Anda di halaman 1dari 10

1. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak?

Apa yang Anda


lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?

Dapat mengikuti program Guru Penggerak merupakan kesempatan yang sangat


berharga bagi seorang guru untuk perbaikan karier dan kinerja. Dalam program ini
seorang guru mendapatkan berbagai macam manfaat dan keuntungan untuk masa
depan yang lebih baik. Untuk menjadi guru penggerak yang profesional maka
seorang guru harus mampu memberikan contoh perubahan, inovasi,
pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan
inisiatif sendiri. Yang saya lakukan dalam mewujudkan motivasi diatas adalah
dengan

1. Menggali potensi diri untuk dapat berbagi praktik baik dalam ekosistem
terdekat, yaitu sekolah;

2. Mengembangkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan dalam


pembelajaran;

3. Menjadi bagian perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik

2. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak?


Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!

Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai Guru Penggerak adalah saya mampu
untuk memberikan suatu perubahan dinamika belajar pada siswa dengan membuat
metode pembelajaran yang sifatnya menyenangkan dan berpusat kepada siswa atau
dalam era sekarang adalah merdeka belajar.

Alasan saya yakin untuk menjadi guru penggerak adalah karena saya mampu untuk
menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan serta mampu untuk
mempelajarinya sebelum menerapkannya.

Selain itu alasan saya yang lain adalah dengan menjadi guru penggerak saya akan
mencoba menelusuri lebih lanjut tentang filosofi pendidikan oleh Ki Hajar
Dewantara selaku bapak pendidikan di Indonesia kaitannya tentang teori belajarnya
yang notabene dijadikan acuan dalam merubah paradigma kehidupan belajar di era
sekarang ini dengan menerapkan pendidikan yang menghamba kepada anak dengan
pedoman 3 semboyannya yaitu:

Ing ngarsa sing tuladha, yang artinya sebagai seorang guru apabila di depan


memberikan contoh yang baik.
Ing madya mangun karsa, yang artinya apabila berada di tengah guru bisa
membangun motivasi dan kekuatan.

Tut wuri handayani, yang artinya sebagai seorang guru apabila berada di belakang


memberikan dorongan yang baik kepada siswa.

Sebagai contoh dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, sebagai


seorang guru penggerak kita tetap harus berpedoman kepada 3 semboyan dari Ki
Hajar Dewantara.

Apabila kita menerapkan contoh semboyan yang pertama, kita harus memberikan
contoh yang baik kepada siswa dimulai dari cara kita berbusana, cara kita bertutur
kata dan cara kita bersosialisasi kepada anak.

Kenapa harus seperti itu? Karena memang figur guru di depan merupakan sosok
yang selalu dilihat siswa, dengan kita memberikan contoh yang baik kepada mereka
kita berharap mereka akan meniru segala kebaikan yang kita contohkan tadi.

Berikutnya apabila dalam proses pembelajaran, guru merupakan transfer


knowledge kepada siswa jadi sebisa mungkin apabila kita berada di tengah dengan
sasaran ilmu kepada siswa maka kita harus membangun suatu kekuatan agar siswa
bisa maksimal mendapatkan ilmu yang ditransferkan kepada kita.

Dengan latihan seperti ini, para peserta didik akan terlatih serta siap saat
menghadapi uji kompetensi. Bahkan juga kala materi pertanyaannya bertambah
waktu menghadapi ujian tengah dan akhir semester.

Dengan demikian para peserta didik mampu mendapatkan hasil yang lebih tinggi
sesuai harapan. Karena telah lebih percaya diri dengan penyerapan materi yang
lebih luas juga telah rutin berlatih

3. Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya


yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa
yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus
mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda
lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang
terlibat bila ada)

Inovasi yang saya kembangkan adalah bagaimana menggunakan mesin profil kayu
dengan membuat mal sehingga dapat mempermudah dalam melakukan pekerjaan
kayu.

Menggunakan mesin profil kayu sebenarnya tidak perlu keahlian khusus, hanya saja
perlu adanya sedikit adaptasi dalam penggunaanya. Kalian tidak perlu khawatir jika
pada saat membentuk pinggiran kayu atau membuat list nantinya tidak rata dan
rapi. Karena dalam paket penjualan mesin profil kayu sendiri sudah terdapat
penggaris berbentuk plat siku. Dengan menggunakan aksesoris plat siku baik itu
mesin trimmer maupun mesin router, maka hasil potongan pada media kayu akan
menjadi lebih rapih dan lurus. Namun jika ingin membuat motif ukiran, kalian
cukup menggambar pola di media kayu terlebih dahulu. Agar hasil dalam membuat
pola menjadi rapi dan sesuai dengan alur yang kalian inginkan.

Karena dalam membuat motif ukiran, kalian hanya perlu membutuhkan kestabilan
tangan dan fokus pada pola sebagai acuan alur mesin profil kalian. Kestabilan
tangan pada dasarnya sangat bergantung pada ketajaman mata profil. Mata profil
yang baik dan tajam akan membuat tangan kalian akan lebih stabil dalam
membentuk ukiran yang halus dan presisi.

Sedangkan untuk membuat jenis lekukan motif ukiran, kalian perlu memahami jenis
mata profil yang cocok untuk motif yang ingin kalian kerjakan tersebut. Ada mata
profil yang berbentuk bulat, pipih, panjang, runcing dan sebagainya. Karena untuk
setiap mata profil dengan jenis yang berbeda nantinya akan membuat bentuk yang
beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan juga desain yang diinginkan.

Apa sebabnya saya berinisiatif melakukannya karenan mengigat keterbatasan


peralatan praktek yang ada di sekolah saya, sehingga bila hal ini tidak teratasi maka
aka ada kesenjangan ilmu yang didapat pada peserta didik, jadi menurut saya inilah
jalan atau solusi yang tepat agar semua peserta didik dapat menggunakannya.

Dengan adannya mall untuk mesin profil ini membuat pekerjaan menjadi lebih
cepat dan presisi.

4. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan.


Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain
(misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid,
keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama,
instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar
mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.

Ada beberapa kesulitan yang saya hadapi dalam menjalankan tugas saya sebagai
seorang pendidik, apalagi saya seorang guru SMK yang notabenenya mengajar atau
mendidik para siswa siswi yang mulai beranjak dewasa.

Saya berpendapat bahwa bila ingin memajukan atau mengiginkan perubahan di


sekolah, khususnya sekolah saya harus saling bekerja sama dengan rekan sejawat,
pimpinan sekolah dan orang tua ataupun wali murid. Tapi yang saya dapatkan
adalah ketidaksesuaian prinsip antara guru dengan pimpinan, kita sama-sama tahu
siswa yang beranjak dewasa mempunyai keingintahuan yang lebih, keingintahuan
yang lebih ini seharusnya kita manfaatkan dengan mengisi pengetahuan yang
sedang berkembang, apalagi di sekolah SMK yang seharusnya mempunyai jam
praktek yang lebih tinggi dibandingkan jam pelajaran normative dan adaktiv tentu
dengan jam praktek yang tinggi sekolah harus mempasilitasi para anak didik untuk
langsung praktik di bengkel-bengkel kerja, ini lah yang menjadi masalah ketika
peserta didik ingin melaksanakan praktik tetapi alat atau bahan yang digunakan
tidak mencukupi bahkan sangat jauh dari kata cukup, seharusnya pimpinan sekolah
harus punya manajemen untuk mencukupi kebutuhan tersebut karena seharusnya
pemerintah sudah menganggarkannya.

Kesulitan yang saya hadapi juga dengan orang tua atau dengan wali murid, karena
untuk kemajuan anak didik guru dengan orang tua harus bekerja sama, bukan hanya
beberapa kasus, bahkan sering saya hadapi ketika saya sedang melakukan proses
pembelajaran, para peserta didik ada beberapa yang tidur didalam kelas, sering
saya Tanya alasannya kepada peserta didik kadang saya merasa apakah
pembelajaran yang saya lakukan terkesan membosankan, ketika saya tannya
peserta didik menjawab dia sering pulang tengah malam sehingga jam untuk
istirahat tidak cukup, hemat saya seharusnya bila siswa dan siswi berada diluar
sekolah atau sudah pulang dari sekolah yang bertanggung jawab kepada pendidikan
mereka itu adalah orang tua atau keluarga.

Sering saya konsultasi dengan orang tua murid agar jangan membiarkan anak-anak
mereka terlalu bebas dalam pergaulan, itulah komitmen saya bagaimana berjuang
agar kita sama-sama mendidik anak penerus bangsa.

5. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang


ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda
dalam menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat
menjalankan tugas Anda.

Pengalaman saya menghadapi peserta didik baru setelah usai masa pandemi.

Kurang lebih 2 tahun kita menghadapi pandemic covid 19, saya dan rekan-rekan
pendidik tetap melaksanakan tugas meskipun dalam keadaan yang sulit,
pembelajaran dilakukan dengan daring ataupun semi daring meskipun banyak
tantangan yang dihadapi agar proses pembelajaran tetap berlangsung.

Kalau secara tugas saya sudah laksanakan sesuai undang-undang, tetapi apakah
pelaksanaan tersebut berhasil?, saya berani menjawab khususnya di sekolah
tempat saya mengajar ‘ tidak berhasil’ kenapa? Ini kan menjadi tanda tannya,
sekolah SMKN2 Panyabungan terletak di kabupaten mandailing natal provinsi
sumatera utara, atau lokasinya dekat dengan perbatasan sumatera utara dengan
sumatera barat, mata pencarian penduduk banyak dari hasil perkebunan karet,
yang sampai saat ini harganya sangat memprihatinkan.

Dari kesimpulannya banyak penduduk di kab mandailing natal ini yang hidupnya
pas-pasan, sementara mereka juga harus memikirkan masa depan anak anak agar
mendapatkan pendidikan yang baik. pada masa pandemic peserta didik banyak
yang meminta kepada orang tua berupa smartphone, meskipun sebenarnya pihak
sekolah tidak mewajibkannya karena pembelajaran bisa dilakukan dengan semi
daring, karena rasa sayang orang tua kepada anak tentu permintaan tersebut di
kabulkan meskipun dengan kehidupan yang sulit.

Seharusnya orang tua mengerti bagaimana cara mengawasi penggunaan


smartphone, karena menurut saya smartphone ini sama seperti pisau, bila
digunakan untuk yang baik maka hasilnya akan baik, tetapi bila digunakan kea rah
yang salah maka akan merugikan dirinya sendiri, factor inilah yang saya temui
banyak para peserta didik salah dalam menggunakan teknologi sehingga
berdampak kepada pengetahuannya.

Banyak sekali yang saya temui para murid baru di sekolah, yang kemampuannya
rendah, inilah focus saya untuk mengembalikan kemampuan peserta didik
tersebut meskipun harus meluangkan waktu dan tenaga yang lebih.

6. perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan


pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait
kemampuan Anda.

Teknologi semakin lama semakin maju, sebagai seorang tenaga pendidik bila tidak
mampu mengikuti perkembangan jaman atau teknologi maka akan terus
ketinggalan, apalagi jaman sekarang banyak teknologi-teknologi yang terbarukan.

Sebenarnya di internet banyak pembelajaran yang didapat, kita hanya


memberikan waktu kita untuk melihat dan mempelajarinya, tidak dipungkiri juga
dengan banyaknya permasalahan yang dihadapi guru jadi tidak mempunyai waktu
untuk belajar, jadi banyak factor yang mempengaruhinya.

Pengalaman saya saat mendapat masukan dari rekan sesama pendidik, mengenai
pemakaian alat pada pekerjaan kayu, sebenarnya untuk peralatan secara standart
sudah mempunyai fungsi yang jelas, yang ingin saya bicarakan pada peralatan
mesin tangan seperti mesin gergaji tangan, masukkan yang saya dapatkan bahwa
mesin tersebut sebenarnya bisa dimodifikasi, dengan modifikasi menjadikan
mesin gergaji tangan mempunyai beragam fungsi dengan beragam fungsi tentu ini
akan mempermudah saya dalam melaksanakan pembelajaran praktek. Inilah yang
saya sukai dalam berkolaborasi dengan sesama rekan, saling membangun dan
saling bertukar fikiran tentang hal-hal baru. Para guru juga perlu belajar dengan
ilmu-ilmu yang baru, karena dengan belajarlah pendidik dapat menciptakan
inovasi-inovasi, hal ini akan memotivasi peserta didik agar dapat belajar dengan
baik.

Siswa SMK sebenarnya sangat antusias bila ada teknologi baru yang diterapkan
disekolah, ini sebernya berhubungan dengan psikologi mereka yang ingin selalu
mencoba mengenai hal-hal yang baru.

7. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain


(contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh
masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset
ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau
lainnya.

Pengalaman saya dalam melakukan pengembangan yaitu pada saat lomba


keterampilan siswa atau yang disebut (LKS) pada tahun 2021, yaitu dengan mata
lomba cabinet macking dimana saya sebagai pembimbing untuk melatih siswa
tersebut untuk mengikuti lomba. Banyak tantangan yang saya hadapi apalagi pada
saat tersebut masih dalam masa covid 19, latihan-latihan yang saya terapkan
kepada siswa harus mengedepankan inovasi agar pekerjaan nya bisa diselesaikan
dengan cepat dan tepat karena mengigat waktu perlombaan pada saat itu.

Siswa kami yang bernama Manju Saputra yang merupakan pelajar SMK N 2
Panyabungan tentunya sangat membanggakan, karena selain bisa tampil menjadi
terbaik se-Sumatera Utara ditengah segala keterbatasan akibat pandemi Covid-19
yang sudah 2(dua) tahun melanda negeri. Kemenangan Manju Saputra kemudian
juga diakui dan tercatat dalam Keputusan Panitia Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Utara  Tentang Penepatapan Pemenang  juara 1 Lomba Kompetensi Siswa
(LKS) tingkat Provinsi  sumatera Utara dan berlanjut Ke tingkat nasional  Tahun
2021.

Alhamdulillah dengan rahmad yang kuasa siswa yang saya bombing mendapat
juara 1 tikat provinsi sumatera utara, dan berhak mengikuti kejuaraan untuk
tingkat nasional.
4upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi
tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?

Dengan tetap menjadi pengajar yang baik serta terus belajar ilmu-ilmu yang terbaru,
atau tetap pada mengasah kemampuan sebagai seorang pendidik. Untuk
pengetahuan sendiri mempunyai tahapan-tahapan yang istilahnya ada point yang
harus dikuasainya untuk bekal melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

Peluang yang saya dapati untuk memperbaiki kemampuan awal para peserta didik
adalah peluang perubahan pendidikan setelah akhir dari covid 19, berharap peserta
didik mampu mengejar ketertinggalan pelajaran akibat dari pandemic.

Berusaha merubah karakter peserta didik yang selama ini hanya banyak diam dirumah
dan bermain, tanpa adanya belajar mandiri, disin akan dirubah mainsetnya menjadi
peserta didik yang giat dalam belajar serta senang dengan ilmu atau inovasi yang
baru.

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam


membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat
keputusan Anda?

Pertimbangan-pertimbangan nya bila mana siswa tidak bisa mengikuti pembelajaran


bagaimana mungkin murid bisa menjadi pintar, atau dapat mengikuti pembelajaran
berikutnya. Informasi yang memperkuat saya untu melakukan pengajaran ektra ini
adalah karena keprihatinan saya sebagai tenaga pendidik karena diakibatkan
pandemic yang lebih kurang 2 tahun membuat carut-marutnya pendidikan, bukan
hanya di daerah saya tetapi hampir merata di daerah yang lain juga, ini menjadi
motivasi buat saya bagaimana caranya pendidikan ini khususnya di daerah saya bisa
bangkit untuk mengejar ketertinggalan selama 2 tahun tersebut, itulah mengapa saya
harus bertindak memberikan pembelajaran extra. Saya juga sebenarnya berharap
adanya bantuan dari rekan-rekan tenaga pengajar agar dapat memberikan bimbingan
kepada para anak murid, bimbingan yang dimaksud disini adalah mengenai
pembelajaran yang lampau apakah sudah dikuasai peserta didik atau belum.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda
saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan?
Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Awal semester tahun 2018 saya adalah seorang guru yang mengajar di suatu kelas.
Saat mengajar, kepala sekolah saya ikut masuk ke kelas karena sedang
mengobservasi kegiatan belajar mengajar.

Di akhir kegiatan, saya pun meminta tanggapan, masukan atau feedback dari kepala
sekolah tersebut. “Bagaimana cara mengajar saya tadi? Apakah sudah bagus?”

Kepala sekolah saya menjawab, “Cara mengajar Anda tadi sudah bagus, hanya perlu
ditingkatkan sedikit lagi!”

Kira-kira, apa yang ada di pikiran saya setelah mendengar jawaban tadi? Barangkali
saya akan merasa gemas atau kebingungan.

Bagian mana atau apa yang perlu ditingkatkan dari performa mengajar saya tadi ya?
Apakah kemampuan penguasaan materinya? Cara berkomunikasi dengan siswa? Atau
jangan-jangan ada yang salah dengan cara berpakaian saya? Kemudian Anda merasa
feedback dari kepala sekolah tadi seakan tidak membantu sama sekali.

Sebuah feedback (umpan balik) akan lebih bermanfaat jika dapat dipahami dengan
jelas oleh penerimanya. Dengan ini, si penerima feedback dapat melakukan perbaikan
atau tindakan spesifik agar di lain waktu, proses yang sama dapat berjalan lebih efektif.

Seorang guru sangat membutuhkan feedback dari kepala sekolah agar kualitas
mengajarnya semakin meningkat. Feedback yang bermanfaat tentu disampaikan
dengan cara yang positif pula karena akan berpengaruh pada partisipasi guru dalam
menyukseskan program-program sekolah

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri
Anda?

Di samping itu, sifat profesional dalam kepribadian guru juga akan terlihat dari pribadinya
yang luhur yang dapat dipercaya oleh orang lain. Sifat dapat dipercaya tersebut bisa
ditandai dengan dua indikator besar yakni, kebiasaan berbuat kebajikan, yang ditandai
dengan sikap yang sangat loyal pada institusi, pada kebijakan bersama dan loyal terhadap
pekerjaan yang dipercayakan kepadanya, kemudian bersikap terbuka, peduli dan selalu
memberi dukungan pada institusinya. Kemudian, sifat dapat dipercaya juga bisa dilihat
dari  integritasnya terhadap berbagai nilai dalam pelaksanaan pekerjaan, yakni nilai-nilai
kejujuran, keadilan, konsistensi dan selalu memenuhi janji.  Terakhir, sifat profesional
dalam kepribadian guru juga bisa dilihat dari sikapnya yang menghargai orang lain,
sehingga tidak akan menyia-nyiakan sisiwanya, dan tidak akan menyia-nyiakan orang tua
siswa. Dengan demikian, dia akan menghasilkan hasil pendidikan yang memberi kepuasan
kepada para siswa, orang tua siswa dan para pengguna lulusan, memberi kepuasan dalam
proses layanan pendidikan, waktu yang bisa dihitung, biaya bisa dihitung dan produktifitas
meningkat, bahkan nama baik dan keuntungan institusi juga terus meningkat.
          Kemudian dari itu, seorang guru profesional harus memiliki sifat kritis dan mampu
berfikir analitis sebagai wujud kepribadian saintifik mereka. Sifat kritis dan kemampuan
berfikir ini merupakan karakter yang dimiliki sebagai hasil proses pendidikan keguruan
mereka sebelum menjadi guru. Kemampuan berfikir analistis sangat diperlukan bagi setiap
guru agar mampu mendorong para siswanya menjadi kritis, dan memiliki kemampuan
berfikir analitis dalam pelajaran yang mereka pelajari. Bagaimana para siswa akan menjadi
cerdas dan memiliki kemampuan analisis yang baik jika gurunya sendiri tidak memiliki
kemampuan berfikir analisis. Dan  kenapa kemampuan analisis ini menjadi sangat penting?
Linda Elder and Richard Paul, menjelaskan bahwa kalitas hidup dan apa-apa yang
dihasilkan manusia, akan sangat tergantung pada kualitas berfikir manusia. Berfikir buruk
itu sangat mahal, baik dari aspek uang maupun waktu. Jika kita ingin berfikir baik, maka
kita harus memahami dasar-dasar berfikir yang baik.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal
berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah
cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang
nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?

Seorang guru tidak boleh berkata bahwa profesi keguruan adalah profesi orang-orang
miskin. Mereka harus bangga dengan profesinya sebagai guru. Tidak baik bagi seorang
guru untuk mempermasalahkan profesi keguruannya dengan mengkaitkannya pada indeks
gaji yang tidak memadai, karena dia masuk setelah dia tahu bahwa gajinya tidak memadai.
Kalau tidak suka dengan indeks gaji seperti itu, ambil putusan segera, dan cari alternatif
yang lebih baik. Tidak boleh profesi keguruan menjadi terhina oleh guru sendiri hanya
karena indeks gajinya yang tdiak memadai. Demikian pula dengan sikap mereka pada
siswanya

          Untuk menjadi seorang guru yang berkepribadian baik, seseorang juga harus memiliki
sifat manajerial, dengan fleksibbilitasnya dalam menghadapi para siswa dalam kelas. Dia 
harus memiliki keahlian dalam perencanaan kelas, mengorganisasi kelas sejak hari
pertama dia bertugas, cepat memulai kelas, melewati masa transisi dengan baik, memiliki
kemampuan dalam mengatasi dua atau lebih aktifitas kelas dalam satu waktu yang sama.
Kemudian dia juga harus mampu memelihara waktu bekerja serta menggunakannya secara
efisien dan konsisten, dapat meminimalisasi gangguan, dapat menerima suasana kelas yang
ribut dengan kegiatan pembelajaran, memiliki teknik untuk mengontrol kelas, dapat
memelihara suasana tenang dalam belajar, dan tetap dapat menjaga siswa untuk tetap
belajar menuju sukses. Dan semua yang dilakukannya harus bisa dipertanggung jawabkan
pada kepala sekolah dan komite sekolah, sehingga tidak ada satu pihak pun yang merasa
dirugikan dengan layanan guru profesional, dan bahkan semua fhak merasa puas dengan
layanan pembelajaran dari mereka.
Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan
Anda?

Hasil dari proses pembelajaran setelah adanya masukan yang positif ditandai
dengan perubahan tingkah laku peserta didik yang terjadi setelah mengikuti
pembelajaran.  Perubahan tersebut meliputi aspek kognitif (kemampuan hapalan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi), afektif (penerimaan, partisipasi,
penilaian, organisasi, dan karakterisasi) dan psikomotorik (persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan kreativititas).  Hasilnya dituangkan
dalam bentuk angka atau nilai.

Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah


prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan
membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang. Untuk menyatakan
bahwa suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan
masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya
kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara
lain bahwa suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pembelajaran dinyatakan
berhasil apabila tujuan pembelajaran khususnya dapat dicapai.

Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran khusus, guru perlu mengadakan
tes formatif pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa. Penilaian formatif ini
untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan pembelajaran khusus yang
ingin dicapai. Fungsi penelitian ini adalah untuk memberikan umpan balik pada guru
dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan program remedial
bagi siswa yang belum berhasil. Karena itulah, suatu proses belajar mengajar dinyatakan
berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan pembelajaran  khusus dari bahan tersebut.

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai h
pengembangan yang diharapkan.
Belum ada jawaban
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara A
mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Belum ada jawaban
Bagaimana hasilnya?
Belum ada jawaban

Anda mungkin juga menyukai