dampak Negatif Perdagangan Internasional


1. Menimbulkan ketergantungan kepada negara lain
2. Cenderung statis
3. Pengusaha yang tidak kompetitif terancam gulung tikar
4. Adanya perubahan nilai sosial budaya
d.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya
sebagai berikut :
  Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
  Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara
  Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah
sumber daya ekonomi
  Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut.
  Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah
penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan
produksi.
  Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
  Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
  Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.

e.       Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara


         Keanekaragaman Kondisi Produksi
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi yang dimiliki
suatu negara. Contohnya Indonesia, memiliki potensi besar dalam memproduksi barang-barang
hasil pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat memperoleh barang
yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.
         Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah
besar, sehingga menghasilkan increasing returns to scale atau biaya produksi rata-rata yang
semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin besar. Jadi, apabila suatu
negara berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya produksi rata-
ratanya akan turun.
         Perbedaan Selera
Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara mungkin akan
melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging
dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan memperoleh keunggulan dari perdagangan ini
dan jumlah orang yang berbahagia meningkat.

1. Perencanaan pemasaran global terdiri atas lima langkah utama yaitu :


 Pengkomunikasian tujuan
 Penyusunan rencana
 Pengagregasian rencana
 Penerjemahan rencana ke dalam anggaran
 Pengambilan tindakan

2. Pengorganisasian Pemasaran Global


a) Pertimbangan utama dalam menyususn struktur organisasi adalah apakah perusahaan
global harus  menstrukturisasi dirinya berdasarkan lingkup geografis,lini produk,atau lini
fungsional.
b) Tujuannya adalah  Menghindari duolikasi dan mencapai sinergi dalam  mengintegrasikan
operasi nasional terpisah ke dalam unit  terkoordinasi.

Dua alternatif yang dipilih dalam merancang struktur organisasi pemasaran global:

a) Perusahaan menangani bisnis  internasonalnya dengan cara terpisah atau tersendiri.


b) Perusahaan mengintegrasikan bisnis internasional dengan bisnis domestik melalui
pembentukan perusahaan global.

Mengintegrasikan bisnis internasional dengan bisnis domestik melalui pembentukan perusahaan


global dapat terjadi intervensi dari kantor pusat.

Bentuk intervensi yang bisa dilakukan oleh kantor pusat :

a) Informing
b) Persuading
c) Coordinating
d) Aproving
e) Directing

3. Pengendalian Pemasaran Global

Pengendalian merupakan salah satu aspek kritis dalam pemasarn global.

a) Tujuan pengendalian mengarahkan operasi bisnis dan pemasaran agar bisa  mewujudkan


tujuan yang telah ditetapkan.
b) Proses pengendalian pemasaran global meliputi tiga langkah utama yaitu:
1) Menyusun standar,
2) Mengukur kinerja dan membandingkannya dengan standar,
3) Melakukan tindakan korektif.

4. Produk Baru dalam Pemasaran Global

Ada 3 aspek penting yang perlu ditelaah dalam pengembangan produk baru untuk

a) Pasar global. Pertama, identifikasi ide produk baru, yang biasa bersumber dari pelanggan,

Pemasok, Pesaing, Wiraniaga Perusahaan, distributor dan agen, eksekutif kantor cabang,

Eksekutif kantor pusat, sumber - sumber dokumentasi dan observasi langsung di


lingkungan

Pasar.

b) Kedua, pembentukan departemen produk baru internasional yang menjalankan 4 Fungsi


utama :
1) memastikan bahwa semua sumber informasi yang relevan dimanfaatkan
2) secara berkesinambungan untuk ide produk baru;
3) menyaring dan mengidentifikasi;
4) Menyelidiki dan menganalisis ide tersebut;
5) Memastikan bahwa organisasi memberikan komitmen sumber dayanya. Ketiga,
pengujian produk baru di pasar nasional untuk mengantisipasi segala kemungkinan
masalah yang mungkin timbul. 

Dalam hal inovasi produk baru, konsumen biasanya melewati proses adopsi yang terdiri dari 5
tahap, yaitu :

1) Kesadaran
2) Minat
3) Evaluasi
4) Trial
5) Adopsi

5.  Jasa Global

Dalam beberapa tahun terakhir, peranan sector jasa semakin meningkat tajam. Internasionalisasi
Jasa juga mengalami pertumbuhan pesat, baik dalam bentuk jasa professional, experiential
services maupun jasa yang melekat pada produk fisik.

5 faktor utama yang menjadi pemicu internasionalisasi jasa, yaitu: persaingan, pasar teknologi,
biaya dan pemerintah.

Jasa dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu :

1.      People – Processing Services

2.       Prossession – Processing Services

3.       Information – Based Services

Terdapat 4 jenis Perusahaan jasa, yaitu :

1.       Location – Free Professional Services

2.       Location – Bound Customized Projects


3.       Standarized Services Packages

4.       Value – Added Customized Projects

6. Strategi Komunikasi Pemasaran Global

Dalam banyak kasus, organisasi menyusun pesan standar secara tepusat, namun memberikan
kebebasan kepada para manajer di negara tujuan pemasaran untuk mengadaptasinya agar bisa
memenuhi kebutuhan budaya setempat dengan cara menyesuaikan bahasa dan komponen media
lainnya. Ini berarti bahwa ada unsur standarisasi  (misalnya perencanaan tema, gagasan dan
kampanye/promosi yang dilakukan) dan sekaligus ada pula unsur adaptasi (misalnya :
menyangkut bahasa, model, dan adegan yang disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan lokal).

12. Isu-isu Khusus dalam Pemasaran Global

a) Perbedaan Bahasa

Penerjemahan merek atau slogan kampanye iklan ke dalam bahasa setempat bisa
menimbulkan masalah besar jika ternyata makna atau artinya sama sekali berbeda dari
yang dimaksud.

b) Ketersediaan Media

Ketersediaan media sangat tergantung pada regulasi pemerintah dan infrastruktur media.
Contohnya : rasio kepemilikan koran di Jepang adalah 1:2

c) Kendali Pemerintah

Regulasi pemerintah bisa menyangkut penggunaan media, pesan yang disampaikan,


anggaran periklanan dan kepemilikan agen periklanan. Contohnya : produk rokok dan
minuman keras dilarang di beberapa negara di kawasan Eropa Barat. Iklan kedua jenis
produk ini juga sangat dibatasi di berbagi negar seperti Indonesia, China, Australi,
Amerika, dll.

d) Ketersediaan Agen Periklanan


Jumlah dan kualitas agen periklanan sangat bervariasi antar negara. Di negara maju
seperti Amerika dan Inggris, jumlahnya lebih dari 500 agen periklanan. Sedangkan di
RRC dan Rusia jumlahnya tidak lebih dari 10 agen pada tahun 1995.

e) Ketentuan Mengenai Promosi Penjualan

Tidak semua aktifitas promosi penjualan bisa dilakukan di semua negara. Faktor-faktor
yang mempengaruhinya antara lain peraturan, budaya dan situasi persaingan. Hukum di
beberapa negara membatasi ukuran, bentuk, premium dan hadiah.

 2.2.    Pengertian Distribusi Global

Distribusi global merupakan salah satu keputusan penting yang menentukan keberhasilan
pemasaran global.

Keputusan distribusi merupakan keputusan strategis yang berdampak jangka panjang jarena
menyangkut komitmen dan biaya yang besar .

Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling terkait dan terlibat dalam proses
penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari distribusi ke konsumen guna memenuhi
kebutuhan pelanggan secara menguntungkan.

Secara garis besar perilaku saluran distribusi tercermin dalam 3 proses interaktif yaitu :

1.      Proses inisiasi

2.      Proses implementasi

3.      Proses rivew.

Dalam merancang saluran pemasaran perusahaan menerpakan sejumlah kriteria dasar yang
berlaku pada beberapa kondisi:

1.      Pilihan perantara untuk pemanufaktur dan pilihan pemasok untuk perantara.


2.      Jumlah besaran dan konsentrasi biografis pelanggan berdampak langsung pada
perancangan saluran pemasaran.

3.      Produk-produk tidak tahan lama dan membutuhkan pemasaran langsung atau setidaknya
perantara yang bisa menjamain perputaran barang dagangan secara cepat dan pengiriman yang
terproteksi.

4.      Karakteristik lingkungan yang dihadapi perantara pesaing dan perusahaan juga


mempengaruhi desain saluran distribusi.

2.2.1.      Tujuan Saluran Distribusi.

Tujuan pokok saluran distribusi adalah menciptakan utilitas bagi para pelanggan. Utilitas
tersebut terdiri atas 5 kategori:

1.      Utilitas tempat (place utility).

2.      Utilitas waktu (time utility).

3.      Utilitas bentuk (form utility).

4.      Utilitas informasi (information utility).

5.      Utilitas kepemilikan (ownership utility).

Ada 2 pilihan utama jika perusahaan ingin masuk ke pasar kompetitif:

1.      Keterlibatan langsung, melalui wiraniaga atau toko ritel milik perusahaan sendiri.

2.       Keterlibatan tidak langsung melalui agen distributor dan pedagang grosir independen.

Ada 4 faktor utama yang mempengaruhi proses pembentukan saluran distribusi global agar
sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu :

1.   Karakteristik pelanggan.

2.   Karakteristik produk.
3.   Karakteristi perantara.

4.   Karakteristik lingkungan.

2.2.2.      Efektivitas saluran distribusi global

Dalam rangka menetapkan strategi distribusi untuk dasar global, perusahaan harus
mempertimbangkan biaya dari berbagai alternatif yang tersedia.

2.2.3.      Inovasi dalam Saluran Distribusi Global

Inovasi bisa dihasilkan dari 3 sumber:

1.      Perubahan teknologi yang memungkinkan perusahaan menggunakan tipe perantara yang


sebelumnya tidak tersedia.

2.      Peraturan yang memungkinkan penciptaan tipe perantara tertentu.

3. Experimentasi dengan tipe perantara yang sebelumnya belum pernah di coba oleh   eksportir.

Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan distribusi langsung
yaitu:

1.      Sumber daya perusahaan.

2.      Karakteristik produk atau jasa.

3.      Segmentasi yang dilayani.

4.      Program pemasaran yang disusun perusahaan.

C. Etika Pemasaran
1. Pengertian Etika Pemasaran

Etika pemasaran berkaitan dengan prinsip-prinsip moral di balik operasi dan regulasi pemasaran.
Tanggung jawab sosial Seorang manajer pemasaran meliputi pengembangan program pemasaran
dan meningkatkan kesadaran dan penerimaan ide-ide dan praktek-praktek sosial.
2.  RUANG LINGKUP ETIKA PEMASARAN

Ada tiga hal yang menyangkut dalam ruang lingkup etika pemasaran, antara lain:

i. Manajer pemasaran harus menerima tanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan
mereka.
ii. Manajer pemasaran harus menahan diri dari sengaja merugikan; mematuhi semua undang-
undang dan peraturan yang relevan; dan akurat mewakili diri mereka sendiri, perusahaan
mereka, dan merek mereka.
iii. Manajer pemasaran harus melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa pilihan dan
tindakan mereka melayani kepentingan terbaik dari semua pelanggan, organisasi, dan
masyarakat terkait.

3. LANGKAH – LANGKAH  MENERAPKAN ETIKA PEMASARAN

Etika pelaksanaan  sepanjang tiga tahapan proses perencanaan memungkinkan perusahaan untuk


menentukan karakter dan citra publik. Sebuah rencana pemasaran adalah cetak biru yang
komprehensif yang menguraikan upaya pemasaran secara keseluruhan organisasi. proses
pemasaran dapat diwujudkan dengan menerapkan bauran pemasaran, dan derajat keberhasilan
(berdasarkan langkah-langkah tertentu) dapat menunjukkan bagaimana mengontrol iterasi masa
depan rencana pemasaran. 

i. Mempromosikan Etika dalam Tahap Perencanaan

Sumber utama dari konteks untuk rencana pemasaran adalah tujuan dan misi perusahaan. Misi
perusahaan dapat dianggap sebagai definisi apa organisasi ini atau apa yang dilakukannya.
Definisi ini tidak boleh terlalu sempit, atau akan menyempitkan perkembangan organisasi. Di sisi
lain, seharusnya tidak terlalu lebar atau akan menjadi tidak berarti; “Kami ingin membuat
keuntungan” terlalu umum untuk membantu dalam mengembangkan rencana spesifik.

Untuk memasukkan etika ke dalam tahap perencanaan, misi perusahaan harus didefinisikan
dalam hal melayani pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka daripada tujuan perusahaan-
sentris seperti membuat uang paling banyak.
Mungkin faktor yang paling penting dalam mempromosikan etika selama fase perencanaan
mendefinisikan “visi perusahaan.” Sebagai contoh, semua kegiatan pemasaran IBM yang
didukung oleh filosofi “layanan pelanggan.” Yang jelas, visi didefinisikan dapat memandu
semua tingkat staf dalam tindakan mereka dan pada gilirannya menyediakan pelanggan dengan
pengalaman yang seragam.

ii. Mempromosikan Etika dalam Tahap Implementasi

Tahap implementasi melibatkan menempatkan strategi pemasaran dalam tindakan dengan


menggunakan bauran pemasaran (Harga, Promosi, Produk, dan Place). Setiap perusahaan akan
mendasarkan rencananya pada kebutuhan rinci pelanggan dan strategi yang dipilih untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Dari segi harga, praktik yang tidak etis dapat mencakup
persekongkolan tender atau predatory pricing. Ini adalah tanggung jawab perusahaan untuk
terlibat dalam penentuan harga pasar wajar untuk memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan
produk terbaik yang tersedia.

Perusahaan juga harus menggunakan metode promosi yang menghindari iklan negatif dan
mempromosikan kebenaran dan kejujuran tentang suatu produk. Sebagai contoh, DishTV dan
DirecTV keduanya terlibat dalam iklan negatif dengan menyoroti kelemahan kompetisi mereka
pada faktor-faktor seperti jumlah saluran, bukan hanya menyoroti keuntungan mereka sendiri.

Ketika memutuskan pada penempatan produk, perusahaan harus memastikan bahwa produk yang
ditawarkan kepada semua pelanggan dengan kebutuhan untuk itu, terlepas dari karakteristik
demografi mereka. Menempatkan produk dengan pengecualian pasar tidak etis berdasarkan
kualitas seperti etnis dapat berdampak negatif terhadap perusahaan.

iii. Mempromosikan Etika dalam Tahap Kontrol

Tahap akhir dari proses perencanaan pemasaran adalah untuk menetapkan target untuk
memantau kemajuan. Tahap pengendalian perencanaan pemasaran melibatkan mengukur
keberhasilan rencana melalui analisis tindakan kuantitatif seperti penjualan, pangsa pasar, dan
biaya. Dengan demikian, penting untuk memasukkan kedua jumlah dan rentang waktu ke tujuan
pemasaran (misalnya, untuk menangkap 20 persen nilai pasar dalam waktu dua tahun) dan ke
dalam strategi yang sesuai.
Salah satu metode untuk mempromosikan perilaku etis dalam tahap kontrol adalah untuk berhati-
hati terhadap invasi privasi sementara mendapatkan data. Pemasar harus menghormati hak-hak
pelanggan mereka untuk anonimitas atau bahkan untuk tidak berpartisipasi. Perilaku lain yang
tidak etis untuk melihat keluar untuk di kontrol fase membuat penilaian stereotip cepat pada
kelompok besar hanya didasarkan pada beberapa pelanggan. Etis melakukan penelitian pasca-
pelaksanaan akan memungkinkan perusahaan untuk mengontrol eksekusi masa depan strategi
pemasaran.

4. HAL-HAL TIDAK SESUAI DENGAN ETIKA PEMASARAN


i. Menutupi kelemahan produk
ii. Melebih-lebihkan kemampuan produk
iii. Memanipulasi perasaan konsumen
iv. Tidak menyampaikan informasi dengan benar
v. Mengecoh konsumen dengan meniru fitur produk lain

D. Tanggung Jawab Sosial

1. Pengertian tanggung jawab social

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah


suatu konsep organisasi perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang
saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan
"pembangunan berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan
dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus
menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka
pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat
dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan
cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap
seluruh pemangku kepentingannya.
Untuk keperdulian terhadap lingkungan eksternal perusahaan atau pemerintahan melalui
berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan, lingkungan, norma masyarakat,
partisipasi pembangunan sosial lainnya.
CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan
memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun
masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh
keluarganya.
Secara keseluruhan tanggung jawab sosial mencerminkan etika perorangan yang
diterapkan oleh perusahaan terutama manajemen puncaknya walau tidak menutup kemungkinan
tanggung jawab sosial dapat didorong oleh lembaga pemerintahan, konsumen, investor, dan oleh
perilaku perusahaan lain/pesaing. Namun demikian, banyak perusahaan yang bersungguh-
sungguh dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya terhadap stakeholder-nya (individu atau
kelompok sangat terkait langsung terhadap kinerja perusahaan).
·            Konsumen. Bisnis bertanggung jawab pada konsumennya dengan menjaga kejujuran dan
keterbukaannya. Mereka juga mencoba menetapkan harga yang wajar, garansi, memenuhi
komitmen, dan menjaga kualitas produk yang mereka jual.
·            Karyawan. Bisnis bertanggung jawab sosial di dalam kesepakatan mereka dengan
mempekerjakan karyawan dengan wajar, membuat karyawan menjadi bagian dari tim, dan
menghargai martabat dan kebutuhan manusiawinya.
·            Investor. Untuk menjaga tanggung jawab sosial terhadap investor, manajer harus mengikuti
prosedur akuntansi yang benar, menyediakan informasi yang tepat pada pemegang saham
mengenai kinerja keuangan, dan mengelola organisasi untuk melindungi hak pemegang saham
dan investasi.
·            Pemasok. Hubungan dengan pemasok harus dikelola dengan baik. Banyak perusahaan kini
menyadari pentingnya kerja sama saling menguntungkan dengan pemasok sehingga mereka
melakukan kontrak pembelian dengan negosiasi harga, jadwal.
·            Komunitas lokal. Hampir semua bisnis mencoba bertanggung jawab sosial terhadap
komunitas lokalnya. Mereka mungkin berkontribusi dalam program lokal, seperti bakti sosial,
beasiswa serta pengobatan gratis.

Adapula beberapa pendapat dari para ahli mengenai Tanggung jawab sosial atau Corporate
Social Responsibility (CSR), yaitu  :
·                Konsep awal Corporate Social Responsibility (CSR) berawal dari HOWARD R.
BOWEN pada tahun 1953 dengan definisi yaitu suatu kewajiban atau tanggung jawab sosial dari
perusahaan berdasarkan kepada keselarasan dengan tujuan objektif dan nilai-nilai velue dari
suatu masyarakat.
·                FRADERICK ET AL mempunyai pemahaman Corporate Social Responsibility
(CSR) dapat diartikan sebagai prinsip yang menerangkan perusahaan harus dapat bertanggung
jawab terhadap efek dari setiap tindakan di dalam masyarakat maupun lingkungan
·                ISMAIL SOLOHIN menganggap jika Corporate Social Responsibility (CSR)  adalah
“salah satu dari bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan
(stakeholder).
·                MERRICK DODD menganggap bahwa adalah “suatu pengertian terhadap buruh,
konsumen, dan masyarakat pada umumnya di hormatio sebagai sikap yang pantas untuk di
adopsi oleh pelaku bisnis”.
·                SALEM SHEIKH berkata bahwa “Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
tanggung jawab perusahaan, apakah bersifat sukarela atau berdasarkan undang-undang, dalam
pelaksanaan kewajiban sosial ekonomi dimasyarakat”.

2. Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi


Organisasi bisnis akan berhadapan dengan lingkungan organisasinya, baik
lingkungan yang secara langsung memengaruhi dan dipengaruhi oleh kegiatan organisasi
bisnis, maupun lingkungan yang secara tak langsung terkait dengan organisasi bisnis. Pada
intinya, setiap organisasi atau perusahaan pada akhirnya perlu menyadari bahwa apa pun
yang dilakukannya merupakan reaksi atas tuntutan dari lingkungan atau juga sebaliknya
merupakan upaya untuk memengartihi lingkungannya.
Sebagai bagian dari lingkungan masyarakat, maka organisasi bisnis
perlu.memiliki tanggung jawab bahwa kegiatan yang dilakukannya membawa ke arah perbaikan
lingkungan masyarakat pada umumnya, dan bukan sebaliknya. Sebagai contoh, perusahaan yang
membuang limbah seenaknya pada dasarnya kurang 'bertanggung jawab terhadap lingkungan
masyarakat. Dengan demikian, sudah semestinya organisasi bisnis atau perusahaan perlu
menyadari bahwa dirinya memiliki apa yang dinamakan dengan tanggung jawab
sosial (corporate social responsibility).  Tanggung jawab sosial ini dapat berupa tanggung
jawab terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan, keadaan ekonomi masyarakat pada
umumnya, partisipasi perusahaan dalam pembangtm,ln lingkungannya, dan lain sebagainya.
Pro dan Kontra Mengenai Tanggung Jawab Sosial Beberapa Pandangan tentang Tanggung
Jawab Sosial Organisasi.

Pandangan Kelompok yang Pro Terhadap Pandangan Kelompok yang Kontra Terhadap
Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi Bisnis Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi Bisnis

Kegiatan bisnis sering kali menimbulkan Perusahaan tidak memilki ahli yang
masalah, oleh karena itu sudah semestinya mengkhususkan dalam bidang sosial dan
perusahaan bertanggung jawab atas apa yang kemasyarakatan, oleh karena itu sulit bagi
dilakukannya. perusahaan bertanggung jawab.
Perusahaan yang ikut berpartisipasi dan
Perusahaan adalah begian dari lingkungan sosial bertanggung jawab dalam lingkungan sosial
masyarakat, oleh karena itu sudah semestinya masyarakat justru akan memiliki kekuatan untuk
ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab atas mengontrol masyarakat dan itu indikasi yang
apa yang terjadi di masyarakat. kurang baik seara sosial.

Perusahaanbiasanya memiliki sumber daya untuk Akan banyak terdapat konflik kepentingan di
menyelesaikan masalah di lingkungan sosial masyarakat jika perusahaan terlibat dalam
masyarakat. aktivitas sosial.

Tujuan perusahaan bukan untuk motif sosial,


Perusahaan adalah partner dari lingkungan sosial akan tetapi untuk memperoleh profit dan
kemasyarakatan, sebagaimana halnya juga mencapai tujuan yang diharapkan oleh para
pemerintah dan masyarakat lain pada umumnya. pemilik perusahaan.

Terlepas dari pro dan kontra tersebut selayaknya suatu perusahaan memiliki tanggung jawab
sosial sebagai konsekuensi logis keberadaanya dalam lingkungan dan masyarakat. Hanya saja
tanggung jawab sosial yang harus dipikul perusahaan ini semestinya diatur dengan lebih baik
oleh pemerintah sehingga porsinya tidak terlalu menjadi kekuatan yang dominan di masyarakat,
namun bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan lingkungan ke arah
yang lebih baik.
http://mystory-kumpulancerita.blogspot.com/2016/11/makalah-etika-bisnis-etika-produksi-dan.html

http://putripanunggal.blogspot.com/2014/01/makalah-pemasaran-global.html

http://mahyudinbinol.blogspot.com/2017/01/1-tugas-kuliah-makalah-pemasaran-global.html

http://asismath06.blogspot.com/2009/12/mengelola-usaha-pemasaran-total.html

http://conglimboo.blogspot.com/2012/01/mengelola-usaha-pemasaran-total.html

http://lilierviani.blogspot.com/2016/12/makalah-tanggung-jawab-sosial-dan-etika.html

Anda mungkin juga menyukai