Anda di halaman 1dari 12

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak?

Apa yang Anda lakukan dalam


mewujudkan motivasi tersebut?
Salah satu motivasi saya menjadi guru penggerak adalah karena program guru
penggerak merupakan salah satu program unggulan yang diselenggaran oleh pemerintah
untuk para guru. Dengan mengikuti program penggerak, saya berharap dapat belajar
bersama dengan tentor-tentor yang ada di dalamnya. Saat ini, saya merasa kemampuan saya
menjadi seorang guru masih belum maksimal. Ilmu yang saya miliki masih sangat terbatas
dalam menjalankan peran sebagai guru.
Selain itu, kemajuan teknologi yang sangat pesat dalam dunia pendidikan juga menjadi
faktor yang membuat membuat saya termotivasi mengikuti program guru penggerak. Seorang
guru harus senantiasa mengingkatkan kemampuannya sehingga perannya menjadi guru tidak
dapat tergantikan oleh teknologi. Menjadi guru profesional juga harus dapat mengikuti
perkembangan zaman dan ikut memajukan pendidikan melalui ruang-ruang kelas yang
diampunya.
Upaya yang dapat saya lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut diantaranya
mencari sebanyak mungkin informasi terkait perkembangan dunia pendidikan, baik di dalam
negeri atau pun di luar negeri dan senantiasa belajar dari berbagai kegiatan, misal seminar,
diklat, workshop, dan lainnya untuk meningkatkan kompetensi profesional dan pegagogik.

Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya
dan berikan contohnya!
Kelebihan saya yang dapat mendukung peran saya sebagai guru penggerak adalah saya
adalah individu yang senantiasa belajar sesuatu yang baru dan mampu beradaptasi terhadap
lingkungan dengan cepat. Contohnya: Dalam situasi pandemi seperti sekarang. Kegiatan
belajar yang awalnya hanya terkonstrasi secara tatap muka, sekarang semua hal harus
dilakukan secara daring (dalam jaringan). Dari awalnya yang setiap siswa harus datang ke
sekolah untuk belajar, sekarang mereka diwajibkan untuk belajar di rumah secara daring. Dari
peristiwa tersebut, guru harus dapat memaksimalkan kegiatan pembelajaran, walau pun
situasi sedang terjadi pandemi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
memanfaatkan media pembelajaran yang ada. Beberapa aplikasi harus dikuasai oleh guru
agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan menyenangkan. Media yang digunakan
cukup beragam, seperti ruang kelas virtual google classroom (produk dari google), micsosoft
teams (produk dari Microsoft), edulastic, quizizz, youtube, telegram dan masih banyak yang
lainnya. Seorang guru harus belajar dengan media-media pembelajaran yang memang
sekarang sudah familiar di dalam dunia pendidikan. Dengan memanfaatkan media-media
tersebut, guru dapat mengelola kelas yang diampunya dengan baik dan efektif jika seorang
guru tersebut dapat memahami fitur-fitur yang terdapat di dalamnya. Selain itu, saya mampu
beradaptasi terhadap lingkungan dengan cepat. Ada beberapa perubahan guru di lingkungan
sekolah, saya harus mampu mengenal mereka lebih dekat agar kordinasi antarsesama guru
dapat berjalan dengan baik.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan
dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal
tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya
yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat
bila ada)

Contoh inovasi kegiatan pembelajaran yang saya lakukan di dalam kelas, salah satunya
adalah membuat video pembelajaran dan modul ajar yang digunakan dalam pembelajaran.
Tujuan saya membuat video pembelajaran adalah untuk memfasilitasi peserta didik agar
dapat menggunakan platform digital video sebagai media pembelajaran agar peserta didik
dapat memahami mata pelajaran matematika. Selain itu saya juga memfasilitasi peserta didik
di grup chat telegram, sehingga interaksi guru dan peserta didik menjadi lebih erat dan
melatih kemandirian peserta didik. Penggunaan platform digital tersebut sebagai upaya saya
untuk dapat mengaplikasikan berbagai teknologi yang ada dalam menunjang proses
pembelajaran.
Salah satu fitur yang saya gunakan pada aplikasi telegram salah satunya adalah bot quiz.
Menggunakan fitur ini siswa tertarik untuk mengerjakan soal dengan waktu yang telah
ditentukan. Peserta didik terlatih kemandiriannya karena bisa diakses kapanpun di luar
pembelajaran dalam kelas. Saat peserta didik mengalami kesulitan, peserta didik dapat
membuka kembali vide pembelajaran yang telah diberikan pada media google classroom.
Pengaplikasian video pembelajaran dan platform telegram telah saya gunakan kurang lebih
selama dua tahun yaitu tahun pembelajaran 2019/2020, 2020/2021 dan sampai sekarang
masih berjalan dengan baik. Penggunaan video dan aplikasi telegram ini sebagai media pada
model pembelajaran flip classroom yang saya terapkan. Model pembelajaran flip classroom
adalah salah satu model pembelajaran yang dapat diaplikasikan pada kondisi pandemi seperti
saat ini, dimana kehadiran siswa belum 100%. Peserta didik yang berada dirumah dapat
mempelajari materi terlebih dahulu dengan bantuan video pembelajaran dan telegram,
sementara peserta didik yang tatap muka dapat langsung mereview apa yang sudah mereka
pelajari di rumah.
Setelah mereka menggunakan media pembelajaran tersebut yang diterapkan pada model flip
classroom, peserta didik mulai muncul kemandirian dalam belajar yang sangat bermanfaat
untuk pembelajaran-pembelajaran berikutnya.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan
kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat,
pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh
masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan
kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.

Waktu kejadiannya sekitar tahun 2012. Pada waktu itu, saya masih menjadi salah satu guru
baru di sekolah saya (saya bergabung sekitar bulan November 2011). Alhamdulillah, selain
menjadi guru mata pelajaran, saya mendapatkan amanah menjadi wali kelas. Kesulitan
pertama ketika saya menjadi wali kelas adalah saat saya harus mengingatkan peserta didik
yang melakukan pelanggaran tata tertib. Pada saat itu, ada peserta didik yang kedapatan
membawa HP dan saat itu tata tertib sekolah melarang peserta didik untuk membawa HP ke
sekolah. Saat saya menjumpai hal tersebut, saya langsung mengambil HP peserta didik yang
bersangkutan dan menyampaikan kepada orang tua terkait pelanggaran yang dilakukan
anaknya tersebut. Namun orang tua peserta didik yang bersangkutan memberikan respon
yang kurang baik karena merasa anaknya baru pertama melanggar peraturan dan kurang
menerima teguran yang diberikan. Saya akhirnya bertemu dengan wali murid tersebut dan
berkomunikasi dengan baik, dan menyampaikan kronologis dari kejadian tersebut. Meskipun
awalnya wali murid tersebut tidak menerima, namun setelah dilakukan komunikasi, wali murid
tersebut bisa menerima dengan baik dan berjanji akan mengingatkan anaknya untuk tidak
mengulangi kembali pelanggaran yang sama. Kesulitan ke-2, ketika saya mengikuti kegiatan
seminar di luar kota. Seminar tersebut merupakan seminar yang diselenggarakan untuk guru-
guru Matematika. Setelah acara berlangsung, ada salah satu guru yang merasa tidak
diberikan informasi terkait pelaksanaan seminar tersebut. Setelah dilakukan komunikasi,
ternyata guru yang bersangkutan yang tidak membuka informasi yang sudah disampaikan
melalui grup dan secara lisan.
Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi
tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah
direncanakan?
Untuk kejadian yang pertama ketika saya berkomunikasi dengan orangtua yang anaknya
melakukan pelanggaran. Orang tua tersebut diundang ke sekolah pada saat setelah kejadian.
Namun, orang tua tidak menyampaikan waktu kedatangannya, sehingga pada saat datang
saya sedang mengajar dikelas, dan kondisi tidak mungkin saya tinggal. Ternyata hal tersebut
membuat orang tua tidak nyaman dan merasa diabaikan. Padahal saat itu saya sudah
menyampikan untuk menunggu sekitar 20 menit. Setelah selesai mengajar, saya baru bisa
menemui orang tua dan menyampaikan kronologis kejadian. Pada saat itu, saya berperan
sebagai wali kelas yang selain mendampingi peserta didik di kelas juga sebagai penegak
peraturan pertama sebelum masuk bimbingan konseling atau kesiswaan, sehingga saya
berusaha untuk dapat menjalankan tugas dengan baik. Setelah dilakukan diskusi dan
komunikasi dengan orang tua, orang tua mulai bisa menerima pelanggaran yang dilakukan
anaknya dan berjanji mengingatkan anaknya untuk tidak mengulangi kejadian yang sama.
Untuk kejadian yang kedua, saya berkomunikasi dengan pihak sekolah untuk memfasilitasi
pertemuan dengan guru yang bersangkutan, sehingga tidak terjadi hal yang kurang baik di
sekolah antar teman sejawat. Komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam
penyelesaian kesulitan yang ada.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk
bekerja sama?
Upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan komitmen bersama adalah dengan menjalin
kerja sama. Dengan adanya kerja sama tersebut, saya harapkan komunikasi dapat berjalan
dengan baik. Segala informasi yang saya dapatkan dari pihak sekolah, saya teruskan kepada
orang tua atau wali murid agar informasinya dapat tersampaikan dengan cepat dan rutin
mensosialisasikan program-program sekolah tersebut. Selain itu, ada program-program
lainnya yang dapat dilakukan oleh saya untuk meningkatkan komitmen bersama, antara lain
home visit atau kunjungan ke rumah orang tua dan mengadakan kegiatan parenting kelas.
Misal, adanya kegiatan kunjungan ke rumah, saya dapat berkoordinasi dengan orang tua /
wali murid untuk mengomunikasikan program-program sekolah, menggali informasi peserta
didik terkait kesehariannya di rumah, menyampaikan progres atau perkembangan peserta
didik di sekolah, dan menentukan problem solving atau pemecahan masalah apabila peserta
didik sedang menghadapi masalah di rumah atau di sekolah. Selain itu, ada kegiatan
parenting. Kegiatan parenting ini diharapkan mampu mewadahi bentuk komunikasi pendidik
(guru) sekaligus sebagai wali kelas untuk membuat program-program kelas dengan
mendatangkan tokoh atau figur yang dapat memberikan ilmu kepada orang tua atau wali
murid. Kegiatan parenting ini, misal kegiatan mengundang tokoh seorang psikolog yang
merupakan kesepakatan bersama antara komite kelas dan wali kelas merupakan salah satu
bentuk komunikasi yang dapat diterapkan dalam lingkup wali kelas dengan orang tua atau
wali murid. Dengan mendatangkan psikolog, orang tua diharapkan mendapatkan ilmu baru
terkait seni dalam mendidik anak.

Bagaimana hasilnya?
Setelah melakukan komitmen dan kerjasama, komunikasi dapat terjalin dengan baik.
Komunikasi yang baik ini sangat meminimalisir gesekan yang terjadi antara wali murid dan
sekolah. Program-program yang telah disosialisakan Alhamdulillah semakin mendapat
dukungan dari wali murid. Apabila ada peserta didik yang melanggar peraturan, wali murid
pun menjadi bijaksana dalam menyikapinya. Selain itu, banyak program-program bantuan
yang diinisiasi oleh wali murid untuk mendukung program-program sekolah. Berkat dukungan
dan kerjasama yang baik ini, InsyaAllah prestasi sekolah akan semakin baik kedepannya.

3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam
menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang
paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.Kapan waktu
kejadiannya?
Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan
secara jelas!

Waktu kejadiannya setiap akhir evaluasi dalam setiap bab dalam mata pelajaran saya
(Matematika Kelas XII). Karakteristik dari mata pelajaran Matematika sendiri yang menurut
sebagian peserta didik sangat sulit, membuat beberapa peserta didik kurang motivasi untuk
belajar Matematika. Hal tersebut mengakibatkan dari setiap kelas terdapat beberapa peserta
didik yang belum tuntas penilaian harian dan belum menyelesaikan tugas-tugasnya, baik
tugas mandiri atau pun tugas terstruktur. Adanya keterlambatan pengumpulan tugas-tugas
tersebut, menjadi salah satu permasalahan saya dalam menghadapi situasi di dalam kelas, di
mana mereka seharusnya melanjutkan materi pembelajaran pada bab selanjutnya, tetapi
masih berkutat pada tugas di bab tersebut.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif?
Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk
membantu Anda menghadapinya?
Saya memetakan peserta didik yang mengalami kendala belum tuntas penilaian harian
maupun kendala dalam mengerjakan tugas, baik tugas mandiri atau pun tugas terstruktur.
Berkaitan dengan kendala belum tuntas penilaian harian, saya mengadakan remidial baik
remidial test maupun remidial teaching apabila persentase ketidaktuntasan lebih dari separuh
jumlah siswa dalam kelas. Untuk kendala keterlamatan tugas, setelah memetakan peserta
didik tersebut, saya membuat sebuah kebijakan kepada mereka untuk menyelesaikan tugas
dalam tenggat waktu yang disepakati bersama (antara saya dengan peserta didik yang
mengalami kendala tugas di dalam kelas). Kegiatan ini saya lakukan di dalam waktu
pembelajaran saya bagi peserta didik yang mengalami kendala tugas (mereka tidak
diperbolehkan untuk mengikuti bab selanjutnya sebelum mereka menyelesaikan tugas-tugas
tersebut). Apabila mereka tetap tidak menyelesaikan tugas tersebut sesuai dengan tenggat
waktu yang telah ditentukan, saya melakukan koordinasi dengan wali kelas siswa tersebut
untuk memberikan arahan dan nasihat kepada peserta didik yang kurang disiplin dalam
mengerjakan tugas. Adanya koordinasi antara saya (selaku guru mata pelajaran Matematika
kelas 12) dengan wali kelas peserta didik diharapkan menjadi langkah terbaik dalam
menangani peserta didik yang bermasalah dengan tugas-tugasnya.

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat
keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?
Pertimbangan yang diambil oleh saya dalam membuat sebuah keputusan diantaranya
memahami karakteristik setiap peserta didik, kemampuan yang dimilikinya, dan tingkat
kesulitan materi dalam mata pelajaran yang diampu saya (Matematika kelas 12). Adanya
pemahaman terhadap karakteristik peserta didik menjadi pertimbangan untuk mengetahui
terkait sikap, motivasi belajar, gaya belajar, dan perilakunya setiap hari di sekolah. Dengan
memahami karakternya, saya dapat lebih mengenali peserta didik sebagai individu yang
mempunyai semangat belajar yang tinggi atau pun masih kurang dalam belajarnya. Selain itu,
pertimbangan yang kedua adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Saya
memahami setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya. Adanya perbedaan ini, saya akan memberikan tugas sesuai dengan
kemampuan mereka dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Jika ada peserta didik yang
memiliki kemampuan akademik yang kurang, saya memberikan tugas-tugas yang sesuai
dengan level kemampuannya. Selain itu, batas nilai KKM juga menjadi pertimbangan saya
dalam menilai peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi dibandingkan
dengan mereka yang mempunyai kemampuan akademik yang rendah atau kurang.
Pertimbangan yang terakhir adalah tingkat kesulitan materi dalam mata pelajaran saya.
Setelah saya memetakan setiap Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran saya, saya harus
dapat memetakan KD-KD tersebut dari tingkat yang mudah sampai tingkat yang sulit. Dengan
adanya pemetaan tersebut, saya dapat mengetahui karakteristik setiap KD yang akan
diajarkan kepada peserta didik sehingga mereka dapat memahami materi pembelajaran
dengan baik dan maksimal.

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?


Tindakan yang saya lakukan salah satunya melakukan koordinasi dengan wali kelas dan guru
BK. Dari hasil koordinasi tersebut, saya mendapatkan informasi secara detail tentang
karakteristik siswa. Ada beberapa siswa (setelah saya cek melalui wali kelas peserta didik
tersebut) memang ada beberapa tugas mata pelajaran lainnya yang bermasalah atau belum
dikerjakan. Ada beberapa siswa juga yang memang terindikasi kesulitan belajar terutama di
Matematika. Dengan adanya informasi tersebut, saya melakukan pendekatan individu kepada
peserta didik yang mengalami kendala dengan tugasnya. Dengan adanya koordinasi antara
saya dengan wali kelas atau pun peserta didik, kegiatan pembelajaran dalam berjalan dengan
baik yang ditunjukkan dengan tuntasnya tugas-tugas peserta didik tersebut.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda
saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.
Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda
dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Saya mendapatkan masukan atau umpan balik ketika saya mendapatkan kegiatan supervisi
dari manajemen sekolah. Dalam kegiatan tersebut, beberapa masukkan diantaranya adanya
pengelolaan waktu belajar yang kurang maksimal dan penyampaian materi pelajaran yang
terlalu cepat kepada peserta didik. Ketika menerima masukkan dan umpan balik tersebut,
saya merasakan seperti guru yang belum maksimal dalam mengajar dan mendidik siswa di
kelas. Saya menerima masukkan dan umpan balik tersebut dengan lapang dada. Sebagai
guru yang profesional, saya harus mendengar masukan dan umpan balik tersebut demi
kemajuan saya dalam mendidik peserta didik di dalam kelas. Pada saat itu juga, saya merasa
bahwa seorang guru memang harus senantiasa belajar. Seorang guru tidak boleh berhenti
dalam belajar, baik berkaitan dengan tugas profesional (berkaitan dengan ilmu atau
kompetensi yang dimilikinya), ilmu pedagogik, sosial, dan kepribadian. Semua itu harus dilatih
agar saya sebagai guru dapat menjalankan tugas dengan baik.

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan
diri Anda?
Cara yang dapat saya lakukan dalam menyikapi masukkan dan umpan balik tersebut adalah
senantiasa bijaksana dalam menyikapi sesuatu yang terjadi dalam diri saya. Sesuatu yang
sangat berharga adalah ketika saya dapat dinilai oleh orang lain, baik dari sisi kelebihan atau
pun kekurangan dalam diri saya. Dari segi kelebihan, saya akan senantiasa mengucap syukur
jika saya dapat bermanfaat bagi orang lain. Jika segi kekurangan yang dimiliki, saya
senantiasa untuk memperbaiki diri dari hari ke hari untuk lebih baik lagi. Setiap hal yang telah
saya lakukan dalam kehidupan saya semoga dapat menjadi pembelajaran bagi saya. Dengan
begitu, saya dapat mengambil dari pengalaman yang telah saya lakukan. Selain belajar dari
pengalaman, saya senantiasa untuk mencoba dan belajar dari hal-hal baru yang belum saya
ketahui. Dengan begitu, saya telah memahami tentang ilmu baru dan dapat dipraktikkan
dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Saya senantiasa terbuka dengan masukkan kepada
saya karena itu merupakan cara terbaik dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan saya.
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal
berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah
cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang
nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?
Ada beberapa hal yang dilakukan oleh saya untuk mendukung proses pembelajaran,
diantaranya menjadi salah satu staf kurikulum sekolah, mengikuti beberapa webinar, dan
ketua kegiatan sekolah. Saya bergabung menjadi staf kurikulum sekolah sejak tahun
pembelajaran 2018/2019 sampai saat ini. Menjadi staf kurikulum membuat saya belajar
banyak hal mulai dari mempersiapkan proses pembalajaran, memantau jalannya
pembelajaran hingga proses pelaporan hasil belajar. Ada beberapa program kurikulum yang
mengharuskan saya ikut terlibat didalamnya diantaranya pengawalan proses pembelajaran.
Saya membantu waka kurikulum untuk berkoordinasi dengan beberapa guru terkait kendala-
kendala yang dihadapi saat proses pembelajaran. Dari tugas tersebut saya banyak belajar
bagaimana mengatasi kendala-kendala yang ada misalkan terkait ketuntasan tugas-tugas
siswa. Selain itu, pihak sekolah menginstruksikan kepada saya untuk mengikuti beberapa
webinar yang berkaitan dengan penyusunan kurikulum baik saat proses pembelajaran
maupun di luar jam pelajaran. Pada saat kegiatan bersamaan dengan kegiatan belajar
mengajar, saya berkordinasi dengan waka kurikulum dan rekan sejawat di tim Matematika
untuk menggantikan tugas saya mengajar. Untuk kegiatan diluar pembelajaran, saya
meluangkan waktu yang lebih banyak untuk mengikuti pelatihan tersebut dan memanfaatkan
waktu yang lain untuk koreksi tugas siswa maupun tugas lain terkait dengan tugas utama
saya sebagai guru. Terakhir, saya diamanahi menjadi ketua dalam beberapa kegiatan
sekolah yang cukup besar. Saya menjadi ketua kegiatan tahunan sekolah sehingga saya
harus berkoordinasi dengan guru (yang menjadi panitia) dan peserta didik (yang menjadi
panitia kegiatan) agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana.

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan
Anda?
Saya cukup senang melihat hasil proses pembelajaran yang telah saya lakukan. Dengan
adanya proses pembelajaran tersebut, baik di dalam kelas atau pun di luar kelas, saya
mendapatkan banyak pelajaran di dalamnya. Saya belajar mulai tanggung jawab dalam
mengelola waktu secara tepat sehingga kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan
baik dan lancar. Selain itu, dengan melakukan koordinasi dengan orang lain, saya dapat
melatih kemampuan interpersonal saya agar lebih terlatih. Kemampuan interpersonal tidak
dapat dipelajarai hanya dari teori-teori saja, tetapi dari praktik dan pembelajaran di kehidupan
saya sehari-hari. Saya banyak berkomunikasi dengan rekan sesama guru, siswa, masyarakat
di lingkungan rumah, rekan organisasi, dan lainnya. Dari proses tersebut juga, saya dapat
mengatur penggunaan retorika saya dalam berbicara, baik dari gaya berbicara, nada
berbicara, dan intonasi berbicara dengan mereka. Saya berharap semua hal yang saya
lakukan dapat mendapatkan hasil yang baik sehingga dapat diaplikasikan dalam lingkungan
belajar bersama siswa di dalam kelas.

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya


dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya),
misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan
tanggung jawab baru, atau lainnya.
Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut?
Saya melakukan pengembangan terhadap guru-guru baru di lingkungan sekolah yayasan
pada awal semester 2 tahun pelajaran 2020/2021 dan pengembangan di tim KKG
Matematika. Saya menjadi salah satu salah pengajar kegiatan job training guru baru terkait
pengelolaan pembelajaran. Proses pengajaran menggunakan model project based learning
dengan menggunakan google classroom. Model tersebut digunakan sekaligus untuk
memperkenalkan model pembelajaran project based terhadap guru-guru baru tersebut. Di tim
KKG Matematika saya menjadi ketua tim. Salah satu kegiatan rutin adalah diskusi terkait
permasalahan dan kendala-kendala yang dihadapi pada proses pembelajaran Matematika
dan mencari solusi bersama. Diskusi sangat dibutuhkan agar guru lintas level memiliki
pengetahuan tentang proses pembalajaran Matematika secara menyeluruh meskipun tidak
mengajar di level tersebut. Saya juga menyiapkan modul pembelajaran dan meminta tim
Matematika untuk membuat modul pembelajaran yang dapat membantu memudahkan
peserta didik saat belajar. Motivasi saya dalam melakukan pengembangan tersebut adalah
senantiasa berbagi dan bermanfaat bagi orang lain dengan kemampuan yang saya miliki.
Saya mempunyai pedoman bahwa manusia terbaik adalah dia yang dapat bermanfaat bagi
orang lain. Jika orang yang dilatih oleh saya dapat berprestasi di dalam bidang tertentu, saya
merasa ikut senang dan bangga terhadap prestasi yang dimilikinya. Ilmu yang saya miliki
dapat diterapkan olehnya sehingga saya berharap atas keberkahan ilmu yang dimiliki oleh
saya. Ada tiga amalan yang senantiasa tidak terputus walau pun sudah meninggal, yaitu ilmu
yang bermanfaat, amal jariyah, dan doa anak yang saleh.

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
Fokus pengembangan dari saya kepada rekan sejawat baik melalui tim KKG maupun diluar
tim adalah senantiasa belajar secara maksimal disertai dengan berdoa. Setiap tiga kali dalam
sepekan saya berada dalam kegiatan pengembangan kurikulum dimana saya menganalisi
KD-KD maupun capaian pembelajaran yang akan digunakan pada kurikulum baru. Saya
belajar dengan tujuan nantinya dapat menularkan apa yang sudah saya pelajari kepada
rekan-rekan sejawat saya. Sesekali saya berdiskusi dengan rekan sejawat maupun waka
kurikulum untuk menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan KD-KD dalam
Matematika. Dari diskusi tersebut, saya berharap peserta didik dapat memahami dan
mengikuti pembelajaran Matematika dengan baik. Saya membangun kesepakatan dengan
rekan-rekan sejawat di tim Matematika untuk mempelajari KD-KD yang akan diajarkan setiap
awal tahun pelajaran. Hal ini sangat berguna untuk menentukan model pembelajaran yang
sesuai maupun penilaian yang akan dilakukan. Proses pembelajaran yang baik akan selalu
dapat digunakan untuk evaluasi proses berikutnya. Hal ini diharapkan senantiasa
meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya di pembelajaran Matematika.

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui
dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang tersebut?
Dukungan yang dapat saya berikan kepada rekan sejawat tersebut adalah dengan
memberikan ilmu yang saya miliki selama proses baik saat di bangku kuliah maupun saat
saya sudah menjadi guru. Saya senantiasa meluangkan waktu saya untuk berdiskusi dengan
rekan sejawat terutama yang masih baru. Saya banyak memberikan masukan terkait proses
mengajar maupun terkait ilmu matematika. Misalkan dengan memberikan berbagai referensi
model pembelajaran, memberikan referensi modul-modul ajar matematika baik dari dalam
negeri maupun luar negeri. Beberapa hambatan yang ditemui saya pada saat pemberian
dukungan adalah kurangnya waktu luang antara saya maupun rekan sejawat tersebut. Hal ini
dikarenakan jam pembelajaran Matematika yang memang padat setiap pekannya. Ditambah
lagi kesibukan koreksi tugas harian peserta didik. Upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah
dengan membuka ruang diskusi secara daring baik melalui grup whatsapp maupun google
meet atau zoom meeting. Diharapkan melalui ruang diskusi daring ini, semakin banyak
muncul ide-ide dan gagasan dari anggota tim lain yang akan memperkaya wawasan sebagai
guru Matematika.
Saya sering memberikan nasihat nasihat terutama kepada rekan di tim jika ingin berhasil
dalam memberikan ilmu kepada peserta didik, harus diimbangi dengan semangat kita untuk
terus belajar

Bagaimana hasilnya?
Setelah banyak memberikan motivasi dan diskusi, saya merasa cukup senang dengan
pencapaian Tim Matematika. Tim Matematika aktif di berbagai kegiatan yang diselenggarakan
MGMP dan aktif di kegiatan yang diselenggarakan sekolah. Selain itu semua guru Matematika
juga membuat video pembelajaran dan modul ajar sendiri sehingga bisa maksimal dalam
mengajar. Tim Matematika menjadi solid dan memiliki banyak model-model pembelajaran
saat mengajar di dalam kelas. Tim Matematika semangat dan berusaha maksimal dalam
mengajarkan ilmu kepada peserta didik. Dengan bekal semangat ini, disertai keyakinan,
ikhtiar, dan do’a yang menyertainya InsyaAllah akan dapat mendapatkan hasil yang
diinginkan. Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai