Anda di halaman 1dari 7

SOAL DAN JAWABAN FARMASI KLINIK

1. Apa yang dimaksud dengan ESO ? Faktor usia atau umur jelaskan !
ESO adalah setiap pengaruh yang tidak dikehendaki yang merugikan atau membahayakan
pasien dan terjadi pada dosis lazim untuk pencegahan, diagnosis, ataupun pengobatan
penyakit
ESO lebih sering terjadi pada usuia muda atau pada orangtua. Hal ini disebabkan penurunan
fungsi fisiologis yang menghambat eliminasi dari obat. Sehingga diperlukan penyesuaian
dosis obat.
ESO lebih sering terjadi pada usia sangat muda (bayi dan anak-anak) karena fungsi
farmakokinetiknya belum berkembang dengan baik sehingga fungsinya belum sempurna.

2. Bagaimana saudara memberikan KIE tentang kombinasi amoksisilin klavulanat kepada


pasien dan dokter ! jelaskan masing masing
penjelasan untuk pasien :
 Amoksisilin adalah obat antibakeri yang berguna untuk membunuh bakteri. Karena
pasien (bapak/ibu) terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri, maka diberikan
amoksisilin untuk menyembuhkan penyakit pasien (bapak/ibu). Agar penyakit dapat
sembuh total, maka amoksisilin dikombinasi dengan asam klavulanat untuk membantu
amoksisilin sebagai antibakteri membunuh bakteri/ kuman secara total sehingga tidka
terserang bakteri lagi
 obat ini diminum tiga kali sehari setiap 8 jam dan tetap harus dihabiskan walaupun sudah
sembuh
 obat ini dapat menyebabkan mual muntah namun tidak perlu kawatir karena hanya
bersifat sementara
 obat ini disimpan dalam suhu ruangan , hindarkan dari cahaya matahari.

penjelasan untuk dokter :

 Amoksisilin adalah obat antibakteri golongan beta lactam dengan spectrum luas dimana
obat ini bekerja sebagai bakterisidal sehingga dapat membunuh bakteri dengan cara
pemisahan pembentukan dinding peptidoglikan bakteri dimana amoksisilin dapat menjadi
resisten bila bakteri menghasilkan enzilm penisilanase seperti bakteri staphylococcus
sehingga amoksisilin dikombinasi dengan as. klavulanat yang berfungsi sebagai inhibitor
enzim penisilinase dengan dihambatnya enzim penisilinase maka akan mengurangi
terjadinya resistensi pada amoksisilin.

3. Apa yang dimaksud dengan off label drug ? berikan contoh Mengapa banyak terjadi pada
bidang pediatri dan obgyn? Apa dampak kurangnya informasi off label pada pasien dan
farmasis ?
Off label drug adalah penggunaan obat diluar indikasi yang disetujui oleh lembaga yang
berwenang. Lembaga berwenang itu kalau di amerika serikat adalah food and drug
administration (FDA) sedangkan di Indonesia adalah Badan POM. Tetapi karena umumnya
obat-obat yang masuk ke Indonesia adalah obat impor yang persetujuannya dimintakan ke
FDA maka bisa dibilang bahwa indikasi yang dimaskdu adalah indikasi yang disetujui oleh
FDA. Munculnya obat obat off-label biasanya terjadi karena dokter dan peneliti lainnya
menemukan indikasi lain dan dokter memiliki hak prerogratif untuk meresepkan obat
tersebut.
Contoh off label drug pada pasien obgyn dan pediatric
metformin (suatu antidiabetika oral) sering diresepkan untuk Polysistic Ovary Syndom?
Atau bahwa ketotifen (suatu anti histamin) sering diresepkan sebagai perangsang nafsu
makan untuk anak-anak? Atau misoprostol (suatu obat untuk ulcus peptic) diresepkan
sebagai penginduksi persalinan. Hal ini dikarenakan
Dengan adanya obat-obat off-label, para farmasis harus berhati-hati dalam memberikan
informasi kepada pasien. Hendaknya informasi yang disampaikan kepada pasien tidaklah
salah sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran pada pasien atau hal-hal lain yang tidak
diinginkan. Kurangnya informasi adanya obat-obat off-label ini oleh farmasis tentunya bisa
menimbulkan kesalahan penafsiran dan tujuan dari peresepan obat itu sendiri.

4. Apa pengertian KFT ? Apakah tugas farmasi dalam KFT ?


KFT (komite farmasi dan terapi ) adalah organisasi yang mewakili hubungan komunikasi
natara staf medis dengan staf farmasi. sekurang-kurangnya terdiri dari 3 dokter, apoteker, dan
perawat. Ketua KFT dipilih oleh dokter yang ada. Jika ada ahli farmakologi klinik maka
sebagai ketua dan sekretarisnya apoteker di IFRS.
tugas farmasi dalam KFT adalah :
1. Memberikan rekomendasi dalam pemilihan penggunaan obat-obatan
2. menyusun formularium yang menjadi dasar dalam penggunaan obat-obatan di RS dan
apabila perlu dapat diadakan perubahan secara berkala
3. Menyusun standart terapi bersama-sama dengan staf medic
4. Melaksanakan evaluasi penulisan resep dan penggunaan obat generic bersama sama
dengan IFRS
5. Menerbitkan kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat serta evaluasinya
6. Melengkapi staf fungsional di bidang kesehatan dengan pengetahuan terbaru yang
berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai dengan kebutuhan

5. Jelaskan parameter data lab dan data klinik yang menunjukkan :


- Adanya sepsis
- Penuruna fungsi ginjal

Adanya sepsis Penurunan fungsi ginjal


-RR meningkat ginjal
-peningkatan suhu badan data klinik :
-leukosit meningkat suhu, td, rr naik
-WBC meningkat mual, muntah, pusing
-albumin turun data lab :
-SGPT dan SGOT naik karena fungsi hepar hb, eritrosit, wbc, rbc turun
rusak ureum, fosfat, pco2 hco3, k, na naik

6. Pengertian Repacking ? sebutkan keuntungan dan kerugiannya ?


Repacking adalah pengemasna ulang biasanya banyak dilakukan oleh RS khusunya pada
penanganan pediatric
keuntungan :
1. Mempermudah dalam pelaksanaan praktik di RS
2. Mempervepat kerja karena sudah direpacking, untuk saat-saat emergency yang harus
dilakukan segera

Kerugian :

1. Hati-hati stabilitasnya menurun karena kemungkinan terkontaminasi mikroba


2. stabilitas menurun efikasi juga turun
3. harga sediaan kemungkinan bisa agak mahal

7. Sebutkan alat-alat kesehatan !


a. Iv set
b. Urine set
c. Alat bantu pernapasan dara
d. Feeding set
e. Benang dan jarum bedah

8. KLASIFIKASI BENANG BEDAH?


Berdasarkan bahan pembuatnya
1. Natural
 Terbuat dari bahan alami (kepompong ulat sutera, usus sapi/domba)
 Mengandung bahan (non colagen) yang dapat menimbulkan reaksi mulai iritasi sampai
penolakan oleh tubuh
 Kekuatan memegang jaringan tidak sekuat benang sintetis
 Contoh : Cat gut plain, chromic dan silk
2. Sintetis (bahan buatan)
 Terbuat dari bahan sintetis
Contoh :
 polyglactin 910 , polyglecaprone 25, polydiaxanone, polyglycolic acid, nylon,
polypropilene)
 Berdasar reaksi tubuh manusia :
1. Diserap (absorbable suture)
dimetabolisme di dalam tubuh (proses enzimatis proteolitik, hidrolisis bertahap)
contoh : cat gut plain, chromic, polyglactin 910 , polyglecaprone 25, polydiaxanone,
polyglycolic acid
2. Tidak diserap (non absorbable suture) tidak dimetabolisme di dalam tubuh
contoh : silk, nylon, polypropilene

9. FAKTOR FARMASETIK YANG MEMPENGARUHI SISTEM PENGHANTARAN OBAT


Kelarutan
 Obat i.v. harus dilarutkan sempurna, paling disukai dalam air, sebelum diinjeksikan i.v.
 Volume injeksi tergantung pada:
 Kelarutan obat dalam pembawa
 Dosis yang dibutuhkan untuk mencapai
efek terapi
 Rute injeksi selain i.v. ada keterbatasan
volume (i.d., i.m., s.c., i.a., i.t. dsb.)

karakterisktik pelarut
 Pelarut air dapat dipakai untuk semua rute parenteral
 Pelarut non aqua, baik yang campur maupun tidak campur dengan air, seringkali i.m.
 Pelarut campur untuk melarutkan obat: a.l. Diazepam, Digoxin, Phenytoin.

pH- osmolaritas
 Ideal : pH dan osmolaritas = cairan biologis
 pH selalu dibuat dimana zat tersebut stabil, Dilantin  pH 12; Tetrasiklin  pH 2
 Osmolaritas:
 Sediaan tertentu hiperosmolar untuk menca-pai derajat tertentu aktivitas biologis
Contoh: Sodium sulfasetamide, Diazoxide,Osmotic diuretic, Nutrisi parenteral
 Larutan hipertonis kontra indikasi untuk s.c. dan i.m.

Bentuk sediaan
 SUSPENSI: hanya untuk s.c/i.m.
 Partikel tidak boleh ada dalam sediaan i.v. atau sediaan parenteral lain yang langsung
disuntikkan pada cairan biologis atau jaringan yang sensitif ( otak, mata )
 Rekonsitusi harus sampai benar-benar larut

Formulasi
 Sediaan dosis ganda ditambahkan antimi-kroba untuk mempertahankan sterilitasnya
 Antimikroba ( pengawet ) kontra indikasi pa-da obat yang disuntikkan ke dalam cairan
serebrospinalis atau intraocular karena toksik pada jaringan tersebut
 Surfaktan ( polisorbat 80 ) untuk memper-tahankan kelarutan dapat menurunkan per-
miabilitas membran

10. Apa itu thrombus ?


 Mula-mula terjadi pada tempat injeksi.
Thrombus makin lama makin besar, kompli-kasi dari thrombus  emboli yang
mengikuti aliran darah ke paru  infark paru, infeksi sekunder, pneumonia, endocarditis
 THROMBOSIS PADA ARTERI:
Komplikasi lebih serius  ganggren pada jaringan yang mendapat supply dari arteri
tersebut

11. Apa yang dimaksud dengan infusions set ?

 Infusion set merupakan seperangkat alat infus yang digunakan untuk pemberian cairan
dalam volume besar (100–1000 ml) kepada pasien.
 Microdrip merupakan bagian dari infusion set untuk menampung cairan dengan volume
tertentu dengan jumlah tetesan 60 tetes / ml.

12. PENGERTIAN FORMULARIUM? PENYUSUNANNYA? MANFAAT?


Formularium adalah
Dokumen yang secara terus menerus direvisi, memuat sediaan obat dan informasi penting
lainnya, yang merefleksikan keputusan klinik mutakhir dari staf medik rumah sakit.
Penyunanannya
• Proses Penyusunan Formularium
1. Rekapitulasi usulan dari masing-masing SMF
2. Mengelompokkan usulan berdasarkan kelas terapi
3. Membahas usulan dalam rapat-rapat SKFT
4. Mengumpanbalikkan draft ke SMF
5. Membahas umpan balik dari SMF
6. Menetapkan daftar obat yang masuk ke dalam formularium
7. Menyusun kebijakan dan pedoman untuk implementasi
8. Mengedukasi formularium kepada staf dan monitoring

• Isi Formularium

1. Informasi kebijakan dan prosedur rumah sakit tentang obat

• Kebijakan formularium dan tatalaksana obat (penulisan resep, prosedur pelayanan


obat, penulisan obat generik)

• Prosedur pengusulan (penambahan dan penghapusan)


• SK tentang SKFT

• Kebijakan dan prosedur tentang substitusi generik dan terapetik, penghentian


permintaan secara otomatis, permintaan secara lisan, obat dibawa MRS, swamedikasi,
penggunaan sampel obat, permintaan obat cito, standar waktu penggunaan obat,
MESO

• Informasi tentang penggunaan formularium (cara penggunaan formularium, dll)

• Kebijakan penulisan resep untuk pasien rawat jalan

2. Daftar Obat

• Disusun berdasarkan kelas terapi merujuk pada DOEN

• Nama obat per kelas terapi dituliskan dalam nama generik berdasarkan abjad

3. Informasi Khusus

• Tabel ekivalensi

• Cara perhitungan dosis anak

• Cara perhitungan penyesuaian dosis

• Interaksi Obat

• Daftar obat dengan indeks terapetik sempit

Manfaat

• Meningkatkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di rumah sakit

• Merupakan bahan edukasi bagi profesional kesehatan tentang terapi obat yang rasional

• Memberikan rasio manfaat biaya yang tertinggi, bukan hanya sekedar mencari harga obat
yang termurah

• Memudahkan profesional kesehatan dalam memilih obat yang akan digunakan untuk
perawatan pasien

• Memuat sejumlah pilihan terapi obat yang jenisnya dibatasi sehingga profesional
kesehatan dapat mengetahui dan mengingat obat yang mereka gunakan secara rutin

• Pengelolaan obamt dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.


13. PENGERTIAN PDT? TUJUAN?

Pedoman, pegangan, maupun petunjuk bagi dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk
membuat diagnosis secara ilmiah, benar dan dapat dipertanggung jawabkan serta
memberikan terapi yang rasional.

Tujuan :

a. Menjaga
Mutu pelayanan farmasi
Standart kefarmasian
b. Mengendalikan logistik
c. Mengoptimalkan alokasi pembiayaan pengobatan

Anda mungkin juga menyukai