(BAGIAN 1)
I. TUJUAN PRAKTIKUM
II. TEORI
A. Pengertian
Steril. steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba
hidup, baik yang patogen (menimbulkan penyakit) maupun apatogen/non
patogen (tidak menimbulkan penyakit), baik dalam bentuk vegetatif (siap
untuk berkembang biak) maupun dalam bentuk spora (dalam keadaan
statis, tidak dapat berkembang biak, tetapi melindungi diri dengan lapisan
pelindung yang kuat).
Zat pembawa mengandung air. Air sebagai zat pembawa injeksi, harus
memenuhi uji pirogen, uji endotoksin bakteri seperti yang tertera dalam
monografi. Kecuali dinyatakan lain dalam monografi, pada umumnya
digunakan air untuk injeksi sebagai zat pembawa. Natrium klorida dapat
ditambahkan dalam jumlah sesuai untuk memperoleh larutan isotonik.
Sediaan farmasi yang perlu disterilkan adalah obat suntik / injeksi, tablet,
implant, tablet hipodermik dan sediaan untuk mata/ guttae ophth,cuci
mata / collyrium dan salep mata/ oculenta.
Dalam darah pun vitamin B1 sangat bermanfaat yaitu menjaga jumlah sel
darah merah, menjaga sirkulasinya dan juga membantu kulit tetap sehat.
Mengurangi kelelahan, mencegah terjadinya gagal jantung, hingga
mencegah penuaan dini dan kepikunan. Sehingga manfaat thiamin atau
vitamin B1 ini sangat banyak sekali bagi manusia. Kebutuhan harian
vitamin B1 erat kaitannya dengan dosis.
(a) Dosis
Dosis lazim : 10-100 mg untuk terapi, 5-10 mg untuk
Profilaksis (IM,IV) (FI III, hal 991)
Dosis maksimum :-
Perhitungan dosis :-
2. Bahan tambahan
Natrii Chloridum
Rumus molekul : NaCl
Pemerian : hablur heksa hedral tidak berwarna /
Serbuk hablur putih, tidak berbau
Rasa asin.
Kelarutan : larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7
Bagian air mendidih, 10 bagian
Gliserol p
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
( FI III, hal 403 ).
A. Alat-alat
1. Beaker glass
2. Corong dan kertas saring
3. Ampul
4. Kaca arloji
5. Spatel logam
6. Batang pengaduk
7. Syringe
8. pH indicator strip
B. Bahan
1. Aneurin HCl / Thiamin HCl
2. Aqua pro injeksi (A.P.I)
3. HCl 0,1 N
4. Natrii Chloridum
IV. METODE
A. STERILISASI
(a) Alat
B. FORMULA LENGKAP
Aneurin HCl 25 mg
Natrii Chloridum ......mg
Acidum Hydrochloridum 0,1 N ad pH stabilitas
Aqua pro injeksi ad 1ml
Obat suntik dalam ampul 1 ml no II
C. PERHITUNGAN TONISITAS
(a) Kelengkapan
ZAT C
Thiamin HCl 0,139 2,5
(Merck Index, , hal. 1277)
(b) Perhitungan
0,52.
W=
0,576
0,520,1392,5
=
0,576
0,1725
=
0,576
= 0,2995 %/
Nilai W = 0,2995 %/ , maka larutan tersebut bersifat
ISOTONIS, maka ditambah kan NaCl.
1. Aneurin HCl = 25 mg X 10 ml
= 250 mg
= 0,002995 gram
Untuk 10 ml = 2,995 mg x 10 ml
= 29,95 mg
E. PENIMBANGAN
SATUAN VOLUME
BAHAN DASAR PRODUKSI
1 ml 2 ampul/10ml
Aneurin HCl 25 mg 250mg
NaCl 2,995 mg 29,95 mg
NO PENGOLAHAN
Dilarutkan Aneurin HCl dalam sebagian aqua pro injeksi
1
bebas 2 dan 2
2 Dilarutkan NaCl dalam sebagian aqua pro injeksi
3 Kedua campuran tersebut dicampur
4 Ditambah a.p.i ad 8 , kemudian cek pH. pH awal = 6
5 Ditambah HCl 0,1N sebanyak 10 tetes, cek pH. pH akhir = 3
6 Larutan ditambah kan a.p.i ad 10 ml
7 Larutan disaring dan filtrate pertama dibuang
8 Larutan kemudian diisikan ke dalam 2 ampul @ 1,1 ml
Ampul disemprot dengan uap air, dialiri gas inert lalu di
9
tutup
Di sterilisasi dalam autoklaf 121 C selama 15 menit (jam
10
15.00-15.15)
V. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, membuat injeksi Aneurin HCl (vit 1 ). Aneurin
HCl merupakan serbuk kristal putih / tidak berwarna yang mudah larut
dalam air. Dan mempunyai titik leleh / lebur pada suhu 248.
Pemilihan aqua pro injeksi sebagai pelarut, karena sifat Aneurin HCl
yang mudah larut dalam air. Aqua pro injeksi dibuat dengan menyuling
kembali air suling segar dengan alat kaca netral atau wadah logam yang
cocok yang diperlengkapi dengan labu percik. Hasil sulingan pertama
dibuang, sulingan selanjutnya ditampung dalam wadah yang di sterilkan
dengan sterilisasi A atau C segera setelah diwadahkan. Dan penambahan
sodium chlorida (NaCl) adalah agar sedian injeksi tersebut bersifat
isotonis. Isotonis yaitu suatu keadaan dimana tekanan osmotis larutan
obat yang sama dengan tekanan osmotis cairan tubuh kita.
Sediakan beaker glass, corong ,kertas saring, syringe ,kaca arloji dan
ampul. Saring larutan tersebut dan filtrat pertama dibuang. Isikan larutan
tersebut menggunakan spuit 3ml kedalam 2 ampul @1,1 ml .
Melebihkan sediaan injeksi tersebut dimaksudkan untuk menjaga agar
volume sediaan injeksi tidak berkurang akibat menutup ampul dengan
cara dialiri gas inert.