Anda di halaman 1dari 11

1. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak?

Apa yang Anda lakukan dalam


mewujudkan motivasi tersebut?

Saya memiliki motivasi bahwa diri saya adalah guru yang perlu belajar setiap saat untuk memperbaiki kualitas
mengajar saya. Hal ini saya lakukan dengan mengikuti seminar/ Webinar mengenai pendidikan. Namun saya
merasa ada yang kurang dengan mengikuti kegitatan tersebut, karena tidak ada tindak lanjut seperti di mentori
langsung bila ada kendala dalam praktek. Saya melihat guru penggerak langsung di mentori oleh pengajar
praktik dalam prakteknya dan fasilitator dalam belajar. Saya bisa bayangkan betapa serunya belajar bersama
mereka yang memiliki visi yang sama untuk terus belajar demi perbaikan pendidikan di Indonesia. Dari
motivasi saya sebagai guru yang harus terus belajar, dalam meningkatkan kompetensi profesinalisme. Kali ini
saya mencoba mendaftar guru penggerak angkatan 10.

Harapan saya dengan mengikti guru penggerak, saya bisa menjadi guru yang sesuai cita – cita dari bapak
pendidikan kita Ki hajar Dewantara dengan menyelenggarakan pendidikan mampu menuntun bakat minat dan
potensi seluruh peserta didik.

Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan
berikan contohnya!

Kelebihan yang mendukung saya sebagai guru penggerak adalah Sebagai Seorang guru saya selalu berupaya
memberikan suatu perubahan dinamika belajar pada siswa dengan mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan, seperti mengikuti pelatihan, seminar, serta mengikuti bimbingan teknis yang berhubunga
dengan bidang keilmuan saya. Hal tersebut saya lakukan untuk memenuhi standar kompetensi guru sesuai
dengan tuntutan. Adapun alasannya atau upaya yang saya lakukan ini selain bertujuan untuk meningkatkan
kompetesi saya sendiri sebagai guru, namun juga yang paling utama adalah untuk bekal saya dalam mendidik
agar menghasilkan perubahan yang nyata terhadapat perilaku pesreta didik seperti perubahan sikap dan
keterampilan. Adapun kelebihan lain saya sebagai guru adalah saya cukup menguasai karakteristik peserta
didik, Hal ini saya lakukan dengan cara menelusuri berbagai hal dari peserta didik, seperti dari aspek fisik,
moral, spiritual, social, kutural, emosional dan intelektual.

Adapun contoh dalam pelaksanaan pembelajaran sehari hari, sebagai seorang guru penggerak kita harus
berpedoman kepada 3 semboyan dari Ki Hajar Dewantara.

1. Ing Ngarsa Sung Tulada, Yaitu Seorang guru adalah pendidik yang harus memberi contoh atau panutan.
Berarti seorang guru harus mampu menjadi contoh bagi siswanya, baik sikap maupun polapikirnya. siswa akan
melakukan yang guru contohkan

2. Ing madya mangun Karsa, yaitu Seorang guru adalah pendidik yang selelu berada di tengan - tengah para
muridnya dan terus menerus memberi semangat. yang beraarti gru tersebut harus mampu membrikan
informasi dan motivasi bagi siswanya, sehingga siswa bisa lebih maju dalam belajar.

3. Tut Wuri Handayani adalah yang bermakna seorang guru adalah pendidik yang terus menerus menuntun,
menopang, dan mennunjuk kearah yang benar bagi hidup dan karya anak didiknya.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak
nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut?
(Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan
agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)

Mengikuti Program Guru Penggerak Merupakan kesesmpatan yang sangat berharga. Dalam Program ini saya
seorang guru mendapatkan berbagai macam manfaat dan keuntungan untuk masa depan yang lebih baik. Untuk
Mejadi seorang guru penggerak yang professional maka seorang guru harus mampu memberikakn contoh,
peubahan, inovasi dan embedayaan , gerakan , atau lainnya yang memberikan dampak nayata berdasalan
inisiatif sendiri.

Pertama Dampak yang paling terasa hasil nya adalah oleh peserta didik atas tindakan saya adalah ketika saya di
utus oleh kepala sekolah dan memutuskan untuk menjadi bidang kesiswaan, karena rombel di sekolah kami
sedikit jadi saya merangkap menajdi Pembina osis. Dari dalam hati saya ingin menyelamatkan kegiatan
Eskatrakurikuler yang memang sudah lama tidak aktif, atas tindakan saya tersebut mendapatkan dukungan dari
rekan – rekan guru sehingga menambah semangat saya. Dampaknya kini sekolah saya perlahan mulai membaik
dari segi ekstrakurikuler dan pembiasaan lain nya yang membuat peserta didik semakin semngat, Mohon
maklum sekolah kami hanya sekolah swasta kecil yang memang dari segi input nya saja banyak kekurangan
baik dari peserta didik dan lain sebagainya, tetapi saya ingin merubah paradigm itu, sehingga saya memutuskan
untuk mengaktifkan setiap kegiatan di sekolah dan pembiasaan sekolah setiap pagi nya. Adapun Peran
Kesiswaan tersebut bisa terlaksana atas dukungan dari kepala sekolah, rekan guru, wali murid. Adapun
Ekstarkurikuler yang saya aktifkan adalah salahsatu nya Pramuka agar siswa siswi mendapatkan haknya yakni
mengenal dunia kepramukaan dan melatih karakater didisplin. 1

Semua Inovasi dan gerakan yang sys lakukan bisa terlaksana dengan baik dan bermanfaat bagi orang lain atau
peserta didik karena adanya konsisten saya, kerjasama dengan orang lain dan komunikasi yang baik agar tidak
terjadi mis komunkasi.

2. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda
minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Sektitar Tahun 2021, Sekolah saya Masih belum efektif melaksanakan kegiatan Pembiasaan setiap pagi untuk solat duha
dan tadarus bersama, Akhirnya pada Akhir tahun 2021 saya berfikir bahwa akan lebih baik jika di lingkungan sekolah juga
perlu adanya kegiatan pembiasaan solat duha dan tadarus bersama, Akhirnya saya mencoba berkoordinasi dengan Guru
PAI, Guru BK dan kepala sekolah SMP dan SMK karena memang yayasan pendidkan sekolah kami terdapat 2 jenjang.

Setelah itu saya juga bekerja sama dengan orang tua murid untuk bekerjasama unntuk menerapkan displin datang tepat
waktu untuk anak – anak supaya mengikuti kegiatan Solat duha dan tadarus bersama yang dilakukan Pukul 6.45.
Alhamdulilah dengan adanya koordinasi yang baik kegiatan pembiasaan setiap pagi berjalan dengan baik dan lancar,
Mengapa sekolah menerapkan kegiatan seolat duha dan tadarus bersama, Karena sekolah menginginkan peserta didik
lebih disiplin dan menambah ilmu agama dan keimannannya.

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan
yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut?
Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?

Sektitar Tahun 2021, Sekolah saya Masih belum efektif melaksanakan kegiatan Pembiasaan setiap pagi untuk solat duha
dan tadarus bersama, Akhirnya pada Akhir tahun 2021 saya berfikir bahwa akan lebih baik jika di lingkungan sekolah juga
perlu adanya kegiatan pembiasaan solat duha dan tadarus bersama, Akhirnya saya mencoba berkoordinasi dengan Guru
PAI, Guru BK dan kepala sekolah SMP dan SMK karena memang yayasan pendidkan sekolah kami terdapat 2 jenjang.

Setelah itu saya juga bekerja sama dengan orang tua murid untuk bekerjasama unntuk menerapkan displin datang tepat
waktu untuk anak – anak supaya mengikuti kegiatan Solat duha dan tadarus bersama yang dilakukan Pukul 6.45.
Alhamdulilah dengan adanya koordinasi yang baik kegiatan pembiasaan setiap pagi berjalan dengan baik dan lancar,
Mengapa sekolah menerapkan kegiatan seolat duha dan tadarus bersama, Karena sekolah menginginkan peserta didik
lebih disiplin dan menambah ilmu agama dan keimannannya.

Sekitar Pertengahan tahun 2022, karena saya sebagai bidang kesiswaan saya bekerja untuk menyelenggarakan
membuat program Pelepasan di sekolah untuk kelas 12, pertama sama coba sharing kepada rekan sejawat mengenai
ide tersebut, namun dari bebrapa ada yang positif namun ada juga yang tidak mengindahkan. Akhirnya saya mencoba
mengkonsepkan dngen guru yang setuju untuk hasilnya dikomunikasikan kepada kepala sekolah, kepala sekolah blm
setuju karena msalah dana. Karena pihak sekolah tidak ingin membebankan kepada orang tua walimurid. Akhir nya
saya coba mengobrol dengan walikelas. dan kami mencoba mencoba untuk mengobrol dengan kepala sekolah smp,
supaya dana bisa tercover dengan baik, Alhamdulilah respon dari kepala sekolah ternyta mersepn baik, Karena sudah
mendapat “ Lampu Hijau “ dari kedua kepala sekolah dan kami pun langsung menanggarkan dana dengan seminimal
mungkin dan mengkonsep program pelepasan dengan sesedehana mungkin.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk
bekerja sama?

Bagaimana hasilnya?
Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat
itu? Gambarkan secara jelas!

Ketika pertengahan bulan Maret 2020, Indonesia dinyatakan darurat pandemic Covid-19 (Corona Virus
Disease 19), sehingga mengharuskan semua orang tetap stay at home (berada di rumah saja), kecuali
memiliki keadaan-keadaan penting dan dilakukan seperlunya.

Kebijakan tersebut juga berdampak terhadap aktifitas di dunia pendidikan, dimana proses
pembelajaran juga harus dilakukan di rumah saja yakni dengan cara belajar dalam jaringan atau belajar
dari rumah masing-masing.

Kebijakan tersebut tentunya membuat semua guru dan murid kaget, tetapi mau tidak mau harus
dijalankan demi memutus rantai penyebaran Covid-19

Kebijakan tersebut juga berdampak terhadap aktifitas di dunia pendidikan, dimana proses
pembelajaran juga harus dilakukan di rumah saja yakni dengan cara belajar dalam jaringan atau belajar
dari rumah masing-masing.

Kebijakan tersebut tentunya membuat semua guru dan murid kaget, tetapi mau tidak mau harus
dijalankan demi memutus rantai penyebaran Covid-19.

Sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) tentu saja menuntut murid dan guru untuk memiliki
fasilitas yang mendukung, yakni seperti smartphone berbasis android, kuota internet, atau laptop.

Melalui diskusi dalam WhatsApp Group (WAG), Kepala Sekolah dan guru membuat kesepakatan untuk
berkomitmen melakukan pembelajaran secara daring.

Semua guru wajib menyampaikan materi ke murid melalui WAG Mata Pelajaran, dan juga memberikan
jadwal pembelajarannya masing-masing.

Proses pembelajaran daring pun mulai dilaksanakan.

Namun, sebelum melaksanakan pembelajaran daring, masing-masing guru membuat WhatsApp Group
Mata Pelajaran (WAG Mapel), supaya lebih mudah terhubung antara guru dan komunitas murid dalam
1 kelas.

Akan tetapi, seketika muncul permasalahan dan kendala yang cukup kompleks, yakni diantaranya
sebagai berikut:

1. Tidak semua murid dan guru memiliki smartphone,

2. Ada yang memiliki smartphone, namun tidak/kurang mampu dalam membeli kuota internet,

3. Tidak semua guru dan murid mahir dalam menggunakan aplikasi yang mendukung untuk kegiatan
pembelajaran di smartphone, yakni seperti zoom, meet, google classroom, dan lain sebagainya.
4. Lokasi murid atau guru yang sulit dari jangkauan internet,

5. Setiap akhir pekan, guru diwajibkan untuk membuat dan mengirim laporan keterlaksanaan
pembelajaran daring ke Kepala Sekolah

Laporan tersebut dikumpulkan langsung ke sekolah atau ada Link yang harus diakses oleh masing-
masing guru. Akan tetapi, tidak semua guru mampu mengakses link tersebut.

Berdasarkan instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud RI), materi dan tugas yang diberikan
kepada murid tidak wajib untuk pencapaian kompetensi mereka.

Namun, cukup menghubungankan materi pelajaran dengan Covid-19, sehingga membuat guru bingung dalam
mencari ide kegiatan pembelajaran.

Dalam menghadapi sitausi seperti itu sangat di butuhkan startegi yang jitu. Strategi jitu yang saya yang saya
maksud adalah dengan malakukan diskusi, kolaborasi dan kerja sama dengan baik dari berbagai pihak, baik
dari rekan sejawat guru dan kepala sekolah guna membantu memahami dan menyelesaikan akar
permasalahan yang ada yaitu salah satu nya ada peserta didik atau walimurid yang tidka mempunyai
Handpone berbasis android atau terkendala membeli kouta sehingga penanganan yang dilakukan menjadi
tepat. Pihak – Pihak yang cukup mengerti dengan permasalahan ini tentu para pemangku kebijakan seperti
kepala sekolah beserta jajarannya dan warga sekolah lainnya. Akhirnya kami memutuskan untuk anak- anak
yang belum memiliki smartphone kami datangkan ke sekolah dengan meminjamkan leptop sarana dari
sekolah. Adapun sekolah membuat jadwal piket guru untuk ada yang menemani dan membimbing peserta
didik tersebut.

Saya meyakini bahwa setiap permasalahan pasti ada penyelesaian, Meski di awali dengan berbagai
permasallahan yang ada, saya tetap optimis dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang
dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda
menghadapinya?

Dalam menghadapi sitausi seperti itu sangat di butuhkan startegi yang jitu. Strategi jitu yang saya yang saya
maksud adalah dengan malakukan diskusi, kolaborasi dan kerja sama dengan baik dari berbagai pihak, baik
dari rekan sejawat guru dan kepala sekolah guna membantu memahami dan menyelesaikan akar
permasalahan yang ada yaitu salah satu nya ada peserta didik atau walimurid yang tidka mempunyai
Handpone berbasis android atau terkendala membeli kouta sehingga penanganan yang dilakukan menjadi
tepat. Pihak – Pihak yang cukup mengerti dengan permasalahan ini tentu para pemangku kebijakan seperti
kepala sekolah beserta jajarannya dan warga sekolah lainnya.

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan?
Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa
yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Ketika pertengahan bulan Maret 2020, Indonesia dinyatakan darurat pandemic Covid-19 (Corona Virus Disease
19), sehingga mengharuskan semua orang tetap stay at home (berada di rumah saja). Dan sekarang di tahun
2023 menuju 2024 Alhamduliah sudah mulai di fase Endemi yang sudah memperbolehkan pembelajaran secara
Luring, dan saat ini perkembangan serba digital yang sangat berkembang pesat. Perkembngan ini pun
mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia yang semua guru di tuntut harus mampu menyesuaikan diri
dengan perkembangan tersebut, Untuk itu di butuhkan strategi – strategi dalam rangka meningkatkan kapasitas
diri dan profesionalme. Langkah strategis yang saya lakukan adalah salah satunya mengikuti program Guru
penggerak Angkatan 10, dimana saya akan di mentori langsung oleh pengajar praktik dan fasilitaror yang nanti
nya akan menambah manfaat dan keuntungan dalam cara pengajaran dan keprofesionalan sebagai guru.
Adapuun pelatihan – pelatihan yang di selenggarakan oleh kemedikbud seperti kegiatan pembelajaran hal ini
menjadi kebanggan tersendiri yang harus saya jaga dan tingkatkan.

Pribadi yang baik adalah pribadi yang jujur dan terbuka dengan kritik, saran dan masukan dari orang lain, untuk
itu saya berusaha mencoba untuk menjadi pribadi yang baik tersebut. Selama mengikuti kegiatan pelatihan –
pelatihan yang telah saya sampaikan dari esai sebelumnya bahwa saya merasa senang dan bangga
mendapatkan masukan dan umpan balik dari orang lain. Saya menyadari bahwa masukan dan umpan balik yang
saya terima berdampak posiitif bagi diri saya pribadi.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik yang di sampaikan kepada saya untuk pengembangan diri,
saya juga mencoba aktif dalam menguasi teknologi wesite/ Blog. Ada banyak hal dalam dunia teknologi yang
mampu meningkatkan kemampuan diri untuk dan di terapkan dalam pembelajaran. Selain itu juga saya memiliki
Blog “ Milasari1.blogspot.com “ yang ternayta memiliki manfaat yang luar biasa dalam mendukung system
pembelajaran.

Sebagaimana yang telah di uraikan sebelumnya bahwa pemanfaatan masukan dan umpan balik dan hal hal lain
di luar kebiasaan dapat mendukung proses pengambngan diri dan mendukung proses pembelajran.
Sekitar Tahun 2019 saya di percayai untuk menjadi pembina pramuka, dan saat itu ada undanagn untuk
kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD) yang di selenggarakan oleh DKC ( Dewan Kerja Ranting ) Hanya saja
pada saat itu saya tidak bisa mengikuti kurus tersebut karena berbenturan dengan dan yang harus di
kelurkan oleh pihak sekolah, Hanya saja ini tidak membuat rasa semangat berkurang, saya sering berdiskusi
dengan pembina pramuka lain terkait kepramukaan Kemudian Saya lebih
bersemangat,setia,patuh,rajin,sungguh-sungguh disiplin dan tertib dalam menjalakan tugas sebagai
Pembina Pramuka dengan kegigihan dan ilmu yang ada di tunjang dengan niat yang kuat dari
teman – teman sejawat untuk kami berkalaborasi untuk melaksanakan ekstakulikuler pramuka Saya
bersama teman- teman sejawat di sekolah mengembangkan Pramuka di SMKS AL-A’RAAF yang
berpangkalan di SMKS AL-A’RAAF sampai saat ini banyak Sekali kegiatan pada pramuka dan dapat
bersaing berkolaborasi dengan sekolah lain misalnya Prata ( PERKEMAHAN AKHIR TAHUN ) Dengan
perlombaan – perlombaaan yang terbaik .

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna
mencapai hasil pengembangan yang diharapkan

Jawab Hal yang menjadi fokus pengembangan yaitu di bidang PRAMUKA ( Praja Muda Karana ) yang
memiliki arti rakyat muda berkarya ,Pramuka memiliki lambang Tunas Kelapa yang artinya tunas penerus
bangsa karena tunas itu merupakan cikal bakal yang akan bertumbuh,berkembang,dan pengembanganya dapat
dirasakan oleh orang lain yang suka berkarya sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di tempat tugas saya
yaitu SMKS AL-A’RAAF ..Pramuka yang digalakan di Sekolah Menengah yaitu Pramuka Penegak
kegiatanya meliputi bernyanyi, bermain, tepuk tangan, PBB ( Persatuan Baris –Berbaris) Perkemahan,Tata
Upacara Pembukaan dan Penutupan . Kegiatan Pramuka sangat menyenangkan Kegiatan Pramuka memiliki
peran penting dalam membentuk karakter individu setiap anggota Pramuka seperti memiliki kepribadian yang
beriman, bertakwa, jujur, kemauan menolong ,kebaikan hati,berhemat,disiplin,menjunjung tinggi nilai – nilai
luhur bangsa,kecintaan pada alam, dan mengontrol diri sendiri. Siswa yang menjadi anggota Pramuka dilatih
untuk berinteraksi,berkomunikasi, menjalin hubungan dengan teman dan meningkatkan kreatifitas, hal ini dapat
menstimulus dan memotivasi peserta didik untuk belajar mengenal kehidupan nyata mereka. Untuk melakukan
pengembangan terhadap peserta didik dibutuhkan kesepahaman bersama antara pihak sekolah dengan orang tua
murid untuk mendapatkan sebuah kesepakatan atau komitmen bersama untuk maju dan berkembang. Adapun
kesepakatan yang diharapkan yaitu saya membagikan formulir kesedian menjadi anggota Pramuka kepada
anak. Orang tua diharapkan dapat memberi dukungan kepada anaknya agar tertarik dengan kegiatan Pramuka
sehingga anak-anak kelak dapat merasakan manfaat kegiatan tersebut.Banyak hal yang didapatkan saat anak
bangsa mengikuti kegiatan Pramuka hampir semua yang dipelajari di Pramuka dapat dipraktekkan dalam
aktifitas sehari –hari misalnya membuat suatu karya dari barang bekas seperti yang pernah kami lakukan yaitu
membuat tas,dari bungkusan molto,memasak nasi goreng,merapikan barang – barang pribadi, juga belajar
untuk bisa bertahan hidup ketika hidup di alam terbuka, dengan membuat tenda,membuat api dari
kayu,makan dengan seadanya,tidak mengandalkan listrik,jauh dari keramaian dan sulit mencari kebutuhan
apapun, saat suasana seperti inilah anak bangsa dididik untuk bisa bertahan hidup,saling menyayangi,saling
mengasihi dan hidup saling berbagi .Alhamdullillah pengembangannya luar biasa anak- bangsa sejak usia dini
mereka sudah mengenal disiplin,tanggung jawab,mandiri,berkomunikasi,kreatif,kepemimpinan,mencintai
alam,juga kemampuan bertahan hidup saat situasai darurat, yang paling utama dapat membentuk karakter
yang baik ketika mereka dewasa.
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda
mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?

Jawab Dukungan saya sebagai Pembina Pramuka yaitu saya membangun kerjasama , semangat, pujian,
merangkul teman –teman sejawat dan juga saya menjadi teladan yang baik sehingga kami berkolaborasi
untuk memajukan anak bangsa.Hambatan yang saya hadapi yaitu ada sebagian orang tua yang tidak
mengijinkan anaknya mengikuti sebagian program –program Pramuka seperti Berkemah, dan tidak
melepaskan anak untuk mandiri dan juga mengawasi anak selama kegiatan hal ini mengajarkan anak tidak
bisa hidup bersosial serta Upaya-upaya yang saya laksanakan atasi juga motivasi yang saya lakukan yaitu
Saya sebagai seorang Pembina Pramuka Penegak pada SMKS AL-A’RAAF ,saya selaku Pembina
Pramuka Siaga selalu memberi dukungan dan pembinaan pada anak bangsa dengan menggunakan prinsip
dasar kepramukaan serta sistem Among.Sistim Among yaitu proses pendidikan yang dilaksanakan dalam
bentuk hubungan khas antara adik dan kakak atau bunda dan dinda saya mendukung dengan memberi
kebebasan kepada adik adik (anggota gerakan pramuka ) untuk dapat bergerak dan bertindak dengan
leluasa,menghindari paksaan,guna mengembangkan kemandirian,percaya diri,dan kreatifitas sesuai aspirasi
adik- adik ini merupakan dukungan saya agar kelak anak bangsa memiliki jiwa
merdeka,disiplin,mandiri,dalam hubungan timbal balik antara adik dan kakak.Saya selalu mendorong adik-
adik siaga bekerja secara efektif,memberikan motivasi,simulasi,bimbingan,bantuan,dan menyediakan
fasilitas kegiatan dan setiap tanggal 14 Agustus Kami selalu memperingati hari ulang tahun Pramuka yang
menyelenggarakan di sekolah kami, saya mengikuti kegiatn tersebut, mengikuti Persari Perkemahan Sehari.
Hambatan yang selalu saya alami ketika adik- adik pramuka setelah saya latih,saya siapakan untuk
mengikuti lomba ada yang sakit, karna ada yang masih menyusuaikan diri dengan alam terbuka juga ada
anak bangas belum bisa mandiri contohnya pada saat kita berkembah ada anak bangsa menangis sampai
tersedu-sedu, merindukan orang tua ,ada yang belum bisa memakai baju Pramuka dengan baik,dan
menggunakan atribut dengan benar juga memasak dengan baik,namun saya selalu berupaya
menyelesaikanya.Misalnya saya selalu menyiapkan kotak obat seperti betadin ( obat merah ),minyak
tawon,minyak kayu putih untuk anak- anak bangsa yang sakit sedangkan yang menangis sampai tersedu-
sedu saya kontek dengan orang tuanya untuk datang sebentar saja kemudian saya merangkul,merayu,
sampai anak terdiam dan beraktifitas kembali sepert biasa. Sedangkan yang belum bisa memakai baju
Pramuka saya bimbing dan arahkan mereka yang belum bisa memasak, saya bina memberi contoh cara
memasak nasi dan mengoreng ikan atau sarmento(sarimii telor)kemudian saya motivasi.yaitu pramuka
merupakan salah satu kegiatan yang fungsinya mendidik anak bangsa menjadi anak yang berjiwa Pancasila
dan patut kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anak bangsa baik berguna untuk
bangsa dan Negara.semangat kepramukaan tetap bergelora,ciptakan suasan persaudaraan dan saling
menghargai,perbedaan bukan penghalang untuk menjalin persaudaraan,lebih baik bertempur dan kalah
daripada tidak bertempur sama sekali,kesuksesan terbesar dalam hidup kita terus bangkit disaat orang lain
menyerah dengan kegagalannya,seorang Pramuka tersenyum dan bersiul dalam semua keadaan,Pramuka itu
tempat untuk berkarya bukan tempat untuk bergaya
Bagaimana hasilnya?

Jawab Hasilnya yaitu memiliki keinginan untuk selalu belajar hal baru dan pengalaman baru
dan meniingkatakn kwalitas diri untuk dapat berbagi praktik baik.dengan teman
sejawat,memberikan masukan dan informasi untuk pembelajaran di sekolah maupun di luar
sekolah,untuk dapat mengaktifkan orang tua murid,tokoh-tokoh masyarakat komite
sekolah,dan stakeholder. saya mempunyai semboyan perlahan tapi pasti dan mampu
bersaing secara global.Semangat dan kerja keras dalam mengajar saya mampu
menciptakan anak bangsa yang berkualitas,semangat belajar anak juga turut membantu
menciptakan kualitas pendidikan serta memiliki motivasi belajar siswa yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai