DISUSUN OLEH:
AULIA DIAN HAPSARI 4163007
MUHAMMAD ILHAM 4163090
RETNO ELVIRA 4163061
Penggunaan dan pemilihan perantara dapat digunakan sebagai cara yang jitu oleh
pemasar atau produsen sebagai salah satu saluran pemasaran untuk menjangkau
pasar. Fungsi perantara pada umumnya terdiri dari Agen dan Distributor. Dalam
proses keagenan, semua resiko berada di tangan produsen/pemasar, tetapi
produsen/pemasar berhak menentukan kebijakan dan menetapkan harga karena
kegiatan dari Agen hanya memasarkan produk dari produsen, sedangkan sebaliknya
dalam kegiatan distributor, semua resiko ada di tangan distributor sehingga control
dari produsen terhadap distributor lebih rendah dibandingkan dengan agen, dan
masih banyak dan bervariasi fungsi perantara yang lainnya yang disesuaikan
dengan kebutuhan dari produsen. Jenis-jenis Perantara pada umumnya dapat dibagi
menjadi 3 (Cateora):
1. Perantara Domestik
Perantara domestic adalah perantara yang berada di Negara dimana produsen
berada, menyediakan jasa pemasaran untuk cakupan wilayah setempat. Jasa
Perantara ini menawarkan berbagai keuntungan bagi perusahaan yang memiliki
volume penjualan yang rendah, yang tidak berpengalaman dengan pasar Negara
tersebut, yang tidak ingin repot dengan kegiatan pemasaran di Negara tersebut, dan
ingin menjual dengan efisiensi terhadap biaya dan manajemen.
2. Perantara Asing
Pemasar International yang ingin menguasai proses distribusi biasanya
akan membuat kesepakatan langsung dengan Perantara Negara tujuan.
Mereka mendapatkan keuntungan saluran pemasaran yang lebih pendek dan
kontak langsung dengan perantara serta pasar.Selain itu dengan
menggunakan perantara asing, pemasar juga semakin mudah untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi seperi perbedaan bahasa,
distribusi secara fisik, komunikasi dan pembiayaan. Perantara asing dapat
berperan sebagai agen atau distributor, dapat terasosiasi dengan induk
perusahaan hingga level tertentu, dan atau dapat juga dikontrak untuk tujuan
tertentu. Peran yang paling penting dari perantara asing adalah sebagai
perwakilan dari pemasar dan distributor.
3. Perantara Yang Memiliki Affiliasi Dengan Pemerintah
Salah satu hal yang terpenting adalah tender pemerintah. Perantara
yang terafiliasi dengan pemerintah sangat diperlukan guna melakukan
penjualan ke institusi pemerintahan, karena penjualan yang dilakukan
ke institusi pemerintah juga dianggap penting.
F. KEBIJAKAN DALAM DISTRIBUSI
J. STRATEGI DISTRIBUSI
1. Tujuan atau sasaran yang tidak selaras kerapkali dijumpai antara pemanufaktur
besar dan pengecer kecil.
2. Konflik domain bisa dijumpai pada situasi pemanufaktur bersaing dengan
beberapa pedagang grosirnya.
3. Presepsi berbeda terhadap realitas muncul jika ada presepsi yang tidak kongruen
terhadap realitas dikarenakan masalah komunikasi teknis.
Kasus yang kami pilih dalam menerapkan teori place (saluran distribusi) inii
adalah saluran distibusi Wal Mart.Wal-Mart adalah perusahaan retail terbesar di
dunia yang melayani bukan saja pasar lokal tetapi telah terjun dalam pasar global,
hal ini terbukti bahwa Wal-Mart telah memiliki lebih dari 3.700 toko di Amerika
Serikat dan telah beroperasi di 144 negara. Salah satu keberhasilan Wal-Mart
menjadi perusahaan global adalah dengan penerapan sistem supply chain yang
efektif dan efisien yang didukung oleh infrastruktur dan teknologi informasi yang
canggih, sehingga penerapan strategi dalam menjual produk bermerek dengan
harga rendah dapat tercapai.
Salah satu kunci utama efiesiensi distribusi adalah informasi. Wal-Mart merupakan
salah satu pengecer pertama yang melakukan investasi besar dalam tekhnologi
informasi. Wal-Mart melengkapi toko-tokonya dengan peralatan scanning
terkomputerisasi untuk cash register, dimana sistem ini memungkinkan Wal-Mart
untuk mengetahui apa yang dibeli pelanggan dan memberitahukan produsen arus
produksi dan kemana harus mengirimkan barang. Walt-Mart mewajibkan
pemasoknya untuk menghapalkan barang-barang yang sudah diberi label dan
digantung, sehingga dapat langsung dipindahkan ke ruang jual toko, sehingga
mengurangi biaya pergudangan dan pemrosesan data. Sebagai hasilnya, toko-toko
Wal-Mart menggunakan hanya 10% ruang mereka untuk penyimpanan,
dibandingkan 25% rata-rata ruang untuk bukan penjualan pada toko pesaing.
DAFTAR PUSTAKA
http://walmartdistribution.blogspot.co.id/p/studi-kasus.html
https://ivaamelya10army.wordpress.com/2017/05/31/analisis-saluran-pemasaran-
global-dan-distribusi-fisik-walmart/
http://arlytadwianggraini.blogspot.co.id/2014/05/saluran-distribusi-saluran-
distribusi.html
http://kelolaperusahaan.blogspot.co.id/2011/01/distribusi-global.html
Student.uigm.ac.id/assets/file/materi/Distribusi_Global_(M13)