Anda di halaman 1dari 17

AKSI NYATA TOPIK 1

KURIKULUM MERDEKA

Oleh : Titik Pujiati, S.Pd


SDN Sawah Besar 01
MODUL 1
MENGENALI DIRI DAN PERANNYA SEBAGAI PENDIDIK

Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan


kebutuhan murid. Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai
dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan kelemahan diri.

Sebagai pendidik kita harus tahu apa kekuatan dan kelemahan yang kita miliki,
lalu bagaimana kita dapat mengelola apa yang kita miliki tersebut untuk
berperan mendidik murid-murid kita.

Sebagai contoh: Saat ini kita berada pada era digital. Hal ini juga merambah
pada dunia pendidikan. Hampir semua hal dalam dunia pendidikan
menggunakan aplikasi dan platform digital. Mau tidak mau sebagai pendidik
harus mengikuti perkembangan tersebut. Pendidik harus terus update ilmu
terutama tentang perkembangan IT dan komunikasi digital.
Apa Peran Saya Sebagai Guru/pendidik?

Tidak dipungkiri bahwa peran pendidik amatlah penting bagi


perkembangan murid. Sebagai pendidik, kita harus mengetahui peran
penting kita dalam dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran yang
kita lakukan.

Sebagai pendidik harus terus berinovasi dalam mengemban tugas. Harus


terus mengembangkan diri baik teori-teori pembelajaran maupun praktik-
praktik baik dalam pembelajaran.
Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya?

Murid seringkali terinspirasi dari Ibu dan Bapak gurunya. Tentu sebagai
pendidik, kita ingin memberikan pengaruh-pengaruh yang baik di masa depan
murid. Kita harus memproyeksikan diri, menjadi guru seperti apa di masa
depan?

Agar anak bisa meneladani dari setiap sikap dan perilaku kita dengan harapan
ke depannya mereka bisa menerapkan dalam kehidupannya, dimana kehidupan
masa depan mereka, sangat jauh berbeda dengan kehidupan kita sekarang.

Agar anak memiliki bekal untuk bisa survive melanjutkan kehidupannya, sebagai
pendidik memiliki peran yang sangat penting untuk menanamkan karakter yang
baik kepada anak. Karakter yang dimaksud tentulah sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila yang saat ini didengung-dengungkan oleh Menteri Pendidikan kita
yaitu Mas Menteri Nadim Makarim.
Modul 2
Mendidik dan Mengajar

Dalam modul 2 ini ada 3 materi yakni; Mendidik Menyeluruh, Pendidikan


Selama Satu Abad, Menjadi Manusia Secara Utuh
2.1 Mendidik Menyeluruh
Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid
kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang kita
lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi masa
depannya? Apakah praktik mengajar kita sudah cukup menyiapkan murid
di masa depan?

Tentu jawabannya adalah sudah, namun masih perlu ditingkatkan dan


dikembangkan lagi, praktik-praktik baik dalam mengajar di kelas hinggalah
menemukan sebuah formula yang ampuh untuk digunakan dalam
pembelajaran di kelas, agar kebutuhan anak akan belajar benar-benar
terpenuhi.
2.2 Pendidikan selama satu abad

Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid
kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Bapak Ibu
Guru lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi
masa depannya?
2.3 Menjadi Manusia Secara Utuh

Tidak dipungkiri bahwa peran pendidik amatlah penting bagi


perkembangan murid. Sebagai pendidik, kita harus mengetahui peran
penting kita dalam dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran yang
kita lakukan.

Sebagai pendidik harus terus berinovasi dalam mengemban tugas. Harus


terus mengembangkan diri baik teori-teori pembelajaran maupun praktik-
praktik baik dalam pembelajaran.
Modul 3
Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh.

Ada 2 materi dalam modul 4 ini yakni Kodrat Murid dan Azas Trikon
3.1 Kodrat Murid

Sebagai pendidik yang bertanggung jawab untuk mendampingi tumbuh


kembang murid, tentu harus memperhatikan beberapa hal terkait latar
belakang muridnya.

Dalam melakukan pembelajaran di kelas, perlu diperhatikan 3 hal terkait


perbedaan latar belakang muridnya, yaitu: Kodrat keadaan, kodrat alam
dan kodrat zaman. Penjelasannya begini!
Kodrat Murid
3.1.1 Kodrat keadaan
Pendidikan itu sangat dinamis, menyesuaikan keadaan yang terus bergerak begitu cepat. Sebagai guru perlu
mengantisipasi dan membaca arah perubahan tersebut. Lalu bagaimana kita sebagai pendidik bisa
mengemudikan laju pendidikan yang sesuai dengan kodrat keadaan itu. Apakah cara mengajar kita sudah
menyesuaikan dengan keadaan saat ini?

3.1.2 Kodrat Alam


Setiap murid dilahirkan dengan kodrat alam yang berbeda-beda. Ada yang tinggal di perkotaan, pedesaan,
pantai, gunung, dan lain-lain. Sebagai pendidik harus memahami kodrat alam masing-masing murid dan
bagaimana memberikan pengalaman-pengalaman belajar sesuai dimana murid tinggal.

3.1.3 Kodrat Zaman


Perubahan zaman merupakan keniscayaan yang tidak bisa kita cegah. Zaman berubah, cara mendidk dan
mengajarpun harus menyesuaikan dengan situasi saat ini. Sebagai pendidik dituntut untuk bisa mendidik
dan mengajar murid sesuai dengan perubahan zaman.

Contohnya: Saat ini murid-murid hidup pada era digital. Maka sebagai pendidik harus tanggap dan
menguasai digitalisasi pendidikan. Menggunakan cara mengajar yang selalu update. Misalnya pembelajaran
menggunakan Google Form, Google Meet, Google Classroom dll.
3.2 Azas Trikon
Di antara beberapa azas pendidikan yang perlu diketahui oleh seorang pendidik antara lain, azas trikon.
Sudah pernah dengar bukan? Mari kita lanjutkan ulasannya!

Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju pembelajaran yang berpihak kepada murid.
Dengan Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) guru dapat merancang pembelajaran yang
berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa. Seorang pendidik harus memahami asas
Trikon dan praktiknya dalam pembelajaran.

Azas Trikon yang pertama adalah Kontinuitas, maksudnya tidak melupakan akar nilai budaya. Dalam
pembelajaran selalu diselipkan nilai-nilai budaya positif yang ada dalam masyarakat.

Azas Trikon yang kedua adalah Konvergeni, maksudnya pendidikan harus memanusiakan manusia.

Dalam pembelajaran, guru harus menghargai dan memberikan apresiasi kepada peserta didik, sekecil
apapun prestasi yang ditunjukkan.

Azas Trikon yang ketiga adalah Konsentris, maksudnya pendidikan itu harus menghargai keberagaman dan
memerdekakan murid, ini harus kita terapkan dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran guru harus menghargai keberagaman peserta didik. Keberagaman menyangkut latar
belakang keluarga, ekonomi, termasuk keterbatasan fisik. Hal ini menyangkut gaya belajar anak yang harus
kita ketahui dan bagaimana cara menerapkannya dalam pembelajaran.
Modul 4
Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti
4.1 Budi Pekerti
Setiap peserta didik memiliki kecerdasan berpikir masing-masing. Kecerdasan berpikir peserta didik harus
dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid yang tidak hanya diberntuk di sekolah, tetapi dalam
keluarga dan lingkungannya. Sebagai pendidik harus memahami bagaimana watak atau budi pekerti diasah
dan dilatihkan ke murid.

4.2 Teori Konvergensi dan Pengaruh Pendidikan


Teori ini berpendapat bahwa hal yang dominan dalam pendidikan anak adalah faktor bawaan atau
hereditas. Dalam hal ini setiap anak membawa potensi yang diperoleh secara genetis dari pendahulunya
termasuk ayah dan ibunya.

Fungsi pendidikan adalah mengembangkan potensi bawaan anak yang positif dan menyamarkan potensi
bawaan anak yang negatif.
Modul 5
Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan
5.1 Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia
Dalam materi Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia ini ada 3 poin penting yang kita pelajari yaitu
selamat dan bahagia, Sistem Among dan Merdeka Belajar Abad 21.

5.1.1 Selamat dan Bahagia


Pendidikan seharusnya dapat mengantarkan peserta didik untuk keselamatan dan kebahagiaan hidupnya.
Pendidik tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi mendorong murid untuk menemukan
pemahaman bermakna yang relevan dengan kehidupannya.

5.1.2 Sistem Among


Sistem Among yang diciptakan Ki Hajar Dewantara yaitu: Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun
Karsa dan Tut Wuri Handayani.
Ing Ngarsa Sung Tuladha, berarti sebagai pendidik harus bisa menjadi teladan yang baik terkait sikap dan
budi pekertinya sehari-hari terhadap peserta didik.
Ing Madya mangun Karsa, berarti sebagai pendidik harus bisa membangun semangat kepada peserta didik
untuk giat belajar dan berbuat kebaikan.
Tut Wuri Handayani, berarti sebagai pendidik harus bisa memberikan dorongan kepada peserta didik untuk
belajar hal-hal yang bermanfaat.
5.1.3 Merdeka Belajar Abad 21

Kompetensi yang diharapkan di abad 21 menjadi kompetensi yang perlu dimiliki murid untuk
menghadapi tantanga-tantangan ke depan. Untuk mencapai itu, pendidikan yang
memerdekakan peserta didik menjadi salah satu cara, murid merdeka dalam belajar ,
menggali keingintahuannya dengan bimbingan guru.

Pendidik harus memahami bagaimana murid merdeka belajar untuk mencapai kompetensi
abad 21.
5.2 Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik Murid

Untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik, kita harus memahami bagaimana cara
membimbing murid, bagaimana peran keluarga, sekolah dan masyarakat. Mari kita bahas lagi!

5.2.1 Membimbing Murid, memperbaiki bangsa

Guru membimbing dan mendampingi murid dalam proses belajarnya. Bukan hanya sekedar meningkatkan
kecerdasan berpikirnya, melainkan juga secara tidak langsung berperan memperbaiki bangsa. Pendidik
harus memahami bagaimana perannya dalam memperbaiki bangsanya.

5.2.2 Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat

Kita sepakat bahwa pendidikan bukan hanya tanggungjawab guru di sekolah. Perlu kerjasama dan kolaborasi
antara keluarga, sekolah dan masyarkat untuk mewujudkan lingkungan pembelajaran yang optimal dan
kondusif bagi peserta didik.

Bagaimana masing-masing elemen melibatkan diri dalam pendidikan agar selaras dan berkesinambungan
demi tumbuh kembang peserta didik.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai