Anda di halaman 1dari 10

1.

Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak

a. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam
mewujudkan motivasi tersebut?

Yang memotivasi saya menjadi Guru Penggerak yaitu saya ingin mengembangkan potensi ataupun
kemampuan profesi saya sebagai guru. Karena sejak saya masih duduk di Sekolah Dasar, saya sudah
bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Karena menurut saya, guru merupakan profesi yang senang
berbagi ilmu ataupun wawasan yang dia punya. Dan dengan adanya Menteri Pendidikan , Bapak Nadiem
Makarim membuka gebrakan peningkatan kompetensi guru, salah satunya yaitu Guru Penggerak, maka
saya bernekad untuk menjadi salah satu orang yang ikut mengembangkan profesi sebagai guru. Untuk
mewujudkan motivasi itulah saya ingin menjadi Guru Penggerak sehingga saya bisa mengembangkan
potensi ataupun kemampuan saya sebagai guru. Guru meskipun tugas pokoknya mengajar bukan berarti
guru berhenti belajar. Guru tetap belajar sehingga bisa mengajar dengan baik. Selayaknya guru saat ini
memang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan untuk generasi bangsa Indonesia. Dengan adanya
program guru penggerak, saya ingin menjadi guru yang tepat sasaran bagi siswa khususnya dan juga
rekan sejawat. Saya ingin terus belajar untuk meningkatkan kompetensi saya baik dalam pedagogik dan
juga profesional. Menurut saya kompetensi pedagogik saya harus lebih lagi ditingkatkan. Untuk itulah
saya termotivasi untuk begabung menjadi Guru Penggerak.

b. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya
dan berikan contohnya!

Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai Guru Penggerak yaitu Inovatif, saya bisa menggunakan
teknologi dengan baik. Karena masa sekarang guru haruslah bisa menguasai teknologi. Sebelum adanya
pandemic covid-19 , saya sudah mengikuti pelatihan kompetensi guru berbasis teknologi. Bahkan saya
sudah ikut keanggotaan e-guru. Di sini diadakan pelatihan setiap bulannya. Salah satu contoh saya
mengikuti pelatihan pembuatan video animasi bergerak dengan menggunakan aplikasi plotagon. Dan
pelatihan itu membuat saya menghasilkan kreasi yang masih sederhana, bisa dilihat di
https://youtu.be/D5yaAymSWdU . Saya juga mengikuti pelatihan membuat video pembelajaran dengan
menggunakan powtoon, dan kreasinya bisa dilihat di chanel youtube saya, Saida Hutagalung. Untuk
itulah saya ingin tetap terus belajar menjadi seorang guru yang tetap disenangi oleh para peserta didik.
Dan saya juga ingin semua guru khususnya guru yang masih muda mulai melakukan perubahan yang
baik untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Dan lebih baik juga untuk semua guru yang secara usia
tua namun semangat muda mulai melakukan perubahan yang baik untuk penerus bangsa Indonesia.
Usia tidak membatasi kita untuk belajar.

Kelebihan saya juga, saya suka bekerjasama dalam hal pendidikan, rekan kerja saya sering meminta
ajarin penggunaan teknologi dan saya pun berbagi cara untuk menggunakan teknologi. Bahkan kepala
sekolah saya meminta agar saya bisa berbagi ilmu untuk membuat video pembelajaran animasi bergerak
untuk semua rekan guru. Saya sebagai bawahan dan juga sebagai guru pun bersedia untuk berbagi.
Memang awalnya rekan guru sangat sulit untuk mencoba, namun saya selalu memotivasi mereka dan
memberikan contoh video yang saya buat, akhirnya mereka pun belajar.

Saya juga energik saat melakukan pembelajaran dan terampil dalam penggunaan digital.
Untuk itulah saya tergerak ingin menjadi seorang guru penggerak.

d. Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan
dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal
tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya
yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat
bila ada)

Contoh perubahan,inovasi, pemberdayaan, gerakan lainnya yang memberikan dampak nyata


berdasarkan inisiatif sendiri yaitu setelah saya mengikuti beberapa pelatihan untuk mengembangkan
profesi sebagai guru , saya membuat inovasi melakukan video pembelajaran animasi dengan
menggunakan beberapa aplikasi seperti plotagon, benime, kinemaster. Saya membuat video
pembelajaran dengan harapan para peserta didik bisa belajar dengan baik. Adapun contoh yang sudah
saya buat yaitu :

https://youtu.be/vqLKAKpZ-iM (video pembelajaran bahasa Inggris untuk kelas 8 SMP).

https://youtu.be/i93w2KBNlhU (video pembelajaran bahasa Inggris untuk kelas 7 SMP).

Dan masih ada lainnya yang sudah saya upload di YouTube.

Yang mendorong saya untuk melakukan video pembelajaran itu adalah saya senang dengan teknologi.
Sebelum masa pandemic covid 19, saya sudah pernah membuat video pembelajaran namun masih
sangat sederhana. Dengan adanya pandemic covid 19, saya jadi semakin semangat untuk membuat
video pembelajaran, karena pembelajaran dilakukan secara daring. Jadi mengharuskan guru untuk
membuat suatu karya agar peserta didik bisa belajar meskipun tidak tatap muka. Jadi semasa pandemic
covid 19, saya sering belajar dari berbagai sumber, baik dari pelatihan yang didapatkan karena
keanggotaan e-guru.id ataupun belajar dari YouTube. Upaya itu saya lakukan karena kegemaran saya
untuk bisa menguasai teknologi, jadi meskipun peserta didik belajar secara daring, mereka tetap
merasakan belajar seperti halnya belajar tatap muka. Memang ada juga kendala belajar secara daring
yaitu beberapa peserta didik tidak memiliki internet ataupun jaringan yang tidak kuat. Namun peserta
didik semangat untuk berusaha agar mereka bisa mengunduh video pembelajaran yang saya buat,
mereka cerita berusaha untuk mendapatkan jaringan internet yang bagus dan ada juga yang
mengatakan mereka memakai WiFi gratis dari counter hp dekat rumahnya. Dengan cerita para peserta
didik saya, maka saya semakin senang untuk membuat karya video pembelajaran bahasa Inggris yang
bahkan saya harus lakukan di malam hari pada saat anak-anak saya tidur.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan
kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat,
pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh
masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan
kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.
a. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang
Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Memang berinteraksi dengan orang lain memliki tantangan. Contoh saat saya berinteraksi dengan orang
tua peserta didik. Saya sebagai guru dan juga wali kelas pasti sering melakukan interakasi dengan orang
tua peserta didik. Saya melakukan kunjungan ke rumah peserta didik karena peserta didik tidak aktif
ataupun tidak mengikuti kelas pembelajaran secara daring. Dalam sebulan peserta didik tidak mengikuti
kelas sehingga saya wali kelas dan guru BK ke rumahnya untuk melihat keadaannya. Saat di rumahnya
kami berbicara kepada orangtuanya dan orangtuanya pun mengatakan bahwa anak tersebut memang
sulit dinasihati. Orangtuanya pun sudah tidak bisa mengatur si anak tersebut. Lalu saya berbicara
dengan anak tersebut berupaya memberikan nasihat dan memberikan contoh gambaran untuk masa
depannya. Saya dan guru BK terus memberikannya motivasi dan syukurnya anak tersebut masih mau
mendengarkan kami sebagai gurunya. Anak tersebut cerita dengan kami bahwa keadaan rumah
keluarganya (perpisahan orang tua) membuat dia tidak semangat untuk melakukan pembelajaran
daring. Untuk itu kami berikan motivasi agar dia mulai memikirkan masa depannya dengan melihat
keadaan orangtuanya. Lalu, kami mulai memberitahukan kepada orangtuanya agar meskipun orangtua
berpisah, anak tersebut tetap diberikan penjelasan secara perlahan.

b. Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi
tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah
direncanakan?

Kesulitan yang saya hadapi saat bekerjasama yaitu waktu, karena masa pandemic covid-19 diberlakukan
PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sehingga saya sebagai wali kelas dan guru BK
dan dengan persetujuan kepala sekolah melihat waktu yang tepat untuk bisa berkunjung ke rumah siswa
untuk berbicara kepada orangtua siswa yang tidak aktif pembelajaran semasa daring. Saya tidak
mengalami penolakan dari orangtua peserta didik namun orangtua menyerahkan sepenuhnya keadaan
peserta didik yang sudah tidak bisa dinasihati menurut orangtua terebut. Sehingga saya dan juga guru
Bimbingan Konseling (BK) berupaya bagaimana agar peserta didik tersebut bisa mendengar kami sebagai
gurunya. Upaya yang kami lakukan yaitu dengan cara pendekatan kepada peserta didik tersebut,
pemberian motivasi, serti memberikan gambaran ataupun suatu inspirasi agar peserta didik tersebut
bisa membayangkan ataupun membandingkan dengan dirinya. Kami berupaya agar dia tidak
menyalahkan keadaannya melainkan melakukan perubahan agar keadaannya tidak lagi sama
keadaannya seperti orangtuanya.

c. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk
bekerja sama?

Upaya yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama yaitu:

Kepada teman yang rumahnya dekat ataupun yang tahu rumah dari peserta didik yang tidak aktif
terebut, saya mencari informasi tentang peserta didik yang tidak aktif tersebut.
Kepada rekan guru, saya mencari informasi lebih jauh dengan guru mapel yang masuk , apakah peserta
didik tersebut juga tidak aktif selama pembelajaran dan ternyata rekan guru juga mengatakan bahwa dia
tidak pernah aktif.

Kepada Guru Bimbingan dan Konseling (BK), saya berupaya mengajak untuk ikut mengunjungi peserta
didik yang tidak aktif selama pembelajaran daring sekalipun dengan menunjukkan ketidakaktifan peserta
didik di WA grup ataupun absensi yang dibuat di google form dan spreadsheetnya, dengan
menunjukkan bukti terebut saya meminta guru BK membuat surat izin untuk bisa mengunjungi peserta
didik yang tidak aktif sekalipun itu.

Kepada Kepala Sekolah, dengan membawa surat izin yang dibuatkan oleh guru BK agar bisa
mengunjungi ke rumah peserta didik dan juga dengan menunjukkan absensi daring yang saya buat
dalam google drive dengan memakai google form dan spreadsheet nya.

Kepada orangtua dari peserta didik, saya memohon kerjasamanya agar tetap berusaha memantau
pembelajaran peserta didik selama masa pembelajaran daring di rumah.

Kepada peserta didik, saya menanyakan alasan kenapa tidak aktif sekalipun selama pembelajaran daring
baik dari kirim tugas ataupun absensi. Saya menunjukkan kepadanya bahwa cukup mudah untuk
mengirim absensi untuk belajar secara daring di rumah. Lalu saya menasihati dan memberikan
gambaran agar karakternya bisa lebih baik.

d. Bagaimana hasilnya?

Hasilnya dengan kunjungan ke rumah peserta didik tersebut, saya sebagai guru dan wali kelasnya
mengetahui sebab ketidakaktifan peserta didik tersebut. Saya turut bersedih karena peserta didik
tergolong orang yang mampu baik dalam segi ekonomi dan intelektual, namun karena keadaaan
orangtuanya yang sudah berpisah membuat anak tersebut sedih sehingga bergaul dengan lingkungan
yang karakternya tidak baik. Akhirnya kami selalu memberikan motivasi agar anak tersebut tidak
berlarut sedih dan memberikan penjelasan yang bisa diterimanya karena perpisahan orangtuanya. Dan
dia pun berusaha untuk menerimanya.

3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam
menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang
paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

a. Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda
hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!

Tepatnya saat Tahun Ajaran 2007/2008, setahun setelah lulus dari salah satu PTN di Medan,
saat itu saya mengajar SMA di salah satu yayasan swasta di Medan. Memang bisa dibilang
saya belum memiliki pengalaman mengajar di sekolah namun saya memiliki pengalaman
mengajar di salah satu Bimbingan Belajar di Medan. Dengan pengalaman mengajar di
Bimbingan Belajar lah saya diterima untuk mengajar di SMA tersebut. Saya mulai mengajar di
Juli tahun ajaran tersebut dan diberi kepercayaan mengajar di kelas XI dan XII. Tantangan
yang saya hadapi di kelas XII dimana ada 2 - 3 dari peserta didik memandang saya dengan
mimik wajah yang merendahkan. Salah satu dari mereka mengeluarkan kata dengan
menggunakan bahasa yang tidak saya mengerti yaitu bahasa Hokkien dan sambil tertawa.
Dalam hati saya berkata ini tantangan yang mungkin sulit untuk bisa saya hadapi namun saya
tidak langsung menyerah dan tetap tersenyum. Saya berpikiran positif mungkin mereka
tertawa karena mereka melihat saya pendek.

b. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif?
Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk
membantu Anda menghadapinya?

Upaya yang saya lakukan untuk memahami situasi tersebut yaitu dengan mencari informasi
tentang peserta didik tersebut baik dari rekan sejawat ataupun dari teman sekelasnya.
Berbagai upaya saya lakukan setelah mengetahui informasi tentang peserta didik tersebut
dengan cara mendekatinya, mengenalnya lebih dekat. Saya membimbingnya dengan tujuan
untuk merubah karakter peserta didik tersebut menjadi lebih baik lagi. Beberapa informasi
yang saya peroleh dari rekan sejawat bahwa mereka termasuk orang yang sangat mampu dari
segi ekonomi dan memiliki hubungan keluarga dengan salah satu dari anak ketua yayasan
tersebut. Namun bisa disimpulkan kekurangan dari anak tersebut bahwa mereka kurang
perhatian akibat sering ditinggal kedua orangtuanya apabila orangtuanya ada bisnis di luar
negeri. Lalu informasi yang saya dapat dari beberapa teman sekelasnya yaitu bahwa peserta
didik tersebut pernah ditolak cintanya oleh perempuan yang sangat disukainya. Perempuan itu
sangat pintar dan tidak mau pacaran karena masih ingin fokus untuk belajar sehingga dia
menolak untuk pacaran atau berhubungan dekat dengan siapapun. Dengan informasi itu, saya
memiliki peluang dan kesempatan cara mendapatkan perhatian dari peserta didik tersebut.
Saya lihat di google untuk menghadapi karakter yang seperti itu memerlukan pendekatan
secara personal. Saya sering jumpai anak tersebut dan mulai cerita tentang cara bagaimana
mendekati perempuan dengan baik. Dari tatapan matanya saya melihat ada keingintahuannya
bagaimana cara mendapatkan hati seorang perempuan namun dia bertingkah seolah-olah
menolak. Namun saat saya masuk ke kelasnya, dia sudah tidak lagi berbahasa etnisnya dan
saya melihat ada perubahan darinya.

c. Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat
keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?

Dari sedikit adanya perubahan sikap peserta didik tersebut saya bisa membuat keputusan
untuk bekerja sama dengan wali kelasnya agar wali kelas memberitahukan kepada peserta
didik tersebut untuk menemui saya di kantor guru setiap pulang sekolah. Ternyata anak
tersebut mau menemui saya di kantor guru setelah pulang sekolah. Saya memutuskan untuk
mendekatinya dan berbicara dengannya dan menanyakan bagaimana perasaannya saat itu
apakah masih ada hati untuk perempuan yang sangat disukainya itu. Dengan malu dan pura-
pura menyangkal namun bertanya bahwa saya tahu dari mana kondisinya. Dengan suara
pelan dia katakan "Miss tahu dari siapa?" Lalu saya bilang dengan memberikan senyuman dan
sedikit candaan "Miss kan bisa jadi detektif". Lalu dia jadi malu dan permisi pulang. Lalu saya
mengijinkannya pulang namun saya bilang "besok pulang sekolah temui saya di kantor guru
juga ya". Dan dia pun langsung menjawab "ya ,miss". Saat itu memang masih belum tuntas
namun saya bisa membuat keputusan bahwa saya harus mendekatinya untuk merubah
karakternya yang sebenarnya bisa dikatakan baik menjadi lebih baik lagi. Dari kondisi peserta
didik tersebut yang bisa dimaklumi masa-masa sedang tumbuh perasaan terhadap lawan
jenisnya. Namun dari situlah saya memperkuat keputusan untuk merubahnya. Saya
menceritakan informasi tentang anak tersebut ke wali kelasnya dan meminta izin agar saya
bisa setidaknya merubah karakternya menjadi pribadi yang menyenangkan dan pribadi yang
lebih baik. Dan syukurnya wali kelasnya memberikan saya izin.

d. Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?

Kemudian tindakan yang saya ambil setelah mendapatkan persetujuan wali kelasnya bahkan wali
kelasnya sering mengingatkan anak tersebut untuk menemui saya setelah pulang sekolah di kantor guru
yaitu berbicara secara personal kepada anak tersebut. Hasilnya setiap pulang sekolah dia menemui saya
di kantor guru dan bercerita supaya untuk mendapatkan perempuan khususnya perempuan yang sangat
pintar dan fokus belajar, maka dia pun harus menunjukkan prestasinya di sekolah. Saya bilang "Mulailah
belajar dengan baik agar apabila prestasimu baik, kamu pasti mendapatkannya. Meskipun kamu orang
kaya tapi tidak semua perempuan hanya melihat itu, apalagi perempuan yang prestasinya bisa dikatakan
sangat baik, pasti menginginkan lawan jenisnya yang memiliki prestasi baik juga. Setiap orangtua pun
pasti menginginkan anaknya berprestasi agar kerjakeras mereka yang sering melakukan bisnis di luar
negeri tidak sia-sia. Apabila orangtua sering tidak di rumah jangan jadikan dirimu menjadi orang yang
tidak bersyukur karena masih banyak orang yang bahkan memiliki ekonomi yang tidak baik dan orangtua
yang pisah. Jadi bersyukurlah". Dan dia pun menjawab saya dengan lembut "Ya, miss. Thank you so
much". Dari sejak itulah setiap saya masuk ke kelasnya dia mulai sering memperhatikan dan mengikuti
kelas saya dan dia pun bisa lulus SMA dengan baik.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda
saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.

a. Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda
dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?

Awal saya suka dengan IT saat kepala sekolah saya di SMP Negeri 13 Binjai dibawah
pimpinan Bapak Syamsul Agus sekitar September 2019 mengadakan pelatihan khusus untuk
para guru di sekolah, pelatihan tentang pembuatan google form, pembuatan soal melalui
quizizz dan juga webex. Disitu saya merasakan ketertarikan belajar hal-hal baru. Lalu saya ada
grup telegram khusus untuk PPGDJ (Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan) dan salah satu
anggota grup membagikan link tentang perkembangan guru dalam penguasaan teknologi.
Lalu saya buka link tersebut dan melihat sesuai dengan ketertarikan selama ini, saya
mendaftar dan membayar agar bisa sebagai anggota pelatihan e-guru selama 1 tahun.
Selama jadi anggota e-guru, kita bisa memilih pelatihan yang kita suka dengan gratis setiap
bulannya. Pelatihan pertama sekali yang saya pilih yaitu Pelatihan Pembuatan Video Animasi
menggunakan Plotagon. Pelatihan diadakan secara online dengan menggunakan grup
telegram dan waktunya pun fleksibel jadi tidak terganggu dengan waktu kerja di sekolah.
Selama pelatihan saya belajar serius dan akhirnya bisa menghasilkan kreasi membuat video
animasi bergerak. Hasil yang sederhana yang saya buat selama pelatihan, saya bagikan ke
sosial media saya melalui instagram dan facebook, ternyata banyak yang suka dan
memberikan komentar yang positif tentang kreasi saya itu. Disitulah saya merasakan
masukan komentar dari teman sosial media, teman guru membuat saya semakin ingin
mempelajari hal-hal baru khususnya untuk pengembangan kemampuan saya sebagai guru.

b. Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan
diri Anda?

Cara saya menyikapi masukan dan umpan balik baik dari teman sosial media maupun teman
guru, dan bahkan kepala sekolah membuat saya menjadi semangat untuk pengembangan diri
saya sebagai guru yang bisa teknologi. Saya semakin senang dan tidak sia-sia membayar
untuk menjadi keanggotaan e-guru karena saya mendapatkan manfaatnya untuk
pengembangan saya. Bulan berikutnya saya memilih untuk ikut pelatihan powerpoint. Dan
ternyata tahun 2020 di bulan Maret adanya pandemic covid-19 yang membuat pembatasan
kegiatan atau adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sehingga membuat tidak
adanya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dengan keadaan itu juga lah, saya semakin
terus belajar hal-hal baru seperti pembuatan google classroom, pembuatan LMS schoology
dan pembuatan video melalui powtoon. Sehingga kami di sekolah dianjurkan untuk buat
pembelajaran secara daring. Syukurnya sebelum terjadinya pandemic, kami di sekolah sudah
diinstruksikan untuk mempunyai WA Grup masing-masing kelas sehingga komunikasi tetap
berlanjut meskipun tidak ke sekolah. Dan situasi pandemic mewajibkan guru untuk belajar
pengembangan diri khususnya bagaimana untuk tetap melakukan pembelajaran meskipun
belajar dari rumah.

c. Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda,
Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda?
Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda
kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?

Hal berbeda yang saya lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri saya seperti
yang tadi saya tulis bahwa selain mengajar di sekolah saya juga mengembangkan diri saya
dengan ikut pelatihan dan ikut keanggotaan e-guru. Memang untuk ikut pelatihan ini saya
merasa waktu saya terlalu sibuk untuk belajar dan juga melakukan tugasnya agar saya
mendapatkan sertifikat dari pelatihan tersebut namun dengan mengikuti kegiatan pelatihan
yang diadakan oleh guru saya merasa pelatihan itu mendukung proses pembelajaran saya.
Setiap bulan saya mengikuti 1 pelatihan yang diadakan dari e-guru dan dalam pelatihan itu
dilakukan atau diminta tugas akhir sebagai penentu bahwa kita bisa menguasai dari pelatihan
tersebut. Itulah hal-hal yang di luar dari kebiasaan yang saya lakukan sebelum saya mengikuti
keanggotaan e-guru. Namun Saya berusaha untuk menyenangi kegiatan tersebut karena saya
memang ingin bertujuan untuk mengembangkan diri saya sebagai seorang guru meskipun
saat itu saya belum mendapatkan sertifikat pendidik profesional guru atau sertifikasi tapi saya
merasa meskipun saya belum menjadi ataupun belum mendapatkan sertifikasi saya wajib
mengembangkan diri sebagai guru yang profesional. Karena guru memang merupakan
pekerjaan yang harus ikhlas melakukannya.

d. Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan
Anda?

Hasil proses pembelajaran yang saya sebutkan dalam pekerjaan saya yaitu saya sudah memiliki
beberapa kreasi ataupun inovasi untuk pembelajaran khususnya pembelajaran daring. Pembelajaran
dari pengembangan diri saya menjadi seorang anggota e-guru selama kurang lebih 2 tahun,
menghasilkan saya bisa membuat video animasi bergerak dengan menggunakan plotagon, pembuatan
video dengan menggunakan animasi tulis tangan bergerak, pembuatan LMS schoology dan juga ada
pembuatan kuis dengan menggunakan quizizz selain itu juga ada pembuatan pembelajaran dengan
Microsoft sway, pembuatan LKPD interaktif dengan menggunakan liveworksheet. Sehingga semua
pembelajaran dari pengembangan diri saya ini membuat saya ya bisa menyampaikan pembelajaran
secara daring kepada anak-anak peserta didik. Sebagian dari hasil pembelajaran yang saya dapatkan dari
pelatihan-pelatihan selama ini saya pelajari itu saya masukkan kedalam channel YouTube saya, Saida
Hutagalung channel. Lalu hasil pembelajaran yang saya lakukan tersebut saya berikan juga untuk
pembelajaran daring kepada anak-anak baik itu melalui wa ataupun melalui LMS Kota Binjai yang
disebut dengan SIGUM ( Sistem Informasi Guru Mengajar ).

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya


dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya
dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung
jawab baru, atau lainnya.

a. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut?

Pengalaman saya melakukan pengembangan terhadap orang lain yaitu pada saat PPG 2020 dan juga
sekitar bulan September tahun 2021 di SMP Negeri 13 Binjai. Pada saat PPG 2020, yang dilakukan secara
daring, saya melakukan pengembangan kepada rekan peserta PPG tentang beragam cara membuat kuis.
Saya berbagi dengan mereka membuat kuis dengan menggunakan quizizz dan juga membuat LKPD
interaktif dengan liveworksheet.

Sekitar bulan September tahun 2021, kepala sekolah meminta saya untuk mengembangkan diri para
guru. Saya berbagi cara membuat video pembelajaran animasi bergerak dengan menggunakan plotagon
dan juga dengan menggunakan whiteboard animation.

Yang memotivasi saya melakukan itu semua karena saya memang senang berbagi ilmu agar mereka juga
bisa mengembangkan kemampuan demi peserta didik sebagai penerus bangsa.
b. Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
Hal yang menjadi fokus pengembangan saat itu adalah:
Pada saat PPG 2020 yang dilakukan secara daring, fokus pengembangannya adalah cara
membuat kuis dan juga LKPD interaktif dengan menggunakan liveworksheet. Saat itu dosen
fasilitator saya melihat saya menggunakan quizizz dan LKPD interaktif liveworksheet, yang
mana tidak satupun dari peserta PPG yang menggunakan seperti itu. Dosen tersebut kagum dan
senang melihat hasil saya, lalu dia meminta bagaimana cara saya membuat kuis dan LKPD
tersebut. Lalu dengan menggunakan video conference saya berbagi cara membuat kuis tersebut.
Para peserta PPG merasa senang saat saya berbagi bahkan mereka membuat julukan kepada saya
"Mom jago IT". Saya senang juga berbagi dengan mereka karena mereka mau sepakat
dengan kesepakatan saya agar setelah saya berbagi caranya mereka wajib membuat kuis sendiri
dan juga LKPD.
Pada saat bulan September tahun 2021, pembelajaran masih dilakukan secara daring namun
meskipun daring, para guru wajib datang di hari Jumat untuk FGD (Forum Guru Diskusi), fokus
pengembangan saya yaitu video pembelajaran animasi bergerak dengan menggunakan plotagon,
yang mana minggu sebelumnya kepala sekolah meminta saya untuk bisa mengembangkan
kemampuan diri para guru dalam pembuatan video pembelajaran. Kepala sekolah meminta saya
melakukan itu karena saya mau mempublikasikan hasil kreasi saya membuat video pembelajaran
di sosial media seperti Instagram dan Facebook. Jadi dia meminta agar semua guru di sekolah
bisa melakukan hal itu juga.
d. Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda
temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan
untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?

Dukungan yang saya berikan bagi sesama peserta PPG yaitu saya menyajikan hasil quizizz dan LKPD
interaktif menggunakan liveworksheet yang saya buat sehingga mereka tertarik dan berniat mengikuti
untuk peserta didik mereka di sekolahnya. Juga saya mendukung mereka agar ikut keanggotaan e-guru
seperti saya yang belajar dari pelatihan yang diadakan setiap bulan. Dukungan yang saya berikan
membuat ada beberapa rekan peserta PPG yang bergabung namun ada juga hambatan yang saya temui
yaitu karena pengembangan dilakukan secara daring, jadi tidak totalitas untuk berbagi. Namun saya
tetap berupaya melatih dengan cara video conference menggunakan google meet.

Bagi rekan guru di sekolah saya, saya memberikan dukungan berupa menunjukkan contoh kreasi video
pembelajaran animasi bergerak dengan menggunakan aplikasi plotagon di android. Namun ada
hambatan saat itu yaitu sekolah tidak memiliki kabel in focus untuk handphone namun hanya kabel
laptop. Jadi saya mengatasinya dengan cara melatih mereka secara teori melalui presentasi laptop
berupa gambar tutorialnya dan prakteknya saya tunjukkan di depan dengan menginstruksikan mereka
untuk ikut juga mempraktekkan ke android mereka masing-masing. Upaya-upaya saya lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang yaitu dengan sering mempublikasikan hasil kreasi saya di sosial media
seperti instagram dan facebook saya. Dari situlah beberapa dari mereka termotivasi untuk ikut juga
membuat kreasi sendiri. Ada dukungan dan ada hambatan, namun semuanya tetap dijalani dengan
ikhlas hati dengan upaya agar teman ataupun rekan bisa mengembankan potensi mereka.

e. Bagaimana hasilnya?

Hasil dari pengalaman saya mengembangkan potensi ataupun kemampuan teman / rekan bervariasi,
ada dukungan dan ada hambatan yang dilalui namun semua bisa dijalani dengan tulus. Beberapa dari
mereka sudah bisa mengkreasikan hasil dari pengembangan tersebut. Beberapa dari rekan peserta PPG
sudah bisa membuat kuis dan LKPD dengan menggunakan quizizz dan Liveworksheet. Begitu juga
dengan teman / rekan guru di SMP Negeri 13 Binjai sudah bisa membuat video sederhana tentang
pembelajaran animasi bergerak dengan menggunakan apliksi plotagon. Disitulah kepuasan saya melihat
mereka bisa mengerti dengan pengembangan potensi yang saya berikan. Mereka bisa membuat karya
sendiri untuk diberikan ke peserta didik sebagai penerus bangsa.

Anda mungkin juga menyukai