Anda di halaman 1dari 10

ESSAI CGP

1. Menggali potensi diri untuk dapat berbagi praktik baik dalam ekosistem terdekat, yaitu
sekolah;
Mengembangkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan dalam pembelajaran;
Menjadi bagian perubahan pendidikan ke arah lebih baik;
Meningkatkan kualitas diri sehingga dapat menjadi pribadi maupun guru yang bermanfaat
bagi lingkungan terdekat;
Memperoleh wahana untuk belajar berkaitan dengan memerdekakan pembelajaran;
Mengetahui berbagai kekuatan maupun kelemahan yang terjadi di lapangan; dan
Pengembangan diri dan memperoleh pengalaman baru berkaitan dengan kegiatan guru
penggerak.

2. Selain motivasi yang kuat, kelebihan-kelebihan lainnya yang saya miliki untuk mendukung
peran sebagai Guru Penggerak nantinya, seperti pernah mengikuti pelatihan-pelatihan teknis
dan non teknis di bidang Pendidikan, diantaranya:
- Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 Bagi Guru SD sebagai peserta yang diselenggarakan
oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Bimbingan Teknis
dilaksanakan pada tanggal 24-29 April 2017 bertempat di Induk Klaster SD Negeri Pintu
02.
- Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2019 sebagai
peserta dan dinyatakan telah memenuhi semua syarat penyelesaian Pendidikan Profesi
Guru dan Lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru. Yang
diselenggarakan oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia (RISTEKDIKTI).
- Pendidikan dan Latihan (Diklat) Daring Guru Milenial tentang Strategi Mengajar Terbaik
Dimasa New Normal sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Indonesia Milenial
Teacher Festival (IMTF) pada tanggal 07 – 11 September 2021
- Peserta pada Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Asesmen KOmpetensi Minimum.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada 1 Maret 2021 secara daring/online
melalui Portal Guru Belajar dan Berbagi Kemendikbudristek
(https://ayogurubelajar.kemdikbud.go.id/)
- Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Guru Belajar Seri Assesmen Kompetensi Minimum
sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada
8-12 Februari 2021 secara daring/online melalui portal Guru Belajar dan Berbagi
Kemendikbudristek (https://ayogurubelajar.kemdikbud.go.id/)
- Pelatihan pada Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru: Kemampuan
Nonteknis Dalam Adaptasi Teknologi sebagai peserta yang diselenggarakan oleh
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 21 Juni -25 Agustus 2021 secara
daring/online melalui portal Guru Belajar dan Berbagi Kemendikbudristek
(https://ayogurubelajar.kemdikbud.go.id/)

3. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai guru, saya telah melakukan
beberapa upaya untuk meningkatkan kemampuan guru terutama dalam hal membuat
laporan hasil penilaian peserta didik berbasis aplikasi excel. Saya terus berupaya
memperkenalkan dan memanfaatkan aplikasi kepada rekan guru lainnya. Upaya ini
dilakukan murni untuk berbagi dengan para rekan guru lainnya dalam rangka
mengefisienkan pekerjaan. Aplikasi ini bukan hak cipta saya sendiri, namun pengembangan
pada beberapa instrumen penilaian dilakukak untuk melengkapi form penilaian yang ada.
Bimbingan intens dilakukan untuk memberikan pemahaman dan penguasaan terhadap
system kerja aplikasi tersebut. Dengan adanya aplikasi pengolahan nilai ini dapat
mempermudah system pelaporan hasil penilaian oleh guru.
DIsatuan Pendidikan tempat saya mengajar yakni di SDN Pasirmalang 02 aplikasi ini
merupakan hal baru bagi para guru dan tenaga kependidikan. Sehingga antusiasme Sebagian
para guru sangat bagus dalam mempelajari dan mendalami system kerja dari aplikasi
tersebut. Hal ini menjadi inovasi baru di SDN Pasirmalang 02. Selain memperkenalkan
aplikasi pengolahan nilai, saya juga aktif memberikan pendampingan dalam penyusunan
program kerja pembelajaran kepada beberapa rekan guru. Dengan pengenalan aplikasi dan
pendampingan yang saya lakukan sangat berdampak positif terhadap kemajuan dan
peningkatan kemampuan diri para guru maupun pada aspek managemen sekolah.
Meski status saya hanya sebagai guru honorer tanpa menjabat posisi penting di sekolah,
namun aktifitas pengembangan diri maupun kelompok intens dilakukan dengan sukarela.

Selain melakukan pengenalan aplikasi penilaian dan pendampingan seperti telah diuraikan di
atas, saya juga sering mengajak dan mengarahkan para rekan guru untuk menggunakan
multi media yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini media yang
digunakan adalah media elektronik berupa laptop dan proyektor yang mana bisa
menampilkan media audio visual sebagai salah satu media yang bisa digunakan dalam
proses pembelajaran di dalam kelas. Dengan menggunakan media ini diharapkan para rekan
guru semakin menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi sesuai dengan tuntutan zaman
Revolusi 4.0 sekarang atau disebut dengan era digitalisasi, dan juga diharapkan para siswa
bisa lebih meningkatkan konsentrasi dan minat dalam belajar di dalam kelas.

Berangkat dari uraian di atas, saya merasa perlu dan harus terlibat secara intensif dalam
berbagai program-program pemerintah terkait Pendidikan, salah satunya program Guru
Penggerak. Program Guru Penggerak merupakan salah satu program unggulan Pemerintah
Pusat melalui Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Dengan program ini
semua guru di seluruh Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama untuk
mengembangkan kompetensi diri sekaligus sebagai penggerak bagi para guru lainnya untuk
meningkatkan profesionalisme di bidangnya.
Untuk menjadi bagian dari Guru Penggerak, seorang guru harus memiliki motivasi yang kuat
dan kelebihan-kelebihan yang dapat mendukung perannya sebagai Guru Penggerak. Dengan
motivasi dan keinginan untuk berkembang yang kuat akan menjadi dasar yang paling
fundamental dalam keberhasilan sebagai Guru Penggerak dengan maksimal. Dalam hal ini,
sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa saya memiliki motivasi yang tinggi
dalam mengikuti kegiatan Program Guru Penggerak.

Selain motivasi yang kuat, kelebihan-kelebihan lainnya yang saya miliki menjadi modal awal
yang baik untuk mendukung peran sebagai Guru Penggerak nantinya, seperti beberapa
pelatihan teknis dan non teknis di bidang Pendidikan. Dengan pengalaman dan pelatihan
tersebut diharapkan dapat menjadi pertimbangan panitia seleksi Calon Guru Penggerak
tahun 2022 untuk menerima saya sebagai Guru Penggerak. Hal tersebut juga diharapkan
dapat menjadi pendukung dalam menjalankan peran sebagai Guru Penggerak nantinya.

Tidak dipungkiri bahwa pentingnya pengalaman sebagai pendukung dalam menjalankan


peran sebagai Guru Penggerak tidak terlepas dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) serta arus informasi di era Revolusi 4.0 atau sering disebut dengan era
digital saat ini sangat pesat. Perkembangan ini memppengaruhi semua aspek kehidupan
termasuk Lembaga-lembaga sosial. Kemampuan dalam melakukan penyesuaian
(adjustment) terhadap tuntutan era digital menjadi tantangan besar. Pendidikan sebagai
salah satu Lembaga vital suatu bangsa harus melakukan perubahan progresif sesuai
perkembangan zaman.

4. Untuk mencapai tujuan Bersama dibutuhkan komitmen Bersama melalui komunikasi yang
intensif. Faktanya, membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah yang
dibayangkan. Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan yang akan
dicapai. Kesulitan dalam membangun komunikasi pasti terjadi termasuk yang saya alami
sendiri. Sebagai contoh ketika dalam kegiatan KKG tingkat Gugus yang biasa dilakukan secara
berkala tiga bulan sekali biasanya dalam kegiatan ini kami ditugaskan untuk membuat
administrasi tiap kelas dan membuat soal dan kisi-kisi PTS untuk tingkat Gugus, lebih
tepatnya pada bulan Maret 2022 kemarin. Saya sedikit mengalami kesulitan dalam
mengarahkan rekan guru yang berasal dari sekolah lain yang notabane nya guru dengan
status PNS, sementara saya sendiri masih honorer. Tidak sedikit para rekan guru yang
terlihat acuh terhadap koordinasi yang saya lakukan, dan cenderung menyerahkan semua
tugas kepada para junior atau guru honorer yang lebih muda. Hal ini cenderung
menghambat proses persiapan dan pembuatan soal beserta kisi-kisi PTS semester genap
2022. Meski demikian, berbagai upaya tetap dilakukan guna optimalisasi pembuatan soal
dan kisi-kisi PTS itu sendiri.
5. Secara umum, kesulitan dalam bekerja sama dengan pihak lain tidak terlalu berat karena
saya sendiri termasuk pribadi yang suka berkolaborasi dan terbuka dengan pendapat orang
lain, serta saya termasuk pribadi yang tidak suka memaksakan kehendak atau pendapat saya
terhadap orang lain. Sehingga jika pun terjadi penolakan terhadap ide dan gagasan yang
saya berikan merupakan hal yang wajar dalam sebuah tim. Yang terpenting adalah tujuan
Bersama dapat tercapai, baik dengan ide saya sendiri maupun dengan ide dari orang lain
yang sekiranya lebih bagus. Bagi saya, ide terbaik dapat muncul dari mana saja dan dari
siapa saja.

Untuk itu, tugas kita adalah melaksanakan suatu program yang telah disepakati bersama
dengan baik guna mewujudkan hasil kerja yang sesuai dengan perencanaan awal.
Keberhasilan sebuah program bukan terletak pada kualitas ide melainkan akan bergantung
pada kualitas kerja. Dengan demikian, orientasi kerja bagi saya adalah proses dan hasil. Pada
prinsipnya keberhasilan program merupakan keberhasilan bersama dan begitu juga
sebaliknya. Saya meyakini cara-cara seperti ini akan berdampak positif terhadap
keberlangsungan suatu organisasi.

6. Sebagaimana yang telah saya uraikan sebelumnya bahwa untuk mencapai tujuan Bersama
dibutuhkan komitmen Bersama melalui komunikasi satu arah yang intensif. Faktanya,
membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah yang dibayangkan.
Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman Bersama terkait tujuan yang akan dicapai.
Kesulitan dalam membangun komunikasi pasti terjadi termasuk yang saya alami sendiri.

Untuk itu, upaya terpenting yang saya lakukan dalam mencapai komitmen dengan berbagai
pihak dalam bekerja sama dalam upaya persuasif. Upaya ini saya yakini lebih efektif dalam
mengatasi berbagai kesulitan dalam mencapai kesepakatan bersama. Memberikan
pemahaman yang jelas dan dengan cara yang sederhana terkait sistem kerja dan tujuan
akhir akan lebih mudah diterima oleh berbagai pihak manapun, termasuk dari latar belakang
status sosial yang lebih tinggi dalam struktur organisasi.

Selain itu upaya merangkul, mengakomodir, dan memfasilitasi berbagai kepentingan atau
kebutuhan anggota dengan baik akan mempengaruhi tingkat motivasi kerja para pihak yang
terlibat semakin tinggi. Pada dasarnya adalah membangun transparansi dalam bekerja
sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman dalam bekerja sama. Perlakuan yang adil
bagi setiap anggota juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Secara psikologi setiap
orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda maka pendekatan dan perlakuan yang
diberikan harus proporsional. Dalam bekerja sama harus menghindari perlakuan-perlakuan
yang berbau SARA. Hal ini seringkali terabaikan oleh para pemangku kebijakan sehingga
membuat organisasi menjadi tidak sehat.

Bagaimana hasilnya?
Setelah menerapkan Langkah-langkah persuasif, meningkatkan intensitas komunikasi satu
arah untuk membangun kesepahaman bersama, mengakomodir berbagai kepentingan
anggota. Memberikan motivasi, perlakuan yang adil bagi seluruh pihak dan menghindari
SARA dalam kerja tim ternyata berhasil membangun kolaborasi yang efektif dan
mempercepat proses kerja sama. Antusiasme para pihak dalam membangun komitmen
bersama Nampak dari proses yang cepat dan hasil yang memuaskan. Sebagai contoh, saat ini
saya tidak lagi kesulitan dengan pembuatan soal dan kisi-kisi untuk persiapan pelaksanaan
PTS semester genap tahun pelajaran 2021-2022.

7. Setiap pekerjaan tentu memiliki tantangan tersendiri. Permasalahan dalam melaksanakan


pekerjaan pasti ada dengan kompleksitas masalah yang beragam. Saya sendiri dalam
melaksanakan tugas sebagai pendidik sering mengalami hal tersebut. Sebagai contoh, ketika
saya ditugaskan sebagai pembina ekstrakurikuler pramuka yang baru di sekolah terdapat
berbagai macam masalah. Seperti solidaritas anggota, sarana dan prasarana yang kurang,
administrasi yang berantakan hingga prestasi yang menurun. Pada posisi ini saya merasa
dihadapkan dengan masalah yang sangat kompleks dan membutuhkan penyelesaian yang
segera dan efektif dengan strategi yang jitu.

8. Dalam menghadapi situasi ini tentu dibutuhkan strategi jitu. Strategi jitu yang saya maksud
adalah dengan melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait guna
membantu memahami akar permasalahan dengan baik sehingga penanganan yang
dilakukan menjadi tepat. Pihak-pihak yang cukup mengerti dengan permasalahan ini tentu
para pemangku kebijakan seperti Kepala Sekolah beserta jajarannya dan warga sekolah
lainnya. Selain itu, pihak yang terkait secara langsung adalah orang-orang yang pernah
terlibat dan memiliki andil di dalam ekstrakurikuler pramuka, seperti pembina sebelumnya,
pelatih, ketua, dan para anggota yang dirasa mengerti dan paham dengan permasalahan
yang sedang terjadi.

Saya meyakini bahwa setiap permasalahan pasti ada penyelesaian. Meski di awal saya
menjabat sebagai pembina ekstrakulikuler pramuka dengan berbagai permasalahan yang
ada, saya tetap optimis dapat menyelesaikan setiap permasalahan organisasi dan keluar
sebagai pemenang. Kompleksitas permasalahan yang ada selalu ada celah dan peluang
penyelesaian masalah seperti keinginan untuk berdiskusi secara terbuka dari para anggota.
Hal ini saya manfaatkan untuk membuka forum diskusi guna mencari dan menyepakati
solusi yang paling bijak tanpa merugikan maupun menguntungkan Sebagian pihak.

9. Permasalahan yang ada dalam sebuah organisasi harus dapat diselesaikan dengan baik.
Dibutuhkan kebijaksanaan seorang pemimpin dalam memberikan keputusan yang adil bagi
semua anggota. Saya sendiri setiap keputusan atau kebijakan yang saya ambil dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan internal organisasi selalu memperhatikan
kepentingan Bersama tanpa merugikan maupun menguntungkan sebagian pihak. Keputusan
Bersama dapat diambil dalam forum diskusi terbuka sehingga tidak ada pihak yang merasa
dirugikan.

Jika pun tidak ada kesepakatan Bersama yang dianggap tepat dan memuaskan maka
pemimpin dapat menghadirkan opsi-opsi yang paling mendekati kepuasan Bersama. Dalam
posisi ini dibutuhkan ketegasan dan kebijaksanaan seorang pemimpin dengan tetap
mengakomodir kepentingan para anggota. Artinya permasalahan dalam sebuah organisasi
tidak boleh dibiarkan berlarut-larut tanpa kepastian. Harus ada penyelesaian yang bijak agar
permasalahan tidak membias dan berdampak negative terhadap Kesehatan organisasi dan
keutuhan para anggota.

Kita menyadari bahwa pada dasarnya tidak ada keputusan yang sempurna dan diterima
100% oleh berbagai pihak terkait. Akan selalu ada ketidakpuasan pada diri anggota dan hal
ini merupakan sesuatu yang wajar dalam organisasi. Untuk itu, menurut saya dibutuhkan
perhatian seorang pemimpin secara kontinyu atau berkelanjutan terhadap kepentingan-
kepentingan para anggota yang belum terakomodir. Seorang pemimpin tidak boleh
mengabaikan kepentingan minoritas anggota. Aspirasi yang disampaikan harus diterima,
dianalisis, dan direspon dengan bijak.

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?


Pada dasarnya keputusan dalam setiap menyelesaikan permasalahan harus diambil.
Pertimbangan-pertimbangan sebagaimana diuraikan sebelumnya harus bijaksana dan
mengakomodir setiap kepentingan anggota. Untuk itu, dalam konteks masalah
ekstrakurikuler pramuka, saya tetap membuat keputusan dengan mempertimbangkan
saran, masukan, dan ata yang ada. Langkah pertama yang saya lakukan adalah menata ulang
struktur kepengurusan, mengajukan proposal kebutuhan sarana dan prasarana, melakukan
pembinaan emosional secara intens, dan melaksanakan program kerja secara aktif.

Dengan Langkah tersebut diharapkan mampu membentuk ekstrakurikuler pramuka SDN


Pasirmalang 02 menjadi ekstrakurikuler yang baik dan unggul di tingkat gugus, kecamatan,
kabupaten, provinsi, hingga di tingkat nasional

10. Guru adalah sosok yang sangat bertanggung jawab dalam pendidikan di sekolah. Sosok guru
menjadi panutan untuk peserta didik. Guru juga harus menjaga sikap saat bertingkah laku,
karena guru selalu menjadi contoh untuk peserta didik, kita harus bertingkah sopan dan
santun. Disini hubungan kedekatan antara guru dengan siswa sangatlah penting, mengapa
demikian hubungan guru dengan siswa yang harmonis akan berdampak baik dalam proses
belajar mengajar didalam kelas. Selain itu hubungan yang harmonis antara siswa dengan
guru juga berdampak pada hasil akademik siswa. Dengan adanya hubungan kedekatan guru
dengan siswa yang harmonis juga berdampak pada tingkat kehangatan dan murid atau siswa
menjadi patuh dan punya rasa hormat serta kepekaan yang mencirikan interaksi antara
siswa dan guru yang sangat harmonis dan dekat.
Hubungan siswa dengan guru yang positif juga dikaitkan dengan peningkatan kompetensi
sosial pada peserta didik. Selain itu hubungan siswa dengan guru mengarahkan pada banyak
upaya untuk menghabiskan waktu bersama untuk belajar bersama dan guru dapat
membantu siswa atau peserta didik dalam permasalahan yang dihadapi saat proses belajar
mengajar.

Namun ada beberapa rekan guru yang kurang setuju dengan langkah yang saya lakukan,
beliau berpendapat bahwa kita sebagai seorang guru harus tetap menjaga wibawa
dihadapan peserta didik. Peserta didik harus tetap memiliki rasa segan dan takut terhadap
guru, karena kalau peserta didik sudah merasa dekat dengan guru maka mereka akan
bertindak dan bersikap semaunya tanpa memperhatikan lagi rasa hormat terhadap guru.

Saya tetap menghormati pendapat maupun masukan dan umpan balik dari rekan guru
tersebut, namun itu berarti saya harus lebih ekstra dalam menjalin kedekatan dengan
peserta didik. Selain menjalin Friendly Relationship dengan mereka, saya juga harus tetap
menanamkan rasa hormat mereka terhadap guru sehingga para peserta didik tidak akan
berbuat atau bersikap tidak sopan

11. Saya tetap menghormati pendapat maupun masukan dan umpan balik dari rekan guru
tersebut, namun itu berarti saya harus lebih ekstra dalam menjalin kedekatan dengan
peserta didik. Selain menjalin Friendly Relationship dengan mereka, saya juga harus tetap
menanamkan rasa hormat mereka terhadap guru sehingga para peserta didik tidak akan
berbuat atau bersikap tidak sopan
Pribadi yang baik adalah pribadi yang jujur dan terbuka dengan kritik, saran dan masukan
dari orang lain. Untuk itu saya berusaha mencoba untuk menjadi pribadi yang baik tersebut.
Selama mengikuti kegiatan kompetisi maupun pelatihan yang telah saya uraikan pada essay
sebelumnya bahwa saya merasa senang dan bangga mendapatkan masukan dan umpan
balik dari orang lain. Saya menyadari bahwa masukan dan umpan balik yang saya terima
akan berdampak positif bagi diri saya pribadi. Saya meyakini bahwa masukan dan umpan
balik yang diberikan orang lain kepada saya adalah bagian dari upaya peningkatan kapasitas
diri dan profesionalisme saya sebagai guru.

12. Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik yang disampaikan kepada saya untuk
pengembangan diri, saya juga mencoba aktif dalam menguasai teknologi website/blog.
Selain mengajar saya juga ditugaskan sebagai pengelola website dan jurnalis sekolah.
Dengan tugas ini saya menjadi belajar lebih dalam tentang dunia website dan pemberitaan.
Ada banyak hal dalam dunia teknologi yang mampu meningkatkan kemampuan diri dan
diterapkan dalam pembelajaran di kelas, seperti menjadikan website sebagai media
pembelajaran. Dalam website sekolah tersebut saya isi dengan materi-materi pembelajaran
yang dapat diakses oleh semua orang termasuk peserta didik. Hanya saja, aktif mengelola
website dengan mengisi konten-konten secara rutin sedikit mengganggu waktu istirahat
karena kemampuan manajemen waktu semakin berkurang. Akan tetapi hal tersebut dapat
mempermudah proses pembelajaran di kelas.

Selain website saya juga mencoba membangun konsep hubungan yang Friendly Relationship
(bersahabat) dengan peserta didik. Hasilnya sangat efektif meski terkadang peserta didik
secara spontan melemparkan candaan yang diluar normalnya yang membuat sedikit
mengganggu. Namun saya akui pola ini sangat efektif dalam pembelajaran di kelas. Peserta
didik semakin nyaman dan suka dengan pelajaran yang saya sampaikan. Mereka lebih
menghargai keberadaan saya sebagai guru di kelas dan menghilangkan kesan siswa takut
dengan guru.

13. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa pemanfaatan masukan dan umpan balik
dan hal-hal lain diluar kebiasaan dapat mendukung proses pengembangan diri dan
mendukung proses pembelajaran. Untuk itu, proses pembelajaran yang berlangsung di
dalam kelas menggunakan pola hubungan friendly relationship telah mampu mempermudah
pekerjaan sebagai guru dalam mengajar dan mendidik. Proses pembelajaran yang
berlangsung dengan nyaman akan berpengaruh terhadap semangat mengajar serta
kecintaan terhadap pekerjaan semakin tinggi. Kualitas pekerjaan semakin baik karena proses
pembelajaran yang didukung oleh aspek-aspek lainnya seperti pemanfaatan teknologi
berupa website tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil proses pembelajaran sangat


mempengaruhi kualitas pekerjaan yang saya lakukan. Kemampuan mengelola pembelajaran
dengan hasil yang baik dapat menciptakan citra pekerjaan yang semakin baik. Baik bagi
masyarakat maupun bagi diri sendiri. Hasil proses pembelajaran yang baik juga mampu
meningkatkan motivasi belajar dan prestasi peserta didik.

14. Dalam beberapa tahun terakhir ini saya telah melakukan beberapa upaya pengembangan
terhadap orang lain, diantaranya:
- Membina dan membimbing peserta didik yang menjadi perwakilan sekolah dalam lomba
mendongeng dan berhasil mejadi juara 1 tingkat Kabupaten Bandung pada tahun 2017.
- Membina dan membimbing anggota ekstrakurikuler Pramuka SDN Pasirmalang 02 dalam
ajang Lomba Gugus Depan Unggul (LGU) Tahun 2018.
- Melakukan pengimbasan berupa bimbingan terhadap rekan guru di SDN Pasirmalang 02
dalam mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) Daring Guru Milenial tentang Strategi
Mengajar Terbaik Dimasa New Normal 2021.
- Melakukan pengimbasan berupa bimbingan terhadap beberapa guru di SDN Pasirmalang
02 dalam mengikuti pelatihan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) 2021.
Motivasi saya melakukan pengembangan tersebut murni karena ingin berbagi pengalaman
dengan orang lain, disamping ada beberapa kegiatan yang merupakan tuntutan dari
program tersebut.

15. Dalam semua pengembangan yang saya lakukan fokus pada pengembangan skill peserta
didik dan peningkatan kompetensi bidang Pendidikan untuk mendukung peningkatan
profesionalisme guru. Untuk melakukan pengembangan terhadap peserta didik maupun
terhadap guru dibutuhkan kesepahaman Bersama untuk mendapatkan kesepakatan. Yang
paling penting dalam pengembangan ini adalah membuat sebuah komitmen Bersama untuk
maju dan berkembang di awal pertemuan. Dengan demikian, kesadaran dari diri sendiri akan
muncul dan menjadi motivasi untuk melakukan pengembangan secara maksimal.

Saya meyakini bahwa sehebat apapun saya dalam mengembangkan orang lain tidak akan
berarti tanpa kesadaran dari diri orang yang dibimbing. Setelah kesepakatan tercapai maka
yang tidak kalah pentingnya adalah konsistensi dalam melaksanakan pengembangan.
Ketekunan dan keuletan dalam melakukan kegiatan harus dimaksimalkan guna mencapai
hasil yang optimal. Pada prinsipnya adalah kemauan untuk belajar dan berkembang.
Seringkali kita memiliki kemampuan tapi tidak ada kemauan untuk berkembang, maka akan
sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Namun sebaliknya, meski kemampuan kurang
namun memiliki kemauan dan semangat belajar yang tinggi maka hasilnya akan maksimal.

16. Dalam proses pengembangan terhadap orang lain dibutuhkan dukungan moril maupun
materil, seperti halnya yang saya lakukan. Mengelola, membina, dan membimbing sebuah
kelompok bukan perkara mudah. Dengan karakteristik dan pribadi yang beragam dari
anggota dibutuhkan usaha maksimal dalam upaya pengembangan. Selain itu dukungan yang
optimal sangat dibutuhkan, baik dukungan materil maupun non-materil. Secara psikologis,
para peserta pengembangan sangat membutuhkan dukungan semangat atau motivasi dari
orang lain untuk berkembang. Mental yang kuat juga menjadi bagian yang penting dipupuk.
Selain itu, dalam beberapa kegiatan tidak dipungkiri bahwa selalu membutuhkan dukungan
materil berupa pendanaan atau financial. Dukungan financial sangat dibutuhkan untuk
memenuhi biaya operasional kegiatan tersebut. Sebagai contoh, pada kegiatan
pengembangan dalam bentuk lomba tentu sangat membutuhkan biaya kegiatan. Dukungan
financial sering kali menjadi hambatan dalam melakukan kegiatan di luar sekolah. Hanya saja
selama ini mampu diatasi dengan komunikasi yang baik dan intensif Bersama para
pemangku kebijakan. Dengan komunikasi yang baik akan selalu ada solusi penyelesaian
masalah yang dihadapi, sehingga hal ini bukan merupakan hambatan yang serius.

Menjaga semangat belajar orang yang dibimbing sangat penting dilakukan guna mencapai
hasil yang optimal. Upaya sederhana yang biasa dilakukan adalah terus memberikan
perhatian yang intensif dan membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi
selama mengikuti pengembangan. Bila perlu diberikan penghargaan bagi peserta yang serius
mengikuti kegiatan.

Bagaimana hasilnya?
Setelah menerapkan berbagai upaya dan Langkah-langkah strategis sebagaimana yang telah
diuraikan sebelumnya berhasil mengembangkan skill dan kompetensi diri yang semakin baik.
Hal tersebut terbukti dengan keberhasilan menjadi juara, suksesnya event-event yang
digelar dan mampu lulus pelatihan bagi peserta pengembangan diri. Hal ini menjadi
kebanggaan tersendiri bagi saya dapat berbagi ilmu dan pengalaman kepada orang lain, baik
secara sukarela maupun dengan tuntutan tugas atau pekerjaan. Semoga pengalaman-
pengalaman ini dapat menjadi modal awal mengikuti seleksi calon guru penggerak dan
harapannya dapat diterima menjadi guru penggerak.

Anda mungkin juga menyukai