Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) dibuat untuk menuang rancangan yang disusun

oleh guru untuk memudahkan agar pencapaian pembelajaran bisa tercapai dengan maksimal, dengan adanya
RPP guru lebih mudah untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih baik

1. Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam
mewujudkan motivasi tersebut?
Yang memotivasi saya untuk menjadi Guru Penggerak adalah saya ingin merubah pola fikir kawan kawan bahwa
mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan ilmu, tetapi mengajar adalah lebih ke mendidik siswa untuk karakter
dan budaya positif yang harus di terapkan baik untuk siswa terlebih untuk guru sebagai pendidik.
Saya akan berdiskusi dengan teman teman sejawat, saling berbagi informasi tentang masalah masalah yang sering
muncul dilapangan dan mencari solusi dari masalah yang muncul.
Di program guru penggerak angkatan ke 2 saya mengikuti seleksi namun saya belum dinyatakan lulus dikarenakan
kelengkapan berkas dan keterlambatan mengirim berkas, jadi saya berharap di seleksi guru penggerak angkatan ke 7
ini saya bisa diberi kesempatan untuk mengikutinya.
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan
berikan contohnya!
Saya akan berkolaborasi dengan sesama teman sejawat dalam komunitas guru mapel, dan kebetulan saya
diberi amanah oleh pimpinan untuk tugas tambahan sebagai kepala progam keahlian, sehingga saya
menggunakan amanah ini untuk bisa merangkul kawan kawan agar bisa saling diskusi membahas hal hal
untuk meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar mengajar. Di komunitas MGMP Fisika tingkat
kabupaten saya sebagai sekretaris sehingga saya bisa menuangkan ide ide untuk meningkatkan kualitas
mengajar dan menerapkan budaya positif di kalangan kita sebagai pendidik dan siswa. Banyak hal yang bisa
kita lakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tentunya dengan metode metode pembelajaran yang
menarik. Kebetulan saya sebagai kepala program keahlian Teknologi informasi dan Komunikasi, kebanyakan
atau rata rata guru yang mengajar berasal dari non kependidikan, sehingga teman teman belum menerima
pembelajaran semasa kuliah tentang kependidikan. Untuk masalah keilmuan bidang mereka tentunya tidak
perlu di ragukan, masalahnya trik yang kawan kawan gunakan untuk menyampaikan ilmu yang masih kurang
tepat, sehingga butuh banyak belajar dan saling berbagi informasi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Ketidak mampuan kawan kawan dalam mengemas materi dan metode yang digunakan
membuat pembelajaran kurang menarik dan terkesan membosankan. Untuk hal itu saya sudah berkoordinasi
dengan pengawas sekolah dan kepala sekolah agar bisa membantu memberikan solusi dengan diadakan
pelatihan pelatihan untuk teknologi mengajar.
Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan
dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal
tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang
Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
Kebetulan saya mengajar materi Projek IPAS, ketika didalam pembelajaran yang saya lakukan saya mengarahkan
anak anak dalam bentuk kelompok untuk membuat projek inovasi tentang perubahan energi. Masing masing kelompok
bebas membuat suatu karya inovasi sesuai kemampuan mereka dan masing masing kelompok membuat vidio karya
inovasi yang mereka presentasikan didepan kelas, vidio karya inovasi yang terbaik akan di daftarkan untuk mengikuti
lomba karya inovasisisi tingkat sekolah yang langsung saya dampingi. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada
siswa memang tidak mudah tetapi dengan memberi penilaian secara tulus maka akan membuat siswa semakin
semangat untuk menggali ilmu secara mandiri. Jiwa kompetisi mereka muncul untuk bersaing didalam kelas.
Saya sebagai kepala program keahlian, mendorong siswa dan guru untuk melakukan karya inovasi sesuai bidang
mereka masing masing. Setiap ada lomba karya inovasi yang mewakili sekolah maka saya akan segera berkoordinasi
kepada guru agar bisa mendampingi siswa dalam mengikuti lomba. Memberikan penguatan pada guru untuk
melakukan pendampingan agar siswa merasa yakin dengan kemampuan mereka. Teknik teknik yang saya lakukan
adalah dengan cara berdiskusi kepada guru guru pendamping yang mewakili masing masing jurusan untuk memberi
penguatan kepada guru. Semua alat yang terkait tentang pemograman akan disiapkan oleh sekolah sampai pada
pengambilan vidio untuk menampilkan hasil karya mereka.
Sebagai guru, saya mendampingi kelompok siswa untuk mengikuti lomba karya inovasi siswa berupa produk olahan
limbah plastik, saya mulai melatih siswa untuk membuat produk berupa bunga bonsai dari limbah plastik kresek, dan
membuat vidio promosi bisnis yang menceritakan keunggulan dan manfaat dari limbah yang diolah dengan
menggunakan energi listrik yang diubah menjadi energi panas. Dan hasil yang diperoleh kelompok siswa
memenangkan juara kedua untuk tingkat propinsi. Dan hasil yang mereka dapatkan membuat mereka semakin yakin
dengan kemampuan yang mereka miliki.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan
kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat,
pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh
masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan
kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang
Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!
saya sebagai kepala program keahlian akan menerapkan budaya positif dikalangan guru, untuk meningkatkan mutu
pendidikan, saya meminta kepada teman teman agar mau mengikuti pelatihan pelatihan yang akan menunjang
kualitas pembelajaran, tetapi ada beberapa guru yang selalu menganggap bahwa cara pengajaran sudah baik dan
tidak perlu ada perubahan (menganggap dirinya senior), ada juga guru yang menganggap mengajar adalah sebuah
kewajiban yang harus diselesaikan disekolah, selebihnya akan fokus dalam menjalankan bisnisnya selain mengajar,
sehingga tidak punya waktu untuk belajar tambahan dalam bentuk pelatihan. Ataupun menyisihkan waktu untuk
memberi pendampingan buat siswa yang bermasalah dikelas yang dikelola oleh guru tersebut. Ada juga guru yang
selalu datang terlambat untuk masuk ke kelas yang diampu karena berbagai kendala yang dihadapinya. Dan teknisi
yang juga datang terlambat padahal tugasnya untuk mempersiapkan alat alat yang dibutuhkan oleh guru didalam
proses belajar mengajar.
Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam
situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang
telah direncanakan?
Kesulitan yang saya hadapi adalah ..
Untuk guru yang merasa dirinya senior sering mendapat penolakan dengan cara berargumen, untuk selanjutnya sering
mengabaikan anjuran dari saya. Upaya yang saya lakukan adalah mencari data tentang kekurangan dari sistem
pembelajaran yang beliau terapkan yang membuat anak anak merasa tertekan, dan berdiskusi tentang metode
metode yang bisa diambil untuk menyelesaikan permasalahan ketertekanan siswa didalam proses pembelajaran
sehingga capaian pembelajaran tidak terpenuhi yang terlihat hasil penilaian anak anak. Apa lagi di smk tempat saya
bekerja sudah menerapkan kurikulum pusat keunggulan, dan sekolah menjadi model untuk kurikulum baru ini. Mau
tidak mau guru harus mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan baik oleh sekolah ataupun dinas propinsi.

Untuk guru yang memiliki kesibukan bisnis diluar jam mengajar mereka, akan sulit mempunyai waktu lebih untuk bisa
berdiskusi diluar hari mengajar mereka. Maka upaya yang saya lakukan mengadakan pendekatan secara emosional
kepada guru tersebut dan berdiskusi tentang masalah masalah yang sering muncul dikalangan siswa yang kurang
perhatian dari guru/wali kelasnya dan tidak menganggu hari liburnya, atau disela sela jam mengajar diwaktu jam
istirahat.

Untuk guru yang selalu datang terlambat, selalu memberikan berbagai macam alasan untuk setiap kesalahan yang
dilakukan. Upaya yang saya lakukan adalah dengan mengadakan pendekatan secara emosional dan khusus agar
tidak menjatuhkan wibawa guru dihadapan teman teman yang lain ataupun siswa.

Sedangkan untuk teknisi yang selalu datang terlambat terus menghindar agar tidak bertemu dengan saya. Upaya yang
saya lakukan adalah mencatat setiap pelanggaran yang dibuat, dan melakukan pemanggilan untuk berdiskusi tentang
masalah yang dihadapinya, saya berusaha membangun komunikasi yang baik antara saya dan teman teman warga
jurusan yang saya pimpin.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak
untuk bekerja sama?
Upaya yang saya lakukan adalah :
Saya mencari data tentang kekurangan dari sistem pembelajaran yang guru terapkan yang membuat anak anak
merasa tertekan, dan berdiskusi tentang metode metode yang bisa diambil untuk menyelesaikan permasalahan
ketertekanan siswa didalam proses pembelajaran sehingga capaian pembelajaran tidak terpenuhi yang terlihat hasil
penilaian anak anak. Apa lagi di smk tempat saya bekerja sudah menerapkan kurikulum pusat keunggulan, dan
sekolah menjadi model untuk kurikulum baru ini. Mau tidak mau guru harus mengikuti berbagai pelatihan yang
diadakan baik oleh sekolah ataupun dinas propinsi. pelatihan pelatihan yang diadakan sekolah sangat mendukung
peningkatan kemampuan guru dalam menentukan metode dan media pembelajaran yang lebih berkualitas.

Saya mengadakan pendekatan secara emosional kepada guru dan berdiskusi tentang masalah masalah yang sering
muncul dikalangan siswa yang kurang perhatian dari guru/wali kelasnya dan tidak menganggu hari liburnya, atau
disela sela jam mengajar diwaktu jam istirahat, dan melakukan secara khusus agar tidak menjatuhkan wibawa guru
dihadapan teman teman yang lain ataupun siswa. Pada dasarnya siswa ingin mendapat perhatian walau sekecil
apapun dari orang tua dan gurunya, karena hal itu akan menimbulkan rasa percaya diri dan karakter yang lebih kuat
dan positif.

Saya mencatat setiap pelanggaran yang dibuat oleh guru atau warga sekoalah khususnya program keahlian yang
saya pimpin, dan melakukan pemanggilan untuk berdiskusi tentang masalah yang dihadapinya, saya berusaha
membangun komunikasi yang baik antara saya dan teman teman warga jurusan yang saya pimpin.

Sebagai guru dan pemimpin maka saya akan menerapkan budaya positif dan disiplin tinggi dan itu semua dimulai diri
saya sendiri, saya menganggap diri saya adalah contoh dan akan jadi barometer buat teman teman yang lain.
Bagaimana hasilnya?

Dengan saya menerapkan budaya positif dan disiplin tinggi untuk diri saya dan kalangan guru juga siswa, maka
kondisi lingkungan semakin kondusif. Antara sesama guru saling menghargai satu sama lainnya. Antara guru dan
siswa terjalin hubungan yang semakin baik, begitu juga antara teknisi dan guru. Simbiosis mutualisme terjadi antara
warga sekolah. Masing masing guru akan berlomba untuk mencari metode pembelajaran yang efektif sesuai
kebutuhan matapelajaran dengan mengikuti pelatihan pelatihan yang diadakan baik oleh sekolah ataupun dinas
propinsi. Sistem tutor sebaya yang diterapkan oleh guru semakin membuat siswa terus belajar baik secara mandiri
ataupun terarah kapanpun dan dimanapun mereka berada, sehingga jurusan setelah pembelajaran berakhir masih
tetap ada siswa yang ingin belajar lebih dengan dibantu oleh teknisi dan kakak kelas mereka.
3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam
menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling
menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat
itu? Gambarkan secara jelas!
Pada saat saya pertama kali bertugas sebagai kepala program keahlian, saya melihat banyak masalah di jurusan tempat saya
bertugas. Yaitu :
Siswa kurang respek terhadap guru dan cenderung bermain hp diruangan, juga siswa yang malas dan tidak terkontrol termasuk
lingkungan atau ruangan yang kotor karena siswa tidak perduli dengan kebersihan lingkungan.
Guru yang selalu datang terlambat bahkan ada juga guru yang jarang datang atau bahkan hampir tak pernah datang. Tidak
harmonisnya hubungan antara sesama guru, didalam kelompok jurusan ada kelompok kelompok kecil yang saling bergesekan.
Teknisi yang harusnya datang lebih awal untuk membuka dan menutup pintu bengkel jurusan malah datang diatas jam 8, sehingga
membuat siswa ataupun guru yang akan melakukan proses belajar mengajar harus menunggu untuk dibukakan pintu.
Antara kepala bengkel jurusan masing masing dengan guru dan teknisi tidak terjalin komunikasi yang baik sehingga membuat
masalah semakin parah.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif?
Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu
Anda menghadapinya?
Diawal saya bertugas, saya menunjukkan kinerja saya dengan menerapkan budaya positif dan disiplin tinggi, saya
hadir lebih awal untuk memberikan contoh yang baik untuk warga sekolah hususnya jurusan ditempat saya
bertugas. Saya mempelajari masalah apa saja yang ada di jurusan ini, karena sejujurnya kompetensi yang saya
miliki adalah fisika dan kali ini saya mendapat tugas tambahan sebagai kapala progam keahlian TIK, jadi ini adalah
tantangan buat saya dalam menjalankan tugas tambahan. Selanjutnya saya berkoordinasi dengan kepala bengkel
masing masing jurusan dan teknisi untuk melakukan rapat interen. Saya merasa awam untuk masalah keilmuan
dibidang TIK, makanya saya sangat membutuhkan bantuan mereka kepala bengkel masing masing jurusan dan
teknisi. Saya berdiskusi dengan mereka tentang masalah masalah yang ada, dan mengambil kesepakatan agar
masa depan jurusan semakin membaik, terutama dalam menerapkan budaya positif dan disiplin tinggi. Untuk
kemudian menentukan waktu yang tepat rapat jurusan dan menentukan poin poin penting yang nantinya akan saya
utarakan di hadapan teman teman guru. Saya menjalin komunukasi yang baik kapada warga jurusan agar lebih
mudah untuk menerapkan budaya positif dan disiplin tinggi di jurusan ini. Yang targetnya adalah pemenuhan
kebutuhan siswa agar tanggung jawab sebagai guru untuk mendidik siswa terlaksana dengan baik.
Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat
keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?
Sebelum saya mengambil keputusan saya akan menelurusi dan mencari data yang kuat atas setiap permasalahan
yang ada. Mengapa saya melakukan rapat interen, karena kepala bengkel jurusan masing masing dan teknisi
adalah orang yang harusnya selalu stanbay di lokasi jurusan yang kemungkinan akan lebih mengetahui dan
memahami masalah masalah yang muncul. Saya mulai mempelajari masalah yang ada dan berdiskusi dengan
tim/anggota teras untuk mengambil langkah langkah yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan. Saya berusaha
menyelesaikan masalah yang ada dengan kepala dingin, dengan cara mufakat agar tidak ada yang tertekan atau
merasa tertindas. Targetnya adalah kebutuhan siswa terpenuhi sehingga siswa tidak merasa diabaikan dan siswa
lebih respek terhadap guru dan lingkunagan. Menentukan waktu yang tepat rapat jurusan dan menentukan poin poin
penting yang nantinya akan saya utarakan di hadapan teman teman guru. Untuk guru yang bermasalah saya mulai
mengadakan pendekatan secara kekeluargaan, dan mendiskusikan dengan kepala dingin tentang masalah yang
dihadapi guru, saya memberikan kesempatan guru untuk memberikan alasan penyebab keterlambatan atau ketidak
hadiran guru tersebut, dan untuk kedepannya mulai mendiskusikan antisipasi apa yang bisa diambil agar masalah
itu bisa di atasi. Ada beberapa guru yang merasa kewalahan harus datang pagi karena mengurusi masalah keluarga
yaitu anaknya yang masih kecil juga rumah yang terlalu jauh dari sekolah. Ada juga guru yang jarang bisa hadir
karena waktu mengajar bentrok dengan waktu mengajar di sekolah lain. Saya mencatat semua keluhan dan alasan
yang diberikan oleh guru yang bermasalah. Saya berterimakasih dan memberikan aplous yang tulus untuk guru
yang selalu menjunjung aturan dan disiplin tinggi. Kemudian saya mulai mencari data dan informasi dari kalangan
siswa tentang sikap mereka yang acuh tak acuh terhadap guru. Dari info yang saya dapatkan dari berbagai sumber
saya menyimpulkan adalah masalah utamanya adalah tidak adanya komunikasi yang baik antara pimpinan
sebelumnaya dengan warga sekolah baik itu kepala bengkel, teknisi, guru dan siswanya. Jadi masing masing
mereka berfikir dengan caranya sendiri tanpa ada koordinasi yang baik.
Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?
Saya mulai mencocokkan keterkaitan antara masalah masalah yang ada. Dari info yang saya dapatkan dari berbagai
sumber saya menyimpulkan masalah utamanya adalah tidak adanya komunikasi yang baik antara pimpinan
sebelumnaya dengan warga sekolah baik itu kepala bengkel, teknisi, guru dan siswanya. Jadi masing masing mereka
berfikir dengan caranya sendiri tanpa ada koordinasi yang baik. Saya mulai memperbaiki kesalahan kesalahan yang
ada dimulai dengan komunikasi secara kekeluargaan. Berdiskusi untuk memperbaiki roster/ jam mengajar guru yang
bentrok dan memberikan keleluasan guru yang repot datang pagi agar jam mengajarnya dinaikkan di jam jam terakhir,
dan mengutamakan guru guru yang bisa hadir di jam jam pertama.
Dengan terjalinnya komunikasi yang baik, masalah yang muncul bisa segera diatasi dengan baik. Siswa yang selama
ini merasa terabaikan akan ulai respek dengan guru juga peraturan yang ada, karena peraturan yang ada diadakan
berdasarkan kesepakatan bersama tanpa ada yang merasa dizolimi.
4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat
mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa
yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Dalam mengikuti perkembangan zaman, guru dituntut untuk terus belajar, belajar dan belajar akapanpun dan dimanapun kita berada. Maka saya
sebagai seorang guru selalu menambah ilmu dengan cara mengikuti berbagai macam pelatihan baik secara online ataupun ofline yang diadakan
oleh pihak sekolah, dinas propinsi ataupun kemendikbud. Berdasarkan pelatihan tersebut , maka banyak pengalaman yang bisa saya dapatkan juga
masukan dalam menambah ilmu pengetahuan sebagai guru. Pelatihan pelatihan yang diadakan sekolah sangat mendukung peningkatan
kemampuan kami sebagai guru dalam menentukan metode dan media pembelajaran yang lebih berkualitas. Salah satu metode pembelajaran yang
saya lakukan adalah sistem tutor sebaya. Sistem tutor sebaya yang saya terapkan semakin membuat siswa terus belajar baik secara mandiri
ataupun terarah kapanpun dan dimanapun mereka berada, sehingga ketika setelah pembelajaran berakhir masih tetap ada siswa yang ingin belajar
lebih dengan dibantu oleh kakak kelas mereka. Suasana belajar semakin hangat dan semangat sehingga antara siswa terjalin kerjasama yang baik
dan mereka saling berlomba untuk mencari ilmu. Hal itulah yang merupakan umpan balik terkait untuk kemampuan saya sebagai guru.
Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri
Anda?
Cara saya dalam menyikapi umpan balik untuk pengembangan diri saya yaitu dengan terus menerus belajar melalui pelatihan
pelatihan baik secara online ataupun ofline yang diadakan oleh pihak sekolah, dinas propinsi ataupun kemendikbud. Jadi dengan
pelatihan itu saya mendapat ilmu dalam pembuatan media belajar yang akan digunakan untuk proses pembelajaran yang lebih
menarik. Adapun pelatihan pembuatan media pembelajarannya berupa aplikasi Powtoon dan yang mengadakan pelatihan tersebut
adalah P4TK IPA DIDAMBA. Selain itu saya juga mengikuti pelatihan yang diadakan oleh KEMENDIKBUD dari program guru
Merdeka Belajar. Berdasarkan pelatihan tersebut , maka banyak pengalaman yang bisa saya dapatkan juga masukan dalam
menambah ilmu pengetahuan sebagai guru. Pelatihan pelatihan yang diadakan sekolah sangat mendukung peningkatan kemampuan
kami sebagai guru dalam menentukan metode dan media pembelajaran yang lebih berkualitas. alah satu metode pembelajaran yang
saya lakukan adalah sistem tutor sebaya. Sistem tutor sebaya yang saya terapkan semakin membuat siswa terus belajar baik secara
mandiri ataupun terarah kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa
yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan
yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses
pembelajaran Anda?
Hal berbeda yang saya lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri saya adalah, saya akan berkolaborasi dan
bekerjasama dengan teman sejawat yang khususnya satu MGMP. Di situ saya dan teman teman membahas bagaimana cara
membuat media pembelajaran supaya lebih menarik untuk siswa kami dan manambah semangat siswa dalam belajar. Didalam
kolaborasi dan kerjasama tersebut saya mendapat umpan balik berupa masukan dari teman teman untuk melakukan proses
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara Blandeed ( Luring dan Daring ). Banyak hal yang bisa dilakukan dalam
berkolaborasi dengan teman sejawat, salah satunya menuangkan ide ide untuk meningkatkan kualitas mengajar dan menerapkan
budaya positif di kalangan kita sebagai pendidik dan siswa. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan tentunya dengan metode metode pembelajaran yang menarik. Berdasarkan masukan dari teman teman tersebut,
maka saya dapat merasakan adanya umpan balik kediri saya pribadi. Saya merasa masih banyak kekurangan dan harus lebih
banyak memperbaiki dan pelajari.
Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?
Aplikasi yang saya dapatkan dalam pekerjaan saya yaitu lebih memudahkan saya dalam membuat media pembelajaran, membuat
perangkat pembelajaran, menentukan teknik teknik atau metode mengajar yang baik dan khususnya saya pribadi merasa lebih
terbantu dengan adanya kolaborasi dan kerjasama dengan teman sejawat. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam berkolaborasi
dengan teman sejawat, salah satunya menuangkan ide ide untuk meningkatkan kualitas mengajar dan menerapkan budaya positif di
kalangan kita sebagai pendidik dan siswa. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tentunya
dengan metode metode pembelajaran yang menarik. Dan juga saya merasa mendapat ilmu tambahan dengan mengikuti pelatihan
pelatihan yang sudah saya jalani. Siswa saya merasa lebih senang karena saya mengajarnya lebih bervariasi dengan menggunakan
media media yang sudah saya pelajari. Salah satu metode pembelajaran yang saya lakukan adalah sistem tutor sebaya. Sistem tutor
sebaya yang saya terapkan semakin membuat siswa terus belajar baik secara mandiri ataupun terarah kapanpun dan dimanapun
mereka berada.
5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya
dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya),
misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas
dan tanggung jawab baru, atau lainnya.

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut?
Pada saat pandemi Covid 19 tahun 2021, dimana pada saat tersebut sekolah kami menjadi model untuk penerapan
kurikulum smk pusat keunggulan (PK). Dan pada saat tersebut sekolah kami masih menerapkan sistem pembelajaran
jarak jauh (PJJ). Sekolah mengadakan IHT untuk mensosialisasikan kurikulum smk pusat keunggulan (PK). Saya
merupakan salah satu guru yang mendapat tugas menjadi salah satu nara sumber dalam mempersiapkan kurikulum
Prototipe dalam rangka mewujudkan SMK Pusat Keunggulan (PK).
Adapun yang saya kembangkan pada saat pelaksanaan IHT disekolah tempat saya bertugas yaitu rekan rekan guru
sejawat yang khususnya kelas X yang menggunakan kurikulum smk PK tersebut.
Adapun motivasi saya untuk mengembangkan teman teman rekan sejawat dalam hal penggunaan kurikulum smk PK.
Motivasi saya antara lain untuk berbagi ilmu yang saya peroleh sebelum saya jadi nara sumber. Selain itu motivasi
saya dapat berkolaborasi dan bekerjasama sesama teman satu MGMP khususnya pelajaran IPAS yang awal mulanya
terdiri dari tiga mata pelajaran yaitu Fisika, Kimia dan Ipa.
Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
Yang menjadi fokus pengembangan pada IHT yang merupakan sekolah Pusat Keunggulan (PK) dilakukan proses
sosialisasi kurikulum SMK PK, tetapi khusus untuk tingkat Fase E (kelas X). Untuk kelas XI dan XII masih berlaku
disekolah kami kurikulum K13.
Cara saya membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan yaitu dengan cara
kolaborasi, kerjasama, sharing sharing dan juga silaturahmi dengan merangkul yang guru yang usianya lebih tua
serta menggandeng guru yang lebih muda. Mengingat ada beberapa guru rekan sejawat yang merasa dirinya sudah
sepuh sehingga sedikit kesulitan untuk ikut menerapkan program SMK Pusat keunggulan. Sedangkan guru guru
rekan sejawat yang usianya lebih muda dan masih energi lebih semangat untuk mmenjalankan dan menerapkan
kurikulum pusat keunggulan (PK). Dengan cara tersebut maka hasil sosialisasi kurikulum SMK PK tersebut dapat
diterapkan di Sekolah tempat saya bertugas khususnya untuk kelas X dalam tingkatan kurikulum SMK PK disebut
Fase E.
Saya sebagai sebagai kepala program keahlian membimbing dan mempersiapkan teman teman dalam pelaksanaan
kurikulum SMK PK agar dapat diterapkan di tempat saya bertugas.
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda
temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan
untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Adapun dukungan yang saya berikan dalam bentuk dukungan moril, berupa memberi semangat bahwa dalam
belajar tetap dijalankan walaupun usianya sudah mendekati pensiun sebagai pendidik. Mengingat ada beberapa
guru rekan sejawat yang merasa dirinya sudah sepuh sehingga sedikit kesulitan untuk ikut menerapkan program
SMK Pusat keunggulan. Sedangkan guru guru rekan sejawat yang usianya lebih muda dan masih energi lebih
semangat untuk mmenjalankan dan menerapkan kurikulum pusat keunggulan (PK). Dengan cara tersebut maka
hasil sosialisasi kurikulum SMK PK tersebut dapat diterapkan di Sekolah tempat saya bertugas khususnya untuk
kelas X dalam tingkatan kurikulum SMK PK disebut Fase E. Sebagai pendidik seorang guru dituntut dapat bersikap
sebagai motivator atau pemberi semangat . Kemudian dapat pula menjadi contoh bagi orang yang dipimpinnya, dan
juga dapat sebagai orang yang mendorong dari belakang supaya tujuan dari pelaksanaan kurikulum SMK Pusat
Keunggulan (PK) terwujud dengan baik.
Hambatan yang saya dapatkan adalah rata rata guru kurang memahami tentang assesmen kurikulum SMK PK
tersebut, yang biasanya memakai kurikulum K13, dimana biasanya hanya ada tiga penilaian yaitu penilaian kognitif,
penilaian afektif dan penilaian psikomotorik. Sehingga teman teman banyak yang membandingkan assesmen versi
kurikulum SMK PK dan kurikulum K13.
Cara saya mengatasi hambatan tersebut dengan mengajak sharing rekan rekan untuk membahas masalah
assesmen tersebut, sehingga terjadilah kata mufakat hasil pembahasan tersebut.
Upaya yang saya lakukan untuk mempertahankan motivasi dari rekan rekan sejawat tetap menghargai dan
menghormati pendapat mereka pada saat menyelesaikan penjelasan tentang assesmen kurikulum pada SMK Pusat
Keunggulan (PK).
Bagaimana hasilnya?
Mengingat ada beberapa guru rekan sejawat yang merasa dirinya sudah sepuh sehingga sedikit kesulitan untuk ikut
menerapkan program SMK Pusat keunggulan. Sedangkan guru guru rekan sejawat yang usianya lebih muda dan
masih energi lebih semangat untuk menjalankan dan menerapkan kurikulum pusat keunggulan (PK). Dengan cara
tersebut maka hasil sosialisasi kurikulum SMK PK tersebut dapat diterapkan di Sekolah tempat saya bertugas
khususnya untuk kelas X dalam tingkatan kurikulum SMK PK disebut Fase E.
Dan hasilnya, sekolah tempat saya bertugas sekarang ini sudah menggunakan kurikulum SMK Pusat Keunggulan
(PK) khususnya Fase E ( kelas X), dimana ada beberapa mata pelajaran baru yang diterapkan pada kelas X.

Anda mungkin juga menyukai