Anda di halaman 1dari 4

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?

Yang memotivasi saya mengikuti Guru Penggerak adalah untuk mengembangkan diri agar bisa lebih baik lagi dalam mengajar,memperoleh
pengalaman baru berkaitan dengan Guru Penggerak,Memperoleh pengetahuan belajar berkaitan dengan memerdekakan pembelajaran.
Dan dalam mewujudkan motivasi tersebut yang saya lakukan sekarang adalah Bertanya kepada Guru yang berpengalaman yang telah mengikuti
Program ini diangakatan sebelumnya,dan punya keinginan yang kuat untuk ikut serta dalam program Guru penggerak ini agar kedepannya bisa
memberikan perubahan didunia pendidikn,berkreasi ,berinovasi sesuai perkembangan zaman yang semakin modern diera digital ini.

Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!
Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai Guru Penggerak adalah Memberikan suatu perubahan dinamika belajar pada peserta didik dengan
membuat proses pembelajaran yang sifatnya menyenangkan dan berpusat pada peserta didik,selain itu juga mampu memanfaatkan Teknologi dan
komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran
kelebihan saya yang mendukung peran sebagai guru penggerak adalah saya memiliki keinginan akan suatu perubahan, saya ingin terus berinovasi
untuk mewujudkan perubahan dan saya berani berbeda dengan yang pada umumnya, dalam keseharian saya sebagai seorang guru saya merasakan
bahwa saya memerlukan inovasi dan perubahan saya memerlukan penyegaran informasi pendidikan, inovasi terbaru sehingganya dengan adanya
seleksi calon guru penggerak saya termotivasi untuk mengikuti seleksi ini, semuanya demi perubahan yang saya harapkan,.
Berdasarkan semua kapasitas dan kemampuan yang saya miliki saat ini, saya merasa satu hati dan meyakini untuk bisa ikut berpartisipasi dalam
seleksi calon guru penggerak, contohnya dalam lingkungan sekolah saya, saya adalah guru yang selalu aktif dalam semua kegiatan disekolah yang
berinteraksi langsung dengan peserta didik, peserta didik memiliki ide-ide terbaru mereka tentang suatu kegiatan mereka akan mendiskusikan
dengan saya tentang langkah-langkah atau tahapan yang bisa mereka lakukan untuk mewujudkan semua ide dan pemikiran mereka.
Contoh lain dalam pembelajaran dikelas, saya bisa menyajikan pembelajaran yang menarik dengan menggunakan LCD sehingga peserta didik
tidak akan merasa jenuh dengan mata pelajaran yang saya ajarkan, bahkan sering kali saya mendengar peserta didik berceloteh, mereka
menginginkan pembelajaran sehari full, semua itu dikarenakan, dalam proses pembelajaran saya menciptakan suasana belajar yang mengasikan
dan nyyaman,sehingga peserta didik berlomba-lomba untuk berpartisipasi aktif selama kbm berlangsung.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa
yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda
lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
Pemberdayaan yang saya lakukan dan memberikan dampak nyata yaitu salah satu contoh pembiasaan yang dilakukan di sekolah saya sendiri,
biasanya peserta didik saat bertemu guru atau orang yang lebih tua mereka tidak terbiasa memberikan salam, namun saya membiasakan kegiatan
senyum sapa dan salam.
Pada awalnya sebelum saya menginisitif program 3 S, di sekolah, peserta didik saat bertemu guru atau orang yang lebih tua mereka hanya lewat
tanpa memberikan salam, hal ini sedikit menggangu fikiran saya, mungkin karena kita dibiasakan dengan adat dan kebiasan ketimuran, sehingga
hal itu sedikit menggangu fikiran saya, sehingganya saya berusaha memikirkan cara apa yang bisa membiasakan setiap peserta didik memiliki rasa
hormat kepada guru yang ditunjukan nyata.
Sehingganya saya merumuskan pembiasan 3s disekolah saya dengan bantuan seluruh staf dewan guru dan kepala sekolah kami mulai menerapkan
pembiasan itu, pertama-tama untuk membiasakanya kami yang melakukan hal pertama kali 3s saat bertemu peserta didik, namun lambat laun
perlahan peserta didik mulai terbiasa melakukan hal 3s pertama kali saat bertemu guru atau yang lebih tua dari usianya.

Pembiasaan lainnya yang saya biasakan disekolah saya yaitu menerapkan Pembelajaran Berbasis Android dengan memanfaatkan aplikasi
googleforms dalam hal ini dalam penilaian ulangan. Saya melihat hampir semua peserta didik memiliki dan mampu menggunakan telepon
genggam berbasis android,Keadaan ini saya manfaatkan untuk menuangkan ide kepada peserta didik sebagai salah satu upaya dalam menyongsong
Era Revolusi Industri 4.0.Dan dengan menggunakan aplikasi google forms dalam setiap pelaksanaan ulangan ,peserta didik dapat lebih cepat
mengerjakan dan juga guru bisa lebih akurat menilai hasilnya.Dengan pembiasaan tersebut ternyata mampu memberikan manfaat bagi bagi peserta
didik diantaranya dapat Meningkatkan motivasi belajar peserta didik;Meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik,Membuat peserta didik
lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang komplek; Meningkatkan kreativitas peserta didik;. Meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam menggunakan teknologi baru, memahami proses dan cara kerjanya.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama
dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh
masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen
membantu Anda mencapai tujuan bersama.
Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan
mengapa? Gambarkan secara jelas!
Kejadian terjadi pada tahun 2018, saat itu ada seorang peserta didik yang sangat ingin bersekolah tetapi orang tuanya khususnya
bapak tidak mendukung karena anak ini sudah disuruh bekerja mencari uang , anak ini pernah menceritakan pengalamanya kepada
saya, maka saya berusaha agar anak ini dapat tetap bersekolah dan, dalam hal ini saya dan kepala sekolah saat itu berusaha
melakukan pendekatan dan usaha lainya sehingga bapak dari peserta didik ini bisa lebih terbuka pemikiran dan mau menerima
saran dan masukan dari saya dan kepala sekolah, saat itu juga saya bersama komite sekolah sebagai perwakilan dari masyarakat
dan orang tua peserta didik.

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi
tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang
telah direncanakan?
kesulitan yang saya hadapi saat itu adalah dari segi bahasa, karena sejujurnya orang tua yang saya temuai adalah orang tua yang
dalam keseharianya hanya mengerti dan menggunakan bahasa daerah, dan kebetulan saya sedikit tidak mengerti dengan bahasa
derah yang digunakan orang tua tersebut, pertama saya mendapat penolakan saat berkunjung kerumah siswa tersebut, penolakanya
secara kasar sehingga saya memilih kembali dan berusaha mencari cara yang lebih baik lagi agar dapat bertemu langsung dan
berbicara dengan orang tua tersebut, ada perasaan takut, cemas dan khawatir bahkan sempat saya berputus asa, namun saya
berusaha mengembalikan semangat saya dengan mengingat keinginan siswa saya tersebut yang menangis dan masih ingin terus
bersekolah, hal itu menambah semangat saya untuk kembali berkunjung ke tempat orang tua ini, kali ini saya bersama komite
sekolah yang berkunjung, hal itu biar lebih memudahkan saya dalam berkomunikasi dengan orang tua ini, dalam kunjungan kali ini
kami sudah mendapat penerimaan walaupun masih ada penolakan dari orang tua siswa ini, namaun saya tetap berkomitmen untuk
bisa minimal membangun komunikasi lebih awal

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama?
upaya yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak, pertama dari atasan atau kepala sekolah, sebagai
atasan saya disekolah kepala sekolah adalah orang yang memiliki kekuasaan dalam hal pengambilan keputusan sehingga
membangun komunikasi yang baik dengan kepala sekolah saya dengan menceritakan seluruh kejadian dan meminta bantuan dan
dukungan dari kepala sekolah adalah cara saya membangun komitmen bersama kepala sekolah,
selanjutnya dengan komite sekolah, komite sekolah adalah perwakilan masyarakat dan orang tua dari peserta didik yang memiliki
andil dan pengaruh cukup besar disekolah, karena komite sekolah adalah penyambung lidah dari orang tua dan masyarakat yang
ada di sekolah, komite sekolah lebih dekat dengan seluruh orang tua murid, sehingga dengan kominikasi yang baik dengan komite
sekolah saya yakin akan menyamakan persepsi dan tujuan saya dengan komite sekolah.
Selanjutnya warga sekolah, warga sekolah terdiri dari seluruh orang yang ada dilingkungan sekolah saya, dari rekan-rekan
guruhingga peserta didik, saya berusaha meyakinkan mereka untuk tetap berfikir positif, menciptakan lingkungan sekolah yang
ramah, nyaman dan mengasikan, menumbuhkan rasa saling menghargai, menghormati antar sesama, sehingga iklim yang positif
yang yang di ciptakan dilingkungan sekolah akan mampu memberikan nuansa positif sehingga, pandangan dan pemikiran orang lain
yang berada dilingkungan sekolah akan baik juga tentang keadan dan situasi di sekolah saya, khusus untuk rekan-rekan guru saya
selalu bengingatkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan, saya berusaha membantu teman-
teman guru yang memerlukan bantuan dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.
Bagaimana hasilnya?
Hasil yang saya dapatkan dari usaha pada saat itu, sekolah jadi menyenagkan, hubungan yang baik tercipta antara rekan sesama
guru dan peserta didik, khusus untuk siswa saya yang bersalah, allhmdullilah settelah berkali-kali saya mendapat penolakan tapi
dengan usaha dan ikhtiar saya akhirnya saya bisa membangun komunikasi dengan orang tua peserta didik yang bermasalah
tersebut, akhirya siswa saya dapat kembali bersekolah dengan ijin dari orang tuanya, sekolah di lingkungan yang menyenangkan
dan di dalam keluarganyapun tercipta ketenangan karena si bapak sudah mau lebih berfikiran terbuka.pada akhirnya hasil tak akan
menghianati usaha, dan saya sangat bersyukur dengan semua usaha yang telah saya lakukan tentu saja dengan bantuan seluruh
rekan, rekan guru, kepala sekolah dan juga komite sekolah

3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh
pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!
Pada pertengahan bulan Maret 2020, Indonesia dinyatakan darurat pandemic Corona Virus Disease 19 (Covid-19), yang mengharuskan semua
orang tetap berada di rumah saja (stay at home), kecuali dalam keadaan-keadaan penting dan dilakukan seperlunya. Kebijakan tersebut juga
berimbas terhadap aktifitas di dunia pendidikan, dimana aktifitas pembelajaran juga harus dilakukan di rumah saja dengan cara belajar dalam
jaringan (Belajar dari rumah masing-masing). Sontak saja, semua guru dan peserta didik kaget dengan kebijakan yang mau tak mau harus
diindahkan demi memutuskan rantai penyebaran covid-19. Bagaimana tidak, dengan sistem pembelajaran Dalam Jaringan (daring) tentunya
menuntut peserta didik dan guru harus memiliki fasilitas seperti telephon Genggam Pintar (Smartphone berbasis android) atau Personal Computer
(laptop) dan quota internet untuk bisa terhubung antara peserta didik dan guru.
Kepala Sekolah dan guru membuat kesepakatan (melalui diskusi dalam WhatsApp Group/WAG) untuk berkomitmen melaksanakan pembelajaran
daring. Semua guru wajib menyampaikan ke peserta didik melalui WAG masing masing perwalian kelas akan kebijakan pembelajaran daring
tersebut, dan menyampaikan jadwal pembelajarannya masing-masing.
Kegiatan pembelajaran daringpun dimulai. Sebelum melaksanakan pembelajaran daring, masing-masing guru membuat WhatsApp Group Guru
Kelas, agar mudah terhubung antara guru dan komunitas peserta didik dalam 1 rombel/kelas. Seketika muncul permasalahan-permasalahan yang
cukup kompleks, di antaranya:
1. Tidak semua peserta didik memiliki Handphone;Handphone banyak dibawa oleh orang tua ke tempat kerjanya sehingga sulit bagi siswa untuk
belajar daring
2. Ada yang memiliki Handphone, tapi tidak/kurang mampu untuk membeli quota internet;
3. Posisi/lokasi yang sulit dari jangkauan internet;
4. Tidak semua guru dan peserta didik mampu/mahir menggunakan aplikasi yang mendukung untuk kegiatan pembelajaran di Handphone, seperti
zoom, google classroom, dll.
5. Setiap akhir pekan, guru diwajibkan membuat dan mengirim laporan keterlaksanaan pembelajaran daring ke
Kepala Sekolah melalui suatu link yang harus diakses oleh masing-masing guru. Namun tidak semua guru mahir dan mampu mengakses link
tersebut.
6. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud RI), materi atau tugas yang diberikan tidak wajib bertujuan pencapaian
kompetensi peserta didik, tapi cukup menghubungankan materi pelajaran dengan Covid-19. Akibatnya guru bingung mencari ide kegiatan
pembelajaran.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda
identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
Pada awal permulaan kegiatan Pembelajaran Daring, saya dan peserta didik sepakat melaui WAG Kelas 6 (kemudian disingkat WAG-Kls
6A).
Saya memulai dengan tugas pertama, yaitu membuat poster tentang Perkembangbiakan Generatif pada Hewan. Saya memberi batasan waktu
kepada peserta didik untuk menyelesaikan tugas tersebut, kemudian mengirimkan kembali ke WA pribadi saya dalam bentuk foto/JPEG.
Sepekan kemudian, saya melanjutkan ke pertemuan ke-2 pembelajaran daring. Lagi, saya memberi tugas kepada peserta didik berupa membuat
ringkasan materi pelajaran dan mengirimkannya kembali ke WA pribadi saya dalam bentuk JPEG. .
Dari permulaan pembelajaran daring dan kemudian dilanjutkan dengan pembelajarn ke-dua, diwarnai berbagai masalah yang dapat saya simpulkan
sebagai berikut :
1. Banyak peserta didik yang sulit memahami dan kurang mengerti dengan instruksi tugas;
2. Banyak peserta didik yang terlambat dan bahkan tidak mengirimkan kembali foto tugasnya, karena beberapa alasan, seperti : baru punya quota
internet sehingga terlambat mendapatkan informasi tugas; susahnya mencari jangkauan internet, dan lain-lainnya.
3. Adanya peserta didik yang masa bodo dan tidak peduli dengan kegiatan pembelajaran, walaupun mereka memiliki quota internet. Keadaan ini
dapat dipantau dari keaktifannya di WAG;
4. Yang mengirimkan hasil kerjanya hanya peserta didik yang sama;
5. peserta didik memberanikan diri mengeluarkan uneg-unegnya yang mulai bosan dengan banyaknya tugas ringkasan dari guru-guru
Keadaan ini membuat saya memutar otak untuk mencari solusi yang tepat, agar pembelajaran tetap terlaksana dan peserta didik tidak terlalu jenuh
dengan tuntutan tugas dari guru. Saya juga selalu meminta pendapat peserta didik akan solusi terbaik agar kegiatan pembelajaran daring terlaksana
tanpa kejenuhan.
Saya mengusulkan pembelajaran melalui Google Meet . Sebagian setuju dan sebagian peserta didik menolak, dengan alasan terlalu banyak
menghabiskan quota internet, dan ada aplikasi yang tidak didukung oleh Handphone yang mereka miliki.

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk
memperkuat keputusan Anda?
Pertimbangan pertimbangan atau alternatif yang saya hadirkan dalam membuat keputusan adalah saya mencoba beberapa solusi lain dan trik untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan yang cukup kompleks tersebut dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan, di antaranya :
1. Saya membuat alternative lain sebagai wadah pembelajaran daring.
Pembelajaran daring tidak saja dilakukan di WAG Kls 6A, Google Meet,tetapi juga di Google Classroom .dan juga mendatangi peserta didik yang
tidak mempunyai handphone kerumah.
2. sehari sebelum pelaksanaan pembelajaran, saya mengirimkan ringkasan materi pelajaran dalam format JPEG dan Pdf, untuk dipelajari oleh
peserta didik. Kemudian saya menginstruksikan untuk membuat dan mengajukan pertanyaan di dalam pada saat jadwal mapel jika ada yang kurang
jelas/sulit dimengerti dari materi yang saya kirim. Hal ini saya lakukan agar peserta didik tidak jenuh dengan tugas membuat ringkasan materi.
3. Teknik lain yang saya pilih, adalah diskusi tentang materi pelajaran di dalam google meet yang dilanjutkan dengan tanya jawab Yang
mengajukan pertanyaan dan yang bisa memberikan tanggapan atas pertanyaan kawan-kawannya akan mendapatkan point rewards. Kegiatan
diskusi dan tanya jawab tetap mengacu pada etika kegiatan diskusi nyata/tatap muka, yaitu dengan mengangkatkan tangannya ketika mau bertanya
atau menjawab pertanyaan dengan menggunakan icon angkat tangan. Kegiatan diskusi ini bertujuan untuk memberi pemahamann kepada peserta
didik terhadap materi yang mereka peroleh di hari sebelumnya

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?


Setiap tatap muka pembelajaraan daring tidak selalu berjalan mulus. Selalu ditemukan masalah-masalah dan kendala yang sama dan masalah baru,
namun pembelajaran daring tetap harus terlaksana.
Ada beberapa hal yang saya lakukan, diantaranya :
1. Jumlah peserta didik dikelas saya ada 21 orang,saya Membuat WAG khusus (yang sifatnya sementara) bagi peserta didik (7orang) yang selalu
aktif dengan WAG-Kls 6A,namun tidak pernah aktif dalam kegiatan pembelajaran lewat google Meet dan juga tidak pernah mengirim tugas.
Dalam WAG ini, saya menanyakan alasan mereka mengapa tidak pernah aktif dalam pembelajaran, kemudian mencari solusi dan membuat
kesepakatan. Dengan solusi dan kesepakatan yang diperoleh akhirnya mereka aktif di pembelajaran, dan WAG khusus dibubarkan.
2. kemudian Untuk peserta didik yang tidak pernah aktif sama sekali di WAG kls 6a(2 orang)
Saya meminta peserta didik lain yang berdekatan rumah dengan mereka untuk menyampaikan pesan saya agar menemui saya satu persatu pada
saat jadwal piket saya di sekolah. Lalu saya meminta alasan mereka mengapa tidak pernah aktif sama sekali di kegiatan pembelajaran daring.
3. Memberikan opsi khusus bagi peserta didik yang sama sekali tidak mampu untuk mengikuti pembelajaran daring, seperti tidak memiliki
handphone, tidak mampu membeli quota internet
Opsi tersebut berupa : pemberian tugas langsung;

Setelah mengalami banyak masalah dan kendala, kemudian menerapkan berbagai solusi dan tindakan, akhirnya kegiatan pembelajaran daring
berjalan lebih lancar dari biasanya, dan sedikit lebih menarik dari awal-awal pertemuan.
Dari progress keterlaksanaan juga terlihat pada setiap pertemuan terjadi kemajuan penambahan jumlah peserta didik yang mengirimkan tugasnya,
dan yang aktif dalam diskusi.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan
balik terkait kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat
menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat
menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Kejadian pada waktu supervisi Semester genap 2016 , pada saat itu yang menjadi supervisor saya adalah guru senior saya wakil
kepala sekolah, dia melakukan supervisi pembelajaran , dengan mengamati saya yang sedang mengajar di kelas, saat selesai
kegiatan supervisi mengajar, beliau dan saya berdiskusi tentang bagaimana pembelajaran saya tadi dikelas, dan beliau
menyampaikan banyak hal yang menjadi perhatianya saat saya mengajar tadi pertama dalam berkomunikasi dengan peserta didik
saya banyak mengabaikan peserta didik yang lain, saya hanya berfokus pada beberapa peserta didik yang saya anggap mampu
dibanding peserta didik lainya, berikutnya langkah langkah yang saya lakukan dalam proses mengajar dikelas tadi tidak sesuai
dengan rpp yang telah saya siapkan untuk pertemuan hari itu, ketiga saya melupakan pemaparan tentang aspek-aspek yang akan
dinilai selama kegiata belajar mengajar.
Yanng saya rasakan pertama saya merasa agak sedikit kurang setuju dengan penilaian beliau , karaena masih menurut saya saya
sudah berusaha sebaik mungkin dalam kegiatan belajar mengajar tadi, namun saya langsung berfikir, bahwa, saya tidak dapat
melihat lagsung telinga saya, yang dapat melihatnya adalah orang lain, sehingganya saya bisa menerima masukan masukan itu dan
membuat catatan untuk perbahan saya dalam kegiatan belajar mengajar nanti dikelas.

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda?
cara saya menyikapi masukan dari rekan guru tersebut adalah dengan saya merenungi tentang keadaan supervisi tadi, saya
berusaha mengingat-ingat langkah-langkah yang saya lakukan, dan memang saya merasa bahwa ada benarnya saran dan masukan
dari supervisor tadi, sebaiknya saya dalam mengajar tidak hanya berfokus pada peserta didik tertentu saja sehingga saya dapat
memberikan kesempatan kepada peserta didik lainya, sebelumnya saya berfikiran dengan saya berfokus pada sebahgian peserta
didik yang kemampuan bahasa inggrisnya cukup abaik akan menunjang keberhasilan saya dalam mencapai tujuan pembelajaran
tapi sebenarnaya hal itu justru menjadi kegagalan saya, karena yang memang sudah bisa lebih tau dari yang tidak bisa malah lebih
tidak tahu lagi, hidupya kegiatan belajar mengajar dalam kelas bukan berasal dari sebagian anak-anak yang sudah tau yang
berlomba-lomba untuk bisa tampil, tapi hidupnya atau suksesnya kegiatan belajar mengajar itu berdasarkan dari siswa yang tidak tau
menjadi mampu dan tentang tujuan pembelajaran saya hari itu

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk
mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat
Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?
Hal yang saya lakukan dalam pengembangan diri saya yaitu saya mulai membiasakan, melakukan langkah-langkah pembelajaran
sesuai dengan rpp yang saya sediakan saat mengajar, urutanya saya sesuaikan dengan kondisi rill saat saya mengajar dikelas, saya
juga membiasakan untuk bisa mengakomodir semua peserta didik dikelas walaupun memang menghabiskan banyak waktu namaun
menurut saya dengan membiasakan mengakomodir semua saran dan pendapat dari peserta didik saat kegiatan belajar mengajar
berjalan saya merasabahwa tujuan pembelajaran hari itu akan optimal tercapai apabila semua siswa akan bisa atau mampu
mencapainay.
Walaupun ada beberapa hal yang menurut saya kurang dari kebiasaan yang saya lakukan seperti waktu bnyak ayang akan
dihabiskan selam proses kegiatan beljar mengajar, namaun dengan pembiasaan tak perlu mengejar waktu. yang harus saya capai
adalah peserta didik saya bisa dan mampu dalam mencapai tujuan pembelajaran yang saya sudah buat dalam rencana
pembelajaran di kelas walaupun saya merasa butuh banyak waktu, namaun seiring berjalan waktu saya sudah terbiasa dan secara
otomatis saya mampu mengelola waktu menjadi efektif sesuai dgan rpp untuk hari itu

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?
Aplikasinya dalam pekerjaan saya, dengan pembiasaan yang saya lakukan yaitu berusaha membimbing peserta didik yang tidak
mampu menjadi mampu, saya menjadi lebih sabar, dalam membimbing mereka, pun sebaliknya peserta didik menjadi lebih nyaman
dengan saya karena saya memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang, untuk bisa berpendapat, menghargai setiap
pendapat mereka tanpa memandang mereka bisa atau tidak dalam mata pelajaran bahasa inggris, sehingganya dalam kegiatan
proses belajar mengajar di kelas saya merasa sejatinya saya telah menjadi seorang guru yang berhasil dalam pembelajaran saat
itu.Di dalam pekerjaan saya pun sebagai guru saya terlatih untuk lebih sabar dan tenang dalam mengahadapi peserta didik saya
dalam kelas, tidak terburu-buru mengejar waktu hanya untuk mencapai tujuan pembelajaran, tapi sekarang saya dapat mengatur
waktu menjadi efisien sehingga seluruh tujuan pembelajaran saya tercapai, peserta didik saya merasa nyaman dan administrasi
pembelajaran saya tertata dan tersusun dengan baik. pada intintinya saya bisa lebih sabar dengan semua peserta didik saya selama
kegiatan pembelajaran berlangsung dikelas

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya,
komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada
tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.

Hubungi Kami
Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut?
Kejadian pada waktu semester ganjil 2019,,saat ini untuk pengolahan nilai semester kita telah menggunakan aplikasi E-raport, sehingga diwajibkan
seluruh guru untuk bisa menggunakan E-raport dalam pengisisn nilai, sebelumnya seluruh teman-teman guru disekolah saya belum bisa
menggunakan aplikasi E-raport, karena terhambat dengan kurang pengetahuan dan cara menggunakan komputer. yang memotivasi saya untuk
membantu teman-teman guru karena menurut saya sekaranag sudah era digital semua harus melalui online, cara lama dalam mengelolah nilai akhir
yang masih digunakan sebagian guru disekolah saya rasanya kurang efektif masih manual dan itu banyak menghabiskan waktu dan tenaga.,
sehingg berdasarkan pemikiran tersebut saya ingin memberikan bantuan kepada-guru guru disekolah saya, untuk menggunakan E-raport dalam
pengolahan nilai .

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang
diharapkan.
hal yang menjadi fokus penggembangan adalah penggunaan aplikasi E-raport dalam pengolahan nilai , hal yang pertama saya lakukan adalah
membuka fikiran dengan berdialog dan membuat kesepakatan dengan semua rekan-rekan guru bahwa sanya saat ini adalah era digital, kita dituntut
untuk bisa menyesuaikan perkembangan jaman , E-raport lebih memudahkan khususnya bagi seluruh guru Kelas atau Guru mata pelajaran, teman-
teman guru tidak perlu capek lagi menggaris dibuku menulis dan medeskipsikan semua tentang keberhasilan peserta didik selama satu semester,
hanya cukup dengan memahami penggunaan eraport setiap guru akan bisa menggunakan aplikasi eraport ini dengan mudah.
pertama-tama ada sebagian guru yang sudah berumur tetap tidak ingin menggunakan atau belajar penggunaan aplikasi ini, namaun saya berusaha
memberikan contoh yang nyata bagaimna tentang kemudahan-kemudahan yang akan kita dapatkan apabila menggunakan aplikasi E-raport ini,
sehingga pada akhirnya seluruh teman-teman guru ingin belajar menggunakan aplikasi E-raport ini

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-
upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Dukungan yang saya berikan bagi rekan-rekan guru khususnya yang sudah senior dan tidak mahir IT adalah terus membangun komunikasi dan
pendekatan langsung memberikan penjelasan tentang manfaat dari aplikasi yang nanti akan mereka pelajari dan jalani, pertama saya juga
menemukan seorang guru yang memang tidak tau IT bahwa dy tak ingin menggunakan aplikasi ini karena beliau sudah tua dan tidak bisa
menggunakan komputer, tapi saya berusaha sabar dalam memberikan masukan, bahwa tidak ada kata terlmbat dalam belajar, kita adalah guru dan
kita harus bisa berbenah, saya harus banyak sabar dan berhati-hati dalam meberikan masukan kepaada salah satu guru senior disekolah saya ini,
mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi, jadi saya harus berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu takutnya penerimaanya akan
berbeda.Semakin lama saya sering mengobrol dengan yang bersangkutan saya melihat ada keinginan belajar dalam diri beliau tapi takut untuk
memulai, sehingganya saya memberikan pembimbingan khusus kepada beliau diruang tentang fungsi dari semua perangkat yang ada di komputer,
saya memperkealkasn masing-masing fungsinya, belum lagsung mengajarakan penggunaan aplikasinya, sehingga beliau akan mudah memahami
saat mulai menggunakan aplikasi eraport ini, saya sering mengunjungi ruangan beliau dan perbincangan kami yang pada awalnya hanya tentang
peserta didik namun sekarang sudah tentang IT dan semua perangkat, yang ada di komputer, saat melihat perkembangkan yang terjadi dari hari
kehari saya selalu memuji beliau bahwa beliau adalah guru yang sejati yang tak ingin tergilas oleh perkembangan Zaman.

Bagaimana hasilnya?
Hasil yang saya dapatakan allhamdullilah setelah lamanya pendekatan dan bimbingan pada seorang guru, saya mulai berlanjut pada guru-guru
yang lainya, alalhmdulliah semua guru memiliki komitmen yang sama yaitu ingin berubah, sehingga akhirnya seluruh guru baik guru mata
pelajaran maupun guru perwalian sudah menggunakan aplikasi E-raport dalam setiap mengelola nilai tiap akhir semester. hasilnya oprator eraport
tak akan merasa capek karena harus mengimput nilai seluruh guru mata pelajaran pada saat penyerahan rsport, tetapi pekerjaan akan sanagat
meudah karena semua guru-guru telah bisa dan mampu menggunakan eraport dalam mengimput nilai mata pelajaran masing-masing guru mata
pelaaran, wali kelaspun tak akan kerepotan dengan banyaknya kertas yang akan disediakan bagi guru -guru untuk menulis nilai secara manual,
mereka semuanya telah menggunakan aplikasi e-raport dalam mengimput nilai akhir.

Hubungi Kami

Anda mungkin juga menyukai