Anda di halaman 1dari 39

PENGELOMPOKKAN OBAT

-MEMAHAMI OBAT
-RESEP OBAT
-PEMBERIAN OBAT
-ASUHAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN OBAT

By : PRIHATINI KLINTARI
 PENGERTIAN

Obat Adalah sejenis bahan atau


zat yg sumbernya dari aneka
tumbuhan, hewan, mineral serta
bahan kimia yang mampu dipakai
dalam mengurangi, memperlambat
dan menyembuhkan berbagai jenis
penyakit.
PENGERTIAN OBAT SECARA KHUSUS
A.OBAT GENERIK
Jenis obat dengan nama resmi,yang telah ditetapkan oleh farmacope
Indonesia.
B. OBAT JADI
Jenis obat yg berupa sediaan murni/campuran dalam bentuk
tertentu.
C. OBAT BARU
Jenis obat yang berisi zat yang belum dikenal oleh dunia medis.
D. OBAT ESENSIAL
Jenis obat yg dibutuhkan dlm pelayanan kesehatan sudah tercantum
dan ditetapkan oleh menteri kesehatan.
E. OBAT PATEN
Jenis obat jadi yg memiliki merk dagang,dijual dalam kemasan asli dr
pabrik yang memproduksi.
A.OBAT ASLI
Jenis obat yg sumbernya dari bahan alamiah Indonesia yg dipakai
dalampengobatan tradisional.
A.OBAT TRADISIONAL
 Nama Obat :
1. Kimia : as.asetil salisilat
2.Generik : aspirin, parasetamol
3.Pabrik/Dagang/paten : panadol
 Farmakologi klinik :
Ilmu yang mempelajari efek obat
terhadap proses kehidupan.
 Farmakognosi :
Ilmu yg m’pelajari sumber2 obat.
Ex : tumbuh-tumbuhan, mineral,
hewan, sintetis.
AKSI OBAT : kemampuan obat

Waktu Paruh : Interval waktu yang


dibutuhkan utk proses eliminasi tubuh utk
mengurangi konsentrasi obat didalam tubuh
separuhnya.
Ex : waktu paruh 8 jam, awalnya 100 %.
Setelah 8 jam : 50 %
Setelah 16 jam : 25 %
Setelah 24 jam : 12,5 %
Setelah 32 jam : 6,25 %
Farmakokinetik : suatu proses yang
mencakup nasib obat dalam tubuh.
Mulai dari absorbsi ekskresi

Bioavailibilitas : kadar obat yg mencapai


sirkulasi darah.
Obat lambung usus 12 jari
Vena porta hepatika hepar
V. Cava inferior jantung

Seluruh TUBUH
Farmakokinetik :
1. Absorbsi : proses penyerapan obat dari
tempat pemberian, menyangkut kelengkapan.

2. Distribusi : setelah diabsorbsi obat akan


didistribusikan keseluruh tubuh melalui
sirkulasi darah.
ex : transportasi obat dari tempat absorsi
ke tempat aksi (target organ)
3. Biotransformasi : proses perubahan
struktur obat yang terjadi dalam tubuh dan
dikatalis oleh enzim.
ex : molekul obat diubah menjadi lebih
polar atau lebih mudah larut dalam air dan kurang
larut dalam lemak. Sehingga lebih mudah
diekskresi melalui ginjal

4. Ekskresi : proses dikeluarkannya obat dari tubuh


melalui berbagai organ eksresi dalam bentuk metabolit
hasil biotransformasi
ex : obat atau metabolit polar diekskresi lebih cepat
dari pada obat larut lemak. Organ ekskresi yaitu
ginjal, paru-paru, dan kulit.
Faktor – faktor yg mempengaruhi
aksi obat :
1. Usia
2. Waktu pemberian
3. Berat badan
4. Jenis kelamin
5. Lingkungan
6. Faktor genetik
7. Kondisi Individu
Efek OBAT ??
1. Efek terapeutik : efek yang diinginkan,
efek utama
Ex :- Morfin sulphat : analgesia
- Diazepam : penenang,mengurangi
kecemasan
2. Efek samping : efek sekunder, efek yg
tidak diinginkan, dapat diprediksi
Ex : Digitalis : meningkatkan konstraksi
miokard
ES : mual, muntah
3. Toksisitas efek obat yang merusak
disebabkan oleh :
- overdosis
- obat eksternal : ditelan
- Gangguan metabolisme / ekskresi :
ggn.hepar, ggn.ginjal
4. Alergi reaksi imunologi terhadap obat
pada orang yang sudah pernah kontak dengan
obat tersebut sebelumnya
ex: alergi -> penisilin

Terpapar pertama kali dengan zat/obat shg


tubuh memproduksi anti body
5. Toleransi Obat: terjadi pada orang yang
respon fisiologi terhadap obat rendah dan
membutuhkan peningkatan dosis utk
mempertahankan efek terapeutik.
- opiat : menghilangkan nyeri
- barbiturat
6. Interaksi Obat : terjadi pada pemberian
obat sebelum, bersamaan atau sesudah obat
lain merubah efek satu obat atau keduanya.
Efeknya : - meningkat
- menurun/menghambat
Contoh interaksi obat:
 Aspirin + kodein : me kan efek
menurunkan sakit
 Tetrasiklin + antasid : membentuk komponen yg
tidak dpt diabsorbsi, menggumpal
 Tetrasiklin + susu : menggumpal
 Cimetidin : menghambat enzim dgn menurunkan
metabolisme teofilin, agar konsentrasi teofilin
dalam plasma meningkat, maka dosis perlu
diturunkan
 Quinidin : menurunkan ekskresi digoksin ->
toxisitas
Aspek legal pemberian obat :
a. Obat yang diberikan ke pasien
atas order/permintaan dokter
(penulisan resep)
b. Perawat bertanggung jawab
atas sampainya obat ke pasien
c. Hak asasi pasien harus
diperhatikan.
RIWAYAT PENGOBATAN
1. Obat apa yang diterima saat ini / terakhir kali.
- Obat dokter (dengan resep dokter) ?
- Obat bebas / warung ?
- Obat terlarang ?
2. Riwayat alergi obat
- Tanyakan pada pasien, apakah ada riwayat
alergi terhadap obat tertentu.
- Kemungkinannya : pasien mengetahui/ tdk
3. Kaji kemungkinan ketergantungan obat
Hal2 yg perlu diperhatikan dalam
pemberian obat (5 benar) :
1. Pasien :
- Pastikan pasien yg akan menerima obat
- Papan nama
- Medical record number
- Tanya nama klien
2. Obat : pastikan obat yang akan diberikan
( nama obat, label obat)
3. Dosis : pastikan dosis yang harus diterima
4. Metode pemberian/route
- oral
- parenteral : IM, IV, SC,IC
- topikal : kulit
5. Waktu Pemberian
- 3 x 24 jam
- 2 x 24 jam
- 1 x 24 jam
PENGELOMPOKAN OBAT
a.Berdasarkan jenisnya
-Obat bebas
-Obat bebas terbatas
-Obat keras
-Obat wajib apotek
-Obat gol. Narkotika
-Obat psikotropika
b. Berdasarkan mekanisme kerja
-Bekerja pada penyebab penyakit
-Bekerja untuk mencegah kondisi patologis
-Bekerja untuk menghilangkan simtomatik/gejala nyeri
-Bekerja menambah / mengganti fungsi zat yang kurang
c.Berdasarkan lokasi/tempat pemakaian
-Obat dalam
-Obat luar
d. Berdasarkan cara pemakaian
-Oral - sublingual - organ
-Perektal - parenteral - selaput perut
e. Berdasarkan efek yang ditimbulkan
-Sistemik
-Lokal
f. Berdasarkan daya kerja atau terapi
-Farmakodinamik
-Kemoterapi
g. Berdasarkan golongan kerja obat
-Antibiotik : penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, makrolid,
sulfonamida, fluoroquinolones, tetrasiklin, polipeptida
-Anti inflamasi : non steroid, steroid
-Anti hipertensi : obat diuretik, obat penghambat adrenergik
-Anti konvulsan : mengobati bangkitan epilepsi
( bromide,fenobarbital,fenitoin)
-Anti kogulasi : heparin, antikoagulasi oral (anisindon),
antikoagulasi mengikat ion kalsium (natrium sitrat, asam
oksalat)
-Anti histamin : mediator penting pada reaksi alergi
-Psikotropika : antipsikosis, antiansietas,
antidepresan,antimania
- Anti jamur atau anti fungi : imidiazol, diazol

Pengelompokkan obat tradisional


1. Jamu
2. Obat herbal terstandar
3. Fitofarmaka
MACAM – MACAM SEDIAAN OBAT
Perhitungan Dosis :
 Dosis Anak
1. Body surface area (BSA)
nomogram : TB. BB
BSA rata2 dewasa : 1,7 m 2
Dosis anak :
BSA Anak/1,7 m 2 x dosis dewasa

Dik : BSA anak : 0,4 m 2


Dosis dewasa : 250 mg
Dosis anak : 0,4/1,7 x 250 = 58,8 mg
2.
Clark’s rule
Kebutuhan CAIRAN
Dosis anak : BB anak/150 Lb x dosis dewasa
150 lb : berat rata-rata dewasa.
membagi dosis Vial dan ampul
3. Vial : X = D/H x Q
D : dosis yang diperlukan
H : dosis yang ada
Q : quantitas
X : jml yang diberikan.
Ex : beri pasien 40 mg dentacimin yang tersedia
multidose vial 80 mg/2ml. Berapa jml yg
diperlukan ?
X = 40/80 x 2 ml = 1 ml
4. Ampul = Vial
 Dosis dewasa :
1. Jml yg diberikan = dosis order/dosis yg
tersedia x jml yg tersedia
Ex : digoxin 0,25 mg/tablet yg ada, diorderkan
0,125 mg/hari
jml yg diberikan = 0,125/0,25 x 1 tablet
= 0,5 tablet
2. Vial : Penisilin (3 gr = 3 jt unit)
Brp jumlah yg diberikan jika dosis order 1,2 jt
unit ?
Penisilin diencerkan 10 ml
X = 1,2 jt/3 jt x 10 ml
= 4 ml
3. Insulin
Syringe : 1 ml = 40 unit
Brp ml insulin yg dibutuhkan jika
order 20 unit ?
X = 20/40 unit x 1 ml
= 0,5 ml
CARA PEMBERIAN
OBAT (ROUTE)
1. Oral
Indikasi :
- Pasien harus dapat menelan
- obat dapat bertahan dalam lambung
Kontra indikasi:
- muntah-muntah
- Kuras/bilas lambung/usus
- pasien tidak sadar
2. Parenteral
- diabsorbsi  cepat
- tak dapat ditarik/diurungkan bila sdh
diinjeksikan  hati-hati
Perlengkapan
 Syringe : - plastik (disposible)
- kaca (re-use)
- Jenis (hypodermia, insulin &
tuberkulin)
 Jarum: - disposible/re-use harus tajam
- ukuran/nomer ssi dgn kebutuhan
(1 ml : IC, SC)
 Ampul/Vial
Kemasan obat parenteral steril
a. Intra cutan (IC)
Memasukkan obat pada lap.kulit
- Skin test alergi
- Mantoux tes
- Vaksinasi
- Melalui kapiler diarea penyuntikan
- Tdk boleh di masase
- Diabsorbsi scr lambat
b. Sub cutan (SC) 45 o
Memasukkan obat dibawah kulit
- Vaksin
- Pre operasi medication
- Insulin/heparin
- Lokasi: deltoid, rectus femoris, abdomen
bawah
c. Intra muskular (IM) 45 o - 90 o
dimasukkan sampai ke otot. Diabsorbsi
cepat daripada Sc karena suplay darah
>>besar di otot. Otot dapat menampung
volume obat >>banyak dr pd SC.
Lokasi : dorso gluteal, ventro gluteal,
rectus femoris, vactus lateralis, deltoid,
post tricep
d. Intra Vena (IV)
bila diperlukan efek yg cepat pada emergency
bila obat dapat mengiritasi jaringan
lokasi : Vena, Cephalic, Vena-Vena Accessory Cephalic, Vena
radial, Vena Medial Antebrachial, basilic vein, Vena Medican
cubital, Vena Basilic, Vena Cephalic, vena dorsal metacarpal.
Karena efeknya cepat :
- berikan secara perlahan
- amati reaksi pasien selama pemberian obat
- stop segera bila tumbuh reaksi yang tdk diinginkan

Jenis :
- Continus infusion
- Additional container
- Intravenaus push/bolus
TERIMA KASIH

Selamat Belajar !!

Anda mungkin juga menyukai