DISUSUN OLEH :
KELOMPOK REG.A.1.1
REGULER A
AGHA IZHA FAHIZA 18.001.AF
ANDI AISYAH LESTARI 18.005.AF
ANGELINA NELSI MULIA 18.006.AF
ANNISA SYAMSUDDIN 18.007.AF
ASNIAR 18.009.AF
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Obatadalahsenyawaataucampuransenyawauntukmengurangigejalaataumen
yembuhkanpenyakit. Teknik pemberianobatdidapatiadaberbagai ,aca, cara,
diantaranyasecara oral, parenteral, dermal, bucal, sublingual, dan sebagainya.
Yang akandibahaslebihlengkapadalahobatuntuksedian parenteral. Sediaan
parenteral inimerupakansediaanunikdiantarabentukobat yang terbagi-bagi,
karenasediaaninidisuntikkanmelalui membrane mukosakebagiandalamtubuh.
Jenispemberia parenteralsecaraumumadalahintravena, intramuscular,
subkutan, intrakutan, dan intraspinal. Pada umumnyapemberiansecara
parenteral dilakukanbiladiinginkankerjaobat yang lebihcepat, seperti pada
keadaangawatbilapenderitatidakdapatdiajakbekerjasama,
tidaksadarataubilaobattersebuttidakefektifdengancarapemberianlain.
Pencampuranobatsuntikseharusnyadilakukan oleh farmasi di RumahSakit,
tetapikenyataanmasihdilaksanakan oleh tenagakesehatan lain dengansarana
dan pengetahuan yang sangatterbatas.
Pekerjaankefarmasiantersebutmemerlukanteknikkhususdenganlatarbelakangp
engetahuanantara lain sterilisasi, sifatfisikokimia, stabilitasobat, dan
ketidakcampuranobat. Selainhaltersebutdiperlukan juga sarana dan
prasaranakhusus yang menunjangpekerjaanhinggatujuansterilisasi, stabilitas,
dan ketercampuranobatdapattercapai.
Berdasarkanhaltersebutdilakukanpembahasanmengenaiteknikpencampuranob
atsuntiksebagaisaranapembelajaran dan ilmupengetahauntentangobatsuntik
Sediaansuntikdibuatsecarasterilkarenasediaaninidiberikansecara
parenteral. Jenissediaan parenteral yaitusediaan parenteral volume kecil dan
volume besar. Sediaan parenteral volume kecilbiasanyadalambentuk ampul.
Ampul adalahwadahtakarantunggal oleh karena total
jumlahcairannyaditentukanpemakaiannyauntuksatu kali injeksi.
I. 2. 2 TujuanPercobaan
1. Mengetahuicarapenyiapan dan pencampuransediaan intravena
2. Mengetahuicarapemberiansediaan intravena
3. Mengetahui data stabilitassetelahpencampuran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 LandasanTeori
Sediaansteriladalahbentuksediaanobatdalambentukterbagi-bagi yang
bebasdarimikroorganismehidup. Pada prinsipnya, yang
termasuksediaaniniantara lain sediaan parental preparatuntukmata dan
preparatirigasi (misalnyainfus). Sediaan parental merupakanjenissediaan
yang unik di antarabentuksediaanobatterbagi - bagi,
karenasediaaninidisuntikanmelaluikulitataumembranmukosakebagiantubuh
yang paling efesien, yaitumembrankulit dan mukosa,
makasediaaniniharusbebasdarikontaminasimikroba dan daribahan-
bahantoksislainnya, sertaharusmemilikitingkatkemurnian yang tinggi.
Semuabahan dan proses yang terlibatdalampembuatanprodukiniharusdipilih
dan dirancanguntukmenghilangkansemuajeniskontaminasi,
apakahkontaminasifisik, kimiaataumikrobiologis (Priyambodo, B., 2007).
Produksteril yang banyakdiproduksi di
industrifarmasiadalahdalambentuklarutanterbagi (ampul) dan
bentukserbukpadatsiapuntukdigunakandengandiencerkanterlebihdahuludeng
anlarutanpembawa (vial).(Priyambodo, B., 2007).
F. UraianBahan
1. Uraian Bahan Neurosanbe Injeksi Ampul
a. Thiamin Hidroklorida( FIEdisi IV, Hal : 784)
Nama Resmi :ThiaminiHydrochloridum
BeratMolekul :337,27
RumusMolekul :C12 H17 CIN4 .OS.HCl
Pemerian :Habluratauserbukhablur, putih, baukhaslemah. Jika
bentukanhidratterpaparudaradengancepatmenyerap
air lebihkurang 4%. Melebur pada suhulebihkurang
248odisertaiperuraian.
Kelarutan : mudahlarutdalam air, larutdalamgliserin,
sukarlarutdalametanol, tidaklarutdalameter dan
dalambenzene.
Penyimpanan : dalamwadahtertutuprapat, tidaktembuscahaya.
Khasiatpenggunaan :
berperandalampenggunaankarbohidratmenjadisumbe
renergibagitubuh. Tiamin juga
membantumenjagafungsisaraf agar tetapbaik
.
b. Vitamin B6 ( FIEdisi IV hal : 723)
Nama Resmi :PyridoxiniHydrochloridum
BeratMolekul :205,64
RumusMolekul : C8H11NO3.HCl
Pemerian : habluratauserbukhablurputih, stabil di udara,
secaraperlahan-lahandipengaruhicahayamatahari
Kelarutan : mudahlarutdalam air, sukarlarutdalametanol,
tidaklarutdalameter. Larutanmempunyai pH
lebihkurang 3.
Penyimpanan : wadahtertutuprapattidaktembuscahaya.
Khasiatpenggunaan : Defisiensi Vitamin B6
BAB III
III.1.1 Alat
1. Disposable syringe3 ml
2. Tempatuntukmenyimpaninstrumen
III.1.2 Bahan
B. Pencampuran
Proses pencampuranobatsuntiksecaraaseptis, mengikutilangkah -
langkahsebagaiberikut:
1. Menggunakan Alat PelindungDiri (APD).
2. Melakukandekontaminasi dan desinfeksisesuaiprosedurtetap (lampiran
3)
3. Menghidupkan Laminar Air Flow (LAF) sesuaiprosedurtetap
4. Menyiapkanmejakerja LAF denganmemberi alas penyerapcairandalam
LAF.
5. Menyiapkankantongbuangansampahdalam LAF untukbekasobat.
6. Melakukandesinfeksisarungtangandenganalkohol 70 %.
7. Mengambilalatkesehatan dan obat-obatandari pass box.
8. Melakukanpencampuransecaraaseptis.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Dari hasil praktikum yang dilaksanakan kita dapat mengetahui cara penyiapan
sediaan injeksi dan teknik pemindahan obat sediaan intra vena dari ampul ke syringe
dan stabilitas dari obat yang telah kita buka .
2. Pematahanambuldenganmenggunakankassa
3 Membuangpatahan ampul
ataubekasobatkedalamwadah yang telah di
siapkansebagaitempatpembuanganbekasobat
4 Pengambilanneurosanbeinjeksidenganpenggun
akanspoit 3 ml
5 Neurosanbeinjeksi yang telah di ambildari
ampul denganspoit
6 Di desinfeksibagiankepala ringer
laktatdengan alcohol swab
7 Penyuntikanobatneurosanbeinjeksikedalamcair
aninfus ringer laktat
8. Larutancairaninfusneurosanbe yang
telahsiappakaidiberi label obatatauetiketobat
9 Sediaaninjeksi aminophylline yang
telahsiapdipakai
BAB V
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuni.2006.IlmuResep.Jakarta:EGC