Anda di halaman 1dari 7

1.

Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam
mewujudkan motivasi tersebut?

Guru penggerak merupakan program kepemimpinan bagi seorang guru yang di adakan oleh
kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi indonesia. Adapun tujuan dari program
guru penggerak ini ialah transformasi dari dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di indonesia menjadi lebih baik dengan sasaran guru dan kepala sekolah, karena
ujung tombak dari dunia pendidikan ialah guru dan kepala sekolah. Dalam hal ini ada dua hal
yang menjadi motivasi saya menjadi guru penggerak ini, adapun penjelasannya sebagai
berikut:

1. Motivasi Internal

Motivasi yang di maksud ialah motivasi diri sendiri. Ada beberapa poin yang menjadi
pembahasan yaitu sebagai berikut :

A. meningkatkan wawasan dan selalu belajar

Belajar tidak hanya di lakukan di bangku sekolah maupun saat perkuliahan dulu saja. Dengan
berubahnya zaman, dengan perkembangan zaman pada saat ini hendaknya kita juga ikut
melakukan perubahan. Pendidikan zaman dulu dengan pendidikan zaman sekarang jelas
berbeda. Dahulu seorang siswa mendapatkan pengetahuannya hanya sebatas di sekolah saja,
tapi saat sekarang ini siswa mendapatkan pengetahuan dari berbagai sumber terutama
Internet. Sebagai seorang guru jika tidak bisa mengikuti perkembangan tersebut maka guru
tersebut lebih bodoh dari siswa-siswanya. Maka dari pada itu saya ingin mengikuti guru
penggerak ini untuk meningkatkan wawasan dan selalu belajar.

B. Pekerjaan tidak monoton

Menjadi guru bukan hanya berdiri di depan kelas atau menjelaskan sesuatu hal kepada murid.
Lebih jauh lagi guru menciptakan ruang kelas yang aktif dan kreatif dengan berbagai kegiatan
baik di dalam ruangan atau luar ruangan. Bukannya mengedepankan ego pribadi dengan
memaksa siswa untuk mengikuti kemamuannya, Ia diwajibkan untuk mampu membaca situasi
yang diinginkan oleh setiap siswanya, hingga pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
dapat terwujud dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. Dengan mengikuti
kegiatan guru penggerak ini nantinya akan banyak metode baru yang akan saya dapat agar
terciptanya ruang kelas yang aktif dan kreatif, baik nanti yang akan di berikan oleh narasumber
dan juga nanti juga dapat bertukar fikiran dengan guru-guru lain yang mengikuti program guru
penggerak ini.

C. Melatih kesabaran

Menjadi guru dibutuhkan tekad yang kuat dan keinginan untuk terus belajar. Terutama saat
menghadapi berbagai macam murid dengan berbagai karakter yang berbeda. Kita ketahui
bahwa setiap orang memiliki sifat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tidak semua siswa
di sekolah adalah siswa yang penurut, akan selalu ada trouble maker di setiap kelas yang
diajarnya. Disinilah hal yang menyenangkan dan mulianya dalam menjadi seorang guru, ia akan
tetap dengan sabar mendidik dan mengajari anak tersebut hingga mencapai potensi terbaiknya
dengan mengesampingkan kemarahannya dan mengedepankan profesionalitas melalui
peningkatan kesabaran dalam dirinya. Dengan mengikuti program guru penggerak ini dapat
menjadikan saya guru yang penyabar karena tentunya akan ada metode nantinya yang dapat
kita ambil dari program ini untuk menghadapi berbagai macam karakteristik siswa.

D. Hiburan

Seringkali tingkah dan perkataan siswa khususnya TK dan SD bahkan siswa di sekolah
menengah sekalipun, terkadang menunjukkan sikap yang polos. Siswa juga tidak akan segan
mengungkapkan isi hati mereka yang biasanya dapat membuat hati terenyuh. Mereka tidak
akan malu menunjukkan rasa sayang kepada guru. Hal inilah yang dapat memotivasi saya
mengikuti guru penggerak ini agar kepolosan dan rasa sayang siswa tersebut tetap menjadi
hiburan buat saya dan menjadi kesuksesan buat mereka dengan ilmu kepemimpinan yang saya
peroleh dari program guru penggerak ini.

2. Motivasi Eksternal

Motivasi yang di maksud ialah motivasi dari lingkungan luar. Ada beberapa poin yang menjadi
pembahasan yaitu sebagai berikut :

A. Berperan demi masa depan siswa

Guru merupakan profesi atau pekerjaan yang paling mulia. guru berasal dari kata Gugu dan
Tiru, gugu yang artinya perkataannya harus bisa di pertanggungjawabkan, dan Tiru artinya
sikap dan perbuatannya dapat menjadi teladan. Guru merupakan pengganti orang tua siswa di
sekolah, dimana ia tidak hanya dituntut untuk mengajari siswa-siswanya mengenai mata
pelajaran yang diampunya, namun juga mencontohkan prilaku hidup yang baik. Kemudian
Kemuliaan seorang guru datang karena ia merupakan sosok yang berperan penting dalam
membawa masa depan seorang anak didiknya. Tugas seorang guru yang mengubah orang
yang bodoh menjadi orang yang pintar mengubah yang tadinya tidak tahu menjadi tahu
merupakan tugas mulia yang diemban dari seorang guru. Tanpa kita sadari, sekecil apapun hal
yang guru bagikan kepada muridnya, bisa berarti sangat besar untuk mereka menuju
kesuksesan. Maka dari pada itu dengan mengikuti program guru penggerak ini dapat
menambah wawasan saya agar tercapainya cita-cita peserta didik saya dan menambah
kemulian bagi saya sebagai seorang guru.

B. Termotivasi oleh guru penggerak sebelumnya

Di sekolah saya sebelumnya mempunyai guru penggerak, beliau banyak memberikan dampak
di sekolah saya baik untuk siswa maupun untuk guru-guru terkhususnya bagi saya sendiri.
Sekarang beliau sudah menuai hasil dari program guru penggerak ini dengan menjadi kepala
sekolah. Maka dari pada itu saya ingin menjadi seperti beliau yang sudah banyak memberikan
hal-hal positif bagi saya demi kemajuan dunia pendidikan terkhususnya di sekolah saya.
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan
alasannya dan berikan contohnya!

Guru penggerak merupakan program kepemimpinan bagi seorang guru. Seorang pemimpin
hendaknya harus bisa menjadi pemimpin yang di sukai oleh lingkungannya baik dari
kepribadian maupun dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8, kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian,
kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Berdasarkan hal
tersebut saya ingin menjelaskan kelebihan yang mungkin bisa saya banggakan, penjelasannya
sebagai berikut :

1. Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang dapat mencerminkan
kepribadian seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa, mantap, stabil, berakhlak
mulia, serta dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik bahkan lingkungan
sekolah. Saya merupakan pribadi yang cukup menyenangkan dalam lingkungan tempat
saya bekerja
2. Pedagogik
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan
evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka miliki.
3. Sosial
Kompetensi sosial yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk
berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua
peserta didik, dan masyarakat di sekitar sekolah.
4. Prfesional
Kompetensi profesional yaitu penguasaan terhadap materi pembelajaran dengan lebih
luas dan mendalam. Mencakup penguasaan terhadap materi kurikulum mata pelajaran
dan substansi ilmu yang menaungi materi pembelajaran dan menguasai struktur serta
metodologi keilmuannya.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang


memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong
Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian,
dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana,
peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)

Dalam hal ini ada beberapa perubahan, inovasi, pemberdayaan atau gerakan yang pernah
saya lakukan dan berdampak nyata terhadap lingkungan sekolah, adapun penjelasannya
sebagai berikut :

1. Peduli lingkungan
Dalam hal ini siswa di tuntut untuk peduli terhadap lingkungannya terutama dalam
kebersihan lingkungan sekolah. Adapun kegiatan ini merupakan kolaborasi saya
dengan guru penggerak sebelumnya. Pembiasaan yang kami lakukan terkait peduli
terhadap lingkungan ini ialah membiasakan siswa 5 menit sebelum masuk kelas dan 5
menit sebelum pulang sekolah untuk memilih sampah di lingkungan sekitar sekolah.
Dampak dari pembiasaan ini ialah lingkungan sekolah menjadi bersih sehingga proses
pembelajaran berjalan dengan aman dan nyaman. Bukan hanya itu, lingkungan
sekolah tetap bersih setelah semua kegiatan sekolah telah usai di laksanakan.
Kemudian demi memantapkan peduli terhadap lingkungan sekolah ini saya dan guru
penggerak sebelumnya membentuk 2 program yang mendukung hal ini, adapun
program tersebut ialah :
a. Pembentukan Polisi Sampah
Dalam hal ini kami membentuk suatu kelompok yang semua terdiri dari kelas 6 SD.
Yang kami beri wewenang untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan
menindak lanjuti para pelaku yang membuang sampah sembarangan. Sebelum
kelompok ini di bentuk kami menyepakati dengan siswa lain. Bagi siswa yang
kedapatan membuang sampah sembarangan akan di tindak lanjuti oleh petugas
tersebut. Maka dari pada itu kita bentuklah tim kusus ini yang akan berpatroli di
jam istirahat berlangsung.
b. Pembentukan Bank sampah
Dalam hal ini untuk menghidari tertumpuknya sampah plastik di lingkungan sekolah
terutama sampah botol plastik kami berinisiatif membentuk bank sampah. Dalam
program ini masing-masing kelas mengumpulkan sampah botol-botol plastik bekas
di tempat yang telah di sediakan. Kemudian pada akhir nanti botol-botol plastik
tersebut di daur ulang untuk di jadikan berbagai macam karya siswa yang juga
dapat di pamerkan pada pameran panen karya di setiap akhir semester. Bukan
hanya itu boto-botol plastik bekas tersebut juga bias kita jual dan uangnya kita bias
belikan untuk tambahan kelengkapan alat-alat kebersihan.

2. Pengembangan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler


Sesuai dengan mata pelajaran yang saya ajarkan di sekolah yaitu Pendidikan Jasmani
Olahraga Kesehatan (PJOK). Tentunya bidang ini banyak memegang kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah. Tetapi dalam hal ini ektrakurikuler yang menjadi
tanggungjawab saya di sekolah ialah pramuka dan pembinaan O2SN. Kegiatan
ekstrakurikuler pramuka merupakan kegiatan wajib yang di laksanakan setiap sekolah
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Pramuka.
Kemudian untuk pembinaan O2SN yang menjadi fokus bagi saya ialah cabang olahraga
yang di perlombakan dalam kegiatan O2SN dan di sesuaikan dengan bakat dari masing-
masing siswa. Ada dua cabang olahraga yang saya fokuskan yaitu bulu tangkis dan
atletik. Untuk bulu tangkis mungkin belum ada prestasi yang di capai oleh siswa di
sekolah saya tapi untuk atletik putri O2SN tahun ajaran 2022/2023 kemaren menuai
prestasi yang gemilang yaitu dengan juara satu tingkat kecamatan dan juara satu tingkat
kabupaten. Hal ini sangat membanggakan bagi sekolah saya kususnya bagi saya
karena telah berhasil membina siswa untuk mencapai prestasi yang gemilang.
3. Paskibra
Saya mengajar di sekolah dasar, Paskibra yang di maksud di sini ialah pasukan
pengibar bendera untuk kegiatan upacara di setiap hari senin. Adapun tujuan
kelompok ini saya bentuk ialah untuk melatih sejak dini mental siswa siswi di sekolah
saya menjadi Paskibra handal natinya saat mereka melanjutkan pendidikan di tingkat
Sekolah Menengah Atas. Kelompok ini terdiri dari kelas tinggi mulai dari kelas IV
sampai dengan Kelas VI yang sudah saya seleksi kemampuannya. Untuk petugas
pelaksana upacara setiap senin nya di laksanakan oleh masing-masing kelas terutama
kelas tinggi secara bergantian. Sedangkan Paskibra ini melaksanakan tugasnya satu
kali dalam satu bulan. Perbedaan kelompok Paskibra ini dengan kelas lainnya ialah
dari jumlah pasukan pengerek benderanya. Jumlah pasukan pengerek bendera dari
kelompok Paskibra ini saya buat layaknya pengibaran bendera merah putih di 17
agustusan.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja
yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Untuk mencapai tujuan bersama dibutuhkan komitmen bersama melalui komunikasi yang
intensif. Faktanya membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah yang
dibayangkan. Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan yang akan
dicapai. Kesulitan dalam komunikasi pasti terjadi termasuk yang saya alami sendiri. Ada
beberapa hal yang menjadi kesulitan dalam berinteraksi namun ada satu pengalaman yang
paling berkesan yang ingin saya ceritakan yaitu pada tahun 2021 saat itu saya masih
mengajar di sekolah lama yaitu SMP N 1 Painan dengan status honor. Sekolah tersebut
termasuk sekolah unggul di kecamatan bahkan sekolah unggul di kabupaten pesisir selatan.
Banyak program-program yang selalu ingin di capai oleh sekolah salah satunya program
Adiwiyata yang di galakan oleh Dinas Lingkungan Hidup. Pada saat itu sekolah tersebut telah
berhasil meraih predikat sekolah adiwiyata tingkat provinsi Sumatera Barat di tahun 2019 dan
menuju Adiwiya tingkat Nasional.di tahun 2021. Adapun yang bertugas sebagai koordinator
dari program ini ialah wakil kepala sekolah di bidang sarana dan prasarana dan di bawahnya
terdapat operator yang bertugas untuk mempersiapkan berbagai macam dokumen
pendukung.

Pada saat 2 minggu sebelum penilaian oleh Dinas Lingkungan Hidup operator yang bertugas
mempersiapkan berbagai macam dokumen pendukung mendadak resign. Dalam hal ini
kalangkabutlah kepala sekolah untuk mencari pengganti yang mampu menggantikan si
operator tersebut. Maka pada akhirnya di tunjuklah saya sebagai pengganti sebagai
pelaksana persiapan Adiwiyata sekolah tingkat Nasional tersebut. Namun saya merasa hal ini
sangatlah berat jika hanya di bebankan kepada saya karena ini menyangkut nama baik
sekolah, waktu penilaian juga sangat mepet dan ini juga suatu pekerjaan yang baru bagi
saya. Dalam persiapan ini tidaklah cukup hanya di bentuk sebuah panitia kecil yang hanya
ada penanggung jawab, koordinator, ketua, sekretaris dan bendahara saja, Karena banyak
dokumen yang harus di persiapkan berdasarkan instrumen yang telah di berikan oleh Dinas
Lingkungan Hidup.
Dari pada hal ini mengganjal di hati saya, saya berinisiatif mengusulkan ke kepala sekolah
untuk di adakan rapat. Adapun agenda rapatnya ialah membentuk panitia besar yang
melibatkan semua wakil kepala sekolah, guru dan tata usaha. Kemudian setiap orang
mendapatkan jatah perkerjaan sesuai instrumen yang kita bagi di saat rapat. Adapun dari
masing-masing instrumen terdiri dari satu orang koordinator dan beberapa anggota.
Harapannya dengan melibatkan semua elemen sekolah dapat meringankan dan
mempercepat pekerjaan dalam situasi yang sudah mendesak.

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam
situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan
yang telah direncanakan?

Kerja sama akan memperkuat komunikasi, serta memungkinkan pertukaran informasi yang
lebih efektif dan pemahaman yang lebih baik. kerja sama bisa menyatukan orang-orang
dengan beragam kemampuan untuk mencapai tujuan bersama. Manfaat kerja sama pada
akhrinya bisa membuat kerja tim menjadi berhasil. Namun tidak sumua kerjasama berjalan
dengan mulus di karenakan perbedaan pendapat dan pola fikir dari setiap individu termasuk
yang saya alami dalam mempersiapkan sekolah adiwiyata ini. Adapun kesulitan yang saya
alami ialah :

1. Kurangnya komitmen dalam tim


Keengganan tim untuk terlibat dalam konflik mengakibatkan kurangnya komitmen
anggota terhadap tim. Komitmen merupakan suatu hal yang wajib terlaksana bagi setiap
anggota tim. Dalam mempersiapkan sekolah adiwiyati ini di perlukan komitmen dari
masing-masing tim dan individu dari masing-masing tim, namun dalam hal ini masih di
temukan individu dari masing-masing tim tidak menjalankan komitmen yang jelas seperti
pekerjaan hanya tertumpu pada satu orang saja.
2. Perbedaan gaya bekerja
Sudah menjadi hal biasa jika kita selalu menemukan beragam karakteristik seseorang
dengan sifat dan kepribadian yang berbeda-beda saat bekerja. Tipe gaya pekerja
bagi setiap orang bisa mempengaruhi hasil kinerja. Berbagaimacam gaya bekerja
yang saya alami dalam mempersiapkan sokolah Adiwiya ini seperti orang yang terlalu
kritis atau banyak tanya, orang yang kritis ini sebenarnya baik namun jika terlalu kritis
jatuhnya menjadi nyinyir dan ini juga bisa mengganggu pekerjaan saya. Kemudian
orang yang memiliki gaya Moodbooster, maksudnya ialah orang yang kadang
semangat dalam bekerja dan kadang malas saat bekerja. Gaya bekerja seperti ini
dapat mempengaruhi produktifitas pekerjaan kita yang deadlinenya sangat mepet.
3. Kurangnya produktifitas
Kurangnya produktivitas merupakan masalah kerja sama di tempat kerja yang juga
sering terjadi. Faktor utama yang menyebabkan kurangnya produktivitas adalah
kurangnya feedback seorang individu dengan individu lainnya. Sehingga hal ini
berdampak pada hasil kerja yang lamban.
4. Tidak ada pembagian tanggung jawab yang jelas
Dalama hal ini secara garis besar pembagian tugas sudah di berikan kepada masing-
masing tim yang di komandoi oleh koordinato tim. Kemudian koordinator menurunkan
pembagian tugasnya kepada anggota tim, namun dalam hal ini beberapa koordinator
tim tidak memberikan tanggung jawab kepada anggotanya. Sehingga pekerjaan yang
di lakukan menjadi mengambang dan tidak teratur.
5. Ketidakpedulian terhadap hasil yang diperoleh
Sekolah merupakan organisasi yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
guru, komite dan siswa. Jika salah satu dari orang tersebut mendapatkan suatu prestasi
maka akan berimbas pada yang lainnya yang berada dalam organisasi tersebut. Dalam
pengembangan sekolah Adiwiyata ini masih ada individu yang beranggapan sekolah
adiwiyata ini tidak penting. Tidak dapat gelar adiwiyata nasional pun tidak akan
berpengaruh dalam proses kegiatan belajar mengajar. Padahal sekolah adiwiyata dapat
menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih
nyaman dan kondusif. Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan
dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan
masyarakat sekitar. Karena pemikiran-pemikiran seperti ini berdampak pada
produktifitas kinerja dari masing-masing tim.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak
untuk bekerja sama?

Dengan berbagai macam kendala yang saya temui dalam mempersiapkan sekolah adiwiyata
menuju nasional ini, saya tidak ada waktu untuk berputus asa dan tidak menyerah untuk
menyelesaikan semua tanggung jawab yang telah di berikan kepala sekolah kepada saya.
Langkah yang saya tempuh agar semua lini dapat berkomitmen ialah mengkoordinasikan
kepada kepala sekolah untuk di adakan evaluasi kinerja dengan mengadakan rapat evaluasi.
Adapun hal yang di bahas ialah

1. Memperkuat komitmen
Dalam hal ini saya berkoordinasi dengan kepala sekolah

Bagaimana hasilnya?

Anda mungkin juga menyukai