Anda di halaman 1dari 11

ESSAY GURU PENGGERAK LESTARI

1.. Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan
dalam mewujudkan motivasi tersebut?

Hal yang memotivasi saya untuk mendaftar sebagai guru penggerak adalah ingin memperoleh
pengalaman dan ilmu yang bermanfaat, yang mana ilmu dan pengalaman tersebut nanti dapat saya
terapkan dalam pembelajaran sehari-hari di sekolah. Karena ilmu pengetahuan dan teknologi
pendidikan selalu berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Sebagai seorang guru pun harus mau
untuk terus belajar agar dapat menjadi teladan dan menjadi motivator bagi anak didiknya. Dalam
kondisi riil di lapangan yang saya hadapi tidak setiap peserta didik dapat memperoleh akses yang
sama dalam bidang teknologi,sehingga sebagai seorang guru saya harus terus belajar untuk
mensikapi hal tersebut. Sehingga setiap peserta didik tetap dapat memperoleh haknya di bidang
pendidikan meski dalam kondisi yang terbatas. Selain hal tersebut, yang mendorong saya untuk
mengikuti program Guru Penggerak adalah ingin menjadi bagian dari perubahan dan perkembangan
teknologi saat ini.

Kegiatan yang saya lakukan agar dapat mewujudkan motivasi saya tersebut adalah dengan mengikuti
berbagai pelatihan. Baik pelatihan yang diselenggarakan di tingkat kecamatan maupun kabupaten.
Selain itu juga saya mengikuti berbagai Bimtek yang diselenggarakan secara daring. Saya juga sering
berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan rekan-rekan guru yang lebih senior. Untuk menambah
pengalaman yang saya miliki, saya juga memanfaatkan teknologi internet untuk mencari data dan
juga berbagai media pembelajaran yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya
dan berikan contohnya!

Sebagai seorang guru saya selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan baik kemampuan
personal maupun kemampuan profesional secara berkelanjutan, dengan cara mengikuti bimbingan
dan pelatihan peningkatan kompetensi guru baik yang dilakukan secara daring/online maupun yang
dilaksanakan secvara tatap muka atau offline, mengikuti seminar-seminar pendidikan yang
berhubungan dengan bidang keilmuan saya. Hal ini saya lakukan sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan kompetensi saya sebagai guru yang profesional. Upaya yang saya lakukan ini selain
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional saya sebagai guru, namun juga yang utama
adalah sebagai bekal saya untuk mampu membimbing dan memfasilitasi serta memotivasi anak didik
saya. Karena sejatinya seorang guru yang utama adalah sebagai motivator dan fasilitator bagi anak
didiknya dalam rangka mengembangkan sikap dan keterampilannya yang akan diperlukan bagi masa
depannya nanti.

Sebagai guru milenial saya cukup menguasai teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini terus
berkembang secara pesat. Apalagi saat ini pada saat terjadinya pandemi covid-19 di seluruh dunia,
hal ini menimbulkan penangguhan pembelajaran tatap muka di sekolah sehingga dikhawatirkan
akan terjadinya learning loss terutama di sekolah kami yang sebagian besar siswa masih terbatas
dalam penggunaan teknologi. Karenanya saya sebagai guru harus pandai-pandai mensiasati agar
pembelajaran yang menjadi hak siswa tetap dapat diterima oleh anak didik.

Kelebihan saya sebagai guru adalah selain saya cukup menguasai teknologi informasi dan
komunikasi, saya juga menguasai karakteristik anak didik saya di sekolah. Hal ini saya lakukan
melalui penelusuran aspek fisik, sosial, dan intelektual anak didik, dengan cara mengobservasi anak
didik secara langsung maupun bertanya kepada guru di kelas yang sebelumnya juga saya
membangun komunikasi dengan orang tua atau wali siswa secara intens. Dengan demikian saya
selalu berupaya untuk menyesuaikan teknik pembelajaran saya di kelas dengan karakteristik anak
didik.

Keberhasilan saya membimbing dan memfasilitasi anak didik adalah dengan mengantarkan siswa
saya menjadi juara 2 OSN, juara 3 lomba tari daerah dan juga membawa siswa saya juara 2 pada
pesta siaga.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang


memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda
melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas
inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan
pihak lain yang terlibat bila ada)

Pada bulan September tahun 2018 saya pernah membuat pembelajaran berbasis teknologi yang
saya laksanakan di kelas yang saya ampu yaitu kelas V. Hal ini didasari karena masih banyak anak
didik yang belum dapat menguasai materi pemberlajaran. Metode pembelajaran yang saya
manfaatkan yaitu Media Pembelajaran Interaktif sederhana berbasis power point yang saya buat
sendiri. Hal ini saya lakukan dalam rangka mengenalkan siswa pada salah satu teknologi yang saat ini
sudah berkembang dengan pesat yaitu laptop.

Ide tersebut saya tuangkan dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul "Upaya
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik mupel IPA tema 3 Makanan Sehat
melalui Media Pembelajaran Interaktif (MPI) pada siswa kelas V SD Negeri Tegalkuning PPK
Banyuurip Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2018/2019"

Ide ini saya realisasikan dengan berbagai macam pertimbangan , diantaranya :

1. Untuk meningkatkan pemahaman anak didik terhadap materi juga memberikan pengalaman
secara langsung bagi anak didik agar pembelajaran lebih bermakna.

2. Untuk meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, karena selama ini
kegiatan belajar mengajar di kelas hanya berpusat pada guru. Dan anak didik hanya mendengarkan
saja tanpa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

3. Untuk mengenalkan teknologi komunikasi dan informasi yaitu laptop kepada anak didik. Karena
bagi anak didik di sekolah laptop merupakan hal yang masih baru.
Keadaan ini saya manfaatkan untuk menuangkan ide saya tersebut kepada anak didik sebagai salah
satu upaya dalam menyongsong era Revolusi Industri 4.0 yaitu menguasi teknologi komunikasi dan
informasi. Dengan proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi anak didik lebih antusias
dalam belajar.

Dengan pembelajaran berbasis teknologi tersebut ternyata mampu memberikan dampak positif baik
kepada guru selaku fasilitator, anak didik juga kepada sekolah.

Dampak terhadap guru :

1. Guru dapat meningkatkan keprofesionalannya dalam mengelola pembelajaran di kelas.

2. Guru menemukan pengalaman baru dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran di kelas.

3. Guru dapat meningkatkan keaktifan anak didik dalam proses pembelajaran di kelas.

4. Guru dapat memotivasi anak didik untuk memanfaatkan teknologi yang ada untuk dapat belajar
dengan lebih baik lagi.

Dampak terhadap siswa (anak didik) :

1. Siswa menjadi lebih aktif selama proses pembelajaran karena pembelajaran yang lebih menarik
dan tidak monoton

2. Pembelajaran yang dialami siswa menjadi lebih bermakna karena siswa mengalaminya secara
langsung.

3. Siswa menjadi lebih antusian untuk belajar di hari-hari berikutnya.

Dampak terhadap sekolah:

1. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya yang ada di sekolah

2. Membantu dalam proses mewujudkan visi dan misi sekolah.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan
kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat,
pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh
masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan
kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang
Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Pada bulan November 2021 sesuai dengan program dari Kemdikbud akan diselenggarakan Asesmen
Nasional. Asesmen Nasional ini dilaksanakan menyeluruh di semua jenjang pendidikan dimulai dari
tingkat SD sampai dengan jenjang SMA dan sederajat. Karena Asesmen Nasional ini merupakan hal
yang baru bagi kami di sekolah dasar, maka kami membutuhkan waktu persiapan yang lebih
dibandingan dengan jenjang yang lebih tinggi seperti SMP atau SMA. Persiapan meliputi persiapan
sarana dan prasarana maupun persiapan dalam hal materi. Dalam pelasanaan asesmen yang dinilai
tidak hanya dari segi siswanya tetapi bapak/ibu guru pun juga diwajibkan untuk mengisi survey
lingkungan belajar.

Dalam pelaksanaan asesmen nasional di sekolah kami, saya ditunjukkan sebagai proktor yang
menangani langsung persiapan untuk asesmen terutama persiapan sarana dan prasarana yang
meliputi harus mempersiapkan laptop sesuai dengan jumlah minimal yang diwajibkan dan juga
menyiapkan jaringan internet yang kebetulan sekolah kami belum miliki. Saya juga dipercaya untuk
menjadi proktor di tingkat kecamatan dan membantu proktor-proktor dari sekolah yang lain. Dengan
tugas dan tanggung jawab tersebut apalagi saya juga guru kelas V yang wajib menyiapkan siswa
untuk mengikuti assesmen nasional, maka saya berkonsultasi dengan kepala sekolah untuk
mensikapi hal tersebut.Akhirnya setelah rapat dengan kepala sekolah maka dibentuklah Panitia
untuk persiapan pelakasanaan Asesmen Nasional untuk membantu tugas saya.

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam
situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang
telah direncanakan?

Setelah terbentuk kepanitiaan maka diadakan rapat yang membahas pelaksanaan Asesmen Nasional
di sekolah. Maka kami mulai mempersiapkan pelaksanaan Asesmen Nasional di sekolah kami, yang
memang harus mulai dipersiapkan beberapan bulan sebelumnya. Dengan beberapa tahapan yang
harus dipersiapkan oleh masing-masing sekolah. Pada bulan Juli sebagai sebagai guru kelas V saya
harus mengikuti Bimbingan Teknis untuk mempersiapkan siswa dalam mengerjakan Asesmen
Nasional dan pada saat yang bersamaan ada kegiatan yaitu Verval TIK yang meliputi kesiapan
minimal 6 buah laptop utama dan 2 laptop cadangan, akses internet dengan bandwith minimal yang
sudah ditentukan. Sementara di sekolah kami hanya memiliki 3 buah laptop dan belum memiliki
jaringan internet.

Karena sebagian besar (85%) guru yang ada di sekolah saya adalah guru senior yang masih minim
penguasaan teknologi informasinya dan saya adalah guru yang termuda sekaligus operator sekolah
yang biasanya menangani segala hal yang berhubungan dengan laptop dan laporan online, maka
saya mengalami kesulitan untuk membagi tugas ke guru yang lain.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak
untuk bekerja sama?

Pada saat dimulainya tahapan pelaksanaan asesmen nasional yang dimulai dengan verval TIK
kemudian simulasi 1 dan simulasi 2 kemudian dilanjutkan dengan gladi bersih dan asesmen utama.
Banyak kendala, kesulitan dan masalah yang muncul dan harus kami hadapi. Namun saya tidak patah
semangat, saya selalu berusaha untuk mendampingi dan menjelaskan dengan cara yang
sesederhana mungkin agar mudah dipahami. Dengan dukungan dari kepala sekolah serta pihak
pemerintahan desa, kami dapat mengatasi berbagai kendala yang muncul selama tahapan
pelaksanaan asesmen nasional.

Beberapa kendala, masalah dan kesulitan yang saya hadapi selalu saya bicarakan dengan kepala
sekolah dan juga kepala desa selaku wakil dari pemerintahan desa. Contoh masalah yang kami kami
komunikasikan dengan kepala desa antara lain penyediaan sarana dan prasarana yang masih
kekurangan yaitu laptop. Selain itu kami juga bekerja sama dengan pemerintah desa dalam
penyedian genset yang diwajibkan harus tersedia padahal dana dari sekolah tidak memungkinkan
untuk pembelian genset.

Adapun kendala yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan asesmen nasional yang berhubungan
dengan guru-guru senior yang lain, saya berusaha menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan
lebih mudah dipahami. Selain itu juga saya mengajak rekan-rekan guru yang lain untuk mencoba
simulasi pengerjaan asesmen nasional agar mereka ada gambaran dalam pelaksanaan asesmen
nasional. Bagi guru dan kepala sekolah juga diwajibkan untuk mengisi survey lingkungan belajar
yang harus dikerjakan secara online dan dikerjakan saat asesmen nasional berlangsung.

Bagaimana hasilnya?

Dengan berbagai upaya dan usaha yang maksimal, kerjasama antara rekan-rekan guru yang solid dan
mau untuk terus belajar, serta fasilitas yang mulai mendukung, tentu berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan pelaksanaan asesmen nasional di sekolah kami. Dalam tiap tahapan asesmen
nasional yang kami lalui mulai dari verval TIK, simulasi 1, simulasi 2, gladi bersih dan asesmen utama,
semakin lebih baik dalam tiap tahapannya. Dan pada akhirnya kami dapat melaksanakan kegiatan
asesmen utama secara sukses dan lancar tanpa ada kendala yang berarti. Semua jawaban siswa
terkirim dengan baik dan begitu pula jawaban survey lingkungan belajar yang dilaksanakan oleh guru
juga terkirim 100%.

3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui
dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi
situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda
hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!

Pada pertengahan bulan Maret tahun 2020, pandemi covid-19 mulai menyebar di Indonesia yang
mengharuskan setiap orang tinggal di rumah saja (stay at home) kecuali dalam keadaan yang penting
dan dilakukan seperlunya. Kebijakan ini berpengaruh banyak terhadap proses pembelajaran di
sekolah. Pola belajar mengajar berubah secara drastis dari pembelajaran tatap muka secara
langsung berubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau daring (online). Sontak saja hal ini membuat
semua guru, siswa dan orang tua kaget dengan peraturan baru tersebut. Karena pembelajaran
daring yang harus diterapkan menuntut agar setiap peserta didik mampu memiliki fasilitas untuk
pembelajaran yaitu telepon genggam dan kuota internet. Yang mana tidak setiap orang tua siswa
mampu menyediakannya.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi
tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?

Kegiatan pembelajaran secara daring pun dimulai dengan segala keterbatasannya. Langkah awal
yang saya lakukan untuk mengelola pembelajaran agar tetap dapat berjalan dengan baik adalah
membentuk Whatsapp grup kelas yang anggotanya terdiri dari orang tua dan guru kelas. Tugas
pertama yang saya kirimkan melalui grup tersebut adalah membuat poster bertema cara mencegah
Covid-19. Saya memberi batasan waktu untuk mengerjakan tugas tersebut dan mengirimkan
hasilnya dalam bentuk foto (JPEG). Pada minggu berikutnya saya mengirim link materi video
pembelajaran yang berasal dari youtube kemudian saya juga mengirimkan soal-soal yang harus
dijawab oleh siswa. Waktu pengumpulan tugasnya pun saya batasi dan dikumpulkan tetap dalam
bentuk foto. Begitu pun pada pembelajaran berikutnya.

Dari tiga kali pertemuan pembelajaran daring, saya menemukan berbagai kendala dan masalah,
diantaranya :

1. Banyak siswa yang belum memahami tugas yang diberikan

2. Ada beberapa siswa yang tidak mengirimkan tugasnya karena tidak memiliki kuota.

3. Banyak siswa yang terlambat mengirimkan tugas karena telepon genggam digunakan oleh orang
tuanya untuk bekerja jadi siswa baru mengirimkan tugasnya setelah orang tua selesai bekerja, selain
itu karena dalam satu keluarga hanya memiliki satu telepon genggam dan ada beberapa anak yang
masih sekolah dan harus mengikuti pembelajaran daring maka telepon genggam digunakan secara
bergantian dengan saudara-saudaranya lain.

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat
keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?

Setelah saya pelajari, kendala-kendala atau masalah yang muncul selama pembelajaran daring
(Pembelajaran Jarak Jauh/online), saya menyimpulkan bahwa faktor utama hal tersebut dapat
terjadi adalah kurangnya fasilitas yang dimiliki oleh siswa. Yaitu tidak semua siswa memiliki telepon
genggam sendiri, jadi telepon genggam yang digunakan untuk pembelajaran daring adalah telepon
genggam yang dimiliki oleh orang tuanya. Itupun hanya ada satu dalam satu keluarga padahal dalam
keluarga tersebut rata-rata memiliki anak usia sekolah lebih dari satu jadi harus bergantian dalam
menggunakannya.

Saya menjalin komunikasi dengan orang tua atau wali siswa untuk mendapatkan solusi pemecahan
masalah agar pembelajaran tetap dapat berlangsung tetapi tanpa membebani orang tua seperti
membeli telepon genggam lagi. Karena hal tersebut sangat tidak mungkin mengingat sebagian besar
orang tua siswa hanya menggandalkan hasil dari bertani atau buruh di sawah orang lain.

Selain kendala tidak memiliki telepon genggam, sebagian siswa yang lain tidak mengumpulkan
jawaban dari tugas yang diberikan adalah tidak memiliki kuota untuk membuka whatsapp ataupun
materi yang dikirimkan oleh guru. Tetapi hal ini dapat diatasi bersamaan dengan program
pemerintah yaitu program pemberian bantuan kouta belajar yang dilaksanakan oleh kemdikbud.
Saat program ini berlangsung masih juga terdapat kendala yaitu nomor telepon yang didaftarkan
sudah tidak aktif karena bagi masyarakat desa akan lebih murah membeli nomor telepon yang baru
dari pada mengisi kuota di nomor yang sama.

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?

Saya mencoba beberapa alternatif atau pertimbangan-pertimbangan yang lain dalam mengatasi
banyaknya siswa yang terlambat mengumpulkan tugas ataupun bahkan tidak mengumpulkan
tugasnya. Dan dengan berbagai pertimbangan dari penyebab munculnya masalah, saya mengambil
keputusan yaitu dengan membentuk kelompok - kelompok kecil untuk belajar bersama terdiri dari
dua sampai tiga orang yang saya kunjungi di rumah setiap seminggu sekali. Tugas yang diberikan
diluar jam kunjungan tetap saya kirim lewat whatsapp berbentuk foto kemudian siswa
mengerjakannya di buku tugas khusus yang akan dikumpulkan dan dinilai setiap minggu sekali saat
kunjungan belajar. Hal ini meningkatkan jumlah siswa yang mengumpulkan tugas. Semua siswa
mengerjakan tugasnya karena bagi siswa yang tidak memiliki telepon genggam ataupun kuota dapat
menyalin soalnya dari teman yang memiliki kuota, dan mengerjakannya di buku tugas yang tidak
membutuhkan biaya tambahan.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman
Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda
dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?

Saat ini perkembangan dunia pendidikan sangat pesat. Paradigma pendidikan pun terus berubah
mengikuti perkembangan jaman yang semakin canggih. Sebagai seorang guru kita juga harus ikut
berkembang dan selalu terbuka terhadap perubahan. Kita harus terus belajar karena jika kita tidak
mengikuti perkembangan terutama perkembangan dunia pendidikan, maka kita akan tertinggal.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut kita untuk terus memepelajari hal-hal
yang baru. Dan sebagai guru kita tidak akan dapat memfasilitasi siswa untuk berkembang sesuai
perkembangan jaman, jika kita berhenti belajar. Salah satu cara bagi guru untuk selalu
mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya dengan cara mengikuti berbagai pelatihan dan
juga bimbingan teknis (BIMTEK).

Pada tahun 2020 saat terjadi pandemi COVID-19, dengan adanya peraturan pembatasan kegiatan
maka saya tidak dapat lagi mengikuti pelatihan dan bimbingan teknis (BIMTEK) lagi. Karena biasanya
kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan dengan cara tatap muka. Pada saat itu Kepala Sekolah
menyarankan saya untuk mengikuti pelatihan dan bimbingan teknis (BIMTEK) yang diselenggarakan
secara online. Saya pun menerima saran Bapak Kepala Sekolah dengan riang dan senang hati karena
saya dapat kembali belajar dan meningkatkan pengetahuan saya.
Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda?

Setelah mendapat saran dan masukan dari Bapak Kepala Sekolah, saya pun segera mencari
penyelenggara pelatihan dan bimbingan teknis (BIMTEK) secara online. Salah satu situs yang
direkomendasikan situs guru belajar dan berbagi dari kemdikbud. Banyak sekali pelatihan yang
diadakan secara daring (online) oleh kemdikbud melalui sistus guru belajar dan berbagi. Apalagi
pada masa pandemi seperti sekarang. Guru tetap dapat berkembang dan belajar ilmu-ilmu
pengetahuan baru dengan tetap dapat menjaga protokol kesehatan.

Saya juga mengajak rekan-rekan guru yang lain baik dari sekolah saya sendiri maupun rekan -rekan
guru dari sekolah yang lain untuk mengikuti berbagai macam pelatihan dan bimbingan teknis
(BIMTEK ) yang diselenggarakan oleh kemdilbud melalui situs guru belajar dan berbagi. Ternyata
banyak rekan-rekan guru yang belum mengetahui adanya pelatihan dan bimbingan teknis (BIMTEK)
secara daring tersebut.

Dengan mengikuti pelatihan dan BIMTEK tersebut saya mendapatkan banyak keuntungan
diantaranya semakin menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang berguna bagi saya dalam
pembelajaran di kelas. Disamping itu saya juga memperoleh sertifikat yang dapat digunakan untuk
menunjang jenjang karier saya sebagai guru.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda,
Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda?
Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat
Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri, saya juga belajar
membuat berbagai alat peraga pembelajaran yang dapat mendukung proses belajar siswa. Dengan
alat peraga pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan pengetahuan siswa
maka siswa akan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran, karena materi pembelajaran
tidak bersifat abstrak. Ada beberapa alat peraga pembelajaran yang sudah saya buat diantaranya
Media Pembelajaran Interaktif (MPI) berbasis power point sederhana, alat peraga sistem peredaran
darah, dll.

Selain itu saya juga mempelajari berbagai model pembelajaran terbaru yang dapat saya terapkan di
kelas yang saya ampu. Agar pembelajaran lebih bervariasi dan dapat lebih menarik minat siswa
dalam belajar. Sehingga siswa dapat leboih fokus dalam belajar dan membangkitkan minat siswa
untuk selalu belajar. Sebagai seorang guru saya harus selalu berproses dan mengembangkan
kemampuan diri meskipun saya harus keluar dari zona nyaman.

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan
Anda?
Sebagaimana yang sudah saya uraikan sebelumnya bahwa pemanfaatan masukan dan umpan balik
dalam proses pengembangan diri dan cara-cara di luar kebiasaan dapat mendukung proses
pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Selain siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, siswa juga sangat bersemangat untuk
mengerjakan setiap tugas yang diberikan. Hubungan antara guru dengan siswa juga terasa lebih
hangat dan akrab sehingga siswa tidak lagi segan dan malu untuk bertanya kepada guru apabila ada
materi pembelajaran ataupun tugas-tugas yang belum dipahami. Hal ini berpengaruh kepada
prestasi siswa di dalam kelas.

Dengan demikian saya dapat mengambil kesimpulan bahwa proses pengembangan diri guru juga
berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di dalam kelas. Kemampuan saya yang semakin
meningkat dalam mengelola pembelajaran di dalam kelas juga berpengaruh terhadap motivasi
belajar siswa. Dengan motivasi belajar yang semakin meningkat maka berpengaruh juga terhadap
prestasi belajar siswa.

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya


dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya),
misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas
dan tanggung jawab baru, atau lainnya.

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut?

Salah satu contoh kegiatan pengembangan terhadap orang lain yang saya lakukan adalah pada
tahun 2018 saat saya baru saja mutasi ke sekolah saya saat ini yang kebetulan berbeda kecamatan
dengan sekolah asal saya. Di sini banyak teman-teman guru PNS terutama yang berasal dari guru
bantu masih kesulitan untuk mengusulkan kenaikan pangkat. Banyak dari mereka yang seharusnya
sudah mengusulkan kenaikan pangkat menjadi tertunda karena tidak memahami bagaimana proses
pengusulannya dan berkas pendukung apa saja yang harus disiapkan. Kebetulan di kecamatan asal
saya dulu, saya dipercaya sebagai TIM PAK (Penilaian Angka Kredit) Kecamatan, maka saya
berinisiatif untuk membantu teman-teman guru yang memang sudah saatnya untuk mengusulkan
kenaikan pangkat.

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.

Fokus pengembangan beberapa bentuk bantuan yang saya berikan kepada teman-teman guru yang
akan mengusulkan kenaikan pangkat diantaranya :

1. Membimbing dalam pembuatan DUPAK (Daftar Usul Penetapan Angka Kredit). Dalam pembuatan
DUPAK diperlukan ketelitian dalam penghitungan angka kredit karena setiap orang memiliki nilai
angka kredit yang berbeda-beda sehingga membutuhkan pemahaman yang lebih.

2. Membimbing dalam pembuatan resume atau laporan kegiatan PKB (Pengembangan


Keprofesionalan Berkelanjutan). Hal ini perlu dilakukan karena untuk mendapatkan nilai
pengembangan diri bagi guru harus memenuhi beberapa syarat. Diantaranya setiap kegiatan
pengembangan diri yang diikuti guru harus dibuktikan dengan adanya sertifikat (STTPL), laporan
kegiatan (resume) dan surat tugas. Sedangkan sebagian besar dari guru belum memahami cara
membuat laporan kegiatan. Padahal salah satu syarat utama untuk dapat mengusulkan kenaikan
pangkat bagi guru adalah memiliki nilai PKB (Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan).

3. Membimbing teman-teman guru dalam pembuatan alat peraga pembelajaran yang dapat menjadi
salah satu pendukung nilai untuk pengusulan kenaikan pangkat.

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda
temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan
untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?

Bentuk dukungan yang saya berikan kepada teman-teman guru yang akan mengusulkan kenaikan
pangkat adalah dengan selalu memberikan motivasi dan bimbingan agar mereka lebih bersemangat
dalam membuat serta melengkapi persyaratan yang diwajibkan. Selain itu saya juga membentuk
grup whatsapp (WAG) agar dapat memudahkan dalam berkomunikasi dan berdiskusi agar semua
dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan tenggat waktunya. Saya juga menyarankan
teman-teman guru selama proses pembuatan usulan dikerjakan secara berkelompok atau bersama-
sama sehingga apabila ada yang menemui kesulitan dapat saling membantu.

Meskipun sudah dikerjakan secara bersama-sama dan membentuk whatsapp grup tetapi madsih
juga muncul hambatan dalam prosesnya. Hambatan yang muncul diantaranya masih ada teman guru
yang belum menguasai penggunaan laptop. Solusi yang saya berikan kepada teman guru tersebut
adalah dengan membantu mengetikan usulannya atau saya juga mengusulkan untuk meminta
tolong teman lain yang tidak mengusulkan kenaikan pangkat untuk membantu mengetikkannya.
Hambatan lain yang saya temui adalah masih banyak teman-teman yang belum memahami cara
penghitungan angka kredit. Solusi yang saya berikan adalah dengan membantu teman tersebut
untuk menghitung angka kreditnya karena setiap orang belum tentu memiliki nilai yang sama.

Meskipun sudah dibentuk kelompok kerja dan juga whatsapp grup tetapi masih ada juga teman yang
pesimis untuk melanjutkan pembuatan usulan DUPAK (Daftar Usul Penetapan Angka Kredit) adalah
dengan selalu memberikan semangat dengan cara selalu menjawab apabila ada teman yang
bertanya baik di grup whatsapp maupun saat kerja kelompok. Hal ini saya lakukan agar teman-
teman semakin bersemangat dan termotivasi untuk terus melanjutkan proses pesngusulannya.

Bagaimana hasilnya?

Setelah melalui proses pembuatan usulan yang membutuhkan waktu dan tenaga, akhirnya semua
teman guru yang berjumlah 18 orang dapat menyelesaikan berkas usulannya berikut lampirannya
tepat waktu. Sehingga proses pengusulan kenaikan pangkatnya dapat berjalan sesuai jadwal dan
tidak ditolak oleh pihak Dinas Pendidikan Kabupaten. Enam bulan berikutnya setelah pengusulan
berkas akhirnya SK ( Surat Keputusan) kenaikan pangkat bagi teman-teman yang berjumlah 18 orang
dapat diterima oleh yang bersangkutan. Hingga saat ini walaupun 4 tahun telah berlalu teman-
teman yang saat itu mengusulkan kenaikan pangkat masih terus berkomunikasi dengan saya. Bahkan
saat ini sudah ada sebagian teman-teman guru sudah mengusulkan kenaikan pangkat pada pangkat
berikutnya. Sampai saat ini pun saya masih sering membantu teman-teman guru yang akan
mengusulkan kenaikan pangkatnya.

Anda mungkin juga menyukai