Anda di halaman 1dari 10

MATERI ESAI

1. Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam
mewujudkan motivasi tersebut?

Motivasi saya ingin menjadi guru penggerak adalah adanya dukungan penuh dari kepala sekolah, rekan
rekan guru dan juga keluarga. Saya sangat menginginkan perubahan dalam proses pembelajaran dengan
mengikuti perkembangan zaman dimana sekarang telah memasuki era digital dengan semakin
canggihnya teknologi . sebagai seorang pendidik akan dituntut untuk dapat selalu meningkatkan
kompetensi dan kemampuan profesionalnya agar dapat memberikan yang terbaik kepada peserta didik.
Saya juga ingin menjadi bagian dari guru penggerak agar bisa berkolaborasi dan bekerjasama dengan
rekan-rekan guru yang masih minim dalam menguasai IT dengan pembimbingan . Saya ingin
memberikan pembelajaran yang bermakna kepada peserta didik dimana mereka nantinya bisa
mengembangkan minat belajar dan kreatifitas mereka secara mandiri tentunya dengan bimbingan dari
guru. Sekolah dimana saya ditugaskan sebagai pendidik adalah termasuk daerah pedesaan yang sarana
dan prasarana masih sangat minim utamanya jangkauan jaringan internet, Metode pembelajaran yang
digunakan juga masih monoton yang kadang kala membuat peserta didik merasa bosan dan jenuh
kemudian di dukung oleh latar belakang keluarga peserta didik yang Sebagian besar petani sehingga
dalam pembimbingan peserta didik di rumah sangat minim. Apalagi setelah masa pandemi Covid - 19 ,
kemunduran pembelajaran telah terjadi kepada peserta didik kami disekolah. Saya menginginkan
melalui program guru penggerak ini saya dapat meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang
pendidik, menjadi guru yang berkualitas yang mampu mengubah pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik berkualitas dan menyenangkan sehingga dapat menjadikan mereka menjadi pelajar
pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sera berakhlak mulia, berkebhinekaan
Global, bergotong royong, lebih kreatif, mandiri, dan bernalar kritis.

Jika saya menjadi guru penggerak, saya akan memberikan suatu inovasi dan perubahan dalam
pembelajaran yang signifikan kepada peserta didik dengan metode pembelajaran yang beragam yang
dapat menyenangkan peserta didik dalam mengaplikasikan kurikulum merdeka belajar mendatang
sebagai wujud dari kesiapan mereka untuk mengikuti pembelajaran yang tidak membosankan. Saya
berharap dengan mengikuti program guru penggerak dapat menjadikan saya menjadi seorang guru yang
bisa memimpin untuk mewujudkan pendidikan yang semakin lebih baik di era digital ini. Yang akan saya
lakukan dalam mewujudkan motivasi menjadi guru penggerak adalah semakin berusaha untuk
meningkatkan kompetensi yang saya miliki seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, kompetensi sosial. Semakin giat mengikuti pendidikan dan pelatihan baik
secara offline maupun online dan banyak berliterasi mencari referensi pembelajaran di masa sekarang.
Saya akan Memacu diri dengan selalu berbagi pengalaman belajar dan berusaha memperbaiki hal-hal
yang belum terlaksana dengan baik. Saya memiliki rasa tanggung jawab yang penuh terhadap
pembelajaran peserta didik di sekolah, dan berusaha melibatkan diri dalam setiap kegiatan yang
dilaksanakan disekolah dapat meningkatkan potensi saya sebagai guru yang profesional.
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya
dan berikan contohnya!

Kelebihan yang dapat mendukung peran saya sebagai guru penggerak adalah saya akan memberikan
perubahan pembelajaran kepada peserta didik dengan berbagai metode yang menarik minat peserta
dididk sehingga peserta didik semangat dalam belajar, meningkatkan kreatifitas dalam menciptakan
karya yang inovatif. Khususnya dengan menggunakan metode pembelajaran dalam bentuk video visual
maupun audio visual sehingga motorik peserta didik dapat lebih mudah berkembang. Dukungan dalam
diri saya untuk menjadi guru penggerak adalah saya memiliki semangat yang tinggi dan rasa ingin tahu
yang sangat besar terhadap hal-hal baru yang merupakan tantangan untuk diri saya dalam mengukur
kemampuan saya dalam meningkatkan kualitas saya sebagai pendidik. Selain itu saya juga memiliki rasa
percaya diri yang tinggi dalam memimpin kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekolah tempat saya
mengajar dan tidak kalah pentingnya saya akan berbagi ilmu kepada rekan-rekan guru yang
mebutuhkan bantuan berupa informasi yang dapat menunjang kinerja guru menuju Pendidikan yang
berkualitas tinggi sesuai yang diharapkan. Utamanya di era globalisasi sekarang yang menuntut guru
untuk lebih mampu mengikuti perkembangan kecanggihan teknologi.

Alasannya adalah dengan menjadi guru penggerak, saya dapat memberikan pelayanan yang berkualitas
kepada guru - guru khususnya di sekolah saya dan guru-guru di kabupaten luwu pada umumnya. Saya
mampu menjadi pemimpin pembelajaran untuk mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar, menjadi pemimpin yang dapat
diteladani yang merupakan perwujudan dari profil Pelajar Pancasila yaitu : beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,kreatif, berkhebhinekaan global, mandiri, bergotong
royong, bernalar kritis, dan kreatif.

Contohnya : sebagai seorang guru penggerak saya harus selalu bisa menjadi teladan bagi peserta didik,
selalu disiplin waktu masuk mengajar, berpenampilan yang baik, bersih dan rapih, selalu melaksanakan
dengan baik, selalu membantu peserta didik yang mengalami kesulitan, bergotong royong dalam
membersihkan lingkungan sekolah, dan selalu memberikan inovasi - inovasi yang meningkatkan minat
belajar peserta didik.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang


memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda
melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas
inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan
pihak lain yang terlibat bila ada)

Saya menjadi seorang pendidik dari tahun 2009 mulai bertugas di SDN 478 Barowa sampai tahun
2021, setelah lulus dan menjadi seorang ASN PPPK saya dipindahkan di Sekolah yang baru dengan
keadaan yang jauh berbeda dengan sekolah sebelumnya. Saya mulai bertugas di sekolah yang baru tgl.
1 Agustus 2022. Sekolah di tempat saya mengajar tidak memiliki jangkauan internet yang merupakan
tantangan terberat saya melaksanakan pembelajaran secara digital. Metode yang digunakan dalam
proses pembelajaran juga masih monoton. Dan keadaan ekonomi di warga setempat merupakan hal
yang sangat mempengaruhi pendidik di tempat saya mengajar. Sebelum melakukan inovasi baik dalam
kelas maupun di lingkungan sekolah sebagai orang baru saya melakukan observasi terlebih dahulu dan
memahami lingkungan di sekitar sekolah.

Inovasi pertama yang saya lakukan Bersama dengan rekan guru adalah memberikan edukasi kepada
seluruh warga sekolah khususnya peserta didik pentingnya kebersihan lingkungan sekitar sekolah
untuk menciptakan kenyamanan dalam belajar dan keindahan. Hal yang kami lakukan adalah kegiatan
rutin pagi semua siswa membawa kantong kresek atau keranjang mengelilingi wilayah sekolah untuk
memungut sampah kemudian di buang pada tempat yang telah disediakan. Alhamdulillah menjadi
pembiasaan setiap harinya dipagi hari.

Inovasi kedua saya adalah memberikan ide kepada rekan guru untuk melakukan sarapan Bersama satu
kali dalam seminggu. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasa kekeluargaan,
kebersamaan berbaur satu sama lain untuk menghindari minder yang berujung pada bullyng di
peserta didik karena perbedaan ekonomi, juga diharapkan ada perhatian dari orang tua siswa dalam
menyiapkan sarapan sebelum kesekolah. Jadwal kegiatan tersebut setiap hari kamis dan rutin
dilaksanakan hingga sekarang. Yang awalnya masih ada yang minder dengan makanan yang dibawa
hingga menjadi pembiasaan dan alhamdulillah tercipta kekeluargaan dengan saling bertukar menu.

Inovasi ketiga saya adalah proses pembelajaran di dalam kelas yang awalnya persentase kehadiran
masih di bawah rata-rata yang dipengaruhi oleh keadaan ekonomi keluarga sehingga banyak peserta
didik yang tidak kesekolah tetapi mengikuti orang tuanya untuk bekerja. Dan keadaan pandemic
covid-19 yang memiliki pengaruh besar terhadap Pendidikan saat ini. Ini merupakan tantangan yang
sulit saya hadapi sebagai wali kelas. Proses pembelajaran sebelumnya masih monoton sehingga
membuat peserta didik bosan dan mengantuk dalam proses pembelajaran. Yang saya lakukan dalam
melakukan perubahan adalah metode yang saya lakukan adalah dengan menggunakan permainan
sambil belajar, memberikan ice breaking setiap perhatian anak mulai buyar sehingga anak tidak bosan
dalam belajar. Dampak nya peserta didik yang malas kesekolah menjadi penasaran sehingga minat
kesekolah menjadi lebih besar. Dan di buku tulis selalu memberikan catatan kepada anak agar
didampingi orang tuanya dalam belajar di rumah.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan.


Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya
rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas,
perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna
menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda
mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang
Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Pada waktu kejadian ini terjadi pada tahun 2020 awal tahun pelajaran 2020/2021. saya selain menjadi
pendidik di sekolah negeri juga mengajar di sekolah Yayasan pondok pesantren setingkat MTs. Pada
awal tahun ajaran dalam penerimaan peserta didik baru ada banyak karakter dari peserta didik. Diawal
proses pembelajaran ada 1 murid yang tidak menerima keadaan situasi dan kondisi yang dijalankan pada
saat itu karena peserta didik tinggal dan diasramakan dalam lingkungan pondok pesantren. Upaya
pemberontakan yang di lakukan adalah tidak mengikuti pembelajaran baik formal maupun non formal,
tempat tidur diacak-acak dan tidak melakukan pembersihan diri (Mandi) bahkan mencoba beberapa kali
untuk melarikan diri dari pondok, sehingga teman se asrama merasa tidak nyaman berdekatan dengan
peserta didik tersebut. Dalam menyelesaikan hal ini saya menyampaikan kejadian ini kepada kepala
madrasah dan rekan guru untuk turut serta dalam menyelesaikan masalah psikis anak tersebut.

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi
tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah
direncanakan?

Kesulitan-kesulitan yang saya hadapi waktu itu adalah sesuai peraturan yang ada sebelumnya harus di
tangani di lingkup pondok terlebih sampai akhirnya di lakukan pertemuan kepada orang tua/wali
peserta didik. Akan tetapi Kerjasama yang kepala madrasah dan kami rekan guru lakukan dengan
memberikan bimbingan khusus kepada anak tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Karena
psikis anak tersebut sangat terguncang dan setelah kami mencari informasi dari keterangan keluarga
ternyata anak tersebut dalam keseharian sebelum masuk pondok merupakan anak yang kurang
perhatian dari kedua orang tua. Karena kedua orang tuanya adalah pekerja dan setiap harinya hanya di
titipkan kepada nenek peserta didik tersebut. Beberapa kali saya dan rekan guru melakukan
pembimbingan secara khusus tapi tidak membawa hasil yang baik. Untuk itu kami mencoba untuk
menghubungi orang tua/wali peserta didik tersebut tapi gagal karena kesibukan yang tidak dapat
ditinggalkan. Tetapi kami masih tetap mencoba sambil tetap focus kepada pembimbingan kepada anak
tersebut. setelah beberapa kali mencoba akhirnya pertemuan kepada orang tua kami lakukan akan
tetapi kepedulian orang tua anak tersebut terlihat kurang dan seolah memberikan sepenuhnya Tindakan
kepada pihak pondok dengan kata lain terserah mau melakukan apa saja. Dari sini kami dapat
mengambil kesimpulan bahwa gangguan psikis anak tersebut berawal dari kurangnya perhatian dan
kepedulian orang tua terhadap anaknya. Padahal perhatian dan pendampingan orang tua pada
perkembangan anak di usia tersebut sangatlah dibutuhkan.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk
bekerja sama?
Setelah saya mengetahui penyebab utama masalah peserta didik tersebut hal yang kami lakukan
adalah : melakukan rapat koordinasi Bersama kepala madrasah dan rekan-rekan guru dalam Menyusun
Tindakan dan upaya yang harus dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan peserta didik tersebut.
Hasil dari rapat tersebut adalah yang pertama menyiapkan ruangan khusus untuk 7 hari kedepan kepada
peserta didik tersebut agar tidak mempengaruhi peserta didik yang lain, memberikan kegiatan yang
berbeda dari peserta didik lainnya, memberikan pengawasan khusus dalam kegiatan pembersihan diri
(Mandi dan Mencuci) yang dilakukan oleh tim kesehatan , melakukan pendekatan emosional oleh
beberapa rekan guru dengan materi yang berbeda dan saya pada saat itu melakukan pendekatan
dengan materi peran orang tua, memberikan kesempatan untuk menuliskan apa yang dirasakan dan apa
yang dia inginkan dalam secarik kertas, melakukan breafing tiap malam oleh tim pengasuh sebelum
beristirahat dengan menanyakan perasaannya selama melakukan kegiatan-kegiatan dalam seharian
penuh. kami juga mengsosialisasikan kepada peserta didik lain agar tidak melakukan perbedaan
perlakukan kepada anak tersebut. Capaian yang kami ingin capai di minggu pertama adalah peserta didik
merasa nyaman dan merasa diperhatikan dalam melakukan segala aktivitas. dengan berbagai upaya
yang kami lakukan setiap momen pembimbingan kami informasikan kepada orang tua baik itu dalam
bentuk video ataupun dalam bentuk foto dengan harapan kedua orang tua bisa melihat jika anaknya
akan melakukan perubahan kearah yang lebih baik lagi kedepannya.

Bagaimana hasilnya?

Hasil dari pembimbingan yang kami lakukan adalah terlihat adanya perubahan baik dari mental dan
penampilannya. Peserta didik juga bisa dengan mudah Kembali beradaptasi dalam mengikuti proses
belajar mengajar di dalam kelas, sudah mulai mandiri melakukan semua pekerjaan, dan kenyataan yang
ada ternyata peserta didik tersebut memiliki kemampuan akademik. Jika mengalami kesulitan sudah
bisa berinteraksi dengan teman maupun dengan kami para guru. Dengan upaya yang kami lakukan
berdampak positif dalam perkembangannya. Dia juga lebih bisa menghargai gurunya sebagai pengganti
orang tuanya. Dan Alhamdulillah saat ini peserta didik tersebut sudah kelas IX dan mengalami
perubahan drastis. Kedua orang tuanya juga sudah mulai perhatian dengan bergantian dalam
menjenguk anak tersebut. intinya perhatian dan kasih sayang orang tua tidak akan terganti dan menjadi
obat dalam tumbuh kembang anak.

3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang


ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam
menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan
tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda
hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!

Permasalahan yang merupakan tantangan yang saya hadapi pada tahun 2020 di masa pandemi covid-19
yang mengharuskan untuk belajar dari rumah (BDR) dan Work From Home (WFH). Belajar dari rumah
baik dari guru maupun siswa diharapkan menggunakan Android dan jaringan internet agar pembelajaran
tetap terlaksana secara efektif. Dalam proses pelaksanaannya ada banyak tantangan yang dihadapi baik
dari guru maupun dari siswa itu sendiri. Permasalahan yang kompleks adalah tidak semua siswa memiliki
android, ada yang memiliki android orang tuanya tetapi dibawa ke tempat kerja dan ada juga yang
memiliki tetapi tidak memiliki jaringan data atau internet. Ini merupakan permasalahan yang sangat
berat buat guru dalam memberikan pembelajaran.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif?
Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk
membantu Anda menghadapinya?
Dalam mengatasi hal ini Upaya yang saya lakukan untuk mengatasi permasalahan ini dimasa pandemic
covid-19 adalah dengan tetapi menjalankan tugas saya sebagai guru dan terus berupaya untuk
menjalankan program pemerintah dengan sebaik-baiknya yakni dengan melaksanakan Belajar Dari
Rumah (BDR) . upaya pertama yang saya lakukan dengan melakukan identifikasi ke siswa siapa saja yang
memiliki android dan jaringan data internet. Karena di wilayah saya tingkat perekonomian orang tua
murid masih menengah ke bawah Kemudian setelah mengindentifikasi bagi siswa yang berdekatan
tempat tinggalnya di satukan di 1 tempat terdiri dari 1 atau 2 orang pada saat pembelajaran berlangsung
secara daring. Kemudian bagi siswa yang tidak memiliki android di berikan lembar kerja (LKPD) yang
dikumpulkan dalam seminggu. Proses pemberian tugas kepada siswa yang tidak memiliki android
dengan mendatangi secara langsung kepada siswa. Tentu saja dalam upaya pelaksanaan BDR bagi yang
menggunakan android sangat diperlukan pendampingan dan bimbingan dari orang tua di rumah.
Peluang dan kesempatan yang saya identifikasi disini adalah dalam pelaksanaan BDR sebagai pendidik
dituntut menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran kepada siswa agar jenuh
dalam melaksanakan pembelajaran walaupun dilaksanakan secara daring. Sebagai guru harus memiliki
kompetensi dalam memanfaatkan teknologi seperti membuat video pembelajaran, membuat LKPD yang
menarik.

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat
keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?

Melaksanakan pembelajaran dengan jarak jauh atau belajar dari rumah tentunya tidak berjalan dengan
baik , tentunya masih memiliki kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaannya. Hal yang paling
mendasar adalah penggunaan kuota data yang lebih banyak dari biasanya. Ini tentunya akan menjadi
beban bagi orang tua/wali. Selain belajar daring dari upaya yang saya lakukan dalam menghadapi masa
pandemic covid-19 pada point di atas yakni bagi mereka yang tidak memiliki android diberikan LKPD
yang dikumpulkan dalam seminggu ternyata juga memiliki kekurangan yakni LPKD yang diberikan bukan
siswa yang mengerjakan tetapi di bantu orang lain tanpa adanya bimbingan. Dalam menyikapi hal ini
selaku guru yang harus berfikir secara rasional saya berkoordinasi Bersama kepala sekolah dan rekan-
rekan guru untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh
ini atau Daring dengan program Belajar Dari Rumah. Hasil dari koordinasi tersebut memberikan
alternatif dengan menggabungkan antara pembelajaran daring (dalam jaringan) atau Luring (Luar
jaringan). Dengan cara ini tentu akan sedikit mengurangi biaya kuota yang harus dikeluarkan oleh orang
tua siswa dan pembelajaran luring semakin efektif. Pembelajaran luring ini tetap dilaksanakan dengan
system sift dan dilaksanakan dengan memenuhi protocol Kesehatan yang telah disosialisasikan oleh
pemerintah yakni dengan menggunakan maksker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Pembelajaran
luring lebih efektif akan tetapi pada masa pandemic pembelajaran daring baik . dalam pelaksanaannya
pembelajaran daring ataupun luring tidak menjadi masalah bagi guru karena memang dalam tugas dan
fungsinya dapat melaksanakan dalam kondisi apapun dan dimanapun.
Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?

Dalam mengambil Tindakan yang tepat Tindakan yang saya ambil pada saat itu adalah tetap
menjalankan pembelajaran dengan cara Daring (Dalam jaringan) dan Luring (Luar Jaringan). Dalam
pelaksanaannya Alhamdulillah hasilnya lumayan efektif dan sesuai dengan capaian pembelajaran
dibanding hanya dengan pembelajaran Daring saja. Ketika keadaan sudah mulai membaik maka siswa
diperbolehkan datang dengan protocol Kesehatan yang ketat serta pemberian vaksin guru dan siswa.
Siswa yang jumlahnya banyak dibagi menjadi beberapa shift dan tempat duduk siswa pun diatur
sedemikian rupa jaraknya dan waktu belajar tatap muka dibatasi tanpa jeda waktu istirahat. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir siswa untuk berkumpul.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan


pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan
Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda
dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Dalam meningkatkan kompetensi seorang guru di tuntut untuk terus belajar hal-hal yang baru. Baik yang
didapatkan secara formal maupun non formal. Dalam meningkat pengetahuan dan kompetensi saya
sebagai seorang guru saya mengikuti Webinar nasional yang dilaksanakan oleh Next Edu. Saya mengikuti
webinar ini pada tahun 2021 selama 2 bulan. Selama mengikuti webinar ini ada banyak pengetahuan
yang saya dapatkan utamanya dalam menghadapi karakter anak didik. saya mengikuti workshop
pembelajaran yang dilaksanakan Next Edu secara berkesinambungan dengan berbaagai macam materi
mengetahui keadaan peserta didik dan bagaimana cara yang tepat dalam menghadapi peserta didik
sehingga dalam proses pembelajaran tidak jenuh dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Para
trainer atau pemateri sangat kompeten dan hebat bergerak di bidang Pendidikan. Dalam kegiatan
tersebut banyak masukan yang saya dapatkan utamanya dalam proses pembelajaran, ternyata praktik
pembelajaran saya masih kurang tepat dalam menghadapi perkembangan anak. Harusnya dalam
memulai pembelajaran melakan alpha zone dlu sebelum memasuki proses pembelajaran.

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan
diri Anda?
Dalam pengembangan diri dengan selalu belajar pastinya memerlukan bantuan berupa masukan dan
kritikan dari teman sejawat atau dari pihak manapun. Dalam menyikapi masukan dan umpan balik
tersebut untuk pengembangan diri adalah saya selalu menerima masukan yang diberikan oleh berbagai
sumber, selanjutnya saya dalam bertindak dengan tidak emosional, saya selalu mengutamakan
kepentingan orang banyak, dan saya harus mampu menyeimbangkan kemampuan atau kekuatan yang
saya miliki. Selalu berinteraksi dengan orang lain dengan bermacam - macam profesi dapat menambah
wawasan untuk pengembangan diri saya. Sangat banyak hal - hal baru yang saya dapatkan dan
membuat saya semakin memiliki kompetensi - kompetensi yang bisa semakin ditingkatkan.
Pengembangan diri dalam melaksanakan pembelajaran menuntut saya untuk lebih memanfaatkan
teknologi yang ada pengaplikasiannya kepada peserta didik. Melalui umpan balik ini, saya juga dapat
mengembangkan kompetensi sosial, kemampuan sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi
secara efektif orang lain, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal
berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah
cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang
nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?
Selain memaanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri saya, Hal berbeda
yang dapat saya lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri adalah dengan cara terlebih
dahulu mengenali potensi diri yang bisa saya kembangkan, saya berani melakukan hal - hal yang baru
saya ingin lakukan, dan yang paling penting saya juga harus mengetahui kelebihan dan kekurangan yang
ada dalam diri saya, dan saya selalu siap menerima kritikan dan saran dari berbagai pihak, baik dari
Lembaga Pendidikan yang saya tempati mengajar maupun dari pihak luar non kependidikan, serta saya
harus terus menerus membiasakan diri menerapkan hal - hal yang baik. Cara-cara di luar kebiasaan yang
saya lakukan untuk mendukung proses pembelajaran adalah saya aktif mengikuti bimbingan atau
workshop yang dilaksanakan secara online, saya banyak berliterasi dan mencari referensi dari berbagai
sumber, baik itu media cetak, media elektronik, internet dan sumber lainnya yang dapat mendukung
pengembangan kompetensi diri dalam proses pembelajaran. Walaupun terkadang waktu istrahat saya
dan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga terganggu yang menimbulkan rasa tidak nyaman ,
namun saya tetap berusaha untuk dapat mensejajarkan semua tanggung jawab ini agar saya dapat
berhasil mengelolah pengembangan diri yang saya miliki.

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan
Anda?

Aplikasi yang saya gunakan untuk hasil proses pembelajaran adalah membuat video pembelajaran
terkait materi yang akan diajarkan dengan membuat video pembelajaran yang menarik akan
memberikan kesan yang berbeda kepada peserta didik dalam belajar, selalu melakukan alpha zone
dengan memberikan fun story, Musik, dan Senam otak yang beragam sehingga diawal sebelum memulai
pembelajaran anak akan semakin semangat dan tidak bosan. Selanjutnya dalam membahasa materi
pembelajaran di upayakan menggunakan alat peraga langsung sehingga dapat memberikan stimulus
kepada peserta didik. Dalam hal ini peserta didik dapat dengan mudah memahami materi yang
diajarkan dan mengerjakan tugas. Setelah selesai proses belajar mengajar peserta didik bisa langsung
memberikan umpan balik terhadap materi yang saya sampaikan. Pada saat pembelajaran berlangsung
saya dapat mengaktifkan merecord untuk merekam kegiatan pembelajaran, sehingga peserta didik
dapat menonton melalui video rekaman pembelajaran yang tersimpan.

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain


(contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat,
maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan
orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya
.
Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut?

Pengalaman saya saya melakukan pengembangan terhadap orang lain adalah pada saat membimbing
salah siswa yang ditunjuk oleh oleh mengikuti FL2Sn pada tahun 2013 tingkat kecamatan dalam lomba
pidato Bahasa Indonesia. Dan alhamdulillah lolos dalam tahap seleksi tingkat kecamatan. Selanjutnya
saya diberikan tugas untuk membimbing dan mendampingi siswa tersebut hingga tingkat propinsi.
Dalam mengikuti lomba banyak persiapan saya dan siswa tersebut lakukan. Mulai dari pemilihan konsep
dan judul pidato serta Latihan rutin setiap harinya. Dengan ketekunan dan usaha yang dilakukan, setelah
mengkuti lomba tingkat provinsi pada tahap awal alhamdulillah Ananda berhasil lolos kedalam 10 besar
dan berhasil lolos kebabak final, dan akan dilaksanakan keesokan harinya. Dengan mempersiapkan
konsep selanjutnya saya berusaha memberikan pendampingan secara maksimal. Saya termotivasi dalam
melakukan pengembangan kepada peserta didik sebagai wujud dari keinginan besar saya untuk
mengukur kemampuan Kompetensi pedagogik yang saya miliki dimana saya harus mampu dalam
memahami peserta didik, merancang dan melaksanakan pembelajaran, pengembangan peserta didik,
dan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka miliki untuk
mencapai prestasi yang dapat mengharumkan sekolah

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.

Fokus pengembangan yang saya lakukan kepada peserta didik adalah memberikan pembimbingan
dalam menghafal pidato dengan melakukan pelafalan yang baik juga mengekspresikan materi yang
dibawakan. Banyak kesulitan yang dihadapi karena waktu yang akan dilakukan dalam berpidato lumayan
lama. Untuk mencapai hasil pengembangan yang harapkan, saya mengembangkan kompetensi sosial
saya dimana saya sebagai pendidik harus mampu untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, serta orang tua/wali peserta didik. Membangun komunikasi yang baik dengan
peserta didik dan orangtua peserta didik dapat melancarkan usaha untuk mencapai hasil yang maksimal.
Dengan mengkomunikasikan kekurangan - kekurangan atau kelemahan yang muncul dalam setiap
pengembangan maka saya dapat memberi solusi atau penyelesaian yang dapat menunjang motivasi
untuk meraih prestasi yang tinggi. Contohnya, tentang kebiasaan - kebiasaan yang dilakukan oleh
peserta didik yang kurang mendukung peningkatan prestasinya, maka saya sebagai pembimbing harus
mampu mencari solusi untuk menghilangkan kebiasaan - kebiasaan negatif dan selalu memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk lebih maju dan berkualitas. Membangun kesepakatan dengan
peserta didik untuk mencapai hasil pengembangan dapat dilakukan dengan sama - sama berkomitmen
untuk meraih juara. Sepakat meraih juara sebagai wujud memiliki rasa tanggung jawab

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui
dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang tersebut?

Dukungan yang saya berikan bagi peserta didik yaitu pertama, memotivasi untuk semakin tekun belajar
dan harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi, Kedua, memberi dorongan dan kritikan dengan tujuan
peserta didik dapat menyadari dan mengetahui potensi yang dimiliki dan sekaligus mengetahui
kelemahannya sehingga dapat mengatasi kesulitan belajar yang dialaminya. Hambatan yang saya temui
terkadang dengan mengatur jadwal pembimbingan, dimana peserta didik juga mengikuti bimbingan
belajar di tempat lain. Kondisi kesehatan peserta didik yang lemah yang harus butuh istrahat yang cukup
setelah pulang sekolah. Terkadang dengan fisik yang lemah dari peserta didik membuat orangtua
peserta didik tidak memberi dukungan yang maksimal sehingga semangat yang dimiliki peserta didik
mulai kendor. Upaya yang saya lakukan untuk mempertahankan motivasi peserta didik dengan selalu
mengingatkan tujuan dan harapan yang akan dihasilkan dari pembelajaran yang dialami. Saya lebih
fokus dalam memberikan pembimbingan secara terus - menerus tanpa mengenal waktu. Saya selalu
memotivasi diri untuk semakin bekerja keras sebagai wujud tanggung jawab saya kepada peserta didik
yang saya bimbing dan sekaligus tanggung jawab saya sebagai guru yang berkeinginan meningkatkan
prestasi belajar.
Bagaimana hasilnya?

Alhamdulillah hasil yang didapatkan dari pengembangan yang saya berikan kepada peserta didik sesuai
yang diharapkan dengan mengantarkan Ananda menjadi juara 1 tingkat kecamatan dan berhasil lolos
masuk kedalam 10 besar dari banyaknya peserta yang mengikuti lomba. Walaupun tidak menjadi juara
tetapi Peserta didik semakin termotivasi belajar dan rasa percaya diri semakin meningkat. Orangtua
peserta didik juga semakin bersemangat memotivasi anaknya untuk meraih prestasi. Dukungan dari
semua pihak dan sekolah membuat peserta didik makin menunjukkan semangatnya dalam belajar dan
semakin tekun mengikuti bimbingan - bimbingan belajar baik disekolah maupun di lembaga - lembaga
kursus yang sangat menunjang untuk menggapai prestasi yang membanggakan .

Anda mungkin juga menyukai