Anda di halaman 1dari 6

1.

1. Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan tentang
tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab. Mengacu
kepada tujuan pendidikan seorang guru harus mempunyai SDM yang unggul agar mampu
mengaplikasikan pembelajaran secara aktif, kreatif, berinovasi sehingga mampu menciptakan
generasi penerus bangsa sesuai tujuan pendidikan.
Di era modern saat ini, peningkatan kompetensi pendidik harus terus diupayakan guna
menghadirkan pembelajaran yang berkualitas. Dalam hal ini guru menjadi ujung tombak dalam
mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yakni
kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial, harus mampu diimplementasikan
dalam lingkungan sekolah.
Pada kenyatannya di lapangan banyak guru yang belum memaksimalkan kompetensi yang ada
secara profesional, guru lebih banyak mengajar di kelas dengan metode lama yang menjadikan
suasana belajar tidak aktif, kreatif. Apalagi selama 2 tahun ini kita dilanda dengan wabah covid
19 yang mengharuskan pembelajaran secara PJJ/Daring sehingga penyampaian pembelajaran
kurang efektif yang memunculkan ke khawatiran orang tua peserta didik akan perkembangan
anak-anaknya.
Situasi ini lah yang mendorong penulis untuk mengikuti Guru Penggerak dimana program ini
sangat baik untuk pengembangan Guru menjadi lebih unggul, mampu menggerakan pendidikan
di lingkungan sekolahnya, memotivasi rekan-rekan guru yang lain untuk menjadi penggerak di
sekolahnya, menggerakan komunitas-komunitas guru/KKG guru di lingkungan pendidik sehingga
mampu meningkatkan kompetensi individu guru-guru.
Walaupun kenyataannya akan sulit dalam membimbing dan menggerakan guru dilingkungan
pendidik, tetapi penulis yakin ketika setelah mengikuti program Guru Penggerak penulis akan
mampu memaksimalkan tujuan dari Program Guru Penggerak ini dengan berkolaborasi dengan
pihak-pihak terkait untuk mengerakan semua guru-guru di lingkungan pendidik khusunya agar
menjadi guru yang unggul dan berkompeten.

2. Dengan motivasi yang kuat untuk mengikuti program guru penggerak menjadikan alasan yang
harus terus bergerak, selain itu didukung dengan kemampuan dalam keahlian di bidang TIK
selama 10 tahun mendapat tugas tambahan menjadi Operator Sekolah serta penulis telah
mengikuti beberapa pelatihan dan bimbingan teknis, diantaranya :
1. Pelatihan Guru Sasaran Implementasi Kurikulum 2013 jenjang Sekolah Dasar yang di
selenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Banten pada tanggal 1-5 Juli
2014 bertempat di SDN Citalahab 1, Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang.
2. Bimbingan Teknis Pemanfaatan Penggunaan Peralatan Pendidikan Berbasis TIK Sekolah Dasar
yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Sekolah Dasar, dan Pendidikan Menengah Tahun 2020
pada tanggal 18-20 Desember Tahun 2020 yang bertempat di The Grantage Hotel & Sky Lounge,
Tangerang Banten
3. Gelang Ajar Pembina Siaga dan Penggalang Kwarran Banjar Tahun 2021 yang diselenggarakan
oleh Kwarran Banjar pada tanggal 23-24 Desember 2021 bertempat di SDN Bandung 1
Kecamatan Banjar
4. Tergabung dalam penulisan soal-soal Ujian Tengah Semester di tingkat Gugus Moh. Toha yang
beralamat di SDN Citalahab 1 Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang dari Tahun 2016-2019
5. Menjadi Proktor di Tingkat Kecamatan dan Sekolah dalam kegiatan ANBK Tahun 2021
6. Pelatihan Pemanfaatan Google Workspace for Education dengan Akun Pembelajaran
belajar.id diselenggarakan oleh PGRI Kabupaten Pandeglang pada tanggal 2-13 September 2021
dilakukan dengan menggunaka aplikasi Zoom Meeting
7. Pelatihan Tenaga Teknis (Proktor) Asesmen Nasional Tingkat SD Se Kab Pandeglang yang di
selenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten pada tanggal 4
September 2021 bertempat di S’Rizki Hotel Pandeglang Jl. Raya Serang Pandeglang No. 26
Curugsawer - Pandeglang.

2.

1. Berkomunikasi dalam organisasi sangatlah sulit jika masing-masing individu di dalam organisasi itu
tidak mempunyai tujuan bersama. Untuk mengefektifkan komunikasi dengan orang lain harus diberikan
kesadaran terlebih dahulu untuk mencapai tujuan bersama. Pada kenyataanya saya mengalami hal itu
karena setiap individu mempunyai pemikiran yang berbeda beda, tetapi jika arah dan tujuannya sama
maka kita bisa menyelesaikan masalah bersama. Ketika saya ditunjuk menjadi Kordinator dalam
persiapan Akreditasi Sekolah Tahun 2018, penulis sedikit kesulitan membagi tugas kepada rekan-rekan
guru yang lain untuk menentukan penangungjawab disetiap standar penilaian Akreditasi sekolah, karena
banyak yang berselisih terkait standar yang diinginkan oleh masing-masing guru. Jika terus berselisih
terkait siap yang memegang dan bertanggung jawab dengan tugas-tugas standar penilain Akreditasi.

2. Kesulitan dalam bekerjasama dengan orang lain yang saya alami tidak terlalu berat karena saya orang
yang suka berkomunikasi dan terbuka dalam berfikir kedepan sehingga mampu menerima ide-ide atau
pendapat dari berbagai orang. Sehingga ketika ada perdebatan dalam penyampaian ide atau gagasan
dari rekan-rekan sejawat sudah barang tentu itu akan di jadikan hal yang wajar saja. Yang paling penting
dalam bekerjasama adalah adanya kesepakatan pendapat untuk mencapai tujuan bersama, baik ide
atau gagasan dari orang lain yang lebih bagus dan mampu diaplikasikan oleh semuanya sehingga tujuan
awal bisa tercapai. Untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan dalam organisasi harus ada
pembagian tugas kerja sesuai kemampuan masing-masing individu di dalam organisasi agar semua
rencana bisa terlaksana dengan baik dan tetap harus ada Komitmen kerja dan kontrol dalam
pelaksanaannya karena ketika kita memberikan tugas kepada rekan kita dan tidak ada pengawasan dan
komitemen di takutkan target yang sudah direncanakan tidak bisa tercapai secara maksimal.

3. Ketika dalam organisasi sudah terbentuk komunikasi satu arah dan mampu melaksanakan perannya
masing-masing maka komitmen yang ada akan jauh lebih mudah dalam melaksanakan setiap target-
target kerja yang dicapai. Dalam kenyataannya di lapangan membangun komunikasi dengan komitmen
yang sudah diberikan selalu saja ada perdebatan dan ketidaksepahaman dalam proses mencapai tujuan
bersama.

Untuk itu, upaya terpenting yang saya lakukan dalam mencapai komitmen dengan berbagai pihak dalam
bekerja sama adalah upaya persuasif. Upaya ini saya yakini lebih efektif dalam mengatasi berbagai
kesulitan dalam mencapai kesepakatan bersama. Memberikan pemahaman yang jelas dan dengan cara
yang sederhana terkait sistem kerja dan tujuan akhir akan lebih mudah diterima oleh berbagai pihak
mana pun, termasuk dari latar belakang status sosial yang lebih tinggi dalam struktur organisasi.

selain itu harus dilaksanakan evaluasi-evaluasi pencapaian di setiap anggota ketika sudah berjalan
proses pencapaian target-target bersama, memberikan fasilitas yang memadai dan membangun
transparansi kerja dan keuangan untuk meminimalisir kesalahpahaman dalam bekerjasama. Karena
setiap orang berbeda sikap dan kreatifitasnya, ketika ada hal yang tidak disuka pasti akan ada
kesalahpahaman. Dalam bekerjasama dengan orang lain hindari hal-hal yang menimbulkan kesensitifan
dan perlakuan-perlakuan yang tidak di inginkan seperti menyinggung kehidupan pribadi dan SARA.
Dengan upaya-upaya tersebut kita bisa berkomitmen dan membangun organisasi mencapati tujuan
bersama.

4. Setelah menerapkan langkah-langkah persuasif, meningkatkan intensitas komunikasi satu arah untuk
membangun kesepahaman bersama, mengakomodir berbagai kepentingan anggota, memberikan
motivasi, perlakukan yang adil bagi seluruh pihak dan menghidari SARA dalam kerja tim akhirnya bisa
membangun kerjasama yang efektif sehinggan dalam proses pencapaian target kerja bersama bisa lebih
cepat terlaksana. Hasil dari semua itu memberikan kemudahan saya sebagai kordinator dalam persiapan
pelaksanaan Akreditasi sekolah Tahun 2018 berjalan dengan baik dan lancar, sehingga menghasilakan
nilai dan Akreditasi yang memuaskan bagi sekolah saya dan mendapatkan pujian serta dukungan dari
Kepala Sekolah dan Guru-guru di lingkungan sekolah.

3.

1. Setiap pekerjaan mempunyai resiko dan tantangan tersendiri. Di tahun 2021 bulan Agustus-
Nopember saya di berikan tugas oleh kepala sekolah untuk membimbing siswa-siswa yang akan
mengikuti kegiatan ANBK Tahun 2021, dimana semua peserta sebanyak 35 orang di pilih secara random
oleh kemendikbud artinya ada beberapa siswa yang masuk dalam kategori kurang dalam mengoprasikan
Laptop menurut saya, padahal diwaktu itu saya sudah memilih siswa-siswa yang sudah mampu
mengoprasikan laptop. Ini merupakan tantangan yang harus saya hadapi dimana beberapa anak
tersebut memang kurang dalam segi pembelajaran.

2. Dalam menghadapai situasi seperti ini harus ada strategi-strategi yang komprehensif sehingga dalam
pelaksanaan ANBK Tahun 2021 sebanyak 35 siswa bisa mengoprasikan dan mengisi soal-soal ANBK
secara lancar dan benar. upaya yang saya lakukan meminta ijin kepada kepala sekolah, wali kelas 5 dan
orang tua siswa untuk menambah jam belajar siswa dalam pembelajaran TIK di setiap Selasa dan Kamis.
Dengan diberikannnya kemudahan ijin mengajar siswa dan dukungan penuh dari Kepala Sekolah, wali
kelas 5 dan tentunya dukungan yang sangat antusias dari orang tua murid memberikan
kenyamanansaya untuk melatih siswa yang ikut ANBK ini.

Awal mulai pelatihan siswa sungguh berat sekali karena ada beberapa siswa yang baru tau yang
namanya Chrombook bahkan ada siswa yang panas dingin ketika suruh membuka chrombook tersebut.
Situasi seperti ini memembuat saya berfikir keras untuk terus memotivasi siswa tersebut agar mampu
mengoprasikan chrombook, dengan perlahan dan terus menerus akhirnya siswa-siswa peserta ANBK
bisa mengoprasikan Chrombook.

3. Permasalahan dalam pertimbangan mengambil keputusan tentu tidaklah mudah, pasti ada penolakan
dari rekan kerja dilingkungan sekolah. Harus bijak dalam menghadapi situasi seperti ini karena menjadi
seorang pemimpin harus mampu dan mempunyai problem solving. Setiap keputusan yang saya ambil
tentu banyak pertimbangan dan meminta saran kepada yang lain agar tidak merugikan semua pihak.
Keputusan bersama adalah hal yang harus di kedepankan, perlunya rapat dan membedah semua ide
atau gagasan adalah awal perencanaan yang sempurna untuk memenuhi target kerja yang dicapai.

Ketika terjadi ketegangan dalam pengambilan keputusan bersama, seorang pemimpin harus hadir
memberikan solusi yang tepat untuk kepentingan bersama dan memberikan ketegasan kenapa
keputusan itu diambil sehingga semua anggota mampu menerima alasan-alasan yang diputuskan.

Kita menyadari bahwa pada dasarnya tidak ada keputusan yang sempurna dan diterima sepenuhnya
oleh berbagai pihak terkait. Akan selalu ada ketidakpuasan pada diri anggota dan hal ini merupakan
sesuatu yang wajar dalam organisasi. Untuk itu, menurut saya dibutuhkan perhatian seorang pemimpin
secara keberlanjutan terhadap kepentingan-kepentingan para anggota yang belum terakomodir. Dana
haru mempunyai program-program yang jelas sehingga mampu memberikan keyakinan arah dalam
pencapaian organisasi. Seorang pemimpin tidak boleh mengabaikan kepentingan minoritas anggota
semua harus dirangkul san menjadikan rumah bersama. Aspirasi yang disampaikan harus diterima,
dianalisis, dan direspon dengan bijak.

4. indakan yang diambil dalam pelaksanaan ANBK tahun 2021 setelah diberikan saran, pendapat dan
masukan dari berbagai pihak, diantaranya yaitu membuat rencana dan jadwal bimbingan komputer
kepada siswa, memberikan fasilitas TIK berupa Chrombook kepada setiap siswa yang ikut ANBK,
menambah daya kesepatan Internet sekolah, membimbing secara intens bagi siswa yang belum lancar
dalam menggunakan laptop.

Dengan langka-langkah tersebut kegiatan ANBK mulai dari bimbingan kepada siswa, kemudian latihan
secara rutin di link kemdikbud sampai pelaksanaan ANBK tahun 2021 berjalan dengan lancar dan sukses.

4.

1. Di era golbalisasi dan era digital yang sangat pesat kemauannya. perkembangan ini mempengaruhi
semua tatatanan pendidikn yang ada di Indoensia khusunya kemampuan guru agar bisa menyesuaikan
dengan perkembangan tersebut. untuk itu dibutuhkan upaya-upaya strategis dalam rangka
meningkatkan kapasitas diri dan profesinalisme. Langkah strategis untuk pengembangan kemampuan
diri dapat dilakukan dengan berbagai macam pelatihan-palatihan, seminar, bimbinga teknis yang relevan
dengan bidang yang di geluti. saya sendiri selalu mendpatkan saran dan masukan dari kepala sekolah
dan rekan kerja untuk selalu ikut ketika ada peatihan-pelatihan. Tahun 2020 ada kesempatan mengikuti
pelatihan Bimbingan Teknis Pemanfaatan Penggunaan Peralatan Pendidikan Berbasis TIK Sekolah Dasar
yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Anak
Usia Dini, Pendidikan Sekolah Dasar, dan Pendidikan Menengah Tahun 2020 pada tanggal 18-20
Desember Tahun 2020 yang bertempat di The Grantage Hotel & Sky Lounge, Tangerang Banten. Ini awal
saya memulai untuk menekuni pembelajaran secara daring dikarenakan bertepatan dengan sekolah
yang PJJ dan daring sehingga dalam memberikan tugas kepada siswa harus berbasis online.

2. Ketika di beri keritikan kita harus terima denga baik dan terbuka, saran dan masukan dari orang lain.
Untuk itu saya berusaha mencoba untuk menjadi pribadi yang baik tersebut. Selama mengikuti kegiatan
kompetisi maupun pelatihan yang telah saya uraikan pada essay sebelumnya bahwa saya merasa senang
dan bangga mendapatkan masukan dan umpan balik dari orang lain. Saya menyadari bahwa masukan
dan umpan balik yang saya terima akan berdampak positif bagi diri saya pribadi.

Ketika ikut Bimbingan Teknis Pemanfaatan Penggunaan Peralatan Pendidikan Berbasis TIK Sekolah Dasar
saya belum menguasai semua menu yang ada di GoogleChrom seperti google sheet, google doc, dll,
selalu tertingggal dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh tutor. Dengan belajar terus dan tekun
dan tidak malu untuk belajar dengan orang lain akhirnya saya bisa. Saya meyakini bahwa masukan dan
umpan balik yang diberikan orang lain kepada saya adalah bagian dari upaya peningkatan kapasitas diri
dan profesionalisme saya sebagai guru.

3. Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik yang disampaikan kepada saya untuk pengembangan
diri, saya mensosialisasikan kegiatan-kegiatan sekolah melalui facebook, instagram dan youtube. Dan
saya memegang penuh segala tugas fungsi pokok sebagai operator sekolah dalam pelaksanaannya saya
bisa mengarahkan siswa untuk ikut berperan dalam pembelajaran melalu media sosial dan internet.
Menjadikan internet sebagai bagian sumber belajar siswa dalam pengembangan karier nya kedepan,
menggunakan secara bijak untuk belajar.

Dengan mengikuti perkembangan jaman, peserta didik sudah mampu mengoprasikan Handphone dan
internet, jika kita tidak mengarahkan kepada hal yang lebih baik penggunaanya maka hal negatif dari
Handphone dan internet akan merubah cara belajar peserta didik. Dengan variatifnya dalam
pembelajaran metode-metode belajar seperti pemanfaatan internet dan media sosial menarik siswa
antusias dalam belajar. sehingga pembelajaran seperti ini bisa diterima oleh siswa dan mampu
mengimplementasikannya di pembelajaran yang lainnya.

4. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa pemanfaatan masukan dan umpan balik dan
hal-lain lain di luar kebiasaan dapat mendukung proses pengembangan diri dan mendukung proses
pembelajaran. Untuk itu, proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas menggunakan pola
hubungan friendly relationship telah mampu mempermudah pekerjaan sebagai guru dalam mengajar
dan mendidik. Proses pembelajaran yang berlangsung dengan nyaman akan berpengaruh terhadap
semangat mengajar serta kecintaan terhadap pekerjaan semakin tinggi. Kualitas pekerjaan semakin baik
karena proses pembelajaran yang didukung oleh aspek-aspek lainnya seperti pemanfaatan teknologi
berupa website tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil proses pembelajaran sangat mempengaruhi kualitas
pekerjaan yang saya lakukan. Kemampuan mengelola pembelajaran dengan hasil yang baik dapat
menciptakan citra pekerjaan yang semakin baik baik bagi masyarakat maupun bagi diri sendiri. Hasil
proses pembelajaran yang baik juga mampu meningkatkan motivasi belajar dan prestasi peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai