Motivasi saya menjadi guru penggerak adalah turut serta bersama pemerintah
untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Bersama-sama dengan guru
penggerak lainnya, berjuang untuk menjadikan rekan-rekan guru lebih
berkualitas juga.
Salah satu kemampuan guru penggerak yang perlu diasah adalah kompetensi
kepemimpinan. Dengan menjadi guru penggerak secara tidak langsung juga
memberikan teladan bagi siswa atau murid-murid untuk memiliki jiwa kepemimpinan.
Motivasi saya menjadi guru penggerak adalah untuk membentuk serta mendorong
peningkatan jiwa kepemimpinan siswa, sehingga mampu bersaing secara nasional
maupun internasional. Motivasi saya menjadi guru penggerak adalah untuk mengajak
rekan guru lainnya bergerak bersama memajukan bangsa Indonesia, tentunya di bidang
pendidikan. Dengan bergerak bersama menerapkan sistem pembelajaran yang
berpusat kepada siswa, saya yakin pendidikan di indonesia akan lebih maju dan
mampu mencetak generasi unggul bangsa. Adanya kesenjangan pendidikan di
berbagai wilayah indonesia juga masih menjadi masalah pelik dalam dunia pendidikan.
Untuk itulah saya termotivasi menjadi guru penggerak, agar kemampuan mengajar
guru-guru di indonesia semakin merata sehingga mampu menyelesaikan masalah
pendidikan, setidaknya mengurangi permasalahan didunia pendidikan.
Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai Guru Penggerak adalah saya mampu
untuk memberikan suatu perubahan dinamika belajar pada siswa dengan membuat
metode pembelajaran yang sifatnya menyenangkan dan berpusat kepada siswa atau
dalam era sekarang adalah merdeka belajar.
Penjelasan:
Alasan saya yakin untuk menjadi guru penggerak adalah karena saya mampu untuk
menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan serta mampu untuk
mempelajarinya sebelum menerapkannya.
Selain itu alasan saya yang lain adalah dengan menjadi guru penggerak saya akan
mencoba menelusuri lebih lanjut tentang filosofi pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara
selaku bapak pendidikan di Indonesia kaitannya tentang teori belajarnya yang notabene
dijadikan acuan dalam merubah paradigma kehidupan belajar di era sekarang ini
dengan menerapkan pendidikan yang menghamba kepada anak dengan pedoman 3
semboyannya yaitu:
Ing ngarsa sing tuladha, yang artinya sebagai seorang guru apabila di depan
memberikan contoh yang baik.
Ing madya mangun karsa, yang artinya apabila berada di tengah guru bisa membangun
motivasi dan kekuatan.
Tut wuri handayani, yang artinya sebagai seorang guru apabila berada di belakang
memberikan dorongan yang baik kepada siswa.
Sebagai contoh dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, sebagai seorang guru
penggerak kita tetap harus berpedoman kepada 3 semboyan dari Ki Hajar Dewantara.
Apabila kita menerapkan contoh semboyan yang pertama, kita harus memberikan
contoh yang baik kepada siswa dimulai dari cara kita berbusana, cara kita bertutur kata
dan cara kita bersosialisasi kepada anak.
Kenapa harus seperti itu? Karena memang figur guru di depan merupakan sosok yang
selalu dilihat siswa, dengan kita memberikan contoh yang baik kepada mereka kita
berharap mereka akan meniru segala kebaikan yang kita contohkan tadi.
Berikutnya apabila dalam proses pembelajaran, guru merupakan transfer knowledge
kepada siswa jadi sebisa mungkin apabila kita berada di tengah dengan sasaran ilmu
kepada siswa maka kita harus membangun suatu kekuatan agar siswa bisa maksimal
mendapatkan ilmu yang ditransferkan kepada kita.
Semua penjelasan yang disediakan pada artikel ini memang tidak sama dengan yang
dicetak dalam buku pelajaran. Namun tetap sesuai karena mempunyai landasan yang
serupa. Hanya saja diambil dari sumber berbeda yang berbentuk pengetahuan umum.
Dengan demikian para siswa mampu mendapatkan informasi tambahan yang lebih luas
untuk dapat lebih memahami bahasan tersebut. Selain juga memperluas wawasan dan
menjadi sarana berlatih untuk belajar.
Dengan latihan seperti ini, para peserta didik akan terlatih serta siap saat menghadapi
uji kompetensi. Bahkan juga kala materi pertanyaannya bertambah waktu menghadapi
ujian tengah dan akhir semester.
Dengan demikian para peserta didik mampu mendapatkan hasil yang lebih tinggi sesuai
harapan. Karena telah lebih percaya diri dengan penyerapan materi yang lebih luas
juga telah rutin berlatih .
Sebagai seorang guru, saya selalu berupaya untuk bertindak reflektif demi mengembangkan
keprofesionalan secara kontinu/berkelanjutan, seperti mengikuti pendidikan dan pelatihan
peningkatan kompetensi guru, mengikuti seminar, lokakarya, serta mengikuti Bimbingan dan
Teknis yang berhubungan dengan bidang keilmuan saya.
Hal tersebut saya lakukan sebagai salah satu cara untuk memenuhi standar kompetensi guru
sesuai dengan tuntutan profesi dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Karena
sejatinya meningkatkan kompetensi guru menjadi bagian penting yang harus dilakukan secara
terus menerus berkelanjutan.
Upaya yang saya lakukan ini selain bertujuan untuk meningkatkan kompetensi saya sendiri
sebagai guru, namun juga yang paling utama adalah untuk bekal saya dalam mendidik agar
menghasilkan perubahan yang nyata terhadap perilaku peserta didik seperti perubahan sikap
(attitude) dan keterampilan (skill).
Selain upaya tersebut di atas, sebagai guru milenial saya cukup menguasai Teknologi Informasi
dan Komunikasi yang selalu terus berkembang pesat. Hal ini penting, karena hampir di semua
bidang telah dan bahkan wajib menggunakan teknologi, dan tentunya juga di bidang pendidikan.
Internet of Things (IOT) sudah menjadi suatu yang lumrah dan wajar dalam pendidikan.
Karenanya saya sebagai guru harus melek dengan perkembangan tersebut, jika saya tidak ingin
ketinggalan perekembangan zaman. Kemampuan-kemampuan tersebut sangat diperlukan untuk
menghadapi pendidikan keterampilan abad ke 21 dan pendidikan Era Revolusi Industri 4.0.
Kelebihan lain saya sebagai guru adalah saya cukup menguasai karakteristik peserta didik. Hal
ini saya lakukan dengan cara menelusuri berbagai hal dari peserta didik, seperti dari aspek fisik,
moral, spiritual, social, kultural, emosional, dan intelektual.
Mereka tidak mau terbuka mengenai kelemahan dan kekurangan diri, kesalahan apa
yang sudah dilakukan, serta enggan meminta bantuan rekan kerjanya yang lain.
Keadaan ini menunjukkan bahwa anggota tim kesulitan dalam membangun
kepercayaan. Padahal, ini merupakan dasar paling utama dalam kerja sama tim.
Gaya kerja setiap orang pasti berbeda. Hal tersebut terkadang menjadi tantangan kerja
sama tim di tempat kerja. Lebih parahnya lagi, hal ini bisa menimbulkan konflik dalam
tim.
Beberapa orang merasa lebih nyaman bekerja sendiri, tapi ada juga orang yang lebih
suka bekerja dalam tim atau kelompok. Ada orang bisa memecahkan masalah sendiri
tanpa bantuan rekan kerja yang lain, namun ada juga orang yang butuh masukan setiap
waktu.
Sama seperti poin yang sebelumnya, hal yang bisa kamu lakukan saat menghadapi
tantangan seperti ini adalah mendorong adanya komunikasi untuk lebih terbuka supaya
kerja sama tim bisa lebih baik.
4. Kurangnya produktivitas
Kurangnya produktivitas merupakan masalah kerja sama di tempat kerja yang juga
sering terjadi. Faktor utama yang menyebabkan kurangnya produktivitas adalah
kurangnya feedback sehingga seseorang menjadi susah melakukan komunikasi
dengan rekan kerja yang lain.
Solusi yang bisa kamu lakukan adalah dengan merespons secara cepat dan
memberi feedback secara rutin ke rekan kerjamu.
Selain itu, bila di kantor kamu sekarang ini masih diberlakukan sistem kerja jarak
jauh atau WFH, kamu dan rekan kerja bisa berkomunikasi menggunakan berbagai
aplikasi pesan instan.
Mindset negatif yang seseorang miliki bisa meluas dengan cepat ke semua orang dan
pastinya sangat berbahaya. Sebagai contoh, jika ada salah satu anggota tim yang
punya pemikiran kalau proyek yang sedang dikerjakan tidak mungkin berhasil atau
susah diselesaikan tepat waktu, anggota lain pun dapat terpengaruh dan punya
pemikiran yang serupa.
Oleh karena itu, cobalah untuk saling mendukung waktu bekerja. Hal ini bisa menjaga
semangat setiap orang dan juga bisa mendorong orang lain untuk berpikir kreatif dalam
memecahkan masalah yang ada.
Masalah kerja sama tim di tempat kerja selanjutnya adalah tidak ada pembagian
tanggung jawab yang jelas setiap anggota tim. Pemimpin perlu menentukan peran serta
tanggung jawab yang jelas bagi setiap karyawan. Jika perlu, buatlah skema yang berisi
tugas masing-masing anggota dan bagikan kepada mereka.
Langkah tersebut bisa mencegah kebingungan dan konflik di antara anggota tim. Alur
kerja dalam tim dapat menjadi lebih jelas dan tidak ada yang saling lempar tugas. Dan
bila ada karyawan baru, skema tugas yang sudah dibuat tadi dapat menjadi panduan.
Solusinya sama seperti poin sebelumnya: Setiap orang harus paham peran dan
tanggung jawab masing-masing. Harus ada orang yang bisa memimpin dengan baik
supaya proyek berjalan, dan juga sosok yang bisa menentukan keputusan final.
Dengan begitu, tidak akan ada tumpang tindih dalam membuat keputusan dan setiap
orang bisa mengerjakan tanggung jawabnya masing-masing.
Itulah beberapa tantangan kerja sama tim di tempat kerja yang sering terjadi dan cara
tepat untuk mengatasinya. Semoga setelah membaca artikel ini, kamu bisa mengurangi
dampak dari tantangan tersebut, ya.
Penjelasan:
Bekerja sama sangat penting dalam mencapai tujuan jika tujuan tersebut
untuk kepentingan bersama, bukan tujuan yang ingin diraih individu. Dengan
bekerja sama, maka tujuan dapat lebih mudah dicapai karena yang
menjalankan dan memikirkan ada lebih dari satu orang. Meskipun demikian,
kerjasama pun pasti menemukan tantangan karena menyatukan visi 2 orang
atau lebih. Namun yang pasti, kerjasama akan menghasilkan sesuatu yang
lebih visioner karena menyatukan lebih dari 1 ide.
2. Masalah komunikasi
Komunikasi memiliki peranan penting, namun jika tidak ada komunikasi yang efektif antara
asisten pengajar, sulit untuk bekerja sama dengan baik.
Setiap orang mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda, sehingga beradaptasi dengan gaya
kepemimpinan guru lain bisa jadi sulit. Hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi serta
kemitraan.
Berikut ini terdapat beberapa cara untuk menangani penolakan atau kegagalan saat
bekerja dengan asisten:
Bicaralah dengan guru lain untuk mencari tahu mengapa mereka menolak atau tidak setuju
dengan sesuatu. Mungkin mereka tidak setuju atau memiliki pertimbangan lain yang tidak Anda
sadari. Bersikap terbuka dan menerima masukan
Selama ini secara garis besar, kendala atau kesulitan dalam melakukan kerja
sama dengan pihak lain tidaklah terlalu berat semua disebabkan saya pribadi
termasuk orang yang suka bekerjasama atau berkolaborasi dan selalu
bersikap terbuka (open minded) dengan siapa saja yang memberikan
pendapat. Sehingga kalau pun ada terjadi perbedaan atau penolakan terhadap
persepsi atau pemikiran yang saya berikan itu merupakan hal yang bias dalam
sebuah kerabat kerja atau kelompok. Yang sangat fundamental adalah
tercapainya tujuan bersama, baik berasal dari pemikiran saya sendiri maupun
berasal dari pendapat orang lain yang sekiranya lebih relevan dan lebih baik.
Untuk saya pribadi, ide brillian dan cemerlang itu akan muncul dari siapa saja
yang diajak berkolaborasi.
Untuk itu, komitmen sangat penting dalam melaksanakan suatu program yang
telah menjadi kesepakatan atau mufakat bersama dalam mewujudkan kualitas
kerja yang sesuai dengan planning awal. Kesuksesan suatu rencana atau
desain bukan terletak pada bobot pemikirannya melainkan akan bergantung
pada kualitas kerja. Dengan demikian, orientasi kerja bagi saya adalah proses
dan hasil. Pada prinsipnya capaian suatu program merupakan kesuksesan
bersama tim. Saya percaya bahwa kaidah seperti di atas memberikan dampak
positif terhadap perkembangan suatu organisasi.
ini menahan banyak pengusaha dan mengganggu bisnis mereka. Salah satu
kualitas pribadi yang paling populer yang harus dimiliki setiap pengusaha adalah
Fakta adalah fakta. Agaknya bahkan tidak ada satu pengusaha pun yang tidak
menghadapi penolakan. Banyak perusahaan yang paling populer saat ini telah
ditolak ratusan kali. Jika Anda menyerah setelah investor pertama mengatakan
“Tidak!”, maka gagasan Anda tidak akan pernah berhasil dan Anda tidak akan
Rasa takut terhadap penolakan dapat membuat Anda enggan bertindak dan tanpa
tindakan tidak ada reaksi—artinya tidak ada hasil negatif, namun tidak ada hasil
positif juga. Bahkan sebelum Anda mulai memikirkan idenya, Anda tentu harus
Bersiaplah untuk ditolak, tapi jangan mendekati investor Anda dengan rasa takut
akan hal itu. Dekati mereka dengan segenap semangat dan keyakinan yang Anda
miliki di perusahaan Anda dan diri Anda sendiri dan pastikan bahwa Anda
mempresentasikan ide Anda dengan cara terbaik. Bersiaplah untuk ditolak, tapi
lihat kemungkinan penolakan sebagai batu loncatan yang akan membantu Anda
mendaki lebih tinggi lagi dan menjadi lebih baik untuk pertemuan investor
berikutnya.
Pahami Penolakannya
Cobalah untuk mengerti apa yang salah dan mengapa Anda ditolak. Alih-alih
kehilangan semangat dan kepercayaan diri Anda lebih baik fokus pada alasan
penolakan Anda. Ketika Anda berbicara dengan investor, Anda mencoba menarik
dana. Alasan penolakan mungkin tidak ada dalam diri Anda dan bisnis Anda, bisa
jadi para investor hanya mencari sesuatu yang berbeda. Inilah sebabnya mengapa
Anda perlu …
Ajukan pertanyaan dan analisis jawabannya
komunikasi dan jaringan Anda, jadi Anda mungkin merasa nyaman dengan
tanyakan mengapa Anda ditolak dan perhatikan kritik yang akan Anda dapatkan.
Anda akan terkejut dengan alasannya. Terkadang mereka tidak banyak berurusan
dengan keseluruhan gagasan, pelaksanaannya atau aspek lain dari bisnis Anda.
Ambil catatan
Tuliskan semua kesimpulan yang telah Anda capai. Buat daftar apa yang telah Anda
pelajari dari penolakan ini dan buat daftar lain dengan cara menghindari kesalahan
yang sama. Lakukan perubahan dalam pendekatan Anda, tapi jangan salahkan ide
dengan itu. Sehari, maksimal dua, sudah cukup untuk mendapatkan semua yang
anda butuhkan dari pengalaman ini dan terus maju. Jangan menyia-nyiakan waktu
Anda yang berharga dan jangan kehilangan fokus pada bisnis Anda, lebih baik
Menganalisis pola penolakan
Setelah beberapa kali penolakan, Anda dapat menghubungkannya dengan kunci
utama yang ada dalam setiap penolakan. Jika Anda melihat kecenderungan
itu. Anda dapat belajar banyak dari penolakan jika melihatnya sebagai sumber
kekalahan terakhir, karena sama sekali tidak. Pergilah dengan ide Anda, sejauh
yang Anda inginkan dan buktikan bahwa setiap kegagalan hanya mendekatkan
Sementara permasalahan tantangan atau situasi kompleks yang sering temui dalam
menjalankan tugas sebagai seorang pendidik juga cukup beragam.
Sebagai contoh, saat saya sedang bertugas menjadi pembina ekstrakurikuler pramuka
saya menemukan macam persoalan atau tantangan, seperti fasilitas atau sarana dan
prasarana yang masih kurang cukup, tingkat soliditas anggota yang masih rendah,
administrasi yang tidak tertata, prestasi yang menurun, dan semangat anggota menurun
Sebagai guru, tentunya harus punya plan dalam mengajar untuk satu tahun ajaran
ke depan. Guru yang kurang persiapan dalam mengajar dapat merugikan
perkembangan siswa secara akademis. Sebelum tahun ajaran dimulai, guru bisa
membuat RPP (Rencana Persiapan Pengajaran), menyiapkan perangkat/media
pembelajaran, sampai bahan evaluasi materi.
Seorang guru juga harus terampil dalam mengelola kelas sesuai dengan
karakteristik siswa, hal ini bertujuan supaya materi belajar yang diajarkan
tersampaikan dengan baik. Buat dan rancanglah kegiatan pembelajaran
keseluruhan yang akan dilakukan per minggu dan per bulan supaya bisa tau apa-
apa saja yang harus dipersiapkan.
Sebagai guru, mungkin Anda kesulitan memahami setiap karakteristik siswa, karena
ada banyak siswa yang Anda temui di sekolah. Namun tahukah Anda, bahwa siswa
ingin diperhatikan saat KBM? Siswa akan senang diberikan pujian dan diperhatikan
oleh guru. Tetapi, kebanyakan guru sering lupa memberikan pujian dan
mengabaikan perkembangan kepribadian siswa saat mereka berbuat baik, tidak
membuat masalah, dan meraih pencapaian.
Sebagai guru, Anda juga harus melihat siswa yang kurang baik di kelas, seperti
yang suka tidur di kelas, ribut, ataupun tidak memerhatikan penjelasan guru. Bantu
supaya mereka bisa menjalankan pembelajaran dengan lebih baik dan lebih
konsentrasi di kelas. Agar pembelajaran di kelas menjadi kondusif, siswa harus
belajar disiplin dan bertanggung jawab terhadap proses KBM di kelas.
Guru harus membantu siswa dalam menemukan bakat, minat, dan potensinya.
Dengan tersalurnya minat dan bakat siswa secara tepat dapat meningkatkan
pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Lalu sebaliknya, kalau tidak dikelola
dengan tepat akan menimbulkan masalah bagi siswa, guru, bahkan sekolah.
Kalau minat dan bakat siswa terpendam dan tidak tersalurkan, umumnya siswa
akan menjadi agresif, melawan, dan suka melanggar tata tertib dan peraturan
sekolah. Kalau hal ini tidak ditindaklanjuti, maka bisa timbul masalah-masalah baru.
Oleh sebab itu, Anda harus membantu mereka untuk menemukan minat dan bakat
mereka.
Guru yang galak, cenderung kaku, dan kurang bersahabat dengan siswa akan
membuat hubungannya terasa berjarak. Akan terjadi kebingungan pada siswa
sehingga siswa menjadi pasif, malu, dan takut untuk bertanya kepada guru.
Solusinya adalah guru harus bersikap hangat dan lebih sering berinteraksi dengan
siswa. Hal ini akan membuat siswa tidak takut dan lebih nyaman bertanya dan
meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Anda juga harus mampu mengenali
berbagai karakter siswa supaya bisa memberikan solusi atas permasalahan
siswa.Banyak guru yang terkadang suka merasa paling benar dan paling pintar saat
mengajar. Apakah Anda termasuk ke dalamnya? Sebagai guru harusnya jangan
merasa seperti itu dan harus bisa mendengarkan murid juga. Apabila siswa Anda
belum benar dalam pembelajaran, jangan marah karena itulah proses belajar.
Siswa zaman sekarang sudah memiliki akses yang luas dan up to date dalam
mendapat informasi dan pelajaran. Sebagai guru juga harus ikut meng- upgrade diri
terus menerus supaya tidak ketinggalan zaman dan tetap melek teknologi. Kalau
guru tidak tahu jawaban dari pertanyaan siswa, maka akui saja dan berjanji untuk
mencari tahu lagi. Dengan ini guru sedang menunjukkan dirinya yang rendah hati
dan mau belajar. Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam
memahami dan menguasai pelajaran. Karena itu guru tidak bisa memaksakan siswa
untuk langsung paham. Guru harus memberi motivasi dan inspirasi kepada siswa
untuk belajar dan memberi waktu untuk lebih memahami.
5. Karya inovasi guru yang berikutnya bisa dengan menyelenggarakan kegiatan