Anda di halaman 1dari 12

DISTRIBUSI GLOBAL

DISUSUN OLEH:
AULIA DIAN HAPSARI 4163007
MUHAMMAD ILHAM 4163090
RETNO ELVIRA 4163061

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS


POLITEKNIK POS INDONESIA
BANDUNG
2018
DISTRIBUS GLOBAL
A. PENGERTIAN SALURAN DISTRIBUSI DAN DISTRIBUSI
Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling terkait dan
terlibat dalam proses penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari 'point
of origin' ke 'point of consumption' guna memenuhi kebutuhan pelanggan secara
menguntungkan. Distribusi global memiliki karakteristik khusus yang
membedakannya dengan distribusi di pasar domestik. Karakteristik tersebut
menyangkut kompleksitas variabel-variabel yang berpengaruh terhadap pilihan
aktivitas-aktivitas internasional.

Distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar


serta mempermudah penyampain produk (barang dan jasa) dari produsen
kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai (jenis, jumlah, harga, tempat
dan waktu) dengan yang di perlukan. Melalui distribusi dapat diatasi
kesenjangan yang ada anatra produsen dan konsumen.Adapaun kesenjangan
tersebut meliputi
a. Kesenjangan Geografis,yaitu kesenjangan yang timbul karena tempat
pemusatan produksi dan lokasi konsumen tersebar dimana-mana.
b. Kesenjangan waktu, yaitu kesenjangan yang timbul karena pembelian
atau konsumen hanya di lakukan pada waktu-waktu tertentu sementara
produksi berlangsung terus-menerus sepanjang waktu.
c. Kesenjangan kuantitas,yaitu kesenjangan yang timbul karena jumla
produk yang dapat diproduksi secara ekonomis oleh produsen yang
berbeda dengan jumlah normal yang dibutuhkan konsumen.
d. Kesenjangan keanekaragaman, yaitu kesenjangan yang timbul karena
adanya kecenderungan produsen bersepesialisasi pada prosuk
tertentu,sedangkan konsumen menginginkan produk yang beraneka-
ragam.
e. Kesenjangan Komuniskasi dan Informasi,yaitu kesenjangan yang
timbul karena konsumen tidak memngetahui di mana tersedia sumber-
sumber produksi yang menghasilkan produk yang
dibutuhkannya,sedangkan produsen tidak tahu siapa dan dimana
pembeli potensial berada.

Distribusi dapat dibedakan menjadi dua sistem , yaitu sistem distribusi


langsung dan tidak langsung.Sistem distribusi langsung tidak menggunakan
perantara yang independen dan tidak langsung.Sementara sistem distribusi
tidak langsung menggunakan satu atau beberapa perantara. Penetuan tipe
salauran distribusi internasional langsung atau tidak langsung dapat dilakukan
dengan mempertimbangkan beberapa faktor berikut:
1. Peraturan atau Hukum yang berlaku
Adakalanya suatu negara memiliki peraturan yang mengatur
penggunaan saluran distribusi atau perantara tertentu.
2. Citra produk
Citra produk yang diharapakan pemasar internasional juga dapat
menentukan cara distribusi produk
3. Krakteristik produk
Jenis produk menentukan bagaimana produk tersebut harus
didistribusikan.
4. Loyalitas dan kemungkinnan konfilk antarperantra
Salah satu unsur saluran distribusi yang efektif adalah anggota
saluran yang puas.
5. Adat istiadat local
Praktik bisnis local dapat mempengaruhi distribuis internasional.

B. TUJUAN DAN HAMBATAN SALURAN DISTRIBUSI

Tujuan pokok saluran distribusi adalah menciptakan utilitas bagi para


pelanggan. Utilitas tersebut terdiri atas 5 kategori:

a. Utilitas tempat (place utility) : Manfaat yang dirasakan konsumen karena


dapat menikmati produk ditempat yang diinginkan.
Contoh: mesin ATM ditempatkan diberbagai tempat yang strategis.
b. Utilitas Waktu (time utility) : Tambahan manfaat yang dirasakan
konsumen karena dapat menikmati produk pada saat dibutuhkan.
Contoh: fasilitas ATM memberi pelayanan 24 jam.
c. Utilitas bentuk (form utility) : Manfaat yang dirasakan konsumen karena
perubahan bentuk produk. Pemasaran secara tidak langsung memberikan
manfaat bentuk melalui pemberian ide mengenai produk kepada bagian
produksi.
Contoh: suatu bank membuat fasilitas ATM untuk memudahkan nasabah
dan bagian produksi.
d. Utilitas informasi (information utility) : Ketersediaan informasi tentang
fitur dan manfaat produk.
Contoh: fasilitas Customer Services bagi nasabah yang mempunyai ATM
e. Utilitas kepemilikan (ownership utility) : Produk akan bisa memberi
manfaat yang optimal jika telah terjadi perpindahan kepemilikan.
Pemasaran membantu berpindahnya kepemilikan suatu produk.
Contoh: nasabah dapat mengambil sendiri jumlah uang yang dibutuhkan.

C. EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI GLOBAL

Dalam memilih anggota saluran distribusi, berhati-hatilah dengan para


pedagang perantara yang hanya mencari keuntungan maksimal bagi mereka
yang sering kali menerima pesanan-pesanan hanya dari para produsen
dengan permintaan yang sudah mapan akan produk dan merek mereka.
Salah satu kerangka yang terbukti efektif untuk menganalisis situasi ini
adalah kerangka 6C:
a. Cost
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun dan mempertahankan
saluran distribusi, termasuk di dalamnya biaya tetap yang dibutuhkan
untuk mengelola saluran distribusi (seperti sediaan, fasilitas, dan
pelatihan wiraniaga).
b. Control
Kemampuan perusahaan untuk mengendalikan program pemasaran
total untuk produk atau jasanya.
c. Coverage
Kemampuan saluran distribusi untuk rnenjangkau pelanggan sasaran
dalam rangka mewujudkan tujuan pangsa pasar dan pertumbuhan.
d. Character
Kompatibilitas saluran distribusi dengan positioning produk yang
diinginkan perusahaan.
e. Continuity
Loyalitas saluran distribusi kepada perusahaan atau kesetiaan perantara
kepada perusahaan.
f. Capital requirement
Seberapa besar kapital yang dibutuhkan.

D. FAKTOR PENGHAMBAT SALURAN DISTRIBUSI

Proses pembentukan saluran internasional untuk disesuaikan dengan tujuan


perusahaan secara keseluruhan dihambat oleh empat faktor, yaitu :
1. Karakteristik Pelanggan
Jumlah pelanggan, distribusi geografis, pendapatan,
kebiasaan berbelanja, dan reaksi terhadap metode penjualan yang
berbeda semuanya bervariasi dari negara yang satu ke negara yang
lain. Oleh karena itu memerlukan pendekatan saluran yang berbeda.
2. Karakteristik Produk
Produk tertentu yang mempunyai sifat-sifat seperti
standardisasi, mudah rusak, dijual dalam jumlah yang amat besar,
memerlukan servis, dan harganya mahal mempunyai pengaruh
penting pada rancangan dan strategi saluran.
3. Karakteristik Perantara
Perantara berada dalam bisnis untuk memaksimalkan laba
mereka sendiri, bukan laba pemilik pabrik. Mereka terkenal oleh
karena kegiatan “cherry picking”-nya, artinya, praktik memesan dari
pabrik yang produk dan mereknya banyak dicari untuk menghindari
usaha penjualan produk sebenarnya yang merupakan kegiatan
“push”.
4. Karakteristik Lingkungan
Karakteristik umum dari lingkungan total adalah
pertimbangan utama dalam rancangan saluran. Karena keadaan
lingkungan ekonomi, sosial, dan politik secara internasional
demikian bervariasi, terdapat kebutuhan untuk mendelegasikan
kebebasan yang cukup besar kepada manajemen atau agen
operasional lokal.

E. PERANTARA DALAM DISTRIBUSI GLOBAL

Penggunaan dan pemilihan perantara dapat digunakan sebagai cara yang jitu oleh
pemasar atau produsen sebagai salah satu saluran pemasaran untuk menjangkau
pasar. Fungsi perantara pada umumnya terdiri dari Agen dan Distributor. Dalam
proses keagenan, semua resiko berada di tangan produsen/pemasar, tetapi
produsen/pemasar berhak menentukan kebijakan dan menetapkan harga karena
kegiatan dari Agen hanya memasarkan produk dari produsen, sedangkan sebaliknya
dalam kegiatan distributor, semua resiko ada di tangan distributor sehingga control
dari produsen terhadap distributor lebih rendah dibandingkan dengan agen, dan
masih banyak dan bervariasi fungsi perantara yang lainnya yang disesuaikan
dengan kebutuhan dari produsen. Jenis-jenis Perantara pada umumnya dapat dibagi
menjadi 3 (Cateora):
1. Perantara Domestik
Perantara domestic adalah perantara yang berada di Negara dimana produsen
berada, menyediakan jasa pemasaran untuk cakupan wilayah setempat. Jasa
Perantara ini menawarkan berbagai keuntungan bagi perusahaan yang memiliki
volume penjualan yang rendah, yang tidak berpengalaman dengan pasar Negara
tersebut, yang tidak ingin repot dengan kegiatan pemasaran di Negara tersebut, dan
ingin menjual dengan efisiensi terhadap biaya dan manajemen.

2. Perantara Asing
Pemasar International yang ingin menguasai proses distribusi biasanya
akan membuat kesepakatan langsung dengan Perantara Negara tujuan.
Mereka mendapatkan keuntungan saluran pemasaran yang lebih pendek dan
kontak langsung dengan perantara serta pasar.Selain itu dengan
menggunakan perantara asing, pemasar juga semakin mudah untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi seperi perbedaan bahasa,
distribusi secara fisik, komunikasi dan pembiayaan. Perantara asing dapat
berperan sebagai agen atau distributor, dapat terasosiasi dengan induk
perusahaan hingga level tertentu, dan atau dapat juga dikontrak untuk tujuan
tertentu. Peran yang paling penting dari perantara asing adalah sebagai
perwakilan dari pemasar dan distributor.
3. Perantara Yang Memiliki Affiliasi Dengan Pemerintah
Salah satu hal yang terpenting adalah tender pemerintah. Perantara
yang terafiliasi dengan pemerintah sangat diperlukan guna melakukan
penjualan ke institusi pemerintahan, karena penjualan yang dilakukan
ke institusi pemerintah juga dianggap penting.
F. KEBIJAKAN DALAM DISTRIBUSI

Kebijakan distribusi dalam pemasaran internasional erat kaitanya dengan


tingkat keterlibatan perusahaan dalam pasar luar negeri, yang ditunjukan
dengan strategi atau metode memasuki pasar luar negeri.Kotler
mengklasifikasikan kebijakan distribusi dalam tiga kelompok :
1. Perusahaan menggunakan salesforce yang dikelola oleh divisi
internasionalnya,baikyang beroperasi sampai aktivitas ekspor saja
maupun yang sampai dikirim keluar negeri untuk menjual produk
perusahaan atau mendirikan cabang.
2. Perusahaan menggunakan perantara antar negara yang hanya bertugas
mengantar kan barang masuk ke suatu negara saja.
3. Perusahaan menggunakan perantara asing di negara lain untuk
menyalurkan produk ke konsumen di negara yang bersangkutan.

Selain ketiga metode distribusi diatas,sejumlah perusahaan menempuh jalan


lain yang lebih menguntungkan yaitu dengan direct marketing atau dengan
franchising.
G. PEMASARAN MELALUI DISTRIBUTOR DIPASAR LUAR NEGERI

Cara yang paling umum dipergunaka dalam pemasaran internasional adalah


melakukan ekspor langsung melalui para distributor luar negeri.Cara ini
merupakan metode terbaik untuk melayani pasar luar negeri bagi perusahaan-
perusahaan mulnasional yang belum memiliki fasilitas produksi dan atau
pemasaran global. Dengan demikia kesuksesan suatu perusahaan dalam
melakukan ekspor sangat tergantung pada kinerja distributor yang
dipergunkan.Oleh karena itu ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan,
di antaranya:

a. Seleksi awal terhadap Distributor


Seperti halnya perkawinan,pemilihan mitra(distributor) yang tepat
merupakan faktor utama yang mendukung kesuksesan dalam
menjalin hubungan kerjasama
b. Persetujuan distributor
Persetujuan atau kesepakatan distributor merupakan dokumen
legal yang berisi tanggung jawab dan berkepentingan masing-
masing pihak
c. Pertimbangan finansial
Faktor-faktor finansial dan harga berhubungan erat dengan upaya
memotivasi distributor.
d. Pertimbangan Dukungan Pemasaran
Ada beberapa bentuk dukungan pemasaran yang dapat mendorong
peningkatan kinerja distributor.
e. Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam mendukung keberhasilan hubungan kerja sama antara
pemasar internasional dan distributor.

H. PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN CABANG


PERUSAHAAN DI LUAR NEGERI
Apabila suatu perusahaan menggunakan cabang di luar negeri,maka selain
memiliki tanggung jawab dan wewenang atas ditribusi local negera di negara
tujuan,perusahaan yang bersangkutan juga harus berhubungan dengan
infrastruktur distribusi setempat yang berbeda dengan negara asal.
1. Perdagangan Grosir dalam pemasaran internasional
Setiap negara biasanya memiliki sistem perdagangan sendiri-
sendiri.Umumnya perbedaan antarnegara mencakup perbedaan dalam
hal fungsi-fungsi perdagangan frosir.
2. Perdagangan eceran dalam pemasaran internasional

I. PEMASARAN MELALUI SALURAN DISTRIBUSI NEGARA ASING

Setiap pemasar internasional yang berusaha memasarkan produknya dengan


memanfaatkan saluran distribusi negara asing akan menghadapi berbagi
keputusan mengenai aspek berikut:
1. Distribusi seragam versus distribusi adaptif
Distribusi seragam atau terstandarisasi seringkali dipilih berdasarkan
pertimbangan skala ekonomis. Dasar pemikirannya adalah dengan
semakin sama/serupanya tugas distribusi masing-masing pasar, maka
pemasar internasional dapat bekerja dengan semakin efisien. Ada
beberapa faktor yang mendorong diterapkannya distribusi adaptif, di
antaranya:
a. Struktur distribusi yang bervariasi antarnegara, misalnya jenis,
jumlah, ukuran.
b. Kondisi pasar, seperti tingkat pendapatan dan prilaku berbelanja.
c. Kekuatan dan perilaku yang ada.
d. Situasi yang dihadapi pemasar internasional itu sendiri.
2. Saluran distribusi langsung versus saluran distribusi tidak langsung
Saluran distribusi langsung umumnya jauh lebih efektif daripada
saluran distribusi tidak langsung. Faktor pertimbangan utama yang
mendasari pemilihan langsung atau tidak langsung adalah volume
penjualan potensial yang ingin dicapai. Apabila suatu pasar luar negeri
relative kecil(potensial pembeliannya), maka saluran distribusi tidak
langsung merupakan pilihan yang lebih sesuai.
3. Distribisi selektif versus distibusi intensif
Distribusi intensif adalah penjualan produk melalui segala
kemungkinan saluran distribus secara intensif.
4. Manajemen saluran distribusi
Manajemen saluran distribusi mudah dilakukan apabila pemasar
menjual langsung kepada pengecer atau konsumen. Fokus
perhatiaannya adalah cara mempertahankan kendali atas distribusi
5. Antisipasi perubahan dalam saluran distibusi
Setiap pemasar internasional perlu aktif memantau perubahan
lingkungan yang berkaitan dengan saluran distribusi disetiap pasar.
Perubahan-perubahan yang perlu dipantau secara terus-menerus antara
lain meliputi perubahan teknologi, perkembangan bisnis grosir dan
eceran, perilaku berbelanja, hukum dan peraturan, dan tingkat upah.

J. STRATEGI DISTRIBUSI

Kegiatan distribusi adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang menyalurkan


produk barang ataupun jasa dari produsen ke konsumen dengan berbagai teknik
dan cara. Pihak yang melakukan distribusi disebut sebagai distributor. Contoh
kegiatan distribusi adalah agen koran, agen tenaga kerja, agen makanan ringan
atau snack cemilan, dan masih banyak lagi contoh lain. Sasaran-sasaran dalam
distribusi khusunya dalam Distribusi International yaitu menyediakan produk
sesuai dengan item produk yang dibutuhkan oleh para pembeli dalam jumlah,
pada waktu dan keadaan yang dibutuhkan dengan biaya yang seefisien
mungkin.
3 Pilihan Strategi Distribusi International
1. International Distribution Strategy
Strategi distribusi pengiriman berupa bahan-bahan mentah, produk setengah
jadi atau produk jadi antara Negara-negara produsen dan Negara-negara
konsumsi. Strategi ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan bertipe
internasional yang hanya melakukan ekspor.

2. Foreign Distribution Strategy


Yaitu strategi panjang, margin, efisiensi dan efektivitas saluran distribusi
dan peran yang dimainkan oleh perusahaan berbeda dari negara satu dengan
Negara lain. Strategi ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan tipe
multinasional.
3. Global Distribution Strategy
Strategi integrasi dari sumber-sumber pengadaan, persediaan, dan
keputusan-keputusan saluran local ke dalam sebuah system distribusi global
yang terkendali. Strategi ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan
global.

G. KONFLIK DAN PENGENDALIAN SALURAN DISTRIBUSI GLOBAL


Konflik dalam saluran distribusi terjadi manakala manajemen inter-
organisasional bermasalah. Kerja sama merupakan unsur esensial dalam distribusi
dikarenakan keserbaragaman perusahaan yang terlibat di dalamnya. Bahkan
kebanyakan diantaranya adalah pengambilan keputusan independen yang tidak
berada pada kepemilikan yang sama. Situasi ini makin di perumit oleh faktor
budaya, jarak, hukum dan peraturan, serta perbedaan praktik bisnis di pasar
internasional.

Saling ketergantungan anggota saluran distribusi berpotensi menyebabkan


terjadinya konflik dan selanjutnya penggunaan kekuasaan. Oleh sebab itu,
diperlukan pemehaman mengenai keterkaitan antara spesifikasi peran, konflik,
penggunaan kekuasaan, manajemen konflik, dan kinerja saluran distribusi.

Konflik saluran distribusi terjadi apabila salah satu anggota saluran


mempresepsikan anggota lainya mengganggu atau menghambat pencapain
tujuannya. Frustasi muncul dari restriksi terhadap kinerja peran. Ada tiga sumber
konflik semacam ini:

1. Tujuan atau sasaran yang tidak selaras kerapkali dijumpai antara pemanufaktur
besar dan pengecer kecil.
2. Konflik domain bisa dijumpai pada situasi pemanufaktur bersaing dengan
beberapa pedagang grosirnya.
3. Presepsi berbeda terhadap realitas muncul jika ada presepsi yang tidak kongruen
terhadap realitas dikarenakan masalah komunikasi teknis.

Beberapa konflik dalam saluran pemasaran bisa dikelola, namun menangani


terlalu banyak konflik sangat sulit. Jika konflik sudah destruktif, maka
kemungkinan besar sistem saluran pemasaran bersang-kutan bisa hancur, bahkan
sekalipun tujuan saluran tercapai dalam jangka pendek. Meskipun demikian,
konflik bisa juga positif dan memperkokoh ikatan serta pertumbuhan para
anggotanya, sepanjang konflik tersebut tidak melampaui ambang yang
membahayakan dan mengurangi output sistem secara keseluruhan.

Kemampuan sebuah perusahaan untuk mengendalikan para perantaranya


dalam lingkungan pemasaran global merupakan kunci pokok setiap strategi
distribusi. Pengendalian menjadi isu yang lebih kritis jika perusahaan menggunakan
saluran distribusi independen dibandingkan saluran terintegrasi. Mengapa
demikian? Dalam pasar global, setiap distributor independen beroperasi di
negaranya sendiri, berdasarkan tradisi dan praktik bisnis mereka masing-
masing. Cara berbisnis seperti itu mungkin telah berlangsung selama bertahun-
tahun, bahkan di beberapa negara mungkin dilindungi undang-undang setempat.
Oleh sebab itu, pengendalian saluran distribusi meliputi beberapa aspek, seperti
tingkat kesesuaian antara tujuan distributor dan tujuan pemasok; jumlah dan
relevansi umpan balik informasi pasar dari saluran; serta kepatuhan distributor
terhadap standar-standar tertentu yang ditetapkan oleh pemasok.
Persoalan pengendalian saluran distribusi tidak bisa dipisahkan dengan
masalah kekuatan tawar-menawar (bargaining power). Struktur
kekuasaan/kekuatan dalam saluran distribusi menuntut setiap anggota saluran untuk
membandingkan laba yang diperolehnya dengan kemam-puannya mentolerir
restriksi terhadap aktivitasnya. Konflik akan terjadi apabila laba menurun atau jika
kepentingan (stake) anggota saluran turun secara signifikan, sehingga anggota
tersebut mempertimbangkan kembali keadilan atau kewajaran dalam perimbangan
kekuasaan. Ini merupakan konsekuensi dari persaingan.

Kendati kekuatan suatu perusahaan dalam mempengaruhi tindakan para


perantara atau agen pemasarannya dipengaruhi oleh sumber kekuasaan dan
ketergantungan agen pada perusahaan tersebut, ada faktor ketiga yang perlu
dipertimbangkan secara cermat. Faktor tersebut adalah countervailing power
perantara yang bersumber dari: (1) loyalitas pelanggan; (2) volume penjualan (skala
bisnis) perantara; (3) akuisisi perantara lainnya; (4) rasio iklan terhadap penjualan;
dan (5) kekuatan asosiasi perantara. Apabila countervailing power dalam saluran
distribusi internasional kuat, maka distributor akan menganggap bahwa imbalan
dan ancaman moneter akan lebih efektif dibandingkan sistem imbalan nonmoneter.
Dengan kata lain, akseptansi terhadap pengendalian akan lebih mudah jika terjadi
relasi pertukaran, di mana perantara menerima pengendalian dengan imbalan
tingkat layanan yang lebih tinggi.

H. KASUS DALAM SALURAN DISTRIBUSI

Kasus yang kami pilih dalam menerapkan teori place (saluran distribusi) inii
adalah saluran distibusi Wal Mart.Wal-Mart adalah perusahaan retail terbesar di
dunia yang melayani bukan saja pasar lokal tetapi telah terjun dalam pasar global,
hal ini terbukti bahwa Wal-Mart telah memiliki lebih dari 3.700 toko di Amerika
Serikat dan telah beroperasi di 144 negara. Salah satu keberhasilan Wal-Mart
menjadi perusahaan global adalah dengan penerapan sistem supply chain yang
efektif dan efisien yang didukung oleh infrastruktur dan teknologi informasi yang
canggih, sehingga penerapan strategi dalam menjual produk bermerek dengan
harga rendah dapat tercapai.

Salah satu kunci utama efiesiensi distribusi adalah informasi. Wal-Mart merupakan
salah satu pengecer pertama yang melakukan investasi besar dalam tekhnologi
informasi. Wal-Mart melengkapi toko-tokonya dengan peralatan scanning
terkomputerisasi untuk cash register, dimana sistem ini memungkinkan Wal-Mart
untuk mengetahui apa yang dibeli pelanggan dan memberitahukan produsen arus
produksi dan kemana harus mengirimkan barang. Walt-Mart mewajibkan
pemasoknya untuk menghapalkan barang-barang yang sudah diberi label dan
digantung, sehingga dapat langsung dipindahkan ke ruang jual toko, sehingga
mengurangi biaya pergudangan dan pemrosesan data. Sebagai hasilnya, toko-toko
Wal-Mart menggunakan hanya 10% ruang mereka untuk penyimpanan,
dibandingkan 25% rata-rata ruang untuk bukan penjualan pada toko pesaing.

Hasil lainnya dari sistem terkomputerisasi Wal-Mart mendesak untuk


menghubungkan komputernya langsung ke komputer produsen, mengabaikan
pialang dan perantara lainnya, dan meneruskan penghematan tersebut pada
pelanggan, yaitu mereka mampu untuk membelli dengan harga lebih murah, plus
biaya logistik dan distribusi yang lebih efisien. Tak heran jika mereka dapat
membuktikan bahwa jika belanja di Wal-Mart “Every Day Low Price”.

DAFTAR PUSTAKA

http://walmartdistribution.blogspot.co.id/p/studi-kasus.html

Teguh budiarto dan Fandy ciptono.2007. Pemasaran internasional. Edisi pertama.


Yogyakarta.

https://ivaamelya10army.wordpress.com/2017/05/31/analisis-saluran-pemasaran-
global-dan-distribusi-fisik-walmart/

http://arlytadwianggraini.blogspot.co.id/2014/05/saluran-distribusi-saluran-
distribusi.html
http://kelolaperusahaan.blogspot.co.id/2011/01/distribusi-global.html

Student.uigm.ac.id/assets/file/materi/Distribusi_Global_(M13)

Anda mungkin juga menyukai