Pemasaran
SALURAN PEMASARAN ATA U MARKETING CHANNELS
ADALAH ORANG, ORGANISASI, DAN K E G I ATA N YA N G
DIPERLUKAN UNTUK MENGALIHKAN KEPEMILIKAN BARANG
DARI TITIK PRODUKSI KE TITIK KONSUMSI. INI ADALAH
CARA AGAR PRODUK S A M PA I KE PENGGUNA AKHIR,
KONSUMEN; DAN JUGA DIKENAL SEBAGAI SALURAN
DISTRIBUSI.
Saluran pemasaran juga alat yang berguna untuk
manajemen, dan sangat penting untuk menciptakan
strategi pemasaran yang efektif dan terencana
dengan baik.
Kotler (2006) dalam bukunya mengemukakan terdapat
dua strategi yang sering digunakan perusahaan dalam
mengelola saluran pemasaran, yakni strategi dorong (push
strategy) dan strategi tarik (pull strategy).
Strategi dorong dilakukan dengan cara membujuk
perantara agar bersedia memasarkan suatu produk disertai
pemberian fasilitas tertentu. Strategi ini cocok diterapkan
pada produk baru dengan dana promosi yang terbatas.
Sedangkan strategi tarik dilakukan dengan cara
membangun positioning produk melalui promosi ke
konsumen menggunakan media periklanan.
Jadi bedanya, strategi ini dengan strategi dorong
adalah permintaan menyalurkan produk berasal dari
perantara sendiri sebagai dampak dari permintaan
konsumen terhadap produk.
Perantara dibutuhkan karena adanya kesenjangan
(gap)antara produsen dan konsumen :
1. Geographycal gap , yaitu gap yang disebabkan oleh
tempat produksi yang cenderung terpusat dikawasan
tertentu, sementara lokasi konsumen tersebar
dimana-mana.
2. Time gap, yaitu kesenjangan yang terjadi karena
adanya kenyataan bahwa pembelian atau konsumsi
dilakukan hanya pada waktu waktu tertentu,
sementara produksi (agar efisien)berlangsung terus
menerus sepanjang waktu.
3. Quatyty gap, yaitu gap yang terjadi karena jumlah produk
yang dapat diproduksi secara ekonomis oleh produsen
berbeda dengan kuantitas normal yang diinginkan konsumen.
4. Assortment gap, yaitu situasi dimana produsen umumnya
berpesialisasi pada produk tertentu, sedangkan konsumen
menginginkan produk yang beraneka ragam.
5. Communication and information gap, yaitu gap yang
timbul karena konsumen tidak tahu dimana sumber-sumber
produksi yang menghasilkan produk yang diinginkan atau
dibutuhkan, sementara dilain pihak produsesn tidak tahu
siapa dan dimana pembeli potensial berada.
Bagaimana cara mengatasinya?
A. Fungsi Transaksional
1. Buying, yakni membeli produk untuk dijual lagi atau
berperan sebagai agen yang memasok sebuah produk
2. Selling, yaitu menghubungi pelanggan potensial,
mempromosikan produk, serta mengumpulkan pesanan.
3. Risk taking, yakni menanggung risiko tertentu terkait
dengan kepemilikan sediaan yang kemungkinan bakal usang atau
rusak.
B. Fungsi Logistik
1. Assorting, yaitu menyusun produk assortment
(keanekaragaman produk) dari berbagai sumber untuk melayani
kebutuhan pelanggan.
2. Storing, yakni menyimpan produk dilokasi yang aman dan
nyaman guna memberikan layanan pelanggan yang memuaskan.
3. Sorting, membeli dalam kuantitas besar dan memecahnya
kedalam jumlah jumlah yang kecil yang diinginkan konsumen.
4. Transporting, yakni memindahkan produk secara fisik ke
lokasi konsumen.
C. Fungsi Fasilitasi
1. Financing, yaitu menyediakan fasilitas kredit bagi
konsumen.
2. Grading, yakni menginspeksi, meguji atau menilai produk,
serta menentukan ukuran atau rating kualitas produk.
3. Marketing information and research, yaitu menyediakan
informasi kepada pelanggan dan pemasok, terutama
didalammnya informasi tentang kondisi dan trend persaingan.
Strategi Distribusi