Anda di halaman 1dari 3

Pada kesempatan diskusi 2 ini kita disarankan untuk mempelajari Buku Materi Pokok MPDR5204

Difusi Inovasi Pendidikan pada Modul 2 Perubahan Paradigma Pendidikan dan Pengembangan
Kompetensi Peserta Didik yang harus dipelajari secara mandiri.

Tujuan dari mempelajari modul 2 ini, diharapkan agar kita mampu mengidentifikasi faktor-faktor
yang menyebabkan keberhasilan dan keberlanjutan inovasi, dan mampu menganalisis dampak dan
persepsi pro-kontra inovasi dalam bidang pendidikan.

Setelah kita membaca dan mempelajari Modul 2, selanjutnya mari kita kembangkan materi dengan
berpartisipasi pada forum Diskusi 2.

Bapak / Ibu Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan Dasar Universitas Terbuka yang baik hati ..

Sebagai pemicu diskusi tentang inovasi dalam penididikan dan pembelajaran, mari kita perhatikan
tayangan video “ ENGAGE ME “ berikut ini :

Bapak / Ibu Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan Dasar Universitas Terbuka yang baik hati,
tidak sombong, dan rajin menabung ..

ENGAGE ME ..

Pernahkan kita bertanya output pendidikan seperti apa yang harus kita hasilkan?

Peserta didik yang menerima pendidikan saat ini harus mampu untuk berkiprah sebagai warga
negara Abad 21, Siapkah mereka?

Apakah guru, pembuat kebijakan, dan pengelola pendidikan telah menyadari tantangan ini?

Mari, satu persatu kita diskusikan ..

Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan diartikan sebagai daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect) dan tubuh anak. Bagian-
bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita.
Pendidikan karakter merupakan bagian penting dan hendaknya terintegrasi dalam perilaku
pendidikan di negara Indonesia.
Apabila kita melihat kenyataan yang ada, pelaksanaan pendidikan yang selama ini terjadi di
Indonesia seakan belum mengarah kepada pembentukan karakter sebagaimana jati diri bangsa
Indonesia, bahkan kecenderungannya menurun. Inilah sebenarnya output pendidikan yang
diinginkan oleh tokoh pendidikan kita sejak dari awal.

Bapak / Ibu Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan Dasar Universitas Terbuka yang baik hati,
tidak sombong, dan rajin menabung ..

Pada era sekarang ini yang merupakan era millenium, peserta didik yang menerima pendidikan saat
ini harus mampu untuk berkiprah sebagai warga negara Abad 21, pertanyaannya, Siapkah mereka?

Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu banyak pihak yang andil dalam menyiapkan mereka. Yang
kita bicarakan disini adalah peserta didik pada tingkat pendidikan dasar yaitu Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Pertama. Usia mereka adalah usia yang belajarnya perlu pendampingan dan
pengarah yang bukan hanya sekedar penyampai materi, akan tetapi pendidik yang tugasnya tidak
tergantikan oleh alat canggih sekalipun.

Disamping pendidik, komponen lain yang penting terlibat dalam pendidikan ini adalah kebijakan
pemerintah dan orang tua dari peserta didik itu sendiri.

Apakah guru, pembuat kebijakan, dan pengelola pendidikan telah menyadari tantangan ini?

Ada sebagian guru yang telah memahami dan menyadari tantangan ini, dan mereka yang telah siap
dengan tantangan maka si guru telah mempersiapkan diri dengan berbagai inovasi untuk
menyesuaikan diri dengan tantangan zaman.

Demikian pula dengan pembuat kebijakan dan pengelola pendidikan. Tidak serta merta mereka
menyadari tantangan ini, meskipun demikian, tidak semuanya tidak menyadari. Artinya adalah,
kebijakan tentu berasal dari pemerintah dan pemerintah telah menyadari tantangan ini. Akan tetapi
bagi pengelola pendidikan, tentu ada yang sadar, dan ada yang belum menyadarinya.

Salah satu jalan untuk memupuk kesadaran para pengelola pendidikan adalah dengan meningkatkan
kompetensi dan pengetahuan mereka melalui belajar, meningkatkan taraf pendidikan.

Sehingga diperlukan kebersamaan guru, pembuat kebijakan, dan pengelola pendidikan untuk
menerima tantangan agar peserta didik mampu untuk berkiprah sebagai warga negara Abad 21.

Bapak / Ibu Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan Dasar Universitas Terbuka yang baik hati,
tidak sombong, dan rajin menabung ..

Mencermati video ENGAGE ME, maka arah pendidikan kita harus benar – benar memperhatikan
kebutuhan, minat, dan bakat para peserta didik kita.
Setiap anak adalah unik.

Di dalam satu kelas di Sekolah Dasar misalnya, ada 28 peserta didik. Maka di dalam kelas itu ada 20
peserta didik dengan keunikannya masing – masing. Oleh karenanya, sebagai guru, sebagai
pengelola sekolah, dan sebagai penentu kebijakan harus sadar akan keunikan mereka. 28 peserta
didik itu tidak bisa kita sama ratakan, kita harus menghargai keunikan setiap anak ini. Sehingga
diperlukan pemahaman yang sama antara guru, pengelola sekolah, dan penentu kebijakan dalam
memperlakukan peserta didik dalam pendidikannya.

Barangkali itu dulu, mengawali diskusi kita, selanjutnya kita tunggu Bapak / Ibu Mahasiswa lainnya
untuk memberikan tanggapan ..

Semoga yang sedikit ini bermanfaat, tetap jaga kesehatan, istirahat yang cukup, jaga pola makan
yang sehat dan teratur ..

Anda mungkin juga menyukai